You are on page 1of 2

Analisa Kesenjangan Antara Teori Dan Praktek

1. Dalam teori di katakan setelah mengganti cairan infuse yang sudah kosong dengan cairan
infuse yang baru kemudian mengatur kembali tetesan cairan sesuai dengan program yang
di intruksikan dengan cara menghitung jumlah tetesan cairan permenit, namun dalam
praktek lapangan tidak tidak pernha menghitung tetesan cairan dengan alasan perawat
yang sudah lama bekerja itu hanya menggunakan instine saja sesuai dengan pengalaman
kerja dalam mengatur tetesan cairan dan sudah pernah dilakukan pembuktiaan mengatur
tetesan cairan berdasarkan instine dan pengalaman kerja dengan menghitung cairan
dengan rumus yang sudah ditentukan cukup sesuai, banyaknya pasien yang harus
ditangani. Menjadi faktor utama sehingga perawat lebih memilih menghitung cairan
dengan instine tidak banyak memakan waktu dan tenaga.
Evidence based practice

2. Memandikan pasien ditempat tidur


Dalam teori SOP dikatakan memandikan pasien menggunakan 2 buah handuk besar yang
digunakan untuk sebagai pengalas dan mengerinkan namun dalam peraktek lapangan
hanya mengggunakan 1 handuk saja sebagai pengalas dan mengerinkan alasan perawat
selain lebih mempermudah dalam proses memandikan juga tidak boros dalam
penggunaan alat.
Evidence based practice

3. Penggunaan celemek pada saat mengganti perban


Dijelaskan dalam teori pengunaan celemek digunakan untuk alat pelindung diri dimana
melindungi perawat dari cairan tubuh yang dihasilkan oleh luka pasien namun dalam
peraktek lapangan tidak menggunakan celemek.
Evidence based practice

4. Mengajarkan pada keluarga untuk Memotong kuku pasien


Dalam teori dikatakan memmotong kuku pasien yang panjang dan tidak rapi guna untuk
menjaga kebersihan kuku pasien namun diterapkan pada pasien yang total care saja
sehingga perawat lebih pada tindakan pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga
pasien, hal yang terjadi dilapangan tidak sesuai dengan teori banyak nya pasien yang
mempunyai kuku panjang, alasan perawat, pasien yang memiliki kuku panjang di
karnakan kurangnya kesadaran keluarga dalam merawat pasien meskipun perawat sudah
memberikan pemahaman tentang bagaimana menjaga kebersihan pasien.
Evidence based practice

5. Dalam teori dikatakan sebelum melakukan penyuntikkan melalui bolus intravena terlebih
dahulu menggunakan kapas alkohol sebagai desinfeksi pada area yang akan di lakukan
penyuntikkan lubang pada konekta, namun dalam praktek lapangan tidak pernah
menggunakan kapas alkohol sebagai desinfeksi pada area bagian yang akan di injeksi,
dengan alasan karena lubang pada konekta sudah tertutup jadi area pada lubang masih
dikatakan steril selain itu penggunaan konekta merupakan salah satu alat pencegahan
infeksi.

Evidence based practice

You might also like