Professional Documents
Culture Documents
kecil sesuai ukuran gambar kerja. Piringan pisau pemotong terbuat dari
baja bukan dari plat yang dilapisi batu-batu kecil (seperti amplas berwama
(zincalume).
kontrol kecepatan.
Areal kerja harus di buat sedemikian rupa sehingga perakitan kuda-kuda tidak
terganggu (dapat menjadi acuan kuda-kuda yang terbesar dan terpanjang dari
yang telah terpotong-potong dapat dirangkai langsung tanpa perlu dipotong lagi.
1.20
1.20
2.00
1.19
froors ALL
Sheet no. lof1 froors ALL Job No. sdos
Gambar 4.a Layout rafter sebagai acuan pemotongan
Material di potong berdasarkan ukuran yang terdapat pada list (yang dilingkari
Hasil potongan tersebut dikumpulkan setelah diberi ukuran, nomor truss untu k
masing-masing truss. Sisi potongan yang tidak bagus dirapikan dan dibersihkan
5. Perakitan Truss.
8000/2 = 4000 mm pada Gambar 5.f), tandai posisinya dan tarik garis sesuai
Jika diperlukan pemasangan Apex plate, Knee plate, atau Heel plate maka
Keterangan :
Jarak A1 adalah 1668 mm dari ujung kanan bottom chord 001 untuk web 010.
Jarak A2 adalah 2437 mm dari ujung kanan top chord 004 untuk web 010.
Jarak A3 adalah 1424 mm dari ujung kanan top chord 003 untuk web 040.
Jarak A4 adalah 1808mm dari ujung kanan top chord 002 untuk web 010.
Untuk web-web lainnya penguktirannya sama yaitu berasal dari ujung kanan
masing-masing chord.
Lalu setelah semua chard diberi ukuran penempatan web, tempatkan terlebih
(Gambar 5.i).
Gambar 5.i J arak Web
terdapat 4 screw
Pada Gambar 5.j terdapat 7 screw pada conecction, Gambar 5.k angka 2 yang
angka penandaan yang artiya untuk connection tersebut perlu C Channel yang
panjangnya seukuran tinggi C channel yang dipakai (100 atau 75 mm) yang
dipasang tegak/vertikal.
jumlah screw yang terdapat pada Apex tidak temasuk jumlah screw pada web.
Angka 6 berasal dari angka 4 screw dan 2 screw seperti tergambar di atas.
Gambar 5.n
Gambar 5.o
Setelah seluruh bagian terangkai maka truss telah selesai difabrikasi, lakukan
pengangkatan truss secara hat-hati dan tumpuklah truss secara rapi dan teratur.
Gambar 5.s
Catatan :
1. Rakit terlebih dahulu truss segitiga yang paling besar dan tinggi sebagai
Master.
2. Lalu rakit kuda-kuda lain yang mempunyai span yang sama serta arah L
masing truss.
3. Setelah langkah kedua selesai maka dilanjutkan dengan L-R nya yang
berbeda dari truss Master, Truss Master lalu dibalik dan selanjutnya
APEX-A, KNEE, HEEL dan ELBOW semuanya sama dengan Connection Detail
pada truss back to back/adu punggung seperti yang telah dijelaskan didepan.
Contohnya :
APEX
APEX-A
gambar kerja
APEX
APEX-B
gambar kerja
APEX
APEX-c
gambar kerja
KNEE
KNEE - A
KNEE - A
ga
Connection Detail
Pelaksanaan
PEMASANGAN
roof plan
layout plan
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1
Bentuk Konstruksi :
Gambar 1.1 Layout Gable End Truss
Catatan :
Gable end adalah bentuk atap pada ujung bangunan yang menggunakan truss
segitiga vertikal/tegak.
Tahap 2. Tandai perletakan posisi truss sepeni tertera pada denah atap/lembar
kerja.
(Ringbalk harus level/rata (dapat digunakan selang air) dan ukuran panjang
balok-balok ringbalk sesuai gambar kerja yang diberikan), kalau tidak
Tahap 3. Letakkan truss di atas rinkbalk, bagian demi bagian sesuai dengan
gambar penempatan truss. (Ingat L-R Truss harus mengikuti Denah Truss).
Tahap 4. Berdirikan truss awal dimulai dari ujung bangunan. Pasang bagian
bawah truss pada bagian atas rinkbalk (Jika langsung duduk di rinkbalk),
ke rinkbalk.
Seperti
maka diperlukan plat L (L1) yang di dynaboltkan ke rinkbalk pada kedua tumpuan
kuda-kuda.
Gambar 1.2.1 Dengan Wallplate
Tahap 6. Ulangi tahap 4 dan 5 untuk truss berikutnya, dan lakukan pengikatan
Pada Gambar 1.3 diperlihatkan Truss 1 didirikan terlebih dahulu lalu tumpuannya
di dynaboltkan ke rinkbalk (pada kedua ujungnya), lalu Truss 2 dan 3 didirikan
Catatan :Untuk menjaga posisi truss, pasang tegak lurus bagian truss dengan
rinkbalk; atau tarik benang dengan lurus sepanjang titik yang ditinjau (seperti
Tahap 7. Ketika. semua truss telah terpasang pasang wind brace (ikatan angin)
Gunakan 3 baut 10-16x 16 Hex pada sisi samping dan 1 baut 10-16x 16 Hex
-) Pada truss: Gunakan 1 baut 10-16x16 Hex pada sisi atas dari Top Chord
Gunakan 4 baut 10-16x16 Hex pada sisi samping atau dengan perpanjangan
ring balk
2 dynabolt m 12-10
Tahap 8. Gunakan krew 10-16x16 Hex untuk perkuatan wind brace (ikatan angin
disarankan fabrikator.
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1
Bentuk Konstruksi :
Keterangan :
Hip End adalah daerah segitiga pada atap yang terdapat diujung bangunan
Tahap 2. Tandai perletakan posisi truss seperti tertera pada denah atap/lembar
kerja.
Rinkbalk harus level/rata (dapat digunakan selang air) dan ukuran panjang
Tahap 3. Letakkan truss di atas rinkbalk, bagian demi bagian sesuai dengan
gambar penempatan truss. (Ingat L-R Truss harus mengikuti Denah Truss).
Tahap 4. Berdirikan truss awal dimulai dari ujung bangunan, yaitu pada daerah
Hip End, pasang bagian bawah Truncated truss (truss terpancung) pertama,
pada bagian atas rinkbalk (jika langsung duduk di rinkbalk), kencangkan dengan
(jangan lupa gunakan pengikat sementara bisa wind brace atau TOPSPAN 40
seperti telah dijelaskan pada Bentuk Gable end di atas). Ingat truss harus tegak
vertikal posisinya.
Tahap 5. Pasang pengikat sementara, sehingga truss dapat berdiri tegak lurus
dengan rinkbalk.
Tahap 6. Persiapkan jurai yang akan membentuk bidang atap "Hip End" sesuai
Tahap 7. Pasang jurai tersebut tepat pada sudut bangunan dan perhatikan
Rafter/denah jurai dari fabrikator, pada sisi atas jurai posisikan pada tengah
bidang "Hip End". Baut (l2x14-20) masing-masing pertemuan antara jurai dengan
ke ujung jurai), tempatkan rafter hingga menempel dengan jurai dan benang di
ke dua ujungnya) dan tegak lurus dengan rink balk. Perhatikan panjang
overhangnya, tempatkan baut pada setiap pertemuan rafter dengan jurai dan
kuda-kuda.
Detail A
Jurai dan batang atas harus dan batang menyentuh dan discrew
Detail B
Rafter/ kasau
Ring balk
Bentuk Konstruksi :
Gambar 3.1 Layout Dutch Hip
Keterangan :
Dutch Hip adalah daerah segitiga terp'ancung pada atap yang terdapat diujung
Tahap 2. Tandai peletakan posisi truss seperti tertera pada denah atap/lembar
kerja.
(Rinkbalk harus level/rata (dapat digunakan selang air) dan ukuran panjang
Tahap 3. Letakkan truss di, atas' rinkbalk, bagian demi bagian sesuai dengan
gambar penempatan truss. (Ingat L-R Truss harus mengikuti Denah Truss).
Tahap 4. Berdirikan truss awal dimulai dari ujung bangunan, yaitu pada daerah
Dutch Hip, pasang bagian bawah Truncated truss (truss terpancung) pertama,
pada bagian atas rinkbalk jika langsung duduk di rinkbalk), kencangkan dengan
lupa gunakan pengikat sementara bisa wind brace atau TOPSPAN 40 seperti
telah dijelaskan pada Bentuk Gable end di atas). Ingat truss harus tegak vertikal
posisinya.
Tahap 5. Pasang pengikat sementara, sehingga truss dapat berdiri tegak lurus di
rinkbalk.
Tahap 6. Persiapkan jurai yang akan membentuk bidang atap "Dutch Hip" sesuai
Tahap 7. Tempatkan jurai sesuai posisinya tersebut, atur posisinya hingga dapat
Tahap 8. Pasangkan rafter sesuai dengan posisinya pada denah atap, dan di,
Perhatikan panjang overhangnya (seperti cara hip end di atas), tempatkan baut
12-14x20 Hex pada setiap pertemuan rafter dengan jurai dan kuda-kuda.
daerah saddle
daerah saddle
rangka lengkap
saddle truus
Bentuk Konstruksi :
Gambar 4.1 Layout Saddle Block
Keterangan :
langsung
WEB
Tahap 3.
Tempatkan saddle truss yang terbesar sejajar dengan truss utama dekatnya (ikuti
jarak pada layout lembar kerja), dengan batang bawah saddle berdiri tegak lurus
dengan daerah segitiga. Atur posisi truss 1 sehingga batang bawah Saddle truss
duduk di batang atas top chord atau rafter. (Ingat posisi sayap bottom Chord
Saddle Truss harus menghadap keluar seperti tertera pada Gambar 4.3).
Tahap 4. Puncak (apex) saddle truss disejajarkan dengan puncak truss utama
dengan menggunakan benang dan waterpass (seperti terlihat pada Gambar 4.4).
Gambar 4.4 Penempatan saddle truss
batang bawah saddle truss dengari batang atas truss yang berada dibawahnya,
atau pada kasau/rafter. Buatkan pengaku sementara pada puncak (apex) dari
saddle truss agar dapat berdiri dengan aman. (seperti bentuk konstruksi di
depan)
Tahap 6. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai saddle truss terselesaikan pada daerah
segitiga tersebut.
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
(Truss tendem/tumpuk).
Bentuk Konstruksi :
Keterangan :
Piggy Back Truss atau Truss tumpuk/tendem adalah bentuk truss yang
menumpuk satu sama lainnya. dimana truncated truss/truss terpancung berada
Tahap 2. Tandai perletakan posisi truss seperti tertera pada denah atap/lembar
kerja.
(Rinkbalk harus level/rata (dapat digunakan selang air) dan ukuran panjang
Tahap 3. Letakkan truss di atas rinkbalk, bagian demi bagian sesuai dengan
gambar penempatan truss. (Ingat L-R Truss harus mengikuti Denah Truss).
Tahap 4. Berdirikan truss awal dimulai dari ujung bangunan, yaitu pada daerah
Hip End, pasang bagian bawah, Truncated truss (truss terpancung) pertama,
pada bagian atas rinkbalk (lika langsung duduk di rinkbalk), kencangkan dengan
lupa gunakan pengikat sementara bisa wind brace atau TOPSPAN 40 seperti
telah dijelaskan pada Bentuk Gable end di atas). Ingat truss harus tegak
vertikal posisinya.
Tahap 5. Pasang pengikat sementara, sehingga truss dapat berdiri tegak lurus
dengan rinkbalk.
Tahap 6. Setelah truncated truss berdiri semua lalu pasang pengikat sementara
berdiri kokoh.
saddle truus
topspan/roofbatten
di screw 2 buah 10-16x16 hex
pada setiap pertemuan dengan
transcated truus
transcated truus
Seluruh truss di pasang pengaku (Wind brace) sesuai sepesifikasi dan kondisi
struktur.
Reng dan aluminium foil discrew ke truss sesuai dengan spesifikasi pembuat
genteng dan aluminum foil.
Rangka plafond dah papan plafond dapat dipasang dengan baik dan benar.
Jika pemasangan reng tepat dan benar akan didapatkan hasil yang rata dan
lurus.
Penggunaan batang C Channel untuk Gording dan kasau, diatas struktur beton.
Perkuatan sementara antara satu truss dengan truss yang lainnya dengan
menggunakan reug, dan screw 1 buah setiap titik pertemuan.
ROOF BRACING
Reng tanpa
sambungan
2. Pada segitiga yang Reng jika
diarsir
truss, tidak lebih sepertiga dan reng disambung dan tidak ada dua
Di area dimana reng menerus pada daerah Gable, pada daerah segitiga
gambarberikut :
Ikatan angin
Reng tanpa
Sudut kemiringan 30 dan 45 pada wallplate/ringbalk dengan roofbrace datar pada bidang atap sambungan
Pada segitiga
yang diarsir
Gambar 2.1 Reng tanpa sambungan dan Sudut ikatan angin
4. Seluruh perkuatan lateral harus diikat pada struktur utama untuk menjaga
berikut ini :
Ikatan angin
1 screw 10-16x16 hex
Pada tepi truus terakhir ikatan dibengkokan dan discrewdengan 3 screw 10-16x16 hex hea
Gambar 4.1 Pengikatan ikatan angin pada truss dan Truss terakhir
30
tabel) :
275 g/m2.
8.
saddle truus
perlu dilakukan diagonal bracing pada bagian bawah top chord yang
terhadap gaya lateral buckling akibat gaya angkat angin. Ikatan ini harus
10. Jika perkuatan pada web dibutuhkan lakukan perkuatan pada pertemuan
setiap web dengan posisi menyilang seperti pada Gambar 10.1. Ikatan
C Chaneel sebagai
Tambahan perkuatan
11. Berbagai Kondisi detail ikatan terhadap berbagai bentuk atap dan ukuran
span.
Catatan :
1. Sudut antar ikatam angin dan rinkbalk/wallpalte bila dilihat dari atas harus
sambungan.