You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

SEHUBUNGAN DENGAN NEOPLASMA, Ca. COLON RSUD GUNUNG JATI


CIREBON

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn.B
Umur : 58 tahun
Pendidikan : wiraswasta
Agama : islam
No. Medrek : 65528
Tanggal masuk : 9 Agustus 2011
Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2011
Diagnosa medis : Ca colon
Alamat : Ds.Sindang Wangi Rt/Rw.02/03-Bantar Agung-Majalengka

2. Identitas penanggung jawab


Nama : An.A
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds.Sindang Wangi Rt/Rw.05/06-Bantar Agung-Majalengka

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan susah BAB dan adanya darah pada feses
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk ke IGD RS Gunung Jati pada tanggal 9 Agustus 2010 pukul 12.45 WIB dengan
diantar keluarganya dengan keluhan Klien mengatakan nyeri pada daerah usus saat BAB
seperti di tusuk jarum, disertai darah segar. Klien juga mengatakan cemas karena
ketidaktahuan tentang penyakitnya. Klien juga mengatakan tidak nafsu makan karena mual
pada saat makan.

c. Riwayat kesehatan dahulu


Klien mengatakan sering mengkonsumsi kopi dan merokok. Klien tidak pernah melakukan
pembedahan. Bila timbul rasa nyeri, klien hanya mengkonsumsi obat warung.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
e. Kebutuhan dasar
a) Pola asupan nutrisi
Nafsu makan klien berkurang, adanya mual, anoreksia, muntah, ketidakmampua memenuhi
kebutuhan nutrisi, adanya diet yang tidak teratur, jenis makanan yang dikonsumsi klien
adalah makanan pedas.
b) Pola kebutuhan istirahat dan tidur
Pola tidur pasien terganggu akibat adanya nyeri.
c) Pola eliminasi
Klien mengatakan feses berwarna hitam, adanya nyeri pada saat BAB dan konstipasi.
d) Pola aktivitas
Klien merasa lemas akibat asupan nutrisi yang kurang dari kebutuhan.
e) Persepsi dan kognitif
Adanya gangguan pola pikir, klien mengalami kesulitan dalam mempelajari sesuatu. Klien
mengatasi nyeri dengan berbaring dan duduk di tempat tidur. Kklien merasa dirinya lemah
dan tidak dapat melakukan pekerjaan seperti biasa.
f) Peran dan hubungan dengan sesama
Klien hidup dengan keluarganya, klien merasa terisolasi.
g) Psikososial
Klien merasa putus asa, stres (keuangan,pekerjaan), mengkhayal diagnosis.

4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : derilium (bingung)
Berat badan :
- Sebelum sakit : 64 kg
- Setelah sakit : 61 kg (turun 3kg selama 2minggu)

a. Pemeriksaan TTV :
respirasi :32x/menit
TD : 130/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 37,6o C
b. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
warna hitam ada rambut putih, kebersihan kurang, keutuhan rambut tidak rontok
2. Mata
konjungtiva anemis, bentuk simetris, kekenyalan normal, fungsi penglihatan normal.
3. Hidung
tidak ada sekret, bentuk simetris ,fungsi penciuman normal ditandai dengan klien bisa
mencium bau minyak wangi
4. Mulut
bentuk simetris, tidak ada stomatitis,tidak ada karies, fungsi pengecapan normal ditandai
dengan klien mampu merasakan manis dan asin
5. Telinga
bentuk simetris, tidak ada serumen, pendengaran normal ditandai dengan klien dapat
menjawab pertanyaan yang perawat berikan dan responnya baik.
6. Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,bentuk simetris, tidak ada gangguan menelan
7. Dada
bentuk simetris, pernafasan vesikuler
8. Perut (abdomen)
adanya nyeri tekan pada kuadran 3 abdomen
9. Kulit
warna sawo matang, turgor baik,kulit bersih
10. Ekstremitas atas dan bawah
tidak ada oedema

5. Data Penunjang
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Normal
09-08- Endoskopi Ditemukan kanker Tidak ada kerusakan
2011 struktur dan fungsi

6. Therapy
Jenis Therapy Waktu pelaksanaan
Reseksi 9 Agustus 2011 pukul
14.00WIB
kemoterapi
10 Agustus 2011 pukul
09.00WIB

B. Analisa Data
N Data Etiologi Masalah
o
1. Ds : Klien mengatakan nyeri Ca. Colon Gangguan rasa
Perut bagian bawah
nyaman : nyeri
Do :
Abdomen
- R : 32x/menit Gangguan rasa
- TD : 130/100 mmHg
- S : 37,6o C
- Klien terlihat meringis nyaman
menahan sakit
- Klien tampak lemah nyeri
2. Ds : Klien mengatakan Ca. Colon Nutrisi kurang dari
nafsu makannya turun
kebutuhan
Do : Matestasis
- BB klien menurun 3 kg gangguan kebutuhan
selama 2 minggu
- Klien terlihat lemas nutrisi

Nutrisi tubuh kurang dari


kebutuhan

3. Ds : klien mengatakan Ca. Colon Intoleransi


sering
aktivitas
Mual dan muntah
Do :
- BB turun 3kg selama 2
minggu
- Kesadarn derilium Regurgitasi mual

muntah

Intoleransi aktivitas
4. Ds : klien mengatakan Ca. Colon Ansietas
dirinya sudah tidak berdaya.
Do :
- sudah dilakukan terapi Informasi Kurang
reseksi dan kemoterapi
terhadap klien. Salah persepsi
- Klien terlihat murung

ansietas
5. Ds : Klien mengatakan Ca. Colon Konstipasi
Fesesnya berwarna hitam.

Obstruksi lumen lipatan


usus

Proses mekanisme

usus terganggu

konstipasi
C. Diagnosa Keperawatan
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan Tujuan : rasa nyeri - Kaji skala R : sediakan informasi
dengan insisi terkontrol atau nyeri mengenai
pembedahan, trauma hilang - Evaluasi rasa kebutuhan/efektivitas
muskuloskletal, KH : Pasien sakit secara intervensi.
kehancuran yang terus- tampak reguler R : perhatikan hal-hal
menerus rileks,dapat - Catat yang tidak diketahui
beristirahat/tidur munculnya rasa dan/atau
dan dapat takut persiapan inadekuat
melakukan - Kaji tanda- (misalnyaapendikstomi
pergerakkan tanda vital darurat) dapat
memperburuk persepsi
pasien akan rasa sakit.
R :dapat
mengindikasikan rasa
sakit akut dan
ketidaknyamanan
2. Kekurangan volume Tujuan : - Ukur dan catat R R : Dokumentasi
cairan, resiko tinggi keseimbangan pemasukan dan yang akurat akan
adalah suatu kondisi cairan tubuh pengeluaran. membantu dalam
individu yang berisiko adekuat. -Tinjau ulang mengidentifikasi
mengalami dehidrasi Kriteria catatan intra pengeluaran
vascular, selular, atau hasil : tidak da ada operasi. cairan/kebutuhan
intraselular tanda-tanda - Kaji penggantian dan
dehidrasi (tanda- pengeluaran pilihan- pilihan yang
tanda vital stabil, urinarius, mempengaruh
kualitas denyut terutama untuk intervensi.
nadi baik, turgor tipe prosedur R : mungkin akan
kulit normal, operasi yang terjadi penurunan
membran mukosa dilakukan. ataupun penghilangan
lembab dan - Pantau tanda- setelaha prosedur pada
pengeluaran urine tanda sistem genitourinarius
yang sesuai) vital. - dan atau struktur yang
Letakkan pasien berdekatan
pada posisi yang mengindikasikan
sesuai, tergantung malfungsi ataupun
pada kekuatan obstruksi sistem
pernapasan dan urinarius.
jenis R: hipotensi,
pembedahan. - takikardia peningkatan
Periksa pembalut, pernapasan
alat drain pada mengindikasikan
interval reguler. kekurangan
Kaji luka untuk kekurangan cairan
terjadinya R :elevasi kepala dan
pembengkakan. posisi miring akan
- Pantau suhu mencegah terjadinya
kulit, palpasi aspirasi dari muntah,
denyut perifer. posisi yang benar akan
- Kolaborasi, mendorong ventilasi
berikan cairan pada lobus paru bagian
parenteral, bawah dan
produksi darah menurunkan tekanan
dan atau plasma pada diafragma.
ekspander sesuai R :perdarahan
petunjuk. yang berlebihan
Tingkatkan dapat mengacu kepada
kecepatan IV jika hipovolemia/hemoragi.
diperluakan. R: kulit yang
dingin/lembab, denyut
yang lemah
mengindikasikan
penurunan sirkulasi
perifer dan dibutuhkan
untuk penggantian
cairan tambahan.
R : gantikan
kehilangan cairan
yang telah
didokumentasikan.
Catat waktu
penggangtian volume
sirkulasi yang potensial
bagi penurunan
komplikasi, misalnya
ketidak seimbangan.
3. Kurang pengetahuan Tujuan : klien dan -Jelaskan pada R:Klien dapat
tentang kondisi luka, keluarga mengerti klien dan memahami
prognosis dan tentangpenyakit, keluarga tentang penyakit dan dapat
pengobaatan prognosis dan penyakit dan merencanakan
berhubungan dengan kebutuhan kebutuhan pengobatan.
kurang terpajan pengobatan. pengobatan. R:mengurangi
informasi, keterbatasan Kriteria hasil : - Menganjurkan kecemasan
kognitif. klien dan keluarga aktivitas yang dan memberikan
menyatakan progresif dan penerimaan pada diri
pemahaman sabar menghadapi sendiri.
tentangproses keadaan sakit. R:Mengerti dan mau
penyakit dan - Diskusikan bekerja sama melalui
kebutuhan kebutuhan terapy teraupeutik dapat
pengobatan selanjutnya, serta mempercepat proses
keuntungan dan penyembuhan.
kerugian dari
tindakan yang
akan dilakukan.

D. Implementasi dan Evaluasi


Nama : Tn.B
No medrec : 65528
Diagnose medis : Ca colon
Tanggal masuk : 9 Agustus 2011
Tgl pengkajian : 12 Agustus 2011

No TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI


.
1 12 Agustus I T1 : mengkaji tingkat nyeri. Tgl : 13-08-2011
2011 R1 : skala 5 (0-10) Jam : 10.00

T2 : memberikan tehnik distraksi


S : klien mengatakan nyeri
(mendengarkan music/lagu yang
09.00 wib berkurang (skala 1, 0-10)
disukai klien : tarling) dan
O : klien tidak meringis
relaksasi (ganti alat temun :
kesakitan, klien tampak tidak
seprai)
lemah, TTV
R2 : klien merasa berkurang TD : 110/80 mmhg
rasa nyerinya dan nyaman
Nadi : 80x/menit
T3 : memberikan lingkungan
Respirasi : 21x/menit
yang nyaman (menjauhkan dari
kebisingan) pada klien. Suhu : 36,50C

R3 : klien mengatakan merasa


lebih nyaman A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan tindakan
T4 : memberikan analgetik
memberikan tehnik distraksi
(Fentanyl) sesuai
dan relaksasi
prosedur/instruksi dokter.
memberikan lingkungan
R4 : nama obt Fentanyl, yang nyaman pada klien
dberikan secra IV, memberikan analgetik
sesuai prosedur/instruksi dokter.
2 14 Agustus II T1 : mengkaji klien/orang Tgl : 15-08-2011
2011 terdekat terhadap cemas yang Jam : 09.00
dialami. Jelaskan sesuai
kebutuhan tentang penyakit yang S : klien mengatakan bsa lbih
di derita klien. tenang dan tidak tkt lagi, klien
07.00 wib R1 : klien mengatakan kini mengatakan sudah tidak cemas

mengerti tentang penyakitnya lagi tentang penyakitnya


O : klien tidak gelisah, klien
T2 : memperkirakan syok awal
tampak tenang dan sedikit ceria,
dan ketidak yakinan setelah
klien tidak cemas lagi
diagnosis kanker dan/atau
A : masalah teratasi sebagian
prosedur yang menimbulkan
P : pertahankan tindakan
trauma.
mengkaji klien/orang terdekat
R2 : -
terhadap cemas yang dialami.
T3 : mendiskusikan informasi Jelaskan sesuai kebutuhan
(tentang penyakit yang di derita mendiskusikan informasi

klien) yang diperlukan dengan yang diperlukan dengan klien


mendorong pengungkapan
klien
pikiran/masalah dan penerimaan
R3 : klien mau mendiskusikan
ekspresi kesedihan,marah dan
masalah penyakitnya
penolakan
T4 : memotivasi pengungkapan
pikiran/masalah dan penerimaan
ekspresi kesedihan/marah/
penolakan

R4 : klien mau mengungkapkan


perasaannya (kesedihan tentang
penyakit yang di deritanya)
3 16 Agustus III T1 : memantau asupan makanan Tgl : 17-08-2011
2011 tiap hari. Jam : 19.00

R1 : -
S : klien mengatakan tidak lemas
T2 : mengajak pasien untuk
lagi, klien mengatakan masih
makan diet tinggi kalori kaya
14.30 wib tidak nafsu makan
nutrien dengan masukan cairan
O : klien tdk anoreksia, klien tdk
adekuat
pucat dan tidak lemas, BB klien
R2 : klien mau mengikuti diit masih tetap 66 kg
tersebut A : masalah teratasi sebagian
T3 : menciptakan suasana makan P : pertahankan tindakan
yang menyenangkan (makan memantau masukan
dengan dtemani keluarga). makanan tiap hari
mendorong pasien untuk
R3 : klien makan dengan wajah
makan diet tinggi kalori kaya
berseri-seri
nutrien dengan masukan cairan
T4 : memberikan makan sedikit
adekuat
tapin sering dan makanan mendorong penggunaan
disajikan dalam bentuk hangat suplemen
memberikan makan
R4 : klien mampu menghabiskan
sering/lebih tapin sedikit
porsi makanannya dari porsi
menciptakan suasana makan
yg disediakan
yang menyenangkan
T5 : mendorong komunikasi
terbuka mengenai masalah
anoreksia klien.

R5 : klien mau mengungkapkan


kenapa klien tdk nafsu makan

T6 : mendorong penggunaan
suplemen

R6 : nafsu makan klien


meningkat
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Lakukan pengkajian pada identitas klien dan isi identitasnya yang meliputi: nama,
jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama, dan tanggal pengkajian
2. Keluhan Utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah Perasaan
lelah, nyeri abdomen atau rectal.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penderita penyakit kanker kolorektal menampakkan gejala nyeri abdomen, cepat leleh
dan nyeri rektal
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Penyakit yang pernah dialami oleh pasien sebelum masuk rumah sakit, kemungkinan
pasien pernah menderita penyakit sebelumnya, seperti radang usus.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat adanya penyakit kanker kolorektal pada anggota keluarga yang lain.

6. Data Dasar Pengkajian Pasien

1. Pemeriksaan fisik.

Tanda-tanda Ca Colorektal tergantung pada letak tumor.Tanda-tanda yang biasanya terjadi


adalah :

Perdarahan pada rectal

Anemia

Perubahan feces

Kemungkinan darah ditunjukan sangat kecil atau lebih hidup seperti mahoni atau
bright-red stooks.Darah kotor biasanya tidak ditemukan tumor pada sebelah kanan kolon
tetapi biasanya ( tetapi bisa tidak banyak ) tumor disebelah kiri kolon dan rektum.
Hal pertama yang ditunjukkan oleh Ca Colorectal adalah :

teraba massa

pembuntuan kolon sebagian atau seluruhnya

perforasi pada karakteristik kolon dengan distensi abdominal dan nyeri


Ini ditemukan pada indikasi penyakit Cachexia.

2. Pemeriksaan psikososial.

Orang-orang sering terlambat untuk mencoba perawatan kesehatan karena khawatir


dengan diagnosa kanker. Kanker biasanya berhubungan dengan kematian dan kesakitan.
Banyak orang tidak sadar dengan kemajuan pengobatan dan peningkatan angka kelangsungan
hidup. Deteksi dini adalah cara untuk mengontrol Ca colorectal dan keterlambatan dalam
mencoba perawatan kesehatan dapat mengurangi kesempatan untuk bertahan hidup dan
menguatkan kekhawatiran klien dan keluarga klien.
Orang-orang yang hidup dalam gaya hidup sehat dan mengikuti pedoman kesehatan
mungkin merasa takut bila melihat pengobatan klinik, klien ini mungkin merasa kehilangan
kontrol, tidak berdaya dan shock. Proses diagnosa secara umum meluas dan dapat
menyebabkan kebosanan dan menumbuhkan kegelisahan pada pasien dan keluarga pasien.
Perawat membolehkan klien untuk bertanya dan mengungkapkan perasaanya selama proses
ini.

3. Pemeriksaan laboratorium

Nilai hemaglobin dan Hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia. Hasil tes
Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat perdarahan pada GI Tract. Pasien
harus menghindari daging, makanan yang mengandung peroksidase (Tanaman lobak dan
Gula bit ) aspirin dan vitamin C untuk 48 jam sebelum diberikan feces spesimen. Perawat
dapat menilai apakah klien pada menggumakan obat Non steroidal anti peradangan ( ibu
profen ) Kortikosteroid atau salicylates. Kemudian perawat dapat konsul ke tim medis
tentang gambaran pengobatan lain.
Makanan-makanan dan obat-obatan tersebut menyebabkan perdarahan. Bila
sebenarnya tidak ada perdarahan dan petunjuk untuk kesalahan hasil yang positif.
Dua contoh sampel feses yang terpisah dites selama 3 hari berturut-turut, hasil yang
negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan terhadap Ca colorektal. Carsinoma
embrionik antigen (CEA) mungkin dihubungkan dengan Ca colorektal, bagaimanapun ini
juga tidak spesifik dengan penyakit dan mungkin berhubungan dengan jinak atau ganasnya
penyakit. CEA sering menggunakan monitor untuk pengobatan yang efektif dan
mengidentifikasi kekambuhan penyakit

4. Pemeriksaan radiografi

Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin menggambarkan adanya kebuntuan pada isi
perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan
tidak teridentifikasi dengan tes ini.
Enema barium secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas dari
penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang jauh yang
sudah metastasis.

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1) Konstipasi b/d lesi obstruksi
2) Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah dan dehidrasi
3) Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan anoreksia
4) Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi.
5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Keletihan anemia.
6) Ansietas b/d rencana pembedahan dan diagnosis kanker
3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

1. Konstipasi Setelah Mandiri


b/d lesi dilakukan Konstipasi Pertahankan Menurunkan
obstruksi intervensi berkurang eliminasi resiko iritasi
selama 3x Frekuensi dan mukosa
24 jam, konsistensi
Nyeri
dsiharapka defekasi. Dorong
berkurang
n pasien asupan harian
tidak sedikitnya 2 ltr
mengalami cairan sampai
konstipasi dengan 8-10
lagi gelas.
Anjurkan satu
cairan ini
gelas air hangat
bertindak
yang diminum 30
sebagai
mnt sebelum
stimulus untuk
sarapan,
pengeluaran
feses.

Kembalinya
Auskultasi bising
fungsi GI
usus mungkin
terlambat oleh
efek defresan
dari efek
anestesi, ileus
paralitik,
inflamasi
intraperitoneal

Mungkin
perlu untuk
merangsang

Kolaborasi peristaltic

Berikan pelunak dengan

feses, perlahan

supositurisesuai
indikasi
2. Resiko Setelah Catat masukan Indicator
kekurangan dilakukan Mempertaha dan haluaran, langsung dari
volume intervensi nkan hidrasi mencakup hidrasi/perfusi
cairan b/d selama 3x adekuat muntah, yang organ dan
muntah dan 24 jam, dengan akan fungsi,
dehidrasi dsiharapka membran menyediakan data memberikan
n mukosa akurat tentang pedoman
kebutuhan lembab, TTV keseimbangan untuk
cairan stabil TD: cairan penggantian
dapat 120/80 cairan
dipenuhi RR: 16-24x/i, Batasi masukan Memberikan
secara ND: 60- makanan oral dan pasien
adekuat 100x/I, S: cairan untuk makanan
36,5-37,5oc mencegah cairan sesuai
muntah. kebtuhan,
pemberian
makanan dan
cairan rterlalu
banyak dapat
memperberat
kerja usus

Berikan
antiemetik sesuai
indikasi

Pasang selang
Pemberian
nasogastrik untuk
cairan hangat
mengalirkan yang adekuat
akumulasi cairan dapat
dan mencegah memenuhi
distensi abdomen kebutuhan
pasien secara
adekuat

Pasang kateter Haluaran

indwelling untuk kurang dari 30

memantau ml / jam

haluaran urin dilaporkan

setiap jam sehingga terapi


cairan
intravena
dapatdisesuaik
an

Pantau pemberian terutama kadar


cairan IV dan serum untuk
elktrolit,. mendeteksi
hipokalemia
dan
hiponatremia,
yang terjadi
akibat
kehilangan
cairan
gastrointestina
l
penurunan
turgor kulit,
membrane
Kaji status mukosa
hidrasi. kering, urine
pekat, serta
peningkatan
berat jenis
urine
dilaporakan.
3. Perubahan Setelah Nafsu makan Mandiri
nutrisi, dilakukan betambah Auskultasi bising Kekurangan
kurang dari intervensi Mual usus dan kaji kortisol dapat
kebutuhan selama 3x berkurang apakah ada nyeri menyebabkan
tubuh b/d 24 jam, perut. Mual atau gejala
mual dan dsiharapka Menunjukka muntah gastrointestina
anoreksia n n berat badan l berat yang
kebutuhan stabil atau mempengaruhi
nutrisi meningkat pencernaan.
terpenuhi sesuai Gejala
secara dengan yang hipoglikemia
adekuat diharapkan dengan
timbulnya
Catat adanya
tanda tersebut
kulit yang dingin
mungkin perlu
atau basah,
pemberian
perubahan tingkat
glukosa dan
kesadaran, nadi
mengindiasika
yang cepat, peka
n pemberian
rangsang, nyeri
tambahan
kepala,
glukortikoroid
sempoyongan

Dengan
mengkaji
kebiasan
makan pasien
perawat dapat
mengetahui
seberapa besar
Kaji kebiasaan masukan
makan pasien nutrisi pasien
Dengan
mengatur
makanan
pasien dengan
porsi sedang
tapi sering,
maka akan
mengurangi
rasa mual pada
saat makan
Dengan
memberikan
Berikan asupan makanan
nutrisi pasien selingan agar
dengan porsi ada variasi
sedang tapi sering dalam menu
makan pasien

Dengan
memberikan

Berikan pasien makanan

makanan selingan tinggi natrium


maka
kebutuhan
natrium pasien
akan terpenu
Atur diit pasien
dengan makanan
tinggi natrium

You might also like