Professional Documents
Culture Documents
BAB I
KONSEP MEDIS
1.1 Pengertian
Eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dan gatal yang umumnya dimulai
pada awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan,
peradangan dan gangguan tidur. Penyakit ini dialami sekitar 10-20% anak.
1.2 Etiologi
Penyebab eksema tidak diketahui, namun jika salah satu atau lebih anggota keluarga
mengalami eksema, asma atau rhinitis alergika, maka kemungkinan besar anak itu akan
mengalami eksema. Sebagian anak yang mengalami eksema juga mengalami asma dan rhinitis
alergika.
Eksema dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain :
1. Keringnya kulit
2. Iritasi eleh sabun, detergen, pelembut pakaian dan bahan kimia lain.
3. Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya membungkus anak dengan
pakaian yang berlapis-lapis.
4. Alergi atau intoleransi terhadap makanan-makanan tertentu
5. Alergi terhadap tungau, debu, serbuk sari tanaman atau bulu hewan.
6. Virus atau infeksi lain.
7. Perjalanan ke Negara dengan iklim berbeda.
1.2 Patofisilogi
Eksema merupakan reaksi alergi tipe 4 yakni respon lambat tipe tuberculin yang
bersifat cell mediated reaksi spesifik memerlukan beberapa jam mencapai maksimum. Klinis
biasanya baru tampak respon sesudah 24 48 jam. Pada reaksi antara antigen dan antibody
terjadi pembebasan berbagai mediator farmakologik. Misalnya histamine, serotonin, bradikinin,
asetikoline, heparin, dan anafilaktosin.
Multifaktor
(invasi virus, alergi, iritasi)
Reaksi hipersensitivitas
Peningkatan sel mast
Histamin dilepaskan
Gangguan Integritas
Kulit Produksi berlebihan Ig E
1.6 Penatalaksanaan
1. Hindari iritan atau alergen.
2. Pemberian antihistamin untuk mengontrol rasa gatal.
3. kompres dingin untuk mengurangi peradangan.
4. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi peradangan dan memungkinkan penyembuhan.
5. Pertahankan higene kulit.
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
A. Aktifitas dan istrahat
Gejala:
Pola hidup mononton
Kelelahan, perasan tidak berdaya setela menggaruk
Gatal apabila berkerigat
Sering terbangun pada malam hari
Tanda:
Adanya lesi kulit
B. Sirkulasi
Gejala:
Menunjukan kegelisaan dan peningkatan frekuensi pernafasan setelah menggaruk.
Tanda:
Sering menggaruk
Distrimia
Nampak kemerahan pada kulit
Dingin
C. Makanan / cairan
Gejala:
Tidak menunjukan gangguan
D. Integritas ego
Gejala:
Stressor kerja
Tanda:
Ketakutan dan muda marah
Timbul isolasi diri
Kurang bergaul
E. Nyeri/ ketidak nyamanan
Gejala:
Nyeri bila di garuk menyebar ke rahang
Kualitas: ringan sampai sedang (..) berat () tertekan () terjepit()
Durasi: kurang dari 15 menit (..) lebih dari 30 menit (..)
Tanda:
Waja murung
Gelisah
Sering menggaruk
F. Pernafasan
Gejalah:
Sispnea saat menggaruk
Tanda:
Peningkatan frekuensi
Gangguan kedalaman
G. Sistem Integumen
Pada pemeriksaan kulit terdapar gangguan pada epidermis, dan kulit agak kemerahan
serta danya lesi dan terkadang klien merasa gatal pada daerah yang ada kerusakan integritas
tersebut.
H. Sistem Pencernaan
Pola makan klien tidak menunjukan ganguan, pola makan klien sama sebelum dan pada
saat sakit, berat badan klien tidak menunjukan tanda tanda penurunan.
I. Sistem Kardiovaskuler
Pada pemerikssan kardiovaskuler pasien tidak menunjukan ganguan hal ini di tunjukan
dengan tanda tanda fital yang normal.
J. Sistem Muskuleskeletal
Tidak menunjukan adanya gangguan yang signifikan.
K. Sistem Persarafan
Terkadang pasien merasa syok akibat gatal yang berlebihan hingga pasien menggaruk
dengan keras yang menimbulkan pembesaran lesi atau kerusakan kulit.
L. Sistem Eliminasi
Pada sistem eliminasi terutama pada pengeluaran keringat sangat mempengaruhi tingkat
integritas kulit dimana menambah rasa gatal pada daerah yang terkena lesi eksema.
2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi kulit, ditandai dengan gangguan jaringan
epidermis, kulit klien tampak kemerahan, adanya lesi.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus/gatal, ditandai dengan : orang tua klien
mengatakan bahwa anaknya gatal-gatal klien tampak sukar tidur klien tampak gelisah dan sering
menggaruk waktu tidur klien berkurang klien tampak letih pada pagi hari.
3. Resiko gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampakan kulit, ditandai dengan
: ruam kulit.
DAFTAR PUSTAKA
,Jakarta. Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, EGC. Jakarta.2001
Mochtar, Sinopsis Obstetri Fisiologi & Patologi, EGC, Jakarta.
Syaifuddin, Anatomi Fisiologi, EGC, Jakarta. 1997.
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran