Professional Documents
Culture Documents
Hal-hal yang perlu diingat dalam menghitung incidence rate suatu penyakit adalah
time of onset, yaitu hari dan tanggal kejadian dari suatu kesakitan perlu diketahui
dengan pasti, meskipun ada jenis penyakit yang tidak mudah didiagnosis dengan cepat,
seperti kanker : period of observation, perhitungan incidence rate dilakukan dalam
periode waktu satu tahun atau lebih : denominator, jumlah populasi yang mempunyai
resiko ( population of risk) tidak selalu konstan dan bergantung pada periode waktu
observasi : numerator, dalam menentukan jumlah orang sakit, perlu diperhatikan
apakah betul-betul kasus baru atau sebelumnya pernah menderita penyakit tersebut.
2. Attack Rate
Bila penyakit terjadi secara mendadak dan orang yang menderita dalam jumlah
yang besar, seperti keracunan makanan, maka formula yang dipakai untk menghitung
adalah attack rate.
Rumus :
Jumlah orang yang sakit
Attack rate = x 1000
Populasi yang mempunyai risiko
3. Prevalence Rate
Frekuensi penyakit lama dan baru yang terjadi ada suatu masyarakat pada waktu
tertentu. Bila prevalence rate ditentukan pada suatu saat, misalnya pada bulan Juli
2004, maka disebtu sebagai point prevalence rate, tetapi jika ditentukan dalam satu
periode waktu tertentu misalnya 1 tahun (1 Januari 2004 31 Desember 2004), maka
disebut sebagai period prevalence rate.
Rumus :
Jumlah orang yang menderita suatu penyakit
(kasus baru dan lama) pada periode tertentu
Prevalence Rate = x 1000
Jumlah penduduk seluruhnya
C. Fertilitas (Kelahiran)
Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (life birth) yaitu terlepasnya bayi
dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan msialnya, berterika, bernafas,
jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan
disebut dengan lahir mati yang didalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa
kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juha istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk
kepada kemampuan fisiologis dan biologis seseorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir
hidup.
Pengukuran fertilitas lebih komplek dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, karena
seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang
bayi. Disamping itu seseorang yang meninggal ada hari dan waktu tertentu, berarti mulai saat itu
orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaiknya seorang perempuan yang telah
melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun.
Memperhatikan masalah-masalah diatas, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat
diterapkan, dan masing-masing mempunyai kelemahan dan keuntungan.
1. Pengukuran Fertilitas Tahunan.
Baik pengukuran fertilitas maupun mortalitas tahunan hasilnya berlaku untuk
periode waktu tertentu, sebagai contoh : perhitungan tingkat kelahiran kasar (CBR) di
Indonesia tahun 1975 sebesar 42,9 kelahiran per 1000 penduduk. Pengukuran fertilitas
tahunan hamper sama dengan pengukuran mortalitas. Ukuran-ukuran fertilitas tahunan
yang akan dibicarakan dibawah ini meliputi :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat fertilitas kasar didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup
pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Dengan
rumus :