Professional Documents
Culture Documents
I TUJUAN
Tujuan dari praktikum modul ini yaitu antara lain :
1 Mengetahui komponen komponen dasar elektronika.
2 Dapat membaca nilai dari komponen komponen dasar elektronika.
3 Dapat memahami prinsip kerja komponen-komponen dasar elektronika.
4 Dapat menggunakan proto board dengan benar dan membedakan jenis rangkaiannya.
5 Dapat mengetahui jenis alat ukur dan dapat menggunakannya.
Sedangkan jenis kapasitor tetap, memiliki nilai kapasitansi yang lebih rendah, tidak
mempunyai dua kutub negatif maupun positif, dan kebanyakan berbentuk pipih seperti
tablet atau kancing.
Lambangnya yaitu sebagai berikut:
3. Transistor
Transistor digunakan untuk melakukan penguatan dan pengaturan tegangan-tegangan
atau arus atau daya. Transistor terbuat dari bahan semi konduktor, dan biasanya memiliki
tiga kaki. Transistor terbagi menjadi tiga macam yaitu :
a Transistor Bipolar (BJT)
Transistor terdiri dari tiga lapisan semikonduktor yang seakan akan membentuk dua
dioda yang diseri. Terminal terminalnya dinamai Emitor (E), Basis (B) dan Colector (C).
Ada dua jenis transistor yaitu NPN (Negatif Positif Negatif) dan PNP (Positif Negatif
Positif). Aliran elektron atau hole (lubang) bersumber pada emitor. Simbol untuk
Transistor Bipolar :
NPN (Negatif Posistif Negatif) PNP (Positif Negatif Posistif)
Simbol :
Jenis dari transistor yang paling banyak digunakan adalah NPN dan PNP. Transistor
mempunyai tiga daerah kerja yang dapat digambarkan dengan garis beban, yaitu :
1 Daerah cut off, dimana transistor dalam keadaaan terpancung atau tidak aktif, sehingga
secara ideal Vcc = Vce dan Vbe > 0,7V
2 Daerah aktif, dimana transistor bekerja pada aderah linear atau titik tenang (Q) dimana
Vce = 0,5 Vcc dan Vbe > 0,7V
3 Daerah Saturasi, dimana transistor dalam keadaan jenuh, sehingga besar nilai Vce = 0,2
Volt dan Vbe >> 0,7V
Bila transistor digunakan dalam rangkaian switching, maka transistor akan bekerja pada
daerah cut off dan saturasi. Sedangkan bila digunakan dalam penguat sinyal maka transistor
akan bekerja pada daerah aktif. Transistor yang digunakan sebagai penguat sinyal harus
bekerja di daerah aktif sehingga menghasilkan output yang linier.
Beberapa ciri yang membedakan BJT dengan JFET, antara lain:
a BJT : faktor penguat cukup baik, noise sangat besar, R in kecil sekitar 2 Kohm.
b JFET : faktor penguat relatif kecil, noise kecil, R in sangat besar 2 Mohm
4. Dioda
Semua dioda prinsip kerjanya adalah sebagai penyearah arus, namun karena proses
pembuatan, bahan dan penerapannya yang berbeda beda maka namanya pun berbeda.
Dioda berasal dari kata Di dan Elektroda yang artinya dua kutub yaitu katoda (-) dan anoda
(+). Pada dioda terdapat istilah tegangan muka (bias) yaitu tegangan tetap yang diberikan
pada dioda untuk menentukan operasi yang diinginkan. Gunanya untuk mempertahankan
agar dioda atau transistor tetap menghantar atau menyumbat. Tegangan muka dapat berupa
tegangan muka maju (forward bias) atau tegangan muka terbalik (reverse bias).
Jenis jenis dioda antara lain yaitu sebagai berikut:
a Dioda Penyearah
Yang dimaksud dioda penyearah yaitu dioda yang biasa dipakai pada sirkit sumber daya.
Penyearah disini berarti mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC) yang
berfrekuensi rendah. Biasanya digabung dengan 4 dioda yang disebut dioda bridge.
Simbol:
b Dioda Zener
Dioda zener dirancang untuk beroperasi dengan tegangan reverse bias pada tegangan
tembusnya. Dioda zener akan menghantar apabila diberikan tegangan sebesar tegangan
tembusnya (tegangan zener) atau lebih. Tetapi akan menyumbat (cut off) selama tegangan
yang diberikan padanya lebih kecil dari tegangan zener. Fungsi dari dioda zener yaitu
sebagai stabilisator tegangan dan sebagai clipper pada sirkit pulsa.
Simbol :
c Dioda Tunel
Dioda tunel adalah seperti dioda zener lainnya bedanya tegangan jatuh (tegangan break
down) dioda tunel dapat mencapai nol. Suatu sifat yang terdapat pada dioda tunel adalah
dapat menghantar dan menyumbat dalam waktu yang lebih singkat dibanding dengan dioda
biasa. Sifat ini dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan pada rangkaian-rangkaian yang
yang membutuhkan kecepatan kerja tinggi, antara lain osilator frekuensi tinggi, komputer
dan lain-lain. Fungsi dari dioda tunel ini dapat digunakan sebagai high switching circuit.
Simbol :
d Dioda Varaktor
Dioda ini dapat dipakai untuk menggantikan fungsi variable kapasitor dalam rangkaian
penala (tuning), misalnya pada pesawat penerima radio atau televisi. Prinsip kerja dioda
varaktor adalah perubahan daerah deplesi (depletion layer) akibat reverse bias yang
diberikan berubah - ubah.
Simbol :
5. Induktor
Merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang mampu menyimpan kuat
medan listrik. Besarnya nilai induktansi dinyatakan dalam Henry (H).
Macam macam induktor yang ada adalah sebagai berikut:
a Induktor biasa
1 Induktor dengan inti udara
Simbol:
b Transformator
Simbol:
Adalah jenis induktor yang digunakan untuk menaikkan maupun menurunkan tegangan
AC. Dalam rangkaian elektronika juga terdapat jenis Transformator Output (OT) dan
Transformator Input (IT).
1. A dan B Hole (lubang) yang terhubung secara horizontal dan masing-masing terdiri dari 2
baris. Garis berwarna biru dan merah tidak ada hubungan. Untuk menghubungkan antara A
dan B dapat melihat keterangan C.
2. D dan E Hole (lubang) yang terhubung secara vertical (garis berwarna orange)dan
masing-masing terdiri dari 5 baris. Untuk menghubungkan antara D dan E dapat melihat
keterangan F.
C. ALAT UKUR
1. MULTIMETER
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(ampere-meter).
Ada 2 jenis multimeter, yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
a. Kalibrasi Multimeter
1 Pada multimeter digital, ubah selector ke mode voice, lalu hubungkan kedua probe,
jika multimeter mengeluarkan bunyi maka multimeter sudah terkalibrasi.
2 Sedangkan pada multimeter analog, ubah selector ke mode volt, lalu hubungkan
kedua probe, bila jarum tetap menunjuk angka 0 maka multimeter analag sudah
terkalibrasi.
d. Pengukuran Arus
1 Pada multimeter tertentu, saat akan dilakukan pengukuran arus maka yang wajib
dilakukan adalah memindahkan probe warna merah ke output 20A, sedangkan probe
hitam ke ground.
2 Lalu lakukan pengukuran dengan menyambungkan probe merah dan hitam ke
rangkaian, bila hasilnya negative berarti probe terbalik sehingga menghasilkan nilai
negative.
e. Pengukuran Kontinuitas
1 Pada dasarnya pengukuran kontinuitas menggunakan multimeter digital maupun
analog sama dengan cara melakukan kalibrasi.
2 Namun, untuk melakukan pengukuran kontinuitas salah satu probe disambung ke
ujung rangkaian, sedangkan probe lain juga disambung ke ujung rangkaian lain, bila
multimeter mengeluarkan suara, maka jalur tersebut tersambung.
E. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
Praktikum 1
1. Siapkan alat dan bahan praktikum.
2. Hitung setiap komponen resistor menggunakan metode gelang warna.
3. Hitung juga setiap komponen resistor tersebut menggunakan multimeter.
4. Bandingkan hasil pengukuran menggunakan metode gelang warna dengan
menggunakan multimeter.
5. Rangkailah komponen resisitor tersebut di projectboard secara seri dan paralel.
6. Hitung rangkaian tersebut menggunakan hukum ohm dan menggunakan multimeter.
Praktikum 2
1. Siapkan alat dan bahan praktikum.
2. Hitung setiap komponen kapasitor untuk mengetahui besar nilai kapasitansinya.
3. Hitung juga setiap komponen kapasitor tersebut menggunakan multimeter.
4. Rangkailah komponen kapasitor tersebut di projectboard secara seri dan paralel.