You are on page 1of 8

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Oleh :
- Agung Satrio Wicaksono (01)
- Almeira Miranda Delany (04)
- Aprialdy Budi Saputra (06)
- Metta Anastashya Aryo (25)
- Muhammad Kurniawan (30)
- Sonya Ananda Ellya John (38)

Tujuan :
Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan
Landasan Teori :
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom, ataupun ion dari dua
zat atau lebih.Sifat larutan berbeda dengan sifat pelarut murninya. Terdapat empat sifat fisika
yang penting besarnya bergantung pada hakekatnya partikel zat terlarut tetapi tidak bergantung
pada jenis zat terlarutnya. Keempat sifat ini di kenal dengan sifat koligatif larutan. Sifat koligatif
tersebut adalah tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik (Romdhoni.2014:1).
Titik beku adalah suhu pada P tertentu dimana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.Pada
tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0oC karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan
tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik
beku (Tf = Freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik
beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikeld alaml
arutan.Oleh larutan itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Salah satu sifat kologatif larutan adalah titik beku. Titik beku suatu zat cair adalah suhu di
mana zat cair tersebut berubah wujud menjadi padat. Selama proses pembekuan berlangsung
tidak terjadi perubahan suhu. Jika suatu zat non volatil (sukar menguap) dilarutkan kedalam
pelarut tertentu, maka pelarut tersebut akan membeku pada suhu yang lebih rendah.
Menurut Roult, penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.
Tf = Kf..m
Tf = menyatakan penurunan titik beku larutan.
Kf = menyatakan tetapan penurunan titik beku molal pelarut
m = molalitas larutan
(Teaching,team.2015.penuntun praktikum kimia dasar II:5).

Alat dan bahan


1.Neraca 7. Air
2. Tabung reaksi 8. Es batu
3. Sendok 9. Termometer
4. Pengaduk 10. Urea dan NaCl berbagai konsetrasi
5.Gelas kimia plastic 11. Garam
6. Palu

Cara Kerja :
1. Pecahkan atau buatlah es batu menjadi butiran-butiran es batu denganpalu.
2. Masukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastik sampai kira-kira nya.
3. Tambahkan kira-kira 8 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan pengaduk.
Campuran in iada campuran pendingin.
4. Isi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 ml. Masukkan tabung kedalam gelas kimia
berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin sampai air membeku
seluruhnya.
5. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Dengan hati-hati aduklah campuran
dari tabung itu dengan menggunakan thermometer secara naik turun. Bacalah
thermometer dan catat suhu campuran es dan air. Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan
menggunakan larutan lain (CO(NH2)2dan NaCl dengan berbagai konsetrasi) yang
disediakan sebagai pengganti air suling.

Pengamatan :
Titik beku air suling : 0C
Titik beku larutan :
Zat Kemolalan Tf (C) Tf (C)
Air (Aquades) 0C 0C
CO(NH2)2 1m -1C 1C
CO(NH2)2 2m -2C 2C
NaCl 1m -1,5C 1,5C
NaCl 2m -3,5C 3,5C
.....
Ket : Tf = TfP- TfL

Bahan Diskusi :
1. Bagaimanakah titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni?
2. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan NaCl dan Urea terhadap
a. Titik beku larutan
b. Penurunan titik beku larutan
3. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh natrium klorida (elektrolit)
dibandingkan dengan pengaruh urea (non elektrolit) terhadap :
a. Titik beku larutan
b. Penurunan titik beku larutan
c. Jika ada perbedaan, menurut anda apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut ?
4. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari kegiatan ini ?

Jawab :
1. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni (P<P). Hal ini
disebabkan karena pada larutan, zat pelarutnya harus membeku lebih dahulu daripada zat
terlarutnya. Jadi, larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut murni sehingga titik
beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.

2. (a) Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl
merupakan larutan elektrolit sehingga terurai atas ion-ion. Begitupun halnya dengan Urea
semakin tinggi kemolalan Urea semakin rendah titik bekunya.
(b) Semakin tinggi kemolalan NaCl semakin besar penurunan titik bekunya karena selain
dipengaruhi kemolalan penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jenis larutannya yakni
apakah elektrolit atau non elektrolit. Begitupun dengan urea, semakin tinggi kemolalan
urea semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan
penurunan titik beku.

3. (a) Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah daripada
larutan non elektrolit (Urea)
(b) Penurunan titik beku larutan pada kemolalan yang sama, penurunan titik beku larutan
elektrolit (NaCl) lebih besar daripada larutan non elektrolit.
(c) Penyebab perbedaan adalah jenis larutannya (elektrolitdan non elektrolit)

- Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah
daripada larutan non elektrolit (urea) karena pada NaCl dapat diionisasikan(terdiriatas 2
ion) sedangkan non elektrolit tidak dapat diionisasikan.
- Begitu pula halnya dengan penurunan titik beku. Larutan elektrolit (NaCl) mempunyai
i = 2 sehingga Tf = m x Kf x i sedangkan larutan non elektrolit (Urea) tidak memiliki i
sehingga Tf = m x Kf. Jadi, penurunan titik beku NaCl lebih besar daripada urea.

4. Kesimpulan :
- Semakin besar molalitas larutan, semakin tinggi penurunan titik beku larutan
- Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
- Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
- Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada
kemolalan yang sama
- Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antar ion semakin besar dan ion-ion semakin
bebas
- Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih
banyak daripada larutan non elektrolit
- Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non
elektrolit
- Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
- Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar penurunan titik beku
Lampiran

You might also like