You are on page 1of 55

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BAPAK J.A


DI RT 01/RW 01 KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA
KOTA KUPANG

( LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK KERJA LAPANGAN KOMUNITAS )

DISUSUN OLEH:
NAMA : ELSA SINE
NIM : 142111009

PROGRAM STUDI D III KEBIDAHAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG
2016

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BAPAK J.A


DI RT 01/RW 01 KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA
KOTA KUPANG

Laporan Individu Program Pendidikan Kebidanan Komunitas (PPKK)

Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui

Pada Tanggal

Menyetujui dan Mengesahkan

Mahasiwa

(ELSA SINE)

Pembimbing I Pembimbing II

(Gaudentiana R. Mauk S.ST) (Meri F. Ernestin S.ST,M.KES)


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BAPAK J.A


DI RT 01/RW 01 KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA
KOTA KUPANG

Laporan Individu Program Pendidikan Kebidanan Komunitas (PPKK)

Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui

Pada Tanggal

Menyetujui dan Mengesahkan

Mahasiwa

(ELSA SINE)

Pembimbing I Pembimbing II

(Gaudentiana R. Mauk S.ST) (Meri F. Ernestin S.ST,M.KES)


LEMBAR PENGESAHAN

MAHASISWA

(ELSA SINE )

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKes Citra Husada Mandiri Kupang

( Ummu Zakiah, SST, M.Keb )


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapanngan
( PKL ) di RT 01 RW 01 pada tanggal 14 NOVEMBER-16 DESEMBER 2016 dan
dapat menyelesaikan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas yang
merupakan hasil PKL ini. PKL ini merupakan penerapan dalam Ilmu Kebidanan
Komunitas dan merupakan salah satu persyaratan dalam program belajar mengajar D-
III Kebidanan.Penulis sangat berterima kasih atas bimbingan untuk penulis agar dapat
mengembangkan diri demi institusi dan profesi, maka pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Wali Kota Kupang. yang telah memperkenankan mahasiswi program


studi DIII Kebidanaan STIKes Citra Husada Mandiri Kupang untuk
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Kelurahan Fatukoa.
2. Kepala Dinas kesehatan kota kupang yang telah memperkenankan mahasiswi
program Studi DIII Kebidanan STIKes Citra Husada Mandiri Kupang untuk
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Desa apren, kecematan
Amarasi
3. Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri Bapak Ir.Abraham Paul Liyanto
yang telah memperkenankan kami menimba ilmu di STIKes Citra Husada
Mandiri Kupang.
4. Ketua STIKes Citra Husada Mandiri Kupang drg. Jeffrey Jap, M.Kes yang
telah mengijinkan mahasiswi melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan
dalam menerapkan Asuhan Kebidanan Komunitas.
5. Ketua Program Studi DIII Kebidanan ibu Ummu Zakiah, SST,M.KEB yang
telah mengijinkan mahasiswi melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
dalam menerapkan Asuhan Kebidanan Komunitas.
6. Pembimbing Praktek Kerja Lapangan ibu Gaudentiana R mauk S.ST dan Merri
F. Ernestin S.ST,M.KES yang telah bersedia membimbing dan mendampingi
mahasiswi dalam melaksanakan kegiatan prkatek kerja lapangan dan
mengerjakan Laporan Komunitas.
7. Bapak Camat Maulafa yang telah mengijinkan mahasiswi untuk melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja lapangan di wilayah kecamatan Amarasi.
8. Bapak Lurah Fatuakoa Robinson F. Lona SH beserta staf yang telah
menyiapkan kelurahan fatukoa sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan
mahasiswi Kebidanan STIKes Citra Husada Mandiri Kupang.
9. Bapak Ketua RT 01 dan RW 01 yang telah menyiapkan wilayah sebagai
daerah binaan dalam menjalankan Praktek Kerja Lapangan
10. Ibu Kepala Pustu fatukoa bersama para staf yang telah membantu mahasiswa
STIKes Citra Husada Mandiri Kupang dalam menjalankan Praktek Kerja
Lapangan.
11. Seluruh masyarakat RT 01, RW 01 yang telah bersedia membantu mahasiswi
STIKes Citra Husada Mandiri Kupang untuk menemukan masalah kesehatan
dan mencari solusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Desa Apren
12. Keluarga tercinta dan sahabat : Bapak Herson Sine , mama Honi Pollin
Kk Dhesman,fandi,yeni,ica,imel, inno fernandes.
13 Teman-teman seperjuangan : Kebidanan angkatan VII

Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan PKL yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang
berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
Penulis menyadari dalam pembuatan asuhan kebidanan komunitas ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga penulis masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan asuhan kebidanan ini. Semoga asuhan kebidanan ini
dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.
Kupang, November 2016

Penyusun

Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan dalam melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bidan yang melayani keluarga
dan masyarakat diluar rumah sakit. Di dalam konsep tersebut tercakup berbagai unsur. Unsur-
unsur tersebut adalah bidan sebagai pelaksana pelayanan, pelayanaan kebidanan, dan
komunitas sebagai sarana pelayanan, ilmu dan teknologi kebidanan, serta faktor yang
mempengaruhi seperti lingkungan. Masing-masing unsur memiliki kareteristik. (Runjati,
2010).

Tingginya AKI di Indonesia ini dipengaruhi oleh belum memadainya cakupan


persalinan oleh tenaga kesehatan dan rendahnya cakupan penanganan kasus obstetri. Ada
korelasi yang jelas antara cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan AKI.
Semakin tinggi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan maka akan semakin
rendah AKI suatu negara. Data SDKI 1994 menunjukan bahwa di Indonesia, 72,4 % ibu yang
melahirkan di desa dan 25,2% ibu yang melahirkan di kota masih ditolong oleh dukun,
sementara data SDKI 1997 menunjukan bahwa belum banyak perubahan yaitu 65,3%
pertolongan persalinan di desa dan 23,1 % di kota msih dilakukan oleh dukun. Data tersebut
menunjukan bahwa pertolongan persalinanmasih banyak dilakukan oleh tenaga non-
kesehatan. Salah satu analisis yang melatarbelakangi keadaan tersebut adalah tidak adanya
atau kurangnya tenaga kesehatan yang ada di dekat masyarakat terutama daerah pedesaan.
(Runjati, 2010).

Salah satu upaya penting yang ditempuh dalam mempercepat penurunan AKI dan
AKB adalah dengan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat berarti menempatkan tenaga kesehatan di tengah
masyarakat dan juga mengembangkan pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat.

Asuhan persalinan, pertolongan persalinan, maupun pelayanan lainnya pada individu


di komunitas/masyarakat mempunyai kareteristik yang berbeda dengan asuhan yang
diberikan pada institusi kesehatan. Dalam asuhan kebidanan pada individu di komunitas,
dibutuhkan
kemampuan analisis yang tinggi dan cermat terutama yang berkaitan dengan aspek sosial,
nilai-nilai dan budaya setempat karena asuhan kebidanan pada individu di masyarakat sangat
dipengaruhi oleh berbagai fakta. Pelaksanaan kegiatan melalui analisis situasi, pelaksanaan
kegiatan dan evaluasi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat


khususnya di keluarga binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut
bersama keluarga dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di
masyarakat.

1.2.1 Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktek kebidanan komunitas, mahasiswa mampu

a. Membina komunikasi yang efektif serta hubungan saling percaya dengan


keluarga binaan.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan dari keluarga
binaan
c. Memotivasi keluarga dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan.
d. Bersama keluarga menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yang terdapat pada keluarga.
e. Mengenali dan mem anfaatkan sumber daya yang ada guna mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi.
f. Melaksanakan kegiatan bersama keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi
g. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut dari tiap masalah
kebidanan yang ditemukan.

1.3. Manfaat
1.3.1 Untuk mahasiswa

a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan kepada


masyarakat tentang masalah kesehatan serta cara penanggulangannya.
b. Sebagai pengalaman belajar mengenali masalah kesehatan dan menentukan
langkah penyelesiannya.

1.3.2 Untuk Keluarga

a. Keluarga mengerti dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada dan mampu
menyelesaikannya.
b. Keluarga dapat mengerti gambaran status kesehatannya.

1.3.3 Untuk Pendidikan

Sebagai salah sartu tolak ukur keberhasilan pendidikan Progran Studi Ilmu kebidanan
khususnyab di bidang Kebidanan Komunitas serta sebagai satu bahan pertimbangan atau
acuan dalam pengembangan model Praktek Kebidanan Komunitas selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN TEORI

1.1 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan dalam melayani keluarga
dan masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bidan yang melayani
keluarga dan masyarakat di luar rumah sakit. Di dalam konsep tersebut tercakup
berbagai unsur. Unsur-unsur tersebut adalah bidan sebagai sarana pelaksana pelayanan,
pelayanan kebidanan dan komunitas sebagai sarana pelayanan, ilmu dan teknologi
kebidanan, serta factor yang mempengaruhi seperti lingkungan. Masing-masing unsur
memiliki karakteristik.
Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesis berbagai disiplin ilmu
(multidisiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran,
keperawatan, social, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dalam masa prajonsepsi, hamil,
bersalin, postpartum, bayi dan balita. Pelayanan tersebut meliputi, pendeteksian
abnormal, memberi asuhan, melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan
terhadap individu, keluarga dan masyarakat (Runjati, 2010).
Komunitas merupakan satu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu
wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat-istiadat, serta terikat oleh
suatu rasa identitas komunitas (Koentjaraningrat, 1990).
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup saling berinteraksi dan
bergantung serta bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Kebidanan komunitas adalah bentuk-bentuk pelayanan kebidanan yang dilakukan
di luar bagian atau pelayanan berkelanjutan yang diberikan di rumah sakit dengan
menekankan kepada aspek-aspek psikososial, budaya yang ada di masyarakat.
Bidan tidak hanya terbatas memberikan pelayanan di rumah sakit, tetapi juga
memberikan pelayanan masyarakat dengan berbasis pada pelayanan kesehatan ibu dan
anak (BKIA) di tingkat kecamatan.
Ruang lingkup pelayanan BKIA meliputi beberapa kegiatan berikut ini:
1. Pelayanan antenatal, diantaranya dengan pemberian pendidikan kesehatan,
nasehat perkawinan, dan perencanaan keluarga
2. Pelayanan intranatal
3. Pelayanan postnatal, yaitu dengan melakukan kunjungan rumah,
pemeriksaan ibu nifas, imunisasi bayi, balita dan pelayanan kepada remaja
4. Penyuluhan gizi seperti pemberian makanan tambahan
5. Pemberdayaan masyarakat
2.2 KONSEP KEHAMILAN

2.2.1 Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan di definiskan


sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (mingu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester 3, 13 minggu (minggu ke-29 hingga ke-40).
Dengan adanya kehamilan, maka akan terjadi perubahan pada ibu secara fisiologis
dan psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar adalah karena pengaruh hormone
yaitu peningkatan hormone esterogen dan progesterone yang dihasilkan oleh korpus
luteum yang berkembang menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh
plasenta setelah terbentuk sempurna. Dengan adanya perubahan tersebut perlu dilakukan
pencegahan, asuhan dan penanganan sehingga keluhan bisa dikurangi dan tidak
menimbulkan komplikasi.
2.2.2. Tujuan Asuhan Antenatal
Tujuan asuhan kebidanan dalam kehamilan pada prinsipnya adalah memberikan
layanan atau bantuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga. Kegiatan yang dilakukan didalam pelayanan kebidanan
dapat berupa upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan ( Bidan
Menyongsong Masa Depan ( IBI 50 Tahun ) tahun 2003 ).
Tujuan utama asuhan antenatal adalah sebagai berikut :
1. Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara
membina hubungan saling percaya dengan ibu.
2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
3. Mempersiapkan kelahiran
4. Memberikan pendidikan.
Tujuan asuhan antenatal yang lain adalah sebgai berikut :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu juga
bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan kelahiran cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran agar dapat
tumbuh dan kembang secara optimal.
2.2.3. Tanda-Tanda Kehamilan
A. Tanda Tidak Pasti ( Presumtif )
Tanda presumtif adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dari
pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Tanda tidak pasti adalah sebagai berikut :
1. Amenorhea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukkan folikel de graaf
dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat
dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama hari terakhir (HPHT), dan
digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran persalinan. Tetapi,
amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari,
perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional
seperti ketakutan akan kehamilan.
2. Mual (nausea ) dan Muntah (emesis)
Mual muntah dipengaruhi hormone estrogen dan progesterone terjadi
pengeluaran asam lambung yg berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang
terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.

3. Ngidam (mengingini makanan tertentu)


Wanita hamil sering mengiginkan makanan tertentu, keinginan yang disebut
ngidam. Nginam sering terjaddi padabulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4. Syncope
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan pingsan. Hal ini terdaji jika berada
pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari peneurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rater- BMR) pada kehamilan, yang akan
meningkatkanseiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme
hasil konsepsi.
6. Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran puting susu serta pengeluaran colostrum.
7. Sering miksi
Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya kehamilan, tetapi hal
ini bukan merupakan petunjuk pasti karena kondisi serupa dapat terjadi pada
pengguna kontrasepsi hormonal, penderita tumor otak atau ovarium, pengguna
rutin obat penenang, dan hamil semu.
8. Konstipasi atau obtipasi
Pengaruh progesteron dapat mengahambat peristaltik usus (tonus otot
menurun) sehingga kesulitan BAB.
9. Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plesenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini.
a. Sekitar pipi: cloasma garavidarum (penghitaman pada daerah
dahi,hidung,pipi,dan leher)
b. Sekitar leher: tampak lebih hitam.
c. Dinding perut: striae lividae/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida,
warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam (line
grisea/nigra).
d. Sekitar payudara: hiperpigmentasi aerola mamae sehingga terbentuk aerola
mamae sekunder. Pigmentasi aerola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang
merah muda, pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat dan
hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar Montgomeri menonjol dan
pembuluh darah manifes sekitar payudara.
e. Sekitar pantat dan paha atas: terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
10. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.
11. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan penyebaran pembuluh
darah terutama pada wanita yang memiliki bakat. Varises dapat terjadi di
sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis serta payuda. Penampakkan
pembuluh darah ini akan hilang setelah persalinan.

B. Tanda-tanda kemungkinan kehamilan ( Dugaan Hamil )


1. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2. Tanda Hegar
Tanda hegar adalah perlunakan dan dapat ditekannya isthus uteri.
3. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4. Tanda Chadwikcks
Perubahan warna menjadi keunguan menjadi pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
5. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dahulu.
6. Kontraksi Baxton Hicks
Merupakan perengangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di
dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya
timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan meningkat
frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai mendekatai persalinan.
7. Teraba Ballotement
ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketruban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksaan kehamilan karena
perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja
merupakan mymo uteri.
8. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif.
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastiksel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi pada urine ibu. Hormon ini dapat dideteksi pada
26 hari setelah 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke
30-60 hari. Tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun
pada hari ke 100-130.

C. Tanda Pasti Kehamilan


Tanda pasti hamil adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin,
yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
1. Gerakkan janin dalam rahim
Gerakkan janin ini harus dapat diraba dengan jelas ole pemeriksa. Gerakkan
janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2. Denyut jantung janin.
Dapat didengar usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocariograf (misalnya doppler). Dengan stetoskop leanec, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3. Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian
kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebi
tua (trimester terakhir ). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.
4. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
D.Diagnosis banding kehamilan
Pembesaran perut wanita tidaak selamanya merupakan suatu kehamilan sehingga
perlu dilakukan diagnosis banding, di antaranya sebagai berikut.
1. Pseudosiesis (hamil palsu atau kehamilan spuria). Terdapat amenorea, perut
membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif.
Uterus berukuran biasa. Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi
sebenarnya tidak hamil. Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali
hami. Dijumpai tandan dugaan hamil, tetapin dengan pemeriksaan alat canggih
dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan .
2. Kistoma ovarii.
a. Mungkin ada amenorhea atau datang bulan terus berlangsung.
b. Perut penderita makin besar, tetapi tidak disertai tanda hamil dan
uterusnya.
c. Lamanya pembesaran perut dapat melampui umur kehamilan
d. Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.
3. Mioma uteri. Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin besar, uterusnya
makin besar, terkadang tidak merata. Akan tetapi, tanda-tanda kehamilan
seperti tanda Braxton Hicks dan reaksi kehamilan negatif.
4. Vesika urinaria dengan retensio urine. Uterus memiliki ukuran seperti pada
umumnya, tanda-tanda kehamilan, dan reaksi kehamilan negatif.
5. Hematometra
a. Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur kehamilan.
b. Perut terasa sakit setiap bulan.
c. Terjadinya tumpukan darah dalam rahim.
d. Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.
e. Sebab himen in perforata.
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan.
1. Fakor Fisik
A. Status Kesehatan
a) Kehamilan pada Usia Tua
Segi negative kehamilan di usia tua
- Kondisi fisik inu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
mempengaruhi proses kelahiran (kontraksi uterus)
- Pada usia lebih dari 35 tahun, kualitas sel telur sudah mulai meurun
sehingga pada proses pembuahan kemungkinan terjadi gangguan
yang akan mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin (IUGR)
yang bias berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR)
Segi positif kehamilan di usia tua
- Kepuasan peran seorang ibu
- Merasa lebih siap
- Pengetahuan mengenani perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
- Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
- Mampu mengambil keputusan
- Karier baik,status ekonomi lebih baik
- Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
- Periode menyusui lebih lama
- Toleransi pada kehamilan lebih besar
b) Kehamilan Multiple
Pada kehamilan multiple biasanya kondisi ibu lebih lemah. Hal ini
disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung ibu, baik
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, oksigen, dll.
Pada kehamilan multiple biasanya mengindikasikan adanya beberapa
penyulit pada proses persalinannya sehingga diperlukan persalinan
operatif (SC). Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam
merawat bayi akan sering terjadi karena konsentrasi ibu dua kali lipat
daripada bayi tunggal.
c) Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, maka janin akan
menjadi sangan rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya
karena virus HIV kemungkinan akan ditransfer melalui plasenta.
Selain adanya pengaruh fisik terhadap ibu dan bayi, hal-hal lain yang
tidak kalah pentingnya dan harus dipertimbangkan oleh tenaga
kesehatan ketika memberikan asuhan adalah kondisi psikologi ibuyang
kemungkinan akan mengalami kehilangan, cemas, depresi, dilemma
serta khawatir akan keshatan bayinya.
B. Status Gizi
a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan
oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan persiapan fisik ibu dalam
menghadapi persalinan dengan aman.
b) Pengaruh gizi terhadap kehamilan sangat penting. Seorang ibu yang
sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada
trimester I, kenikan berat badan seorang ibu tidak mencapai 1 kg,
namun stelah mencapai trimester II, pertambahan berat bada semakin
banyak yaitu 3 kg dan pada trimester III sebanyak 6 kg.kenaikan
tersebut disebabkan karena adanya pertumbuhan janin, plasenta dan air
ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal untuk seorang ibu yang
gemuk yaitu 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika berat
badan ibu tidan normal maka akan memungkinkan terjadinya
keguguran, lahir premature, BBLR, gangguan kekuatan rahim saat
kelahiran (kontraksi), dan pendarahan setelah persalinan.
c) Kebutuhan zat gizi pada ibu hmil secara garis besar adalah :
1) Asam Folat
Pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi
menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural,spina bifida
dan anensefalus. Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai
dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan
pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif
adalah 500 mikrogram, atau 0,5 -0,8 mg.
2) Energi
Kebutuhan energy untuk ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses
tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
3) Protein
Pembentukann jaringan baru dari janin dan tubuh ibu.dibutukan
protein sebesar 910 gram, dalam 6 bulan terakhir kehamilan
dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
4) Zat besi ( Fe )
Pemberian suplemen tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untukmembangun cadangan besi, sintesa sel darah merah
dan sintesa darah otot. Minimal ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet
zat besi selama kehamilan.
5) Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah sebesar 400 mg sehari.
6) Vitamin D
Vit.D berkaitan dengan zat kapur.Jika ibu hamil kekurangan zat
Vit. D, anak akan kekurangan zat kapur. Pembentukan gigi-
geliginya tidak normal.
7) Yodium
Kurangnya yodium pada wanita hamil dapat menyebabkan janin
memnderita kretenisme, sebuah ketidakmampuan yang
mempengaruhi pemikiran.
8) Vitamin A
Vit.A mencegah rabun ayam, kebutaan dan membantu tubuh
melawan infeksi. Seorang wanita hamil memerlukan banyak vit A
selama kehamilan dan menyusui.
C. Gaya Hidup
Beberapa gaya hidup yang dapat merugikan kesehatan ibu hamil dan harus
di hindari adalah kebiasaan minum jamu, kebiasaan bagadang, bepergian
jauh dengan motor, konsumsi alkohol, dan merokok. Gaya hidup ini akan
menggangu kesejahteraan bayi yang dikandung karena kebutuhan istirahat
mutlak diperlukan.
2. Faktor Psikologis.
Faktor Psikologis yang mempengaruhi kehamilan yaitu :
a) Stresor Internal
Yaitu factor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari ibu
sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu
dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang
nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Kepribadian anak akan
tergantung dari kondisi stres yang dialami ibu ketika hamil

b) Stresor Eksternal
Merupakan pemicu stres yang berasal dari luar. Misalnya
masalah ekonomi konflik keluarga,pertengkaran dengan suami,
tekanan dari lingkungan luar, dll.
c) Dukungan keluarga
Pada setiap tahap kehamilan, ibu akan mengalami
perubahan baik fisik maupun psikologis. Ibu harus
melakukan adaptasi setiap perubahan yang terjadi. Untuk
ibu hamil sangat sangat membutuhkan dukungan yang
intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian
dan kasih sayang
d) Kekeran pada masa lalu.
Kekerasan yang mungkin dialami ibu pada masa lalu
atau masa kecil akan sangat mempengaruhi kepribadian ibu dan
dan akan mempengaruhi kepribadian bayi yang dikandung.
Untuk itu tenaga kesehatan harus menempatkan diri sebagai
teman atau pendamping tempat bersandar bagi pasien dalam
masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini akan cenderung
berkepribadian tertutup.
e) Partner abause.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan
terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap
bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus
waspadai oleh tenaga kesehatan yang sangat membahayakan
kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Sewaktu waktu pasien
akan mengalami perasaan terancam yang akan mempengaruh
terhadap pertrunbuhan dan perkembangan janinnya.

3. Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya dan Ekonomi


Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup adat
istiadat, fasilitas kesehatan, dan tentu saja ekonomi. Ekonomi juga
selalu menjadi factor penentu dalamproses kehamilan yang cukup
dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin maka
kehamilan dan proses persalinan akan berjalan dengan baik.

2.2.5 Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Masa Kehamilan Trimester I,II,dan III
1. Trimester I ( Penyesuaian )
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d. Setiap Perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang
ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkin dirasiaknnya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual berbeda-beda pada setiap
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan..
2. Trimester II ( Kesehatan Yang Baik )
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c. Merasakan gerakan anak.
d. Merasa lepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e. Libido meningkat.
f. Menuntut perhatin dan cinta.
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
h. Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu.
i. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan
persiapan untuk peran baru.
3. Trimester III ( Penantian dengan penuh kewaspadaan )
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan ,
khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisahdari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan sensitive.
h. Libido menurun.

2.2.6 Deteksi Dini Komplikasi Ibu dan Janin Pada Masa Kehamilan.
1. . Tanda-Tanda Komplikasi Ibu dan Janin Dalam Kehamilan Muda.
1. Perdarahan Pervaginam.
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarah yang banyak, atau perdarahan yang sangat menyakitkan.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan ektopik dan kehamilan
mola.
2. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi karena kehamilan dan
hipertensi kronik(= (meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan
20 minggu). Nyeri kepala, kejang dan hilangnya kesadaran sering
berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan. Keadaan lain yang dapat
mengakibatkan kejang ialah epilepsy, malaria, trauma kepala, meningitis,
dan ensefalitis.
3. Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamila 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus.

2.2.7 Tanda-Tanda Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut.


a. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan
dinamakan perdarahan intrapartun sebelum melahirkan. Perdarahan pada akhir
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-
kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini
bisa berarti plasenta previa atau abrupsi plasenta.
b. Sakit Kepala yang Hebat dan Menetap
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala
hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang
dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin mengalami penglihatan
yang kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah
gejala dari pre-eklamsia.
c. Perubahan Visual secata tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual menddadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang dan
berbintik-bintik. Perubahan visual mungkin disertai dengan sakit kepala yang
hebat. Perubahan visual mendadak mungkin merupankan suatu tanda pre-
eklamsia.
d. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setalah beristirahat. Hal ini bisa
berarti apendistis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi empedu, abrupsi plasenta,
atau ISK.
e. Bengkak pada Muka, Tangan atau Kaki
Bengkak dapat menunjukan adanya masalah serius jika mun cul pada
permukaan muka, tangan dan kaki, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bias merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau preeklamsia.
f. Bayi Kurang Bergerak seperti Biasa
Ibu mulai merasakan gerkan bayinya selama bulan ke-5 atau bulan ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika byi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. J.A

Tanggal : 28 november 2016

Waktu : 10.00 wita

Tempat : RT 01/ Rw 01 Kelurahan fatukoa


I. Pengkajian Data

1. Struktur Dan Sifat Keluarga


a. Struktur keluarga

Nama : Tn. J.A

Umur : 27 tahun

Jenis kelamin: laki-laki

Agama : protestan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendapatan : Rp500.000/ bulan

Alamat : RT 01/ Rw 01 Kelurahan Fatukoa

Suku/bangsa: Timor/ Indonesia

b. Daftar anggota keluarga

Nama Hubungan Gol Umu Pendapatan Agama Pekerjaan Imunisasi


/ Darah r B HB DP Poli Ca
Keluarga
P C T o
G

Marce Istri P O 25 - Protest IRT - - - - -


Hedmi tahun an
na

- - - - - - -
c. Tipe keluarga : Nuclear Family

Di keluarga Bapak J.A merupakan keluarga nuclear family yang terdiri dari keluarga
inti yaitu bapak, ibu

d. Genogram :
Ny.M.A
Bp. J A

Keterangan

= Ayah = Ibu = Anak

e. Hubungan antar anggota keluarga

Hubungan antara istri dan anak dari keluarga Bapak J.A harmonis, terbukti dengan
keadaan dan keakraban diantara mereka, dan hubungan antara keluarga dengan
mesyarakat sekitar juga terlihat harmonis dengan mengobrol dan saling membantu
diantara tetangga.

f. Sitat Keluarga

a) Yang berperan dalam pengambilan keputuan adalah keputusan bersama


antara suami dan istri.
b) Kebiasaan makan dan minum dari keluarga Bapak J.A yaitu seluruh keluarga
makan 3x/ hari, dengan makanan pokok nasi,jagung ditambah lauk pauk
seperti tempe, tahu, ikan, telur serta sayuran. Cara pengolahan makanan
diawali dengan mencuci terlebih dahulu sebelum dimasak dengan pengolahan
lauk dan sayuran manggunakan garam beryodium, serta sayur bervariasi
setiap hari.
c) Keluarga bapak J.A jarang mencuci tangan sebelum makan.
d) Kebiasaan minum sehari-hari, yaitu selalu minum air putih kurang lebih 8
gelas, dan setiap hari sebelum bekerja kadang minum satu gelas kopi/ teh.
e) Keluarga bapak J.A mempunyai 1 TV sebagai sarana hiburan dalam
keluarga.
f) Kebiasaan mandi setiap hari 2x, sikat gigi 2x/ hari dan untuk ibu cuci rambut
3 x/ minggu.
g) Di dalam keluarga bapak J.A yang menjadi kebiasaan yang merugikan
adalah suami yang selalu merokok di luar dan di dalam rumah.
h) Kebiasaan istirahat dan tidur keluarga
Ayah jarang beristirahat karena kerja di kebun
Ibu selama hamil kadang istirahat teratur di rumah
i) Pemanfaatan waktu senggang
Waktu senggang digunakan oleh ayah dan ibu untuk membersihkan rumah
dan mengurus keluarganya

j) Eliminasi

Keluarga Bapak J.A biasa BAB 1-2 kali/hari, dan BAK 4-5 kali/hari dengan
tidak ada keluhan pada amban milik pribadi yang bentuknya cemplung
terbuka.

2. Factor Social Ekonomi Dan Budaya


a. Penghasilan suami kurang dari Rp.500.000/bulan, dan kurang memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Keperluan untuk belanja kebutuhan menjadi tanggung
jawab suami dan istri.
b. Hubungan keluarga dan masyarakat di sekitar baik.
c. Kedudukan kepala keluarga dalam masyarakat yaitu sebagai anggota masyarakat.

3. Faktor Rumah Dan Lingkungan

a. Perumahan

Rumah permanen belum diplester, atap dari seng, lantai kasar, kebersihan
rumah bagus, ventilasi lumayan bagus, pencahayaan lumayan bagus,
penerangan pada malam hari menggunakan listrik dengan neon.

b. Sumber air minum

Menggunakan mata air keadaan air tidak keruh, tidak berbau, dan tidak berasa.
c. Tempat pembuangan tinja/ jamban

Keluarga mempunyai jamban pribadi, sedikt kotor dan jenis jamban keluarga
Bapak J.A adalah cemplung terbuka.

d. Pembuangan sampah

Pembuangan sampah disembarang tempat


e. Pembuangan air limbah

Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga dibuang di sembarang
tempat yaitu di belakang dan samping rumah, hal ini menyebabkan ada
genangan air di tempat tersebut.

f. Kandang ternak

Keluarga Bapak J.A memiliki kandang ternak dengan jarak < 10 m.

g. Halaman

Halaman rumah bapak J.A tidak luas dan ditanami beberapa jenis bunga dan
sayuran

h. Denah rumah

Ruang Dapu
Kamar tengah r wc
tidur dan
ruang
makan
Kamar
Ruang
tidur
tamu

4. Status Kesehatan Keluarga

a. Pemanfaatan fasilitas kesehatan, bila ada anggota keluarga yang sakit, di bawa ke
puskesmas / pustu
b. Riwayat persalinan, persalinan ditolong oleh bidan
c. Keadaan gizi keluarga
Keadaan gizi dari keluarga ini baik, walaupun makan sederhana tapi selalu sehat
d. Penyakit yang pernah diderita
Sebelumnya bapak J.A pernah mengalami diare
e. Kesehatan ibu dan anak
a. Ibu hamil
Ada ibu hamil di keluarga Bp.J.A
b. Ibu nifas
Tidak ada ibu nifas di keluarga Bp J.A
c. Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui di keluarga Bp. J.A
d. Keluarga berencana
Ada PUS, belum menjadi akseptor KB

II. Perumusan diagnosa/ Masalah Kesehatan keluarga

Hasil analisa dari pengkajian data yang dilakukan pada keluarga bapak J.A
maka ada beberapa masalah yang terdapat pada keluarga ini. Masalah kesehatan
yang dialami oleh keluarga bapak J.A disebabkan oleh factor ketidaktahuan
keluarga tentang kesehatan lingkungan di sekitar rumah itu sendiri. Hal ini bisa
dilihat dari keadaan lingkungan tempat tinggal bapak J.A dimana banyak sampah
berserakan di lingkungan tempat tinggal dan kondisi bagian belakang rumah yang
terdapat genangan air karena air limbah yang dsibuang, selain itu kurangnya
pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok menjadi salah satu masalah yang
ada.
Dari data-data diatas dan hasil analisa yang sederhana, maka banyak
permasalahan yang timbul dalam keluarga bapak J.A yang disebabkan oleh
ketidaktahuan dan ketidakmampuan suami istri dalam menjalankan tugas-tugas
keluarga dalam bidang kesehatan, sehingga timbulah masalah-masalah keluarga
sebagai berikut:
a. Kesehatan lingkungan
Lingkungan yang kurang sehat dapat menimbulkan beberapa masalah
kesehatan. Masalah kesehatan tersebut bias disebabkan oleh berbagai macam
factor, seperti:
a) Pembuangan sampah
Pembuangan sampah disembarang tempat
b) Pembuangan air limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga dibuang di
sembarang tempat yaitu di belakang dan samping rumah, hal ini
menyebabkan ada genangan air di tempat tersebut.

b. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok yang dilakukan oleh bapak J.A dapat menimbulkan
masalah kesehatan
III. Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga bapak J.A Secara
keseluruhan tidak mungkin, oleh karena itu perlu dilakukan prioritas masalah
kesehatan, yang mana masalah kesehatan dan masalah kebidanan yang
mengancam kesehatan keluarga itulah yang menjadi prioritas utama. Agar dapat
melakukan prioritas keluarga secara tetap maka pembobotan masalah dengan
criteria sebagai berikut.

a. Masalah kesehatan lingkungan


Pembuangan sampah disembarang tempat

No Kriteria Perhitungan Sko bobo Pembenaran


r t
1 Sifat masalah 2/3 2/3 1 Sampah yang dibuang
ancaman kesehatan sembarang dapat menjadi
tempat
perkembangbiakkan
penyakit
2 Kemungkinan 1 2 Merupakan kebiasaan
masalah dapat individu dan
diubah sebagian membutuhkan kesadaran
masyarakat
3 Potensi masalah 1/3 1/3 1 tidak adanya lahan dan
untuk dapat kesibukan dari keluarga
dirubah rendah sehingga tidak memiliki
waktu untuk membuat
tempat sampah.
Penyuluhan yang
dilakukan tidak menjamin
akan meningkatkan
kesadaran keluarga
4 Menonjolnya 0/2 0 1 Keluarga tidak menyadari
masalah tidak adanya masalah
dirasakan
Skor 2

Pembuangan air limbah

No Kreiteria Perhitungan Skor Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3x1 2/3 1 Limbah yang dibuang
ancaman sembarang dapat
kesehatan menjadi tempat
perkembangbiakkan
penyakit
2. Kemungkinan 1/2 x2 1 2 Merupakan kebiasaan
masalah untuk individu dan
dirubah hanya membutuhkan
sebagian kesadaran masyarakat
3. Potensi masalah 1/3 x1 1/3 1 tidak adanya lahan dan
untuk dirubah kesibukan dari
rendah keluarga sehingga
tidak memiliki waktu
untuk membuat
tempat sampah.
Penyuluhan yang
dilakukan tidak
menjamin akan
meningkatkan
kesadaran keluarga
4 Menonjolnya 0/2 x1 0 1 Keluarga tidak
masalah tidak menyadari adanya
dirasakan masalah

Total skor 2
b. Kebiasaan merokok

No Kriteria Perhitungan Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x1 2/3 1 Merokok dapat


Ancaman
membahayaka
kesehatan
n hampir
semua organ
tubuh dan akan
menimbulkan
berbagai
penyakit yang
tentunya dapat
mempengaruhi
kesehatan
secara umum.
2 Kemungkinan x2 1 2 Merupakan
masalah untuk kebiasaan
diubah hanya individu, dan
sebagian membutuhkan
kesadaran dari
individu
tersebut
3 Potensi 3/3 x1 1 1 Keluarga
masalah untuk bapak D.V
diubah tinggi memiliki ibu
hamil, dan
akan
membahayaka
n janin bila
terus merokok
4 Menonjolnya 0/2x1 0 1 Keluarga tidak
masalah menyadari
Tidak
adanya
dirasakan
masalah
Total skor 2 2/3

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


PADA KELUARGA TN. D.V KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal 22 NOVEMBER 2016

S:

- Keluarga Tn. J.A membuang sampah di sembarang tempat.

- Keluarga Tn J.A tidak mempunyai tempat sampah

O:

- Terlihat keluarga Tn J.A membuang sampah di sembarang tempat, halaman rumah


kotor, dan sampah berserakan di sembarang tempat.

A:

- Kurangnya kesadaran dan pengetahua keluarga tentang Pola Hidup Bersih dan
Sehat.

P:

- Anjurkan keluarga untuk membuat tempat sampah


- Berikan konseling pada keluarga tentang cara pengelolaan sampah organic dan non
organik

I:

- Menganjurkan keluarga untuk membuat tempat sampah


- Memberikan konseling pada keluarga tentang cara pengelolaan sampah organic dan
non organik

E:

- Keluarga sudah dapat membuat tempat sampah darurat


- Keluarga membuang sampah pada tempatnya.

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


PADA KELUARGA TN. J.A KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal : 24 NOVEMBER 2016
S:

- Keluarga Tn. J.A membuang air limbah di sembarang tempat

O:

Terlihat keluarga Tn. J.A membuang air limbah di sembarang tempat, bagian
belakang rumah penuh dengn genangan air kotor

A:

Kurangmya kesadaran dan pengetahuan keluarga tentang Pola Hidup Bersih dan
Sehat

P:

- Anjurkan keluarga untuk membersihkan genangan air


- Anjurkan keluarga untuk membuang air limbah di tanah yang kering

I:

- Menganjurkan keluarga untuk membersihkan genangan air


- Menganjurkan keluarga untuk membuang air limbah di tanah yang kering

E:

- Keluarga sudah membersihkan genangan air


- Keluarga telah membbuang air limbah di tanah yang kering

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA TN. D.V KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal : 26 NOVEMBER 2016


S:

- Bapak J.A merorok di dalam rumah


- Bapak J.A merokok satu hari 1 bungkus rokok

O : Tercium bau asap rokok di dalam rumah, dan ada asap rokok di sekitar bapak J.A

A : kurangnya kesadaran Bapak J.A dan keluarga tentang bahaya merokok

P:

- Anjurkan bapak J.A untuk mengurangi rokok setiap hari


- Anjurkan bapak untuk merokok di luar rumah
- Berikan konseling pada keluarga tentang bahaya merokok

I:

- Menganjurkan bapak J.A untuk mengurangi rokok setiap hari


- Menganjurkan bapak untuk merokok di luar rumah
- Memberikan konseling tentang bahaya merokok

E:

- Bapak J.A sdudah mulai mengurangi rokok tiap hari


- Bapak J.A tidak merokok di dalam rumah.

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA IBU HAMIL NORMAL

G1P0A0 AH0,UK 27 MINGGU JANIN HIDUP TUNGGAL, INTRAUTERIN


I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal pengkajian : 28-11- 2016 Jam : 11.30 wita


Oleh mahasiswa : ELSA SINE
NIM : 142111009
Semester / Kelas :V/A

BIODATA
Nama ibu : Ny. M.A Nama ayah : Tn. J.A
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Protestan Agama :Protestan
Suku/ Bangsa : Timor/Indonesia Suku/ Bangsa :Timor/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan
:Rp500.000,-/bulan
Alamat kantor : - Alamat Kantor :-
Alamat rumah :RT 01/RW 01 Alamat rumah :RT01/RW01
No HP : ----- No HP :-

A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan hamil anak Pertama, usia kehamilan bulan, tidak pernah
kegugura, dan keadaan ibu baik
Riwayat Haid Siklus
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya darah : 2-3 hari
Sifat darah : encer
Nyeri haid : tidak ada
HPHT : 28-07-2015 TP : 04-04-
2016

Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : sah
Lamanya kawin : 1 tahun
Umur saat Kawin : 25 tahun
Berapa Kali kawin : 1 kali

Riwayat Keluarga Berencana


KB yang pernah digunakan : belum pernah
Lamanya : belum pernah
Efek samping :-
Alasan berhenti :-
Keterangan / Catatan :-
Riwayat Kehamilan yang lalu
Apakah ada gangguan yang sangat
- Nyeri epigastrium : tidak ada
- Sesak napas : tidak ada
- Nyeri perut : tidak ada
- Demam : tidak ada
Apakah ada muntah yang sangat : tidak ada
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) : tidak ada

Selama persalinan periksa dimana : Pustu Fatukoa

Riwayat kehamilan sekarang

TM I : Berapa kali : 1 kali


Keluhan : mual, pusing,
Terapi : antacid, vitamin B complex, SF
TM II : Berapa kali : 1 kali
Keluhan : tidak ada
Terapi : kalk,sf,vit c

TM IIl : Berapa kali : 1 kali


Keluhan : tidak ada
Terapi : kalk,sf,vit c
Imunisasi TT berapa kali : 2 kali
Kapan : 24-09-2016

Riwayat persalinan yang lalu

N Tahun Jenis UK Penolong Tempat Keadaan Jenis BB K


O Persalina persalina Bayi kelamin E
n n L L M T
H M

1 INI G1 P0 A0 AH0
2

Riwayat kesehatan
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular dan degeneratif
lainnya.
Apakah ada keturunan kembar : Tidak ada
Keadaan psikososial
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : keluarga senang dengan kehamilan ini
Dukungan dari keluarga : suami mengantar ibu untuk memeriksakan kehamilannya
Tempat dan penolong yang diinginkan untuk menolong : bidan di puskesmas oekabiti
Beban kerja setiap hari : Ibu melakukan kegiatan rumah tangga seperti
mencuci, memasak, menyapu.
Jenis kelamin yang diharapkan : sama saja laiki-laki atauapun perempuan
Pengambilan keputusan dalam keluarga : keputusan bersama suami dan istri

Perilaku kesehatan

Ibu tidak pernah merokok, miras dan mengkonsumsi obat-obat


terlarang.

Latar belakang budaya


Kebiasaan melahirkan ditolong oleh : bidan
Pantangan makanan : tidak ada
Kepercayaan yang berhubungan dengan persalinan : tidak ada
Ada kepercayaan yang berhubungan dengan nifas dimana pasca
melahirkan adat kebiasaan yang dilakukan dalam keluarga ini yaitu
dengan melakukan panggang pada ibu dan bayi (Tatobi), dan
sebelum 40 hari pasca melahirkan ibu hanya boleh makan bubur dan
minum air putih.

Riwayat seksual

Tidak ditanyakan.

Pola makanan
Jenis makanan : nasi, sayur,ikan,telur,tempe,tahu
Frekuensi makanan : 3 kali/ hari
Nafsu makan : baik, porsi makan dihabiskan
Jenis minuman : air putih, susu

Pola eliminasi
BAB
- Frekuensi : 1 kali/ hari
- Konsistensi : lembek
- Warna : kuning
- Bau : khas feses
- Keluhan : tidak ada
BAK
- Frekuensi : 6-7 kali/ hari
- Warna : kuning
- Bau : pesing
- Keluhan : tidak ada
Pola istirahat / tidur
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 6-7 jam
Keluhan : tidak ada

Kebersihan diri
Mandi : 2 kali/ hari
Gosok gigi : 2 kali/ hari
Keramas rambut : 3 kali/ minggu
Ganti pakaian dalam : 2 kali/ hari
Ganti pakaian luar : 2 kali/ hari
Perawatan payudara : belum dilakukan
B. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Bentuk tubuh : lordosis
Ekspresi wajah : ceria
Tanda- tanda vital : TD : 110/70 mmHg
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7oC
Nadi : 82x/menit
- Berat badan : sebelum hamil : 52 kg
Sekarang : 55 kg
- Tinggi badan : Sebelum hami : 157 cm
Sekarang : tidak ada peningkatan
Tinggi badan selama hamil
- LILA : 27 cm

Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan
Rambut : hitam bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
Wajah
Bentuk : oval
Pucat : tidak ada
Cloasma gravidarum : tidak ada
Oedema : tidak ada
Mata
Conjungtiva : merah muda
Sclera : putih
Oedema : tidak ada
Mulut dan gigi : bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada caries
gigi, tidak ada stomatitis, gigi geligi lengkap
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada
Payudara : simetris
Aerola mamae : ada hiperpigmentasi
Putting susu : menonjol, kolostrum kiri/kanan ada
Retraksi/ dumpling : tidak ada
Abdomen : Membesar sesuai Usia kehamilan
Luka bekas operasi : tidak ada
Strie : ada
Linea alba : ada
Linea nigre : ada
Ekstremitas : normal,tidak ada kelainan, tidak ada varices,
oedema -/-
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan

Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : tidak ada benjolan, tidak ada massa
Abdomen
Leopold I : Tfu 3 jari bawah px (33 cm), pada fundus
teraba bulat,lunak,tidak melenting (bokong)
Leopold II : pada perut ibu bagian kanan teraba keras,
datar, memanjang seperti papan (punggung) dan
punggung kiri teraba bagian terkecil janin.
Leopold III : pada segmen bawah rahim teraba bulat keras
tidak melenting (kepala)
Leopold IV : kepala belum masuk PAP (konvergen)
Mc Donald : TFU : 33 cm TBBA : 3.410 gr
LP : tidak dilakukan
Ekstremitas : tidak ada oedema

Auskultasi
DJJ : Terdengar pada perut ibu bagian kanan bawah
pusat, terdengar keras kuat teratur dengan
frekuensi 140X/ menit
Perkusi : Refleks patelle ka/ki= +/+
Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul dalam: tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Urine

Protein urine : tidak dilakukan

Urine reduksi : tidak dilakukan

Darah

Golongan darah :O

HB : 11,0 gr %

Pemeriksaan khusus
USG : tidak dilakukan
Rontgen : tidak dilakukan

II. ANALISA MASALAH DAN DIAGNOSA

DIAGNOSA DATA DASAR

Ibu G1 P0 A0 AH0 UK DS : ibu mengatakan hamil anak pertama ,usia kehamilan


minggu, janin hidup, 8 bulan, tidak pernah keguguran,
Haid terakhir :23-04-2016
tunggal, intrauterine.
DO : TP : 30-01-2017
KU: baik
Kesadaran : composmentis
Bentuk tubuh : lordosis
TTV : TD : 110/70 mmHg
Pernapasan: 20x/m
Suhu : 36,7oC
Nadi : 82x/m
Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidk ada
kelainan
Rambut: hitam bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
Wajah : oval, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum, tidak ada oedema
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
Telinga : simetris, tidak ada serumen.

Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi,


tidak ada stomatitis.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembengkakan kelenjar limfe, serta tiedak ada
bendungan vena jugularis
Dada : payudara simetris, ada hiperpigmentasi
areola, putting susu bersih dan menonjol, kolostrum
kanan/ kiri ada.
Abdomen : membesar sesuai umur kehamilan, tidak
ada luka bekas operasi, ada line nigre dan alba, ada
strie.
Ekstremitas : tidak adavarices, tidak ada oedema.
Palpasi
Leopold I : Tfu 3 jari bawah px (33 cm), pada
fundus teraba bulat,lunak,tidak melenting (bokong)
Leopold II : pada perut ibu bagian kanan teraba keras,
datar, memanjang seperti papan (punggung) dan punggung
kiri teraba bagian terkecil janin.
Leopold III : pada segmen bawah rahim teraba bulat
keras tidak melenting (kepala)
Leopold IV : kepala belum masuk PAP (konvergen)

Mc Donald : TFU : 33 cm
TBBA :3.410 gr
LP : tidak dilakukan

Auskultasi
DJJ : Terdengar pada perut ibu bagian kanan bawah pusat,
terdengar keras kuat teratur dengan frekuensi 140X/ menit

Perkusi : Refleks patelle ka/ki= +/+


III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
Tanggal : 28 november 2016
Jam : wita
Diagnose : Ibu G1 P A0 AH0 UK 31minggu + 3 hari janin hidup, tungga
intrauterine.

Tujuan :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang bayi
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu
dan bayi
2. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
3. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
4. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

Rencana asuhan :

1. Lakukan pendekatan pada ibu


2. Informasikan hasil pemeriksaan
3. Beritahukan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester l,ll dan III
4. Evaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan .
5. Beritahu manfaat obat dan cara minum
6. Beritahu pentingnya perawatan payudara dan ajarkan caranya
7. Nasehati ibu untuk istirahat yang cukup
8. Anjurkan ibu makan makanan dengan menu seimbang seperti makanan yang
mengandung karbohidrat sebagai zat tenaga, protein, mineral sebagai zat
pengatur dan minum susu
9. Anjurkan ibu untuk menggunakan KB pasca persalinan
Evaluasi :

S: ibu mengatakan tidak keluhan yang sangat selama kehamilan


O: KU baik, TTV dalam batas normal yaitu S: 36,7oC-37,8oC, N=60-90x/mnt, RR:
16-24x/mnt,
A: G1P0A0 AH1 UK 31 minggu + 3 hari, janin hidup, tunggal, intrauterine

P:

1. Informasikan hasil pemeriksaan


2. Beritahukan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester l,ll, dan lll
3. Evaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan .
4. Beritahu manfaat obat dan cara minum
5. Beritahu pentingnya perawatan payudara dan ajarkan caranya
6. Nasehati ibu untuk istirahat yang cukup
7. Anjurkan ibu makan makanan dengan menu seimbang seperti makanan yang
mengandung karbohidrat sebagai zat tenaga, protein, mineral sebagai zat
pengatur dan minum susu
8. Anjurkan ibu untuk menggunakan KB pasca persalinan

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 28 november 2016

Jam : 12.10 wita

Diagnose : Ibu G1 P0 A0 AH1 UK 31minggu + 3 hari , janin hidup, tunggal


intrauterine.
Jam Pelaksanaan Paraf
12.15 Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu yaitu KU
wita : baik, kesadaran : composmentis. TTV :
TD : 110/70 mmHg N :81x/menit
S : 36,7oC R : 20x/menit
M/ ibu merasa senang dengan kondisi kesehatannya dan
janin.

12.18 Memberitahukan pada ibu tanda bahaya kehamilan


wita trimester l yaitu keadan mual muntah pusing dan sering
capeh,pembesaran payudara, trimester ll, perut mulai
membesar,mual,cepat capeh dan lelah,trimester III
seperti perdarahan pervaginam, oedema, pusing
pandangan kabur,nyeri perut bagian bawah, demam
tinggi, muntah berlebihan, bayi tidak bergerak dan
ketuban pecah dini
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia ke fasilitas kesehatan bila mengalami tanda-
tanda bahaya.
12.20 Mengevaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-tanda
wita persalinan seperti sakit perut yang menjalar ke
pinggang, adanya kekuatan His yang semakin sering
terjadi dan teratur, keluarnya cairan lender bercampur
darah
M/ ibu sudah mengetahui sebagian dari tanda-tanda
persalinan dan bersedia ke fasilitas kesehatan bila
mengalami tanda-tanda persalinan.
12.22 Memberitahukan pada ibu manfaat obat dan cara minum
wita seperti :
SF : Merupakan obat penambah darah yang berfungsi
untuk mencegah anemia saat hamil, bersalin dan nifas.
diminum 1 x 1 tablet pada malam hari sesudah makan
dengan air putih.
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia minum obat sesuai dosis.
12.24 Mengajarkan pentingnya perawatan payudara dan
wita ajarkan caranya.
Perawatan payudara penting dilakukan untuk persiapan
masa laktasi, yaitu dilakukan dengan :
sesudah mandi, membersihkan aerola mamae dan
putting susu dengan kapas dan baby oil.
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia melakukannya.
12.28 Menasehati ibu istirahat yang cukup seperti tidur siang
wita 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam setiap hari.
M/ ibu bersedia tetap mempertahankan pola istirahat
VII. EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal : 28 n0vember 2016


Jam : 12.35 wita
Diagnose : Ibu G1 P0 A0 AH0 UK 31 minggu + 3 hari janin hidup, tunggal
intrauterine.

Tanggal / jam Kegiatan Paraf

Ibu Mahasiswa
28 november S : ibu mengatakan hamil anak pertama,usia
2016/ 12.36 kehamilan kurang lebih 8 bulan, tidak pernah
Wita keguguran, dan belum pernah melahirkan
O : KU: baik
Kesadaran : composmentis
Bentuk tubuh : lordosis
TTV : TD: 110/70 mmHg
Pernapasan: 20x/m
Suhu : 36,7oC
Nadi : 82 x/m
Inspeksi
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih,
mukosa bibir lembab,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, serta
tiedak ada bendungan vena jugularis
Dada: hiperpigmentasi areola, putting susu
bersih dan menonjol, kolostrum kanan/ kiri ada.

Palpasi
Abdomen :
Leopold I : Tfu 3 jari bawah px (33
cm), pada fundus teraba bulat,lunak,tidak
melenting (bokong)
Leopold II : pada perut ibu bagian kanan
teraba keras, datar, memanjang seperti papan
(punggung) dan punggung kiri teraba bagian
terkecil janin.
Leopold III : pada segmen bawah rahim
teraba bulat keras tidak melenting (kepala)
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
(konvergen)

Mc Donald : TFU : 33 cm
TBBA :3.410 gr
LP : tidak dilakukan

Auskultasi
DJJ : Terdengar pada perut ibu bagian kanan
bawah pusat, terdengar keras kuat teratur dengan
frekuensi 140X/ menit

Perkusi : Refleks patelle ka/ki= +/+

A : Ibu G1 P0 A0 AH0 UK 31 minggu + 3 hari


janin hidup, tunggal intrauterine.

P:
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Beritahukan tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester I,ll,lll
3. Evaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-
tanda persalinan .
4. Beritahu manfaat obat dan cara minum
5. Beritahu pentingnya perawatan payudara
dan ajarkan caranya
6. Nasehati ibu untuk istirahat yang cukup
7. Anjurkan ibu makan makanan dengan
menu seimbang seperti makanan yang
mengandung karbohidrat sebagai zat
tenaga, protein, mineral sebagai zat
pengatur dan minum susu
8. Anjurkan ibu untuk menggunakan KB
pasca persalinan

S : ibu mengatakan hamil anak kedua,usia


kehamilan 31 minggu + 3 hari
O : KU: baik
Kesadaran : composmentis
Bentuk tubuh : lordosis
TTV : TD: 120/70 mmHg
Pernapasan: 19 x/m
28 november Suhu : 36,5oC
Nadi : 82x/m
2016 / 12.37
Inspeksi
wita
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih,
mukosa bibir lembab,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, serta
tiedak ada bendungan vena jugularis
Dada: hiperpigmentasi areola, putting susu
bersih dan menonjol, kolostrum kanan/ kiri ada.
Palpasi
Abdomen :
Leopold I : Tfu 3 jari bawah px (33
cm), pada fundus teraba bulat,lunak,tidak
melenting (bokong)
Leopold II : pada perut ibu bagian kanan
teraba keras, datar, memanjang seperti papan
(punggung) dan punggung kiri teraba bagian
terkecil janin.
Leopold III : pada segmen bawah rahim
teraba bulat keras tidak melenting (kepala)
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
(konvergen)

Mc Donald :
TFU : 33 cm
TBBA : 3.410 gr
LP: tidak dilakukan.
Auskultasi
DJJ : Terdengar pada perut ibu bagian kanan
bawah pusat, terdengar keras kuat teratur dengan
frekuensi 140X/ menit

Perkusi : Refleks patelle ka/ki= +/+

A : Ibu G1 P0 A0 AH0 UK 31 minggu + 3 hari,


janin hidup, tunggal intrauterine.
P :
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Beritahukan tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester l,ll dan III
3. Evaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-
tanda persalinan .
4. Beritahu manfaat obat dan cara minum
5. Beritahu pentingnya perawatan payudara
dan ajarkan caranya
6. Nasehati ibu untuk istirahat yang cukup
7. Anjurkan ibu makan makanan dengan
menu seimbang seperti makanan yang
mengandung karbohidrat sebagai zat
tenaga, protein, mineral sebagai zat
pengatur dan minum susu
8. Anjurkan ibu untuk menggunakan KB
pasca persalinan
9. Anjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan darah lengkap di Puskesmas

S : ibu mengatakan hamil anak kedua,usia


kehamilan kurang lebih 9 bulan, pernah
melahirkan satu kali, tidak pernah keguguran,
memiliki anak hidup satu orang, merasakan
pergerakan janin sejak usia 4 bulan dan
dirasakan tidak nyeri.
O : KU: baik
Kesadaran : composmentis
28 november Bentuk tubuh : lordosis
TTV : TD: 120/80 mmHg
2016 jam
Suhu : 36,6oC
12.39 Nadi : 82x/m
Inspeksi
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih,
mukosa bibir lembab,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, serta
tiedak ada bendungan vena jugularis
Dada: hiperpigmentasi areola, putting susu
bersih dan menonjol, kolostrum kanan/ kiri ada.
Palpasi
Abdomen :
Leopold I : Tfu 3 jari bawah px (33
cm), pada fundus teraba bulat,lunak,tidak
melenting (bokong)
Leopold II : pada perut ibu bagian kanan
teraba keras, datar, memanjang seperti papan
(punggung) dan punggung kiri teraba bagian
terkecil janin.
Leopold III : pada segmen bawah rahim
teraba bulat keras tidak melenting (kepala)
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
(konvergen)

Auskultasi
DJJ : Terdengar pada perut ibu bagian kanan
bawah pusat, terdengar keras kuat teratur dengan
frekuensi 140X/ menit

Perkusi : Refleks patelle ka/ki= +/+


A : Ibu G1 P0 A0 A0 UK 31 minggu + 3 hari
janin hidup, tunggal intrauterine.

P :
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Beritahukan tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester l,ll dan III
3. Evaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-
tanda persalinan .
4. Beritahu manfaat obat dan cara minum
5. Beritahu ibu pertahankan perawatan
payudara
6. Nasehati ibu untuk istirahat yang cukup
7. Anjurkan ibu makan makanan dengan
menu seimbang seperti makanan yang
mengandung karbohidrat sebagai zat
tenaga, protein, mineral sebagai zat
pengatur dan minum susu
8. Anjurkan ibu untuk menggunakan KB
pasca persalinan

BAB IV

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Keluarga Tn. J.A bertempat tinggal di RT 01/ RW 01 Kelurahan Fatukoa.
Keluarga ini merupakan keluarga kecil yang terdiri dari Bapak,dan seorang istri yang
sedang hamil. Keluarga ini hidup sederhana dan berkecukupan dengan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari hanya dari hasil pekerjaan Tn. J.A sebagai Wiraswasta.
Ada berbagai masalah kesehatan yang ditemukan pada keluarga ini yaitu
sampah yang dibuang di sembarang tempat, pembuangan air limbah yang berasal dari
limbah rumah tangga yang dibuang di sembarang tempat yaitu dibelakang dan
samping rumah, hal ini menyebabkan ada genangan air di tempat tersebut, dan
kebiasaan merokok merupakan salah satu masalah yang ditemukan, dimana Tn J.A
merorok di dalam rumah, hal ini berdampak buruk pada kesehatan keluarga dimana
bisa membahayakan janin.
Istri dari Tn. J.A merupakan seorang ibu hamil trimester II, ibu selalu
memeriksakan kehamilannya di Pustu Fatukoa. Keadaan ibu baik- baik saja dan
selama hamil ibu tidak pantang terhadap makanan apapun. Tetapi yang menjadi
ketakutan ibu yaitu saat nifas ibu tidak diperbolehkan untuk makan apapun selain
bubur dan air putih.
Dari masalah kesehatan diatas, mahasiswi memberi penjelasan tentang bahaya
sampah dan air limbah jika dibuang di sembarang tempat, dan bahaya merokok jika
dilakukan terlalu sering. Selain itu mengenai makanan pantangan pada masa nifas,
mahasiswa juga memberikan penjelasan tentang hal tersebut dengan suami, bapa dan
mama mantu.

III.2 Saran
III.2.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan bisa dijadikan pengalaman bagi mahasiswi bagaimana melakukan
pendekatan dengan masyarakat di tingkat keluarga agar mengetahui serta
mecari solusi masalah kesehatan dalam keluarga.
III.2.2 Bagi Keluarga Tn. J.A
Diharapkan keluarga Tn J.A memahami tentang penjelasan yang diberikan
dan bisa merubah perilaku sebelumnya yang berdampak buruk pada
kesehatan keluarga
Diharapkan keluarga tidak melarang ibu mengkonsumsi makanan bergizi saat
masa nifas, karena akan berdampak buruk untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi nantinya
Diharapkan keluarga bisa mempertahankan kebersihan di dalam rumah.

LAMPIRAN

You might also like