Professional Documents
Culture Documents
Rumah sakit Dr. H.Marzoeki Mahdi merupakan rumah sakit jiwa pertama
di Indonesia dan rumah sakit Pusat UPT Kemenkes RI RS-BLU. Pelayanan utama
di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi: kesehatan jiwa, napza dan pelayanan umum.
Luas lahan
Keterangan Luas
Luas lahan RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi 572.026,00 m2
Luas bangunan 34.035,56 m2
Rawat inap dan rawat jalan 14.449,27 m2
Instalasi 638,35 m2
Ruang administrasi 3.858,83 m2
Ruang lainnya 15.089,11 m2
Ketenagaan kerja di RS.H. Dr. Marzoeki Mahdi
Ketenagaan
Jenis Jumlah
Dr. Sub spesialis psiaktri anak dan remaja 1
Psikiatri 12
Non psikiatri 30
Dokter umum 24
Dokter gigi spesialis 6
Dokter gigi 3
Apoteker/apoteker spesialis 7
Psikologi/S2 psikolog 12
Kepearwatan/D3 S1 S2 481
Tenaga kesehatan 87
S2 Manajemen Rumah sakit (MARS, Mkes, MM, Msi) 16
Administrasi 374
Tenaga lainnya 34
1.072 orang
Monev
Rawat Rawat Kontrol
Inap Jalan ulang
DietEdukasi&
Konseling Gizi
Permintaan,
Pembtalan,
Perubahan Diet
Penerimaan &
Pelayanan Perencana Pengadaan Penyimpanan
makanan an menu Bahan Bahan
pasien Makanan Makanan
Dokumentasi
E. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI RS
1. Bagan Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI
RS. DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR
TAHUN 2017
KA. UNIT PERENCANAAN KA. UNIT PRODUKSI KA. UNIT ASUHAN NUTRISI
DAN PERBEKALAN
Novarina Madjid, SKM Temu Salmawati, SP
Nunung Nurusalma, SKM
2. Uraian Tugas
Tabel 1
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi suatu posisi Pegaiwai Instalai Gizi RS
Berdasarkan Strukrtur Organisasi
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
1. Kepala Instalasi Gizi 1. Menyusun sistem dan SPO, tentang kegiatan pelayanan - Membuat dan mengevaluasi
gizi secara paripurna sistem, pedoman, standar
2. Membuat perencanaan anggaran makan pasien (rencana prosedur operasi (SPO),
kerja instalasi gizi di 1 tahun dalam bentuk POA) petunjuk teknis kegiatan
3. Membuat tata kerja Instalasi Gizi pelayanan gizi, meliputi
4. Menyusun kebutuhan tenaga, sarana, prasarana dan perencanaan anggaran makan
fasilitas penunjang pelayanan gizi pasien, pelayanan gizi rawat
5. Mengusulkan sarana dan prasarana serta fasilitas lain (fisik inap, penyimpanan, konsultasi,
dan penunjang) atau penyuluhan gizi, penelitian
6. Mengusulkan peningkatan jenjang pendidikan, mengikuti dan pengembangan gizi terapan,
pelatihan, seminar, simposium bagi seluruh staff membagi tugas, memberikan
7. Menandatangani / mengesahkan seluruh laporan kegiatan petunjuk serta menyelia
pelayanan gizi sesuai periode ( bulanan, triwulan, semester pelaksanaan tugas bawahan.
dan tahunan) - Merencanakan sumber daya
8. Mengawasi seluruh kegiatan di Instalasi gizi untuk pelaksanaan kegiatan,
9. Penilaian kinerja seluruh pegawai mengevaluasi kebutuhan sumber
10. Menyelesaikan masalah yang timbul dilingkungan Instalasi daya yang dipergunakan,
Gizi sehubungan dengan kegiatan pelayanan yang tidak membuat laporan realisasi
dapat diselesaikan oleh bawahan volume kegiatan pelayanan,
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sebagai dasar perencanaan,
langsung atau yang terkait dengan kegiatan pelayanan gizi mengolah data menjadi
informasi sebagai penunjang
pengambilan keputusan
manajemen.
2. Kepala Unit 1. Membuat usulan rencana kerja satu tahun kebutuhan - Menyusun langkah kegiatan
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
Perencanaan Dan instalasi gizi meliputi ; penghitungan BOR pasien
Perbekalan Anggaran makan pasien, ATK, barang inventaris, ATK, perkelas disesuaikan dengan
barang habis pakai dan lain-lain BOR Rumah Sakit untuk bahan
2. Membuat pola menu, standar gizi dan menu pasien setiap
pengajuan perencanaan
kelas anggaran sampai mencakup
3. Membuat pesanan bahan makanan segar dan kering laporan kegiatan instalasi gizi
4. Mencatat jumlah pasien harian, bulanan, triwulan, semester
setiap periode (bulanan,
dan tahunan triwulan, semester dan tahunan).
5. Menghitung daya serap anggaran makan pasien bulanan, Menyusun kerapihan
triwulan, semester dan tahunan (mengarsipkan) surat keluar dan
6. Mengecek persediaan barang gudang/bahan makanan surat masuk.
kering -
Menyusun kegiatan perencanaan
7. Mengkoordinir semua laporan kegiatan pelayanan gizi kebutuhan bahan makanan
8. Melaksanakan tugas lain dan diberikan atasan membuat pasien, alat tulis kantor (ATK)
laporan monitoring dan evaluasi unit perencanaan dan alat rumah tangga, barang-
perbekalan barang habis pakai, sarana dan
prasarana serta kebutuhan
lainnya untuk pelaksanaan
kegiatan pelayanan gizi.
Menyusun pemesanan barang-
barang untuk kegiatan
pelayanan gizi. Mengawasi
kegiatan penyimpanan dan
pelaporan bahan makanan
kering.
3. Kepala Unit Produksi 1. Membuat pola menu dan standar gizi pasien Menyusun langkah kegiatan
2. Mengecek bahan makanan yang diterima oleh panitia pembuatan standar zat gizi, menu
penerimaan barang pasien, dan pengawasan proses
3. Mengawasi kegiatan produksi makanan produksi (pengecekan bahan
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
4. Mengawasi penggunaan peralatan di instalasi gizi makanan yang diterima, persiapan
5. Mengawasi hygiene dan sanitasi baik personal, peralatan bahan makanan, pengolahan bahan
maupun ruangan kerja makanan, pemorsian sampai
6. Memproses kebutuhan ATK, Alat RT, dan sarana lain pendistribusian), pengawasan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk penggunaan peralatan dan hygiene
menyelesaikan/ menangani bila terjadi serta sanitasi, penyusunan laporan
penyimpangan/kasus yang terjadi di kegiatan pengendalian dan monitoring evaluasi kegiatan.
mutu rekam medis
8. Membuat laporan kegiatan produksi makanan
9. Membuat monitoring dan evaluasi kegiatan produksi
makanan
10. Membuat daftar dinas pegawai yang ada dibawahnya
4. Kepala Unit Asuhan 1. Membuat rencana kerja penyuluhan gizi, penelitian dan Mengkoordinir dan melaksanakan
Nutrisi, Litbang Gizi pengembangan gizi terapan kegiatan pelaksanaan gizi mulai
dan Mutu 2. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan tim gizi dari skrining gizi, asuhan gizi
di ruang rawat inap (Anamnesis Diet, pengkajian diet,
3. Melakukan dan mengkoordinir kegiatan skrining gizi mnitoring dan evaluasi gizi),
pasien baru di ruang rawat inap konseling dan penyuluhan
4. Melakukan dan mengkoordinir kegiatan asuhan gizi untuk gizi,melakukan penelitian,
pasien dengan kondisi/diit khusus pengembangan gizi terapan, menilai
5. Menyebarkan formulir kepuasan pelanggan kepada pasien/ mutu makanan yang diolah dan
pelanggan rumah sakit disajikan kepada konsumen.
6. Memantau pencapaian standar pelayanan minimal
pelayanna gizi di ruang rawat inap
7. Membuat pelaporan kegiatan asuhan nutrisi, litbang gizi
dan mutu
8. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan asuhan
gizi,litbang gizi dan mutu
5. Koordinator Konsultasi 1. Mengunjungi pasien baru di ruang rawat inap Melakukan pelayanan gizi di ruang
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
Gizi Rawat Inap 2. Melaksanakan anamnesis gizi rawat inap mulai dari skrining gizi
3. Melaksanakan pengukuran antropometri pasien baru sampai monitoring dan
4. Mencatat hasil pemeriksaan laboratorium yang evaluasi asuhan gizi pasien.
berhubungan dengan penyakit dan rencana terapi diit
5. Mencatat gejala klinis yang berhubungan dengan rencana
terapi gizi
6. Menentukan diit pasien (sementara) jika belum ditentukan
oleh dokter
7. Ahli gizi yang berkunjung keruang psikiatri mengikuti
TAK bersama dengan perawat ruangan
8. Mencatat evaluasi daya terima pasien setiap putaran menu
(10 hari)
9. Melakukan edukasi gizi kepada pasien atau keluarga pasien
10. Berkomunikasi dengan perawat dan dokter tentang hasil
analisa gizi
11. Melakukan kunjungan ulang atau evaluasi diit bila pasien
sudah 3 hari dirawat
12. Melakukan pertemuan dengan ahli gizi lain, KA unit dan
KA instalasi gizi untuk menghadapi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi
13. Membuat laporan tertulis diajukan kepada KA unit asuhan
gizi
6. Koordinator Litbang 1. dan mutu membahas persiapan penelitian yang akan Melaksanakan penelitian dan
Gizi dan Mutu dilakukan pengembangan gizi terapan dan
2. Menyusun dan mengumpulkan permasalahan yang terjadi menilai pengembangan gizi terapan
di Instalasi Gizi dan mutu pelayanan gizi.
3. Menetapkan masalah yang akna dijadikan sebagai obyek
penelitian
4. Membuat proposal penelitian sesuai dengan masalah yang
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
dijadikan sebagai obyek penelitian
5. Mengumpulkan data, menyusun kuesioner, menyebarkan
kuesioner dan mengumpulkan serta mengolah data
6. Membuat laporan hasil penelitian
7. Menyusun tindak lanjut hasil penelitian bersama KA unit
8. Mensosialisasikan hasil penelitian dan mempublikasikan
7. Koordinator 1. Pengetikan laporan dari unit-unit di Instalasi Gizi Melakukan tugas pengetikan
Administrasi 2. Pengetikan laporan bulanan, triwulan, semester, dan laporan-laporan, surat-surat keluar
tahunan dan mengagendakan surat keluar
3. Menghimpun data-data kepegawaian instalasi gizi dan surat masuk secara tertib
4. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar administrasi.
8. Koordinator 1. Mencatat bahan makanan kering yang ada digudang (Stok) Melakukan tugaspencatatan dan
pembekalan 2. Mencatat bahan makanan kering yang masuk pengeluaran atau pemasukan bahan
3. Menerima bon pesanan bahan makanan kering dari unit makanan kering (Gudang) secara
produksi FIFO dan FEFO serta membuat
4. Mengeluarkan bahan makanan kering secara FIFO dan laporan SIMAK (Aplikasi Bahan
FEFO sesuai pesanan dari unit produksi Makanan Kering) secara bulanan,
5. Mencatat pengeluaran bahan makanan kering triwulan, semester dan tahunan.
6. Menghitung stok bahan makanan kering yang ada
digudang selama satu bulan
7. Melaporkan ketersediaan bahan makanan kering yang
kosong kepada KA Unit Perencanaan dan Perbekalan
8. Membuat laporan pemasukan, pengeluaran dan aplikasi
bahan makanan kering setiap bulan, triwulan, semester dan
tahunan
9. Menata bahan makanan kering dan menjaga sanitasi
gudang
9. Koordinator Persiapan 1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan KA unit Melakukan pengawasan semua
Pengolahan Bahan produksi kegiatan proses persiapan dan
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
Makanan 2. Mengecek hasil penerimaan bahan makanan yang akan pengolahan bahan makanan
dipersiapkan dan diolah baik kuantitas maupun kualitasnya pasien sampai makanan siap
3. Mendistribusikan bahan makanan yang sudah diterima ke untuk diporsikan.
bagian persiapan bahan makanan pasien psikiatri, napza
dan umum
4. Mengawasi proses persiapan dan pengolahan
5. Mengawasi mutu hasil; olahan sebelum diporsikan
6. Mengawasi kebersihan peralatan persiapan, pengolahan
dan area kerja
7. Mencatat dan melaporkan kesalahan baik prosedur maupun
teknis pelaksanaan tugas di unit produksi
8. Inventarisasi masalah yang timbul dan berkonsultasi
dengan KA Unit Produksi
9. Melakukan pengecekan kelayakan alat-alat persiapan dan
pengolahan
10. Koordinator Distribusi 1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan KA Unit Melakukan pengawasan semua
Makanan Produksi kegiatan proses distribusi
2. Mengawasi proses pemorsian hasil olahan baik makan makanan mulai dari merekap
biasan maupun makanan diit khusus di tempat pemorsian DPMP (Daftar Permintaan
makan pasien psikiatri, napza dan umum Makanan Pasien) sampai
3. Memantau kecukupan makanan yang diporsikan terdistribusinya makanan
4. Melayani pengadaan/penambahan pasien makan dari ruang keruangan.
rawat inap untuk pasien baru/pindahan
5. Mencatat kesalahan yang terjadi pada saat distribusi
makanan
6. Merekapitulasi DPMP dari setiap ruang rawat inap
7. Mengawasi kebersihan area kerja
11. Ahli Gizi Ruangan 1. Mencatat nama pasien rawat inap yang dikunjungi Melakukan pelayanan gizi
2. Melihat dan mencatat data pasien baik fisik/klinis data-data mulai skrining smapai asuhan
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
biokimia dari buku rekan medik pasien gizi (Anamnesis diet,
3. Mengunjungi pasien dan melakukan pengukuran pengukuran antropometri,
antropometri (BBT, TB, LILA, Panjang Badan) mencatat hasil laboratorium,
4. Penilaian status gizi dengan menggunakan IMT (Rasio fisik/klinis, mendiagnosis gizi,
beratbadan dengan tinggi badan) untuk orang dewasa dan terapi diet, konseling gizi,
Z Score untuk pasien anak monitoring dan evaluasi)
5. Menentukan diit pasien sesuai dengan penyakit yang diruang rawat inap pasien
diderita pasien psikiatri, napza dan umum
6. Mencatat evaluasi daya terima pasien setiap putaran menu bekerja sama dengan dokter
7. Melakukan edukasi gizi kepada pasien dan keluarga pasien ruangan, dokter spesialis gizi
8. Berkomunikasi dengan dokter spesialis gizi/dokter dan perawat ruangan serta
penanggung jawab pasien dan perawat ruangan memberikan konseling gizi
9. Memonitor dan evaluasi asupan makanan pasien bila sudah diruang rawat jalan.
3 hari dirawat
10. Melakukan edukasi gizi di rawat jalan bersama dengan
dokter spesialis gizi
11. Melakukan pertemuan dengan Ka Instalasi, Ka unit dan
ahli gizi lainnya untuk membahas permasalahan-
permasalahan yang dihadapi
12. Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pelayanan gizi
12. Pelaksana Tataboga 1. Mengecek kembali bahan makanan yang akan dipersiapkan Melakukan kegiatan mulai dari
untuk diolah dan dicocokkan dengan daftar menu yang proses persiapan bahan makanan
sedang berjalan dan pengolahan bahan makanan
2. Membersihkan/menyiapkan bahan makanan sesuai dengan sesuai dengan menu diet pasien
jenis dan kelas perawatan sampai makanan matang siap untuk
3. Melakukan prosespersiapan bahan makanan sesuai dengan didistribusikan.
menu, standar porsi, jumlah pasien, dan diit pasien
4. Menyiapkan bumbu-bumbu sesuai dengan menu
5. Melakukan proses pengolahan bahan makanan yang sudah
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
dipersiapkan sampai makanan matang
6. Memorsikan makanan matang (untuk pasien umum
makanan diporsikan di ruang pantry oleh pelaksana gizi),
di ruang psikiatri pemorsian dilakukan oleh jurumasak
7. Membersihkan dan merapikan semua area kerja
8. Mencuci semua peralatanpersiapan, pengolahan dan
pemorsian
13. Pelaksana Gizi 1. Membaca menu setiap hari sebelum memorsikan makanan Memorsikan makanan pasien
2. Melihat jumlah pasien dan jenis diit sesuai dengan kelas umum sesuai dengan diet yang
perawatan telah ditetapkan oleh dietisien
3. Menulis label/etiket makanan sesuai dengan identitas dan jumlah pasien yang dilayani
pasien serta standar makanan yang
4. Mempersiapkan alat-alat pemorsiaan makanan ditetapkan dan mengunjungi
5. Memorsikan makanan ke alat saji sesuai dengan jenis diit pasien baru diruang rawat inap
dan kelas perawatan umum (untuk dilaporkan ke
6. Menawarkan menu pilihan kepada pasien VIP dan kelas dietesien) serta mengunjungi
perawatan pasien VIP dan pasien kelas
7. Menilai keindahan, kebersihan, dan kesesuaian makanan utama untuk ditawarkan menu
yang disajikan pilihan makan pagi.
8. Membersihkan area kerja beserta semua peralatan
9. Inventarisir alat-alat makan pasien umum
10. Mengunjungi pasien baru di ruang rawat inap dan
melaporkannya kepada dietesien
11. Membuat laporan jumlah pasien termasuk pasien baru, diit
dan bentuk makanan pasien
14. Pelaksana Distribusi 1. Mengantarkan tea set ke ruang rawat inap umum pasien Menghitung porsian makanan yang
Makanan VIP dan kelas utama (pagi) akan diporsikan dan
2. Mengantarkan termos air panas untuk pasien kelas utama mendistribusikannya keruang rawat
dan kelas 1 inap pasien umum.
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
3. Clear up sisa alat makan sore/malam dan langsung di cuci
di pantry
4. Melihat menu, jumlah pasien umum dan jenis diit sesuai
dengan kelas perawatan
5. Membantu memorsikan makanan dan snack ke alat saji
6. Mengantarkan makanan pagi, snack pagi dan makan siang
oleh pramugizi ruangan yang dinas pagi, dan
mengantarkan snack sore, makan sore/ malam oleh
pramugizi ruangan yang dinas sore (minimal 5 kali
mengantarkan makanan ke ruang rawat inap)
7. Clear up alat makan pagi oleh petugas dinas pagi, clear up
alat makan siang dan sore/malam oleh petugas dinas sore
8. Membersihkan alat makan dari semua ruangan pasien
umum (dilakukan minimal 3 kali yaitu pagi, siang dan
malam)
9. Membersihkan kereta dorong
10. Membersihkan area kerja pantry
11. Mempersiapkan tea set kembali untuk kebutuhan pagi
berikutnya
15. Petugas Distribusi 1. Melakukan clear up alat makan pasien psikiatri (makan Melakukan pemorsian makan
malam, pagi dan snack pagi) oleh (petugas dinas pagi clear biasa dan diet pasien napza dan
up alat makan siang, snack sore dilakukan oleh petugas pasien psikiatri dan
dinas sore pendistribusian makanan
2. Membaca menu setiap kelas sampai keruang rawat inap
3. Menerima, menghitung dan teliti kelengkapan porsian psikiatri dan napza.
makan dari petugas pengolah dan menyesuaikan dengan
menu
4. Menyiapkan peralatan pemorsian (sendok, garpu dan lain-
lain)
No Posisi / Jabatan Tugas Pokok Fungsi
5. Membersihkan kembali alat makan yang digunakan
6. Memasukkan makanan kedalam wadah alat-alat makan
sesuai dengan menu dan kelas perawatan
7. Mengecek kembali porsian makan dengan diit khusus
8. Menghitung porsian makan dan merapikannya kedalam
keranjang sesuai dengan jumlah pasien peruangannya
9. Memasukkan dan merapikan keranjang makanan ke dalam
mobil
10. Mendistribusikan makanan pasien psikiatri pagi dan snack
dilakukan oleh petugas dinas pagi, makan siang, snack sore
dan makan malam dilakukan oleh petugas dinas sore
11. Merapikan kembali semua peralatan semua peralatan dan
area kerja pemorsian dari kotoran
Dokumentasi
3. Kepegawaian
No Jabatan Pendidikan
S2 S1 S1 D D SMK Lainnya Jumlah
(S.Gz) (SKM) IV III
1 Ka. 1
Instalasi
gizi
2 Kepala 3
Unit
3 Ahli Gizi 7
Ruangan
4 PJ Gudang 1
Besar
5 Juru Masak SPAG & 20
DI
6 ADM S1 1
7 Penata SPAG 4
Boga
8 Pramusaji 12
TOTAL 49
Tabel 3 Cheklist Bagan Alur Kerja Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.Marzoeki
Mahdi, Bogor.
No Bagan Alur Kerja Ada/Tidak Promosi KIE Bagan Alur Kerja
Ada
1 Alur Kerja Penyelenggaraan Ada Berdasarkan Kemenkes RI, 2013
Makanan tentang alur kerja penyelenggaraan
makanan yaitu :
Perencanaan Menu (1)
Hasil analisis :
Alur kerja penyelenggaraan makanan di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik,
karena telah sesuai dan memenuhi
ketentuan Kemenkes RI.
Hasil analisis :
Alur kerja pengadaan bahan makanan di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik,
karena telah sesuai dan memenuhi
ketentuan Kemenkes RI.
Langkah :
1) Bahan makanan diperiksa sesuai
dengan pesananan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang
dipesan.
2) Bahan makanan dikirim ke gudang
penyimpanan sesuai dengan jenis
barang atau dapat langsung ke
tempat pengolahan.
Hasil analisis :
Alur kerja penerimaan bahan makanan
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik,
karena prasyarat dan langkah telah
sesuai dan memenuhi ketentuan
Kemenkes RI.
Langkah:
1) Setelah bahan makanan yang
memenuhi syarat diterima, segera
dibawa ke ruang penyimpanan,
gudang atau ruang pendingin.
2) Apabila bahan maknaan langsung
digunakan, setelah ditimbang dan
diperiksa oleh bagian penyimpanan
bahan makanan setempat di bawa
No Bagan Alur Kerja Ada/Tidak Promosi KIE Bagan Alur Kerja
Ada
ke ruang persiapan bahan makanan.
Hasil analisis :
Alur kerja penyimpanan bahan makanan
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik,
karena telah sesuai dan memenuhi
prasyarat ketentuan Kemenkes RI.
Hasil analisis :
Alur kerja persiapan bahan makanan di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik,
karena telah sesuai dan memenuhi
prasyarat ketentuan Kemenkes RI.
Hasil analisis :
No Bagan Alur Kerja Ada/Tidak Promosi KIE Bagan Alur Kerja
Ada
Alur kerja pemasakan/pengolahan
bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi dapat
dikatakan baik, karena telah sesuai dan
memenuhi prasyarat ketentuan
Kemenkes RI.
Hasil analisis :
Alur kerja pendistribusian makanan di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik,
karena telah sesuai dan memenuhi
prasyarat ketentuan Kemenkes RI.
Perencanaan Kebutuhan
Anggaran (Periode tertentu)
Penyimpanan Persiapan /
Bahan Pengolahan
Makanan Bahan
Makanan
1. Alur Penyelenggaraan Makanan
Distribusi
Makanan
Penyajian
Makanan
Rawat Inap
Pelayanan
Makanan
Pasien
Gambar 1. Bagan Alur Kerja Penyelenggaraan Makanan di RS. Dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor
Penunjang Medik
Penunjukan
Lelang/LPSE (>200
Langsung
Juta) (<200Juta)
Pengumuman pendaftaran rekanan (melalui
elektronik/LPSE)
Pengumuman Masa
Pemenang Sanggah
Pemenang Fix an
Pembuatan Kontrak Kerja Kontrak
Kirim
Bahan Makanan Pasien Periode
tertentu Barang
Alur kerja dalam pengedaan bahan makanan dibuat ketika perencanaan menu,
standar porsi atau pemberian serta jumlah pasien terbuat. Unit Perencanaan
Instalasi Gizi membuat kebutuhan bahan makanan pasien dalam periode yang
sudah ditentukan oleh Penunjang Medik yang kemudian diajukan ke Bidang
Penunjang Medik setelah dicek dan ditandatangani oleh Kepala Instalasi Gizi.
2) Perencanaan Menu
Perencanaan menu suatu rangkaian kegiatan yang kritis karena menu yang
ditampilkan berdampak pada penyelenggaraan makanan selanjutnya dan faktor
penentu dan citra rumah sakit. Langkah-langkah dalam perencanaan menu adalah
menetapkan macam menu, siklus menu dan periodenya, menetapkan pola menu,
menetapkan standar porsi, membuat master menu, inventarisir golongan, macam
dan resep, membuat format menu dan membuat penilaian menu.
Penyimpanan
4. Alur Bahan
Kerja Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan
Penerimaan Bahan
Makanan Makanan
Kualitas dan
Kuantitas
Gudang Kecil Gudang
Besar
Bahan Bahan
Makanan Makanan
Kering Basah
Persiapan Bahan
Makanan
Pengolahan
Gambar 3. Bagan Alur Kerja Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan
di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Penerimaan
Administrasi P
Bahan Makanan
6. Alur Kerja Persiapan, Pengolahan dan Distribusi
dari bagianMakanan
E
logistik
N
G
Gudang Persiapan
Lauk dan O
Kering
Sayur L
Gudang A
Basah
H
Pengolaha
n A
Pemorsian
Produksi
Makanan
Distribusi
Ruang
Perawatan
(Pramusaji)
Gizi
Ruang Pasien
Rawat
Gambar 4. Bagan Alur Kerja Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan di
RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
b) Pengolahan Snack
Pada pengolahan snack juga termasuk ke dalam salah satu
produksi makanan di instalasi gizi rumah sakit Dr. H.Marzoeki
Mahdi, Bogor. Ruangan pengolahan snack terpisah dari ruangan
pengolahan umum, psikiatri dan napza. Pegawai di bagian
pengolahan snack hanya memiliki satu shift kerja yaitu shift pagi,
oleh karena itu pengolahan snack dibuat pada hari yang sama
dengan hari penyajian dan dibuat di pagi hari. Proses pembuatan
snack dilakukan untuk seluruh pasien (umum, psikiatri dan napza).
Jenis snack disesuaikan dengan menu dan jenis diit sehingga
terdapat snack diit dan non diit.
c) Pengolahan Susu
Selain pengolahan makanan, instalasi gizi di rumah sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi, Bogor juga mempersiapkan susu formula khusus
untuk pasien yang membutuhkan asupan makanan tambahan bagi
pasien yang status gizinya kurang disesuaikan dengan kebutuhan
diit yang dianjurkan oleh ahli gizi. Pemberian susu formula untuk
pasien minimal 1 kali seperti susu fullcream, susu kedele, dan jenis
susu diit khusus lainnya untuk pagi dan sore hari. Penyajian susu
yang diseduh menggunakan gelas plastik bening seperti ukuran
gelas aqua yang ditutup dengan cup sealer mencegah agar tidak
membahayakan pasien.
3. Pendistribusian Makanan
Distribusi Makanan adalah serangkaian proses kegiatan
penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi
konsumen/pasien yang dilayani. Dengan tujuan konsumen/pasien
mendapatkan makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Sistem
distribusi yang digunakan sangat mempengaruhi makanan yang
disajikan, tergantung pada jenis dan jumlah tenaga, peralatandang
perlengkapan yang ada. Terdapat 3 (tiga) sistem distribusi makanan di
rumah sakit, yaitu sistem yang dipusatkan (sentralisasi), sistem yang
tidak dipusatkan (desentralisasi), dan kombinasi antara sentralisasi
dengan desentralisasi (Kemenkes RI, 2013).
Sistem distribusi makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Dr.
H.Marzoeki Mahdi, Bogor pada umumnya menggunakan sistem
sentralisasi. Pemorsian makanan untuk pasien psikiatri dan napza
dilakukan di gedung instalasi gizi. Distribusi dilakukan dengan
menggunakan mobil box khusus untuk mengantarkan makanan menuju
ruangan pasien psikiatri. Sedangkan pemorsian untuk pasien umum
dilakukan di ruang pemorsian dan pendistribusin pasien umum.
Kemudian, distribusi makanan ke ruang pasien menggunakan
trolly(kereta makanan) yang bersekat dan tertutup.
Selain sistem sentralisasi, Rumah Sakit Dr. H.Marzoeki Mahdi,
Bogor juga menggunakan sistem prasmanan (serving dish). Sistem
prasmanan dikhususkan untuk pasien psikiatri kelas 1 yaitu Srikandi,
Sinta, sertaserta pasien napza diruang rehabilitasi (Rama).
Pengumpulan Data
No Pengumpulan Hasil Pengamatan Langsung Analisis
Data
1. Perencanaan Lokasi : ruang instalasi gizi Langkah-langkah
kebutuhan bahan Waktu : setiap tiga bulan sekali perencanaan kebutuhan
makanan atau triwulan bahan makanan :
Alat dan bahan : ATK, komputer 1. Susun macam bahan
Proses : makanan yang diperlukan,
1. Penetapan siklus menu lalu golongkan bahan
di RSMM makanan tersebut apakah
menggunakan siklus bahan makanan segar atau
menu 10+1 kering
2. Penetapan pola menu
2. Hitung semua kebutuhan
di RSMM untuk pasien
bahan makanan satu per
umum dan CLP serta satu dengan cara:
psikiatri dan napza. a. tetapkan jumlah
pola menu untuk kelas konsumen rata-rata yang
vip dilayani
makan pagi :
b. hitung macam dan
makanan pokok
lauk hewani kebutuhan bahan makanan
lauk dalam satu siklus
nabatisayuran c. tetapkan kurun waktu
snack pagi :2
kebutuhan bahan makanan
macam
makan siang : d. hitung berapa siklus
Makanan dalam satu periode yang
pokok telah ditetapkan dengan
Lauk hewani menggunakan kalender
Lauk nabati
Sayuran e. hitung kebutuhan macam
Buah-buahan dan jumlah bahan makanan
Snack sore : untuk kurun waktu yang
1 macam
Makan malam : ditetapkan
Makanan f. masukkan dalam
pokok formulir kbutuhan bahan
Lauk hewani
Lauk nabati makanan yang telah
Sayuran dilengkapi dengan
Buah-buahan spesifikasinya
Untuk pola menu kelas
Hasil analisis:
2 dan kelas 3 meliputi :
Makan pagi : Perencanaan kebutuhan
Makanan bahan makanan di Instalasi
pokok Gizi Rumah Sakit Dr. H.
Lauk hewani
Marzoeki Mahdi dapat
Lauk nabati
Sayuran dikatakan baik, karena
Snack pagi :1 telah sesuai dan memenuhi
macam ketentuan kemenkes RI
Makan siang :
Makanan 2013
pokok
Lauk hewani
Lauk nabati
Sayuran
Buah-buahan
Makan malam :
Makanan
pokok
Lauk hewani
Lauk nabati
sayuran
3. Penentuan standar
porsi
4. Penentuan master
menu
5. Penentuan format
menu
6. Penentuan standar
resep terdapat 2 cara
dalam penetapan
standar resep yaitu
melalui pengalaman
tentang resep atau
berbagai sumber resep
atau modifikasi syarat-
syarat diit.
7. Penentuan standar
bumbu
8. Membuat pedoman
menu
9. Penentuan jumlah
pasien yang
direncanakan untuk
periode tertentu
10. Penentuan periode
pengajuan bahan
makanan
11. Membuat perencanaan
bahan makanan
12. Cara menghitung
kebutuhan bahan
makanan
a. Buat format
kebutuhan bahan
makanan tdd:
nomor, nama baha
makanan, satuan,
jumlah bahan
makanan permenu,
jumlah perperiode,
harga satuan
bahana makanan,
total harga dan
spesifikasi
b. Golongkan bahan
makanan ke dalam
bahan makanan
segar dan kering
c. Hitung kebutuhan
bahan makanan:
jumlah konsumen
x berat kotor bahan
makanan dalam 1
menu sampai 10
menu
d. Hitung jumlah
bahan makanan
dalam 1 periode:
siklus 10 hari maka
dalam 1 bulan
dikalikan 3
e. Hitung anggaran
yang dibutuhkan:
jumlah setiap
bahan makanan
sesuai periode x
harga satuan bahan
makanan
f. Diajukan direktur
medik dan
keperawatan
g. RS melakukan
pemesanan bahan
makanan melalui
ULP dengan cara
lelang
2. Perencanaan/Penga Lokasi/ruangan : ruang instalasi Langkah-langkah
daan/pembelian gizi perencanaan anggaran
bahan makanan Waktu : setiap tiga bulan sekali bahan makanan :
Alat dan bahan : ATK, buku, 1. kumpulkan data jumlah
komputer konsumen atau pasien
Proses : 2. kumpulkan harga bahan
1. Perencanaan kebutuhan makanan, kemudian
bahan makanan pasien tentukan harga rata-rata
sesuai dengan periode bahan makanan
tertentu untuk saat ini 3. buat pedoman berat
periode nya tiga bulan bersih bahan makanan
sekali (pertriwulan dan yang digunkan baik dan
sekarang triwulan II) dikonversikan kedalam
2. Diajukan ke bagian
berat kotor
direktur medic dan
4. hitung indeks harga
keperawatan untuk di
bahan makanan perorang
lakukan pengecekan ulang
per hari
(kesesuaian anggaran yang
5. hitung anggaran bahan
diajukan)
makanan per oran setahun
3. Apabila sesuai akan
diajukan kebagian ULP (jumlah konsumen atau
(Unit Layanan Pengadaan) pasien yang dilayani dalam
untuk diadakan pembelian, 1 tahun dikalikan indeks
pokja yang berugas di harga makananan
ULP adalah pokja barang 6. hasil perhitungan
non medis, di ULP untuk anggaran dilaporkan
melakukan pengadaan kepada pengambil
pembelian jika anggaran keputusan (sesuai dengan
kurang dari 200 juta akan struktur organisasi masing-
dilakukan penunjukan masing)
langsung dan jika 7. rencana anggaran
anggarannya lebih dari diusulkan secara resmi
200 juta akan dilakukan melalui jalur administrasi
pembelian bahan makanan yang berlaku
secara lelang melalui Hasil analisis :
online lembaga pengadaan Perencanaan perencanaan/
secara elektronik (LPSE) pengadaan/pembelian
4. Karena anggaran
bahan makanan di Instalasi
pengadaan bahan makanan
Gizi Rumah Sakit Dr. H,
pasien > 200 juta makan
Marzoeki Mahdi dapat
dilakukan pembelian
dikatakan baik, karena
melalui LPSE yaitu
telah sesuai dan memenuhi
a. Diumumkannya
ketentuan kemenkes RI
pengadaan atau
2013
pembelian secara
umum melalui social
media (line) oleh ULP.
b. Rekanan melakukan
pendaftaran secara
online
c. jika ada rekanan yang
bertanya rumah sakit
akan melakukan
penjelasan melalui
online mengenai
rencana kerja dan
syarat (baik
administrasi maupun
jenis bahan makanan
dll)
d. Seminggu setelah
penjelasan rekanan
memasukkan
penawaran harga ke
rumah sakit (minimal 3
rekanan)
e. ULP dengan pokjanya
akan mengecek harga
dan syarat-syarat
lainnya dari rekanan
yang memasukkan
penawaran, serta
melakukan evaluasi
untuk menentukan
pemenang
f. ULP mengumumkan
pemenang lelang
g. Adanya waktu sanggah
rekanan yaitu
keberatan dari rekanan
terhadap keputusan
ULP jika tidak setuju
dengan keputusan ULP
h. Akan dilakukan
penentuan pemenang
yang sudah sah
i. Pembuatan kontrak
kerja
5. Instalasi gizi melakukan
pemesanan bahan
makanan (order) sesuai
dengan menu, standar
porsi/berat kotor, jumlah
pasien.
- Pemesanan bahan
makanan segar yang
meliputi sayuran, lauk-
pauk, buah-buahan,
bumbu-bumbu segar
dan snack yang
dilakukan setiap hari
diberikan dua hari
sebelumnya
- Pemesanan bumbu
kering dilakukan 10
hari sekali.
- Pemesanan bahan
makanan kering
dilakukan satu bulan
sekali dan pengiriman
dilakukan secara
bertahap
3. Penerimaan bahan Lokasi: Ruang penerimaan bahan Langkah-langkah
makanan makanan penerimaan bahan
Waktu: makanan
BMS : dilakukan setiap 1. bahan makanan di
pagi hari jam 04.30 periksa, sesuai dengan
09.00 dan dilakukan setiap pesanan dan ketentuan
sore hari jam 15.00-16.00 spesifikasi bahan makanan
BMK : pada jam dan hari
yang dipesan
kerja 07.30-16.00
2. bahan makanan dikirim
Alat dan bahan: timbangan bahan
ke gudang penyimpanan
makanan, trolley, bon pemesanan
sesuai dengan jenis barang
bahan makanan, dan ATK atau dapat langsung ke
Proses: tempat pengolahan
1. Bahan makanan segar makanan
yang datang dari rekanan Prasyarat :
akan diterima oleh panitia 1. bahan makanan
penerima hasil pekerjaan diperiksa, sesuai dengan
barang non medis dan pesanan dan ketentuan
disesuaikan dengan bon spesifikasi bahan makanan
pemesanan bahan yang dipesan
makanan harian yang 2. tersedianya bahan
berlaku pada hari itu makanan yang telah
2. Untuk bumbu kering
ditetapkan
dikirim 10 hari 1x.
Hasil analisis :
Sedangkan untuk bahan
Penerimaan bahan
makanan kering seperti
makanan di Instalasi Gizi
kecap, susu, beras, gula,
Rumah Sakit Dr. H,
garam dll diterima secara
Marzoeki Mahdi dapat
bertahap dengan waktu
dikatakan baik, karena
yang sudah ditentukan
telah sesuai dan memenuhi
(karena BMK yang masuk
ketentuan kemenkes RI
ke gudan besar dan
2013
langsung dicatat di surat
masuk)
3. Barang yang sudah
diterima akan di cek
spesifikasinya sesuai atau
tidak, jika tidak sesuai
maka bahan makanan akan
dikembalikan ke rekanan
untuk diganti kembali
dengan yang baru sesuai
dengan spesifikasi.
4. Jika sesuai dengan
spesifikasi nya akan di
timbang sesuai dengan bon
pemesanan bahan
makanan
Dasar penerimaan bahan
makanan:
Bon pemesanan dari instalasi gizi
dan faktur atau surat jalan dari
rekanan
4. Penyimpanan bahan Lokasi: gudang besar dan gudang Langkah-langkah
makanan harian penyimpanan bahan
Waktu: setiap barang yang datang makanan:
Alat dan bahan: trolley 1. setelah bahan makanan
a. Bahan makanan kering di yang telah memenuhi
gudang besar syarat diterima, segera
- Bahan makanan kering
dibawa keruang
yang terdapat didalam
penyimpanan, gudang atau
gudang besar adalah
ruang pendingin
susu formula khusus
2. apabila bahan makanan
(isocal, nutrient
langsung digunakan,
optimum, nutrient
setelah ditimbang dan
diabetic,nutrient fiber,
diperiksa oleh bagian
entramix, prenagen,
penyimpanan bahan
lactamic dll) gula
makanan setempat dibawa
pasir, gula merah,
keruang persiapan bahan
minyak goreng,
makanan
kacang-kacangan,
Pra syarat :
beras dll.
1. adanya ruang
- Penyimpanan bahan
penyimpanan bahan
makanan kering di
makanan kering dan bahan
letakkan didalam rak
makanan segar
dan lemari, spesifikasi
2. tersedinya fasilitas ruang
jarak bahan makanan
penyimpanan bahan
dengan lantai 15 cm, makanan sesuai dengan
jarak bahan makanan peraturan
dengan dinding 5 cm, 3. tersedinya kartu stok
jarak bahan makanan bahan makanan atau buku
dengan langit-langit 60 catatan keluar masuk nya
cm bahan makanan
- Suhu di gudang besar
Hasil analisis :
berkisar antara 19 -
Penyimpanan bahan
21 C
makanan di Instalasi Gizi
- Sistem penyimpanan
Rumah Sakit Dr. H,
bahan makanan di
Marzoeki Mahdi dapat
gudang besar Rs. Dr.
dikatakan baik, karena
H. Marzoeki Mahdi
telah sesuai dan memenuhi
Bogor sudah sesuai
ketentuan kemenkes RI
dengan ketentuan
2013
Depkes RI (2007)
yaitu menggunakan
sistem FEFO (first
expired first out), yaitu
dengan perputaran
bahan makanan yang
dicatat dalam kartu
stock bahan makanan.
b. Bahan Makanan kering di
gudang harian
Penyimpanan bahan
makanan kering di
gudang harian
disimpan di dalam
lemari penyimpanan
dan disusun
berdasarkan dengan
jenisnya
Penyimpanan bahan
makanan kering
terdapat 3 lemari (2
lemari stainless stell
dan 1 lemari kayu)
dan 1 rak susun 3
terbuka stainless
steal
1 lemari stainless
stell untuk
menyimpan susu,
agar-agar, sirup,
baking powder
dll
1 lemari stainless
stell untuk
menyimpan
bumbu seperti
ketumbar, asem,
kemiri, biji pala
di dalam wadah
toples tertutup
1 lemari kayu
untuk
menyimpan
plastik, sedotan,
sendok plastik,
mika plastik dll
1 rak susun 3
terbuka stainless
stell untuk
meletakkan
bumbu-bumbu
seperti bawang
merah, bawang
putih, dan
bawang bombai
yang disimpan di
dalam box plastik
- Bahan makanan yang
terdapat digudang
harian digunakan
untuk persiapan bahan
makanan yang siap
diolah
c. Bahan makanan segar di
gudang harian terdapat 2
gudang.
1 gudang BMS untuk
bahan makanan jadi
yang diperuntukan untuk
persiapan makan pagi.
Terdapat 1 chiller di
gudang BMS bahan
maknana jadi.
1 gudang BMS untuk
menyimpan sayur dan
buah. Terdapat 2 buah
chiller dan 1 buah
- Pada ruang
penyimpanan bahan
makanan segar
terdapat freezer dan
refrigerator
Sayuran dan buah-
buahan disimpan
didalam
refrigerator dengan
suhu 4 sampai 6C
Daging, ayam,
bakso, sosis,
nugget disimpan
dalam freezer
dengan suhu -9
sebelum disimpan
daging dan ayam
dibersihkan dan
dicuci terlebih
dahulu
Telur di letakkan di
atas wadah
penyimpanan telur
- Agar bahan makanan
tersebut tetap dalam
keadaan segar saat
digunakan
- sistem penyimpanan
dan pengeluaran
berdasarkan makanan
yang dibutuhkan dan
tidak ada penyimpanan
yang banyak
5. Penyaluran bahan Lokasi: ruang instalasi gizi Prasyarat penyaluran bahan
makanan Waktu : makanan :
penyaluran bahan 1. adanya bon permintaan
makanan pada pagi hari bahan makanan
terdapat sebagian untuk Tersedianya kartu stok atau
makan pagi (untuk kelas II buku catatan keluar masuk
dan kelas III psikiatri nya bahan makanan
berupa sayuran) untuk Hasil analisis :
pagi keesokan harinya Penyaluran bahan makanan
(untuk VIP, I psikiatri dan di Instalasi Gizi Rumah
pasien umum) Sakit Dr. H, Marzoeki
penyaluran bahan Mahdi dapat dikatakan
makanan pada siang hari baik, karena telah sesuai
terdapat sebagian untuk dan memenuhi ketentuan
makan sore atau malam kemenkes RI
(untuk VIP, kelas II, kelas
III psikiatri dan pasien
umum)
Alat dan bahan : trolley, catatan
bahan makanan untuk pengolahan
pasien umum dan CLP serta
pasien psikiatri dan NAPZA,
menu, daftar jumlah pasien,
timbangan dan ATK
Proses :
1. Penyaluran bahan
makanan dari gudang
besar ke gudang harian di
lakukan oleh ka unit
produksi dengan
menggunakan bon
pemesanan ke penanggung
jawab gudang besar setiap
hari kecuali untuk hari
libur biasanya diminta
sesuai jumlah hari libur
2. Penyaluran bahan
makanan dari gudang
harian ke ruang
pengolahan makanan
dilakukan oleh
penanggung jawab gudang
harian dengan
menggunakan buku
permintaan bahan
makanan harian
3. Bahan makanan yang
digunakan untuk
pengolahan makan pagi,
siang dan malam akan
disalurkan ke bagian
pengolahan diit dan non
diit
6 Perhitungan atau Lokasi/Ruangan: bidang
pendataan jumlah perawatan dan instalasi gizi
Waktu:
pasien
Alat dan bahan: catatan nama-
nama pasien yang berada di ruang
ruang rawat, buku, ATK, dan
komputer
Proses:
1. Terdapat list atau formulir
jumlah pasien dari bidang
perawatan
2. Setelah itu terdapat buku
ekspedisi dan DPMP
(daftar permintaan
makanan pasien) dari
laporan penanggung jawab
pasien umum dan CLP
serta psikiatri dan NAPZA
3. Di lanjutkan oleh
pengecekan ahli gizi
ruangan.
4. Dilakukan pengecekan
ulang ke setiap ruangan
melalui iphone
7. Formulir Lokasi/Ruangan: instalasi gizi
permintaan RSMM
Waktu: untuk pasien umum
makanan pasien
Dibuat pada waktu distribusi
makan pagi,siang, sore karena
perputaran pasien nya cepat.
Pasien psikiatri dibuat pada waktu
distribusi makan sore. Untuk
makan pagi dan siang dilakukan
pengecekan melalui iphone dan
laporan ahli gizi ruangan (untuk
makan siang)
Alat dan bahan : formulir
permintaan makanan pasien, ATK,
iphone, jumlah pasien per tiap
ruangan, nama, ruangan, no rekam
medic, dan tanggal lahir pasien
(etiket)
Proses :
a. Pasien psikiatri dan
NAPZA
di catat jenis dan diit
makanan dan jumlah
pasien, karena pasien
psikiatri diitnya biasa dan
tetap dilakukan nya
pemantauan (kecuali
pasien psikiatri yang
berdiit)
b. Pasien umum dan CLP
1. Menerima laporan baru
atau pasien pindahan dari
petugas ruangan,
kemudian dilaporakan ke
ahli gizi ruangan
2. Mencatat atau menulis
nama pasien, nama
ruangan dan jenis diit
pasien di papan tulis yang
tersedia di instalasi gizi
ataupun di pantry
kemudian dicatat dibuku
laporan jumlah pasien
3. Menginformasikan
permintaan makanan ke
unit produksi instalasi gizi
sebagai unit yang
menyelenggarakan
makanan pasien
4. Petugas atau pelaksana
gizi menyediakan
makanan pasien sesuai
dengan permintaan dari
ruangan berdasarkan
standar porsi dan menu
yang berlaku serta
memberikan etiket yang
berisi nama, no rekam
medic, tanggal lahir, jenis
diit dan ruangan pasien
5. Petugas distribusi atau
pramusaji mengantarkan
makanan pasien ke
ruangan berdasarkan data
pasien yang tertera di
papan tulis dan etiket
dengan menggunakan
buku ekspedisi dan
membawa formulir DPMP
(Daftar Permintaan
Makanan Pasien)
8. Rekapan makanan Lokasi/Ruangan: ruang instalasi
harian pasien gizi
Waktu: pencatatan jumlah pasien
di yang dilakukan oleh masing-
masing penanggung jawab setiap
hari
Alat dan bahan : ATK, buku
rekapan, papan tulis
Proses:
a. Pasien psikiatri dan
NAPZA
Dari ruang perawat
terdapat catatan makanan
dan diit yang diberikan
untuk mendata pasien nya.
Terutama pasien psiatri
yang berdiit, ahli gizi yang
bertugas meminta nomor
rekam medic dan tanggal
lahir pasien dan untuk
pasien psikiatri yang tidak
berdiit didata langsung
dengan nama dan jenis
makanan yang diberikan
lalu ditulis di buku
pendistribusian makanan
pasien
b. Pasien umum dan CLP
Tulisan yang terdapat di
papan tulis di ruang pantry
umum instalasi gizi
RSMM yang berupa nama
dan jenis makanan, diit
yang diberikan oleh ahli
gizi dan nama ruangan
pasien akan dicatat ulang
ke dalam buku
pendistribusian makanan
pasien sebagai laporan
jumlah pasien, setiap
masing-masing
penanggung jawab direkap
ulang oleh bagian
administrasi untuk
dilaporkan ke kepala
instalasi gizi dan
dilaporkan ke direktur
medis dan keperawatan
9. Rekapan makanan Lokasi/Ruangan: Instalasi Gizi
Waktu: setiap bulan
bulanan pasien
Alat dan bahan: buku catatan
rekapan makanan harian pasien,
ATK, dan komputer
Proses :
Laporan jumlah pasien yang
dibuat setiap hari oleh masing-
masing Penanggungjawab bagian
umum & CLP serta psikiatri &
napza diserahkan ke bagian
administrasi untuk direkap
sebagai dasar pembuatan
perencanan bahan makanan untuk
periode tertentu yaitu per-
triwulan.
10. Perhitungan ongkos Lokasi/ruangan : ruang instalasi
produksi untuk gizi
suatu periode Alat: ATK, buku, komputer
tertentu, minimal Proses: untuk RSMM merupakan
untuk menu satu RS pusat langsung dibawah
hari kemenkes. Anggaran makan
pasien untuk sehari makan per
orang, anggaran dihitung dari total
bahan makanan yang dibuat untuk
periode tertentu dibagi jumlah
pasien yang direncanakan dibagi
jumlah hari dari periode tersebut.
11. Inventarisasi dan Lokasi/ruangan: ruang instalasi
penentuan gizi
kebutuhan peralatan Waktu:
Alat: ATK, buku, komputer
Proses: Pengecekan semua alat
dari jumlah alat, kelayakan alat,
dan kelengkapan alat.Diajukan 1
tahun sebelumnya, proses
pembeliannya mengikuti aturan
RS
H. ANALISIS KEGIATAN DI BAGIAN PENERIMAAN,
PENYIMPANAN, DAN PENYALURAN MAKANAN DI RS
Penerimaan
Hasil Pengamatan Langsung
Bahan Makanan Segar
1. Lokasi/Ruangan : Ruang Penerimaan Bahan Makanan Segar (Gudang
Harian)
2. Waktu : Setiap hari pada Pagi (04:30 s/d 09.00 WIB) dan Sore (15:00
s/d 16.00WIB)
3. Alat :
Alat tulis kantor
Bangku plastik dan bangku lipat
Bon pemesanan
Kartu stock
Keranjang belanjaan (2 buah)
Meja panjang (2 buah)
Timbangan besar (2 buah)
Timbangan kecil (1 buah)
4. Petugas Utama : Ibu. Heni Rohaeni, S. Tr. Gz
5. Petugas Pembantu : -
6. Supervisor : Ibu. Dwi Setyarini, SKM
7. Proses : Rekanan yang telah menandatangani kontrak dengan pihak
RSMM setiap hari datang membawa bahan makanan segar yang telah
dipesan dari dua hari sebelum hari H beserta bon pemesanan. Rekanan
membawa pesanan bahan makanan beserta bon pesanan dan
faktur/surat jalan. Bahan makanan yang datang dibawa ke instalasi gizi
di bagian penerimaan bahan makanan segar dan di cek oleh petugas
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP). Bahan makanan yang telah
dipesan datang dibawa ke bagian penerimaan bahan makanan langsung
diperiksa spesifikasi kualitas dan kuantitasnya, dihitung jumlahnya, dan
ditimbang beratnya. Jika bahan pesanan yang datang tidak sesuai
dengan spesifikasinya bahan makanan akan dikembalikan ke rekanan
untuk diganti sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pada hari itu.
Apabila bahan makanan sesuai dengan pemesanan maka barang/bahan
makanansegar akan diterima secara resmi dengan menanandatangani
bukti penerimaan berupa bon pesanan dan surat jalan oleh kedua belah
pihak.
Langkah :
1) Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesananan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
2) Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis
barang atau dapat langsung ke tempat pengolahan.
Hasil analisis :
Alur kerja penerimaan bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr.
H. Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik, karena prasyarat dan langkah
telah sesuai dan memenuhi ketentuan Kemenkes RI.
Penerimaan
Hasil Pengamatan Langsung
Bahan Makanan Kering
1. Lokasi/Ruangan : Ruang Penerimaan Bahan Makanan Kering (Gudang
Besar)
2. Waktu : Sebulan dengan penerimaan secara bertahap menurut hari dan
jam kerja
3. Alat :
Alat tulis kantor
Bangku lipat (2 buah)
Bon pemesanan
Box plastik besar (2 buah)
Kalender (1 buah)
Kartu stock
Komputer (1 set)
Lemari kayu terbuka (2 buah)
Lemari kayu tertutup (2 buah)
Lemari rak 3 susun (4 buah)
Trolly barang (1 buah)
Meja kerja (1 buah)
Termometer suhu ruangan (1 buah)
Timbangan besar (1 buah)
Timbangan kecil (1 buah)
Vallet besi (3 buah)
4. Petugas Utama : Bpk. Suherman M, AMG
5. Petugas Pembantu : -
6. Supervisor : Ibu. Nunung Nurusalma, SKM
7. Proses : Rekanan yang telah menandatangani kontrak dengan pihak
RSMM membawa barang dan bahan makanan kering untuk persediaan
selama satu bulan dengan secara bertahap. Rekanan membawa pesanan
bahan makanan beserta bon pesanan dan faktur/surat jalan. Bahan
makanan kering yang datang dibawa ke instalasi gizi di bagian
penerimaan bahan makanan dan di cek oleh petugas Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan (PPHP). Bahan makanan kering yang telah dipesan
datang dibawa ke bagian penerimaan bahan makanan langsung
diperiksa spesifikasi kualitas dan kuantitasnya, dihitung jumlahnya, dan
ditimbang beratnya. Jika bahan makanan pesanan yang datang tidak
sesuai dengan spesifikasinya bahan makanan akan dikembalikan ke
rekanan untuk diganti sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan secara
bertahap. Apabila bahan makanan sesuai dengan pemesanan maka
barang/bahan makanankering akan diterima secara resmi dengan
menanandatangani bukti penerimaan berupa bon pesanan dan surat
jalan oleh kedua belah pihak.
Langkah :
1) Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesananan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
2) Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis
barang atau dapat langsung ke tempat pengolahan.
Hasil analisis :
Alur kerja penerimaan bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr.
H. Marzoeki Mahdi dapat dikatakan baik, karena prasyarat dan langkah
telah sesuai dan memenuhi ketentuan Kemenkes RI.
Penyimpanan
Hasil Pengamatan Langsung
PenyimpananGudang Besar Bahan Makanan Kering
1. Lokasi/Ruangan : Gudang Besar (Barang dan Bahan Makanan Kering)
2. Waktu : 1 bulan
3. Alat :
Alat tulis kantor
Bangku lipat (2 buah)
Bon pemesanan
Box plastik besar (2 buah)
Kalender (1 buah)
Kartu stock
Komputer (1 set)
Lemari kabinet (4 buah)
Lemari kayu terbuka (2 buah)
Lemari kayu tertutup (2 buah)
Lemari rak besi 3 susun (4 buah)
Trolly barang (1 buah)
Meja kerja (1 buah)
Termometer suhu ruangan (1 buah)
Timbangan besar (1 buah)
Timbangan kecil analitik (1 buah)
Vallet besi (3 buah)
4. Petugas Utama : Bpk. Suherman M, AMG
5. Petugas Pembantu : -
6. Supervisor : Ibu. Nunung Nurusalma, SKM
7. Proses : Barang telah diterima dari rekanan akan disimpan ditempat
penyimpanan masing-masing menurut pelabelan nama barang dan
bahan. Penyimpanan bahan makanan kering di letakkan didalam rak
dan lemari, dengan spesifikasi jarak lemari bahan makanan dengan
lantai sejauh 15cm, jarak lemari bahan makanan dengan dinding
sejauh 5cm, dan jarak lemari bahan makanan dengan langit-langit
ruangan sejauh 60cm. Penempatan bahan makanan yang memiliki
ukuran cukup besar dan tidak dapat disimpan didalam lemari
menggunakan vallet sebagai alas yang dapat memberi jarak bahan
makanan dari lantai. Pengecekkan barang dan bahan makanan secara
berkala akan dilakukan sesuai dengan spesifikasi kualitas dan
kuantitas. Penempatan dan pengambilan bahan makanan sudah sesuai
dengan ketentuan Depkes RI (2007) yaitu menggunakan sistem FEFO
(first expired first out), dengan tujuan barang yang pertama kali datang
menjadi barang yang pertama kali keluar untuk dipakai sesuai
keperluan untuk menghindari terjadinya bahan memasuki tanggal
kadaluarsa sebelum pemakaian. Barang yang telah keluar dari gudang
untuk dipakai dicatat dalam kartu stok dan dimasukan kedalam
aplikasi catatan persediaan. Suhu yang disarankan untuk penyimpanan
di gudang kering besar berkisar antara 19C 21C. Pengecekan suhu
ruang juga diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
bahan makanan karena suhu penyimpanan tidak sesuai dengan
karakteristik penyimpanan. Bahan makanan disimpan dalam kurun
waktu 1 bulan kedepan menurut kebutuhan dari pengolahan menu
makanan pasien dalam 10+1 hari.
Hasil analisis :
Cara penyimpanan bahan makanan kering di gudang besar dapat
dikatakan baik, karena sudah beberapa point syarat terpenuhi dan perlu
ditingkatkan lagi agar semua persyaratan terpenuhi dan penyimpanan
bahan makanan kering semakin aman.
Hasil analisis :
Cara penyimpanan bahan makanan kering di gudang harian dapat
dikatakan baik, karena sudh memenuhi syarat dan ketentuan standar
penyimpanan menurut Kemenkes RI, 2013.
Hasil analisis :
Cara penyimpanan bahan makanan kering di gudang harian dapat
dikatakan baik, karena sudah memenuhi syarat dan ketentuan standar
penyimpanan menurut Kemenkes RI, 2013.
Hasil analisis :
Cara penyimpanan bahan makanan kering di gudang besar dapat
dikatakan baik, karena sudah beberapa point syarat terpenuhi dan perlu
ditingkatkan lagi agar semua persyaratan terpenuhi dan penyimpanan
bahan makanan kering semakin aman.
Penyaluran
Hasil Pengamatan Langsung
Penyaluran Gudang Besar Bahan Makanan Kering
1. Lokasi/Ruangan : Gudang Besar
2. Waktu : Setiap hari
3. Alat :
Alat tulis kantor
Bangku lipat (2 buah)
Bon pemesanandari Unit Produksi
Box plastik besar (2 buah)
Kalender (1 buah)
Kartu stock
Komputer (1 set)
Lemari kabinet (4 buah)
Lemari kayu terbuka (2 buah)
Lemari kayu tertutup (2 buah)
Lemari rak besi 3 susun (4 buah)
Trolly barang (1 buah)
Meja kerja (1 buah)
Termometer suhu ruangan (1 buah)
Timbangan besar (1 buah)
Timbangan kecil analitik (1 buah)
Vallet besi (3 buah)
4. Petugas Utama : Bpk. Suherman M, AMG
5. Petugas Pembantu : -
6. Supervisor : Bu. Novarina Majid, SKM
7. Proses : Ka.Unit Produksi menulis bon permintaan ke gudang besar
sesuai dengan menu yang akan berlaku besok di setiap harinya. Lalu
petugas gudang besar mengeluarkan barang sesuai permintaan Ka.Unit
Produksi dan mengantarkan ke gudang harian, setelah dicatat dan
dimasukkan ke sistem SIMAK. Pengiriman barang dikirim setiap
hari/kecuali pada hari libur. Pengiriman untuk hari libur akan dikirim ke
gudang kering pada hari sebelumnya untuk disimpan.
Hasil analisis :
Cara penyaluran bahan makanan kering di gudang besar dapat dikatakan
baik, karena sudah memenuhi syarat dan ketentuan standar penyimpanan
menurut Kemenkes RI, 2013.
Penyaluran Gudang Harian Bahan Makanan Segar
Hasil analisis :
Cara penyaluran bahan makanan segar di gudang harian dapat dikatakan
baik, karena sudah memenuhi syarat dan ketentuan standar penyimpanan
menurut Kemenkes RI, 2013.
Hasil analisis :
Cara penyaluran bahan makanan kering di gudang harian dapat dikatakan
baik, karena sudah memenuhi syarat dan ketentuan standar penyimpanan
menurut Kemenkes RI, 2013.
Persiapan
No Jenis Bahan Makanan Hasil Pengamatan Langsung
1 Bahan Makanan Pokok
a. Nasi Ruangan : Ruang Pengolahan Nasi
Waktu :
- Pagi
- Siang
- Sore
Alat :
4 Rice Cooker Skala Besar
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Beras disiapkan sebanyak 3 kg/alat
- Beras dicuci sampai bersih
b. Nasi Tim Ruangan : Ruang Pengolahan Diit
Khusus
Waktu :
- Pagi
- Siang
- Sore
Alat :
- Magicom
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Beras dicuci sampai bersih
c. Bubur
Ruangan : Ruang Pengolahan Diit
Khusus
Waktu :
- Pagi
- Siang
- Sore
Alat dan Bahan :
- Rice Cooker Skala Besar
- Centong Besar
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Beras disiapkan sebanyak 2,5 kg
- Beras dicuci sampai bersih
2 Lauk
a. Pengolahan Lauk Non-Diit Lokasi/Ruangan : Ruang pengolahan
psikiatri
Waktu :
Persiapan
No Jenis Bahan Makanan Hasil Pengamatan Langsung
- Pagi untuk makan pagi, siang dan
sore
Alat :
- Pisau Stainless
- Talenan khusus daging
- Baskom stainless uk sedang/uk
besar
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Pemotongan
- Pencucian
b. Pengolahan Lauk Diit - Perebusan
Lokasi/Ruangan : Ruang Pengolahan
Diit
Waktu :
- Pagi untuk makan pagi, siang dan
sore
Alat :
- Pisau Stainless
- Talenan khusus daging (warna
putih)
- Baskom stainless uk sedang/uk
besar
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Pemotongan
- Pencucian
- Perebusan
3 Sayur-sayuran
a. Pengolahan Sayur Non-Diit Lokasi/Ruangan : Ruang Pengolahan
Sayur dan Buah
Waktu :
Pagi
Alat :
- Pisau stainless
- Talenan khusus sayur
- Tampah uk besar
- Piller
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Pengupasan
- Pemotongan
- Pencucian
b. Pengolahan Sayur Diit
Lokasi/Ruangan : Ruang Pengolahan
Diit
Persiapan
No Jenis Bahan Makanan Hasil Pengamatan Langsung
Waktu :
Pagi dan Siang
Alat :
- Pisau stainless
- Talenan khusus sayur
- Wadah Plastik
- Piller
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Pengupasan
- Pemotongan
- Pencucian
4 Buah-buahan
a. Persiapan Buah Non-Diit Lokasi/Ruangan :Ruang Pengolahan
Non-Diit
Waktu :
Pagi
Alat :
- Pisau Stainless
- Piller
- Wadah Plastik
- Talenan Khusus Buah
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Pengupasan
- Pemotongan
- Pencucian
b. Persiapan Buah Diit
Lokasi/Ruangan : Ruang Pengolahan
Diit
Waktu :
Pagi dan Siang
Alat :
- Pisau Stainless
- Piller
- Wadah Plastik
- Talenan Khusus Buah
Proses Persiapan sebelum Diolah :
- Pengupasan
- Pemotongan
- Pencucian
5 Snack (kue) Lokasi/Ruangan : Ruang Pengolahan
Snack
Waktu :
Pagi hari
Alat :
- Oven
Persiapan
No Jenis Bahan Makanan Hasil Pengamatan Langsung
- Kompor
- Dandang uk sedang/uk besar
- Cup Sealer
Proses :
- Penerimaan Bahan Makanan yang
dibutuhkan
- Persiapan alat dan bahan makanan
yang digunakan
- Pengolahan snack
6 Bumbu Lokasi/Ruangan : Ruang Persiapan
bumbu
Waktu :
Pagi dan Siang
Alat :
- Pisau Stainless
- Talenan
- Blender
- Baskom Stainless
Standar Bumbu:
- Standar Bumbu Merah (khusus
non-diet)
- Standar Bumbu Putih
- Standar Bumbu Kuning
- Standar Bumbu Iris
Proses :
- Pengupasan
- Pencucian
- Pemotongan
- Penggilingan
7 Organisasi Pada Kegiatan Pada kegiatan persiapan terdapat
Persiapan beberapa proses, yaitu :
- Persiapan lauk hewani dan nabati
- Persiapan Sayur
- Persiapan buah
- Persiapan bumbu
- Persiapan Bahan Makanan Kering
dan Segar
Kegiatan Pengolahan
Membuat Jadwal Produksi Makanan Lokasi/Ruangan :
- Ruang Pengolahan Diit
- Ruang Pengolahan Non-diit
- Ruang Pengolahan Snack
- Ruang Pengolahan Nasi
- Ruang Pemorsian dan
Pendistribusian Pasien Umum
Waktu :
Setiap hari (Pagi, Siang, dan Sore)
Alat :
- Alat persiapan bahan makanan
- Alat pengolahan bahan makanan
Proses :
Jadwal produksi makanan dibuat
berdasarkan siklus menu yang telah
ditetapkan
Melakukan Standarisasi Resep dan Lokasi/Ruangan : Pantry
Waktu : Pagi hari
Uji Coba Resep Baru
Alat : Plastik
Proses :
- Pengambilan sampel dari setiap
bahan makanan yang sudah diolah
Perbedaan Pengolahan Sesuai Penjelasan :
Pada tahap pengolahan di Instalasi
Dengan Kelas-Kelas pasien
Gizi RS Dr. H. Marzoeki Mahdi,
terdapat dua jenis pengolahan,
yaitu Pengolahan Non-Diit untuk
Pasien Psikiatri dan Pengolahan
Diit Khusus untuk Pasien Umum
dan Psikiatri (khusus Jatayu).
Organisasi Kegiatan Pengolahan Penjelasan :
- Penumisan
- Perebusan
- Pemanggangan
- Penggorengan
J. ANALISIS KEGIATAN BAGIAN DISTRIBUSI DAN PASCA
PENGOLAHAN INSTALASI GIZI RS
Sanitasi Perorangan
Waktu dilakukannya oleh pihak Rumah Sakit : 1 tahun sekali
Penggunaan alat pelindung diri : masker, sarung tangan, penutup kepala, serta
sendal jepit
Prosedur (perilaku hidup bersih dan sehat) sebelum bekerja : mencuci tangan
terlebih dahulu sebelum dan sesudah memegang bahan makanan atau mengolah
makanan
Waktu mencuci tangan bagi pegawai : Sebelum masuk ruangan, memegang bahan
makanan, dan selesai melakukan kegiatan
Lokasi : di depan pintu masuk Instalasi Gizi dan di ruang pengolahan diit
Manajemen Limbah
Penjelasan :
Limbah di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi terdiri dari limbah
domestik (non-medis) dan limbah (medis). Limbah non-medis akan ditampung
oleh Dinas Kebersihan Kota Bogor. Sedangkan, limbah medis yang tergolong
padat akan di tampung di Gd. LB 3 yang kemudian dibakar oleh Dinas Kebersihan
Kota Bogor. Selanjutnya, limbah medis cair akan diolah langsung menjadi air di
Intsalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi,
Bogor.
Manajemen Sampah
Jumlah tempat sampah : 284 tempat sampah di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki
Mahdi yang didalamnya terdapat 12 tempat sampah di Instalasi Gizi.
Dokumen Pemusnahan
Maniest
Keterangan Foto
5) Untuk mendapatkan porsi yang Ada standar porsi dan standar resep,
tetap (tidak berubah-ubah) harus tetapi belum diaplikasikan secara
digunakan standar porsi dan maksimal.
standar resep.
Responden Yth,
Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan gizi di ruang rawat inap, kami
mohon Bpk/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuisioner berikut ini: