You are on page 1of 10

Ciri-ciri Oomycota (Jamur Air)

Oleh : Tedi Mulyadi

Ciri-ciri Oomycota (Jamur Air) Oomycota (atau


Peronosporomycetes) adalah kelompok yang mencakup
lebih dari 800 spesies yang mungkin saprobik atau parasit
pada tanaman terestrial dan akuatik serta hewan.

Para Oomycetes termasuk Phytophthora, Pythium, dan


embun bulu telah lama dianggap sebagai jamur karena,
seperti jamur, mereka mendapatkan nutrisi mereka melalui
penyerapan dan banyak dari mereka menghasilkan
benang filamen seperti karakteristik kebanyakan jamur.

Namun, penyelidikan filogenetik molekuler telah


menemukan bahwa Oomycetes lebih erat terkait dengan
ganggang Heterokontophyta (yaitu, Phaeophyta
[ganggang coklat], Xanthophyta [ganggang kuning-hijau],
Chrysophyta [ganggang emas], dan Bacillariophyta
[diatom], dan beberapa kelompok-kelompok kecil)
dibandingkan dengan Jamur sejati (Chytridiomycota,
Glomeromycota, Zygomycota, Ascomycota, dan
Basidiomycota).

Kesimpulan ini didukung oleh berbagai data ultrastruktural


(yaitu, struktur halus diungkapkan oleh mikroskop
elektron). Para Oomycetes sekarang sering dimasukkan
dalam filum Heterokonta dalam kerajaan Chromista atau
dalam filum Stramenopila (atau Straminopila).

Sejumlah karakteristik membedakan Oomycota dari Jamur


sejati. Ini termasuk perbedaan dalam reproduksi seksual
(Oomycetes menghasilkan Oospora sedangkan jamur
benar menghasilkan zygospores, ascospores, atau
basidiospora), di bagian inti miselium vegetatif (diploid
dalam Oomycetes tapi kebanyakan haploid atau dikaryotic
dalam jamur yang benar), dalam komposisi dinding sel
(beta glukan dan selulosa dalam Oomycetes, chitin
jarang dengan selulosa di jamur yang benar), jenis
flagellae (saat ini, flagellae biasanya dari dua jenis di
Oomycetes posterior diarahkan whiplash dan anterior
diarahkan berserat hanya dengan whiplash posterior
Jenis hadir dalam jamur yang benar), dan mitokondria
(krista tubular dalam Oomycetes tetapi diratakan dalam
jamur yang benar).

Satu Oomycetes terutama terkenal adalah Phytophthora


infestans, penyebab penyakit busuk daun kentang.
Sebagai akibat dari bencana kelaparan di Irlandia yang
disebabkan oleh penyakit ini, sekitar satu juta orang
meninggal dan 1,5 juta beremigrasi.
Sejumlah penyakit tanaman lainnya disebabkan oleh
spesies Phytophthora, termasuk kematian mendadak oak
dan hawar ramorum disebabkan oleh P. ramorum, buah
kakao busuk yang disebabkan oleh P. megakarya, dan
banyak penyakit busuk akar, seperti betis hitam tembakau.

Anggota lain kelompok ini termasuk patogen seperti


Pythium aphanidermatum, penyebab kapas hawar rumput
rumput; Peronospora tabacina (tembakau cetakan biru);
Plasmopara viticola (bulai anggur); Plasmopara halstedii
(bunga matahari bulai); dan banyak lainnya. Akhirnya,
sebuah kelompok tradisional ditempatkan di Oomycetes
adalah Saprolegniales, atau jamur air, yang menyebabkan
penyakit ikan dan vertebrata air lainnya.
Baca juga: Ciri-ciri Jamur Ascomycota
Ciri-ciri dari Oomycota

Ciri-ciri dari Oomycota adalah sebagai berikut :

Benang-benang hifa tidak bersekat


melintang(senositik) sehingga didalamnya di jumpai inti
dalam jumlah banyak.
Dinding selnya terdiri dari selulosa.
Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk
zoospore yang memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam
air.
Melakukan reproduksi secara seksual dengan
membentuk gamet (sel kelamin) setelah fertilisasi akan
terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Nama
divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat
menghasilkan oospora. Oospora adalah spora yang
dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu
terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai
perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan
tumbuh menjadi hifa baru. Contoh dari jamur ini
adalah Saprolegnia, Phytophthora, Pythium.

Baca juga: Ciri-ciri Jamur Basidiomycota


Contoh Jamur Oomycota
Jenis jamur yang termasuk Oomycotina adalah Phytium
sp, Phytophtora sp, dan Saprolegnia sp.
Pythium sp

Phytium sp hidup saprofit di tanah lembab, tetapi


zoospora yang dihasilkannya melalui perkembangbiakan
aseksual sedangkan oospora melalui perkembangbiakan
seksual.
Jamur ini dapat menginfeksi tanaman seperti pada
persemaian tem-bakau yang dikenal dengan penyakit
patah rebah semai.
ooJamur ini juga dapat menyebabkan penyakit busuk
pada kecambah tembakau, kina, bayam, jahe, nenas, dan
kemiri.
Phytophtora sp

Siklus Hidup
Phytophthora

Contoh jamur dari golongan Oomycotina ini antara lain:


Phytophtora infestans yang hidup parasit pada
tanaman kentang.
Phytoptora faberi yang hidup parasit pada tanaman
karet
Phytophtora nicotianae yang hidup parasit pada
tanaman tembakau
Phytophtora palmifora yang hidup parasit pada
tanaman kelapa

Pada jamur ini, ujung-ujung hifa tidak membentuk


zoosporangium melainkan membentuk konidium.

Konidium adalah spora yang dibentuk secara


aseksual dan terjadi akibat diferensiasi dari ujung hifa.
Ujung hifa menyembul di permukaan daun kentang
melalui stoma (mulut daun) yang terkena infeksi.
Phytophtora sp tidak hanya menyebabkan penyakit
pada tanaman kentang, melainkan dapat pula
menyebabkan penyakit pada buah cokelat, tanaman lada,
kina, kelapa, cengkeh, tembakau, dan jarak.
Saprolegnia sp

Jamur ini umumnya hidup saprofit.


Miseliumnya berkembang di dalam substrat,
sedangkan yang terlihat di luar substrat berfungsi untuk
perkembangbiakan.
Jika Anda amati jamur ini dengan mikroskop, di
bagian ujung miseliumnya akan tampak sporangium yang
menghasilkan zoospora.
Saprolegnia sp yang hidup saprofit mudah
dikembang-biakkan dengan meletakkan serangga mati
atau biji kacang tanah pada cawan berisi air kolam.
Hifa yang baru tumbuh akan menembus tubuh
serangga atau biji kacang tanah untuk mendapatkan
makanan.
Sebagian hifa lainnya akan tumbuh keluar
membentuk sporangium penghasil zoospora, sedangkan
oogonium dan anteridiumnya berperan pada
perkembangbiakan seksual.

Contoh jamur dari Oomycotina lainnya adalah


Sclerospora maydis
1. Achlya sp yang hidup saprofit
2. Saprolegnia sp.parasit pada ikan
3. Plasmopora viticola hidup parasit pada tanaman
anggur;
4. Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai pada
jagung

Baca juga: Ciri-ciri Jamur Zygomycota


Reproduksi Oomycota

Dalam fase vegetatif dari pergiliran keturunannya, sel-


selnya memiliki inti diploid, padahal fungi memiliki inti
haploid. Berdasarkan kajian biologi molekuler, organisme
ini ternyata berhubungan lebih dekat dengan alga
coklat dan diatom daripada dengan fungi, sehingga
digolongkan dalam filum heterokontophyta.
Nama ini berasal dari tahap sel motil (bergerak) yang
berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa
anggota Oomycetes memproduksi spora aseksual yang
disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora
seksual yang disebut oospopra.
Reproduksi Aseksual

Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada


pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau hifa yang
membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan
spora yang berflagella yang disebut zoospora (2n).

Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang


sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi
mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak
memungkinkan, maka Zoospora ini kemudian membentuk
sista (2n) untuk bertahan hidup.
Reproduksi Seksual

Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam


oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam
anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat
banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel
dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi
yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan
bagi perpindahan inti.
Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot
mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang
tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan
kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.

Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami


reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi
selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami
germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya pembebasan
zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk
menghasilkan individu-individu lainnya.

You might also like