Professional Documents
Culture Documents
KASUS
IDENTITAS
Nama : an. A
Umur : 8 bulan
Agama : Islam
Suku : melayu
Alamat : Jambi
CM : 08-31-01
ANAMNESIS
KU : Batuk (+)
KT : Demam (+)
RPS : Menurut ibunya anak datang dengan keluhan batuk, batuk sudah 2
minggu yang lalu, menurut ibu nya anak nya juga mengeluhkan demam sudah 1
minggu yang lalu dan keluar bercak-bercak merah, batuk mulai memberat 2 hari
ini, batuk disertai dengan muntah, mual (-), muntah (-), BAB cair (-).
BB : 7 kg
1
R.Pengobatan : belum ada pengobatan sebelum nya
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tanda Vital
- Suhu : 38,60 C
- Pernapasan : 56 x/menit
STATUS GENERALISATA :
Kepala
Bentuk : normochepal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-, edema palpebra (-/-)
Hidung : pernapasan cuping hidung (+), deviasi septum (-), sekret (-/-),
darah (-/-)
Mulut : bibir kering (+), lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), faring
hiperemis (-), T1/T1
Leher :
2
Palpasi : Pembesaran KGB (-)
Thorak :
Inspeksi
Retraksi : +/+
Palpasi
Auskultasi
Vesikuler :+/+
Wheezing : +/+
Ronki : +/+
Abdomen :
Perkusi : timpani
Ekstremitas :
atas bawah
3
Sianosis : -/- -/-
Tatalaksana :
O2 nasal 2 L/i
Ivfd RL 20 gtt/i
Ambroxol 2 x 1 cth
Isoprinosin 3 x cth
Ampicillin 3 x 300 mg
Ceftazidine 2 x 200 mg
Nistatin 3 x 1 cc
4
BAB II
PENDAHULUAN
Gejala pneumonia seringkali mirip dengan batuk pilek, padahal ada gejala lain
yang mesti di cermati.
Istilah pneumonia mungkin masih terkesan baru di telinga kita. Untuk mudahnya,
istilah medis ini biasanya dikenal sebagai infeksi radang paru. Penyakit ini mengenai
segala usia, mulai balita hingga dewasa.
Pada kasus balita , seringkali orangtua keliru menduganya sebagai batuk pilek
(Influenza), sementara pada lansia (diatas 60 tahun), peningkatan jumlah kasus
pneumonia salah satunya dipicu oleh lemahnya daya tahan tubuh.
5
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Definisi
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi pneumonia
lobaris, pneumonia interstisialis, dan bronkopneumonia.
Etiologi
Umumnya adalah bakteri, yaitu Streptococcus pneumonial dan haemophillus
influenzae. Pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococcus aureus sebagai penyebab
pneumonia yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortalitas tinggi.
Jenis Mikroorganisme
dan bronkiolitis
Sindrom loeffler
Pneumonia hipostatik
6
Patogenesis
Pneumokokus masuk kedalam paru melalui jalan pernafasan secara percikan
(droplet). Proses radang pneumonia dapat dibagi atas 4 stadium :
1 Stadium Kongesti
Kapiler melebar dan kongesti serta didalam alveolus terdapat eksudat jernih,
bakteri dalam jumlah banyak, beberapa neutrofil dan makrofag.
Gambaran Klinis
Pneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama
beberapa hari. Suhu dapat naik sangat mendadak sampai 39-40 0c dan mungkin disertai
kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispnu, pernafasan cepat dan
dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut.
Kadang-kadang disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada
permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk setelah beberapa hari mula-mula kering
7
kemudian menjadi produktif. Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan
pemeriksaan fisik, tetapi dengan adanya nafas cepat dan dangkal, pernafasan cuping
hidung dan sianosis sekitar mulut dan hidung baru dipikirkan kemungkinan pneumonia.
Pada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung daripada luas daerah yang
terkena. Pada perkusi toraks sering tidak ditemukan kelainan. Pada auskultasi mungkin
hanya terdengar ronkhi basah halus nyaring atau sedang-bila seorang bronkopneumonia
menjadi satu (konfluens) mungkin pada ferkusi terdengar keredupan dan suara pernafasan
pada auskultasi terdengar mengeras. Pada stadium resolusi, ronkhi terdengar lagi. Tanpa
pengobatan biasanya penyembuhan dapat terjadi sesudah 2-3 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah tepi dapat terjadi leukositosis dengan predominan PMN
atau dapat ditemukan leukopenia yang menandakan pragnosis buruk. Dapat
ditemukan anemia ringan atau sedang.
Pemeriksaan foto toraks (PA maupun lateral) hanya akan menunjukkan kelainan
jelas pada pneumonia lobaris, yaitu saat sudah dimulainya stadium hipatesasi
berupa timbulnya suatu impiltrat baru (pada foto beberapa hari sebelumnya tidak
ada) berbatas agak jelas. Dengan makin masuknya infiltrat ini untuk akhirnya
mencapai suatu lobus paru secara penuh. Biasanya yang terkena ialah lobus
imperior dan lobus medius paru kanan, sedangkan pada paru kiri ialah lobus
inferior (jarang-jarang juga pada lingula). Sebaliknya pada stadium kongesti dan
resolusi tidak ditemukan kelainan yang khas dan nyata. Pada brokopneumonia
kadang-kadang (tidak selalu) dapat ditemukan bercak-bercak infiltrat halus yang
dapat mencapai hampir seluruh paru menandakan infiltyrasi asinus-asinus
dengan sel-sel radang. Gambaran lain yang dapat dijumpai :
- Penebalan pleura pada pleuritis
- Komplikasi pneumonia seperti elektasis, pneumomediastinum,
pneumotoraks, abses, pneumatokel, atau perikarditis
Pemeriksaan spesimen usap tenggorok, sekresi nasofaring, bilasan bronkus
atau sputum, aspirasi trakea, fungsi pleura atau aspirasi paru.
Pemeriksaan analisis gas darah menunjukan keadaan hipoksemia. Kadar
pCo2 dapat rendah, normal, atau meningkat tergantung pada kelainannya.
8
Gambaran radiologis : pneumonia
Komplikasi
Sebagaimana dengan penyakit-penyakit infeksi akut lainnya, pneumonia akan
dapat menimbulkan komplikasi akut berupa supurasi (abses paru maupun empyema
thoracis).
Bila penyembuhan tidak sempurna, maka tertinggal infeksi kronis yang dapat
merusak bronkus-bronkus dari lobus yang terkena yang di kemudian hari dapat
mengakibatkan terjadinya bronktektasis.
Penatalaksanaan
O2 1 2 liter/menit
IVFD Dextrose 10 % : Nacl 0,9 % = 3 : 1 + kcp 10 m Eq/500 cc cairan. Jumlah
cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui
selang nasoagtrik dengan feeding drip.
Jika sekresi berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salibn normal dan
agonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.
Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
Antibiotik sesuai hasil biakan, atau dapat diberikan :
o) Untuk kasus pneumonia community based :
9
- Ampisilin 100 mg /kg BB/hari dalam 4 kali pemberian atau amokosilin
50 mg/kg bb/hari.
- Kloramfenikol 75 mg / kg BB /hari dalam 4 kali pemberian
o) Untuk kasus pneumonia hospital based :
lama pemberian 7-10 hari atausampai 4-5 hari bebas demam. Pada keadaan
pneumonia atipik (mikoplasma, klamidia diberikan makrolid).
Komplikasi
empiema torasis,
perikarditis purulenta,
pneumotoraks,
atau infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta.2
10
DAFTAR PUSTAKA
11