You are on page 1of 7

Transfusi Rasional pada Anak

Pustika Amalia Wahidiyat, Nitish Basant Adnani


Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Abstrak
Transfusi darah adalah rangkaian proses memindahkan darah atau komponen darah dari donor kepada resipien. Pada kasus-kasus
tertentu, transfusi darah dapat sangat bermanfaat atau bahkan menyelamatkan nyawa pasien. Transfusi darah pada praktik klinik dapat
menggunakan berbagai jenis komponen, baik darah lengkap (whole blood), sel darah merah pekat (packed red cells/PRC), sel darah
merah yang dicuci (washed erythrocytes/WE), trombosit, plasma segar beku (fresh frozen plasma/FFP), kriopresipitat, dan sebagainya
sesuai indikasi. Untuk memastikan bahwa transfusi darah dapat memberikan manfaat yang optimal bagi resipien, penyimpanan,
penanganan, dan uji kompatibilitas untuk produk darah harus dilaksanakan dengan baik sesuai pedoman. Tujuan transfusi darah
secara umum untuk mengembalikan serta mempertahankan volume normal peredaran darah, mengganti kekurangan komponen
selular darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, serta memperbaiki fungsi homeostasis pada tubuh. Sari Pediatri 2016;18(4):325-31

Kata kunci: transfusi darah, homeostatis, donor

Rational Blood Transfusion in Children


Pustika Amalia Wahidiyat, Nitish Basant Adnani

Abstract
Blood transfusion refers to a process of transfer of blood or blood components from a donor to a recipient. In certain cases, blood
transfusion may be highly beneficial or even save the life of a patient. The implementation of blood transfusion in clinical practice may
involve different types of blood components, including whole blood, packed red cells (PRC), washed erythrocytes (WE), thrombocytes,
fresh frozen plasma (FFP), cryoprecipitates, and so on, depending on the indication for transfusion. To ensure that blood transfusion
leads to maximum benefits for the patient, the storage, handling, and compatibility testing for blood products should be conducted
in accordance to the established guidelines. The purpose of blood transfusion in general is to maintain the normal volume of blood
flow, replace the lack of a particular cellular component in the blood, improve tissue oxygenation, and maintain homeostasis of the
body. Sari Pediatri 2016;18(4):325-31

Keyword: blood transfusion, homeostasis, donor.

Alamat korespondensi: Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat, Sp.A(K). Pusat Thalassemia RSCM Kiara, Jl. Diponegoro No. 71, Jakarta Pusat 10430. E-mail:
pa.wahidiyat@gmail.com

Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016 325


Pustika Amalia Wahidiyat dkk: Transfusi rasional pada anak

D
alam perkembangan pelayanan darah di uji kompatibilitas harus juga dilakukan. Fasilitas
Indonesia saat ini, pengadaan darah yang yang menyediakan layanan transfusi darah harus
berkualitas, mudah didapat, cepat, serta mematuhi tata cara penyimpanan, pemantauan suhu,
dalam jumlah yang memadai harus terus dan transportasi komponen darah, untuk menjamin
ditingkatkan. Pelayanan darah merupakan salah satu pelayanan transfusi darah yang aman dan berkualitas.1
mata rantai dari berbagai pelayanan medis di fasilitas
kesehatan, dan memiliki peran yang penting terutama
dalam tindak lanjut pada keadaan gawat darurat, Transfusi darah atau komponen darah
persiapan tindakan operasi, dan peningkatan status pada anak
kesehatan pasien pada berbagai kasus kelainan darah.1
Angka kejadian anemia berat pada anak sangat Darah lengkap/whole blood (WB)
bervariasi di berbagai belahan dunia. Pada daerah
dengan prevalensi anemia tinggi untuk defisiensi Pemberian transfusi WB pada umumnya dilakukan
nutrisi, malaria, infeksi parasit, dan hemoglobinopati, sebagai pengganti sel darah merah pada keadaan
anak memiliki risiko tinggi untuk terjadinya anemia perdarahan akut atau masif yang disertai dengan
berat, sehingga frekuensi pemberian transfusi darah hipovolemia, atau pada pelaksanaan transfusi tukar. Di
pada anak juga akan lebih tinggi pada negara-negara dalam WB, masih terdapat seluruh komponen darah
tersebut.2 manusia, termasuk faktor pembekuan, sehingga dapat
Pemberian transfusi produk darah secara umum digunakan pada kasus perdarahan masif.1
lebih jarang pada neonatus dan anak dibandingkan
dengan dewasa. Populasi pasien anak yang umumnya Transfusi sel darah merah pekat/packed red cells
mendapatkan transfusi adalah anak yang dirawat di (PRC)
ruang rawat intensif, yang akan menjalani prosedur
pembedahan jantung, dengan penyakit herediter Secara umum, transfusi PRC hampir selalu diin
yang membutuhkan transfusi rutin seperti thalassemia dikasikan pada kadar Hb <7,0 g/dL, terutama pada
mayor, dan yang sedang menjalani kemoterapi keadaan anemia akut. Transfusi juga dapat dilakukan
intensif untuk keganasan darah atau kanker organ pada kadar Hb 7,0-10,0 g/dL, apaapabila ditemukan
tertentu.3 Pada praktik klinik, pelayanan transfusi hipoksia atau hipoksemia yang bermakna secara klinis
pada neonatus dan anak memiliki banyak kesamaan dan laboratorium. Transfusi jarang dilakukan pada
dengan pelayanan transfusi pada dewasa. Namun, kadar Hb >10,0 g/dL kecuali terdapat indikasi tertentu,
terdapat beberapa perbedaan penting serta keadaan seperti penyakit yang membutuhkan kapasitas transpor
khusus yang perlu diperhatikan.4 Potensi risiko dan oksigen lebih tinggi. Sebagai contoh, pada anak dengan
manfaat dalam melakukan tindakan transfusi harus anemia defisiensi besi, transfusi pada umumnya
selalu dipertimbangkan dalam membuat keputusan tidak dilakukan jika tidak terdapat keluhan dan anak
untuk melakukan transfusi pada anak, dan dapat dalam kondisi klinis baik. Sebaliknya, pada pasien
disesuaikan dengan penelitian serta pedoman transfusi anak yang membutuhkan transfusi rutin, transfusi
yang sudah tersedia.3 diberikan pada kadar Hb pra-tansfusi 9,0-10,0 g/dL,
untuk mempertahankan tumbuh kembang mendekati
tumbuh kembang pada anak normal.1
Pelayanan pra-transfusi Pada bayi prematur, transfusi PRC diindikasikan
apaapabila kadar Hb <7,0 g/dL. Pada keadaan
Sebelum pemberian transfusi darah, seluruh produk infant respiratory distress syndrome (IRDS), transfusi
darah dari donor harus dilakukan uji saring untuk diberikan pada kadar Hb <12,0 g/dL untuk bayi
mendeteksi adanya infeksi menular lewat transfusi yang membutuhkan oksigen, atau < 10.0 g/dL untuk
darah (IMLTD), yang mencakup human immunodefi bayi yang tidak membutuhkan oksigen. Pada bayi
cency virus (HIV), hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. prematur dengan tanda dan gejala anemia ringan
Pemeriksaan terhadap penyakit tersebut dilakukan seperti takikardia atau peningkatan berat badan yang
dengan metode nucleic acid test (NAT). Selain itu, tidak adekuat, transfusi diberikan apaapabila kadar Hb
pemeriksaan golongan darah ABO dan rhesus serta <10,0 g/dL. Namun, apabila terjadi tanda dan gejala

326 Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016


Pustika Amalia Wahidiyat dkk: Transfusi rasional pada anak

Tabel 1. Pengertian jumlah leukosit per unit kantong darah untuk setiap komponen darah
Komponen darah Jumlah leukosit (per unit kantong darah)
Whole blood (WB) 109
Packed red cells (PRC) 10 109
8

Washed erythrocytes (WE) 107


PRC leukoreduksi <108
PRC leukodeplesi <106
Trombosit konsentrat 107 108
Trombosit apheresis 106 108
Fresh frozen plasma (FFP) <104
Dikutip dari: Wahidiyat PA, Rahmartani LD, Putriasih SA. Pemakaian klinis produk darah pada kasus
transfusi berulang; 2016.9

anemia berat seperti apnea, hipotensi, atau asidosis, Sel darah merah miskin leukosit/
transfusi PRC dapat diberikan pada kadar Hb <12,0 leucodepleted packed red cells (LD-PRC)
g/dL.5,6
Pada bayi aterm di bawah usia 4 bulan, transfusi American Academy of Blood Banks (AABB) men
diberikan apabila terdapat manifestasi klinis anemia definisikan LD-PRC sebagai komponen darah PRC
seperti apnea, takikardia, atau peningkatan berat badan yang memiliki jumlah leukosit <5x106 per unit kantong
yang tidak adekuat apabila kadar Hb <7,0 g/dL. darah. Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan
Transfusi PRC juga dapat diberikan pada bayi dengan leukodeplesi mencakup proses sentrifugasi dan
anemia perioperatif yang memiliki kadar Hb < 10.0 g/ pembekuan, filtrasi, dan apheresis. Istilah lain yang
dL, atau pada kondisi perdarahan akut yang melebihi dapat digunakan untuk mendeskripsikan LD-PRC
10% dari volume darah total yang tidak menunjukkan adalah leucoreduced PRC atau leuco-poor PRC.8 Palang
respon terhadap terapi lain. Transfusi PRC juga dapat Merah Indonesia (PMI) menggunakan pengertian yang
diberikan pada pasien pasca operasi dengan tanda dan sedikit berbeda, seperti tertera pada Tabel 1.9
gejala anemia dan kadar Hb <10,0 g/dL, serta pasien Untuk mengurangi jumlah leukosit dalam produk
yang menderita penyakit kardiopulmonal berat dengan darah, terdapat dua pilihan prosedur yakni pre-storage
kadar Hb <12,0 g/dL.5-7 filter atau post-storage filter/bedside filter. Secara umum,
Dosis yang digunakan untuk transfusi PRC pada pre-storage filter memiliki keuntungan yaitu mengura
anak adalah 10-15 mL/kgBB/hari apabila Hb >6,0 ngi akumulasi dari metabolit yang timbul akibat degra
g/dL, sedangkan pada Hb <5,0 g/dL, transfusi PRC dasi dari leukosit serta mengurangi pengeluaran sitokin
dapat dilakukan dengan dosis 5 mL/kgBB dalam 1 inflamasi yang berada di dalam leukosit, alloimunisasi
jam pertama. Pada keadaan darurat sisa darah yang HLA, dan trombositopenia refrakter sebelum sel darah
masih ada pada kantong dihabiskan dalam 2-3 jam merah lisis. Sedangkan, pada penggunaan bedside filter,
selanjutnya, asalkan total darah yang diberikan tidak reaksi transfusi dapat terjadi akibat pengeluaran sitokin
melebihi 10-15 mL/kgBB/hari. Namun, apabila dan interleukin dari sel darah merah yang pecah selama
jumlah transfusi yang dibutuhkan hanya sedikit, penyimpanan.9,10
dianjurkan untuk menggunakan kantong kecil/ Indikasi mutlak penggunaan transfusi LD-PRC
pediatrik. Dosis transfusi PRC pada neonatus 20 mL/ pada pasien neonatus transfusi rutin, seperti pada
kgBB, dan disarankan untuk menggunakan kantong thalassemia mayor dan anemia aplastik, dan pre-/
pediatrik dengan kapasitas 50 mL/kantong. Pada anak, pasca-transplantasi organ.9 Transfusi LD-PRC dapat
pemberian PRC 4 mL/kgBB dapat meningkatkan menurunkan risiko penularan infeksi cytomegalovirus
kadar Hb sekitar 1 g/dL. Rumus untuk menghitung (CMV) dan mencegah febrile non-hemolytic transfusion
kebutuhan PRC adalah [DHb (target Hb Hb saat reactions (FNHTR) pada pasien yang sebelumnya
ini) x berat badan x 4], sementara kebutuhan per hari pernah mengalami reaksi berupa demam setelah
adalah 10-15 kg/BB/hari.1 transfusi dua kali atau lebih sebelumnya. Dosis

Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016 327


Pustika Amalia Wahidiyat dkk: Transfusi rasional pada anak

pemberian transfusi LD-PRC sama dengan dosis dengan trombositopenia, transfusi TC profilaksis
transfusi PRC secara umum. dapat diberikan pada kadar trombosit <50.000/mL,
namun sebagian institusi menggunakan kesepakatan
Sel darah merah teriradiasi/irradiated packed red untuk memberikan pada kadar trombosit <20.000/mL.
cells (I-PRC) Namun, hal ini juga harus mempertimbangkan kondisi
klinis pasien. Pasien yang dijadwalkan untuk prosedur
Pembuatan produk I-PRC dilakukan dengan pro invasif juga dapat diberikan transfusi TC profilaksis
ses iradiasi gamma dari produk darah selular. apabila kadar trombosit <50.000/mL.
Penggunaan I-PRC secara umum ditujukan untuk Pada pasien dengan trombositopenia dengan
mencegah transfusion-associated graft-versus-host disease perdarahan aktif, pemberian transfusi TC dibenarkan
(TAGvHD), yaitu sel limfosit dari darah donor yang pada kadar trombosit berapapun. Transfusi TC juga
masuk ke dalam sistem sirkulasi resipien menimbulkan dapat diberikan pada pasien dengan perdarahan aktif
tanda dan gejala berupa demam, ruam kulit, diare, yang memiliki defek trombosit kualitatif (trombopati).
dan pansitopenia. Pasien immunocompromised seperti Selain itu, pada pasien anak dengan kadar trombosit
pasien pasca-transplantasi dan sebagainya, cenderung <20,000/mL yang akan menjalani tindakan prosedur
memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami invasif sebaiknya diberikan transfusi trombosit sebagai
TAGvHD.11 profilaksis walaupun tanpa perdarahan aktif. Satu
kantong TC dianggap dapat meningkatkan kadar
Sel darah merah cuci/washed erythrocytes (WE) trombosit 5.000-10,000/mL. Dosis pemberian TC
pada anak dan neonatus adalah 10-20 mL/kgBB/
Indikasi dan rekomendasi pemberian transfusi WE hari.1,7
serupa dengan PRC. Transfusi WE dapat diberikan Apheresis adalah prosedur yang digunakan untuk
pada pasien dengan riwayat reaksi alergi atau demam memisahkan komponen yang diinginkan dari kom
pada episode transfusi sebelumnya, hiperkalemi, ponen lainnya pada produk darah donor. Apheresis
defisiensi IgA, atau memiliki alergi terhadap protein dapat digunakan untuk beberapa komponen darah
plasma. Dosis WE pada anak untuk transfusi masif tertentu, salah satunya adalah trombosit. Apheresis
adalah 10-15 mL/kgBB, bergantung pada keadaan yang dilakukan untuk mendapatkan trombosit dari
umum saat pemeriksaan. Pada pasien anak secara darah donor disebut plateletpheresis/thrombopheresis.
umum, pemberian WE 8 mL/kg dapat meningkatkan Adapun keuntungan dari penggunaan produk
kadar Hb sekitar 1 g/dL.1 apheresis adalah produk darah yang digunakan berasal
Perbedaan WE dan LD-PRC berdasarkan definisi dari satu donor, sehingga kemungkinan terjadi reaksi
yang dianut oleh PMI adalah dari jumlah leukosit transfusi dan penularan infeksi dapat dicegah.12 Bentuk
yang ada per unit kantong darah, WE mengandung lain dari sediaan komponen trombosit yang tersedia di
107 leukosit per unit kantong darah, sedangkan LD- PMI adalah pooled unit TC, yang merupakan produk
PRC mengandung <106 per unit kantong darah.9 TC yang berasal dari 4-6 orang donor, yang kemudian
Keuntungan penggunaan WE adalah komponen dimasukkan ke dalam satu kantong. Setelah pooled
plasma/supernatant berkurang yang umumnya unit TC disiapkan, harus segera ditransfusikan, karena
merupakan salah satu penyebab reaksi transfusi. adanya risiko proliferasi bakteri.1
Kerugian penggunaannya membutuhkan tenaga kerja
yang intensif dan waktu yang lama sehingga tertunda.
Selain itu, produk WE juga kadaluwarsa dalam 24 jam Transfusi granulosit/buffy coat
setelah pembuatan.1
Buffy coat adalah suspensi leukosit konsentrat, yang
Transfusi trombosit konsentrat/thrombocyte mengandung komponen sel darah putih dan trombosit
concentrate (TC) dari suatu sampel darah.13 Indikasi transfusi granulosit
pada pasien dengan neutropenia, leukemia, penyakit
Transfusi TC dapat diberikan pada pasien yang keganasan lain, serta anemia aplastik dengan jumlah
mengalami perdarahan akibat trombositopenia, atau hitung leukosit <2.000/mm3 dengan suhu >39,0C.
sebagai profilaksis pada keadaan tertentu. Pada pasien Jumlah pemberian transfusi granulosit pada umumnya

328 Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016


Pustika Amalia Wahidiyat dkk: Transfusi rasional pada anak

12x10 9/kgBB setiap transfusi untuk neonatus, Pemantauan pelaksanaan transfusi


12x1010/kgBB untuk bayi dan anak yang lebih besar,
dan 23x1010/kgBB untuk remaja. Satu unit granulosit Pemantauan pelaksanaan transfusi idealnya di
mengandung 1 x 1010 granulosit. Namun, saat ini lakukan sebelum dimulai transfusi, 15 menit
transfusi granulosit sudah jarang digunakan.14 pertama setelah dimulai transfusi, setiap jam setelah
dimulai transfusi, saat selesai transfusi, dan 4 jam
Plasma segar beku/fresh frozen plasma (FFP) setelah selesai tranfsusi untuk pasien rawat inap.
Namun, hal ini tentu bergantung dari sarana dan
Tujuan dari transfusi FFP untuk mengganti defisiensi prasarana yang tersedia, sehingga setiap institusi
faktor koagulasi, terutama faktor IX pada pasien disarankan untuk memiliki pedoman pelaksanaan
dengan hemofilia B dan faktor inhibitor koagulasi, transfusi. Pemantauan pelaksanaan transfusi,
baik yang didapat atau bawaan apabila tidak tersedia mencakup keadaan umum pasien, suhu tubuh,
komponen konsentrat dari faktor spesifik atau faktor frekuensi nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, serta
kombinasi. Dosis pemberian transfusi FFP pada keluhan yang dirasakan oleh pasien. Pemberian
anak dan neonatus 10-20 mL/kgBB/hari.1 Pemberian diuretik tidak dilakukan secara rutin, dan hanya
transfusi FFP dapat bermanfaat pada populasi anak pada kasus yang diduga akan atau sudah terdapat
yang mengalami disseminated intravascular coagulation tanda dekompensasi jantung.1
(DIC) dengan koagulopati yang signifikan (PT/
APTT >1,5 titik tengah dari rentang nilai normal
atau fibrinogen <0,1 g/dL) yang dikaitkan dengan Reaksi transfusi
perdarahan yang signifikan secara klinis atau sebelum
prosedur invasif.14 Berdasarkan tipe, reaksi transfusi dapat dibagi menjadi
dua kategori,
Kriopresipitat Reaksi transfusi imunologis, dibagi menjadi
reaksi cepat, yang mencakup reaksi hemolitik akut,
Tujuan dari transfusi kriopresipitat untuk mengganti destruksi trombosit, demam non-hemolitik, reaksi
defisiensi faktor VIII pada pasien hemofilia A, penyakit alergi, reaksi anafilaktik, serta transfusion-related
von Willebrand yang mengalami perdarahan atau tidak acute lung injury (TRALI). Reaksi lambat yang
menunjukkan respon terhadap pemberian desmopresin mencakup reaksi hemolitik lambat, aloantibodi,
asetat, serta akan menjalani operasi/tindakan invasif. purpura pasca-transfusi transfusion-associated graft
Kriopresipitat juga dapat digunakan sebagai profrilaksis versus host disease (TAGvHD).
pada pasien dengan defisiensi fibrinogen yang akan Reaksi transfusi non-imunologis, mencakup
menjalani prosedur invasif dan terapi pada pasien yang infeksi yang ditularkan melalui darah, sepsis,
mengalami perdarahan.1 transfusion-associated circulatory overload (TACO),
Sebagai pengganti fibrinogen, penggunaan satu dan gangguan metabolik.9
unit kriopresipitat per 5 kg berat badan secara umum
dapat meningkatkan konsentrasi fibrinogen 100 mg/ Berdasarkan keluhan dan tanda, reaksi transfusi
dL, kecuali pada kasus DIC atau perdarahan masif. dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori,
Transfusi yang dilaksanakan harus berdasarkan Kategori I (reaksi ringan), berupa demam dengan
pada kondisi klinis, dengan tujuan mencapai dan suhu >38,0C atau kenaikan suhu 1-2C dari
mempertahankan konsentrasi fibrinogen pada 100 suhu tubuh pra-transfusi, pruritus, ruam ringan,
mg/dL, sebagaimana diindikasikan secara klinis. transient urticaria, atau flushing.
Secara umum, penghitungan jumlah kantong dapat Kategori II (reaksi sedang), di samping demam
menggunakan rumus 0,2 x berat badan dalam kg dengan suhu tubuh >39,0C atau kenaikan suhu
untuk meningkatkan konsentrasi fibrinogen 100 mg/ >2C dari suhu tubuh pra-transfusi, disertai
dL. Dalam praktiknya, dapat diberikan 10-20 unit/ menggigil, rasa kaku, mual/muntah, mialgia,
kgBB/12 jam, karena waktu paruh kriopresipitat 12 angioedema, mengi, urtikaria, serta ruam kulit,
jam. Satu kantong kriopresipitat berisi sekitar 30-40 tanpa gangguan pada sirkulasi dan pernapasan.
mL, dan mengandung faktor VIII 70-75 unit.15,16 Kategori III (reaksi berat), terjadi hipotensi atau

Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016 329


Pustika Amalia Wahidiyat dkk: Transfusi rasional pada anak

gangguan sirkulasi, sesak napas, mengi, stridor Jika memungkinkan, dianjurkan untuk memakai
berat, serta anafilaksis.1 produk darah rendah leukosit, terutama untuk
pasien neonatus, transfusi rutin/berulang,
Pemberian profilaksis untuk mencegah reaksi transplantasi, dengan skrining nucleic acid
transfusi dapat diberikan pada kasus yang pernah amplification testing (NAT).
mengalami riwayat reaksi transfusi sebelumnya, Pelaksanaan transfusi darah sebaiknya dimulai
terutama saat pemberian produk darah yang me maksimal 30 menit setelah produk darah tersebut
ngandung plasma. Namun, penggunaan profilaksis dikeluarkan oleh Unit Pelayanan Transfusi Darah
umumnya tidak dilakukan di negara yang sudah (UPTD) / bank darah.
menggunakan pre-storage filter untuk setiap produk Pemberian transfusi darah pekat/sel darah merah
darahnya.1 kepada resipien harus selesai dalam waktu
maksimal 4 jam/kantong terhitung dari keluarnya
produk darah dari UPTD, sedangkan untuk
Kesimpulan produk plasma darah dapat diberikan lebih cepat
(dalam 1 2 jam), bergantung kebutuhan.
Transfusi darah adalah prosedur yang ditujukan Jarak pemberian antara dua kantong PRC
untuk menambah atau menggantikan komponen sebaiknya 24 jam. Namun, pada penyakit kronik
darah yang tidak mencukupi untuk mencegah dengan kadar Hb <5 g/dL, jarak minimal yang
terjadinya dampak dari kurangnya komponen masih diperkenankan adalah antara 8-12 jam
darah tersebut. Pelaksanaan transfusi secara setelah kantong darah pertama selesai.
rasional mencakup pemberian komponen darah Pemberian diuretik tidak dilakukan secara rutin
tertentu sesuai kebutuhan dan berdasarkan dan hanya diberikan pada keadaan khusus, seperti
pedoman yang berlaku. gagal jantung.
Perbedaan pelaksanaan transfusi pada anak dan Penggunaan NaCl 0,9% tidak diberikan untuk
dewasa adalah pada berat badan dan usia anak pembilasan setelah transfusi selesai, untuk
yang digunakan untuk menghitung jumlah menghindari kelebihan cairan.
komponen darah yang dibutuhkan, serta kapasitas Apabila pada satu pasien dibutuhkan lebih dari
kardiopulmonal pada anak sesuai tahapan satu jenis komponen darah, komponen darah
pertumbuhannya. dapat diberikan secara berurutan, tetapi tidak
Pemberian transfusi darah atau komponen melebihi jumlah kebutuhan cairan pasien dalam
darah harus mempertimbangkan risiko dan 24 jam. Urutan pemberian komponen juga di
keuntungannya, serta harus rasional dan adekuat. sesuaikan dengan kondisi klinis. Sebagai contoh,
Kontraindikasi transfusi darah apabila tidak ada pada kasus perdarahan akibat trombositopenia,
indikasi. disarankan untuk diberikan komponen TC
Transportasi komponen darah dilakukan meng terlebih dahulu kemudian dilanjutkan komponen
gunakan cool box khusus dengan termometer untuk PRC.
memantau suhu ideal, misalkan 2-6C untuk sel
darah merah, 14-22C untuk komponen plasma,
dan sebagainya. Urutan cara meletakkan es beku Daftar pustaka
yang dilapisi oleh alas di atasnya, lalu diletakkan
komponen darah yang akan dibawa. 1. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Panduan pelayanan
Tidak diperkenankan untuk memasukkan kom transfusi darah. Jakarta; 2015.
ponen lain ke dalam kantong darah. 2. WHO. The clinical use of blood in general medicine,
Ideal jika setiap pemberian komponen darah obstetrics, paediatrics, surgery & anaesthesia, trauma & burns.
menggunakan set transfusi yang berbeda. World Health Organization. Geneva; 2016.
Pada pemberian transfusi darah, darah/komponen 3. Guidelines for the blood transfusion services in the United
tidak perlu dihangatkan terlebih dahulu kecuali Kingdom. Joint United Kingdom (UK) Blood Transfusion
pada transfusi cepat, transfusi masif, transfusi and Tissue Transplantation Services Professional Advisory
tukar, atau terdapatnya cold agglutinin. Committee. London; 2013.

330 Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016


Pustika Amalia Wahidiyat dkk: Transfusi rasional pada anak

4. Clarke G, Charge S. Clinical guide to transfusion medicine. tion of the effectiveness of packed red blood cell irradiation by a
Canadian Blood Services; 2013. linear accelerator. Rev Bras Hematol Hemoter 2015;37:153-9.
5. Pediatric transfusion guidelines. University of California Davis; 12. Mallhi RS, Kumar S, Philip J. A comparative assessment of
2006. quality of platelet concentrates prepared by buffy coat poor
6. Hume HA, Limoges P. Perioperative blood transfusion therapy platelet concentrate method and apheresis derived platelet
in pediatric patients. American J Ther 2002; 9:396-405. concentrate method. Indian J Hematol Blood Transfus 2015;
7. Roseff SD, Luban NL, Manno CF. Guidelines for assessing 31:453.
appropriateness of pediatric transfusion. Transfusion 2002; 13. Rhenen DV, Gulliksson H, Cazenave JP, Corash L, dkk.
42:1398-413. Transfusion of buffy coat components prepared with
8. Chapman JF, Forman K, Kelsey P, Wood JK. Guidelines on the photochemical pathogen inactivation treatment: the
clinical use of leucocyte-depleted blood components. Transfus euroSPRITE trial. Blood 2003;101:2426-33.
Med 1998; 8:59-71. 14. Strauss RG. Transfusion of blood and blood components.
9. Wahidiyat PA, Rahmartani LD, Putriasih SA. Pemakaian Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF,
klinis produk darah pada kasus transfusi berulang. Divisi Behrman RE, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi
Hematologi-Onkologi, Departement Ilmu Kesehatan Anak, ke-19. Philadelphia: WB Saunders; 2011. h.1727-32.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo; 2016. 15. New HV, Berryman J, Bolton-Maggs PHB, Stanworth SJ.
10. Brownlee L, Wardrop KJ, Sellon RK, Meyers KM. Use of a Guidelines on transfusion for fetuses, neonates and older
prestorage leukoreduction filter effectively removes leukocytes children. British Committee for Standards in Hematology;
from canine whole blood while preserving red cell viability. J 2014.
Vet Intern Med 2000; 14:412-7. 16. Callum JL, Karkouti K, Lin Y. Cryoprecipitate: The current
11. Olivo RA, Silva MVD, Garcia FB, Moraes-Souza H. Evalua- state of knowledge. Transfus Med Rev 2009; 23:177-88.

Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4, Desember 2016 331

You might also like