You are on page 1of 34

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuataala, sholawat serta salam kita
kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad sallallahualaihiwasallam, karena atas
rahmatdanhidayahNyapeperinidapatdiselesaiakan.Peperinipenulissamapikankepada
Pembina matakuliah Pembelajaran Matematika SMA bapak Ariyanto, sebagai tugas
pendalaman pembelajaran matematika.
Tidaklupapenulisucapkanterimakasihkepadabapakmaupunibudosenmatematikayang
telahmencurahkanilmunyakepadapenulis,sehinggapenulisdapatdenganbaikdanlancar
dalam menulis paper ini.
Selanjutnyakamimohonkepadabapakbapakdosebkhususnyadanparapembacapada
umumnyabilaadakesalahanataukekurangandalampaperini,baikdarisegibahasamaupun
kontennya,penulismengharapkankritikdansaranyangbersifatmembangunkepadasemua
pembacademilebihbaiknyakaryakaryatulisyangakandating.
WassalamualaikumWr.Wb

DAFTARISI

KATA PENGANTAR.ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .1
B. Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks 3
B. Jenis-Jenis Matriks4
C. Transpose Matriks7
D. Kesamaan Dua Matriks7
E. Oprasi Penjumlahan dan Pengurangan Matriks...8
BAB III : SIMPULAN..15
DAFTAR PUSTAKA16

BABI
PENDAHULUAN

A.LatarBelakangMasalah
Matematika berasal dari bahasa latinManthanein atauMathema yang berarti
belajaratauhalyangdipelajari.Sedangkanmatematikadidalambahasabelandadikenal
dengan sebutanwiskunde yang memiliki arti ilmu pasti. Jadi secara umum dapat
diartikanbahwamatematikamerupakansebuahilmupastiyangberkenaandenganpenalaran.
Minimnyapemahamansiswaterhadapkonsepmatematikamenimbulkankesulitan
dalammenyelesaikansoalmatematikatidakhanyadisebabkanolehsiswaitusendiri,tetapi
didukungjugaolehketidakmampuangurumenciptakansituasiyangdapatmembuatsiswa
tertarikpadapelajaranmatematika.
DalampembelajarandiSekolahMenengahAtas(SMA),matriksmerupakanmateri
yang harus dipelajari karena materi ini selalu muncul dalam soal Ujian Nasional (UN),
khususuntukmaterimatriksditemukanbanyakkendaladalammempelajarinya.
Impilikasidirasakanolehtenagapengajar(guru)berupakendaladanhambatandalam
mengajarkan konsep Matriks. apabila guru menerapkan materi yang telah direncanakan,
maka sebagian siswa tidak dapat mengikuti dan memahami dengan baik materi tersebut,
sehingga pada saat diberikan soalsoal untuk diselesaikan, banyak diantara mereka yang
kurangmampuataumengalamikesulitandalammenyelesaikansoalsoaltersebut.
Disinipenulisakanmemberikanmateriyangberkaitan denganpembahasanMatrik
untukmemenuhitugasPembelajaranMatematikaSMA.

B.Masalah
1. Apa pengertian Matriks atau pengertian matrik?
2. Apa jenis-jenis matrik?
3. Bagaiman menghitung oprasi hitung penjumlahan dan pengurangan
matriks?
4. Apa itu transpose matrik dan kesamaan matriks?
5. Bagaiman menyelesaikan soal-soal hitung matrik?

C. Tujuan masalah
1. Mengtiatahui pengertian matriks
2. Mengetahui jenis-jenis matriks
3. Dapat menghitung oprasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks
4. Mengetahi matriks tanspose dan kesaman matriks
5. Dapat menyelesaikan soal-soal menhitung matriks.

BABII
PEMBAHASAN

A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris
dan kolom berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-
elemen penyusun yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda
kurung biasa ( ).
Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu
banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan
karakteristik suatu matriks yang menjadi patokan dalam oprasi-oprasi
antar matriks. Matriks pada umumnya di simbolkan seperti berikut ini :
Keterangan:
A=namamatrik
m=banyakbaris
n=banyakkolom
mxn=ordomatriks
Amxn =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.

Contoh1

Tentukanbarisdankolom?
Jawaban:
2adalahelemenbariske1kolomke1
4adalahelemenbariske2kolomke2
7adalahelemenbariske3kolomke2

B. Jenis Jenis Matriks

a. Matriks persegi
Suatu matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom
disebutmatriks persegi.
Contoh 2.

b. Matriks Baris
Matriks yang hanya mempunyai satu baris saja disebut matriks baris. Ordo matriks
baris ditulis (1xn) dengan n > 1, dan bilangan asli.
Contoh3

c. Matriks Kolom
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom saja disebut matriks kolom. Ordo matriks
kolo ditulis (mx1) dengan m 2, dan bilangan Asli.
Contoh4


d. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen atau unsur di luar diagonal
utamanya adalah nol.
Contoh5

e. Matriks Identitas
Suatu matriks dikatakn identitas, apabila diagonal yang elemen-elemen atau unsure-unsur
diagonal utama bernilai 1 (satu).
Contoh6

f. Matriks Nol
Dikatakan sebagai matriks nol, apabila semua elemen atau unsurnya adalah nol.
Contoh7

g. Matriks Simetris/Setangkap

Matriks Simetris adalah matriks persegi yang unsur padabaris ke-n dan kolom ke-m sama
dengan unsure pada baris ke-m kolom ke-n.
Contoh8
h. Matriks Segitiga

Matriks segitiga adalah matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di atas diagonal
utamanya bernilai nol atai elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
Contoh9

C. Transpose Matriks
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris matriks
A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru. Mtriks baru

dinyatakan dengan lambang


Contoh10


D. Kesamaan Dua Matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua
matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama. Karena
menggunakan jika dan hanya jika maka pengertian ini berlaku menurut dua arah, yaitu:
a. Jika A=B maka haruslah ordo kedua matriks itu sama, dan elemen-elemen yang seletak
sama.
b. Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sma, elemen-elemen yang seletak juga sama
maka A=B.

Contoh11a
Contoh11b

E. Operasi Aljabar pada Matriks


a. Penjumlahan Matriks
Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah matriks A dan B ditulis A+B
adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan menjumlahkan elemen-elemen matriks
A dengan elemen-elemen B yang seletak.
Contoh12
Pada penjumlahan belaku sifat- sifat :
1. Komutatif, A+B = B+A
2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)
3. Sifat lawan, A+(-A) = 0
4. Identitas penjumlahan, A+0 = A

b. Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang elemen-elemenya
diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan elemen matriks B yang
besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan matriks A dengan lawan
negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).
Seperti halnya pada penjumlahan dua buah matriks, pengurangan dua buah matriks pun
terdefinisi apabila ordo kedua matriks tersebut sama.
c. Soal-Soal dan penyelesaian Matriks.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matrik dinyatakan
dalam satuanordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut.
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru.
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua
mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama.
Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah
matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan
menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.
Pengurangan Matriks Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks
yang elemen-elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan
elemen matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan
matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

4. Identitas penjumlahan, A+0 = A

Pada penjumlahan dan pengurangan belaku sifat- sifat :


1. Komutatif, A+B = B+A
2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)
3. Sifat lawan, A+(-A) = 0

DAFTAR PUSTAKA

Mauludin, Ujang. 2005.Matematika Program Ilmu Alam untuk SMA atau MA XII.Bandung:
PT Sarana Panca Karya Nusa

Opan.definisi dan jenis matriks (http://uhyan.com/definisi-dan-jenis-


matriks.php) .Diakses tanggal 01 April 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................. ii
Latar
Belakang........................................................................................iii
BAB I
Pengertian Matrik....................................................................................

BAB II
Jenis Dan Bentuk Matrik.........................................................................

BAB III
Jenis Operasi Pada Matrik.......................................................................

BAB IV
Operasi Aljabar Pada Matrik...................................................................

BAB V
Matrikk Dan Persamaan Linear...............................................................
Kesimpulan..............................................................................................
Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam bahasa
atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi
terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-
variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang harus
memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya
harus ditentukan.
Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup ampuh untuk
memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks memudahkan kita untuk
membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan.
Pada awalnya matrik ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan
yang berasal dari Inggris yang bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang
dilakukan untuk meneliti persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik
dianggap sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan pada tahun
1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matrik digunakan
dalam berbagai bidang.

BAB: I
Pengertian Matris
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matriks dicirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matriks dinyatakan
dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut. Ordo
merupakan karakteristik suatu matriks yang menjadi patokan dalam operasi-operasi antar
matriks. Memahami ordo matriks merupakan hal yang penting karena cukup banyak terjadi
kesalahan dalam mengerjakan soal-soal matriks yang disebabkan oleh kekeliruan dalam
memahami ordo matriks. Ketika seorang murid mengartikan ordo secara terbalik yaitu kolom
dikali baris tentu hasilnya akan sangat berbeda. Matriks umumnya disimbolkan seperti
berikut ini : Amxn Keterangan : A = nama matriks m = banyaknya baris n = banyaknya
kolom m x n = ordo matriks

BAB: II
Jenis Dan Bentuk Matrik
Jenis-Jenis Matrik
1. Matriks Baris
Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris
Contoh : A = ( 1 3 4 9)
2. Matriks Kolom
Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom

3. Matriks Persegi atau Matriks Bujur Sangkar


Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang mempunyai jumlah baris =
jumlah kolom

4. Matriks Nol
Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap unsurnya 0 berordo ,ditulis dengan huruf O.
5. Matriks Segi Tiga
Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas
diagonal utama semuanya 0 .
Matriks C disebut matriks segi tiga bawah dan matriks D disebut matriks segitiga atas.
6. Matriks Diagonal
Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur-
unsur pada diagonal utama adalah nol.

7. Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya
sama.

8. Matriks Identitas atau Matriks Satuan


Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada
diagonal utama semuanya satu ditulis dengan huruf I.
I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4
9. Matriks Simetris
Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j
sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga .
Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2 juga 9.
10. Matriks Mendatar
Matriks Mendatar adalah matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom .

11. Matriks Tegak


Matriks Tegak adalah suatu matriks yang banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom.

12. Matriks Transpos ( notasi At )


Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom pertama = elemen baris pertama
matriks A, elemen kolom kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga=
elemen baris ketiga matriks A.
Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3
Sifat-sifat matriks transpos
1) ( A + B )t = At + Bt
2) ( At )t = A
3) ( AB )t = Bt At
Bentuk matrik
Bentuk-bentuk Matriks
1. Weak Matrik (matrik fungsional)
2. Balanced Matrik (matrik seimbang)
3. Strong Matrik
Weak matrik
1. Manajer fungsional beranggung jawab mengelola segmen proyek mereka.
2. Manajer proyek bertindak sebagai staf pembantu yg membuat daftar periksa (check
list) dan jadwal, mengumpulkan informasi status pekerjaan, dan memfasilitasi penyelesaian
proyek.
3. Manajer proyek memiliki otoritas tidak langsung untuk mempercepat dan memonitor
proyek.
4. Manajer fungsional kebanyakan memutuskan siapa mengerjakan apa dan kapan
pekerjaan diselesaian.
Balance matrik
1. Manajer proyek bertanggungjawab untuk menentukan apa saja yg perlu diselesaikan.
2. Manajer fungsional mengurusi bagaimana hal tersebut akan diselesaikan.
3. Manajer proyek menetapkan rencana menyelesaikan proyek, mengintegrasikan
kontribusi dr berbagai disiplin yg berbeda, menetapkan jadwal, dan memonitor kemajuan.
4. Manajer fungsional bertanggungjawab untuk menugaskan personel dan melaksanakan
segmen proyek mereka menurut jadwal dan standar yg ditentukan oleh proyek manajer.
5. Mengharuskan mereka untuk bekerja bersama dan bersama-sama menyetujui
keputusan operasional dan teknis.
Strong matrik
1. Manajer proyek mengatur sebagian besar aspek proyek, termasuk imbal balik cakupan
proyek dan penugasan personel fungsional.
2. Manajer proyek mengendalikan kapan dan apa yg dilakukan spesialis dan membuat
keputusan akhir pada proyek utama.
3. Manajer fungsional punya kepentingan dengan orang-orangnya dan dikonsultasikan
berdasarkan kebutuhan.
4. Dalam beberapa situasi, manajer departemen fungsional boleh bertindak sebagai
subkontraktor bagi proyek, dalam hal mereka memiliki lebih banyak kendali atas pekerjaan
khusus.

BAB: III
Jenis operasi pada matrik
Operasi pada matriks pada dasarnya sama dengan operasi-operasi matematika pada
umumnya, operasi pada matriks antara lain:
1.Penjumlahan Matriks
Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks yang
mempunyai ukuran (orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah matriks-matriks
berukuran sama, maka A+B adalah suatu matriks C=(cij) dimana (cij) = (aij)+(bij) atau [A]+
[B] = [C] mempunyai ukuran yang sama dan elemennya (cij) = (aij) + (bij)
Contoh:
A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A dan matriks B
mempunyai ukuran yang berbeda

2.Pengurangan Matriks
Sama seperti pada penjumlahan matriks, pengurangan matriks hanya dapat dilakukan
pada matriks-matriks yang mempunyai ukuran yang sama. Jika ukurannya berbeda maka
matriks hasil tidak terdefinisikan.
Contoh:
3.Perkalian Matriks dengan Skalar
Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks kA(kaij) yaitu suatu
matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k.
Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks.
Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum distributif dimana k(A+B)=kA+kB
Contoh:
4.Perkalian Matriks dengan Matriks
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatif
2. Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama dengan
jumlah banyaknya baris matriks kedua
3. Jika matriks A berukuran mxp dan matriks pxn maka perkalian A*B adalah suatu
matriks C=(cij) berukuran mxn dimana
Contoh
Beberapa Hukum Perkalian Matriks:
1. Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC
2. Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
3. Tidak Komutatif A*B B*A
4. Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan
1. A = 0 dan B = 0
2. A = 0 atau B = 0
3. A 0 dan B 0
5. Bila A*B = A*C, belum tentu B = C
BAB: IV
Operasi Aljabar Pada Matriks
1. Penjumlahan matriks
Penjumlahan dua buah matriks akan mendapatkan matriks baru yang elemen-elemennya
adalah jumlah dari elemen-elemen yang bersesuaian dari matriks sebelumnya. Dua buah matriks
dapat dijumlahkan syaratnya harus mempunyai ordo yang sama.
Contoh :
2. Pengurangan matriks
Pengurangan dua buah matriks akan menghasilkan matriks lain yang elemen-elemennya
merupakan selisih elemen-elemen yang bersesuaian dari matriks sebelumnya. Dua buah matriks
dapat dikurangkan syaratnya mempunyai ordo yang sama.

Contoh :
3. Perkalian matriks dengan skalar
Perkalian matriks A dengan skalar k dinotasikan kA akan menghasilkan matriks baru yang
elemen-elemennya merupakan hasil perkalian semua elemen-elemen A dengan skalar k.
Contoh :
4. Perkalian matriks
Perkalian dua buah matriks akan menghasilkan matriks baru elemen-elemennya merupakan
jumlah dari perkalian setiap elemen baris matriks matriks pertama dengan setiap elemen kolom
matriks kedua. Dua buah matriks dapat dikalikan syaratnya banyaknya kolom matriks pertama sama
dengan banyaknya baris matriks kedua atau secara matematis Akxl.Blxm = Ckxm
Contoh :

BAB: V
Matrik Dan Persamaan Lnear

Penyelesaian Matriks Persamaan Linear 2 Dan 3 Variabel :


Matriks dapat digunakan untuk mempermudah dalam menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear. Pada pembahasan kali ini, kita akan menggunakannya untuk menyelesaikan
sistem persamaan linear dua variabel dan tiga variabel.
1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah
ax + by = p ............................................................................ (1)
cx + dy = q ............................................................................. (2)
Persamaan (1) dan (2) di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks seperti di bawah ini.

Tujuan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel adalah menentukan nilai x dan y
yang memenuhi sistem persamaan itu. Oleh karena itu, berdasarkan penyelesaian matriks
bentuk AX = B dapat dirumuskan sebagai berikut.
asalkan ad bc 0.
Contoh Soal 23 :
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan cara matriks.
2x + y = 7
x + 3y = 7
Jawab:
Dari persamaan di atas dapat kita susun menjadi bentuk matriks sebagai berikut.

Dengan menggunakan rumus penjelasan persamaan matriks di atas, diperoleh sebagai


berikut.
Jadi, diperoleh penyelesaian x = 1 dan y = 2.

2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Kalian tentu tahu bahwa untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel
dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya eliminasi, substitusi, gabungan antara
eliminasi dan substitusi, operasi baris elementer, serta menggunakan invers matriks. Kalian
dapat menggunakan cara-cara tersebut dengan bebas yang menurut kalian paling efisien dan
paling mudah.
Misalkan diberikan sistem persamaan linear tiga variabel berikut.
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3
Sistem persamaan linear di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks seperti berikut.
Misalkan A = , X = , dan B =
Bentuk di atas dapat kita tuliskan sebagai AX = B.
Penyelesaian sistem persamaan AX = B adalah X = A-1 B. Dalam hal ini, A-1 =

Oleh karena itu, diperoleh :

asalkan det A 0.
Contoh Soal 24 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut.
2x + y z = 1
x+y+z=6
x 2y + z = 0
Jawaban :
Cara 1:
Operasi elemen baris, selain dapat digunakan untuk mencari invers matriks, dapat pula
digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Dengan menggunakan operasi baris elementer.
Dengan demikian, diperoleh y = 2. Kita substitusikan nilai y = 2 ke persamaan (2) sehingga :
y + 3z = 11 2 + 3z = 11
3z = 11 2
3z = 9
z=3
Substitusikan y = 2 dan z = 3 ke persamaan (1) sehingga diperoleh :
x+y+z=6x+2+3=6
x+5=6
x=65
x=1
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1, y = 2, dan z = 3.
Dengan demikian, himpunan penyelesaiannya adalah {(1, 2, 3)}.
Cara 2:
Sistem persamaan linear di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks sebagai berikut.
Misalkan A = , X = , dan B =
Dengan menggunakan minor-kofaktor, diperoleh :
det A =
det A = 2(3) 1(0) + (1)(3) = 9
Dengan menggunakan minor-kofaktor, diperoleh :
Dengan cara yang sama, kalian akan memperoleh K31 = 2, K32 = 3, dan K33 = 1 (coba
tunjukkan).
Dengan demikian, diperoleh :
kof(A) =
Oleh karena itu, adj(A) = (kof(A))T.
Adj(A) =
Jadi, X =
Jadi, diperoleh x = 1, y = 2, dan z = 3. Dengan demikian, himpunan penyelesaian sistem
persamaan di atas adalah {(1, 2, 3)}.
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada dasarnya dalam
kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita telusuri
ternyata merupakan masalah matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak.
Agar mudah difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa atau persamaan
matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang suatu
persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita
mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya.
Adapun matriks sendiri merupakan susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi
panjang yang di atur dalam baris dan kolom dan di batasi sebuah tanda kurung di sebut
matriks..

2.Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi matriks ini
terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi pertanian. Jika ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.

Daftar Pustaka
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-jenis- jenis matriks.html

https://gudangtoni.wordpress.com/mpsi/

http://www.pawangsmart.com/2015/10/macam-macam-matriks-dan-contohnya_14.html

http://matriks-kelompok5.blogspot.co.id/2012/06/operasi-pada-matriks.html
http://namaitutidakpenting.blogspot.co.id/2015/09/operasi-aljabar-pada-matriks-
pengenalan.html
Soal Dan Pembahasan Matriks Kls XII IPA
\

Soal No. 1
Dua buah matriks A dan B masing-masing berturut-turut

Tentukan A B

Pembahasan
Operasi pengurangan matriks:

Soal No. 2
Dari dua buah matriks yang diberikan di bawah ini,

Tentukan 2A + B

Pembahasan
Mengalikan matriks dengan sebuah bilangan kemudian dilanjutkan dengan penjumlahan:

Soal No. 3
Matriks P dan matriks Q sebagai berikut

Tentukan matriks PQ

Pembahasan
Perkalian dua buah matriks
Soal No. 4
Tentukan nilai a + b + x + y dari matriks-matriks berikut ini

Diketahui bahwa P = Q

Pembahasan
Kesamaan dua buah matriks, terlihat bahwa

3a = 9 a = 3
2b = 10 b = 5
2x = 12 x = 6
y=6

Sehingga:
a + b + x + y = 3 + 5 + 6 + 2 = 16

Soal No. 5
Tentukan determinan dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Menentukan determinan matriks ordo 2 x 2
det A = |A| = ad bc = (5)(2) (1)(3) = 10 + 3 = 13

Soal No. 6
Diberikan sebuah matriks

Tentukan invers dari matriks P

Pembahasan
Invers matriks 2 x 2
Soal No. 7
Tentukan tranpose dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Transpose sebuah matriks diperoleh dengan mengubah posisi baris menjadi kolom seperti
contoh berikut:

Soal No. 8

Diketahui persamaan matriks

Nilai a + b + c + d =....
A. 7
B. 5
C. 1
D. 3
E. 7

Pembahasan
Jumlahkan dua matriks pada ruas kiri, sementara kalikan dua matriks pada ruas kanan, terakhir
gunakan kesamaan antara dua buah matriks untuk mendapatkan nilai yang diminta.

2 + a = 3
a=5

4+b=1
b=3

d1=4
d=5
c3=3
c=6

Sehingga

a + b + c + d = 5 3 + 6 + 5 = 3

Soal No. 9
Diketahui matriks

Apabila A B = Ct = transpos matriks C, maka nilai x .y =....


A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
E. 30
(UN 2007)

Pembahasan
Transpos C diperoleh dengan mengubah posisi baris ke kolom, B A adalah pengurangan
matriks B oleh A

Akhirnya, dari kesamaan dua matriks:


y4=1
y=5

x+y2=7
x+52=7
x+3=7
x=4

x . y = (4)(5) = 20

Soal No. 10
Jika

maka x + y =....
A. 15/4
B. 9/4
C. 9/4
D. 15/4
E. 21/4
(Soal UMPTN Tahun 2000)

Pembahasan
Masih tentang kesamaan dua buah matriks ditambah tentang materi bentuk pangkat, mulai dari
persamaan yang lebih mudah dulu:
3x 2 = 7
3x = 7 + 2
3x = 9
x=3

4x + 2y = 8
22(x + 2y) = 23
22x + 4y = 23
2x + 4y = 3
2(3) + 4y = 3
4y = 3 6
4y = 3
y = 3/4

Sehingga:
x + y = 3 + ( 3/4) = 2 1/4 = 9/4

Soal No. 11
Invers dari matriks A adalah A1.

Jika

tentukan matriks (A1)T

Pembahasan
Invers matriks dan tranpos sebuah matriks.

Misalkan:
Sehingga:

Soal No. 12

Tentukan nilai x agar matrik

merupakan sebuah matriks yang tidak memiliki invers!

Pembahasan
Matriks yang tidak memiliki invers, disebut matriks singular. Determinan dari matriks singular
sama dengan nol.

det P = ad bc = 0
(2)(x) (3)(5) = 0
2x 15 = 0
2x = 15
x = 15/2

Soal No. 13

Diketahui matriks dan


,

Jika A = B, maka a + b + c =....


A. 7
B. 5
C. 1
D. 5
E. 7
(UN Matematika Tahun 2010 P37 Matriks)

Pembahasan
Kesamaan dua matriks:
4a = 12
a=3
3a = 3b
3(3) = 3b
9 = 3b
b=3

3c = b
3c = 3
c=1

a + b + c = 3 + ( 3) + ( 1) = 3 3 1 = 1

Soal No. 14

Diketahui matriks

memenuhi AX = B, tentukan matriks X

Pembahasan
Jika AX = B, maka untuk mencari X adalah
X = A1 B

Cari invers matriks A terlebih dahulu, setelah ketemu kalikan dengan matriks B

Catatan:

AX = B maka X = A1 B

XA = B maka X = B A1

Dua buah matriks A dan B masing-masing berturut-turut

Tentukan A B Pembahasan
Operasi pengurangan matriks:

Soal No. 2
Dari dua buah matriks yang diberikan di bawah ini,

Tentukan 2A + B

Pembahasan
Mengalikan matriks dengan sebuah bilangan kemudian dilanjutkan dengan penjumlahan:

Soal No. 3
Matriks P dan matriks Q sebagai berikut

Tentukan matriks PQ

Pembahasan
Perkalian dua buah matriks

Soal No. 4
Tentukan nilai a + b + x + y dari matriks-matriks berikut ini

Diketahui bahwa P = Q
Pembahasan
Kesamaan dua buah matriks, terlihat bahwa
3a = 9 a = 3
2b = 10 b = 5
2x = 12 x = 6
y=6

Sehingga:
a + b + x + y = 3 + 5 + 6 + 2 = 16

Soal No. 5
Tentukan determinan dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Menentukan determinan matriks ordo 2 x 2
det A = |A| = ad bc = (5)(2) (1)(3) = 10 + 3 = 13

Soal No. 6
Diberikan sebuah matriks

Tentukan invers dari matriks P

Pembahasan
Invers matriks 2 x 2

Soal No. 7
Tentukan tranpose dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Transpose sebuah matriks diperoleh dengan mengubah posisi baris menjadi kolom seperti
contoh berikut:
Soal No. 8

Diketahui persamaan matriks

Nilai a + b + c + d =....
A. 7
B. 5
C. 1
D. 3
E. 7

Pembahasan
Jumlahkan dua matriks pada ruas kiri, sementara kalikan dua matriks pada ruas kanan, terakhir
gunakan kesamaan antara dua buah matriks untuk mendapatkan nilai yang diminta.

2 + a = 3
a=5

4+b=1
b=3

d1=4
d=5

c3=3
c=6

Sehingga
a + b + c + d = 5 3 + 6 + 5 = 3

Soal No. 9
Diketahui matriks

Apabila A B = Ct = transpos matriks C, maka nilai x .y =....


A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
E. 30
(UN 2007)

Pembahasan
Transpos C diperoleh dengan mengubah posisi baris ke kolom, B A adalah pengurangan
matriks B oleh A

Akhirnya, dari kesamaan dua matriks:


y4=1
y=5

x+y2=7
x+52=7
x+3=7
x=4

x . y = (4)(5) = 20

Soal No. 10

Jika

maka x + y =....
A. 15/4
B. 9/4
C. 9/4
D. 15/4
E. 21/4
(Soal UMPTN Tahun 2000)

Pembahasan
Masih tentang kesamaan dua buah matriks ditambah tentang materi bentuk pangkat, mulai dari
persamaan yang lebih mudah dulu:
3x 2 = 7
3x = 7 + 2
3x = 9
x=3
4x + 2y = 8
22(x + 2y) = 23
22x + 4y = 23
2x + 4y = 3
2(3) + 4y = 3
4y = 3 6
4y = 3
y = 3/4

Sehingga:
x + y = 3 + ( 3/4) = 2 1/4 = 9/4

Soal No. 11
Invers dari matriks A adalah A1.

Jika

tentukan matriks (A1)T


Pembahasan
Invers matriks dan tranpos sebuah matriks.
Misalkan:

Sehingga:

Soal No. 12

Tentukan nilai x agar matrik


merupakan sebuah matriks yang tidak memiliki invers!

Pembahasan
Matriks yang tidak memiliki invers, disebut matriks singular. Determinan dari matriks singular
sama dengan nol.

det P = ad bc = 0
(2)(x) (3)(5) = 0
2x 15 = 0
2x = 15
x = 15/2

Soal No. 13

Diketahui matriks dan


,

Jika A = B, maka a + b + c =....


A. 7
B. 5
C. 1
D. 5
E. 7
(UN Matematika Tahun 2010 P37 Matriks)

Pembahasan
Kesamaan dua matriks:
4a = 12
a=3

3a = 3b
3(3) = 3b
9 = 3b
b=3

3c = b
3c = 3
c=1

a + b + c = 3 + ( 3) + ( 1) = 3 3 1 = 1

Soal No. 14

Diketahui matriks

memenuhi AX = B, tentukan matriks X


Pembahasan
Jika AX = B, maka untuk mencari X adalah
X = A1 B

Cari invers matriks A terlebih dahulu, setelah ketemu kalikan dengan matriks B

Catatan:

AX = B maka X = A1 B

XA = B maka X = B A1

You might also like