You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap
peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh
tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula
bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara
biopsikososial spiritual yang komperhensif. Sebagai tenaga yang profesional, dalam
melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut
dengan baik dan bertanggungjawab secara moral.
Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi kehidupan.
Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa masalah, namun ada yang
tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh masalahnya.
Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi merupakan
masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan dari pihak yang tidak
bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh pertimbangan etis.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun
yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang mengatur
hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang
menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak
manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari
prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all,
1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan

1
yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan
keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap
penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001)
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).
Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam
sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian etik dan Bioetik
2. Pendekatan Teologi
3. Pendekatan Deontologik
4.Pendekatan intituonism
5.Isu Bioetik dalam Keperawatan
6.Nilai-nilai pribadi dan praktik profesional

C. TUJUAN
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian etik dan bioetik
2. Mengetahui pendekatan bioetik keperawatan
3. Isue bioetik dalam keperawatan
Tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek aspek etik dan bioetik dalam aplikasi pelayanan
keperawatan.
2. Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata kuliah Etika Keperawatan

D. MANFAAT
Makalah etika ini diharapakan mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan
mengenai etik dan bioetik keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
A. PENGERTIAN ETIKA DAN BIO ETIK

Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)
berarti kebiasaaan . model prilaku atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk
suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7)
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan
salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari
kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan,
benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang
bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan
dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi
individu yang dilayani.
Bioetik adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan (saddam-
damchin.blogspot.com). Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan
tertentu atau etika yang sberkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan (Ismani Nila,
2001 hal;16 ). Bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi,
dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang
berhubungan dengan tindakan pengobatan dan biologi.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan
kesehatan.
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan dalam kaitannya dengan pengobatan. Lebih lanjut bioetik

3
difokuskan kepada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan,
bioteknologi, pengobatan,politik, hukum dan theologi.Isu bioetik yang muncul antara lain
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pmberian pelayananan kesehatan.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment
atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang
lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi
semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara
lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan.
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam dunia kesehatan/medis
( pelayanan kesehatan,penelitian kesehatan dll ) sering disebut etika medis atau etikabiomedik.
Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960-an, karena pada saat itu banyak
bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang/meningkatkan kualitas hidup
manusia.

B. PENDEKATAN BIOETIK
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti masyarakat
memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
dibutuhkan.Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan
harus mampu dipertanggungjawabkan dan setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah menimbulkan
berbagai permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian besar belum teratasi
( Catalano,1991 )
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut pada diskusi
formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di lingkungan sekitar baik kampus
ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini keperawatan seringkali menggunakan 3
pendekatan yaitu : pendekatan teleologik, deontologik dan intuitionism.

1. Pendekatan Teleologik

4
Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan akibatnya, dimana
seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan terhadap konsekuensi dan
keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal yang
berkaitan dengan the endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan secara hukum
tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).
Contoh :
Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi, sedangkan tidak
ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter ahli bedah yang belum
bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan tindakan pembedahan sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien tersebut.

2. Pendekatan Deontologik
Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral.
Contoh :
Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan
hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah hal tersebut
mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

3. Pendekatan Intuitionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusai dalam mengetahui hal yang benar atau
salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasional suatu keadaan.
Contoh :
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan tindakan
yang tidak benar.Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat karena sudah mengacu
pada etika dari seorang yang diyakini dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
untuk dilakukan.

C. ISU BIOETIK DALAM KEPERAWATAN

5
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo,
1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum
dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika
yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. Dalam pelaksanaanya, etika
keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu: pendekatan
teleologik, pendekatan deontologik, dan pendekatan intuitionism.
Kelalaian Perawat dalam menjalankan tugas. Dalam menjalankan tugas keprofesiannya,
perawat bisa saja melakukan kesalahan yang dapat merugikan klien sebagai penerima asuhan
keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan lebih parah lagi mengakibatkan
kematian, terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak sesuai dengan standar praktek
keperawatan. kejadian ini di kenal dengan malpraktek dan hal ini merupakan kelalaian perawat
dalam menjalankan tugas.
Bioetika keperawatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai
bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu
yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu
yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang
menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak
manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari
prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all,
1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan
keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap
penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.

6
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001).
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo,
1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum
dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etika kesehatan yang sebagian besar belum
teratasi ( catalano, 1991).
Issue bioetik keperawatan mencakup banyak hal,sesuai dengan kewenangan perawat,
sesuai dengan bidang kerjanya. Diantaranya keperawatan anak, gerontik, bedah, maternitas,
komunitas, keluarga dll.
Masalah bioetik semakin berkembang dengan munculnya berbagai sistem pelayanan
kesehatan baru,seperti nursing care (perawat rumah),telenursing (perawatan jarak jauh) dll.
Contoh kasus Issue Bioetik keperawatan :
1. Keperawatan maternitas :
- Aborsi
-Kehamilan remaja
-Penanganan Bayi berisiko tinggi
2. Keperawatan gerontologi :
-Penganiayaan lanjut usia
-Euthanasia
-Penanganan pasien HIV/AIDS

D. NILAI PRIBADI DAN PRAKTEK PROFESIONAL


Definisi Nilai menurut Kamus besar bahasa indonesia,edisi 3 tahun 2003 yaitu :
Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Atau sesuatu yang
menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yg dipegang sedemikian oleh seseorang
sesuai dgn tuntutan hati nurani (Pengertian secara umum).
Nilai adalah seperangkat keyakinan & sikap pribadi seseorang ttng kebenaran, keindahan,
dan penghargaan dr suatu pemikiran, objek atau perilaku yg berorientasi pd tindakan dan
pemberian arah serta makna pd kehidupan seseorang (Simon, 1973)

7
Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keinginan
mengenai ide-ide, objek atau prilaku khusus (Znowski, 1974).
Klasifikasi nilai adalah suatu proses orang atau seseorang dapat menggunakannya untuk
mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri.Perawat dalam melaksanakan ASKEP selain
menggunakan ilmu keperawatan yang dimiliki juga diperkuat oleh nilai yang ada dalam diri
mereka.
Klasifikasi Nilai-nilai ada 2 yaitu Nilai-nilai nurani dan nilai-nilai memberi.
Nilai nurani yaitu nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi
perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain.Contoh : keberanian,kejujuran,cinta
damai,keandalan diri,potensi,disiplin,tahu batas,kemurnian dan kesesuaian.
Nilai-nilai memberi yaitu nilai yang perlu di praktekkan atau yang diberikan yang
kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Contoh : setia,dapat
dipercaya,hormat,cinta kasih sayang,tidak egois,baik hati,ramah adil dan murah hati.
Definisi Nilai Etika yaitu nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh misalnya kejujuran
atau nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak,benar dan salah yang dianut oelh golongan atau
anggotanya.(kamus besar bahasa indonesia edisi 3 tahun 2003 ). Dalam diri manusia terdapat 2
nilai yaitu nilai personal ( nilai-nilai manusia sebagai pribadi yang utuh ) dan nilai profesional
yaitu nilai-nilai manusia berdasarkan profesinya.
Nilai-nilai tersebut merupakan suatu ciri:
Nilai-nilai yang membentuk dasar perilaku seseorang.
Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten.
Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan mempertahankannya.
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek keperawatan
dan bidang tekhnologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara nilai-
nilai pribadi yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan praktek yang dilakukan sehari-hari.
Selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan tertentu, dinilai pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas
tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Untuk praktik sebagai perawat profesional diperlukan nilai-nilai yg sesuai dengan kode etik
profesi, antara lain:

8
1. Menghargai martabat individu tanpa prasangka
2. Melindungi seseorang dalam hal privasi
3. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
Berdasarkan teori klarifikasi nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai
apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sbb:
Menjunjung dan menghargai keyakinan & perilaku seseorang
Mengaskannya di depan umum, apabila cocok
Memilih dari berbagai alternatif
Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
Memilih secara bebas
Bertindak
Bertindak dengan pola konsistensi
Perawat secara hukum dan etika berkewajiban untuk memenuhi tanggung jawab dan
kewajibannya dalam peraturan yang membatasinya dan kode etik yg membimbingnya
Perawat didalam menjalankan kewajibannya tidak terlepas dari nilai-nilai personal dan
professional.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioetika Keperawatan


Bioetika terbentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu biosberati hidup dan
ethos berati adat istiadat atau moral, yang secara keseluruhan berarti etika hidup. Bioetika
dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan terpusat pada

9
penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti yang lebih luas,
bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan
bidang-bidang terkait.
Bioetika juga dapat dikatakan sebagai kombinasi antara pengetahuan hayati (biologi)
dengan pengetahuan sistem nilai manusia.Definisi ini sekaligus memberikan pula tujuan
bioetika, yaitu membangun jembatan antara ilmu pengetahuan dan humaniora (kemanusiaan),
membantu kemanusiaan untuk tetap selamat dan lestari, serta menyempurnakan dunia beradab.
Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini
dan masa mendatang.Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan
politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi
organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan,
faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas
penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi
perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

B. Pendekatan Teoristis Terhadap Bioetik

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti masyarakat
memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
dibutuhkan.Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus
mampu dipertanggungjawabkan dan setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan
pada pertimbangan ilmiah semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.

Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah menimbulkan berbagai
permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian besar belum teratasi (Catalano,1991 )

Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional

Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut pada diskusi formal
maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan
tempat tinggal. Dalam hal ini keperawatan seringkali menggunakan tiga pendekatan yaitu : pendekatan
teleologik, deontologik dan intuitionism.

10
1 Pendekatan Teleologik

Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan akibatnya,
dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan terhadap konsekuensi
dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal
yang berkaitan dengan the endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan secara hukum
tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).

Contoh :Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi, sedangkan tidak ada
ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter ahli bedah yang belum bepenglaman
sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan tindakan pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya. Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien tersebut.

2 Pendekatan Deontologik

Pendekatan dentologik merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral. Simplikasi
dari pendekatan dalah moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari
konsekuensinya.

Contoh :Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan hal
yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang
lain tersinggung atau tidak.

3 Pendekatan Intiutionism

Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang benar
dan salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasionalnya suatu keadaan.

Contoh :Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan tindakan yang
tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat karena sudah mengacu pada etika dari
seorang yang diyakini dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

C. Isu Bioetik Dalam Keperawatan

11
Isu boietik melibatkan perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan dan berhubungan
dengan profesi lain, serta muncul dalam semua bidang praktik keperawatan. Keperawatan
merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang memberikan kesejahteraan kepada manusia.Hal ini
dilakukan salah satunya dengan memberikan bantuan kepada individu baik sehat maupun sakit.

Contoh : Beberapa tahun lalu, salah satu Pahlawan Nasional Korea Selatan, Profesor Woo Suk Hwang,
seorang pioner dan pakar terkenal bidang kloning telah tersandung kasus bioetika. Hasil kerja keras
bersama timnya sejak tahun 2001 telah menghasilkan karya yang bisa disebut monumental yaitu
melakukan kloning sel somatis manusia untuk mendapatkan sel stem, suatu proyek yang didanai
Pemerintah Korea sebesar 4 milyar won atau sekitar 40 milyar rupiah. Sebelumnya, tim riset yang
dipimpinnya pertama kali di dunia berhasil mengkloning anjing, dan salah satu staf pengajar Universitas
Gadjah Mada juga merupakan kandidat doktor ikut terlibat di dalamnya.

Kesuksesan luar biasa tersebut ternyata diikuti dengan tuduhan bernada miring yaitu adanya
kemungkinan bahwa Profesor Woo Suk Hwang telah melakukan kebohongan publik dan melanggar
rambu-rambu bioetika. Dia dianggap telah menggunakan telur yang diperoleh dengan cara membeli dari
donor di rumah sakit maupun mendapatkannya dari beberapa anggota tim yang terlibat langsung dalam
penelitian tentang kloning tersebut.

Walaupun tuduhan ini lebih besar gaungnya di luar negeri ketimbang di dalam negeri, namun Profesor
Hwang merasa perlu untuk mundur dari segala jabatan strategis terutama jabatan sebagai ketua lembaga
pusat sel stem dunia.Keputusan berat yang berarti kemungkinan besar harus meninggalkan segala
kemewahan fasilitas penelitian yang telah dikucurkan oleh pemerintah Korea.

BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika yang
berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.Etika keperawatan dalam
pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu pendekatan
teleologik, pendekatan deontologik dan pendekatan intuitionism.

12
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan mengakibatkan
terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan praktik
keperawatan yang dilakukan setiap hari.
Pihak atasan membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tertentu, tetapi
seorang perawat mempunyai hak untuk menerima ataupun menolak tugas tersebut sesuai dengan
nilai-nilai yang dianutnya.
Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari hari atau dalam lingkungan kerja kita sering
berkaitan dengan kasus etik dn bioetik. Diantarnya ketika kita bekerja sebagai tenaga
keperawatan, kemudian seorang pasien dianjurkan untuk di rujuk ke rumah sakit lebih tinggi,
dengan alasan tindakan tidak bisa dilakukan di rumah sakit setempat, padahal perawat tahu
alasan sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk, misal karena statusnya orang miskin, cerewet
dan sebagainya.

B. SARAN
Isu bioetik dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa
didapatkan oleh calon perawat sekalipun. Dengan mempelajarinya secara rinci, dan dengan
mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan seorang perawat
yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang diperbolehkan.Dengan
adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan diingatkan batapa kejinya
perbuatan yang melanggar aturan itu. Dan kita juga diajarkan tentang bagaimana menyikapi
segala bentuk dilema dalam praktik keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi
acuan, atau referensi dalam pengajaran mata kuliah etika keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika
Amir amri. 1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.
Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien. Jakarta. Pustaka Yustisia.
Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, EGC
http//saddam-damchin.blogspot.com
Ismani Nila,SKM, Etika Keperawatan, Widya Medika

13
14

You might also like