You are on page 1of 7

MORDIBITAS, MORTILITAS, DAN FERTILITAS

A. Mordibitas (Pengukuran Angka Penyakit)


Pengukuran frekuensi penyakit dititikberatkan pada angka kesakitan dan angka kematian
yang terjadi pada masyarakat. Pengukuran angka kesakitan relative lebih sulit dibandingkan
dengan angka kematian. Menurut Notoatmodjo S. (2003), ada tiga cara pengukuran angka
penyakit pada masyarakat, yaitu incidence rate, attack rate, dan prevealence care.
1. Incidence Rate
Incidence rate dari satu penyakit adalah jumlah kasusu baru yang terjadi di
kalangan penduduk selama periode waktu tertentu.
Rumus :
Jumlah kasus suatu Penyakit
Selama periode tertentu
Incidence rate = x 1000
Populasi yang mempunyai risiko
Tertular penyakit yang sama

Hal-hal yang perlu diingat dalam menghitung incidence rate suatu penyakit adalah
time of onset, yaitu hari dan tanggal kejadian dari suatu kesakitan perlu diketahui
dengan pasti, meskipun ada jenis penyakit yang tidak mudah didiagnosis dengan cepat,
seperti kanker : period of observation, perhitungan incidence rate dilakukan dalam
periode waktu satu tahun atau lebih : denominator, jumlah populasi yang mempunyai
resiko ( population of risk) tidak selalu konstan dan bergantung pada periode waktu
observasi : numerator, dalam menentukan jumlah orang sakit, perlu diperhatikan
apakah betul-betul kasus baru atau sebelumnya pernah menderita penyakit tersebut.
2. Attack Rate
Bila penyakit terjadi secara mendadak dan orang yang menderita dalam jumlah
yang besar, seperti keracunan makanan, maka formula yang dipakai untk menghitung
adalah attack rate.
Rumus :
Jumlah orang yang sakit
Attack rate = x 1000
Populasi yang mempunyai risiko

3. Prevalence Rate
Frekuensi penyakit lama dan baru yang terjadi ada suatu masyarakat pada waktu
tertentu. Bila prevalence rate ditentukan pada suatu saat, misalnya pada bulan Juli
2004, maka disebtu sebagai point prevalence rate, tetapi jika ditentukan dalam satu
periode waktu tertentu misalnya 1 tahun (1 Januari 2004 31 Desember 2004), maka
disebut sebagai period prevalence rate.
Rumus :
Jumlah orang yang menderita suatu penyakit
(kasus baru dan lama) pada periode tertentu
Prevalence Rate = x 1000
Jumlah penduduk seluruhnya

B. Mortalitas (Pengukuran Angka Kematian)


Pengukuran angka kematian jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan pengukuran
angka kesakitan, karena kejadiannya sudah pasti dan lebih mudah untuk mendapatkan datanya
dari sumber-sumber yang pasti. Angka kematian yang sering digunakan adalah Angka
Kematian Kasar, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Angka Kasus Fatal, dan Angka
Kematian Nasional.
1. Angka Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar (AKK) (crude death rate) merupakan angka kematian
kasar atau jumlah seluruh kematian selama tahun berjalan dibagi jumlah penduduk
pertengahn tahun.
Rumus :

Jumlah seluruh kematian


AKK = x 1000
Pertengahan tahun

2. Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi (AKB) (infant mortality rate) adalah angka kematian anak
berumur kurang dari satu tahun. AKB merupakan indikator penting dalam menilai
status kesehatan masyarakat yang meliputi keadaan tingkat ekonomi, sanitasi, gizi,
pendidikan, dan fasilitas kesehatan yang terdapat di suatu Negara.
Rumus :

Jumlah kematian bayi < 1 tahun


AKB = x 1000
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) (maternal mortality rate) oleh sebab kehamilan,
merupakan indikator penting pelayanan obstetric dan keberhasilan program keluarga
berencana. Selain itu, bias dipakai sebagai tolok ukur pengembangan status sosial
ekonom masyarakat.
Rumus :

Jumlah kematian Ibu karena kehamilan


Kelahiran, dan nifas
AKI = x 1000
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
4. Angka kematian Fatal
Angka kasus fatal (AKF) (case fatality rate), merupakan persentase angka
kematian yang disebabkan untuk menentukan derajat keganasan atau kegawatan dari
penyakit tertentu.
Rumus :

Jumlah kematian akibat suatu penyakit


AKF = x 1000
Jumlah seluruh kasus penyakit yang sama
5. Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal (AKN) (neonatal mortility rate) adalah jumah kematian
bayi berumur kurang dari 4 minggu atau 28 hari per 1.000 kelahiran hidup.
Rumus :

Jumlah kematian bayi < 28 hari


AKN = x 1000
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

C. Fertilitas (Kelahiran)
Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (life birth) yaitu terlepasnya bayi
dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan msialnya, berterika, bernafas,
jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan
disebut dengan lahir mati yang didalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa
kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juha istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk
kepada kemampuan fisiologis dan biologis seseorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir
hidup.
Pengukuran fertilitas lebih komplek dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, karena
seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang
bayi. Disamping itu seseorang yang meninggal ada hari dan waktu tertentu, berarti mulai saat itu
orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaiknya seorang perempuan yang telah
melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun.
Memperhatikan masalah-masalah diatas, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat
diterapkan, dan masing-masing mempunyai kelemahan dan keuntungan.
1. Pengukuran Fertilitas Tahunan.
Baik pengukuran fertilitas maupun mortalitas tahunan hasilnya berlaku untuk
periode waktu tertentu, sebagai contoh : perhitungan tingkat kelahiran kasar (CBR) di
Indonesia tahun 1975 sebesar 42,9 kelahiran per 1000 penduduk. Pengukuran fertilitas
tahunan hamper sama dengan pengukuran mortalitas. Ukuran-ukuran fertilitas tahunan
yang akan dibicarakan dibawah ini meliputi :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat fertilitas kasar didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup
pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Dengan
rumus :

Jumlah kelahiran pada tahun tertentu


CBR = x 1000
Penduduk pertengahan tahun
\

b. Tingkat Fertilitas Umum ( General Fertility Rate)


Tingkat fertilitas kasar yang telah dibicarakan sebagai ukuran fertilitas
masih terlalu kasar karena membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun. Kita mengetahui bahwa penduduk yang
mempunyai resiko hamil adalah perempuan dalam usia reproduksi (umur 15-
49 tahun). Dengan alasan tersebut ukuran fertilitas ini perlu diadakan
perubahan yaitu membandingkan jumlah kelahiran. Tingkat fertilitas penduduk
yang diahsilkan dari perhitungan ini disebut tingkat fertilitas umum (General
Fertility Rate atau GFR) dengan rumus :

Jumlah kelahiran pada tahun tertentu


GFR = x 1000
Jumlh penduduk perempuan umur 15
Sampai 49 tahun pada pertengahan tahun

c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate / ASFR)


Terdapat variasi mengenai besar kecilnya kelahiran antar kelompok
penduduk tertentu, karena tingkat fertilitas penduduk ini dapat pula dibedakan
menurut : jenis kelamin, umur status perkawinan, atau kelompok-kelompok
penduduk lain.
Diantara kelompok perempuan usia reproduksi (15-49) terdapat variasi
kemampuan melahirkan, karena itu perlu dihitung tingkat fertilitas perempuan
pada tiap-tiap kelompok umur (age specific fertility rate). Perhitungan tersebut
dengan rumus :

Jumlah kelahiarn bayi pada kelompok umur i


Tingkat Kelahiran
Untuk Kelompok = x 1000
Umur
Jumlah perempuan kelompok umur I pada
Pertengahan tahun

d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran ( Birth Order Spesific


fertililty Rates)
Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat penting untuk mengukur
tinggi rendahnya fertilitas menurut suatu negara. Kemungkinan seorang
istri untuk menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah
dilahirkannya. Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi
setelah mempunyai jumlah anak tertentu, dan juga umur anak yang masih
hidup. Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran dapat ditulis dengan
rumus :
Jumlah kelahiran urutan ke i
Tingkat Fertilitas
menurut urutan = x 1000
kelahiran
Jumlah perempuan umur 15-49 pertengahan tahun
DAFTAR PUSTAKA

Maryani, Sri. 2014. Ilmu Keperawatan Komunitas. Bandung : Yrama Widya


Budiarto, Eko. 2010. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : ECG

You might also like