You are on page 1of 8

MODUL TRANSPLANTASI KARANG

SECARA SEDERHANA

PELATIHAN EKOLOGI TERUMBU KARANG

( COREMAP FASE II KABUPATEN SELAYAR YAYASAN LANRA LINK MAKASSAR)

Benteng, Selayar 22-24 Agustus 2006


TRANSPLANTASI KARANG

Terumbu karang sebagai ekosistem khas


perairan tropik, merupakan habitat berbagai
biota laut untuk tumbuh dan berkembang biak
dalam kehidupan yang seimbang. Sifat yang
menonjol dari terumbu karang adalah
produktifitas dan keanekaragamannya yang
tinggi, serta jumlah spesies yang banyak dan
bentuk morfologi yang sangat bervariasi.

Terumbu karang saat ini masih dapat dipertahankan dengan baik apabila
dilakukan pengelolaan secara profesional. Hal ini akan meningkatkan
produktifvitas terumbu karang dan juga dapat menarik perhatian berbagai
wisatawan yang pada akhirnya mendukung perkembangan daerah dan
peningkatan pendapatan dari sektor perikanan dan wisata bahari.

Proses perbaikan secara alami pada terumbu karang yang kondisinya sudah
rusak relatif lebih lama dan membutuhkan kondisi lingkungan yang betul-
betul tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Upaya penanggulangan
kerusakan ekosistem terumbu karang dapat dilakukan dengan
mengembangkan teknik tranplantasi karang (coral transplantation).

Transplantasi karang merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu


karang melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup yang
selanjutnya ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau
menciptakan habitat baru pada lahan yang kosong.

Terumbu Karang

Terumbu karang (coral reefs) merupakan organisme yang hidup di dasar


perairan laut dangkal terutama di daerah tropis. Terumbu karang terutama
disusun oleh karang-karang jenis Anthozoa dari kelas Scleractinia, yang mana
termasuk hermatypic coral atau jenis-jenis karang yang mampu membuat
bangunan atau kerangka karang dari kalsium karbonat. Struktur bangunan
kapur (CaCO3) yang cukup kuat, membuat koloni karang mampu menahan
gelombang air laut.

Terumbu karang dibangun oleh biota laut penghasil kapur khususnya jenis-
jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup
di dasar lainnya seperti moluska, krustasea, ekinodermata, poliket, porifera,
tunicata dan biota lainnya yang hidup bebas di perairan sekitarnya termasuk
jenis-jenis plankton dan ikan.

Manfaat Terumbu karang

Sebagai ekosistem penting, terumbu karang mempunyai


fungsi sebagai:

a. Penyedia pangan (perikanan lepas pantai dan perikanan


perairan karang).
b. Pelindung pantai; sebagai pemecah ombak, melindungi
pantai dari sapuan badai.
c. Tempat berpijah, bertelur, mencari makan dari berbagai biota laut yang
bernilai ekonomis tinggi.
d. Gudang keanekaragaman hayati dan tempat tinggal beraneka ragam
kehidupan.
e. Sebagai pencatat iklim atau gejala masa lalu.
f. Sumber penghasil berbagai macam bahan makanan dan bahan baku obat-
obatan.

Reproduksi karang

Karang melakukan Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi. Hal ini


dapat terjadi karena perusakan sebagian koloni akibat faktor fisik misalnya
arus dan gelombang, atau karena faktor biologi misalnya predator atau
binatang penggali karang yang dapat menyebabkan sebagian koloni karang
terpisah dari induk koloni.

Fragmentasi sering terjadi pada koloni yang mempunyai kecepatan tumbuh


tinggi dan cabang-cabang dari koloni akan mudah patah oleh gangguan fisik
maupun oleh sebab-sebab biologis. Fragmentasi dari jenis-jenis karang
dengan kecepatan tumbuh yang tinggi akan menghasilkan dominasi suatu
jenis pada suatu daerah dan jika terjadi kerusakan maka akan cepat pulih
kembali.

Reproduksi seksual karang dimulai dengan pembentukan calon gamet


sampai terbentuknya gamet matang, proses ini disebut sebagai
gametogenesis. Selanjutnya gamet yang masak dilepaskan dalam bentuk
telur atau planula. Masing-masing jenis karang mempunyai variasi dalam
melepaskan telur atau planulanya. Karang tertentu melepaskan telur yang
telah dibuahi dan pertumbuhan terjadi di luar (broadcaster). Sedang karang
yang lain pembuahan terjadi di dalam induknya dierami untuk beberapa saat
dan dilepaskan sudah dalam bentuk planula (broader). Planula yang telah
dilepaskan akan berenang bebas dan bila planula mendapatkan tempat yang
cocok ia akan menetap di dasar dan berkembang menjadi koloni baru.

Ekologi Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang tersebar di laut dangkal di


daerah tropis hingga subtropik yaitu di antara 35o
LU dan 33o LS mengelilingi bumi. Garis lintang
tersebut merupakan batas minimum dimana
karang masih dapat tumbuh. Sebaran tidak
hanya terbatas secara horisontal akan tetapi juga
terbatas secara vertikal dengan faktor
kedalaman, pertumbuhan, penutupan dan kecepatan tumbuh karang
berkurang secara eksponensial dengan kedalaman. Faktor utama yang
mempengaruhi sebaran vertikal adalah intensitas cahaya, oksigen, suhu dan
kecerahan air.

Faktor-faktor lingkungan untuk pertumbuhan karang

Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup


karang adalah :

a. Suhu paling baik untuk pertumbuhan karang berkisar 23-30oC


b. Kedalaman; Kebanyakan karang tumbuh pada kedalaman 25m
c. Cahaya; cahaya yang cukup membantu laju fotosintesis untuk
menghasilkan kalsium karbonat dan membentuk terumbu.
d. Salinitas optimal bagi kehidupan karang berkisar 30-35o/oo.
e. Kekeruhan; Sedimentasi yang tinggi dapat menutupi dan mematikan
polip karang.
f. Substrat keras berupa benda padat yang ada di dasar laut, misalnya
batu, cangkang moluska, potongan kayu bahkan besi yang terbenam

Transplantasi Karang
Kegunaan transplantasi karang

Transplantasi karang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu


karang yang telah rusak, dan dapat pula dipakai untuk membangun daerah
terumbu karang baru yang sebelumnya tidak ada. Salah satu kegunaan
transplantasi karang yang cukup penting adalah dapat menambah karang
dewasa ke dalam suatu populasi sehingga dapat meningkatkan produksi larva
di ekosistem terumbu karang yang rusak.

Di masa mendatang transplantasi karang akan banyak kegunaan diantaranya


untuk melapisi bangunan bawah laut sehingga lebih kokoh dan kuat, untuk
memadatkan spesies karang yang jarang atau terancam punah, dan untuk
pengambilan karang hidup bagi hiasan aquarium.

Halhal yang perlu diperhatikan dalam Melakukan


transplantasi karang

Untuk mengurangi stress, karang yang akan ditransplantasi dilepaskan secara


hati-hati dan di tempatkan dalam wadah plastik berlubang serta proses
pengangkutan dilakukan didalam air. Sebaiknya operasi ini hanya
menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit untuk setiap tumpukan karang
yang akan dipindahkan.

Beberapa teknik untuk melekatkan karang yang ditransplantasi adalah


semen, lem plastik, penjepit baja, dan kabel listrik plastik.

Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, ada beberapa ketentuan


untuk transplantasi karang, yaitu:

1. Untuk transplantasi karang diperlukan suatu wadah beton sebagai


substrat dimana karang ditanamkan.
2. Jenis karang bercabang lebih cepat pertumbuhannya, dan lebih mampu
menyesuaikan dibandingkan karang masif.
3. Semua lokasi perairan pada dasarnya dapat dilakukan transplantasi
dengan syarat kondisi hidrologik masih dalam batas toleransi
pertumbuhan karang.
4. Hasil percobaan pada habitat yang berpasir tetapi dengan kesuburan
yang tinggi pertumbuhan karang lebih cepat dibandingkan pada daerah
yang karangnya rusak.
5. Wadah karang yang ditransplantasi sebaiknya tidak menghalangi aerasi
oleh arus.

Metode Transplantasi

Metode-Metode yang sering dilakukan pada Transplantasi :

Metode Patok
Metode Jaring
Metode Jaring dan Substrat
Metode Jaring dan Rangka
Metode Jaring, Rangka dan Substrat
Metode Rantai

Alat dan Bahan

Sarana Tansportasi Laut


Peralatan skin dive atau Scuba
Peralatan Dokumentasi bawah air
Kaliper/Jangka sorong(skala terkecil 0,01 mm)
Rambu apung
Alat Pengukur Kualitas air
Gunting karang/Gergaji
Keranjang berlubang/wadah sampel
Sampel karang hidup
Substrat beton 7 cm tebal 3 cm
Rangka besi
Tahapan Transplantasi Karang

Penentuan Lokasi transplantasi. Untuk mengetahui koordinat lokasi


dapat digunakan GPS (Global Positioning System).
Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan pada
transpalantasi.
Memberi tanda (rambu apung) pada lokasi transplantasi.
Mencari karang yang akan di transplantasi.
Fragmen karang diambil dari induk koloni yang masih hidup
berdiameter >25 cm menggunakan gunting dengan ukuran
fragmen 10 cm dan dikumpulkan di keranjang berlubang
dan dibawa ke lokasi transplantasi.
Proses pengangkutan harus dilakukan di bawah air dengan hati-hati.
Memasang rangka besi atau patok pada lokasi transplantasi sejajar garis
pantai. Pemasangan rangka transplantasi dapat dilakukan pada
kedalaman 1 , 3 atau 10 m.
Mengikat fragmen karang ke substrat dengan pengikat kabel yang telah
disiapkan.
Untuk mengukur laju pertumbuhan koloni karang serta parameter fisika-
kimia perairan dapat dilakukan setiap dua minggu atau setiap bulan.
Tahapan Transplantasi Karang
Substrat
Substrat yang digunakan dalam melakukan transplantasi karang dapat juga
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :

1. Substrat gerabah berangka

Substrat ini menggunakan rangka besi berbentuk segi empat 20x20 cm,
disetiap sudut rangka besi diberi kaki dengan tinggi 20 cm yang berfungsi
sebagai patok pada saat ditancapkan ke dasar perairan. Fragmen karang
diikat ke tiang substrat dengan menggunakan pengikat kabel berukuran
panjang 15 cm.

2. Substrat patok besi

Patok besi dengan panjang 30 cm yang ujungnya telah dibengkokkan


ditancapkan ke dasar perairan. Bagian besi yang bengkok berfungsi
sebagai penahan fragmen karang yang telah diikatkan ke besi dengan
menggunakan pengikat kabel dengan panjang 10 cm.

3. Substrat Karang Mati

Fragmen karang langsung diikatkan dengan menggunakan pengikat kabel


dengan panjang 20 cm ke karang mati yang ada disekitar lokasi
transplantasi.

You might also like