You are on page 1of 12

MODUL SKILL UROGENITAL

I. DESKRIPSI MODUL
Latar Belakang
Tujuan Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan
Pembelajaran :
1. Keterampilan komunikasi, khususnya urinary history taking
2. Pemeriksaan ginjal
3. Pemeriksaan kandung kemih
4. Pemeriksaan genitalia pria
5. Keterampilan pemasangan kateter urogenital

Metoda - Video session


Pembelajaran - Demonstrasi dengan model anatomik
- Berlatih mandiri dengan model anatomik

Alat Bantu - Audio visual 1 set


- 2 set model anatomik
- Kapas alkohol 10 sachet
- Sarung tangan 10 pasang

Waktu 5 menit
Daftar Instruktur - Dr. dr. Basuki B. Purnomo, SpU
- dr. Besut Daryanto, SpB, SpU
- dr. Kurnia Penta Seputra, SpU
Evaluasi Check list
Referensi

1
2
II. CHECK LIST

KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Nama :
NIM :
Kelompo :
k
Tanggal :

N NILAI
O
JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Menyapa pasien dan mempersilahkannya duduk dengan pengaturan
yang nyaman
2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Menanyakan kembali identitas pasien: nama, usia, tempat tinggal,
pekerjaan, status keluarga
4. Menjelaskan tujuan wawancara
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali keluhan riwayat penyakit saat ini (History of present illness)
7. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang:
Onset (saat kejadian)
Location (tempat kejadian)
Duration (lama berlangsung)
Character (sifat)
Aggravating/Alleviating factors
Radiation
Timing
8. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History)
Permasalahan medis kronis
Pernah mondok di RS
Riwayat pembedahan
Riwayat trauma
Penyakit sewaktu masa kecil
Riwayat ginekologis
Pemeriksaan kesehatan rutin
9. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan
Nama obat
Tujuan
Dosis
Rute pemberian
Frekuensi
Efek samping
Apakah memakai resep dokter?
10. Mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh keluarga pasien (kalau
perlu membuat genogram)
11. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien:
Staus pernikahan
Pekerjaan
Akomodasi
Binatang peliharaan
Kebiasaan merokok, jumlah batang per hari, lama kebiasaan
3
N NILAI
O
JENIS KEGIATAN 0 1 2
Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
12. Menanyakan beberapa keluhan sistematik yang mungkin dirasakan
pasien:
Sistem saraf pusat: pusing, visus, vertigo, tinitus, ...
Kardiovaskular-respirasi: sesak nafas, pembengkakan tungkai,
palpitasi, nyeri dada,..
Sistem pencernaan: nafsu makan, mual, muntah, penurunan berat
badan, nyeri abdomen,....
Sistem genito-urinari: sulit miksi, hematuri, nyeri sewaktu
menstruasi, disfungsi ereksi.
Sistem lokomotor: nyeri dan kaku sendi, ...
13. Merangkum hasil wawancara
14. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan apa yang
belum jelas
15. Menutup pertemuan

JUMLAH NILAI

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan


1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar Tutor,
2 = dikerjakan dengan benar

Jumlah nilai
Nilai akhir = -------------------------- x 100 =
30
(.
.)
Catatan: Mahasiswa/peserta dinyatakan LULUS apabila nilai akhir mencapai 90

4
KETERAMPILAN URINARY HISTORY

SKILL DETAIL CHE


CK
INTRODUCTION Introduce yourself & identity the patients details.

CONSENT Gain informed consent from the patient

PRESENTING Reason for patient seeking medical advice


COMPLAINT
HISTORY OF Further exploration of the presenting complaint.
PRESENTING Enquire about other urinary symptoms
COMPLAINT
-Dysuria
-Frequency
-Polyuria
-Nocturia
-Anuria/Oliguria
-Urgency
-Hesitancy
-Poor stream
-Incontinence
-Associated
symptoms
Sexual history
PAST MEDICAL General & targeted enquiry
HISTORY
DRUG HISTORY Any prescribed medication? Over the counter
medication? Allergies?
FAMILY HISTORY General & targeted enquiry
SOCIAL HISTORY Occupation /alcohol / smoking history Effect of symptoms
on lifestyle/ work
SYSTEMATIC
QUESTIONING
SUMMARIZE TO Allows patient to confirm that you have the right
PATIENT story

5
KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN UROGENITAL

Nama :
NIM :
Kelompo :
k
Tanggal :

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
PALPASI GINJAL
1
. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien (bagi yang bukan kidal)
2 Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan
. dilakukan
3
. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah yang diberikan
4 Meminta pasien berbaring supine dengan nyaman dan meletakkan bantal di bawah
. kepala
5
. Tangan pasien diletakkan disisi badan atau diletakkan di atas kepala.
6
. Mencuci tangan
7
. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
Palpasi Ginjal Kanan
1 Letakkan telapak tangan kiri di belakang pinggang kanan pasien, sejajar costa
. XII
2
. Angkat tangan kiri, mencoba untuk mengangkat ginjal kanan ke arah anterior
3 Letakkan telapak tangan kanan secara lembut di atas daerah kuadran kanan atas,
. sejajar otot rectus
4
. Pasien dipersilahkan untuk menarik nafas dalam
5
. Mencoba memegang ginjal di antara kedua telapak tangan
6
. Pasien dipersilahkan menghembuskan nafas dan berhenti bernafas sementara
7
. Perlahan-lahan lepaskan tekanan tangan kanan
8 Jika ginjal teraba; jelaskan ukurannya, kontur, serta tanyakan adanya rasa
. nyeri
Palpasi Ginjal Kiri
1
. Pemeriksa tetap berada di sebelah kanan pasien
2 Pergunakan tangan kiri untuk mengangkat pinggang kiri dan pergunakan tangan
. kanan untuk meraba (palpasi dalam) pada kuadran kiri atas (kedua tangan
melintasi abdomen pasien).
3
. Melakukan prosedur seperti pada`pemeriksaan ginjal kanan
Menilai Nyeri Ketok Ginjal
1
. Mempersilahkan pasien duduk

6
2 Pergunakan ujung jari, untuk menimbulkan rasa nyeri dengan menekan sudut
. costoverebra XII
3 Jika tidak terasa nyeri, letakkan kepalan tangan kiri pada sudut costovertebra, pukul
. menggunakan permukaan ulnar tangan kanan. Tenaga yang digunakan secukupnya
sehingga dapat dirasakan pasien namun tdk menimbulkan nyeri pada pasien
normal.
4
. Mencuci tangan
JUMLAH NILAI
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar
Tutor,
Jumlah nilai
Nilai akhir = -------------------------- x 100 =
44

(.
.)

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
PEMERIKSAAN KANDUNG KEMIH
Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan
1.
dilakukan
2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah yang diberikan
3. Pasien dipersilahkan untuk kencing atau mengosongkan kandung kemih
4. Menempatkan pasien pada ruangan yang terpisah dengan tirai/tabir
5. Mencuci tangan, mengenakan sarung tangan bersih
6. Pasien dipersilahkan tidur telentang di meja pemeriksaan dan membuka celana /
baju bawah

Inspeksi
1. Pemeriksa menempatkan diri disebelah kanan pasien
2. Perhatikan daerah suprapubik, keadaan dan warna kulit, adanya jaringan parut,
benjolan. Bila terdapat benjolan dilanjutkan dengan pemeriksaan bejolan.

Perkusi
1. Lakukan perkusi menggunakan jari tengah tangan kiri sebagai landasan dan jari
telunjuk/jari tengah tangan kanan sebagai perkusor
2. Perkusi dilakukan secara sistematis mulai dari umbilicus menuju simpisis pubis
(cranial ke caudal). Menilai apakah terdapat perubahan suara perkusi.
Bila terdapat perubahan perkusi dari timpani ke redup, tentukan batas-
3.
batasnya

Palpasi
Menggunakan ujung jari II, III dan IV tangan kanan. Palpasi pada daerah supra
1.
pubik.
Merasakan apakah teraba masa, kistik atau padat. Bila teraba masa lakukan
2.
pemeriksaan benjolan
Bila teraba masa keras dilanjutkan dengan pemeriksaan bimanual bersamaan
3. dengan pemeriksaan colokdubur. (tangan kiri pada supra simpisis, telunjuk
tangan kanan melakukan colok dubur).
JUMLAH NILAI
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan Tutor,
1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar

(.
Jumlah nilai
Nilai akhir = -------------------------- x 100 =
28

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
PEMERIKSAAN ALAT GENITALIA PRIA
Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang
1.
akan dilakukan
2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah yang diberikan
3. Menempatkan pasien pada ruangan yang terpisah dengan tirai/tabir
4. Mencuci tangan

Pemeriksaan Penis
1. Inspeksi penis mencakup kulit dan prepusium.
2. Perhatikan apakah sudah dilakukan sirkumsisi atau belum. Bila tidak
sirkumsisi, retraksikan prepusium atau minta pasien untuk meretraksikan
preputium.
Perhatikan glans penis, adakah ulkus, jaringan parut, nodul atau tanda
3.
inflamasi
Palpasi kemungkinan adanya ke tidak normalan penis ( nodul, nyeri
4.
atau indurasi)
Palpasi korpus penis diantara ibu jari dan jari II dan Jari III. Rasakan
5.
adanya indurasi
Palpasi korpus spongiosum adakah teraba penebalan, fibrosis atau
6.
teraba tumor/batu
7. Jika pasien menyatakan terdapat discharge namun tidak tampak pada
inspeksi, mintalah pasien untuk mengurut penis mulai dari pangkal ke
ujung glans penis

Pemeriksaan Skrotum
Melakukan inspeksi skrotum mencakup kulit. Angkat skrotum sehingga
1.
bagian posterior skrotum terlihat
2. Memperhatikan kontur skrotum, perhatikan adanya edema, venektasi
3. Palpasi masing-masing testis dan epididimis di antara ibu jari dan jari II-III.
Catat ukuran, bentuk, konsistensi, dan adanya nyeri. Rasakan
kemungkinan adanya nodul/benjolan. Bila terdapat benjolan dilanjutkan
8
sebagai pemeriksaan benjolan
4. Palpasi masing-masing funikulus spermatikus termasuk vas deferens di
antara ibu jari dengan jari II dan III mulai dari epididimis sampai anulus
inguinalis externus. Catat adanya pelebaran pleksus pampiniformis` atau
benjolan. Bila terdapat benjolan dilanjutkan sebagai pemeriksaan benjolan
5. Mencuci tangan
JUMLAH NILAI
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar
Tutor,

Jumlah nilai
Nilai akhir = -------------------------- x 100 =
32
(.
.)

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
PEMERIKSAAN RECTAL TOUCHER (COLOK DUBUR)
Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan
1.
dilakukan
2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah yang diberikan
3. Menempatkan pasien pada ruangan yang terpisah dengan tirai /tabir
4. Mencuci tangan, mengenakan sarung tangan bersih
Pasien dipersilahkan tidur telentang di meja pemeriksaan dan membuka
5.
celana / baju bawah
Pasien dipersilahkan menekuk kedua sendi panggul dan kedua sendi
6.
lutut

Inspeksi
1. Pemeriksa menempatkan diri disebelah kanan caudal pasien
Menggunakan jari tangan kiri, kedua pantat pasien disibakkan sehingga
2.
daerah anus dan perianal terlihat jelas.
Perhatikan daerah anus dan peri anal adanya skin tags, fisura ani, fistula
3. in ano, kondiloma, pile hemoroid, pruritus dan adanya benjolan lain. Bila
terdapat benjolan dilanjutkan dengan pemeriksaan bejolan.
Pasien diminta mengejan, perhatikan kemungkinan adanya prolap
4.
rectum

Palpasi
1. Telunjuk kanan dilapisi pelumas (KY jelly)
2. Tekankan ujung telunjuk pada anus dan memberitahu pasien bahwa

9
pemeriksa akan memasukkan jari ke dalam anus.
Masukkan ujung ruas jari telunjuk, rasakan tonus spincter anus dinilai
3.
kekuatannya
Masukkan jari lebih dalam. Palpasi dinding anterior, posterior dan lateral
rectum. Dinilai keadaan mucosa apakah teraba masa pada dinding
4.
lumen atau diluar lumen. Bila teraba masa deskripsi sebagai palpasi
benjolan
Palpasi kelenjar prostat pada jam 12. Diraba apakah permukaan prostate
rata atau berbenjol. Konsistensi keras atau kenyal. Adakah nyeri tekan.
5.
Diraba sulcus medianus apakah cekung atau mendatar. Diraba lobus
lateral apakah membesar. Apakah polus superior teraba.
Pemeriksaan BCR (Bulbocavernosus Refleks) : Tarik jari sehingga
tertinggal satu ruas jari pada m spincter ani. Tekan glans penis
6.
menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Dinilai kontraksi spincter
ani pada saat glans ditekan.
Keluarkan jari, dilihat sarung tangan apakah terdapat feses (warna
7.
feses), adanya darah (darah segar, melena), lendir dan pus.
8. Bersihkan anus pasien menggunakan kasa bersih
9. Lepas sarung tangan dan rendam pada cairan desinfektan.
JUMLAH NILAI
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar Tutor,

Jumlah nilai
Nilai akhir = -------------------------- x 100 =
38

(.
.)

10
KETERAMPILAN
PEMASANGAN KATETER UROGENITAL

Nama :
NIM :
Kelompo :
k
Tanggal :

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Menjelaskan semua prosedur kateterisasi pada pasien dan menyakinkan pasien
sehingga benar-benar mengerti serta mau memberikan persetujuan tindak
medik
2. Mempersilahkan pasien untuk tidur terlentang dan meluruskan kaki.
3. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun
4. Memakai apron plastik untuk mencegah terjadinya infeksi
5. Memakai sarung tangan steril untuk mencegah infeksi silang
6. Memasang kain steril sebagai pembatas lapangan tindakan
7. Membersihkan sekeliling penis dengan kasa yang dibasahi dengan antiseptik
8. Mengoleskan ujung kateter dengan jelly
9. Memegang penis dengan tangan kanan dan menarik penis pasien dengan
posisi hingga hampir ekstensi
10
. Memasukkan kateter ke uretra sampai urine mengalir keluar
11 Menarik penis sedikit bersamaan dengan mendorong kateter secara perlahan
. (gently) jika terasa hambatan karena kontraksi otot sfingter eksterna. Meminta
pasien untuk mengejan sedikit seperti pada saat ingin kencing
12 Mengisi balon kateter sesuai ukuran yang tertera (10 cc), apabila urin sudah
. mengalir keluar. Menyambung kateter dengan saluran pembuangannya (urine
bag).
13 Menarik kateter keluar untuk menilai kalau balon sudah terisi dan berfungsi
. sebagai fiksator kateter
14 Membersihkan gland penis dan mengembalikan preputium ke posisi semula.
. Kateter di fikasi pada perut sebelah bawah atau paha sebelah atas
15 Mengukur dan mencatat jumlah dan warna urine
16 Memberi nasehat kepada pasien tentang pemakaian kateter dan rencana
. tindakan selanjutnya
17
. Membuat laporan pelaksanaan prosedur tindakan
JUMLAH NILAI

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan


1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar
Tutor,

Jumlah nilai
Nilai akhir = -------------------------- x 100 =
34
(.
.)

11
12

You might also like