You are on page 1of 13

BLOK 2 MODUL 2

Paradigma Sehat

Oleh:
Aditya Pratama
102012195/ kelompok A4

Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta 2012


Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat
11510

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah membantu saya dalam membuat dan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin saya
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun agar para pembaca dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
mengenai aspek-aspek paradigma sehat yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun dengan berbagai usaha dan rintangan, namun dengan
penuh kesabaran dan dengan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan
Semoga makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

Jakarta, 20 November 2012

Aditya Pratama

2
Daftar Isi

Kata pengantar ............................................................................................ 2


Daftar isi ............................................................................................ 3

BAB I. Pendahuluan
1.1.Latar belakang masalah .................................................................... 4
1.2.Perumusan masalah .................................................................... 4
1.3.Tujuan penulisan .................................................................... 4

BAB II. Pembahasan


2.1. Definisi .................................................................... 5-12
2.2. Pembahasan masalah .................................................................... 12

BAB III. Penutup


3.1. Kesimpulan .................................................................... 13
Daftar pustaka ............................................................................................ 14

3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Anak-anak, sepeti kelompok rentan dan tidak berdaya lainnya, sering menjadi korban
dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung serta tidak menjamin kesehatan mereka. Ini
merupakan tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi. Secara global anak-anak hidup
dalam kondisi buruk dan miskin, ini semua mengakibatkan mereka rentan terhadap penyakit
akibat ketidakmampuan anak untuk menciptakan lingkungannya sendiri, bahkan unutk
menghindari resiko yang mengancam mereka. Dalam kondisi seperti ini maka banyak anak-
anak yang mengalami gizi buruk yang terus mingkat dari tahun ke tahun. Untuk itu maka
diperlukannya paradigma sehat sebagai salah satu cara penanggulangan yang tepat dalam hal
memperkecil kemungkinan anak-anak mengalami gizi buruk. Paradigma Sehat diperlukan
untuk penanggulangan gizi buruk yang terjadi pada anak-anak.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dari skenario kasus yang saya dapatkan dapat di rumuskan masalah:
Kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau
Pola hidup bersih masyarakat masih rendah
Kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya kesehatan

1.3 TUJUAN PENULISAN


Membantu masyarakat dan mengingatkan tentang pentingnya kesehatan agar pola hidup
bersih di dalam masyarakat meningkat sehingga tidak menimbulkan penyakit-penyakit akibat
pola hidup bersih yang menurun.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi
Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang
bersifat holistic dan melihat masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat
lintas sektor dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan (promotif), perlindungan kesehatan
(preventif), penyembuhan orang sakit (kuratif), pemulihan kesehatan setelah sembuh
(rehabilitatif).
Dalam paradigma sehat ada yang mempengaruhi dan mendukung paradigma sehat
yaitu ilmu gizi, promotif preventif, kesehatan lingkungan (air dan kesehatan), demografi.
Ilmu Gizi membahas tentang gizi. Jika gisi baik serta mendukung kebutuhan anak, maka gizi
buruk akan terminimalisir karena kebutuhan anak sudah terpenuhi dalam hal gizi.
Promotif dan preventif
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat (promotif) maka
perlu adnaya promosi kesehatan. Yang harus dilakukan adalah:
Pertama adalah mengingkatkan produktifitas. Sebenarnya promosi kesehatan
merupakan investasi secara langsung pada setiap individu. Setiap keluarga perlu diperhatikan
kesehatannya terhadap pelayanan kesehatan sehingga produktifitas boleh dapat terjadi dan
berjalan dengan baik.10
Kedua adalah menurunkan resiko terhadap kesehatan masyarakat melalui promosi
kesehatan, mengembangkan programpenyuluhan tenang berbagai bahaya penyakit terhadap
masyarakat. Bagaimana menu yang seimbang bagi bayi dan manfaat makanan bagi
pertumbuhan anak. Ini semua dilakukan dengan harapan maayarakat dapat berperilaku positif
dalam menjaga kesehatan mereka.10
Melalui promosi kesehatan ini pula diharapkan masyarakat berubah perlakunya searah
perilaku sehat, mempunyai gaya hidup sehat dalam kehidupan kesehariannya, sehingga
perubahan ini dapat menjadikan contoh bagi keluarga dan masyarakat lingkungan
sekitarnya.10
Perlindungan terhadap kesehatan (preventif) merupakan salah satu cara dalam
peningkatan kesehatan masyarakat. Ini dilakukan dengan cara imunisasi, faksin dan yang
lainnya. Menjadikan anak-anak serta orang dewasa menjadi kebal terhadap penyakit, karena
dalam tubuh mereka telah terbentuk antibody yang dipergunakan unutk menangkal virus atau
bakteri yang telah masuk ke dalam tubuh.
5
Kesehatan lingkungan yang baik
Kesehatan lingkungan yang baik maka dengan sendirinya kesehatan adakan lebih
meningkan karena tidak adanya bahaya di lingkungan sekitar mulai dari tanah, lingkungan
tanah, udara yang sehat dan bersih, air tidak tercemar oleh libah-limbah yang menyebabkan
penyebaran penyakit semakin merajalela. Yang palingpenting disini adalah kualitas air yang
baik akan lebih meningkatkan kesehatan. Ini disebabkan karena manusia tidak bisa hidup
tanpa air. Mencuci, madi, menggosok gigi, dan sebagainya memerlukan air. Jika kualitas air
buruk maka kesehatan memburuk, sedangkan jika kualitas air baik, maka kesehatan juga akan
semakin membaik.

Gizi Buruk
Gizi buruk adalah keadaan durang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan
energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu yang lama. Anak disebut gizi buruk
apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik)
dan tidak disertai tanda-tanda bahaya.3
Penyebab busung lapar / gizi buruk dapat dilihat dari berbagai jenjang / tingkatan, yaitu
penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab mendasar.
Penyebab langsung merupakan faktor yang langsung berhubungan dengan kejadian
gizi buruk, yakni konsumsi makanan yang buruk dan adanya penyakit. Bahkan antar asupan
gizi dan penyakit / infeksi terjadi interaksi yang saling menguatkan untuk memperburuk
keadaan. Interaksi ini dapat berakibat fatal penyebab kematian dini pada anak-anak.3
Penyebab tidak langsung merupakan faktor yang mempengaruhi penyebab langsung.
Seperti akses mendapatkan makanan yang kurang, perawatan dan pola asuh anak kurang, dan
pelayanan kesehatan serta lingkungan buruk atau tidak mendukung kesehatan anak-anak.
Faktor inilah yang akan mempengaruhi rendah / buruknya asupan makanan / gizi anak dan
terjadinya penyakit / infeksi pada anak-anak.3
Penyebab mendasar terjadinya gizi buruk terdiri dari dua hal, yakni faktor sumber
daya potensial dan faktor yang menyangkut sumber daya manusia (pengawasan, ekonomi,
dan organisasi). Pengelolaan sumber daya potensial sangat erat kaitannya dengan politik dan
ideologi, suprastruktur, dan struktur ekonomi. Sedangkan faktor sumber daya berkaitan erat
dengan kurangnya pendidikan rakyat. Pemberdayaan rakyat melalui pendidikan sangat
penting artinya untuk mengatasi penyebab tidak langsung gizi buruk.3

6
Rangkaian penyebab gizi buruk yang teruntai dalam bentuk jenjang penyebab tersebut
diatas, bukanlah sebuah konsep teori semata. Namun yang paling penting bagaimana meramu
/ meracik sebuah sistem yang kondusif agar semua faktor terkait mendapat perhatian sesuai
dengan porsinya masing-masing. Dominasi salah satu program tanpa memperhatikan progra
lainnya dalam rangkaian jenjang penyebab gizi buruk, niscaya upaya mengatasi gizi buruk
tidak akan pernah tercapai. Bukan itu saja, adanya anak-anak yang menderita gizi buruk dari
waktu ke waktu adalah pertanda bahwa tidak ada upaya yang berarti bagi anak-anak. Sama
saja mereka hanya dibiarkan begitu saja dari anak yang satu ke anak yang lain. Dari kematian
anak yang satu ke kematian anak yang lain seiring bergulirnya waktu.3

Program KB
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberi nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan. KB
merupakan salah satu usaha membantu keluarga / individu merencanakan kehidupan
berkeluarganya dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.4
Secara umum program Keluarga Berencana bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, yang merupakan juga tujuan nasional pada umumnya. Tujuan ini
dilalui dengan upaya khususnya penurunan tingkat kelahiran untuk menuju suatu norma
keluarga kecil, sebagai jembatan meningkatkan kesehatan ibu, anak, dan anggota keluarga
lainnya menuju suatu keluarga atau masyarakat bahagia sejahtera. Sehingga secara
singkatnya, tujuan gerakan KB adalah :

Tujuan kuantitatif adalah untuk menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan


penduduk,5
Tujuan kualitatif adalah untuk mewujudkan Norma keluarga kecil yang Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS).5

Sedangkan tujuan khusus program Keluarga Berencana adalah :


Untuk meningkatkan cakupan program, baik dalam arti cakupan luas daerah maupun
cakupan penduduk usia subur yang memakai metoda kontrasepsi.5
Meningkatkan kualitas (dalam arti yang lebih efektif) metoda kontrasepsi yang
dipakai, dengan demikian akan meningkatkan pula kelangsungan pemakaian metoda
kontrasepsi untuk tujuan menunda, menjarangkan dan menghentikan kelahiran.5

7
Menurunkan kelahiran.5
Mendorong kemandirian masyarakat dalam melaksanakan keluarga berencana,
sehingga norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) bisa menjadi
suatu kebutuhan hidup masyarakat.5
Meningkatkan kesehatan khususnya ibu dan anak.5

Manfaat Keluarga Berencana (KB):


Untuk ibu
Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam
jangka waktu yang terlalu pendek.5
Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, untuk istirahat, dan menikmati
waktu luang, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.5

Untuk anak yang dilahirkan


Dapat utmbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya berada dalam keadaan
sehat.5
Sesudah lahir anak tersebut akan memperoleh perhatian, pemeliharaan, dan makanan
yang cukup. Hal ini disebabkan oleh kehadiran anak tersebut yang memang
diinginkan dan diharapkan.5

Untuk ayah
Memperbaiki kesehatan fisiknya.5
Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih
banyak waktu luang untuk keluarganya.5

Sasaran Program Keluarga Berencana :


Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk6
Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi6
Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga6
Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB6

Dalam program KB bukan hanya wanita saja yang diberikan KB, tetapi pria juga bisa

8
memakai KB jika ia tidak ingin sperma keluar dari alat vitalnya.7
Tingkat Pendidikan Rendah
Pendapatan yang rendah menyebabkan baik tingkat pendidikan maupun kesehatan
dan gizi kurang. Ini menyebabkan daya kerja rendah. Daya kerja rendah menyebabkan
prestasi kerja rendah. Prestasi kerja rendah menyebabkan produktifitas rendah. Produktifitas
rendah menyebabkan pendapatan rendah, yang pada gilirannya menyebabkan kesehatan dan
gizi semakin buruk, dan demikian seterusnya.8
Lingkungan Kurang Mendukung
Lingkungan menyebabkan beberapa penyakit dan kecacatan, dan di beberapa kasus
yang ditemui (seperti diare, ataupun penyakit-penyakit yang disebarkan melalui vektor)
lingkungan jelas memiliki perann yang besar bagi mortalitas maupun mobiditas. Hal ini
disebabkan karena lingkungan itu sendiri merupakan suatu tempat yang berbahaya. Polusi
merupakan bukti jelas untuk hal ini. Sebenarnya lingkungan bukanlah salah satu hal yang
menjadi penyebab utama, tapi manusia juga berpengaruh karena manusia yang sering
membuang sampah sembararangan, mencemari air, membangun pabrik yang limbahnya
dibuang ke air dan mencemari air. Itu semua merupakan sesuatu yang akan berakibat buruk
terhadap kesehatan. Kualitas air yang buruk bagi masyarakat akan mengakibatkan berbagai
penyakit timbul, Termasuk gizi buruk.9
Dalam mengatasi gizi pburuk yang terjadi, maka Paradigma Sehat diperluka sebagai
salah satu cara mengatasi masalah gizi buruk yang semakin berkembang luas dimasyarakat.
Marasmus
Marasmus dapat terjadi pada segala umur. Dimana terjadinya kekurangan karbohidrat
di dalam tubuh. Akan tetapi sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan
tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi
akibat berbagai penyakit lain, seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau
jantung, gangguan metabolic, penyakit ginjal menahun, dan juga gangguan pada syaraf
pusat.1
Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan kumpulan klinis gejala edema dan gizi kurang. Keadaan ini
paling sering terlihat pada anak-anak balita (di bawah usia 5 tahun) dan biasanya disertai
dengan iritabilitas (keadaan rewel), anoreksia, serta ulserasi pada kulit. Perubahan
metabolisme terjadi lebih berat pada kwashiorkor. Kemudian para pakar mengemukakan
bahwa kwashiorkor merupakan keadaan defisiensi protein dari makanan; akan tetapi bukti
yang ada menunjukkan bahwa hipotesis ini masih kurang kuat.2
9
Jadi marasmus kwashiorkor merupakan gejala campuran antara penyakit marasmus
dan kwashiorkor. Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung protein dan juga energy
unutk pertumbuhan yang normal. Pada penderita, disamping menurunnya berat badan,
terlihat pula gejalan lainnya seperti endema, kelainan rambut, kelainan kulit.1

Konsep sehat-sakit
Definisi sehat
Sehat adalah keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan
berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya (perkin 1938)
Sehat adalah keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya
terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja (WHO, 1947)
Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan
segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki (WHO, 1957)
Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White 1977)
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU kes no 23 th 1992)

Perilaku hidup bersih dan sehat


Budaya perilaku hidup bersih dan sehat untuk perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat umum hasilnya dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat
kesehatan.
Perilaku hidup bersih dan sehat di pelayanan masyarakat
1. Kesehatan ibu dan anak
Ibu hamil
Ibu yang akan bersalin
Ibu yang akan mempunyai bayi
2. Gizi dan makanan
Makanan bervariasi dan gizi seimbang
Menggunakan garam beryodium
Ibu hamil agar menambah makanan yang mengandung zat besi
Makanan yang bebas dari pencemaran

10
3. Gaya hidup
Olahraga secara teratur
Hindari rokok, minuman keras dan obat berbahaya
Menyadari bahaya AIDS
4. Hygiene dan sanitasi
Menggunakan jamban (WC)
Menggunakan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. Peran serta masyarakat
Imunisasi lengkap ibu hamil dan anak balita
Memanfaatkan saran kesehatan
Menjadi peserta dana sehat menuju JKPM
Melakukan kesehatan mandiri

Konsep sehat sakit


Sehat adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan saja (WHO)
Sakit merupakan penyimpangan dari keadaan yang optimal
Penyakit merupakan suatu proses gangguan faal tubuh (fisik), dan atau gangguan psikologis
(mental) maupun gangguan tingkah laku (behaviour).

Faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit


1. Pejamu (Host)
2. Penyebab penyakit (Agent)
3. Lingkungan (Environment)

Pejamu (host)
1. Keturunan
2. Mekanisme pertahanan tubuh
3. Umur
4. Jenis kelamin
5. Ras

11
6. Status perkawinan
7. Pekerjaan
8. Kebiasaan hidup

Bibit penyakit (Agent)


Dibedakan 2 macam:
Benda biotis: penyakit infeksi
Benda abiotis: penyakit metabolisme, tumor

Penyebab benda biotis:


1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Ricketsia
5. Protozoa
6. Metazoa

Penyebab penyakit abiotis:


1. Nutient agent
2. Chemical agent
3. Physical agent
4. Mechanical agent

Lingkungan (environment)
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan biologik
3. Lingkungan sosial

12
BAB III PENUTUP

Skenario kasus:
Di puskesmas Telagasari, pada pagi hari ini terlihat sangat ramai oleh pengunjung,
dokter mengatakan ada kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau ini dan sudah 15
orang dirujuk ke RS. Seorang pasien bertanya kepada dokter Mengapa ya dok tiap tahun
selalu terjadi kejadian muntaber seperti ini? Apakah mungkin dapat dicegah pada tahun
mendatang?
Yaa begitulah Pak, tampaknya pola hidup bersih masyarakat masih rendah, dan masyarakat
perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan.

Kesimpulan:
Meningkatnya kasus muntaber pada musim kemarau diakibatkan karena pola hidup bersih
masyarakat masih rendah dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Daftar Pustaka
1. Pudjiadi S. Ilmu gizi klinis pada anak. Edisi 2. Jakarta: Gaya Baru 1993
2. Gibney MJ. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC, 2009.h. 218.
3. Utomo TAT. Mencegah dan mengatasi krisis anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2006.h. 321.
4. Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC, 2009.h. 84-5.
5. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC, 1995.h. 147.
6. Tujuan dan sasaran. Edisi 19 Februari 2009. Diunduh dari
http://kb.malangkab.go.id, 02 Desember 2010.
7. Heru A. Kader kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC, 1995.h. 105-6.Derajad
kesehatan. Edisi 28 Oktober 2010. Diunduh dari http://www.dinkes-
kabtangerang.go.id, 01 Desember 2010.
8. Gilarso T. Pengantar ekonomi makro. Yogyakarta: Kanisius, 2004.h. 329-330.
9. Gibney JM, Margetts MB, Kearney MJ, Arab L. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta:
EGC 2009
10. Dachroni M. Promosi kesehatan. Jakarta : Depertemen Kesehatan

13

You might also like