You are on page 1of 3

Pendahuluan

Sifilis adalah suatu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroketa
Treponema pallidum. Karakteristik penyakit ini yaitu adanya stadium penyakit yang
bertingkat dalam terjadinya fase simptomatik dan asimptomatik. Ketika lesi di kulit menjadi
penanda, tampilan manifestasi klinisnya bermacam-macam dan variasi yang tingi.

Karakteristik klinis dari sifilis telah dibahas selama berabad-abad, tetapi sejak ditemukannya
penisilin penyakit ini menjadi jarang ditemukan. Walaupun sudah berada diluar wilayah kerja
klinik kesehatan seksual dan pada penduduk asli di daerah terpencil, para dokter hari ini
jarang menemukan kasus sifilis.

Sifilis merupakan penyakit yang sudah dikenali oleh semua warga Australia dan negara
bagiannya. Laboratorium patologi wajib melaporkan setiap kasus dengan serologi reaktif
kepada petugas kesehatan masyarakatnya. Pada beberapa wilayah, setiap profesi kesehatan
dalam mendiagnosis sebuah kasus juga diminta untuk melaporkan kepada petugas kesehatan
masyarakat setempat. Data yang didapatkan akan disimpan dalam database nasional dan
dapat dipakai dalam membantu pelacakan kontak, memonitoring penyakit dan pengelolaan
pengobatan.

Sejak ditemukannya penisilin dan pengurangan beban penyakit setelah itu, telah terjadi
peningkatan insiden penyakit secara bertahap. Di Australia, sifilis lebih dominan terjadi pada
laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama laki-laki dan pada orang-orang penduduk
asli di lingkungan yang terpencil. Dalam pemberitahuan nasional, angka kejadian infeksi
sifilis meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,0 menjadi 6,7 kasus per 100 ribu populasi
diantara tahun 2004 dan 2007, setelah itu angkanya menjadi sedikit menurun sebelum
kembali lagi menjadi 6,7 pada tahun 2012. Di tahun 2012, infeksi sifilis pada laki-laki
tercatat delapan kali lipat dari perempuan. Di tahun 2012, infeksi sifilis pada orang Aborigin
dan Torres Strait Islander terjadi lima kali lipat dibandingkan dengan non-pribumi. Keadaan
ini terus berlanjut pada komunitas pribumi di daerah terpencil.

Sepengetahuan kami, tidak ada sifilis dari sebuah populasi di Australia.....


Kami telah meninjau selama 10 tahun data pada klinik kesehatan seksual perkotaan dengan
penekanan khusus pada presentasi klinis dari infeksi sifilis dan diagnosis serta stadium
penyakitnya. Ini telah dicocokkan dan dibandingkan dengan pedoman definisi kasus dalam
Australian National Nitifiable Disease Surveillance System (NNDS).

Tujuan

Tujuan dari studi ini adalah untuk meninjau kembali presentasi klinis dari sifilis dan
mengukur tanda-tanda sifilis sekunder diantara kasus sifilis yang terdapat pada klinik
kesehatan seksual perkotaan. Tujuan selanjutnya yaitu untuk mengevaluasi diagnosis klinik
dari sifilis sekunder di klinik tersebut yang dibandingkan dengan pedoman definisi kasus
Australian NNDSS, dan apakah definisi kasus tersebut dapat diterapkan untuk penanda dan
pengawasan penyakit.

Metode

Data pasien dikumpulkan secara retrospektif menggunakan database di Clinic 275, yaitu
klinik penyakit infeksi seksual di Royal Adelaide Hospital. Catatan kasus yang telah baku
digunakan untuk memverifikasi diagnosis dan hasil patologi untuk mendapatkan data yang
relevan. Data yang dikumpulkan termasuk tahun diagnosis, umur, jenis kelamin, alasan
penyajian, temuan pemeriksaan, hasil patologi, stadium penyakit, pengobatan yang telah
didapat, status HIV dan untuk pasien laki-laki, ditanyakan jenis kelamin pasangan seksual.
Kasus dieksklusikan jika diagnosis yang telah dikodekan dengan komputer tidak cocok
dengan diagnosis yang ada dalam catatan kasus. Semua data disusun secara manual dan
dianalisis diidentifikasi secara terpisah. Nama pasien disamarkan menggunakan nomor urut
dan dilakukan pengkodean. Penelitian ini dilakukan untuk tujuan penjaminan mutu, sehingga
Komite Etika Penelitian Manusia Royal Adelaide Hospital menunjukkan bahwa persetujuan
etika tidak dilakukan.

Kriteria definisi kasus dari NNDSS dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dokter di
klinik ketika membuat diagnosis. Kriteria NNDSS untuk kategori sifilis yang kurang dari 2
tahun dicantumkan dalam lampiran 1. Kategori ini meliputi primer, sekunder, dan laten awal.
Dalam hal ini, kami fokus kepada sifilis sekunder. Alasannya adalah ketertarikan kami
kepada manifestasi dermatalogikus penyakit dan data kohort untuk sifilis sekunder cukup
jelas terdokumentasikan. Tanda klinis dari infeksi sifilis sekunder termasuk limfadenopati
generalisata yang tidak sakit, ruam (makular, papul, papulskuamosa dan pustul) yang terdapat
pada tubuh atau area telapak tangan, erosi mukosa superfisial, kondiloma lata, alopesia, dan
ada bukti penyembuhan lesi.

You might also like