You are on page 1of 57

02.

Komponen Turbin Gas


KOMPONEN SISTEM TURBIN GAS

Utama
Kompresor
Ruang Bakar
Turbin
Pendukung
Nozel
Difuser
KOMPRESOR

Ada dua jenis kompresor yang digunakan pada turbin gas


yaitu kompresor aliran aksial dan aliran sentrifugal.
Efisiensi kompresor aliran aksial pada umumnya lebih
tinggi dari pada kompresor aliran sentrifugal.
Pertimbangan efisiensi, ukuran, dan daya tahan merupakan
faktor yang penting dalam pemilihan kompresor.
Kompresor aliran aksial diameternya lebih kecil dan
ukurannya lebih panjang untuk output tertentu
Kompresor sentrifugal diameternya lebih besar namun
ukurannya lebih pendek.
Kompresor Sentrifugal
Kompresor Aksial
Kompresor Aliran Aksial

Dynamic compressor berkemampuan menghasilkan high air


mass flow rate yang dibutuhkan gas turbine
Mampu menghasilkan pressure ratio tinggi yang diperlukan
untuk mereduksi spesific fuel consumption
Efficiency lebih tinggi dibanding centrifugal compressor
Perkembangannya didukung oleh intensive research into
aerodynamic dan telah menghasilkan transonic compressor
(suoersonic relative velocity terjadi pada bagian dari blade
height
Basic Operation
Terdiri dari sejumlah stage yang disusun secara seri
Setiap stage terdiri dari
Row of rotor blades, berfungsi

Mempercepat aliran working fluid

Kinetic energy of working fluid bertambah

Row of stator blades, berfungsi

Memperlambat aliran working fluid

Kinetic energy dikonversikan menjadi static pressure

Proses berulang di dalam sejumlah stage yang diperlukan guna


mencapai pressure ratio yang diinginkan
Flow of Working Fluid

Flow direction berlawanan dengan pressure gradient


Diffusion terjadi di dalam rotor dan stator blade passages
Sehingga, semakin besar pressure ratio akan mempersulit design of
axial compressor
Natural Tendency di dalam Diffusion
Process
Terjadi break away udara dari dinding diverging passage
Akibatnya, terjadi flow back udara pada arah pressure gradient
Bila divergence terlalu cepat :
- terbentuk eddies (pusaran)
- konsekuensi, pressure rise berkurang
Bila divergence terlambat
- Diffuser terlalu panjang
- Skin friction loss besar
Dari eksperimen, optimum angle of divergence sekitar 70
Limit on Diffusion pada Setiap Stage
menyebabkan:
Single compressor stage hanya dapat menghasilkan pressure ratio kecil
Jauh lebih kecil daripada pressure ratio yang dapat dihasilkan single turbine
stage, karena:
Flow direction sesuai dengan pressure gradient

Terjadi accelerating flow

Memiliki converging blade passages

Sehingga, single turbine dapat memutar a large number of compressor


stages
Diinginkan Constant Axial Velocity
Density increasing terjadi sepanjang compressor
Sehingga flow area berkurang, atau blade semakin pendek menurut flow
direction
Jika operation speed jauh lebih rendah dari design speed
Actual density jauh berbeda dengan design value

Sehingga actual axial velocity juga akan jauh menyimpang dari


design value
Akibatnya, dapat terjadi blade stalling dan compressor surge

Solusi
Multi-spool configuration

Varible stator blades


Perbandingan antara Kompresor Sentrifugal dengan Kompresor Aksial

No Parameter Kompresor Sentrifugal Kompresor Aksial


1 Arah aliran (masuk/ keluar) Sejajar sumbu/radial aliran Sejajar sumbu/sejajar sumbu
belok aksial; lurus
2 Laju aliran massa, G Kecil (sampai 50 kg/s) Besar (sampai 350 kg/s)
3 Perbandingan tekanan Besar ( 4-10 ) Kecil ( = 1,2 )
pertingkat, P
4 Jumlah tingkat Satu, dua atau lebih Banyak ( 10-30 )
5 Efisiensi Sedikit lebih rendah Lebih tinggi (0,85-0,88)
( 0,75-0,84 ). Efisiensi baik Efisiensi baik dalam daerah
dalam daerah putaran yang putaran sempit
luas
6 Kecepatan udara masuk (M1) maks = 0,70 (M1) maks = 0,70
kompresor
7 Karakterisiik prestasi dan Lebih baik (tidak peka Baik (peka terhadap surjing
surjing terhadap surjing atau stall) dan stall)
Perbandingan antara Kompresor Sentrifugal dengan Kompresor Aksial
No Parameter Kompresor Sentrifugal Kompresor Aksial
8 Diameter (penampang frontal) Lebih besar Lebih kecil

9 Panjang Lebih pendek Lebih panjang


10 Berat Ringan Berat

11 Kehandalan Lebih tinggi Cukup tinggi

12 Kekuatan konstruksi Lebih tegar (tahan terhadap Cukup baik


"Foreign Object Damage"); tidak
peka terhadap erosi pasir

13 Pembuatan Lebih mudah Lebih sukar

14 Biaya pembuatan Murah Relatif Iebih mahal

15 Operasi dan perawatan Mudah; tidak banyak gangguan; Sukar


daerah operasinya lebih luas

16 Daya start Kecil Besar

17 Aplikasi Sistem turbin gas kecil; motor Kebanyakan untuk motor propulsi
otomotif; propulsi pesawat terbang pesawat terbang dengan gaya
dengan gaya dorong kecil; gaya dorong besar: gaya dorong per luas
dorong per luas frontal kecil penampang frontal besar; instalasi
daya besar
Ruang Bakar
Kecuali dalam pemakaian khusus, ruang bakar dibuat relatif kecil dan
distribusi temperatur gas yang meninggalkan ruang bakar diusahakan
merata (untuk menghasilkan prestasi yang baik dan juga untuk
mencegah terjadinya over heating pada tempat tertentu), juga agar
pembakaran harus terus menerus dan stabil.
Masalah lain yang terkait dengan ruang bakar adalah tekanan,
temperatur, kelelahan logam, dan regangan.
Pembakaran turbin gas yang stabil harus beroperasi dengan
mempertimbangkan aliran massa bahan bakar dan udara. Pencampuran
udara dan bahan bakar ditingkatkan dengan adanya udara yang
dialirkan pada dua atau tiga zona.
Turbulensi yang terjadi memungkinkan terjadinya percampuran yang
lebih efektif dan efesiensi pembakaran yang lebih tinggi .
Combustor
Working fluid dipanaskan oleh combustion proses
Sebelum berlangsung chemical reaction, liquid fuel harus :
Injected ke dalam air stream

Atomized, dan vaporized

Fuel vapor harus bercampur dengan udara

Seluruh proses perlu waktu dan space

Combustion intensity (diukur dalam kJ/m3s) harus sebesar mungkin, agar


dimensi combustor sekecil mungkin
Basic Design Features
Simplest possible form
Straight walled duct

Pressure loss sangat besar, proportional dengan square of the air


velocity
Besarnya compressor outlet velocity sekitar 150 m/s

Penggunaan diffuser
Mengurangi pressure loss

Menurunkan the air velocity, hingga seperlimanya

Harus ada flow reversal


Guna menghasilkan low velocity region yang diperlukan untuk
mempertahankan agar flame tetap menyala
Dapat diciptakan dengan menggunakan sebuah plain baffle
Basic Design Features

Plain baffle digantikan dengan perforated liner :


Untuk menghasilkan temperature rise seperti yang diinginkan,
diperlukan air-fuel ratio sekitar 50, jauh di luar limits of
flammability untuk campuran air-hydrocarbon
Liner berfungsi menghasilkan low velocity region dengan cara
menciptakan recirculatory flow of burned products yang akan
menjadi sebuah continous source of ignition bagi fuel-air mixture
Udara yang tidak diperlukan untuk combustion dialirkan ke bagian
downstream of combustion zone, bercampur dengan hot burned
products guna menurunkan temperaturnya hingga harga yang dapat
diterimaturbine
Combustor Requirements
High combustion efficiency (fuel harus terbakar sempurna agar seluruh
chemical energy dikonversikan sebagai heat
Reliable dan smooth ignition
Wide stability limits, flame tetap menyala untuk
High velocity, (30 - 60 m/s)

Air-ful ratio bervariasi antara : 60/1 120/1

Low pressure loss


Outlet temperature distribution (pattern factor) sesuai dengan maximum life
of turbine blades and nozzle guide vanes
Low emission, durability, multifuel capability
Harus dapat dicegah terbentuknya carbon deposits (coking), karena dapat
menyebabkan erosi pada turbine blades
Jenis-jenis Ruang Bakar
Can/Tubular Combustor

Beberapa tubular chambers dipasang sekeliling shaft compressor


turbine
Setiap chamber memiliki fuel jet
Sangat cocok untuk gas turbine dengan centrifugal compressor
Sangat simetri sehingga mudah dicapai keseragaman distribusi fuel-
air outlet temperature
Annular Combustor

Lebih cocok untuk gas turbine yang menggunakan axial compressor


Space antara compressor turbinedimanfaatkan secara maksimum, sehingga
pressure loss rendah dan engine diameter mencapai minimum
Kekurangan:
Meskipun menggunakan sejumlah fuel jet, keseragaman distribusi fuel-
air dan outlet temperature sulit dicapai
Struktur lemah, sulit mencegah terjadinya buckling pada hot flame tube
walls
Can-Annular Combustor

Kombinasi can/tubular dan anular combustor


Sebagian kekurangan annular combustor diatasi oleh can-annular
combustor
Kelebihan:
Ignition mudah

Minimum total cross sectional area

Minimum pressure drop

Minimum length and weight


Ruang Bakar Tipe Can

Ruang Bakar Tipe Can Annular


Ruang Bakar Tipe Annular
Ruang Bakar Turbin Gas dan Zona Pembakaran
(Jenis Tubular dan Aliran Lurus)
Ruang Bakar Anular Aliran Balik
Airflow Distribution
Flame Tube Cooling Methods
Combustion of a Liquid Fuel

Mixing of a fine spray of droplets with air


Vaporization of the droplets
Breaking down of heavy hydrocarbons into lighter fractions
Mixing lighter hydrocarbons molecules with oxygen molecules
Chemical reaction
Ideal (stoichiometric mixture) :
CnHm+(n+m/4)O2+3,76N2=nCO2+m/2H2O+3,76(n+m/4)N2
Actual (lean mixture) :

CnHm+(n+m/4)O2+3,76N2=CO2+CO+H2O+UHC+NOx
Combustion Process

Air fuel ratio sekitar 100/1, sedang stoichiometric ratio untuk


hydrocarbon sekitar 15/1, maka udara harus dimasukkan ke dalam
combustor secara bertahap
Primary zone :
Tempat dimana fuel jet berada

15 20% udara dimasukkan ke dalam primary zone, disekitar fuel


jet, agar terjadi rapid combustion yang akan menghasilkan high
temperature combustion gas
Secondary zone :
Sekitar 30% udara dimasukkan ke dalamnya melalui holes pada
flame tube
Berfungsi guna menyempurnakan combution
Combustion Process

Tertiary/diffusion zone :
Udara sisa dimasukkan ke dalamnya agar bercampur dengan
product of combustion
Akibatnya, combustion product mengalami pendinginan hingga
temperaturnya turun, sesuai dengan batasan temperatur pada
turbine inlet
Air stream bergerak lebih cepat daripada flame speed di dalam burning
mixture, diperlukanrecirculating flow pattern di dalam primary zone :
Mengalirkan sebagian burning mixture kembali menuju arah
masuknya fuel dan air
Diciptakan dengan : swirl vanes, secondary injection
Combustion Chamber Performance :
Pressure Loss

Karena friction dan turbulence


More effective the mixing the higher the pressure loss

Diukur tanpa terjadi combustion, dikenal sebagai cold loss

Karena naiknya temperatur akibat combustion (fundamental loss)


Combustion Chamber Performance :
Combustion Efficiency
Combustion inneficiency berarti pemborosan fuel
Combustion inefficiency berarti CO, Nox, UHC emissions
Combustion Chamber Performance :
Outlet Temperature Distribution
Sangat dipengaruhi oleh combustion, heat transfer, dan mixing
processes di dalam combustor
Sangat berpengaruh pada power output dan life and durability of hot
section
Non flat temperature distribution banyak digunakan pada modern igh
performance gas turbine yang memiliki extensive air cooling untuk
nozzle guide vanes dan turbine blades
Maximum temperature terdapat pada midheight of the blade
Combustion Chamber Performance :
Stability Limits
Terdapat rich dan weak limit bagi air fuel ratio yang akan menyebabkan
terjadinya unstable flame (flame blows out)
Unstable flame menunjukkan poor combustion, dapat menyebabkan
aerodynamic vibration yang akan mengurangi umur combustor dan blade
vibration
Semakin tinggi air velocity, semakin sempit flame stable region
Turunnya pressure akan mengurangi combution rate, konsekuensinya
stability limit menyempit
Combustion Chamber Performance :
Combustion Intensity
Combustor size ditentukan oleh kebutuhan rate of heat release
Heat release rate = mfQ [kJ/s]
Di mana :

M : air mass flow [kg/s]

F : fuel-air ratio

Q : lower heating value (LHV) of the fuel [kJ/kg]

Combustor pressure sangat berpengaruh pada combustion rate


Combustion Chamber Performance :
Combustion Intensity
Heat release rate kW
Combustion Intensity =
combustor volume pressure m 3 atm

Industrial gas turbine memiliki combustion intensity sekitar 2000 5000


kW/m3atm, karena combustor volume dapat berharga besar
Penggunaan heat exchanger dapat memperkecil kebutuhan heat release
Fuels
Residual fuel atau surplus gas (murah, sehingga dapat bersaing dengan
diesel engine)
Persoalan dengan residual fuel
Memiliki high viscosity dan low volatility, menyebabkan sulit
dinyalakan, sehingga terjadi combustion inefficiency
Diperparah dengan pekatnya exhaust smoke dan terjadinya carbon
buildup pada fuel nozzle
Kandungan sulfur, lead, potassium, sodium, dan vanadium, akan
menyebabkan turbin blade erosion
Effect of Pressure and AFR on NO
Emissions
Influence of Primary Zone Temperature
on CO and NOx Emissions
Effect of Combustion Pressure on CO
and UHC Emissions
Relationship between Combustion
Efficiency and Levels of CO and UHC
Emissions
Emission Characteristics of Conventional
and Advanced Combustors
Persyaratan Konstruksi Ruang Bakar
1. Efisiensi pembakaran tinggi. Bahan bakar harus terbakar sempurna
sehingga semua energi kimia dapat dikonversikan menjadi energi kalor
2. Handal dan penyalaan yang baik di seluruh daerah operasinya (di
darat, dan di udara untuk motor pesawat terbang)
3. Daerah stabilitas pembakaran yang luas. Nyala api tidak akan padam
dalam daerah tekanan, kecepatan, dan perbandingan bahan bakar udara
yang luas
4. Bebas dari pulsasi tekanan
5. Kerugian tekanan rendah
6. Distribusi temperatur keluar ruang bakar yang seragam
7. Emisi polutan dan asap yang rendah
8. Harga yang murah dan mudah perawatannya
9. Bentuk dan ukuran sesuai dengan ruang yang tersedia
10. Tahan lama
11. Dapat menggunakan bermacam-macam bahan bakar
Beberapa Keuntungan dan Kerugian dari Bermacam-macam Ruang Bakar
Jenis Ruang Bakar Keuntungan Kerugian

Tubular 1. Konstruksi yang tegar 1. Besar dan berat (tunggal) atau kecil,
2. Pola aliran bahan bakar dan aliran udara tetapi banyak penam-pang frontal besar
mudah dipadukan 2. Kerugian tekanan besar
3. Pengujiannya sederhana, hanya memerlukan 3. Memerlukan pipa-pipa penghubung
sebagian kecil dari laju aliran massa udara (interkonektor)
motor yang bersang kutan 4. Adanya masalah "light round"
Anular 1. Panjang dan berat minimum 1. Masalah tekanan yang serius pada
2. Penampang frontal minimum selubung luar
3. Kerugian tekanan minimum 2. Pengujian memerlukan laju aliran
4. Light round yang tidak berarti massa penuh (sama dengan motor yang
bersangkutan)
3. Pemaduan pola aliran bahan bakar dan
udara agak sulit
4. Sukar menjamin distribusi temperatur
keluar yang stabil
Turboanular 1. Konstruksi yang tegar 1. Kurang kompak dibandingkan dengan
2. Pola aliran bahan bakar dan udara mudah jenis anular
dipadu 2. Memerlukan pipa penghubung
3. Pengujiannya memerlukan sebagian kecil dari (interkonektor)
laju aliran massa udara motor yang 3. Mendatangkan masalah (light round)
bersangkuta
4. Kerugian tekanan rendah
5. Lebih pendek dan lebih ringan daripada jenis
tubular
Pemilihan Ruang Bakar

ketersediaan (availability)
harga (cost)
perlakuan (handling)
sifat fisika dan kimia
prestasi (performance)
keamanan (safety)
keterpercayaan (reliability)
daerah operasi (kecepatan, jarak jelajah atau waktu operasi
dan ketinggian terbang atau kondisi atmosfer sekitar)
emisi gas buang (pollution), dan
logistik penyediaan.
Sifat Fisik Ruang Bakar

No Sifat Fisik Makna


1 Massa jenis Indikator perbandingan hidrogen/karbon, nilai kalor, kecenderungan pembentukan
karbon
2 Berat molekul Menunjukkan kostanta gas yang bersangkutan
3 Daerah distilasi (distillation range) Menentukan karakteristik fisika dan pembakaran serta ketersediaan
4 Tekanan Uap (vapor pressure) Bahan bakar dengan tekanan uap yang rendah memiliki keuntungan karena tidak
mudah menguap pada ketinggian yang tinggi dan mengurangi bahaya kebakaran.
Bahan bakar dengan tekanan uap rendah cocok untuk pesawat terbang supersonik.
Tetapi bahan bakar dengan tekanan uap tinggi mudah menguap, sehingga
menguntungkan dari segi kesempurnaan pembakaran.
5 Titik api (flash point) Bahan bakar dengan tekanan uap tinggi, titik apinya rendah, mudah terbakar
6 Volatilitas Bahan bakar dengan volatilitas tinggi memberikan prestasi pembakaran yang baik,
mudah dinyalakan dan efisiensi pembakaran tinggi. Kerugian samadengan
pengaruh tekanan uap yang tinggi
7 Viskositas Viskositas bahan bakar yang tinggi menurunkan kualitas pengabutannya,
memperbesar daya pompa
8 Tegangan permukaan aktor yang mempengaruhi proses pengabutan
9 Titik beku (temperatur di mana untuk pertama Terjadi partikel padat hidrokarbon atau es dapat menyumbat filter atau saluran
kalinya terjadi partikel padat atau kristal di dalam bahan bakar
bahan bakar)
10 Kalor spesifik Kalor spesifik yang tinggi lebih disukai, terutama untuk pesawat terbang kecepatan
tinggi, dapat berfungsi sebagai penyerap panas yang efektif. Bahan bakar parifenik
adalah yang paling baik dari segi ini
Turbin

Pada turbin radial, fluida kerja mengalir masuk dari arah radial
terhadap sumbu rotor dan keluar sejajar sumbu rotor.
Pada turbin aksial, fluida kerja mengalir masuk dan keluar turbin dalam
arah aksial, yaitu sejajar sumbu rotor.
Berdasarkan tegangan tegangan yang terjadi, turbin radial pada
umumnya tidak cocok untuk turbin gas yang bekerja pada suhu tinggi.
Turbin impuls menawarkan pembuatan yang lebih ekonomis dan output
tenaga per berat yang lebih tinggi, sementara turbin reaksi mempunyai
efesiensi yang lebih tinggi.
Sebagai suatu patokan turbin reaksi biasa digunakan untuk turbin gas
sedangkan turbin impuls untuk turbin uap.
Blading pada Rotor Turbin Impuls dan Turbin Reaksi
Elemen Turbin Aliran Aksial
Komponen TAMBAHAN
Jika hal kekompakan suatu turbin gas tidak begitu penting, maka keiritan bahar bakar bisa
ditingkatkan dengan intercooler (pendingin antara) , reheat chamber (kamar tempat pemanasan
ulang) dan/atau regenerator.
Intercooler ditempatkan antara tingkat-tingkat kompresor. Jika gas yang dikompresikan bisa
didinginkan di antara dua tingkat kompresor yang berurutan, maka kerja yang diperlukan untuk
tingkat turbin selanjutnya bisa berkurang.
Ruang pemanas ulang di mana bahan bakar tambahan dibakar bisa diletakkan di antara tingkat-
tingkat turbin untuk memaksimalkan daya keluaran turbin.Regenerator harus dipakai untuk
memanfaatkan panas yang berlebih.
Mesin Turbin Gas
Mesin turbin gas bisa mempunyai satu poros atau lebih. Mesin dengan poros
tunggal bisa digunakan untuk daya dan putaran konstan, misalnya untuk
pembangkit tenaga listrik.
Mesin dengan poros banyak bisa menyesuaikan dengan perubahan beban dan
kecepatan dan pada umumnya memungkinkan adanya peningkatan efesiensi
pada bagian tertentu.

Unit Generator dengan Dua Poros


Jenis-jenis Turbin Gas
Turbin dengan Sistem Roda Gigi Reduksi

You might also like