Professional Documents
Culture Documents
RM :
ASUHAN GIZI HARIAN 002008156
Usia : 3 tahun 1 bulan Bangsal/Kamar :
Flamboyan
Sex : Perempuan Tanggal Masuk : 16-05
2017
Diagnosa Medis : DADS
I. ASSESSMENT GIZI
A. Antropometri
BB: 10 kg Tb: 86 cm
BBI : (2 x U) + 8 = (2x8,08) + 8 = 4,16 + 8 = 12,16 kg
Status gizi:
BB/U = 10- 14,2 = - 4,2 = - 2,47 SD (gizi kurang).
14,2 12,5 1,7
B. Biokimia
Hitung jenis
C. Clinis/Fisik
KU : CM/sedang
Vital Sign : N: 90x/menit
Suhu: 36,2
30x/menit
Kesimpulan:
KU pasien normal, Vital sign dalam kategori normal, pasien mengalami nyeri perut, nafsu makan
kurang. Namun BAB sudah tidak cair.
D. Dietary History
1. Alergi makanan :-
2. Pantangan makanan :-
3. Diet yang dijalani : TRS + susu rendah laktosa
4. Riwayat Makan : Makan pokok 2 3 x/hari dan selingan 1x/hari
Kesimpulan: Asupan makan pasien pada energi 71,1%, lemak 59,5% dan karbohidrat
64,7% dalam kategori kurang jika dibandingkan dengan AKG. Sedangkan asupan protein
berlebih yaitu 149,6%.
(NI-1.4) Asupan Energi tidak mencukupi berkaitan dengan penurunan nafsu makan dibuktikan
oleh asupan energi (71,1%), lemak (59,5%) dan karbohidrat (64,7%).
(NI -
III. INTERVENSI GIZI
A. Tujuan :
1. Mengkonsumsi makanan cukup energi untuk memenuhi kebutuhan.
2. Meningkatkan status gizi atau berat badan hingga mencapai normal.
B. Prinsip/Syarat diet:
C. Kebutuhan Gizi:
Nelson (1994)1208,9
BMR : 55 kkal/kgbb = 55 x 14,16 = 778,8
SDA : 10% x BMR = 10% x 778,8 = 77,8
Pertumbuhan : 12% x BMR = 12% x 778,8 = 93,45
AF : 25% x BMR = 25% x 778,8 = 194,7
Ekskresi : 10% x BMR = 77,8 +
= 1222,55 Kkal.
D. Implementasi/Pemesanan Diet
Terapi Diet : TB
Bentuk : Lunak
Rute : Oral
7. Materi konseling
a. Menjelaskan tentang prinsip gizi seimbang
1). Mengonsumsi makanan beragam
Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman
jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Anjuran pola makan dalam
beberapa dekade terakhir telah memperhitungkan proporsi setiap kelompok
pangan sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya.
2). Membiasakan perilaku hidup bersih
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang
menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga
jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada
keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi
peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama apabila
disertai panas.
3). Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk
olahraga merupakan salahsatu upaya untuk menyeimbangkan antara
pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanyasumber energi dalam tubuh.
Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga
memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat
gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi
yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.