Professional Documents
Culture Documents
2085 - 0859
ABSTRAK
Kebutuhan akan air oleh manusia tidak ada habisnya, terutama air bersih. Perencanaan
Kebutuhan air bersih ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Ibu kota
Kecamatan (IKK) Glagah pada musim kemarau. Karena pada musim kemarau, warga sulit
mendapatkan air bersih disebabkan tempat penampungan air hujan sudah habis sebelum musim
kemarau berakhir.
Dalam Perencanaan Kebutuhan air bersih ini, akan membahas tentang pola Kebutuhan air
yang cocok di IKK Glagah, jumlah debit rata-rata harian, debit jam maksimumdan debit harian
maksimum Kebutuhan air bersih ini.
Pola sistem tertutup merupakan polaKebutuhan yang cocok di IKK Glagah, dengan debit
harian rata-rata 15,6 lt/dt, debit jam maksimal 29,25 lt/dt, debit harian maksimal 23,4 lt/dt. Dengan
adanya perencanaan ini penulis bisa membantu dalam memecahkan masalah krisis air bersih di IKK
Glagah kab. Lamongan. Sehingga krisis air yang melanda akhir-akhir ini di IKK Glagah bisa teratasi
dengan baik.
577
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
menyeluruh pada daerah yang akan di buatkan Ada beberapa metode dalam perhitungan jumlah
Kebutuhan. penduduk yaitu:
A Pola Jaringan PipaKebutuhan 1. Metode Aritmatik
Pada dasarnya pola jaringanKebutuhan air Menurut Sarkowo M. (1985), metode ini
ada dua, yaitu pola jaringan terbuka dan dihitung berdasarkan pada angka kenaikan rata-
tertutup, dimana pemilihan pola yang cocok rata setiap tahunnya. Rumusnya:
pada beberapa hal seperti: ( ) .. (1)
Daerah yang memerlukan air bersih
Dimana:
Jarak sumber air atau titik pengambilan
Pn = jumlah penduduk pada tahun n yang
Keadaan topografi
Keadaan geologi akan datang.
Jumlah penduduk Pt = jumlah penduduk pada tahun akhir data.
Po = jumlah penduduk pada awal tahun data.
Peta lokasi daerah rencana pengembangan
T = jangka waktu (selisih ) tahun data.
1 Sistem Jaringan Pipa Terbuka
Karakteristik jaringan terbuka adalah n = jangka waktu tahun proyeksi.
pipa-pipa yang tidak saling berhubungan, area a. Kebutuahan Air
konsumen disuplai melalui satu jalur pipa utama Kebutuhan air bersih dipengaruhi oleh:
dan adanya pipa terbuka. Ketersediaan air, baik dari segi kuantitas,
Daerah yang cocok untuk sistem jaringan kualitas, maupun kontiniutas
pipa terbuka adalah: Kebiasaan penduduk setempat
Perkembangan penyebaran penduduk Pola dan tingkat kehidupan
yang kearah memanjang. Harga air
Sarana jaringan jalan yang tidak Faktor teknis ketersediaan air seperti:
berhubungan. - FasilitasKebutuhan
Keadaan topografi dengan kemiringan - Fasilitas penyambungn saluran
medan menuju satu arah. limbah yang dapat mempengaruhi
2 Sistem Jaringan Pipa Tertutup kualitas air bersih
Yaitu pipa-pipaKebutuhan saling - Kemudahan dalam mendapatkannya
berhubungan, air mengalir melalui dua arah atau Keadaan sosial ekonomi setempat
lebih dan area pemakaian disuplai melalui Kebutuhan air dapat dibedakan menjadi 2,
beberapa jalur pipa utama. yaitu:
Sistem jaringan tertutup cocok untuk 1. Kebutuhan Domestik
daerah yang berkarakteristik: 2. Kebutuhan Non-Domestik
Perkembangan kota atau desa yang 1 Kebutuhan Domestik
cenderung kesegala arah. Kebutuhan air domestik dapat diketahui
Sarana jaringan jalan saling dari data penduduk yang ada. Untuk mengetahui
berhubungan. kebutuhan air pada masa yang datang, antara
Keadaan topografi yang cenderung lain kita perlu mengetahui jumlah penduduk
pada massa yag akan datang, atau dengan kata
datar.
lain kita perlu mengetahui:
a. Jumlah penduduk pada saat ini.
B Sistem PerpipaanKebutuhan
Macam-macam pipa yang umumnya b. Kenaikan penduduk
Semakin banyak jumlah orang, maka
digunakan dalam perencanaan Kebutuhan air
semakin banyak pula kebutuhan air
bersih adalah sebagai berikut:
Jenis pelayanan air memberikan pengaruh
1. Pipa primer ,transmisi atau pipa induk
(Supplay Main Pipe) terhadap konsumsi air, yang dikenal dua
2. Pipa sekunder (Arterial Main Pipe) kategori fasilitas penyediaan air bersih yaitu:
3. Pipa tersier 1. Fasilitas perpipaan meliputi:
- Sambungan Rumah (SR)
4. Pipa servis (pemberian air)
- Sambungan Kran Umum (KU)
C Metode Proyeksi Jumlah Penduduk
2. Fasilita Non-perpipaan
Dalam perencanaan Kebutuhan air bersih
data mengenai jumlah penduduk akan Sumur umum, mobil air, dan mata air.
diperlukan untuk menentukan metode proyeksi
jumlah penduduk dimasa yang akan datang.
578
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
Tabel 1 Kebutuhan air bersih domestik. referensi kebutuhan air rata-rata. Untuk
Jumlah
Penyediaan wilayah pedesaan di Indonesia kebutuhan
air Kehilangan dasar air adalah 100 lt/orang/hari kebawah
No Kategori penduduk
(lt/orang/hari) air
(orang)
SR HU
ditambah dengan perbedaan iklim yang
15-25% tidak mencolok maka dapat diantisipasi :
1 Metropolitan >1.000.000 190 30
o 1<fhm<1,5. Artinya faktor harian
500.000- 15-25% maksimum untuk kebutuhan dasar 100
2 Besar 170 30
1.000.000
lt/orang/hari penerapan di Indonesia
100.000- 15-25%
3 Sedang
500.000
150 30 berkisar antara 1-1,5.
20.000- 15-25% o 1<fjm<2,0 Artinya faktor harian
4 Kecil 130 30
100.000 maksimum untuk kebutuhan dasar 100
5 IKK <20.000 100 30
15-25% lt/orang/hari penerapan di Indonesia
berkisar antara 2.
Sumber: Arifiyanti, N, Irsalina N.A.2011.
2 Kebutuhan Non-Domestik FLOWCHART
Kebutuhan dasar air non-domestik Mulai
ditentukan oleh banyaknya konsumen non
domestik yang berupa fasilitas-fasilita antara
lain sebagai berikut:
Perkantoran (pemerintah dan swasta)
Pendidikan (TK,SD,SMP,SMA, dan
Perguruan Tinggi) PENENTUAN PENGUMPULAN
Tempat-tempat ibadah (masjid, LANDASAN TEORI
DATA
Jumlah
Teori
gereja,dll.) proyeksi penduduk 10
Kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dll) jumlah
penduduk.
th
terakhir.
Komersial (toko, hotel, bioskop,dll) Teori Jumlah
perhitungan fasilitas
Umum (terminal, pasar,dll) kebutuhan umum di IKK
air bersih
Untuk memperkirakan jumlah kebutuhan Teori
Glagah
Kebutuhan
air non-domestik, yang digunakan sebagai acuan kehilangan
air bersih
dasar adalah 20% persen dari kebutuhan air energy pada
warga tiap
sambungan &
bersih dari sektor domestik (BAPPEDA harinya
percabangan
ANALISA KEBUTUHAN AIR
Lamongan) pipa
BERSIH DI IKK Glagah
jaringan
Menurut Sarkowo M. (1985), Untuk distribusi.
mengatisipasi adanya kehilangan air yang terjadi SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI
IKK Glagah
pada pendistribusian, maka kehilangan air pada
tahun x diperkirakan sebesar n%, sehingga
kapasitas rata-rata air bersih adalah: PERCOBAAN
TIDAK
( ) . (2) PENERAPAN
COCOK PERENCANA
a. Fluktuasi Pemakaian DILAPANGAN
Fluktuasi kebutuhan air yaitu naik
turunnya kebutuhan akan air yang disebabkan YA
oleh :
Musim KESIMPUL
Budaya masyarakat AN
Kondisi daerah
Sele
Ukuran kota sai
579
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
580
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
= 1,48 lt/dt
desa adalah
tahun 1) Desa Glagah
Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x
Target yang dilayani dalam umur rencana kebutuhan domestik
adalah sebesar 80% dari jumlah penduduk akhir = 0,2 x 3,55
tahun rencana. Sedangkan 20% lainnya = 0,710 lt/dt
diperkirakan berasal dari sumur warga sendiri. 2) Desa Margoanyar
Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x
C Analisa Kebutuhan Air Bersih kebutuhan domestik
1 Analisa Jumlah Kebutuhan Domestik = 0,2 x 3,59
Untuk merencanakan kebutuhan air = 0,718 lt/dt
bersih saluran domestik ini diasumsikan tiap
orang membutuhkan 100 lt/orang/hari, dan 3) Desa Duduklor
target pelayanan sampai akhir umur rencana Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x
adalah 80% dari 11.359 jumlah penduduk. kebutuhan domestik
Maka perkiraan kebutuhan air bersih domestik = 0,2 x 1,89
tiap desa adalah: = 0,378 lt/dt
1) Desa Glagah 4) Desa Karangagung
Kebutuhan air bersih domestik = jumlah Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x
penduduk x 80% x 100 lt/org/hr kebutuhan domestik
= 3.830x 0.8 x 100 = 0,2 x 1,48
= 306.400 lt/hr = 0,296 lt/dt
= 3,55 lt/dt Jadi total kebutuhan air no domestik
= 0,710 + 0,718 + 0,378 + 0,296= 2,102 lt/dt
2) Desa Margoanyar
Kebutuhan air bersih domestik = jumlah 3 Analisa Kehilangan Air
penduduk x 80% x 100 lt/org/hr Untuk menghitung besarnya kehilangan
= 3.886x 0.8 x 100 air dalam Kebutuhan air diasumsikan sebesar
= 310.880 lt/hr 20-30 % dari jumlah kebutuhan air domestik.
= 3,59 lt/dt Besarnya kebutuhan air non domestik dalam
581
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
perencanaan sistem air ini diasumsikan sebesar Jadi total kebutuhan air komulatif
25%. Maka kehilangan air disetiap desa adalah: adalah =8,520+8,616+4,536+3,552= 25,224
1) Desa Glagah lt/dt.
kehilangan air = 25% x (domestik + non Setelah didapat data jumlah kebutuhan
domestik) air komulatif, data tersebut kemudian dijadikan
= 0,25 x (3,55 +0,710 ) acuan untuk merencanakan besar reservoir.
= 4,26 lt/dt
2) Desa Margoanyar 5 Analisa Kebutuhan Air Hari Maksimum
kehilangan air = 25% x (domestik + non Kebutuhan air hari maksimum adalah
domestik) kebutuhan air pada hari-hari tertentu seperti
= 0,25 x (3,59+0,718) pada hari libur, lebaran, dan lain-lain. Besarnya
= 4,308 lt/dt antara 1-1,5 dari total konsumsi harian
3) Desa Duduklor komulatif. Pada perencanan ini menggunakan
kehilangan air = 25% x (domestik + non asumsi 1,5 sehingga besarnya adalah = 1,5 x
domestik) konsumsi air komulatif
= 0,25 x (1,89+0,378) = 1,5 x 25,224
= 2,268 lt/dt = 37,836 lt/dt
4) Desa Karangagung
kehilangan air = 25% x (domestik + non 6 Analisa Kebutuhan Air Jam Maksimum
domestik) Kebutuhan air jam maksimum adalah
= 0,25 x (1,48+0,296) kebutuhan air pada jam-jam tertentu seperti pada
= 1,776 lt/dt pagi hari dan sore saat orang-orang mandi, saat
Jadi total kehilangan air adalah maghrib dan lain-lain. Besarnya antara 1-2 dari
=4,26+4,308+2.268+ 1,776=12,612 lt/dt kebutuhan jam maksimum. Pada perencanan ini
menggunakan 1,25 dari kebutuhan air harian
4 Analisa Konsumsi Harian Komulatif maksimal. Sehingga besarnya kebutuhan air jam
Konsumsi harian komulatif dihitung maksimum adalah
berdasarkan penjumlahan dari kebutuhan air = 1,25 x kebutuhan jam maksimum
domestik, non domestik, dan kehilangan air. = 1,25 x 37,836
Sehingga konsumsi air komulatif tiap desa = 47,295 lt/dt
adalah Untuk bisa lebih jelas dalam melihat
1.) Desa Glagah kebutuhan air pada perencanaan sistem air
Konsumsi harian komulatif = air domestik + air bersih ini, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
non domestik + kehilangan air Tabel 9 Kebutuhan Air Dalam Perencanaan
= 3,55+0,710+4,260 Kebutuhan Air Bersih di IKK Glagah tahun
= 8,520 lt/dt proyeksi 2014-2022
2.) Desa Margoanyar No Keterangan
Satu Tahun
an 2012 2017 2022
Konsumsi harian komulatif = air domestik + air
1 Jumlah penduduk A Jiwa 9.42 10.34 11.36
non domestik + kehilangan air 2 Persentase pelayanan B % 80 80 80
= 3,59+0,718+4,308 Kebutuhan domestik C
= 8,616 lt/dt 3 Lt/dt 8,720 9,576 10,517
(A x B x 100)
Kebutuhan non dimestik
3.) Desa Duduklor 4 D Lt/dt 1,744 1,915 2,103
(20% x C)
Konsumsi harian komulatif = air domestik + air
Kehilangan air E
non domestik + kehilangan air 5
(25%(C+D))
Lt/dt 2,616 2,873 3,155
= 1,89+0,378+2,268 Konsumsi kebutuhan
= 4,536 lt/dt 6 komulatif F Lt/dt 13,080 14,364 15,775
(C+D+E)
4.) Desa Karangagung Kebutuhan harian
7 maksimu G Lt/dt 19,620 21,546 23,663
Konsumsi harian komulatif = air domestik + air
(1,5 x F)
non domestik + kehilangan air Kebutuhan jam
= 1,48+0,296+1,776 8 maksimum H Lt/dt 23,544 25,855 28,395
= 3,552 lt/dt (1,2 x G)
Sumber : perhitungan
582
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari hasil kajian dan perhitungan dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Debit yang dibutuhkan dalam sehari di
wilayah IKK Glagah sampai tahun
proyeksi 2022 dengan perkiraan jumlah
penduduk sebesar 11,248 jiwa adalah
15,6 lt/dt atau 1347840 lr/dt. Sedangkan
untuk debit jam puncak adalah 29,25
lt/dt dan debit puncak harian adalah 23,4
lt/dt.
.
Daftar Pustaka
Berupa Text Book :
Iskandar, Abubakar.1998. Pedoman
Perencanaan dan Pengoperasian
Fasilitas Parkir, Jakarta :
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas
Angkutan Kota Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997.
Marihot, Siahaan. 19997. Pajak daerah dan
retribusi daerah. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, Hal 6.
Azwar , Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori
dan Pengukurannya .Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Berupa Jurnal :
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian
Sosial ( Format-format Kuantitatifdan
Kualitatif ). Airlangga UniversityPress,
Surabaya.
Berupa Jurnal :
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/139/jbptunik
ompp-gdl-s1-2007-nurfajriat-6906-bab-
ii.pdf).18-05-2012, 15:14:20 WIB
https://www.google.co.id/url?Sa=trct=jg=penger
tian+retribusi+parkir&source=web&cd=
6&ved=0CFkQFjAF&url=http%3A%2F
%2Fk12008.widyagama.ac.id%2Frl%B
ab7_parkir ),18-05-2012, 15:15:17
WIB.
583
Jurnal TeknikA Vol 6 No 2 September 2014 ISSN No. 2085 - 0859
584