Professional Documents
Culture Documents
A. KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. W G
TTL : Mardingding, 05 Januari 1953
Usia : 64 tahun
Alamat : Kebagusan II, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Agama : Kristen
Pendidikan : S1
No.RM :122833
Masuk Rumah sakit : 23 April 2017
Keluar Rumah sakit :-
Tanggal pemeriksaan : 23 April 2017
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak nafas sejak 1 minggu
Anamnesis Khusus (autoanamnesis)
Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien merasa sesak.
Sesak tidak disertai dengan bunyi mengi. Keluhan tidak disertai dengan
batuk. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan, keringat malam
serta nafsu makan yang menurun. Keluhan sesak tidak disertai dengan nyeri
ulu hati, mual, muntah, kembung ataupun panas badan. Keluhan disertai
nyeri dada sebelah kiri. Sesak dirasakan saat aktivitas ringan seperti saat
memakai baju. Sesak berkurang dengan istirahat. Pasien merasa sulit tidur
di malam hari. Pasien lebih nyaman tidur dengan 2-3 bantal, karena merasa
sesak jika dengan 1 bantal. Pasien mengeluhkan adanya bengkak pada
kedua tungkai yang timbul sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.. Pasien
menyangkal adanya bengkak pada kedua kelopak mata. BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM
a. Keadaan umum
Kesan sakit : tampak sakit berat
Kesadaran : kompos mentis
Tinggi badan : 158 cm
Berat badan : 59 kg
Keadaan sirkulasi
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 164 x/menit,
Suhu : 36,7 C
b. Keadaan pernafasan
Frekuensi : 28 x/menit
STATUS GENERALIS
a. Kepala
1. Tengkorak : tidak ada kelainan
2. Muka : tidak ada kelainan
3. Mata :
Sklera : tidak ikterik
Konjungtiva : tidak anemis
4. Telinga : tidak ada kelainan
5. Hidung :
Pernafasan cuping hidung : (-)
6. Bibir :
Sianosis : (-)
Mulut mencucu : (-)
7. Lidah : tidak ada kelainan
8. Rongga leher :
Faring : tidak hiperemis
Tonsil : T1-T1 tenang
9. Leher :
Kelenjar tiroid tidak ada kelainan
JVP 5+2 mmH2O
Kelenjar getah bening tidak teraba
Trachea tidak ada deviasi
b. Thoraks
Inspeksi
Bentuk umum : simetris, barrel chest (-)
Sela iga : tidak melebar
Pergerakan : tidak ada bagian yang tertinggal dan tidak ada
retraksi
Iktus cordis : tidak terlihat
Palpasi
Vokal fremitus : kiri = kanan, tidak menurun
Iktus kordis : teraba di 2 cm lateral linea midclavicularis
sinistra di ICS VI, tidak kuat angkat
Perkusi
Paru-paru : sonor kiri = kanan
Batas paru hati : di ICS V dextra, peranjakan 2 cm
Cor
batas pinggang jantung :intercostalis space III, linea
parasternalis sinistra
batas jantung kiri :2cm lateral linea
midclavicularis sinistra, di ICS VI
batas jantung kanan : linea sternalis dextra, di ICS V
Auskultasi
Paru paru
Suara pernafasan vesikuler
Vokal resonans kiri = kanan, tidak menurun
Suara tambahan ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
Cor
Bunyi jantung S1 dan S2 murni irregular, S3 (-), S4 (-)
Murmur (-), thrill (-)
c. Abdomen
Inspeksi
Bentuk cembung
Retraksi epigastrium (-)
Palpasi
Dinding perut : lembut
Nyeri tekan : (-)
Hepar : sulit dinilai
Lien : sulit dinilai
Ruang traube : kosong
Ginjal : ballotement (-/-)
Perkusi : redup di seluruh lapang abdomen
Shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising Usus (+)
d. Ekstremitas
Akral hangat, capillary refill time < 2
Pitting edema dorsum pedis (+/+)
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah (24/04/2017)
Hb : 14.3 (13-17) gr/dL
Leukosit : 10.600 (6.000 10.000)/mm3
Hematokrit : 42 (37-54) %
Trombosit : 172.000 (150.000-400.000)/mm3
Glukosa sewaktu: 126 (200) mg/dL
AGD (24/04/2017)
Ph : 7.336 ( 7.35 7.45)
PCO2 : 21.8 (35-45) mm Hg
PO2 : 93.1 ( 83 108) mmHg
BE : -11.0 (0-2) mEg/L
TCO2 : 12.4 (23-17) mmol/L
HCO3 : 11.6 ( 21-26 )mEg/L
O2 : 96.7 (95 atau lebih) %
Elektrolit (24/04/2017)
Na :132 (136 146) mEg/L (mmol/L)
K : 4.1 ( 3.5 5.1) mEg/L
Cl : 106 ( 96-106) mmol/L
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto thorax PA : CTR > 5 %
EKG : Ventrikular Takikardi
F. DIAGNOSIS KERJA
CHF functional class (NYHA) III
Ventrikular Takikardi
Acute Miocard Infark
CKD
G. PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa
1. Edukasi : bedrest duduk, pembatasan aktivitas
2. O2 3 L/m/lembab
3. Pasang kateter
4. Monitoring Input dan Output
5. Rencana rujuk HD
Medikamentosa
1. IVFD RL 7 tpm/m
2. CPG 1 tab
3. Lasix 2x 1 amp
4. Cordaron 150 mg bolus 10 menit, selanjutnya 300 mg selama 6
jam dan 600 mg selama 18 jam.
5. Ketorolac 30 mg
I. PROGNOSIS
Quo ad functionam ad malam
Quo ad sanationam dubia
Qua ad vitam dubia
Follow Up
S : sesak
O : Td : 105/70
N: 165 x/m
R: 18
C/P : Ronkhi +/+
EKG : Ventikular takikardi
GDS : 126
Ur/Cr : 212/6.9
Hb : 14,3
AGD: dbn
A : CHF functional class (NYHA) III
Ventrikular Takikardi
Aritmia
CKD
P : infus RL 7 tpm/m
Diet cair 4x 150 kkal
Rujuk ke RSAL Mintoharjo untuk HD
Cordaron 600 mg/18 jam
Lasix 1 amp
Dobutamin 5 mcg/kgbb
ISDN 3x 2,5 mg
Bisoprolol 5 mg
CPG 1 x 75 mg
V bloc 1 x 3.125 mg
Diazepam 1x 2mg
24/04/2017 17.55
S : Sesak berat
O :GCS : 3
Td : 100/60
HR: 200x/m
RR : 20 x/m
SaO2: 81 %
Mata : midriasis max (+/+)
A : CHF functional class (NYHA) III
Ventrikular Takikardi
Aritmia
CKD
P : RJP
SA 2 amp
Adrenalin 1 amp
Nb: keluarga menolak di intubasi
H. RESUME
Wanita usia 64 tahun datang ke RSMC dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 minggu SMRS. DOE (+),ortopne (+), PND (+) edema kedua tungkai
(+), Nyeri dada kiri (+).
Pada paru terdengar ronkhi (+/+) ,ditemukan Pitting edema (+) pada
kedua pedis pasien. Pada EKG didapatkan Ventrikular Takikardi dan pada
rontgen thorax didapatkan pembesaran jantung.
1 hari setelah perawatan pasien mengalami gagal nafas, menolak di
intubasi sehingga hanya dilakukan RJP selama setengah jam. Kemudian EKG
asistol.
18.30
EKG: Flat
TD: - , HR: - , RR: -
Pasien dinyatakan meninggal
ANALISIS KASUS
PEMBAHASAN
Menurut Braunwald, gagal jantung adalah suatu keadaan
patofisiologis adanya kelainan fungsi jantung yang mengakibatkan jantung
gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
tekanan ventrikel kiri.
Gagal jantung terjadi apabila jantung tidak mampu lagi memompakan
darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh pada
tekanan pengisian normal, padahal aliran balik vena ke jantung dalam
keadaan normal.
ETIOLOGI
1. Pressure overload
Pada keadaan ini beban kontraksi ventrikel meningkat, bisa disebabkan
oleh :
- Meningkatnya total tahanan perifer
- Hipertensi pulmonal
- Stenosis aorta
- Stenosis pulmonal
- Kardiomiopati hipertrofi
2. Volume overload
Pengisian ventrikel meningkat, terjadi pada :
- Regurgitasi aorta/mitral/tricuspid
- Shunt (VSD/ASD/PDA)
3. Kelainan miokard
Kontraksi menurun, terjadi pada :
- Iskemia miokard
- Miokarditis
- Kardiomiopati
4. Kebutuhan terhadap oksigen meningkat
High output failure, terjadi pada :
- Tirotoksikosis
- Anemia
KLASIFIKASI
Menurut New York Heart Association, keterbatasan kapasitas
fungsional pada pasien gagal jantung diklasifikasikan sebagai berikut :
Kelas I : tidak terdapat keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari
Kelas II : aktivitas sehari-hari menimbulkan sesak nafas, kelelahan, atau
palpitasi
Kelas III : aktivitas yang lebih ringan daripada aktivitas sehari-hari sudah
menimbulkan sesak nafas, kelelahan, dan palpitasi
Kelas IV : pasien timbul keluhan walaupun dalam keadaan istirahat
PATOFISIOLOGI
Terdapat 2 hipotesis mekanisme gagal jantung :
1. Hipotesis backward failure : apabila ventrikel gagal
memompakan darah, maka darah akan terbendung dan tekanan di
atrium serta vena-vena di belakangnya akan naik.
2. Hipotesis forward failure : manifestasi gagal jantung ini timbul akibat
berkurangnya aliran darah ke system arterial, sehingga terjadi
pengurangan perfusi pada organ-organ vital dengan segala
akibatnya.
Pemeriksaan fisik
Gagal jantung kiri
1. Edema paru : ronkhi di seluruh lapang paru, mungkin disertai
wheezing pada ekspirasi. Bunyi pekak pada perkusi di daerah basal
paru.
2. Sianosis perifer
3. S3 dan S4 dapat terdengar, namun bukan merupakan gejala khas
Gagal jantung kanan
1. Peningkatan JVP
2. Hepatomegali kongestif
3. Edema perifer
4. Asites
5. Ikterus
PENATALAKSANAAN
Strategi pengobatan gagal jantung :
1. Menghilangkan dasar penyebab utama
- operasi (penyakit katup, penyakit jantung bawaan)
- obat-obatan (hipertensi, endokarditis)
2. Menghilangkan dan mencegah faktor pencetus
- infeksi
- aritmia
- emboli
3. Mengontrol gagal jantung
a. Memperbaiki daya kontraksi miokard
- digitalis
- obat simpatomimetik
- obat inotropik positif
- pacu jantung
7. Tindakan khusus
a. pertimbangkan transplantasi jantung
b. dialisis
c. sirkulasi yang dibantu : pompa balon intra aorta (IABP), alat bantu
ventrikel kiri (LVAD), jantung prostetik
b
a
tindakan khusus 7
obat inotropik 6
c
vasodilator b
a 5
b
a digitalis
4
d
c
b diuretic
a 3
c
b
a pembatasan asupan natrium
2
d
1
pembatasan aktivitas c
a b
II III IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Suryadipraja, Rm. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta, 1999.
2. Sitompul B, Sugeng JI. Buku Ajar Kardiologi. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta, 2004.
3. Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, Jameson. Harrisons
Principles Internal Medicine 16th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.
USA, 2005.
4. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit Edisi 4. EGC. Jakarta, 1995.