You are on page 1of 25

ASESMEN GERIATRI

HIPERTENSI HEART DISEASE, OSTEOARTHRITIS,


PENURUNAN PENDENGARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 3 April 2017 10 Juni 2017

Disusun oleh :
Hanindia Ayu Kinasih 030.11.121
Meiria Sari 030.11.186

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2017
BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU no. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia yang
dimaksud dengan kelompok lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun atau lebih.1,2 Data demografi dunia menunjukkan peningkatan populasi usia
lanjut 60 tahun atau lebih meningkat tiga kali lipat dalam waktu 50 tahun; dari
600 juta pada tahun 2000 menjadi lebih dari 2 miliar pada tahun 2050. Jumlah
penduduk usia lanjut di Indonesia mencapai peringkat lima besar terbanyak di
dunia, yakni 18,1 juta pada tahun 2010 dan akan meningkat dua kali lipat menjadi
36 juta pada tahun 2025. Angka harapan hidup penduduk Indonesia mencapai
67,8 tahun pada tahun 2000-2005 dan menjadi 73,6 tahun pada tahun 2020-2025.3
Proporsi usia lanjut meningkat 6% pada tahun 1950-1990 dan menjadi 8% saat
ini. Proporsi tersebut diperkirakan naik menjadi 13% pada tahun 2025 dan
menjadi 25% pada tahun 2050.4 Isu penting peningkatan populasi usia lanjut
adalah perlunya rencana strategis perawatan kesehatan usia lanjut untuk
meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup yang mengacu pada konsep
baru proses menua (aging).
Masalah umum pada proses menua adalah penurunan fungsi fisiologis dan
kognitif yang bersifat progresif serta peningkatan kerentanan usia lanjut pada
kondisi sakit. Laju dan dampak proses menua berbeda pada setiap individu karena
dipengaruhi faktor genetik serta lingkungan.5,6 Proses menua mengakibatkan
penurunan fungsi sistem organ seperti sistem sensorik, saraf pusat, pencernaan,
kardiovaskular, dan sistem respirasi. Selain itu terjadi pula perubahan komposisi
tubuh, yaitu penurunan massa otot, peningkatan massa dan sentralisasi lemak,
serta peningkatan lemak intramuskular. Individu yang menunjukkan karakteristik
menua dikatakan mengalami usual aging, sedangkan individu yang tidak atau
memiliki sedikit karakteristik menua disebut successful aging (SA). 6
Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri adalah sindrom geriatri
yang meliputi: imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi,

2
defisiensi imun, gangguan pendengaran dan penglihatan, gangguan intelektual,
kolon irritable, impecunity, dan impotensi.
Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam perawatan
primer.Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg) yang
menetap.Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding
arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin
tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja.7 Tidak ada perbedaan
prevalensi antara laki-laki dan wanita tetapi prevalensi terus meningkat
berdasarkan usia: 5% usia 20-39 tahun, 26% usia 40-59 tahun, dan 59,6% untuk
usia 60 tahun ke atas.7
Penyakit jantung hipertensi atau Hipertensi heart disease (HHD) adalah
istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan,
mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung
koroner, dan penyakit jantung kronis (CHF), yang disebabkan karena peningkatan
tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyakit jantung hipertensi adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan dampak
sekunder pada jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan berkepanjangan.
Penyakit jantung hipertensi merujuk kepada suatu keadaan yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan darah (hipertensi). Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak
terkendali dapat mengubah struktur miokard, pembuluh darah dan sistem
konduksi jantung. Perubahan-perubahan ini dapat mengakibatkan hipertrofi
ventrikel kiri, penyakit arteri koroner, gangguan sistem konduksi, disfungsi
sistolik dan diastolik miokard yang nantinya bermanifestasi klinis sebagai angina
(nyeri dada), infark miokard, aritmia jantung (terutama fibrilasi atrium) dan gagal
jantung kongestif.
Osteoartritis adalah penyakit yang dicirikan dengan adanya kelainan
fungsional sendi termasuk terjadinya degradasi kartilago, ligamen, inflamasi
sinovial serta perubahan struktur tulang yang bersifat progresif. 8 Pada lanjut usia,
terjadi perubahan kolagen dan penurunan sintesis proteoglikan yang menyebabkan

3
tulang dan sendi lebih rentan terhadap tekanan dan kurang elastis sehingga rawan
sendi menjadi menipis, rusak, dan menimbulkan gejala osteoartritis seperti nyeri
sendi, kaku dan deformitas.9 Di Indonesia sendiri prevalensi kasus osteoartritis
cukup tinggi yaitu 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun dan 65%
pada usia >61 tahun.10 Prevalensi osteoartritis meningkat seiring bertambahnya
usia. Pada usia kurang dari 45 tahun, laki-laki akan lebih rentan terkena penyakit
osteoartritis dibandingkan dengan wanita, tetapi wanita lebih rentan terkena
osteoartritis pada usia lebih dari 55 tahun. Prevalensi osteoartritis pada wanita
sebesar 13% lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang hanya 10%.11 Wanita akan
lebih rentan terkena osteoartritis setelah mengalami menopause karena kurangnya
hormon estrogen merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan osteoartritis
walaupun mekanisme kerjanya belum jelas, namun estrogen dapat menurunkan
endapan lemak dalam tubuh sehingga dapat memperingan tugas sendi.12
Presbikusis merupakan akibat dari proses degeneratif pada satu atau
beberapa bagian koklea (striae vaskularis, sel rambut, dan membran basilaris)
maupun serabut saraf auditori. Presbikusis ini juga merupakan hasil interaksi
antara faktor genetik individu dengan faktor eksternal, seperti pajanan suara
berisik terus-menerus, obat ototoksik, dan penyakit sistemik.13
Menurut World Health Organization (WHO), saat ini diperkirakan ada 360
juta (5.3%) orang di dunia mengalami gangguan cacat pendengaran, dimana
Prevalensi gangguan pendengaran akan meningkat seiring dengan pertambahan
usia. Gangguan pendengaran dimulai dari derajat ringan sampai berat dapat
dipantau dengan menggunakan alat audiometer.13

4
BAB II
ASESMEN GERIATRI

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 75 tahun
Alamat : Pejaten Barat RT 15/RW 01
Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama orang terdekat : Ny. Sri (Anak ke 4)
Jumlah anak hidup :9 orang Laki-laki : 7 orang Perempuan : 2 orang
Jumlah anak mati : - orang Laki-laki: - orang Perempuan: - orang
Jumlah cucu : 17 orang
Jumlah cicit : 4 orang
Pembiayaan kesehatan : Jaminan
Sebutkan jenisnya : BPJS

II.Riwayat Medis / Evaluasi Fisik :


1. Keluhan Utama:
Bengkak pada kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan:
Nyeri pada kedua lutut,sesak napas
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien bernama Ny.W dengan keluhan kedua kaki bengkak sejak 1 bulan
yang lalu, bengkak timbul setelah beraktivitas dan menghilang jika tidur.
Bengkak disertai dengan sesak saat beraktivitas, sehingga pasien tidak dapat
beraktivitas terlalu banyak. Terdapat keluhan lain berupa nyeri pada kedua
lutut sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan saat di pagi hari lutut sulit
digerakkan dan terasa kaku. Semakin lama nyeri nya mengganggu aktivitas
sehari-hari terutama melakukan aktifitas yang memerlukan lutut menekuk atau
jongkok. Pasien juga mengeluhkan mengenai pendengaran yang bermula sejak

5
1 tahun lalu dan sekarang sulit untuk berkomunikasi via telefon tapi pasien
apabila berbicara antar sesama masih dapat untuk mendengar dan mengerti.
Keluhan jatuh, batuk, nyeri dada juga disangkal. BAB dan BAK dalam batas
normal.
3. Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat hipertensi : (+)
Riwayat maag : (-)
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat alergi makanan/obat : (-)
4. Riwayat pembedahan
Tanggal / tahun Operasi
- -
5. Riwayat opname Rumah Sakit
Pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit
6. Riwayat kesehatan lain
Melakukan pemeriksaan kesehatan pada :
Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat II
Pemeriksaan gigi / gigi palsu :
Oral hygine kurang. Kebanyakkan gigi pasien sudah tidak utuh, pasien
tidak memakai gigi palsu. Menurut pasien, makanan yang dimakan
adalah makanan biasa seperti nasi dan lauk pauk lainnya yang lunak.
Lain-lain : Hipertensi (+)
7. Riwayat alergi (-)
8. Riwayat Kebiasan
- Kebiasan Merokok
Pasien tidak memiliki riwayat merokok
-Minum Alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi minuman beralkohol
-Olah Raga

6
Pasien tidak pernah berolahraga
-Konsumsi Kopi
Pasien tidak memiliki riwayat kebiasaan konsumsi kopi atau teh
Kesimpulan : Pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok maupun minum-
minuman beralkohol. Pasien tidak pernah berolahraga. Pasien memiliki
kebiasaan konsumsi teh setiap pagi.
9. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Dengan resep dokter Dosis dan pemakaian
Vitamin B Complex 3x1
Captopril 12,5 mg 2x1
HCT 1x1
Natrium Diklofenak 2x1
Tanpa resep dokter Dosis dan pemakaian
- -
10. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan
perasaan yang anda rasakan bulan lalu ?
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
Pertanyaan
waktu sekali kadang sekali pernah
a.Berapa seringkah bulan yang lalu
masalah kesehatan anda menghalangi
kegiatan anda, (mis. pergi
mengunjungi teman, aktivitas sosial)?
b.Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa tenang dan damai?
c.Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa sedih sekali?
d.Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa bahagia?
e.Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa begitu sedih sampai serasa tak
ada sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?
f. Selama bulan lalu, berapa seringnya
perasaan depresi anda mengganggu
kerja anda sehari-hari?
g.Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa tak ada lagi sesuatu yang anda
harapkan lagi?
h.Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa tak diperhatikan keluarga?

7
i. Berapa sering selama bulan lalu anda
merasa ingin menangis apa saja?
j. Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa bahwa hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi?
Kesimpulan : Tidak didapatkan tanda-tanda kemungkinan depresi pada pasien ini
dalam 1 bulan terakhir.
11. Status Fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental
Bisa sendiri Perlu bantuan Tergantung orang
sepenuhny seseorang lain sepenuhnya
a
Mandi
Ambulansi
Transfer
Berpakaian
Berdandan
BAB / BAK
Makan
Sediakan makan
Atur keuangan
Atur minum obat-obatan
Ber tilpun
Kesimpulan : Pasien tergolong memiliki ketergantungan ringan dalam aktivitas
sehari-hari, karena sebagian aktivitasnya membutuhkan bantuan seseorang.
b. Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan anda
berikut ini?
>3 bulan < 3 bulan Tak terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. angkat barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang (mis.menggeser meja /
almari, angkat barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / sehari-hari)
Naik bukit / naik tangga
Membungkuk, berlutut, sujud
Berjalan kl.100 meter
Makan, mandi, berpakaian, ke WC
Kesimpulan : Pada pasien didapatkan keterbatasan fungsional dalam melakukan
pekerjaan sedang hingga berat, naik bukit/ tangga , membungkuk, berlutut, sujud.

8
III. PEMERIKSAAN FISIK ( Dilakukan pada :4 Mei 2017)
1. Tanda Vital
4/05/2017 11/05/2017 18/05/2017
TTV Berdiri Duduk Berdiri Duduk Berdiri Duduk

Tekanan darah 150/70 160/80 160/80 170/90 160/80 170/90


(mmHg)
Nadi/menit 76x/mnt 76x/mnt 74x/mnt 74x/menit 74x/mnt 74x/mnt
Laju 20x/mnt 20x/mnt 18x/mnt 18x/menit 20x/mnt 20x/menit
respirasi /menit
2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini
Berat badan 68 kg 68 Kg 70 kg
Tinggi badan 149 cm 149 cm 149 cm
BMI 30,6 kg/m2 30,6 kg/m2 31,5 kg/m2

2. Keadaan Kulit : Kering dan keriput


Bercak kemerahan : Tidak ada
Lesi kulit lain :-
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
3. Pendengaran
Ya Tidak
Dengar suara normal
Pakai alat bantu dengar
Serumen impaksi

4. Penglihatan
Ya Tidak
Dapat membaca huruf surat kabar
- Tanpa kaca mata
- Dengan kaca mata
Terdapat katarak/tidak
- Kanan
- Kiri
Konjungtiva anemis
Dapatan funduskopi: Normal Abnormal (jelaskan) Tak terlihat
Kanan Tidak dilakukan
Kiri Tidak dilakukan

9
5. Mulut
Buruk Baik
Higiene mulut
Ada Tidak
Gigi palsu
Terpasang Tidak
Lecet di bawah gigi palsu
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan)
6. Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak
Kel. Tiroid
Bekas luka pada tiroid : Tidak ada
Massa lain : Tidak ada
Kelenjar limfe : Tidak teraba membesar

7. Dada
Massa teraba / tidak : Tidak teraba massa
Kelainan lain : Tidak ada

8. Paru-paru
Kiri Kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
- suara dasar Vesikuler Vesikuler
- suara tambahan Rhonkhi (-), wheezing (-) Rhonkhi (-), wheezing (-)
9. Kardiovaskuler
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler

- Bising Ya Tidak

- Gallop Ada Tidak

Lain-lain (jelaskan)
b. Bising Ada Tidak
- Karotis : Kiri
Kanan
- Femoralis : Kiri
Kanan

10
c. Denyut nadi perifer Ada Tidak
- A. dorsalis pedis
Kiri (regular)
Kanan (regular)
- A. tibialis posterior
Kiri (regular)
Kanan (regular)

Tak ada +1 +2 +3 +4
d. Edema
- Pedal
- Tibial
- Sakral
10. Abdomen
Hati membesar/ tidak : Tidak
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/ bruit : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/ tidak : Tidak

11. Rektum/anus :
Ada Tidak
Tonus sphincter ani
Pembesaran prostat
Jelaskan kalau ada TIDAK DIPERIKSA
Massa di rectum
Impaksi fekal
12. Genital/pelvis :
Ya Tidak
Atrofi vaginal
Massa
Vaginitis atroficans TIDAK DIPERIKSA
Nyeri tekan
Prolaps pelvis
Lain-lain : -

13. Muskuloskeletal
Tak ada Tl. Blkg Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki

11
Deformitas
Gerak
terbatas
Nyeri
Benjolan/
peradangan
Kesimpulan : Pada pasien tidak didapatkan deformitas dan benjolan, didapatkan
keterbatasan gerak dan nyeri pada kedua lutut

14. Neurologik / Psikologik


a. Status Mentalis :
Baik Terganggu
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi
Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit segera (mengulang)
Kuesioner pendek / portable tentang Status Mental :
Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini?
Hari apakah hari ini?
Apakah nama tempat ini?
Berapakah nomor telpon rumah anda?
Berapakah usia anda?
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn)?
Siapa nama gubernur sekarang?
Nama gubernur sebelum ini?
Nama ibumu sebelum menikah?
20 dikurang 3 dan seterusnya
Jumlah kesalahan
0-2 kesalahan : baik
3-4 kesalahan : gangguan intelek ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelek sedang
7-10 kesalahan : gangguan intelek berat

12
Kesimpulan : Pada pemeriksaan status mentalis dengan menggunakan kuesioner,
maka didapatkan jumlah kesalahan pasien 1 yang berarti dalam kondisi baik.

b. Perasaan hati / afeksi : Baik


c. Umum
Normal Abnormal (jelaskan)
Syaraf otak
Motorik : - Kekuatan
- Tonus
Sensorik : - Tajam
- Raba
- Getaran
Normal Abnormal (jelaskan)
Refleks
Serebelar : - Jari ke hidung
- Tumit ke ujung kaki
- Romberg
Gerak langkah
Kesimpulan : tidak terdapat gangguan saraf otak maupun gangguan refleks yang
bermakna pada pasien ini.

d.Tanda-Tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat
Rigiditas cog-wheel
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis
Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan umum yang telah dilakukan, tidak
ditemukan kelainan dari pemeriksaan pasien, kondisi pasien masih baik.

15.Data Laboratorik
-
16.Hasil Pemeriksaan Tambahan Lain:
EKG, echocardiography, dan pemeriksaan lainnya tidak dilakukan.

13
IV. Daftar Masalah & Rencana Penanganan
Tanggal Problem/dia Rencana
gnostic
4Mei 2017 Osteoartritis Memberikan informasi dan edukasi mengenai
Osteoartritis yang dialami pasien. Informasi yang
diberikan mengenai gejala, penyebab, faktor risiko
serta dampak dari osteoartritis. Edukasi yang
diberikan berupa anjuran untuk melakukan fisioterapi
guna mengoptimalkan gerak dikedua lutut pasien
Penurunan Mengedukasikan kepada pasien, apabila pendengaran
Pendengaran berkurang semakin parah, dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Poli THT
Hipertensi Memberikan informasi dan edukasi mengenai
tekanan darah tinggi. Informasi yang diberikan
berupa apa saja dampak yang dapat muncul akibat
tekanan darah tinggi. Edukasi yang diberikan berupa
anjuran untuk membatasi asupan gurih dan garam
dalam makanan sehari-hari, menjaga pola makan
yang baik, istirahat yang cukup, mengikhlaskan
cobaan yang terjadi untuk mengurangi stress,
konsumsi obat darat tinggi secara teratur dan
menganjurkan pasien rutin kontrol tekanan darah di
Puskesmas. Mengajurkan ke dokter jantung untuk
melakukan EKG, ekokardiogram, foto rontgen untuk
melihat kondisi jantung pasien.

V. Laporan Lanjutan

14
Tanggal Problem diagnostic Kegiatan
11 Mei 2017 - Osteoartritis genu - Melakukan anamnesis,
dekstra-Sinistra pemeriksaan fisik dan edukasi
- Hipertensi
kepada pasien mengenai masalah
- Penurunan
kesehatan yang dialaminya
Pendengaran
- Motivasi kepada penderita untuk
mengikuti aktivitas posyandu
lansia dan kegiatan lingkungan
rumah secara rutin
-

18 Mei 2017 - Osteoartritis genu - Anamnesis : kaki bengkak,nyeri


Dekstra-Sinistra dikedua lutut
- Hipertensi - Pengukuran tanda-tanda vital, TD
- Penurunan
= 170/90 mmHg
pendengaran
- Memberikan edukasi kepada
penderita agar teratur minum obat
- Pemeriksaan fall risk
- Menyarankan pasien untuk
mengurangi aktivitas fisik yang
menumpu beban seperti angkat
berat
- Evaluasi hasil edukasi

Pada Pemeriksaan Fisik


Pada pemeriksaan status generalis didapatkan tanda-tanda vital: tekanan darah
160/80 mmHg pada saat duduk. Pada pemeriksaan nadi didapatkan 72x/menit,
dengan laju respirasi 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kepala
normosefali, warna rambut putih, distribusi normal tidak mudah dicabut. Pada
pemeriksaan mata didapatkan konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
refleks cahaya langsung & tidak langsung +/+, lensa keruh -/-. Pada pemeriksaan
telinga didapatkan normotia, otore -/-, serumen -/-. Pada pemeriksaan hidung
tidak terdapat deviasi septum, sekret -/-. Pada pemeriksaan bibir dan rongga mulut

15
didapatkan bibir tidak sianosis,tidak terdapat hiperemis pada tonsil dan
faring.Pada pemeriksaan leher didapatkan KGB tidak membesar/ dalam batas
normal. Pada pemeriksaan paru dan jantung didapatkan suara nafas vesikuler di
kedua lapang paru, tidak terdapat ronkhi maupun wheezing. Suara jantung 1 dan 2
reguler, tidak terdapat murmur maupun gallop. Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan supel, bising usus dalam batas normal dan nyeri tekan (-). Pada
pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah didapatkan kekuatan motorik tungkai
kanan 5 dan tungkai kiri 5. Pada ekstremitas bawah didapatkan edema pitting
pada daerah pedal dan tibial.

VI. Summary
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang didapatkan diagnosis pada pasien ini adalah Hipertensi,
Osteoartritis, dan Penurunan pendengaran.

VII. Rencana Perawatan Terpadu/ Comprehensive Care


Komunikasi
- Membina komunikasi yang baik antara pasien dengan keluarga seperti
menjelaskan maksud kedatangan dan menjelaskan apa yang akan
dilakukan.
- Mengajak pasien berkomunikasi dan diskusi tentang keluhannya dan
bertanya bila ada yang ingin ditanyakan
Informasi
- Menginformasikan tentang masalah yang dialami pasien kepada
pasien dan keluarganya
- Menjelaskan terapi yang diberikan kepada pasien
- Menjelaskan kepada pasien agar pasien datang ke Puskemas untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium darah untuk mengetahui kadar
gula darah puasa, kolesterol dan asam urat setiap kali kontrol
Edukasi

16
- Minum obat secara teratur agar tekanan darah dapat terkontrol dengan
baik sehingga tidak menimbulkan komplikasi berlanjut.
- Mengurangi makan makanan yang tinggi garam dan lemak serta
memperbanyak konsumsi susu tinggi kalsium, makanan yang tinggi
protein, serat dan vitamin seperti buah-buahan dan sayuran.
- Kontrol tekanan darah setiap bulan di Puskesmas dan mendapatkan
pengobatan secara rutin terutama jika obat antihipertensi hampir habis
atau terutama jika terdapat keluhan.
- Memotivasi pasien untuk senantiasa berperilaku sehat untuk kesehatan
dirinya serta keluarga dan beristirahat cukup
- Keteraturan makan setiap hari untuk suplai energi sehari-hari dan
meningkatkan sistem imun dalam badan
- Olahraga ringan secara rutin (jalan pagi) sekitar 10 menit perhari atau
memotivasi pasien untuk rutin berpartisipasi dalam kegiatan posyandu
lansia
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memakai alas kaki yang
nyaman dan tidak licin di dalam rumah menggunakan alas kaki yang
nyaman, tertutup, dan tidak licin apabila berjalan kaki di luar rumah.
Terapi Farmakologik
- Obat Anti- Hipertensi berupa Captopril 1 x 12,5 mg
- Obat Anti- Hipertensi berupa HCT 1 x 25 mg
- Obat anti nyeri berupa Natrium Diklofenak 2 x 50 mg
- Vitamin B kompleks 1x1
Terapi Non Farmakologik
- Alat bantu dengar

DAFTAR PUSTAKA

1. Mukherjee PK, Nema NK, Venkatesh P, Debnath PK. Changing scenario


for promotion and development of Ayurveda way forward. Journal of
Ethnopharmacology. 2012;143(2):424-34.
2. Kementrian Kesehatan RI. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.
Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Jakarta;2013; pg.1-5

17
3. Badan Pusat Statistik [Internet]. Data untuk perencanaan pembangunan
dalam era desentralisasi; 2013 [diakses Juni 2013]. Diunduh dari:
http://www. datastatistik-indonesia.com.
4. Abikusno N. Older population in Indonesia: trends, issues and policy
responses. Bangkok: YNFPA Indonesia, 2007
5. Chodzko-Zajko, Ringel, Miller R. Biology of aging and longevity. In:
Halter BJ, Ouslander JG Tiinneti ME, Studenski S, Higj KP, Asthana K,
editors. Hazzards geriatric medicines and gerontology. 6th ed. New York:
McGraw-Hill Health Professions Divisons; 2009.
6. Warner HR, Sierra F, Thompson LV. Biology of aging. In: Fillit HM,
Rockwood K, Woodhouse K, editors. Brocklehursts textbook of geriatric
medicine and gerontology. 7th ed. New York: Saunders; 2010.

7. WHO, 2013. Hipertension case report (online).


www.who.int/mediacentre /en. Diakses pada tanggal 11 Mei 2017

8. Bijlsma J. W., Berenbaum F., Lafeber F. P. (2011). Osteoarthritis: an


update with relevance for clinical practice. Lancet 377, 21152126 at
Pubmed.
9. Aigner T and Schmitz N. 2010. Pathogenesis and Pathology of
Osteoarthritis. P 1741.
10. Handayani, Y, Oktavianus, Trianto, H.F. 2013. Gambaran Risiko
Osteoporosis Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada Lanjut usia di Panti
Sosial Tresnawerdha Mulia Dharma di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2013.
Junal. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
11. Heidari B, Heidari P, Hajian-Tilaki K. Association between serum vitamin
D deficiency and knee osteoarthritis. Int Orthop. 2010:30.
12. Foltz-Gray D, 2014. Gender Differences in Osteoarthritis The impact of
OA, as well as the approach to treatment, varies for men and women.
Available at: http://www.arthritistoday.org/about-arthritis/types-of-
arthritis/osteoarthritis/ treatment-plan /gender-differences-in- oa.php.

18
13. Maryam,et al.(2011). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.

Lampiran 1

FORMULIR PEMERIKSAAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)


VERSI PENDEK4

NAMA : Ny. W
USIA : 76 Tahun

19
ALAMAT : Pejaten Barat II RT 15/ RW 01, Pasar Minggu

JAWABAN PEDOMAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK JAWABAN
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan TIDAK
anda?
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan TIDAK
dan minat atau kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? TIDAK
4 Apakah anda sering merasa bosan? TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap TIDAK
saat?
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan YA
terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar YA
hidup anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? TIDAK
9 Apakah anda lebih senang tinggal dirumah dari pada TIDAK
keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah TIDAK
dengan daya ingat anda dibanding kebanyakan
orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini TIDAK
menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan TIDAK
anda saat ini?
13 Apakah anda merasa anda penuh semangat? TIDAK
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada TIDAK
harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik TIDAK
keadaannya daripada anda?
TOTAL JAWABAN YA
Penilaian:
Bila jawaban YA lebih dari 5, kemungkinan mengalami depresi (perlu
pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut)
Kesimpulan : Skor Ny. w adalah 2, sehingga pada Ny. M tidak terdapat
kemungkinan mengalami depresi.
Lampiran 2
ADL (Activity Daily Living)5
Item yang
No. Skor Nilai
dinilai
1. Makan 1 =Tidak mampu
(Feeding) 2 =Butuh bantuan memotong, mengoles mentega dll. 2
3 =Mandiri

20
2. Mandi 1 =Tergantung orang lain
1
(Bathing) 2 =Mandiri
3. Perawatan 1 =Membutuhkan bantuan orang lain
diri 2 =Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan 1
(Grooming) bercukur
4. Berpakaian 1 =Tergantung orang lain
(Dressing) 2 =Sebagian dibantu (misal mengancing baju) 2
3 =Mandiri
5. Buang air 1 =Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol
kecil 2 =Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam) 2
(Bowel) 3 =Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6. Buang air 1 =Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
besar 2 =Kadang Inkontensia (sekali seminggu) 2
(Bladder) 3 =Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan 1 =Tergantung bantuan orang lain
toilet 2 =Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa
2
hal sendiri
3 =Mandiri
8. Transfer 1 =Tidak mampu
2 =Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2
3 =Bantuan kecil (1 orang)
4 =Mandiri
9. Mobilitas 1 =Immobile (tidak mampu)
2 =Menggunakan kursi roda
3 =Berjalan dengan bantuan satu orang 2
4 =Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti,
tongkat)
10. Naik turun 1 =Tidak mampu
tangga 2 =Membutuhkan bantuan (alat bantu) 1
3 =Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Kesimpulan : Jumlah skor ADL Ny. M 17, dapat disimpulkan bahwa pasien
mempunyai ketergantungan ringan dalam aktivitas sehari-hari.
Lampiran 3
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI (MMSE)6
Nama Responden : Ny.W
Umur : 76 tahun
Pendidikan : SMP

21
Pemeriksa : Hanindia & Meiria
Tanggal : 4 Mei 2017

Item Tes Nilai Max Nilai


ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 5
2 Kita berada di mana? (negara), (propinsi), (kota), (gedung), 5 5
(ruang)
REGISTRASI
3 Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya 3 3
selang 1 detik (misal apel, uang, meja) responden diminta
mengulanginya. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar.
Ulangi sampai responden dapat menyebutkan dengan benar
dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
4 Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 untuk 5 4
tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban.
Atau responden diminta mengeja terbalik kata WAHYU
(nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan;
misalnya uyahw = 2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
5 Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di atas 3 2
BAHASA
6 Responden diminta menyebutkan nama benda yang 2 2
ditunjukkan (perlihatkan pensil dan jam tangan)
7 Responden diminta mengulang kalimat tanpa kalau dan 1 1
atau tetapi
8 Responden diminta melakukan perintah Ambil kertas ini 3 3
dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di
lantai
9 Responden diminta membaca dan melakukan yang 1 1
dibacanya: Pejamkanlah mata Anda
10 Responden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan 1 1
11 Responden diminta menyalin gambar 1 1

Skor Total 30 28
Interpretasi nilai MMSE :
26 30 : normal
21 25 : gangguan kognitif ringan

22
10 20 : gangguan kognitif sedang
09 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :
Pada Ny. W didapatkan hasil skor 28 pada pemeriksaan MMSE. Hal ini
menandakan bahwa pasien tidak terdapat gangguan kognitif.

LAMPIRAN 4
FALL RISK CHECKLIST
Nama Responden : Ny.W
Umur : 76 Tahun
Pendidikan :SMP

Identifikasi faktor risiko YA/TIDAK Catatan


Riwayat Jatuh
Apakah terdapat riwayat jatuh selama satu tahun YA/TIDAK
terakhir?

23
Apakah terdapat kekhawatiran untuk jatuh dan YA/TIDAK
ketidakseimbangan saat berdiri atau berjalan?
Kondisi medis
Gangguan irama/ denyut jantung? YA/TIDAK
Gangguan kognitif? YA/TIDAK
Inkontinensia? YA/TIDAK
Depresi? YA/TIDAK
Gangguan pada kaki? YA/TIDAK
Kondisi medis lain? (Sebutkan) YA/TIDAK
Medikasi
Obat psikoaktif/ susunan saraf pusat? YA/TIDAK
Obat-obatan yang dapat menimbulkan hipotensi? YA/TIDAK
Obat-obatan yang dapat menimbulkan sedasi? YA/TIDAK
Cara jalan, kekuatan dan keseimbangan
Timed Up and Go (TUG) Test 12detik YA/TIDAK
30-detik Chair Stand Test YA/TIDAK
4-Stage Balance Test YA/TIDAK
Full tandem stance <10 detik
Penglihatan
Tajam penglihatan <6/12 ATAU tidak terdapat YA/TIDAK
pemeriksaan mata selama >1 tahun
Hipotensi Postural
Penurunan tekanan darah sistolik 20 mm Hg atau YA/TIDAK
tekanan darah diastolik 10 mm Hg atau keleyengan
atau pusing saat bangun dari posisi berbaring ke posisi
berdiri?
Faktor risiko lain?(sebutkan)
Usia lanjut YA/TIDAK
Pencahayaan kurang YA/TIDAK
Lantai kamar mandi yang licin YA/TIDAK
Posisi kasur yang tinggi YA/TIDAK
Kesimpulan :
Pada Ny.W didapatkan beberapa faktor risiko jatuh, sehingga perlu dilakukan
intervensi untuk mengurangi risiko tersebut.

LAMPIRAN 5
Dokumentasi Kegiatan

24
Notes: Kondisi ruang tamu Notes :
kondisi ruang makan pasien.

Notes : lantai kamar mandi pasien yang licin, Notes : kondisi dapur pasien
wc jongkok dan penggunaan bak mandi
dapat meningkatkan risiko pasien terjatuh

Notes : kunjungan asesmen


geriatri

25

You might also like