Professional Documents
Culture Documents
KASUS
IDENTITAS
Nama : an. HA
Agama : Islam
Suku : melayu
Pekejaan : pelajar
Alamat : Mayang
CM : 02-27-60
ANAMNESIS
KT : Demam (+)
RPS : Menurut ibunya anak keluhan BAB cair di rasakan sudah 3 hari, pasien
juga mengeluhkan demam sudah 3 hari, BAB hanya air tanpa ampas, BAB selama
1 hari lebih dari 5 kali, pasien juga mengeluhkan perut terasa mulas, menurut ibu
pasien sebelum nya psien sering makan jajanan di luar rumah, muntah tidak di
keluhkan pasien.1 hari SMRS:
Ibu mengeluh anaknya mencret > 3x, BAB cair (+), ampas (+) sedikit, lendir (-),
darah (-), dan berbau asam (+). Hari itu juga sorenya menjadi demam.
BB : 43 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tanda Vital
- Suhu : 38,50 C
- Pernapasan : 25 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tanda Vital
- Suhu : 38,50 C
1
STATUS GENERALISATA :
Kepala
Bentuk : normochepal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-, edema palpebra (-/-),
mata cekung (+/+), air mata (+/+)
Hidung : pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-/-),
darah (-/-)
Mulut : bibir kering (+), lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), faring
hiperemis (-/), T1/T1
Leher :
Thorak :
Inspeksi
Retraksi : -/-
Palpasi
Auskultasi
Vesikuler :+/+
2
Wheezing : -/-
Ronki : -/-
Abdomen :
Perkusi : timpani
Ekstremitas :
atas bawah
Tatalaksana :
Zinc 1 x 1
Oralit 1x tiap kali mencret
Paracetamol syr 3 x 1 cth
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
3
Pendahuluan
Definisi
4
Diare akut menurut Cohen4 adalah keluarnya buang air besar sekali atau
lebih yang berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14 hari.
Menurut Noerasid5 diare akut ialah diare yang terjadi secara mendakak pada bayi
dan anak yang sebelumnya sehat. Sedangkan American Academy
of Pediatrics (AAP) mendefinisikan diare dengan karakteristik peningkatan
frekuensi dan/atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan
tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3
7 hari6.
Epidemiologi
Setiap tahun diperikirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia
dengan 3,3 juta kasus kematian sebagai akibatnya7. Diperkirakan angka kejadian
di negara berkembang berkisar 3,5 7 episode per anak pertahun dalam 2 tahun
pertama kehidupan dan 2 5 episoade per anak per tahun dalam 5 tahun pertama
kehidupan8. Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000
sebesar 301 per 1000 penduduk angka ini meningkat bila dibanding survei pada
tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk. Diare masih merupakan penyebab
utama kematian bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 didapat proporsi kematian
bayi 9,4% dengan peringkat 3 dan proporsi kematian balita 13,2% dengan
peringkat 29. Diare pada anak merupakan penyakit yang mahal yang berhubungan
secara langsung atau tidak terdapat pembiayaan dalam masyarakat. Biaya untuk
infeksi rotavirus ditaksir lebih dari 6,3 juta poundsterling setiap tahunya di Inggris
dan 352 juta dollar di Amerika Serikat.
Klasifikasi
Diare secara garis besar dibagi atas radang dan non radang. Diare radang
dibagi lagi atas infeksi dan non infeksi. Diare non radang bisa karena hormonal,
anatomis, obat-obatan dan lain-lain. Penyebab infeksi bisa virus, bakteri, parasit
dan jamur, sedangkan non infeksi karena alergi, radiasi8.
Etiologi
5
Penyebab diare akut pada anak secara garis besar dapat disebabkan oleh
gastroenteritis, keracunan makanankarena antibiotika dan infeksi sistemik.
Etiologi diare pada 25 tahun yang lalu sebagian besar belum diketahui, akan tetapi
kini, telah lebih dari 80% penyebabnya diketahui. Pada saat ini telah dapat
diidentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan
diare pada anak dan bayi7.
Penyebab utama oleh virus yang terutama ialah Rotavirus (40 60%)
sedangkan virus lainya ialah virus Norwalk, Astrovirus, Cacivirus, Coronavirus,
Minirotavirus.
Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan virus yaitu virus yang masuk
melalui makanan dan minuman sampai ke enterosit, akan menyebabkan infeksi
dan kerusakan villi usus halus. Enterosit yang rusak diganti dengan yang baru
yang fungsinya belum matang, villi mengalami atropi dan tidak dapat
mengabsorpsi cairan dan makanan dengan baik, akan meningkatkan tekanan
koloid osmotik usus dan meningkatkan motilitasnya sehingga timbul diare.4,7
6
serabut saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini
dapat menyebabkan adanya darah dalam tinja yang disebut disentri. 5,7
Sebuah studi tentang maslah diare akut yang terjadi karena infeksi pada
anak di bawah 3 tahun di Cina, India, Meksiko, Myanmar, Burma dan Pakistan,
hanya tiga agen infektif yang secara konsisten atau secara pokok ditemukan
meningkat pada anak penderita diare. Agen ini adalah Rotavirus,Shigella spp dan
E. Coli enterotoksigenik Rotavirus jelas merupakan penyebab diare akut yang
paling sering diidentifikasi pada anak dalam komunitas tropis dan iklim sedang. 5
Diare dapat disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan tertentu seperti susu,
produk susu, makanan asing terdapat individu tertentu yang pedas atau tidak
sesuai kondisi usus dapat pula disebabkan oleh keracunan makanan dan bahan-
bahan kimia. Beberapa macam obat, terutama antibiotika dapat juga menjadi
penyebab diare. Antibiotika akan menekan flora normal usus sehingga organisme
yang tidak biasa atau yang kebal antibiotika akan berkembang bebas.7 Di samping
itu sifat farmakokinetik dari obat itu sendiri juga memegang peranan penting.
Diare juga berhubungan dengan penyakit lain misalnya malaria, schistosomiasis,
campak atau pada infeksi sistemik lainnya misalnya, pneumonia, radang
tenggorokan, dan otitis media.4,7
Patofisiologi
7
Manifestasi kinis
Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering
disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa. Dehidrasi dapat
diklasifikasikan berdasarkan defisit air dan atau keseimbangan elektrolit.
Dehidrasi ringan bila penurunan berat badan kurang dari 5%,dehidrasi sedang bila
penurunan berat badan antara 5%-10% dan dhidrasi berat bila penurunan lebih
dari 10%.7,5
Derajat Dehidrasi
Mulut/ %
Gejala Keadaan Estimasi
Mata Rasa Haus Kulit turun
& Tanda Umum def. cairan
Lidah BB
Minum Dicubit
Tanpa Baik,
Normal Basah Normal,Tidak kembali <5 50 %
Dehidrasi Sadar
Haus cepat
Dehidrasi
Gelisah Tampak Kembali
Ringan Cekung Kering 5 10 50100 %
Rewel Kehausan lambat
Sedang
Sangat
Letargik, Kembali
Dehidrasi cekung Sangat Sulit, tidak
Kesadaran sangat >10 >100 %
Berat dan kering bisa minum
Menurun lambat
kering
8
tipe iso natremia (80%) tanpa disertai gangguan osmolalitas cairan tubuh,
sisanya 15 % adalah diare hipernatremia dan 5% adalah diare hiponatremia.
Penatalaksanaan
9
berat badan yang hilang sebagai persentasi kehilangan total berat badan
dibandingkan berat badan sebelumnya sebagai baku emas.8
10
1. Menggunakan CRO ( Cairan rehidrasi oral )
2. Cairan hipotonik
3. Rehidrasi oral cepat 3 4 jam
4. Realiminasi cepat dengan makanan normal
5. Tidak dibenarkan memberikan susu formula khusus
6. Tidak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan
7. ASI diteruskan
8. Suplemen dnegan CRO ( CRO rumatan )
9. Anti diare tidak diperlukan
b. Dehidrasi Berat
Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari 10% untuk
bayi dan anak dan menunjukkan gangguan tanda-tanda vital tubuh
( somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi )
memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral. Penggantian cairan
parenteral menurut panduan WHOdiberikan sebagai berikut 3,4:
Walaupun pada diare terapi cairan parenteral tidak cukup bagi kebutuhan
penderita akan kalori, namun hal ini tidaklah menjadi masalah besar karena
hanya menyangkut waktu yang pendek. Apabila penderita telah kembali
diberikan diet sebagaimana biasanya . Segala kekurangan tubuh akan
karbohidrat, lemak dan protein akan segera dapat dipenuhi. Itulah sebabnya
mengapa pada pemberian terapi cairan diusahakan agar penderita bila
memungkinkan cepat mendapatkan makanan / minuman sebagai biasanya
bahkan pada dehidrasi ringan sedang yang tidak memerlukan terapi cairan
parenteral makan dan minum tetap dapat dilanjutkan.8
11
Pemilihan jenis cairan
NaCl 0,45 %
428 50 77 77 - -
+D5
NaCl
253 50 38,5 38,5 - -
0,225%+D5
12
Ka-En 3B 290 27 50 50 20 Laktat 20
Standard
311 111 90 80 20 Citrat 10
WHO-ORS
Reduced
osmalarity 245 70 75 65 20 Citrat 10
WHO-ORS
EPSGAN
recommenda 213 60 60 70 20 Citrat 3
tion
Komposisi rata-rata
elektrolit mmol/L
Macam
Na K Cl HCO3
Diare Kolera
140 13 104 44
Dewasa
13
Mengobati kausa Diare
Tidak ada bukti klinis dari anti diare dan anti motilitis dari beberapa uji
klinis.8 Obat anti diare hanya simtomatis bukan spesifik untuk mengobati kausa,
tidak memperbaiki kehilangan air dan elektrolit serta menimbulkan efek samping
yang tidak diinginkan. Antibiotik yang tidak diserap usus seperti streptomisin,
neomisin, hidroksikuinolon dan sulfonamid dapat memperberat yang resisten dan
menyebabkan malabsorpsi.2 Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotika oleh karena pada umumnya sembuh sendiri (self
limiting).2Antibiotik hanya diperlukan pada sebagian kecil penderita diare
misalnya kholera shigella, karena penyebab terbesar dari diare pada anak adalah
virus (Rotavirus). Kecuali pada bayi berusia di bawah 2 bulan karena potensi
terjadinya sepsis oleh karena bakteri mudah mengadakan translokasi kedalam
sirkulasi, atau pada anak/bayi yang menunjukkan secara klinis gajala yang berat
serta berulang atau menunjukkan gejala diare dengan darah dan lendir yang jelas
atau segala sepsis5. Anti motilitis seperti difenosilat dan loperamid dapat
menimbulkan paralisis obstruksi sehingga terjadi bacterial overgrowth, gangguan
absorpsi dan sirkulasi.2
Kolera :
Shigella :
Trimetroprim 5-10mg/kg/hari
14
Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hari dibagi 4 (5 hari)
Amebiasis:
Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg (maks 90mg)
(im) s/d 5 hari tergantung reaksi (untuk semua umur)
Giardiasis :
Antisekretorik - Antidiare
Probiotik
15
karena pemakaian antibiotika yang tidak rasional rasional (antibiotik asociatek
diarrhea ) dan travellers,s diarrhea. 5,4
Terdapat banyak laporan tentang penggunaan probiotik dalam tatalaksana
diare akut pada anak. Hasil meta analisa Van Niel dkk 5 menyatakan lactobacillus
aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan
lamanya diare kira-kira 2/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada
hari ke dua pemberian sebanyak 1 2 kali. Kemungkinan mekanisme
efekprobiotik dalam pengobatan diare adalah : Perubahan lingkungan mikro
lumen usus, produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen, kompetisi
nutrien, mencegah adhesi patogen pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor
toksin, efektrofik pada mukosa usus dan imunno modulasi.1,4
Mikronutrien
16
Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare,
terutama pada anak dengan gizi yang kurang. Minuman dan makanan jangan
dihentikan lebih dari 24 jam, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi
yang cukup.Bila tidak makalah ini akan merupakan faktor yang memudahkan
terjadinya diare kronik29Pemberian kembali makanan atau minuman (refeeding)
secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami
diare akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan
mempercepat kesembuhan. Air susu ibu dan susu formula serta makanan pada
umumnya harus dilanjutkan pemberiannya selama diare penelitian yang dilakukan
oleh Lama more RA menunjukkan bahwa suplemen nukleotida pada susu formula
secara signifikan mengurangi lama dan beratnya diare pada anak oleh karena
nucleotide adalah bahan yang sangat diperlukan untuk replikasi sel termasuk sel
epitel usus dan sel imunokompeten. Pada anak lebih besar makanan yang
direkomendasikan meliputi tajin ( beras, kentang, mi, dan pisang) dan gandum
( beras, gandum, dan cereal). Makanan yang harus dihindarkan adalah makanan
dengan kandungan tinggi, gula sederhana yang dapat memperburuk diare seperti
minuman kaleng dan sari buah apel. Juga makanan tinggi lemak yang sulit
ditoleransi karena karena menyebabkan lambatnya pengosongan lambung.1
Anak yang menderita diare mungkin juga disertai dengan penyakit lain.
Sehingga dalam menangani diarenya juga perlu diperhatikan penyakit penyerta
yang ada. Beberapa penyakit penyerta yang sering terjadi bersamaan dengan diare
antara lain : infeksi saluran nafas, infeksi susunan saraf pusat, infeksi saluran
kemih, infeksi sistemik lain (sepsis,campak ), kurang gizi, penyakit jantung dan
penyakit ginjal 3
17
DAFTAR PUSTAKA
18
4 Ganna, Herry. Melinda, Heda. Ilmu Kesehatan Anak Pedoman Diagnosis
dan Terapi. Edisi 3. Bandung : 2005
5 Santoso, N. Budi, Diare Pada Bayi Dan Anak, Lab/SMF. Ilmu Kesehatan
Anak FK. Unibraw/RSU Dr. Saiful Anwar Malang. 2001
6 Pusponegoro. H, dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2004
8 Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 1985, Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan
Anak. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
19