Professional Documents
Culture Documents
Panduan
RCA dan 2016
FMEA
Panduan Root Cause Analys is (RCA) & Fai lur e, Mode And RSUD
Eff ect Analys is ( FMEA) ini men jabarkan bagaimana
tahapan melakukan RCA & FM EA, sebagai bentu k
Lasinrang
Komitmen RS dalam Kes elamatan Pasi en dan dibuat ol eh Kabupaten
Pinrang
Komite Mu tu dan Kes elamatan RS
i
PANDUAN ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
SK DIREKTUR NO: TAHUN 2016
Direktur RSUD
Disetujui dr. H. Makbul Tapa, M.Kes. 27 Juli 2016
Lasinrang
ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD LASINRANG
NOMOR: /KEP/RSUL/III/2016
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Kesatu : Panduan ini adalah acuan utama dalam melakukan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien (IKP) Rumah Sakit oleh Tim RCA dan FMEA yang
telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Diretur RSUD Lasinrang;
Kedua : Setelah ditetapkannya keputusan ini, maka Tim Investigasi RCA dan
FMEA yang telah ditunjuk menyusun Standar Prosedur Operasinal (SPO),
Instruksi Kerja (INK) dan dokumen lain terkait Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien RS;
Ketiga : Segala biaya yang timbul dari diterbitkannya kebijakan ini sepenuhnya
dibebankan dalam RAB RSUD Lasinrang
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan ditinjau setahun
sekali.
Ditetapkan di Pinrang
Pada tanggal 27 Juli 2016
MAKBUL TAPA
2
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan RCA dengan FMEA, yaitu RCA merupakan pendekatan analisis sistem yang
reaktif sementara FMEA merupakan pendekatan proaktif untuk mencegah kegagalan
sistem.
RCA dan FMEA saling berhubungan, bagian pendekatan yang satu dapat
digunakan pada bagian pendekatan yang lainnya. FMEA dapat digunakan untuk
membantu mengevaluasi perubahan strategi hasil analisa dengan RCA. Pendekatan
FMEA dapat melihat titik-titik potensial kegagalan berbagai proses dan kemudian
mengidentifikasi kegagalan-kegagalan baru yang ditimbulkan dari penerapan proses
baru. RCA dapat digunakan untuk mengidentifikais proses-proses mana saja yang
membutuhkan FMEA dan kemudian menentukan akar permasalahan secara spesifik.
5
BAB II
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
A. Pengertian
Root Cause (akar masalah), akar atau isu fundamental, adalah titik awal dimana
bila pada titik tersebut diambil suatu tindakan (pencegahan) maka peluang terjadinya
insiden akan berkurang.
RCA diterapkan pada kejadian resiko tinggi, berdampak luas yaitu semua KTD
dan Sentinel. Apabila terjadi insiden lain seperti KTC, KNC, dan KPC cukup dilakukan
investigasi sederhana. Setian proses pengelolaan insiden harus dapa menetapkan tingkat
investigasi dan tindakan yang diperlukan.
RS memastikan bahwa seluruh staf yang terkait mampu melakukan analisis akar
masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa maslah terjadi untuk kemudian
menyusun rencana tindak lnjutnya. RCA dilakukan oleh Tim RCA, sementara komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien bertanggung jawab untuk :
Mengingatkan untuk dilaksanakannya RCA.
Mengatur Penyelenggaraan suatu investigasi.
Mengelola tim RCA.
Pelaporan secara organisatoris dan memonitor tindak lanjut upaya pengurangan
resiko.
Koordinasi program RCA.
Evaluasi program RCA.
INSIDEN :
Ketua :
Anggota : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ? YA TIDAK
Apakah macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda, sesudah diwakili
dalam tim tersebut ? YA TIDAK
Siapa yang menjadi Notulen ?
Tanggal dimulai Tanggal dilengkapi
LANGKAH 3 : Kumpulkan data & informasi
Dengan menggunakan form seperti dibawah ini :
Observasi langsung :
Dokumentasi : 1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. .................................................
5. .................................................
7
Interview (Dokter/Staf yang terlibat) :
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. .................................................
5. .................................................
LANGKAH 4 : Petakan kronologi kejadian dengan menggunakan
bantuan beberapa form dibawah ini :
FORM TABULAR TIMELINE
WAKTU/KEJADIAN
KEJADIAN
INFORMASI TAMBAHAN
Good Practice
MASALAH PELAYANAN
MASALAH INSTRUMENT/TOOLS
1.
2.
3.
4.
5.
MASALAH INSTRUMENT/TOOLS
1. Mengapa
2. Mengapa
3. Mengapa
4. Mengapa
5. Mengapa
8
FORM ANALISIS PERUBAHAN
APAKAH
PROSEDUR PROSEDUR YANG
TERDAPAT BUKTI
YANG NORMAL DILAKUKAN SAAT
PERUBAHAN
(SOP) INSIDEN
DALAM PROSES
9
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI SAN MANAJEMEN
Komponen Sub Komponen
Organisasi dan Manajemen a. Struktur Organisasi
b. Pengawasan
c. Jenjang Pengambilan Keputusan
Kebijakkan, Standar & Tujuan a. Tujuan dan misi
b. Penyusunan Fungsi Manajemen
c. Kontrak Servis
d. Sumber Keuangan
e. Pelayanan Informasi
f. Kebijakan Diklat
g. Prosedur dan Kebijakan
h. Fasilitas dan Perlengkapan
i. Manajemen Resiko
j. Manajemen K3
k. Quality Improvement
Administrasi Sistem Administrasi
Budaya Keselamatan a. Attitude Kerja
b. Dukungan Manajemen Oleh Seluruh Staf
SDM a. Ketersediaan
b. Tingkat Pendidikan & Keterampilan Staf yang
Berbeda
c. Beban Kerja yang Optimal
Diklat Manajemen Training/Pelatihan/Refresing
11
Langkah 7 : Menyusun Rencana Perbaikan Dengan
Menggunakan Form Rekomendasi Dan Rencana Tindakan
SUMBER
AKAR TINGKAT DAYA BUKTI
TINDA P WAK
MASA REKOMEN YANG PENYELES PARAF
KAN J TU
LAH DASI DIBUTUH AIAN
KAN
12
BAB III
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
Proses mengurangi resiko di RSUD Lasinrang dilakukan paling sedikit sat kali
dala setahun dan dibuat dokumentasinya, dengan menggunakan Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA). Proses yang dipilih adalah proses dengan resiko tinggi.
13
B. Tahapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
LANGKAH 1 : Pilih proses yang beresiko tinggi dan bentuk TIM
Pilih proses yang akan dianalisa. Proses yang dipilih dapat berupa proses klinis
dan berhubungan langsung dengan perawatan kepada pasien atau yang tidak
berorientasi klinis dan tidak berhubungan dengan perawatan pasien. Pilih proses yang
akan dianalisa. Tentukan salah satu proses / sub proses bila prosesnya kompleks.
Judul Proses :
Bentuk TIM
Ketua :
Anggota 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ? YA TIDAK
Apakah macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda, sudah diwakili didalam
tim tersebut? YA TIDAK
Tahapan Proses :
Jelaskan proses setiap kegiatan sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Jika proses terlalu kompleks, pilih satu proses atau sub proses untuk di tindak lanjuti.
1 2 3 4 5 6
14
Cantumkan beberapa sub proses untuk setiap tahapan proses
Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses
A. A. A. A. A. A.
B. B. B. B. B. B.
C. C. C. C. C. C.
D. D. D. D. D. D.
E. E. E. E. E. E.
1 2 3 4 5 6
Jelaskan sub proses kegiatan yang dipilih dan kemungkinan kegagalan pada setiap
sub proses
Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses Sub Proses
A. A. A. A. A. A.
B. B. B. B. B. B.
C. C. C. C. C. C.
D. D. D. D. D. D.
E. E. E. E. E. E.
Failures mode adalah suatu perilaku yang dapat gagal, dan secara umum
menjelaskan bagaimana suatu kegagalan terjadi dan dampaknya terhadap suatu proses.
E (efek) adalah hasil dari kegagalan tertentu atau kestabilan seluruh ayau sebagaian
proses. Efek kegagalan adalah konsekuensi dari failure mode pada operasional, fungsi
atau status dari tahapan proses.
15
LANGKAH 4 : MENETAPKAN KEMUNGKINAN TINGKAT
BAHAYA DAN KEPARAHAN DARI EFEK TERSEBUT KE
PASIEN
Kriteria lain
Biaya, waktu dan ketersediaan sumber daya lain.
RPN (Risk Priority Number) merupakan cara untuk menghitung tingkat bahaya
dan disebut juga sebagai Critially Index, yang berdasarkan tingkat keparahan,
tingkatkejadian dan nilai kemudahan dideteksi.
Tujuan menyusun prioritas adalah mengidentifikasi failure mode yang paling butuh
dianalisis untuk meningkatkan proses dan mengurangi risiko mencelakai pasien.
Lihat bab 2
17
dalam proses yang lebih besar sebelum menerapkan perubahan. Ujicoba proses baru
dengan menggunakan prinsip PDCA (Plan - Do - Check - Act).
18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Failure Mode and Effect, Analysis in Health Care: Proactive Risk Reducation,
JCI 3rd ED, 2010
2. MMR UGM, 2009, Bahan Kuliah Blok II, Magister Manajemen RS FK UGM,
Jogja
3. Herkutanto, 2013, Bahan Presentasi Workshop PMKP - Standar Akreditasi RS
4. Materi KKP - RS PERSI
19