Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn.B
Umur : 58 tahun
Pendidikan : wiraswasta
Agama : islam
No. Medrek : 65528
Tanggal masuk : 9 Agustus 2011
Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2011
Diagnosa medis : Ca colon
Alamat : Ds.Sindang Wangi Rt/Rw.02/03-Bantar Agung-Majalengka
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan susah BAB dan adanya darah pada feses
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk ke IGD RS Gunung Jati pada tanggal 9 Agustus 2010 pukul 12.45 WIB dengan
diantar keluarganya dengan keluhan Klien mengatakan nyeri pada daerah usus saat BAB
seperti di tusuk jarum, disertai darah segar. Klien juga mengatakan cemas karena
ketidaktahuan tentang penyakitnya. Klien juga mengatakan tidak nafsu makan karena mual
pada saat makan.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : derilium (bingung)
Berat badan :
- Sebelum sakit : 64 kg
- Setelah sakit : 61 kg (turun 3kg selama 2minggu)
a. Pemeriksaan TTV :
respirasi :32x/menit
TD : 130/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 37,6o C
b. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
warna hitam ada rambut putih, kebersihan kurang, keutuhan rambut tidak rontok
2. Mata
konjungtiva anemis, bentuk simetris, kekenyalan normal, fungsi penglihatan normal.
3. Hidung
tidak ada sekret, bentuk simetris ,fungsi penciuman normal ditandai dengan klien bisa
mencium bau minyak wangi
4. Mulut
bentuk simetris, tidak ada stomatitis,tidak ada karies, fungsi pengecapan normal ditandai
dengan klien mampu merasakan manis dan asin
5. Telinga
bentuk simetris, tidak ada serumen, pendengaran normal ditandai dengan klien dapat
menjawab pertanyaan yang perawat berikan dan responnya baik.
6. Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,bentuk simetris, tidak ada gangguan menelan
7. Dada
bentuk simetris, pernafasan vesikuler
8. Perut (abdomen)
adanya nyeri tekan pada kuadran 3 abdomen
9. Kulit
warna sawo matang, turgor baik,kulit bersih
10. Ekstremitas atas dan bawah
tidak ada oedema
5. Data Penunjang
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Normal
09-08- Endoskopi Ditemukan kanker Tidak ada kerusakan
2011 struktur dan fungsi
6. Therapy
Jenis Therapy Waktu pelaksanaan
Reseksi 9 Agustus 2011 pukul
14.00WIB
kemoterapi
10 Agustus 2011 pukul
09.00WIB
B. Analisa Data
N Data Etiologi Masalah
o
1. Ds : Klien mengatakan nyeri Ca. Colon Gangguan rasa
Perut bagian bawah
nyaman : nyeri
Do :
Abdomen
- R : 32x/menit Gangguan rasa
- TD : 130/100 mmHg
- S : 37,6o C
- Klien terlihat meringis nyaman
menahan sakit
- Klien tampak lemah nyeri
2. Ds : Klien mengatakan Ca. Colon Nutrisi kurang dari
nafsu makannya turun
kebutuhan
Do : Matestasis
- BB klien menurun 3 kg gangguan kebutuhan
selama 2 minggu
- Klien terlihat lemas nutrisi
muntah
Intoleransi aktivitas
4. Ds : klien mengatakan Ca. Colon Ansietas
dirinya sudah tidak berdaya.
Do :
- sudah dilakukan terapi Informasi Kurang
reseksi dan kemoterapi
terhadap klien. Salah persepsi
- Klien terlihat murung
ansietas
5. Ds : Klien mengatakan Ca. Colon Konstipasi
Fesesnya berwarna hitam.
Proses mekanisme
usus terganggu
konstipasi
C. Diagnosa Keperawatan
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan Tujuan : rasa nyeri - Kaji skala R : sediakan informasi
dengan insisi terkontrol atau nyeri mengenai
pembedahan, trauma hilang - Evaluasi rasa kebutuhan/efektivitas
muskuloskletal, KH : Pasien sakit secara intervensi.
kehancuran yang terus- tampak reguler R : perhatikan hal-hal
menerus rileks,dapat - Catat yang tidak diketahui
beristirahat/tidur munculnya rasa dan/atau
dan dapat takut persiapan inadekuat
melakukan - Kaji tanda- (misalnyaapendikstomi
pergerakkan tanda vital darurat) dapat
memperburuk persepsi
pasien akan rasa sakit.
R :dapat
mengindikasikan rasa
sakit akut dan
ketidaknyamanan
2. Kekurangan volume Tujuan : - Ukur dan catat R R : Dokumentasi
cairan, resiko tinggi keseimbangan pemasukan dan yang akurat akan
adalah suatu kondisi cairan tubuh pengeluaran. membantu dalam
individu yang berisiko adekuat. -Tinjau ulang mengidentifikasi
mengalami dehidrasi Kriteria catatan intra pengeluaran
vascular, selular, atau hasil : tidak da ada operasi. cairan/kebutuhan
intraselular tanda-tanda - Kaji penggantian dan
dehidrasi (tanda- pengeluaran pilihan- pilihan yang
tanda vital stabil, urinarius, mempengaruh
kualitas denyut terutama untuk intervensi.
nadi baik, turgor tipe prosedur R : mungkin akan
kulit normal, operasi yang terjadi penurunan
membran mukosa dilakukan. ataupun penghilangan
lembab dan - Pantau tanda- setelaha prosedur pada
pengeluaran urine tanda sistem genitourinarius
yang sesuai) vital. - dan atau struktur yang
Letakkan pasien berdekatan
pada posisi yang mengindikasikan
sesuai, tergantung malfungsi ataupun
pada kekuatan obstruksi sistem
pernapasan dan urinarius.
jenis R: hipotensi,
pembedahan. - takikardia peningkatan
Periksa pembalut, pernapasan
alat drain pada mengindikasikan
interval reguler. kekurangan
Kaji luka untuk kekurangan cairan
terjadinya R :elevasi kepala dan
pembengkakan. posisi miring akan
- Pantau suhu mencegah terjadinya
kulit, palpasi aspirasi dari muntah,
denyut perifer. posisi yang benar akan
- Kolaborasi, mendorong ventilasi
berikan cairan pada lobus paru bagian
parenteral, bawah dan
produksi darah menurunkan tekanan
dan atau plasma pada diafragma.
ekspander sesuai R :perdarahan
petunjuk. yang berlebihan
Tingkatkan dapat mengacu kepada
kecepatan IV jika hipovolemia/hemoragi.
diperluakan. R: kulit yang
dingin/lembab, denyut
yang lemah
mengindikasikan
penurunan sirkulasi
perifer dan dibutuhkan
untuk penggantian
cairan tambahan.
R : gantikan
kehilangan cairan
yang telah
didokumentasikan.
Catat waktu
penggangtian volume
sirkulasi yang potensial
bagi penurunan
komplikasi, misalnya
ketidak seimbangan.
3. Kurang pengetahuan Tujuan : klien dan -Jelaskan pada R:Klien dapat
tentang kondisi luka, keluarga mengerti klien dan memahami
prognosis dan tentangpenyakit, keluarga tentang penyakit dan dapat
pengobaatan prognosis dan penyakit dan merencanakan
berhubungan dengan kebutuhan kebutuhan pengobatan.
kurang terpajan pengobatan. pengobatan. R:mengurangi
informasi, keterbatasan Kriteria hasil : - Menganjurkan kecemasan
kognitif. klien dan keluarga aktivitas yang dan memberikan
menyatakan progresif dan penerimaan pada diri
pemahaman sabar menghadapi sendiri.
tentangproses keadaan sakit. R:Mengerti dan mau
penyakit dan - Diskusikan bekerja sama melalui
kebutuhan kebutuhan terapy teraupeutik dapat
pengobatan selanjutnya, serta mempercepat proses
keuntungan dan penyembuhan.
kerugian dari
tindakan yang
akan dilakukan.
R1 : -
S : klien mengatakan tidak lemas
T2 : mengajak pasien untuk
lagi, klien mengatakan masih
makan diet tinggi kalori kaya
14.30 wib tidak nafsu makan
nutrien dengan masukan cairan
O : klien tdk anoreksia, klien tdk
adekuat
pucat dan tidak lemas, BB klien
R2 : klien mau mengikuti diit masih tetap 66 kg
tersebut A : masalah teratasi sebagian
T3 : menciptakan suasana makan P : pertahankan tindakan
yang menyenangkan (makan memantau masukan
dengan dtemani keluarga). makanan tiap hari
mendorong pasien untuk
R3 : klien makan dengan wajah
makan diet tinggi kalori kaya
berseri-seri
nutrien dengan masukan cairan
T4 : memberikan makan sedikit
adekuat
tapin sering dan makanan mendorong penggunaan
disajikan dalam bentuk hangat suplemen
memberikan makan
R4 : klien mampu menghabiskan
sering/lebih tapin sedikit
porsi makanannya dari porsi
menciptakan suasana makan
yg disediakan
yang menyenangkan
T5 : mendorong komunikasi
terbuka mengenai masalah
anoreksia klien.
T6 : mendorong penggunaan
suplemen
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Lakukan pengkajian pada identitas klien dan isi identitasnya yang meliputi: nama,
jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama, dan tanggal pengkajian
2. Keluhan Utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah Perasaan
lelah, nyeri abdomen atau rectal.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penderita penyakit kanker kolorektal menampakkan gejala nyeri abdomen, cepat leleh
dan nyeri rektal
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Penyakit yang pernah dialami oleh pasien sebelum masuk rumah sakit, kemungkinan
pasien pernah menderita penyakit sebelumnya, seperti radang usus.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat adanya penyakit kanker kolorektal pada anggota keluarga yang lain.
1. Pemeriksaan fisik.
Anemia
Perubahan feces
Kemungkinan darah ditunjukan sangat kecil atau lebih hidup seperti mahoni atau
bright-red stooks.Darah kotor biasanya tidak ditemukan tumor pada sebelah kanan kolon
tetapi biasanya ( tetapi bisa tidak banyak ) tumor disebelah kiri kolon dan rektum.
Hal pertama yang ditunjukkan oleh Ca Colorectal adalah :
teraba massa
2. Pemeriksaan psikososial.
3. Pemeriksaan laboratorium
Nilai hemaglobin dan Hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia. Hasil tes
Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat perdarahan pada GI Tract. Pasien
harus menghindari daging, makanan yang mengandung peroksidase (Tanaman lobak dan
Gula bit ) aspirin dan vitamin C untuk 48 jam sebelum diberikan feces spesimen. Perawat
dapat menilai apakah klien pada menggumakan obat Non steroidal anti peradangan ( ibu
profen ) Kortikosteroid atau salicylates. Kemudian perawat dapat konsul ke tim medis
tentang gambaran pengobatan lain.
Makanan-makanan dan obat-obatan tersebut menyebabkan perdarahan. Bila
sebenarnya tidak ada perdarahan dan petunjuk untuk kesalahan hasil yang positif.
Dua contoh sampel feses yang terpisah dites selama 3 hari berturut-turut, hasil yang
negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan terhadap Ca colorektal. Carsinoma
embrionik antigen (CEA) mungkin dihubungkan dengan Ca colorektal, bagaimanapun ini
juga tidak spesifik dengan penyakit dan mungkin berhubungan dengan jinak atau ganasnya
penyakit. CEA sering menggunakan monitor untuk pengobatan yang efektif dan
mengidentifikasi kekambuhan penyakit
4. Pemeriksaan radiografi
Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin menggambarkan adanya kebuntuan pada isi
perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan
tidak teridentifikasi dengan tes ini.
Enema barium secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas dari
penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang jauh yang
sudah metastasis.
Kembalinya
Auskultasi bising
fungsi GI
usus mungkin
terlambat oleh
efek defresan
dari efek
anestesi, ileus
paralitik,
inflamasi
intraperitoneal
Mungkin
perlu untuk
merangsang
Kolaborasi peristaltic
feses, perlahan
supositurisesuai
indikasi
2. Resiko Setelah Catat masukan Indicator
kekurangan dilakukan Mempertaha dan haluaran, langsung dari
volume intervensi nkan hidrasi mencakup hidrasi/perfusi
cairan b/d selama 3x adekuat muntah, yang organ dan
muntah dan 24 jam, dengan akan fungsi,
dehidrasi dsiharapka membran menyediakan data memberikan
n mukosa akurat tentang pedoman
kebutuhan lembab, TTV keseimbangan untuk
cairan stabil TD: cairan penggantian
dapat 120/80 cairan
dipenuhi RR: 16-24x/i, Batasi masukan Memberikan
secara ND: 60- makanan oral dan pasien
adekuat 100x/I, S: cairan untuk makanan
36,5-37,5oc mencegah cairan sesuai
muntah. kebtuhan,
pemberian
makanan dan
cairan rterlalu
banyak dapat
memperberat
kerja usus
Berikan
antiemetik sesuai
indikasi
Pasang selang
Pemberian
nasogastrik untuk
cairan hangat
mengalirkan yang adekuat
akumulasi cairan dapat
dan mencegah memenuhi
distensi abdomen kebutuhan
pasien secara
adekuat
memantau ml / jam
Dengan
mengkaji
kebiasan
makan pasien
perawat dapat
mengetahui
seberapa besar
Kaji kebiasaan masukan
makan pasien nutrisi pasien
Dengan
mengatur
makanan
pasien dengan
porsi sedang
tapi sering,
maka akan
mengurangi
rasa mual pada
saat makan
Dengan
memberikan
Berikan asupan makanan
nutrisi pasien selingan agar
dengan porsi ada variasi
sedang tapi sering dalam menu
makan pasien
Dengan
memberikan