Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala kecil di Indonesia
masih sangat kecil walaupun potensi energinya sangat besar. Potensi energi panas bumi skala kecil
baik dari sumur-sumur eksisting ataupun dari prospek lapangan panas bumi yang belum
dikembangkan adalah sebesar 7837 MW.
Untuk mendukung Program Pemerintah dalam pengembangan PLTP skala kecil telah
dilakukan simulasi untuk sumur RD-B1 dan RD-B2 pada lapangan panas bumi Rantau Dedap untuk
mengetahui kemampuan sumur untuk memasok uap. Proses simulasi sumuran dilakukan dengan
menggunakan geo fluid software. Hasil Simulasi menunjukkan bahwa dengan skenario pembangkit
dengan kapasitas penuruan tekanan reservoar 2 bar/tahun diketahui sumur RD-1 mampu memasok
uap selama 13 tahun untuk kepasitas pembangkit 3 MW. Sedangkan sumur RD-2 dijadkan sebagi
sumur injeksi.
kata kunci: sumur potensi kecil, simulasi sumuran, PLTP skala kecil
Abstract
Small geothermal power plant development in Indonesia is still very small although the
potential of gothermal energy is very big. Potential of small geothermal energy capasity either from
existing wells or geothermal prospects that has not developed yet are about 7837 MW.
To support Government Programme in small geothermal plant development, wellbore
simulation was done for RD-1 and RD-2 wells in Rantau Dedap geothermal field to know steam
supply well capabilities. Wellbore simulation was done by using geo fluid software. Simulation
results indicates with pressure drop 2 bar/year, RD-1 well can supply steam to 3 MW geothermal
plant for 13 years. While RD-2 will be dedicated as injection well.
selama mengalir ke permukaan. fisik fluida, aliran fluida, geometri, panjang dan
Beberapa data teknis yang diperlukan kemiringan media alirnya. Klasifikasi umum
pola aliran adalah sebagai berikut;
untuk melakukan simulasi sumur antara lain:
profil tekanan-temperatur (P-T survey),
1. Aliran gelembung (Bubble Flow)
entalpi, lokasi feedzone, transmisivitas (kh),
Dalam pola aliran ini, fasa uap tersebar
laju alir masa (m), tekanan kepala sumur
dalam fasa cairan yang terus menerus, karena
(TKS). Hasil analisis dari kegiatan ini akan dipengaruhi oleh gaya apung dan kecepatan,
direkomendasikan sebagai bahan dimana aliran fasa uap sedikit lebih cepat dari
pertimbangan dalam pengembangan PLTP pada fasa cairan. Pola aliran ini sering terjadi
skala kecil. Setiap sumur menghasilkan pada campuran yang mudah menguap dengan
kurva produksi yang bergantung pada regim kualitas sangat rendah.
2. Aliran Slug 3.2 Variabel Aliran
Aliran gelembung gas (uap) berdiameter Umumnya variabel-variabel yang
besar dengan bentuk peluru dipisahkan oleh berpengaruh terhadap pola aliran fluida dalam
panjang cairan. Kecepatan rata-rata fasa gas lebih sumur (pipa vertikal) adalah; diameter dalam
besar daripada fasa cairan. Walaupun pipa, kecepatan aliran massa, kecepatan
keseluruhan aliran ke atas, bagian fasa cairan superficial, tegangan permukaan, void ratio,
yang dekat/menempel pada dinding dapat kecepatan slip, faktor gesekan, fluks volumetrik
mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi. dan kualitas volumetrik.
3. Aliran Churn
Merupakan bentuk tidak stabil dari aliran
slug yang pecah akibat terlalu rendahnya
3.3. Penurunan Tekanan Dalam Aliran
tegangan permukaan, terlalu besar diameter pipa,
Sumur
percepatan aliran yang tinggi karena penguapan.
Pada dasarnya simulasi sumuran adalah
menghitung penurunan tekanan dan penyebaran
4. Aliran Annular
tekanan pada sumur panasbumi. Sifat fisik fluida
Proporsi fasa cairan yang dibawa sebagai
tergantung kondisi tekanan, disamping itu
mist dalam fasa gas (uap). Sedangkan cairan sisa
perbedaan tekanan reservoar yang tak terganggu
mengalir dengan kecepatan rendah dalam lapisan
dengan tekanan kepala sumur merupakan
tipis yang menempel pada dinding sebelah dalam
pemborosan potensi energi, makin rendah
pipa.
tekanan kepala sumur makin rendah pula
5. Aliran Mist
temperatur uapnya yang menyebabkan efisiensi
Fasa cairan tersebar sebagai mist dalam
panas turbin menjadi rendah, sehingga besarnya
fasa gas yang menerus. Perubahan tingkat
penurunan tekanan (P) dalam sumur sangat
kekeringan atau kualitas fluida panasbumi ketika
diperlukan untuk memodifikasi karakteristik
mengalir ke atas lubang sumur (Gambar-2).
discharge.
Ketika fluida panas bumi dalam sumur
mengalir ke atas, fluida harus bekerja melawan
gaya gravitasi, jika gesekan dan spesific volume
bertambah besar, akibatnya kecepatan fluida
harus dinaikkan tetapi laju aliran massanya tetap,
sehingga diperlukan penurunan tekanan yang
besar untuk mempercepatnya. Semua gradien
Gambar 2 Regim Aliran Fluida Vertikal
tekanan ditentukan berdasarkan baik fasa cair
(Reyley, 1980)1)
ataupun fasa uap untuk semua regim aliran,
dimana sifat-sifat fluida dihitung dari temperatur Volume spesifik dan kecepatan fluida akan
rata-rata pada penambahan kedalaman membesar jika terjadi flash dan fluida menjadi
bersangkutan. lebih kering saat mengalir ke atas. Disamping itu
Tiga komponen yang disebutkan di atas komponen gesekan tergantung pada kekasaran
berpengaruh terhadap penurunan tekanan, dan permukaan casing. Gradien tekanan karena
dituliskan secara matematis adalah sebagai komponen gesekan, digambarkan dengan
berikut1) ; persamaan;
dp 2. f .t .U t 2
[ ] fri ..................(3)
(
dp
dz
dp
dz
dp
dz
dp
)Total ( ) gravitational ( )acceleration ( ) frictional......(1)
dz
dz D. cos
Dimana: Dan;
= sudut pembelokan sumur, derajat cairan gradien tekanan akibat percepatan dapat
Persamaan (2) di atas menunjukkan bahwa diabaikan (Gunn, 1992). Gradien tekanan
komponen gravitasi meningkat jika densitas naik percepatan untuk aliran dua fasa diperkirakan