You are on page 1of 7

TUGAS PAPER BIOTEKNOLOGI

PLASMID DAN PERANAN PLASMID DALAM PENGEMBANGAN


BIOTEKNOLOGI MODERN DI BIDANG KELAUTAN

Oleh:
EKO W.P.TAMPUBOLON
26020115120036
ILMU KELAUTAN - A

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya bakteri mempunyai kromosom. Kromosom bakteri berup
DNA sirkulasi atau DNA yang berbentuk lingkaran. Di samping memiliki DNA
sirkulasi lainnya yang ukurannya jauh lebih kecil daripada DNA kromosomnya.
Jadi plasmid adalah elemen genetika terkecil yang mampu bereplikasi pada
bakteri atau ragi.
Aplikasi penggunaan teknologi plasmid yang telah dikembangkan manusia
ialah produksi insulin secara besar-besaran. Insulin dibuat di dalam tubuh manusia
dengan dikontrol oleh gen insulin. Insulin ini kemudian diambil dari pulau
langerhans tubuh manusia, lalu disambungkan ke dalam plasmid bakteri. Untuk
menghubungkan gen insulin dengan plasmid diperlukan rekombinasi genetik.
Yang dalam rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA.
Dalam proses pemotongan dan penyambungan tersebut menggunakan enzim
pemotong dan penyambung. Yang enzim pemotong tersebut dikenal sebagai
enzim restriksi atau enzim penggunting yang bernama restrikasi endonuklease.
Enzim pemotong ini jumlahnya banyak dan setiap enzim hanya bisa memotong
urutan basa tertentu pada DNA.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian plasmid

2. Mahasiswa dapat mengetahui pemanfaatan plasmid secara umum

3. Mahasiswa dapat mengetahui peranan plasmid di bidang kelautan


BAB II

ISI

2.1 Pengertian Plasmid


Plasmid adalah molekul DNA sirkuler (lingkaran tertutup) yang berantai
ganda dan dapat bereplikasi sendiri di luar kromosom dan tidak mengandung gen-
gen esensial. Plasmid terdapat secara alami maupun sudah mengalami modifikasi
yang disesuaikan dengan keperluan manipulasi genetik. Plasmid terdapat pada
organisme prokariot maupun eukariot. Plasmid inilah yang berfungsi sebagai
pembawa sifat rekombinan pada organisme yang akan direkayasa. Plasmid
memilki ciri-ciri antara lain :

1) Berbentuk lingkaran tertutup dan untaiannya ganda (double stranded)

2) Dapat melakukan replikasi sendiri di luar kromosom inti

3) Terdapat di luar kromosom

4) Secara genetik dapat ditransfer secara stabil

Agar dapat digunakan, plasmid harus memiliki syarat-syarat diantaranya sebagai


berikut :

1) ukurannya relatif kecil dibanding dengan pori dinding sel inangnya


2) mempunyai sekurang-kurangnya 2 gen marker yang dapat menandai masuk
tidaknya plasmid ke dalam sel inang
3) mempunyai tempat pengenalan restriksi sekurang-kurangnya di dalam salah
satu marker yang dapat digunakan sebagai tempat penyisipan fragmen DNA
asing
4) memiliki titik awal replikasi sehingga dapat melakukan replikasi dalam sel
inang

Menurut tujuan penggunaannya, plasmid dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) plasmid untuk kloning prokariot, sebagai contoh adalah plasmid pUC 19 dan
pBR 322
2) plasmid yang digunakan untuk kloning eukariot yang digunakan adalah
plasmid Ti

Teknologi Plasmid

Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi
di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara lain:
1. merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu
2. dapat beraplikasi diri
3. dapat berpindah ke sel bakteri lain
4. sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau
pemindah gen ke dalam sel target. Selain memiliki DNA Kromoson, bakteri juga
memiliki DNA nonkro-mosom. DNA nonkromosom bentuknya juga sirkuler dan
terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai
plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 klai DNA kro-mosom. Plasmid
mengandung gen-gen tertertu misalnya gen kebal antobiotik, gen patogen. Seperti
halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk
dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.

2.2 Pemanfaatan Plasmid


Penggunaan plasmid untuk rekayasa genetika harus disesuaikan
kebutuhannya sebab ada berbagai macam plasmid yang digunakan. Proses
penggunaan plasmid dalam rekayasa genetika melalui langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Penentuan terlebih dahulu jenis plasmid yang hendak digunakan sebab ada
beberapa jenis plasmid seperti pBR 322 dan pUC19 yang bisa digunakan untuk
prokariot dan plasmid Ti yang bisa digunakan untuk organisme eukariot

2. Bila plasmid telah ditentukan maka selanjutnya adalah menentukan tempat


pengenalan enzim restriksi (pemotongan) yang hendak digunakan sebagai
tempat penyisipan DNA asing dan marker untuk menandai masuk tidaknya
plasmid pada sel inang

3. Apabila telah diketahui tempat pengenalan restriksi dan markernya maka


langkah selanjutnya adalah menyiapkan enzim restriksi sebagai pemotong
plasmid. Enzim yang digunakan untuk memotong plasmid harus sama dengan
pemotong DNA asing sehingga nanti keduanya bisa bersatu misal : EcoR1

4. Langkah selanjutnya adalah plasmid dipotong dengan enzim restriksi yang


sesuai pada daerah potongannya

5. Plasmid siap disambungkan dengan DNA asing yang memiliki sifat tertentu,
yang telah dipotong juga dengan enzim restriksi yang sama dengan pemotong
plasmid

2.3 Penggunaan Plasmid di Bidang Kelautan


Plasmid digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika. Dalam hal ini
plasmid digunakan untuk membawa suatu rangkaian fragmen DNA asing masuk
dalam sel inang dengan harapan plasmid rekombinan itu mengalami replikasi dan
mengekspresikan sifat baru pada DNA asing tersebut, sehingga sifat yang
diinginkan dapat diperoleh dari plasmid rekombinan tersebut.
Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian
lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun)
di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan (Anonymous, 2011).

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Plasmid adalah molekul DNA sirkuler (lingkaran tertutup) yang berantai


ganda dan dapat bereplikasi sendiri di luar kromosom dan tidak
mengandung gen-gen esensial.

2. Plasmid digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika. Dalam hal ini
plasmid digunakan untuk membawa suatu rangkaian fragmen DNA asing
masuk dalam sel inang dengan harapan plasmid rekombinan itu mengalami
replikasi dan mengekspresikan sifat baru pada DNA asing tersebut, sehingga
sifat yang diinginkan dapat diperoleh dari plasmid rekombinan tersebut.

3. Plasmid pada bidang kelautan dimanfaatkan di bidang lingkungan laut


seperti pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri,
dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut
dengan menggunakan bakteri jenis baru

3.2 Saran
Pengembangan di bidang kelautan belum terlalu luas sehingga perlu
peneletian lebih lanjut yang dapat menjadikan peluang pengembangan yang
bermanfaat pada kondisi ekologis laut.
DAFTAR PUSTAKA

Sianipar, Prowel. 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. Pustaka Book Publisher:
Yogyakarta.

Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press : Malang.


http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2011946-bioteknologi

http://kadri-blog.blogspot.com/2011/01/vaksin-adalah.html

http://www.scribd.com/doc/29743601/bioteknologi-reksayasa-genetika

http://www.crayonpedia.org/mw/Penerapan_Bioteknologi_Dalam_Mendukung
Kelangsungan_Hidup_Manusia_Melalui_Produksi_Pangan_9.1

http://www.scribd.com/doc/40485533/MAKALAH-penisilin

http://gurungeblog.wordpress.com/2009/0/12/bioteknologi-dalam-kedokteran.

You might also like