Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Vitamin dan mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat.
Bila seseorang mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan
untuk mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil.
Orang-orang yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup
vitamin atau mineral tertentu. Contohnya seorang vegetarian yang sangat
ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa diperoleh dari
makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar
vitamin dan mineral tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan
efek yang berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka
vitamin dan mineral bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem
pertahanan tubuh. Unsur-unsur penting tersebut banyak terkandung dalam
berbagai bahan makanan yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin dan mineral ini
memberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak
dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya.
Berdasarkan hal itu, ahli gizi Dr. Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri, B.Sc.,
MCN, mengingatkan agar orang tua memperkenalkan makanan dengan menu
seimbang kepada anak sejak dini. Kalau sampai tubuh kekurangan zat-zat
penting, metabolisme akan terhambat yang selanjutnya dapat mengakibatkan
persoalan kesehatan.
B Rumusan Masalah
1 Apa pengertian vitamin?
2 Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin A?
3 Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin D?
4 Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin E?
5 Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin E?
1
6 Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin C?
7 Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin B?
8 Apa pengertian dari mineral?
C Tujuan penulisan
1 Mengetahui pengertian dari vitamin.
2 Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila
kekurangan atau kelebihan vitamin A.
3 Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila
kekurangan atau kelebihan vitamin D.
4 Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila
kekurangan atau kelebihan vitamin E.
5 Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila
kekurangan atau kelebihan vitamin K.
6 Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila
kekurangan atau kelebihan vitamin C.
7 Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila
kekurangan atau kelebihan vitamin B.
8 Mengetahui pengertian dari mineral.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Vitamin
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D,
E, dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan
vitamin C.
Vitamin B terdiri dari :
1 Vitamin B1 (tiamin)
2 Vitamin B2 (riboflavin)
3 Niasin (asam nikotinat)
4 Biotin
5 Asam pantotenat
6 Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
7 Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
8 Vitamin B12 (kobalamin).
Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan
setiap harinya untuk tetap sehat), telah ditetapkan untuk masing-masing
vitamin. Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mengkonsumsi
vitamin tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya,
vitamin A dan D bersifat racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak
beracun. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum dalam dosis tinggi
akan bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya
yang larut dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang
disimpan dalam tubuh sampai jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam
jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin C disimpan dalam
jumlah yang paling sedikit. Vitamin B 12 disimpan dalam jumlah yang paling
besar dan dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan
2-3 mgr vitamin ini.
B Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara
luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid
dan prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik
sebagai retinol
Fungsi vitamin A
1 Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang.
Di dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah,
dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan
3
membentuk pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin.
Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan
rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah-ungu ini berubah
menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi
rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak
yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini,
sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi
retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang
kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil
retinol hilang selama proses ini dan harus diganti oleh retinol dalam darah.
Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah menentukan kecepatan
pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai
bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan cahaya samar-
samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
2 Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam
sifat atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah
satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap
tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan, pembentukan
struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa
bayi, anak-anak, dewasa, dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk
asam retinoat memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel, dengan
demikian dalam pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang
berpengaruh terhadap sintesis protein. Pada diferensiasi sel terjadi
perubahan dalam bentuk dan fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan
perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-sel yang paling nyata
mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel
goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau
lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel
epitel. Jaringan epitel yang menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis,
sedangkan yang menutupi bagian dalam dinamakan membran mukosa,
yaitu yang menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan,
kantung kemih dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus,
dan sebagainya. Mukus melindungi sel-sel epitel dari serbuan
mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada
dinding lambung juga melindungi sel-sel lambung dari cairan lambung. Di
bagian atas saluran pernapasan sel-sel epitel secara terus-menerus
menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda asing yang mungkin
masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet akan
mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat pengeluaran
mikroorganisme tersebut.
4
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang
mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering
(keratinized). Kulit menjadi kering, kasar, dan luka sukar sembuh.
Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan
sempurna sehingga mudah terserang bakteri (infeksi). Keratinisasi
konjungtiva mata (selaput yang melapisi kelopak dan bola mata)
merupakan salah satu tanda khas kekurangan vitamin A. Peranan vitamin
A diduga berkaitan dengan dua hal :
a Peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat
dalam pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel
b Kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga
mempengaruhi DNA
3 Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia
dan hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol
tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B
(leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu
kekurangan vitamin A menurunkan respons antibodi yang bergantung pada
sel-T (limfosit yang berperan pada kekebalan seluler). Sebaliknya infesi
dapat memperburuk kekurangan vitamin A.
Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa :
a Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap
penyakit infeksi pernapasan
b Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu
jelas
c Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian
5 Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi
pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel
telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A
5
dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah
mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam
melahirkan. Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk
kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.
7 Lain-lain
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
Hal ini mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A
juga berperan dalam pembentukan sel darah merah, kemungkinan melalui
interaksi dengan besi.
Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten
terutama di dalam pangan nabati.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya)
dan mentega. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena
vitamin A tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten
yang tidak diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai
sumber vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan
yang berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang,
kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning,
pepaya, mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang
berwarna merah kaya akan karoten.
6
simpanan dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A darah menurun
yang berakibat vitamin tidak cukup diperoleh retina mata untuk
membentuk pigmen penglihatan rodopsin.
2 Perubahan pada mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A.
Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi
pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Ini diikuti oleh tanda-
tanda : atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva (selaput yag melapisi
permukaan bagian dalam kelopak mata dan bola mata), pemburaman,
pelepasan sel-sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan
pecahnya kornea. Mata terkena infeksi dan terjadi perdarahan.
Gejala-gejala ini dalam bentuk ringan dinamakan xerosis konjungtiva,
yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak Bitot, yaitu berupa bercak putih
keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis
kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya. Tahap
akhir adalah keratomalasia, di mana kornea menjadi lunak dan bisa pecah
yang menyebabkan kebutaan total. Istilah xeroftalmia meliputi semua
aspek klinik yang berkaitan dengan defisiensi vitamin A.
3 Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A,
sehingga mudah terserang infeksi. Di samping itu lapisan yang menutupi
trakea dan paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lendir,
sehingga mudah dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus dan
menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan
dinding usus akan diare.
Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat
menimbulkan infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina.
Perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium yang dapat
menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung kemih. Kekurangan
vitamin A pada anak-anak di samping itu dapat menyebabkan komplikasi
pada campak yang dapat menyebabkan kematian. Vitamin A juga
dinamakan vitamin anti-infeksi.
4 Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar,
mengeras dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis
folikular. Mula-mula terkena lengan dan paha, kemudian dapat menyebar
ke seluruh tubuh. Asam retinoat sering diusapkan ke kulit untuk
menghilangkan kerutan kulit, jerawat, dan kelainan kulit lain.
5 Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk
sel-sel tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email pada gigi terganggu
dan terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah
rusak.
7
6 Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah keratinisasi sel-sel rasa pada
lidah yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan, dan anemia.
C Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di
mana tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup
sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan.
Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan
vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar
matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.
Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon
paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium,
fosfor, magnesium dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini
adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium
dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses
pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1 Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D
dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein
pengikat fosfor pada mukosa usus halus
2 Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang
pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah
3 Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor.
8
Sumber vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan.
Penduduk daerah tropik tidak perlu menghiraukan kemungkinan
kekurangan vitamin D. Bayi dan anak-anak dianjurkan berada di bawah
sinar matahari beberapa waktu tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih
mungkin terjadi di negara-negara yang tidak selalu mendapat sinar
matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah dari makanan.
Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk
kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega, dan minyak hati-
ikan. Susu sapi dan ASI bukan merupakan sumber vitamin D yang baik.
Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan vitamin D dilakukan fortifikasi
makanan, terutama terhadap susu, mentega dan makanan untuk bayi
dengan vitamin D2 (ergosterol yang diradiasi). Minyak hati-ikan sering
digunakan sebagai suplemen vitamin D untuk bayi dan anak-anak. Dalam
keadaan normal suplemen vitamin D sebetulnya tidak diperlukan. Vitamin
D relatif stabil dan tidak mudah rusak bila makanan dipanaskan atau
disimpan untuk jangka waktu lama.
9
Karena cukup sinar matahari, kekurangan vitamin D tidak merupakan
masalah di Indonesia. Suplemen vitamin D tidak dibutuhkan.
Akibat kelebihan vitamin D
Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan mencapai lima kali
AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan
keracunan. Gejalanya adalah kelebihan absopsi vitamin D yang pada
akhirnya menyebabkan kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan
tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas
adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu
makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin
berlebihan. Bayi yang diberi vitamin D berlebihan, menunjukkan
gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan
kelambatan perkembangan mental.
D Vitamin E (Tokoferol)
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat
mencegah keguguran dan sterilisasi pada tikus. Semula zat ini dinamakan
faktor antisterilitas dan kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian pada
tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan dinamakan
tokoferol, berasal dari bahasa Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan
dan pherein berarti yang menyebabkan. Sekarang dikenal beberapa bentuk
tokoferol dan istilah vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap
campuran tokoferol yang aktif secara biologik. Hewan tidak dapat
mensintesis vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus memperolehnya
dari makanan nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan dapat
menimbulkan berbagai sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia
belum dapat dikatakan sudah pasti.
Fungsi vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam
lemak dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada
struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul
reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan.
Bila menerima hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan
radikal bebas terjadi dalam tubuh pada proses metabolisme aerobik normal
pada waktu oksigen secara bertahap direduksi menjadi air. Radikal bebas
yang dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda polusi,
ozon, dan asap rokok.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan
memegang peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak-tidak
jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
10
Membran sel terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang
sangat mudah dioksidasi oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini
dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi membran sel. Reaksi ini
dipercepat oleh kehadiran tembaga dan besi dan dapat dicegah bila semua
radikal bebas dapat dipunahkan oleh antioksidan.
Proses ini dimulai oleh radikal bebas OH yang mengikat satu hidrogen
dari asam lemak tidak jenuh ganda/ALTHG:H, sehingga membentuk
radikal ALTJG (ALTJG). ALTJG bereaksi dengan oksigen dan membentuk
radikal peroksil (ALTJG:OO*), yang kemudian bereaksi dengan ALTJG:H
lain hingga membentuk suatu hidroksiperoksida (ALTJG:OOH) dan suatu
ALTJG lagi.
Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses
peroksidasi lipida dengan menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus
OH pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E
yang stabil dan tidak merusak.
3 Fungsi lain
Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak
berkaitan dengan fungsi sabagai antioksidan, yaitu :
a Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
b Sintesis DNA
c Merangsang reaksi kekebalan
d Mencegah penyakit jantung koroner
11
e Mencegah keguguran dan sterilisasi
f Mencegah gangguan menstruasi
Fungsi-fungsi lain ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama
vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah
gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit
mengandung vitamin E. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber
vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan
mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas.
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (seperti terjadi pada proses
penggorengan) dan oksidasi. Jadi, sebagai sumber vitamin E diutamakan
bahan makanan dalam bentuk segar atau yang tidak terlalu mengalami
pemrosesan. Karena vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang
selama dimasak dengan air. Pembekuan dan penggorengan dalam minyak
merusak sebagian besar vitamin E.
12
E Vitamin K
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit perdarahan
pada pada ayam percobaan yang diberi makanan cukup dalam zat gizi
yang telah diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi makanan alfalfa atau
tepung ikan yang telah busuk. Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu
dinamakan vitamin koagulation. Dengan bantuan Karrer, seorang ahli
kimia dari Swiss, pada tahun 1939 ia berhasil mengisolasi vitamin larut
lemak yang dinamakan vitamin K (dari koagulation).
Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri atas
filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang
terdapat dalam minyak ikan dan daging. Menakinon juga dapat disintesis
oleh bakteri di dalam usus halus manusia.
Fungsi vitamin K
Sejak lama fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan
darah, walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Baru sejak
tahun 1970-an para ahli mengetahui secara lebih jelas peranan vitamin K
di dalam tubuh, yang ternyata tidak hanya dalam pembekuan darah saja.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang
mengubah residu protein berupa asam glutamate (glu) menjadi gama-
karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung
vitamin K atau gla-protein. Enzim karbokilase yang menggunakan vitamin
K sebagai kofaktor didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit
di jaringan lain. Gla-protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium.
Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas biologik vitamin K. Pada
proses pembekuan darah, gama-karboksilasis terjadi di dalam hati pada
residu asam glutamat yang terdapat pada berbagai faktor pembekuan
darah, seperti faktor II (protrombin), VII, VIII, IX, dan X. Kemampuan
gla-protein untuk mengikat kalsium merupakan langkah esensial dalam
pembekuan darah.
Gla-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam
jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks.
Kedua jenis gla-protein ini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam
pembentukan tulang. Tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang
tidak sempurna, sehingga tidak dapat mengikat mineral-mineral yang
diperlukan dalam pembentukan tulang.
Sumber vitamin K
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson
(1973) telah membuat kadar ringkasan kadar vitamin K bahan makanan
yang dikumpulkan dari beberapa bioessay. Sumber utama vitamin K
adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong,
kol, dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan
13
vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang mengandung vitamin K dalam
jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan, dan
sayuran lain. Sumber vitamin K lain adalah flora bakteri dalam usus halus
(jejunum dan ileum). Penggunaan menakinon yang disintesis oleh
mikroorganisme usus halus belum diketahui dengan pasti.
Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan
bakteri yang dapat mensintesis vitamin K tidak segera tersedia di dalam
saluran cerna bayi. Untuk mencegah terjadinya gangguan penggumpalan
darah yang dapat menyebabkan perdarahan, bayi baru lahir dianjurkan
mendapat vitamin K melalui mulut atau dalam bentuk injeksi
intramuskular. Susu formula bayi sebaiknya difortifikasi dengan vitamin
K. Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal,
sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi perdarahan.
Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K
terdapat secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila
ada gangguan absorpsi lemak (bila produksi empedu kurang atau pada
diare). Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat
antibiotika sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamin K dari makanan.
Antibiotika membunuh kuman-kuman di dalam usus yang membentuk
vitamin K. Oleh karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih
dahulu kemampuan darah untuk menggumpal dan sebagai pencegahan
diberi suntikan vitamin K. Vitamin K biasanya diberikan sebelum operasi
untuk mencegah perdarahan berlebihan. Aspirin berlebihan dapat
mencegah pembekuan darah normal dengan mengganggu pembentukan
platelet dan faktor-faktor tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam
bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan
vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan
kerusakan pada otak.
F Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin
C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila
terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.
Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan
asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi vitamin C
1. Sintesis kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen
merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel
14
disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin
gigi, membran kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian,
vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di
bawah kulit dan perdarahan gusi.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga
agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan
karena pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap
fungsi kekebalan.
Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu
sayur dan buat terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya,
gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-
daunan dan jenis kol.
15
vitamin C yang dimakan berasal dan makanan, buah-buahan dan sayuran.
Efek dari kelebihan konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :
1 Diare
2 Mual
3 Muntah
4 Mulas
5 Kram perut
6 Sakit kepala
7 Insomnia
8 Batu Ginjal
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah
2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan.
Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk
suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan
menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya.
Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan
menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
G Vitamin B
1 Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan
nitrogen (amine). Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut
dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam
keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan
asam. Dalam suasana alkali vitamin B 1 mudah rusak oleh panas atau
oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama
dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan
suhu beku.
Fungsi vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi
sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan
untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan
memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus
krebs untuk pembentukan energi. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini
disamping itu merupakan prekursor penting lipida asetil kolin, yang berarti
adanya peranan TPP dalam fungsi normal sistem saraf. Didalam siklus
krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-
kerogglutarat menjadi suksinil-KoA.
Sumber vitamin B1
16
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia
tumbuk/setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya.
Di Indonesia serealia yang dinamakan sebagai makanan pokok adalah
beras. Sumber tiamin lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur
kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning
telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin
di dalam serealia utuh terdapat di dalam sekam (lapisan aleuron) dan
benihnya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
2 Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut
air, tahan panas, oksidasi, dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya
terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang
rusak.
Fungsi vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim
untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia.
Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi
tersebut.
Sumber vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di
dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan
meningkatkan konsumsi riboflavin.
17
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit
merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti
halnya sensitifitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia). Hal ini
dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan riboflovin antara lain mata panas dan
gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta
lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di
samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhannya.
Fungsi niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD
dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-
koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis,
metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di
mana perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga
berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem
saraf, dan sistem pencernaan.
Sumber niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang
tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan.
Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein
hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar,
protein makanan rata-rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
18
gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian
selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niasin lainnya adalah
kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit
dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada
daerah yang terkena sinar matahari langsung.
4 Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin
imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai
samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta
mudah dioksidasi.
Fungsi biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yangmenyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa
aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai
koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH 2 dari asam-
asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta
sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA
membutuhkan biotin. Secara metabolik, biotin erat kaitannya dengan
asam folat, asam pantotenat, dan vitamin B12.
Sumber biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-
buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan
buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologik
biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih
telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan
dilepas. Avidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
19
muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat
menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi,
kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien
untuk mencegah defisiensi.
5 Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih
stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam,
alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan
terhadap panas basah.
20
dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam
berbagai reaksi lain.
Fungsi vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.
Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Sumber vitamin B6
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah,
gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan
pisang. Susu, telur sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B 6.
Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi
daripada yang terdapat di dalam bahan makanan nabati.
Fungsi folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa
sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat
berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.
21
Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa,
namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Sumber folat
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk
poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat
berasal dari kata latinfolium, yang artinya daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
22
ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B 12 dalam
sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B 12
yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena
sintesis terjadi di dalam kolon. Bentuk vitamin B 12 dalam makanan
terutama sebagai 5-deoksiadenosil dan hidroksikobalamin, sedikit sebagai
metilkobalamin dan sedikit sekali sebagai sianokobalamin.
H Pengertian Mineral
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2
kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro
dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mineral-mineral yang
dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing seperti
kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium
berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium
yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua, mineral
oraganik dan mineral anorganik. Mineral organik adalah mineral yang
dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui
makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan. Sedangkan
mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak
berguna bagi tubuh kita. Contohnya: Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi
Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan
23
kimia hasil dari resapan tanah dan lain. Menurut bentuknya, klasifikasi
mineral dibedakan menjadi dua, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari. Contoh makro
mineral adalah natrium, klor, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan
sulfur. Sedangkan contoh mikro mineral adalah besi, seng, yodium,
tembaga, mangan, krom, selenium, molibden, fluor, dan kobal.
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
1 Vitamin dan mineral adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
2 Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang
larut dalam lemak yaitu vitamin A,D, E, dan K serta vitamin yang larut
dalam air yaitu vitamin C dan B.
3 Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
4 Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi
dalam tubuh.
5 Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksireaksi biokimia
di dalam tubuh dan masing-masing vitamin dapat mendefenisikannya.
6 Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua, yaitu
mineral makro dan mineral mikro.
7 Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih
dari 100 mg sehari. Contoh makro mineral adalah natrium, klor, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur.
8 Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari
100 mg sehari. Contoh mikro mineral adalah besi, seng, yodium, tembaga,
mangan, krom, selenium, molibden, fluor, dan kobal.
24
B Saran
1 Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan
selalu menjaga kesehatan.
2 Mineral mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh, tetapi perlu terus di
jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral.
3 Semoga dengan adanya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca
dapat memahami akan pentingnya mineral makro maupun mikro dalam
kehiduan sehari-hari.
25