You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA NY F DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM KEBESARAN

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny F
Umur : 43 tahun
Alamat : jombang
Pekerjaan : IRT
Jenis kelamin : perempuan
No. RM : 066839
Tanggal dirawat : 26-01-2013
Tanggal pengakjian: 4-2-2013

II. Alasan Masuk Ruamah Sakit


Berdasarkan pengkajian (menurut klien)
Klien mengatakan waktu ceramah dimesjid dibawah ke RSJ karena dikira gila
Menurut status
Marah marah dan ngomel-ngomel
III. Riwayat penyakit sekarang dan faktor prisipitasi
Pasien kambuh 5 hari yang lalu dan parah 3 hari ini,marah-marah,ngomel-ngomel,keluyuran,membuang baju
suaminya,melempari rumah tetangga.
DX: Resiko menciderai diri,orang lain,dan lingkungan
IV. Faktor predisposisi
1. Riwayat Penyakit Lalu
Pasien sudah menunjukan gejala sakit jiwa sejak tahun 2004,kemudian dibawah ke ketorsono,rawat jalan
dan menunjukan perubahan,tetapi tidak rutin minum obat
Tahun 2005 dibawah ke RSJ karena 2 bulan terakhir kambuh,gejala ditunjukan teriak sendiri,melihat
tuyul,marah-marah karena bertengkar dengan mertuanya,
Tahun 2006 Mrs yang ke-2 karena 4 bulan tidak kontrol,10 hari sebelumnya kambuh dengan gejala dan
suami,dan suka membuang barang (kalung).
Pada tahun 2013 (tahaun ini) 5 hari sebelumnya pasien kambuh dan parah 3 hari terakhir,gejalanya marah-
marah,ngomel,keluyuran, dan membuang baju suaminya.
2. Pengobatan sebelumya
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien sendiri yang membawa obat dan tidak minum,kontrol
tidak rutin.
Dx: regimen terapeutik inefektif
3. Riwayat trauma
Klien pernah mengalami trauma fisik yaitu memukul anaknya dan suaminya,klien sebagai pelakunya.
Dx : resiko Perilaku kekerasan
4. Pengelaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien mengatakan pernah dijambret tasnya oleh 2 orang jambret sepulang dari mesjid.
Kematian ayahnya
Bertengkar dengan ibunya
Klien mengatakan setiap mengalami kejadian yang tidak mengenakkan perasaannya sedih,dan akhirnya marah-
marah pada anak dan suaminya.
Dx :
Respon pasca trauma
Koping individu inefektif.
5. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa
V. Status Mental.
1. Penampilan : pasien tampak rapi,bersih,memakai pakian sesuain jadwal.
2. Kesadaran :
Kesadaran klien berubah secara:
Limitas i: pasien tidak bisa membedakan kaenyataan dibuktikan dengan pasien menyatakan dirinya ahli dahwa
dan tidak mengalami gangguan jiwa.
Relasi :
Pasien mengatakan tidak pernah berkumpul dengan teman yang lain karena waktunya banyak untuk
mendekatkan diri dengan Allah dengan cara ber muzadah.
Dx : perubahan proses pikir
3. Disorientasi
Waktu : klien mengatakan lupa tanggal berapa hari ini,tapi klen bisah menyebutkan hari dan jam.
Tempat : klien mengatakan sekarang berada di RSJ, tempat orang gila katanya.
Orang : klien mengatakan tidak kenal dengan teman sekamarnya,tetapi klien bisah membedakan perawat
dan pasien lain,bisah membedakan laki-laki dan perempuan.
Dx : -
4. Pembicaraan
Pasien bicara cepat,nada bicara cepat,pasien sering mengulang pembicaraan,mengatakan tentang kehebatan
dirinya,pembicraan awal terarah sesuai pertanyaan,lama kelamaan nglantur klien lebih sering menunduk ketika
bicara.
Dx : kerusakan kominikasi verbal
5. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Klien tampak lebih sering tidur dan jarang beraktivitas dengan teman atau orang lain,karena tidak punya waktu
untuk berkenalan, klien mengatakan lebih baik mendekatkan diri pada Allah, pasien lebih sering menyendiri
dan beraktivitas dengan motivasi klien tidak pernah membantu aktifitas di RSJ.
Dx : Devisit aktivitas
6. Afek dan Emosi
Emosi klien sering berubah-ubah kadang wajar kadang menyendiri (diam)
Masalah : labil

7. Persepsi sensori
Tidak ada halusinasi
Tidak ada ilusi
Tidak ada depersonalisai
Tidak ada realisasi
Tidak ada gangguan somatusensorik
Dx : -
8. Proses pikir
a. Arus pikir
Pembicaraan klien berulang-ulang (perseverasi), klien mengatakan secara berulang-ulang bahwa dirinya adlah
pemecah rekor dan juara,sering diminta orang berdakwa di masjid dan pengajian
Dx : perubahan proses pikir
b. Isi pikir
Klien mengatakan ingin cepat keluar dan mengajar dipondokon ingin mengajari anak-anakberdakwah,klien
mengatakan dirinya adalah pemecah rekor,tidak ada orang yang menandingi kehebatanya,suaminya adalah
seorang dokter dan kepala puskesmas.
Dx : perubahan proses pikir : waham kebesaran
c. Bentuk pikir
Bentuk pikir klien non realistis,pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan.
Dx : perubahan proses pikir
9. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif,mau bercakap-cakap,mau tersenyium,pembicaraan klien selalu mempertahankan
pendapatnya,kalau dirinya orang hebat,saat berbicara klien sering menunduk.
Dx : kerusakan interaksi sosial
10. Memori
Jangak panjang : klien mampu mengingat anaknya
Jangka menengah : klien mampu mengingat 1 bulan yang lalu masih dirumah dan menyapu,memasak untuk
anak dan suaminya.
Jangka pendek : klien mampu mengingat hari ini bangun pagi,sholat,mandi dan makan.
Dx : -
11. Tingkat konsentasi dan berhitung
Saat ditanya jika ibu belanja habis 5000,untuk beli tempe dan uang ibu 10.000 maka kembalinya berap? klien
menjawab Rp.5000
Dx : -
12. Kemampuan penilaian
Saat ditanya tidur dulu sebelum minum obat atau minum obat dulu sebelum tidur, klien menjawab minum obat
dulu sebelum tidur,karena mematuhi peraturan perawat..
Dx : -
13. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita : klien mengatakan dia tidak sakit jiwa tetapi orang-orang mengaggap gila
padahal dia pemecah rekor.
Dx : perubahan proses pikir

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Tanggal 5-2-2013
1. Keadaan umum : cukup
2. Tanda vital :
TD : 120/70mmHg
N : 90x/menit
S : 36,5c
RR : 20x/menit
3. Antropometri : TB : 150 cm, BB : 54 kg
4. Tidak ada keluhan fisik : klien mengatakan tidak merasakan sakit apapun
5. Pemeriksaan fisik:
a. Kepala :
Inspeksi : bersih,rambut pendek,warna hitam,sedikit kerukan,tidak rontok
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata :
Inspeksi : konjungtiva merah muda,sklera putih,penglihatan normal,tidak kabur,tidak ada peradangan. Palpasi :
tidak ada nyeri tekan
c. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, penciuman normal, tidak ada peradangan, tidak ada polip (bersih)
Palpasi : tidak terasa krepitasi, tidak ada nyeri tekan
d. Mulut :
Inspeksi : bersih, tidak ada karies gigi, mukosa bibir lembab, tidak ada luka, tidak ada pembesaran tonsil.
e. Telinga
Inspeksi : simetris, bersih, pendengaran tidak terganggu
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Leher
Inspeksi : tidak ada luka, JVD tidak ada, tidak kaku kuduk
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
g. Dada
Inspeksi : normal chest, tidak ada retraksi intercosta
auskultasi :
- - RH (-) - - WZ (-)

- - - -
- - - -
h. Abdomen
Inspeksi : bentuk buncit, tidak terdapat lesi
Auskultsasi : bising usus 10 x / menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
i. Genetalia:
Bersih
Tidak ada hemoroid
Tidak ada gangguan pola eliminasi
j. Ekstrimitas
kekuatan otot 5 5

5 5
Rentang gerak maksimal
Tidak ada luka
k. Integumen
kulit bersih
lembab
tidak ada lesi
Dx:-

Penjelasan
Pasien tinggal bersama ibu, suami, dan ketiga anaknya
Hubungan klien dan ibunya kurang baik sering bertengkar masalah tanah dan jemuran
Orang yang terdekat dengan klien adalah anak pertamanya.
Dx: Koping keluarga inefektif

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan sangat menyukai semua bagian dari tubuhnya karena ini adalah pemberian Allah kepadanya.
b. Identitas Diri
Klien mengatakan sebelum dirawat dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, selain itu dia juga seorang
pemecah rekor dimasjid dan dia bangga sudah juara sejak dini, klien mengatakan suaminya dokter.
c. Peran
Dirumah klien mengatakan dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, ia juga sebagai pendakwa. Saat di
RSJ klien dipaksa jadi pasien gila.
d. Ideal diri
Klien mengatakan bahwa harapannya masyrakat bisa membaca alquran, dan dia bisa mengajar dipondokan
sebagai guru dakwah.
e. Harga diri
Klien mengatakan dirinya sangat dihormati oleh masyarakat karena dia adalah seorang pemecah rekor di
masjid, tetapi sekarang ia harus tinggal di RSJ, kumpul dengan orang sakit jiwa, klien mengatakan malu.
Dx : Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti atau terdekat
klien mengatakan orang yang terdekat dengannya adalah anak-anaknya jika ada masalah ceritanya langsung
keanaknya.
b. Peran serta kegiatan kelompok
klien mengatakan sebelum disini dia mengikuti kelompok pengajian di daerahnya, dia berperan sebagai
penceramah, di RSJ klien sering menyendiri.
c. Hambatan dan hubungan dengan orang lain
klien mengatakan saat ini waktunya kurang, malah tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan teman karena
waktunya lebih banyak untuk bertakwa dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Dx : Isolasi sosial
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan beragama islam dan harus mendekatkan diri pada Tuhan karena Allah yang memberikan
segalanya, dan klien mengatakan takut pada Tuhan.
b. Kegiatan ibadah
klien mengatakan saat dirumah waktunya beribadah pada Allah lebih banyak dan rajin beribadah, tetapi saat
disini jarang karena malu nanti mengganggu yang lain dan dianggap gila, saat ini klien sering menyendiri, diam
dengan alasan mendekatkan diri pada Tuhan dengan Muzadah .
Dx : Distress spiritual

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan sendiri dengan bimbingan perawat, makan 3x1 hari, 1 porsi tidak dihabiskan.
2. BAK /BAK
Klien dapat BAB/BAK secara mandiri
3. Mandi
Klien mandi harus dimotivasi perawat terlebih dahulu
4. Berpakaian atau berhias
Klien dapat berpakaian atau berhias sendiri, menggunakan pakaian yang sesuai seragam pada hari itu dan ganti
baju 1 x sehari
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang 13.00 15.30
Tidur malam 18.00 05.00
Aktivitas sebelum tidur : duduk duduk, nonton tv.
Klien tidak mengalami gangguan tidur
6. Penggunaan obat
Klien minum obat dengan bantuan minimal perawat memberikan bimmbingan dan motivasi pada klien untuk
minum obat. Klien juga mengeluh pusing setiap habis minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan :
Sistem pendukung
8. Aktivitas dalam rumah
Klien mengatakan dapat menyiapakn makanan dirumah
Klien klien mengatakan dapat menjaga kerapian dan kebersihan rumah
Klien mengatakan dapat mencuci pakaian sendiri
Klien mengatakan yang mengatur keuangan dirumah adalah dirinya
9. Aktivitas diluar rumah
Klien dapat belanja ke pasar sendiri
Klien dapat menggunakan transportasi
IX. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan kalau punya masalah mendekatkan diri pada Allah,tetapi ketika kehilangan sesuatu seperti
dijambret klien marah-marah dan memukul,
Dx : koping individu inefektif.
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan tidak ada waktu bergaul dengan yang lain, karena pasien lebih senang sendiri dan
mendekatkan diri dengan Tuhan dengan cara muzadah.
Dx: kerusakan interaksi sosial
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
klien mengatakanorang gila itu ya orang yang mengalami penyakit gangguan jiwa, saya tidak sakit jiwa tapi
dibawa kesini.
Dx: -
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis: F.25.0 (skizoafektif)
2. Terapi medik:
Haloperidol 5 mg 1-0-1
Clopramazine 100 mg 0-1-1
Defakene 2 x 1 sdm
B.komplek 1-0-1

ANALISA DATA
Nama : Ny F
Usia : 43 tahun
No RM : 066839
N TANGGAL DATA FOKUS MASALAH
O
1 05-02-2013 DS: Peubahan proses pikir:
Klien mangatakan bahwa dirinya adalah pemecah rekor, waham kebesaran.
sering juara sejak di MI, suaminya adalah seorang dokter
kepala puskesmas.
Klien mengatakan tidak ada yang bisa menandinginya
berdakwah karenadia orang yang paling hebat.
DO:
Klien terus membicarakan kehebatannya
Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang
Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
2 05-02-2013 DS: Isolasi social
Klien mengatakan waktunya tidak ada untuk
berkomunikasih dengan teman karena lebih banyak diam
untuk mendekatkan diri dengan Allah
DO:
Klien lebih sering menyediri
Aktivitas klien menurun
Klien kurang komunikasih verbal dengan yang lain
3 05-02-2013 DS: Harga diri rendah
Klien mengatakan dirinya adalah seorang pemecah rekor
yang hebat, tetapi sekarang harus tinggal bersama dengan
orang gila disini klien merasa malu.
DO:
Klien lebih sering menyediri
Klien tidak mau bergaul dengan orang lain
Saat bicara klien sering menunduk
Aktivitas klien menurun

4 05-02-2013 DS: Defisit aktivitas


Klien mengatakan tidak ada waktu membantu aktifitas
sehari-hari di RSJ.
Klien mengatakan tidak ada waktu untuk bergaul dengan
teman yang lain karena waktunya lebih banyak untuk Allah
DO:
Klien jarang membantu kegiatan di RSJ meskipun
dimotivasi oleh perawat.
Klien lebih sering tidur dan menyediri

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resti mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
2. Isolasi social
3. Harga diri rendah
4. Perubahan proses pikir: waham kebesaran
5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Defisit aktivitas
7. Koping individu inefektif
8. Koping keluarga inefektif
9. Respon pasca trauma
XV. PRIORITAS MASALAH
1. Perubahan proses pikir: waham kebesaran.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny F No.RM
: 066839
Umur : 43 tahun
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
Perubahan TUM: Setelah 1 kali 1. Bina hubungan Dengan membina
Proses Fikir : Pasien secara interaksi klien saling percaya. hubungan saling
Waham bertahap mampu menunjujukankan 2. Ciptakan lingkungan percaya pasien akan
Kebesaran berhubungan tanda-tanda yang tenang, buat merasa aman dan
dengan realitas percaya kepada kontrak yang jelas( topik, bersedia berinteraksi
perawat waktu, tempat ). dengan perawat
TUK 1 : Mau 3. Jangan membantah
Pasien dapat dan mendukung waham
menerima
membina hubungan kehadiran perawat klien ( tidak
saling percaya. membicarakan isi waham
disampingnnya
Mengatakan klien).
4. Observasi apakah
mau menerima
waham klien menganggu
bantuan perawat.
aktivitas sehari- hari dan
Tidak
perawatan diri.
menunjukan tanda-
tanda curiga
Mengizinkan
duduk di samping.
TUK 2 : Setelah 1 kali 1. Beri pujian pada Untuk
Pasien dapat interaksi klien penampilan dan meningkatkan Harga
mengidentifikasi menunjukan: kemamuan pasien yang diri pasien terhadap
kemampuan yang Klien realistis. dirinya sendiri dan
di miliki. menceritakan ide- 2. Diskusika dengan realita.
ide dan perasaan pasien kemampuan yang
yang muncul dimiliki pada waktu lalu
secara berulang dan saat ini yang
dalam pikirannya. realistis.
3. Tanyakan apa yang
bisa dilakukan ( kaitkan
dengan aktivitas sehari-
hari ) dan anjurkan untuk
melakukanya.
4. Jika pasien selalu
berbicara tentang waham
nya dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak
ada (perawat perlu
memperhatikan
kebutuhan pasien)

TUK 3 : Setelah 2 kali 1. Observasi kebutuhan Untuk memenuhi


Pasien dapat interaksi klien: pasien sehari-hari. kebutuhan pasien yang
mengidentifikasi Dapat 2. Dikusikan kebutuhan belum terpenuhi.
kebutuhan yang menyebutkan pasien yang tidak
tidak dapat kejadian-kejadian terpenuhi selama di
terpenuhi. sesuai dengan rumah maupun di rumah
urutan waktu serta sakit.
kebutuhan dasar 3. Hubungan kebutuhan
yang tidak yang tidk terpenuhi
terpenuhi seperti dengan timbulnya
Dapat waham.
menyebutkan 4. Tingkatkan aktivitas
hubungan antara yang dapat memenuhi
kejadian traumatis kebutuhan pasien,
atau kebutuhan memerlukan waktu dan
tidak terpenuhi tenaga.
5. Atur situasi agar
dengan
wahamnya. klien tidak mempunyai
waktu dengan
wahamnya.

TUK 4 : Setelah dilakukan 1. Berbicara dengan Dengan


Pasien 2 kali interaksi pasien dalam konteks berorientasi dengan
berhubungan klien dapat realitas (realitas diri, realita klien dapat
dengan realitas menyebutkan orang lain waktu dan menyatakan
perbedaan tempat). pernyataan sesuai
pengalaman nyata 2. Sertakan pasien dengan kenyataan
dengan dalam TAK orientasi
pengalaman realita.
wahamnya. 3. Beri pujian pada
setiap kegiatan positif
yang dilakukan pasien.

TUK 5 : Setelah 1 kali 1. Diskusi dengan Dukungan dari


Pasien mendapat interaksi keluarga keluarga tentang gejala keluargadapat
dukungan keluarga dapat menjelaskan: waham, cara merawat membantu pasien
tentang lingkuangan keluarga, merasa aman dan tidak
pengertian waham follow up dan obat. merasa di tolak
tanda dan 2. Anjurkan pasien
gejala waham melaksanakan dengan
cara merawat bantuan perawat.
klien waham
TUK 6 : Setelah 1 kali 1. Dikusikan dengan Untuk mengotrol
Pasien dapat interaksi klien pasien dan keluarga kegiatan pasien
menggunakan obat menyebutkan: tentang obat, dosis, minum obat
dengan benar Manfaat frekuensi, efeksamping Dan mencegah
minum obat obat, dan akibat dari pasien putus obat.
Kerugian tidak penghentian obat.
minum obat 2. Dikusikan perubahan
Nama, warna, perasaan pasien setelah
dosis, efek minum obat.
samping, efek 3. Berikan obat dengan
terapi. prinsip 5 benar dan
Klien observasi setelah minum
mendemonstrasika obat.
n penggunaan obat
dengan benar.
Menyebutkan
akibat berhenti
minum obat tanpa
berkonsultasi pada
dokter.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Perbahan Proses Pikir Waham kebesaran
Pertemuan : Ke 1 (pertama)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan dirinya adalah seorang pemecah rekor dan berulang- ulang mengatakanya. Klien lebih sering
sendiri dan tidak mau bergaul dengan pasien lain. Pasien senang tidur dan menyendiri.

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Proses Pikir : Waham kebesaran

3. Tujuan Khusus : SP 1
a) Kliean dapat membina hubungan saling percaya.
b) Klien mampu berorientasi dengan realita.
c) Klien mmampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Tindakan keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya.
b) Membantu orientasi realita.
c) Mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari klien yang belum terpenuhi.

B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan


1. Orientasi
Salam terapeutik
Selamat Pagi? Masih ingat saya Gloria betsy, atau ibu panggil saya betsy, hari ini saya bertugas mulai hari
ini mulai jam 7 pagi sampai jam 1 siang bu. Ibu faqihatur biasanya di panggil siapa?

Evaluasi/Validasi
Bagaimana parasaan ibu hari ini? Semalam tidurnya nyenyak? Tadi ibu sudah makan dan minum obat kan?

Kontrak
Baiklah sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol ya bu? Bagaimana kalau kita ngobrol
tentang kegiatan dan kebutuhan sehari-hari ibu? Kita ngobrolnya selama 10 menit ya bu?
2. Kerja
kemarin ibu bilang ibu seorag ibu rumah tangga, kalau di rumah biasanya ibu melakukan apa saja bu?
Kebutuhan- kebutuhan yang biasanya ibu penuhi di rumah yang belun bisa di lakukan disini apa? Kenapa tidak
di lakukan bu, di sini ibu bisa melakukan dan memenuhi kebutuhan ibu tertebut! Nanti saya akan membantu ibu
memenuhinya! Hari ini ibu terlihat lebih ceria dari pada kemarin. Warna baju yang ibu pakai hari ini apa ya?
Wah cocok sekali dengan warna kulit ibu. Tapi baju yang ibu kenakan kenapa sama dengan orang- orang yang
di sana bu? Memang ibu berada dimana sekarang?

3. Terminasi
a) Evaluasi Subyektif
Bagaimana Bu. Perasaan ibu setelah bercakap-cakap denga saya?

b) Evaluasi Obyektif
Jadi ibu di RSJ ini sebagai apa tadi bu? Jadi ibu bisa memenuhi kebutuhan ibu di sini juga

c) Rencana Tindak Lanjut


kalau begitu stelah makan siang nanti ibu bantu nyapu ya bu?

d) Kontrak Yang Akan Datang


Topik
Bu, bagaimana kalau kita besok ngobol-ngobrol lagi tentang potensi atau bakat yang ibu miliki?
Waktu
Kita ngobrol- ngobrolnya jam berapa bu? Jam 11 siang bagaimana?

Tempat
Bagaimana kalau di tempat biasa kita ngobrolnya bu?

STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Perubahan Proses Pikir : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke II (kedua)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi:
klien mengatakan dirinya adalah pemecah rekor tapi sekarang berada di rsj sebagai pasien gila katanya. klien
mengatakan senang mengaji dan menyapu saat dirumah. klien mengatakan mulai besok akan ikut menyapu
dengan yang lainnya. ekspresi wajah bersahabat, kontak mata ada, klien mau berbincang-bincang, klien
kooperatif, klien mau membuat jadwal kegiatan

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir : Waham kebesaran

3. Tujuan Khusus (SP II)


a) Klien mampu memnuhi kebutuhan sehari-hari.
b) Klien mengerti kemampuan yang di miliki.
c) Klien mampu melakukan kemampuan yang dimiliki.

4. Tindakan Keperawatan
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian.
b) Mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki.
c) Melatih kemampuan yang dimiliki.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


1. Orientasi
Salam Terapeutik
Selamat siang bu, ketemu saya lagi ya bu? Masih ingat saya?, gimana ibu hari ini ada yang di keluh kan?
Semalam tidurnya nyenyak bu? Makanya enak? Di habiskan tidak?

Evaluasi/Validasi
Perasan ibu hari ini bagaimana?

Kontrak
Baiklah bu sesuai dengan jadwal kita kemarin, hari ini kita akan`ngobrol ngobrol lagi ya bu..? bagaimana
kalau kita membicarakan tentang hal yang ibu sukai selain mengaji? Berapa lama ibu? 10 menit ya?

2. Kerja
Ibu kemarin kita kan sudah membuat jadwal harian, kemarin ibu suka menyapu rumah katanya? Sudah kita
masukan jadwal harian bu? Coba saya lihat? Wah ibu pandai sekali ya? Sekarang selain mengaji ibu suka apa
yang ibu lakukan di rumah? Jadi selaiin meyapu rumah ibu, ibupandai dalam hal apa lagi? Kalau begitu
bagaimana kalau kita sekarang berlatih dan ibu tunjukan kepada saya? Perasaan ibu bagaimana setelah
melakukanya? Kalau begitu bakat ibu yang satu ini bisa kita masukan ke jadwal kegiatan harian ibu juga ya bu?

3. Terminasi
a) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan iu setelah bercakap-cakap?
b) Evaluasi Obyektif
Jadi bidang apa yang harus ibu sukai?

c) Rencana Tindak Lanjut


kalau begitu nanti sre setelah mandi ibu bisa mulai mengaji ya bu?

d) Kotrak Yang Akan Datang


Topik
Bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi ibu dan cara minum obat yang benar

Waktu
Kira- Kira kita bertemu jam berapa besok ibu? Jam 11 siang ya?

Tempat
kita ngobrol di tempat biasanya saja ya bu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Perubahan proses pikir : waham kebesaran
Pertemuan : III (ketiga)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan saya masih ingat mbak betsy ya, tadi pagi saya sudah menyapu mbak, saya senang sekali.
Klien mengatakan saya senang dan pandai mengaji karena setelah melakukannya membuat hati saya dingin.
Klien mengatakan mau mengaji setiap hari kalau boleh dan tidak mengganggu pasien lain dan mau
memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. Kontak mata ada, pandangan focus, pasien mau tersenyum dan
berjabat tangan, ekspresi wajah bersahabat, pembicaraan terarah, pasien tidak bingung, pasien dapat melalukan
kegiatan sehari-hari
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir: Waham kebesaran
3. Tujuan Khusus (SP III)
1) Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian dengan baik
2) Klien mengetahui tenntang penggunaan obat secara teratur
3) Klien mau memasukkan minum obat teratur kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3) Menganjurkan memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


1. Orientasi
Salam terapeutik
Selamat siang bu, bu ketemu saya lagi? Masih ingat saya? Iya, saya Gloria Betsy Alfatina, Ibu bisa panggil
saya Betsy ya? Saya bertugas hari ini jam 07.00 sampai jam 13.00, tapi nanti sore saya kembali lagi
Evaluasi/Validasi
Hari ini bagaimana perasaannya bu, semalam tidurnya enak, makannya gimana hari ini mau makan tidak?
Mau kan ya? Obatnya juga sudah diminum?
Kontrak
baiklah sesuai janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya bu? Bagaimana kalau saya beri tahu ibu
tentang manfaat minum obat, ibu mau? Selama 10 menit ya bu?
2. Kerja
Tadi obatnya sudah diminum apa belum, bu? Kalau sudah ibu tau tidak manfaat dari minum obat tadi?perasaan
ibu bagaimana setelah minum obat? Wah, kalau begitu obatnya harus diminum setiap hari ya bu! Karena obat-
obatan itu untuk membantu pemulihan ibu, biar ibunya cepat sembuh, kalau tidak diminum bakalan lama
disininya, katanya ingin cepat pulangkan? Jadi obatnya tadi ada 2 jenis ya bu 1 sirup. Sirupnya diminum pagi
dan sore, siangnya tidak. Pilnya diminum pagi, siang, dan sore. Kalau setelah minum obat ibu gliyeng-glieyeng
dipakai istirahat saja ya? Minum obat ini biar ibunyan cepat sembuh lo bu,kalau ibu berhenti minum obatnya
nanti ibu gak sembuh-sembuh jadi tambah lama disininya. Kalau begitu biar tidak lupa minum obatnya kita
masukkan dijadwal kegiatan harian bagaimana? Ibu saya juga mau lihat ibu sudah melakukan sesuai jadwal
hari ini?
3. Terminasi
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bu sekarang setelah kita berbincang-bincang?
Evaluasi objektif
Jadi manfaat minum obat tadi apa?
Rencana tindak lanjut
karena ibu sudah tau manfaat dari minum obat teratur mulai nanti siang jangan lupa obatnya diminum ya bu?
Kontrak yang akan datang
1. Topik
bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi, dan saya akan lihat kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?
2. Waktu
Besok kita ketemu lagi jam 11.00 ya bu, bagaimana?
3. Tempat
Bagaimana kalau ditempat biasa kita ngobrol?
IMPLEMENTASI
NAMA : NY F
USIA : 43 TAHUN
NO.RM : 066839
Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi
6-2-2013 Perubahan SP I : pasien S:
proses pikir: 1. Melakukan BHSP Klien mengatakan dirinya ada
waham selamat pagi,bu saya perawat Betsy masih rekor tapi sekarang berada di RSJ s
kebesaran ingat dengan saya? gila katanya.
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Klien mengatakan sudah bi
sesuai janji kemarin kita akan ngobrol-
saat dirumah
ngobrol ya bu?
Klien mengatakan mulai bes
kita ngobrolnya selama 10 menit disini
menyapu dengan yang lainnya.
bagaimana?
O
2. Membantu orientasi realita Ekspresi wajah bersahabat
Menurut ibu, sekarang ibu dan saya sedang Kontak mata ada
berada dimana, bu? Klien mau berbincang-bincang
baju yang ibu kenakan bagus sekali, tapi Klien kooperatif
kok sama dengan yang lain kenapa ya bu? Klien mau membuat jadwal ke
A
3. Mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari
Klien dapat melakukan BHSP
klien
Ibu biasanya kalau di umah sukanya apa Klien dapat memenuhi kebu
bu? hari
kalau disini bisa dilakukan juga? Klien mampu berorientasi pada
Nanti saya akan membantu ibu, bagaimana P:
kalau kita buat jadwal kegiatan harian supaya (pasien)
ibu bisa melakukannyasetiap hari, nanti Menerapkan atau memasukk
setiap hari saya akan liaht dan mengeceknya, jadwal kegiatan dan menjalan
bagaimana bu, ibu mau? kegiatan yang sudah dibuat
(perawat):

Melanjutkan SP II
Mengevaluasi jadwal harian
Berdiskusi tentang kemam
dimiliki
Melatih kemampuan yang dim
IMPLEMENTASI
NAMA : NY F
USIA : 43 TAHUN
NO.RM : 066839
TANGGAL DIAGNOSA TINDAKAN EVALUASI
08-02-2013 Perubahan proses SP II: S:
pikir: waham 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan klen Klien mengatakan saya
kebesaran bu, kemarin kan kita sudah membuat jadwal mbak betsy ya, tadi pagi sa
kegiatan bagaimana kalau saya lihat dan saya menyapu mbak, saya senan
cek hari ini? Klien mengatakan saya
pandai mengaji karena setel
2. Berdiskusi kemampuan yang di miliki
melakukannya membuat ha
klien
Klien mengatakan ma
kemarin ibu bilang, ibu senang menyapu
setiap hari kalau boleh dan
dirumah tadi pagi juga sudah dilakukan bukan?
mengganggu pasien lain da
Selain itu saat dirumah ibu pandai dalam hal
memasukkan kedalam jadw
apa lagi?
harian.
3. Melatih kemampuan yang dimiliki klien O:
wah katanya ibu pandai mengaji Kontak mata ada
ternyata,bagaimana kalau sekarang kita Pandangan fokus
berlatih dan ibu tunjukan kepada saya bakat Pasien mau tersenyum
ibu ini? tangan
ternyata ibu benar-benar pandai mengaji ya? Ekspresi wajah bersaha
pasti akan lebih baik lagi kalau setiap hari ibu Pembicaraan terarah
melakukannya, bagaimana kalau kita Pasien tidak bingung
masukkan kedalam jadwal harian juga bu? Pasien dapat melalukan
sehari-hari
A:
Klien mampu melakuk
kegiatan dan mampu meme
kebutuhannya.
Klien mampu berdisku
kemampuan yang dimiliki
Klien dapat melatih kem
yang di miliki.
P:
(perawat)
Melanjutkan ke SP 3
1. Mengevaluasi jadwal k
pasien
2. Memberikan pendidika
tentang penggunaan obat se
3. Menganjurkan pasien m
kedalam jadwal kegiatan.
(pasien)
Klien berlatih aktivitas
jadwal kegiatan harian yang
IMPLEMENTASI
NAMA : NY F
USIA : 43 TAHUN
NO.RM : 066839
TANGGAL DIAGNOSA TINDAKAN EVALUASI
09-02-2013 Perubahan SP III: S:
proses pikir: 1. Mengevaluasi jadwal Klien mengatakan saya sudah
waham kegiatan pasien melalukakan yang di tulis dijadwal mbak.
kebesaran ibu bagaimana jadwal Klien mengatakan iya mbak tadi saya
kegiatannya kemarin sudah sudah minum obat biar cepat sembuh
dilakukan semua,boleh saya katanya,obatnya pil saja tadi mbak yang
lihat? sirup untuk nanti sore.
wah bagus sekali ternyata ibu Klien mengatakan kalau gak minum
sangat rajinya? obat nanti gak cepat sembuh,jadi gak bisa
pulang.
2. Memberikan pendidikan
Klien mengatakan iya mbak
kesehatan tentang penggunaan
dijadwalakan aja biar saya tidak lupa.
obat secara teratur
ibu tadi sudah minumnya kan? O:
Jadi obatnya ada 2 jenis ya bu Klien kooperatif
yang satu sirup dan satunya Klien mau berbincang dan bercakap-
pil,tapil pilnya ada 3 macam lo cakap.
bu Ekspresi wajah bersahabat
kalau sirupnya dimimun pagi Klien dapat menjawab pentingnya
dan sore saja,sedang pilnya pagi minum obat teratur
siang dan sore Klien dapat membedakan jenis obat
minumnya harus teratur lo ya dan kapan meminumnya.
bu, kalau setelah minum obat
ibunya pusing atau nggliyeng A:
dipakai isitarahat atau tidur saja Klien mampu melakukan kegiatan
ya bu karena itu efek obatnya hariannya dengan baik
minumobat ini biar ibu cepat Klien mengetahui tentang
sembuh, kalau ibu gak mau penggunaan obat secara teratur
minum obat atau berhenti Klien mampu memasukkan minum
minum obat nanti ibu gak cepat obat teratur kedalam jadwal kegiatan
sembuhnya jadi lama hariannya.
disininya.
P:
3. Mengajurkan memasukan
(perawat)
kedalam jadwal kegiatan secara
Menyiapkan dan melakukan SP
teratur
jangan lupa diminum yang keluarga jika ada kunjungan keluarga
teratur lo ya bu,biar ibu cepat klien
sembuh dan cepat pulang Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
bagaimana kalau kita klien
masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian ibu,biar tidak (pasien)
lupa dan minumnya teratur Klien berlatih aktivitas sesuai jadwal
kegiatan hariannya.
Pasien minum obat secara teratur.
JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN

Waktu kegiatan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 16
3 4 5
04.30 Bangun tidur - - - B M M B B
Merapikan tempat tidur
04.40 Mandi - - - M B M M M
05.00 sholat - - - M M M M M
05.30 Menyapu - - - B M B B B
06.30 Minum obat - - - B B B B B
Makan
07.30 Senam - - - B B T B B
D
09.00 Nonton TV - - - M M T M M
D
11.30 Minum obat - - - B M M B B
makan
12.00 Menyapu - - - M M B B M
sholat
13.00 Tidur siang - - - M M M M M
15.00 Sholat - - - M M M M M
mengaji
16.00 mandi - - M M M M M B
16.30 Makan - - B M M M B B
Minum obat
18.00 Nonton TV - - M M M T T M
Sholat - - M M M D D M
M M
19.00 Sholat - - M M M M M M

20.00 Tidur - - M M M M M M

Keterangan :
M : Mandiri
TD : Tidak dilakukan
B : Bimbingan/bantuan
STRATEGI PELAKSANAAN pada pasien dengan ISOLASI SOSIAL

Hari : selasa, 14 desember 2010


Pertemuan : 1
Sp/Dx : 1/ Isolasi Sosial
Ruangan : Saraswati
Nama Klien : Ny M

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif:
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya
Klien merasa orang lain tidak selevel.
Data objektif:
Klien tampak menyendiri
Klien terlihat mengurung diri
Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial

3. Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain


Khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4. Tindakan Keperawatan
a.Membina hubungan saling percaya
b.Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
c.Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d.Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e.Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f.Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan
harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
Selamat Pagi Bu! Perkenalkan nama saya zian faizah, biasa di panggil zian, saya mahasiswa poltekkes
depkes jakarta III. Saya praktek disini mulai dari hari ini sampai tanggal 23 Desember 2010 dari jam 08.00-
14.00 WIB. Nama ibu siapa? Senang di panggil apa?
b. Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini ?
c. Kontrak
- Topik
Senang ya bisa berkenalan dengan ibu hari ini, bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk lebih saling
mengenal sekaligus agar ibu dapat mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain?

-Waktu
berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?
- Tempat
di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang-bincang...
- Tujuan
Agar ibu dengan saya dapat saling mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan
orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.

2. Fase kerja
Ibu, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan ibu siapa? Menurut ibu apa keuntungann
berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain? Kalau ibu tidak tahu saya
akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain yaitu bapak punya banyak teman, saling
menolong, saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Sekarang saya akan mengajarkan ibu berkenalan.
Bagus... ibu dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan tadi.. bagaiman kalau kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?
2. Evaluasi Objektif
coba ibu ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?

b. Tindak Lanjut
tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain dan cara
berkenalan yang benar. Saya harap ibu dapat mencobanya bagaimana berinteraksi dengan orang lain!

c. Kontrak yang akan datang


- Topik
baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang
telah kita buat dan mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain?
-Waktu
berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?
- Tempat
di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita
melakukannya di teras depan saja?...

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Rabu, 15 desember 2010


Pertemuan : 2
Sp/Dx : II/ Isolasi Sosial
Ruangan : Saraswati
Nama Klien : Ny M

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif:
Klien mengatakan malas berinteraksi
Klien mengatakan cepat lelah kalau banyak jalan
Data objektif:
Klien menyendiri di kamar
Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar
Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik diri

3. Tujuan
a.Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain
b.Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain

4. Tindakan Keperawatan
a.Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang
c.Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan
harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
Selamat Pagi Bu! masih ingat dengan saya? Benar ibu! saya suster zian...
b. Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin saya ajarkan?
c. Kontrak
- Topik
sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara berkenalan dengan satu...

-Waktu
sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut ibu?
- Tempat
kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras depan... apakah ibu setuju?
- Tujuan
Agar ibu dengan orang lain dapat saling kenal

2. Fase kerja
sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba ibu perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan
dengan orang lain? Hebat... ibu dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan
satu orang yang ibu belum kenal!! Bagus... ibu dapat mempraktekkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang
saya ajarkan.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam
jadwal kegiatan harian?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?
Siapa nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi?
2. Evaluasi Objektif
klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 1 orang
b. Tindak Lanjut
ibu saat saya tidak ada ibu dapat melakukan hal seperti yang ibu lakukan tadi dengan orang yang belum ibu
kenal... kemudian ibu ingat nama yang pernah ibu ajak kenalan atau bisa ibu catat di buku saat berkenalan.
c. Kontrak yang akan datang
- Topik
baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan melakukan interaksi/ berkenalan dengan orang
lain sebanyak 2 orang atau lebih?
-W aktu
berapa lama ibu punya waktu untuk interaksi dengan orang lain? Bagaimana kalau besok kita melakukannya
selama 15 menit?
- Tempat
di mana ibu bisa melakukannya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di tempat ini
lagi?...
selamat siang ibu!!!

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Kamis, 16 desember 2010


Pertemuan : 3
Sp/Dx : III/ Isolasi Sosial
Ruangan : Saraswati
Nama Klien : Ny M

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif:
Klien mengatakan sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
Klien mengatakan sudah mengajak beberapa untuk berkenalan
Data objektif:
Klien tampak sudah mau keluar kamar
Klien dapat melakukan aktivitas di ruangan

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik diri

3. Tujuan
Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih
Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
a. mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien
b. memberikan kesempatan pada klien berkenalan
c. menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
Selamat Pagi Bu! masih ingat dengan saya? Benar ibu! saya suster zian...
b. Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin ibu lakukan?
c. Kontrak
- Topik
sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini ibu akan melakukan interaksi dengan orang lain sebanyak 2 orang
atau lebih pada orang yang tidak ibu kenal atau orang baru...
-W aktu
sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut ibu?
- Tempat
kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras... apakah ibu setuju?
- Tujuan
Agar ibu dengan orang lain dapat saling kenal dan mempunyai teman yang banyak

2. Fase kerja
sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba ibu perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan
dengan orang lain? Hebat... ibu dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan
orang lain yang ibu tidak kenal sebanyak 2 orang atau lebih!! Bagus... ibu dapat mempraktekkan dengan baik
dan mulai berkembang dalam berinteraksi dengan orang lain.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan
orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?
Siapa-siapa saja nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi?
2. Evaluasi Objektif
klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 3 orang
b. Tindak Lanjut
nah.. saat saya tidak ada, ibu dapat melakukannya hal seperti yang ibu lakukan tadi dengan orang yang baru
ibu kenal... kemudian ibu ingat nama yang pernah ibu ajak kenalan atau bisa ibu catat di buku saat berkenalan.
c. Kontrak yang akan datang
- Topik
baiklah... pertemuan hari ini kita akhiri. Besok kita ulangi apa yang telah kita pelajari dari kemarin ya bu..
apakah ibu bersedia?
-Waktu
berapa lama ibu mau melakukannya? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?
- Tempat
di mana ibu bisa melakukannya besok? Baiklah kita melakukannya di sini saja....
selamat siang ibu!!!

You might also like