You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

METABOLISME

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

ALDO MAULANDIKA
CHRISTIAN WIRATAMA T.
ESA ARIYANDI MAHARDIKA
FABIANUS BINTANG PERDANA
FILZA RAMDHANI
MUHAMMAD IRFAN HIDAYAT
PUSPA RIANI WIDIYANTI

SMA NEGERI 5 MATARAM

TAHUN AJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan keridoan-Nya Makalah
dengan judul METABOLISME ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak
akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
METABOLISME

Metabolisme adalah reaksi kimiawi yang terjadi pada setiap sel hidup. Mulai dari
makhluk hidup, bersel satu sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya sangat kompleks.
Metabolisme terjadi atas dua proses, yaitu :

1. Anabolisme adalah proses proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-
senyawa organic
2. Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa
organik melalui prose respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh
reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak
beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi . Umumnya, hasil
akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses metabolisme terjadi di dalam sel.
Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui membrane sel mempunyai arti penting dalam
mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian
berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme
merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.

A. ENZIM DAN FUNGSINYA


Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim
mempunyai dua fungsi pokok, yaitu:
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat.Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas,
diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang
aktif.Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut
holoenzim.Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa
yang berlainan tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein,
tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut koenzim. Molekul gugus
prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor
berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif.Koenzim yang terkenal pada rantai
pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD
(Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di
dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus
berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi,
pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.

Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:


Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
Thermolabil, mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena enzim tersusun
dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan
dapat digunakan berulang-ulang.
Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
ektoenzim: amilase, maltase.
Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang
mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan
penguraian lemak.

lipase
Lemak + H2O > Asam lemak + Gliserol

Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan
tempatmelekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. Seperti
gembok dengan kunci.
Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang
disebut kofaktor.

Cara kerja enzim ada dua macam yaitu dengan model kunci gembok dan kecocokan
terinduksi.
a. Kunci gembok (lock and key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatan dengan substract.Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci
karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)

b. Kecocokan terinduksi (induced fit)


Pada model ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan
sisi aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Temperatur
Perubahan PH
Konsentrasi Enzim dan Substrat
Inhibitor Enzim

3. ATP (Adenosin Tri Phosphat)


Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi.Merupakan ikatan tiga molekulfosfat
dengan senyawa Adenosin.Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun
digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri
Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan
ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.

4. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk
kemosintesis.

B. KATABOLISME KARBOHIDRAT

1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Respirasi aerob
berlangsung melalui empat tahap, yakni:

Glikolisis, ciri-cirinya:
berlangsung di sitoplasma,
berlangsung secara anaerob,
mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat,
dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat, ciri-cirinya:


berlangsung pada matriks mitokondria,
mengubah asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A,
dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk setiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi
Asetil Koenzim A.

Siklus Krebs, ciri-cirinya:


berlangsung pada matriks mitokondria,
mengubah Asetil Koenzim A menjadi CO2,
untuk tiap molekul senyawa Asetil Koenzim A dihasilkan 1 ATP, 1 FADH, dan 3 NADH.

Rantai Transpor Elektron, ciri-cirinya:


NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen,
melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses
glikolisis. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan siklus krebs dilepaskan ke oksigen
(sebagai senyawa penerima hidrogen terakhir), untuk membentuk H2O dengan
melepaskan energi secara bertahap,

Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan
menghasilkan 2 ATP, sehingga hasil keseluruhan proses respirasi aerob ini menghasilkan 38
molekul ATP, 6 molekul H2O, dan 6 molekul CO2.

2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai
penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP.Respirasi anaerob juga menggunakan
glukosa sebagai substrat.Respirasi anaerob disebut juga fermentasi. Respirasi anaerob
(fermentasi) melalui beberapa tahap:
glikolisis,
pembentukkan alhokol (fermentasi alkohol) atau pembentukkan asam laktat (fermentasi
asam laktat). Contoh organisme yang melakukan fermentasi alkohol adalah ragi. Reaksi
fermentasi adalah:

C6H12O6 (glukosa) 2 CH3-CH2-OH (etanol) + 2 CO2 + Energi

contoh organisme yang melakukan fermentasi asam susu adalah bakteri asam susu yang
menyebabkan asamnya susu.

C. ANABOLISME KARBOHIDRAT
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari
luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia.Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks
yang terbentuk.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan
anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Dua proses fotosintesis
yang terjadi pada kloroplas, yakni:

Reaksi Terang, cirri-cirinya:


memerlukan cahaya
terjadi pada tilakoid (grana) kloroplas,
terjadi proses fotolisis air sehingga dihasilkan oksigen. Jadi, oksigen dihasilkan dari H2O

Reaksi Gelap
terjadi pada stroma kloroplas,
reaksi yang dapat (bukan harus) berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk
fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP dan
NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang,

menggunakan daur Calvin (daur reduksi karbon, daur C-3) yang terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu:

1. karboksilasi adalah penambahan CO2 ke RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua


molekul APG (Asam Pospo Gliserat) dengan bantuan enzim karboksilase,

2. reduksi adalah perubahan gugus karboksil dalam APG menjadi gugus aldehid dalam
PGAL (Pospo Gliserat Aldehid),

3. regenerasi adalah pembentukkan kembali RuBp yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2 yang berdifusi ke dalam daun melalui stomata.

Reaksi fotosintesis keseluruhan adalah:

6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis:

Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju fotosintesis yang bergantung pada intensitas cahaya, lamanya
penyinaran cahaya, dan fotooksidasi.
Karbon dioksida (CO2)
Secara alamiah, terdapat 0,03% kandungan CO2 pada udara yang diantaranya di hasilkan
oleh respirasi makhluk hidup, ekskresi, gas sisa pembakaran, gas dari gunung berapi dan
gas alamiah.
Air (H2O)
Air merupakan bahan baku fotosintesis yang ke dua setelah CO2. Defisiensi air
menyebabkan layu pada daun, stomata menutup, luas daun berkurang, penyerapan CO 2
mengecil, dan fotosintesis terhambat.
Mineral
Mn dan Mg merupakan kofaktor fotosintesis untuk biosintesis klorofil.Mg sebagai cincin
pirol yang mengikat atom nitrogen yang berfungsi sebagai pembentuk struktur klorofil.

2. Kemosintesis
Kemosintesis adalah asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia dan
tidak diperlukan klorofil.Kemosintesis umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya
bakteri.Organisme tersebut disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi
senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul akan digunakan untuk asimilasi karbon.
Contoh mikroorganisme yang melakukan kemosintesis:
bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus
bakteri nitrat: Nitrobacter
bakteri belerang: Thiobacillus, Begiatoa

LAMPIRAN

You might also like