You are on page 1of 16

PEMANFAATAN

TEKNOLOGI DIGITAL
UNTUK EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS BELANJA (PEGAWAI)

Menteri Keuangan Republik Indonesia


Sri Mulyani Indrawati

Jakarta, 10 Mei 2017


OUTLINE

A Antara Birokrasi dan Teknologi Informasi

B Transformasi Kelembagaan

C Capaian Pemanfaatan Teknologi Informasi

2
BELANJA PEMERINTAH PUSAT 2012-2017
450

400

350

300
Dalam Triliun Rp

250

200

150

100

50

0
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pembayaran Bunga Subsidi Belanja Hibah Belanja Bansos Belanja Lain-lain
Hutang

2012 2013 2014 2015 2016 2017*

Belanja pegawai menunjukkan tren peningkatan dan hal tersebut justru tidak terjadi secara
permanen pada belanja modal padahal sifat belanja modal berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber: LKPP 2012-2015 (Audited), 2016 (Unaudited), dan 2017 menggunakan pagu dalam I Account OM SPAN

3
BELANJA PENSIUN DAN UANG TUNGGU

120

100

80
Dalam Triliun Rp

60

40

20

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017*

Rata-rata belanja pensiun dan uang tunggu selama 6 tahun menunjukkan peningkatan
sebesar 8,54% dan terdapat kecenderungan meningkat setiap tahun.
*) Tahun 2012-2016 menggunakan data realisasi dan 2017 menggunakan data pagu.

4
PROYEKSI REALISASI BELANJA PEGAWAI 2017-2021
600.000

Dalam Triliun Rp
500.000
512.352
457.689
400.000

Dalam miliar Rp
415.738
374.666
300.000 338.049
298.760
281.143
200.000 243.720
221.689
197.864

100.000

-
2012 (Real) 2013 (Real) 2014 (Real) 2015 (Real) 2016 (Real) 2017 (Pro) 2018 (Pro) 2019 (Pro) 2020 (Pro) 2021 (Pro)

Proyeksi realisasi belanja pegawai tahun 20172021 dengan menggunakan formula


pertumbuhan dan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,90%.

Sumber: LKPP 2012-2015 (Audited) dan 2016 (Unaudited)


*) Real: Realisasi, Pro: Proyeksi

5
BIROKRASI DAN TEKNOLOGI INFOMASI

6
BIROKRASI DAN TEKNOLOGI INFOMASI

7
ALUR PIKIR

Keinginan untuk
mewujudkan kualitas
belanja yang lebih baik

INOVATIF
Selalu berusaha untuk
menciptakan prosedur
kerja yang lebih efektif

APBN Reformasi Birokrasi Efisien dalam memanfaat


dengan memanfaatkan TI sumber daya yang ada

8
LATAR BELAKANG
REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

TAP MPR No.XI/1998 tentang


penyelenggara negara yang bersih dan
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme

UU No.28 tahun 1999 tentang


KRISIS penyelenggaraan yang bersih dan bebas
EKONOMI REFORMASI korupsi, kolusi dan nepotisme

1998 NASIONAL
Inpres No 5 tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi

Perpres No 7 tahun 2005 Rencana


Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2004-2009

9
LATAR BELAKANG
REFORMASI BIROKRASI KEMENKEU

Visi Dan Misi


Kementerian Keuangan

REFORMASI PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Reformasi Birokrasi
UU No. 17 Th. 2003 Tentang Kementerian Keuangan
Keuangan Negara

UU No. 1 Th. 2004 Tentang


Perbendaharaan Negara Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik,
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Peningkatan Kinerja,
Pemeriksaan Pengelolaan dan Peningkatan Pelayanan &
Tanggung Jawab Keuangan Negara Peningkatan Kepercayaan Publik

10
LANDASAN HUKUM REFORMASI BIROKRASI

RPJPN 2005-2025 RPJMN 2010-2014

UU NO. 17 TAHUN 2007 TENTANG PERPRES NO 5 TAHUN 2010 TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG NASIONAL 2005-2025 (tgl 5 MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2010
Februari 2007): 2014 (tgl 20 Januari 2010):
Pembangunan aparatur negara dilakukan Dalam rangka mendukung terwujudnya
melalui reformasi birokrasi untuk Indonesia yang sejahtera, demokratis dan
meningkatkan profesionalisme aparatur berkeadilan, kebijakan pembangunan di
negara dan untuk mewujudkan tata bidang hukum dan aparatur diarahkan pada
pemerintahan yang baik, di pusat maupun perbaikan tatakelola pemerintahan yang baik.
di daerah, agar mampu mendukung Salah satu fokus prioritas pelaksanaannya
keberhasilan pembangunan di bidang- adalah melalui : pemantapan pelaksanaan
bidang lainnya reformasi birokrasi.

11
9 PROGRAM REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
Kepercayaan
Publik

Pelayanan Publik
9 Program KemenPAN RB
Peningkatan Kinerja (8 Area Perubahan + Monev)
Pola Pikir dan Budaya Kerja
Good Governance 1
(Manajemen Perubahan)
Penataan Peraturan Perundang-
2
undangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Penataan dan Penguatan
3
Organisasi
Penyempurnaan
Proses
4 Penataan Tatalaksana
Bisnis Peningkatan
Penataan Disiplin & 5 Penataan Sistem SDM Aparatur
Organisasi Manajemen SDM
6 Penguatan Pengawasan
REMUNERASI
7 Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Peningkatan Kualitas Pelayanan
8
Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara Publik
9 Monitoring dan Evaluasi
12
TREN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

TI sebagai pengolah data untuk


pengguna
1. Pekerjaan bersifat klerikal dan
berulang
2. Kebutuhan operasional yang tinggi
3. Kebutuhan ruang untuk
penyimpanan dokumen
4. Perlu penjagaan fisik Kemudahan akses bagi
pengguna

13
CAPAIAN PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI

e-performance

DISASTER RECOVERY
CENTER

14
PEMANFAATAN TI OPTIMAL
Membutuhkan keterlibatan
Business process improvement Pimpinan Tertinggi

Pelaksanaan MPN G2 mampu


meningkatkan transaksi negara TI bersifat mahal, tidak
namun tidak mengharuskan TEKNOLOGI mudah, beresiko tinggi,
pembahan kantor, bahkan INFORMASI dan bersifat stretegis
jumlah pegawai yang dan memerlukan
OPTIMAL
menangani berkurang dari 500 koordinasi
pegawai pada 181 KPPN
menjadi 25 orang pada 1 KPPN
Human Resources
Change Management Management

Penerapan TI didasarkan perubahan Optimalisasi SDM untuk pencapaian


proses bisnis (simplifikasi) tujuan organisasi
15
TERIMA KASIH

16

You might also like