You are on page 1of 47

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

E DENGAN KASUS
IBU BARU MELAHIRKAN DI METESEH TEMBALANG
SEMARANG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan


Keperawatan
Komunitas & Keluarga II

Dosen Pembimbing : Elis Hartati, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh :
NUR AAS AISAH
22020114130121
A.14.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. E
2. Alamat : Jl. Bukit Cemara Indah 2 CB
10 RT 1 RW 13 Kel. Meteseh, Kec. Tembalang
3. No.HP/Telp : 083838XXXXXX
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga :

No Nam Keduduk Jenis Umur Agam Suk Status Pendidi Pekerjaa


a an dalam Kelamin (Tahun/ a u Marital -kan n
Keluarga (L/P) Bulan)

1. Tn. Kepala Laki-laki 32 Katoli Jawa Menika SMA Karyawa


E keluarga tahun k h n swasta
(MKL)

2. Ny. Istri Perempu 29 Katoli Jawa Menika SMA Ibu


N an tahun k h rumah
tangga

3. An. Anak Perempu 3 tahun Katoli Jawa Belum Belum


F an k menika Sekola
h h

4. Bayi Anak Perempu 49 hari Katoli Jawa Belum Belum


A an k menika Sekola
h h
7. Genogram

Keterangan

Keluarga Tn. E Keluarga Ny. N


k
Tn. A: Ayah Responden, 60 Tn. R: Ayah Responden, 62 tahun
tahun
Ny. S: Ibu Responden 50 tahun
Ny. V: Ibu Responden 52 tahun
Tn. E: Responden, 32 tahun Ny. N: Responden, 25 tahun
Ny. D: Adik Responden, 30 tahun
Tn. A: Adik Responden, 21 tahun meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan
Nn. A: Adik Responden, 15 tahun meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan bersam
Tn.S: Adik Responden, 25 tahun
Ny. D: Adik Responden, 19 tahun
Nn. I: Adik Responden, 12 tahun
Alamat orangtua Responden: Alamat orangtua
Jl. Bukit Responden:
Melati 2, Jl. Jendral Sudirman No 31
Sendangmulyo
8. Tipe keluarga
Keluarga Tn. E merupakan tipe keluarga nuclear family.
Anggota keluarga dalam satu rumah terdiri dari keluarga
inti yaitu Tn. E sebagai kepala keluarga, Ny. N yaitu istri
Tn. E, Anak F dan Bayi A yaitu anak Tn. E dan Ny. N
9. Budaya
Seluruh anggota keluarga Tn. E bersuku bangsa Jawa. Tn.
E mengerti bahasa Jawa dan bahasa Indonesia begitu juga
dengan Ny. N, Anak F dan Bayi A. Dalam kehidupan sehari-
hari keluarga Tn. E terbiasa menggunakan bahasa
Indonesia. Di daerah tempat tinggal Tn. E tidak terdapat
mitos mengenai ibu hamil, ibu baru melahirkan, dan
perawatan bayi baru lahir tapi memang ada beberapa
mitos dan budaya tertentu untuk bayi yang baru lahir. Ny.
N berkata, selama hamil ya saya makan semuanya mbak,
tidak ada pantangan apapun. Namun semua yang saya
makan saya usahakan dibatasi nggak banyak banyak
karena, saya memiliki riwayat melahirkan bayi besar jadi
saya tidak mau hal tersebut terualng lagi. Saya juga
rencananya pengen melahirkan secara normal aja mbak,
tapi ternyata kemarin saya lahirannya sesar lagi dan bayi
saya juga besar sekitar 3,6 kg berat badannya. Saya tetap
melakukan olahraga kaya jalan pagi kalo pas hamil
seminggu sekali keliling kompleks. Kalo budaya buat bayi
baru lahir ada mbak, kaya selapan. Selapan itu saat usia
bayi mencapai 35 hari trus melaksanakan semacam
selametan dengan keluarga trus rambut bayi dipotong.
Setelah itu bayi saya dipijat sama dukun pijatnya, pijat
seluruh badan. Mertua saya juga sering menyarankan
untuk makan kacang-kacangan, marning (biji jagung yang
digoreng) sama kacang polong katanya biar ASI saya
tambah lancar. Ini ditangan anak saya yang baru lahir ada
dikasih gelang yang dalemnya itu tanaman delingo
bengkle yang sudah dibubukan dan dimasukkan kedalam
pipa trus dijadiin gelang dan dipake katanya biar ga kena
sawan. Itu yang ngasih dari dukun pijatnya. Kalo didepan
rumah itu ada ari-ari yang dikubur trus dikurungi sama
kurungan dari tempat sampah trus dikasih lampu mbak.
Kalo disini ari-ari juga harus dirawat katanya itu batir
(temen/penjaganya) bayi saya.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. E menganut agama Katolik
dan taat pada agama. Tn. E dan Ny. N setiap hari minggu
mereka melaksanakan ibadah gereja di daerah Sambiroto.
Menurut keluarga Tn. E kesehatan merupakan pemberian
dari Tuhan yang harus disyukuri. Sehat maupun sakit
adalah pemberian Tuhan. Gereja dimana Tn. E beribadah
juga mengadakan sekolah minggu yang sudah diikuti oleh
Anak F. Ny. N berkata, Saya kalo hari Minggu ya rajin
pergi ke gereja bersama keluarga mbak, ini anak saya
juga sudah ikut sekolah Minggu dan mendapatkan
selebaran tentang keagamaan gitu mbak. Agama kami
juga berkata, bahwa segala bentuk KB itu tidak baik
dilakukan, tapi memang ada KB tertentu yang diizinkan
tergantung pastor nya. Selama ini saya belum berencana
untuk menggunakan KB karena kami (saya dan suami)
yakin bahwa anak adalah pemberian Tuhan yang sudah
dikaruniakan pada kami dan harus kami jaga. Entah nanti
saya hanya memiliki anak perempuan toh nanti saya juga
memiliki anak laki-laki.
11. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. E bekerja karyawan swasta di salah satu perusahaan di
Semarang. Penghasilan yang dihasilkan Tn. E cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tn. E dan keluarga
memiliki jaminan kesehatan swasta. Tingkat kesejahteraan
keluarga yaitu pada tingkat keluarga sejahtera III. Ny. N
berkata, disini yang kerja ya suami saya, kerjanya di
swasta gitu mbak. Puji Tuhan nya sih cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Kami juga mengikuti
asuransi dari swasta mbak.
12. Aktifitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Keluarga Tn. E memiliki waktu bersama-sama saat malam
hari. Waktu yang dimiliki bersama digunakan untuk
berkumpul, bermain maupun menonton TV bersama-sama.
Setiap bulan Tn. E mengajak Ny. N untuk berkunjung ke
orang tuanya di luar kota. Terkadang keluarga Ny. N juga
menyempatkan waktu untuk pergi keluar bersama. Suami
saya kalo pulang kerja itu mesti malem mbak sekitar jam
7 an, jadi ya kalo ngumpul bareng-bareng sama anak-anak
gitu ya paling malem. Apa lagi sekarang anaknya udah
lahir, kalo pulang yang dicari nomer satu yaa anak-
anaknya hahaha. Kita sih biasanya nonton TV bareng-
bareng, sama anak-anak juga. Kalo gak ya paling
ngumpul sambil ngobrol-ngobrol kayak biasanya. Setiap
bulan paling gak 2 minggu sekali saya diajak suami ke
rumah ibu mertua saya di Ambarawa. Anak saya paling
seneng kalo bapaknya pulang, nanti biasanya mainan
sama ikan cupang. Tuh liat aja ada banyak gelas isi ikan
mbak.
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. E berada pada tahap perkembangan dengan
anak pra sekolah, anak pertama keluarga mereka An. F
berusia 3 tahun sekarang dan belum memasuki
lingkungan sekolah maupun PAUD.
Tugas perkembangan :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
Tn. E sudah memenuhi kebutuhan keluarganya seperti
kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman. Tn. E
tinggal dirumah dengan istri dan dua anak nya. Ny. N
berkata, Puji Tuhan mbak kami tinggal di rumah
sendiri, suami saya juga selalu memberikan kebutuhan
keluarga kami dan saya merasa tercukupi. Terkadang
suami saya pulang bawa makanan atau mengajak kami
makan diluar.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
An. F senang sekali bersosialisasi dan bermain dengan
teman sebayanya. Ia juga mudah akrab dengan lawan
bicaranya meski masih malu untuk mengungkapkan
lewat lisan namun ia menunjukkan ketertarikan
berkomunikasi lewat mainan yang ia miliki. Ny. N
berkata Anak saya itu gampang banget bergaulnya
mbak, sosialisasi nya juga bagus. Kalo ada temennya
main atau lagi main dirumah tetangga langsung akrab
sama temennya. Ga malu-malu juga anaknya, kaya
kalo mbak kesini kan terus dia lama-lama kenal sama
mbak diajak main terus sama dia. Di pameri mainannya
terus haha, saya sering ditanyai tentang dimana letak
mainannya dia terus nanti dikasih liat ke yang dia mau
ajak main gitu mbak.
c. Beradaptasi dengan anakya baru lahir, sementara
kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.
Keluarga Tn. E sangat menerima anggota keluarga baru
mereka. Mereka menerima anggota keluarga nya
dengan hangat dibuktikan dengan komunikasi dan
perilaku yang mencerminkan kasih sayang diantara
mereka. Meski ada anggota baru dan harus
menyesuaikan dengan kondisi yang ada seperti Ny. N
yang harus bangun tiap malam untuk memberikan susu
maupun pekerjaan rumah yang semakin menumpuk
karena ada anggota baru namun mereka tetap
menjalaninya dengan senang. Ny. N berkata Ya gini
mbak kalo saya udah punya anak lagi, capek tapi ya
mau gimana lagi harus tetap saya jalani dan saya tetap
seneng anak saya udah lahir. Anak saya yang pertama
juga suka punya adek baru, diajak mainan terus saya
jadi ga kesepian. Suami saya dan keluarga saya juga
seneng punya anggota keluarga baru. Baru aja kemarin
neneknya datang buat liat anak saya dan bantuin saya
disini.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam
keluarga maupun dengan masyarakat.
Hubungan klien dengan masyarakat juga baik ditandai
dengan tidak adanya konflik diantara hubungan
mereka. Ny. N berkata Saya menjalin hubungan baik
dengan keluarga dan masyarakat sini mbak. Saya juga
ikut arisan gitu kaya ibu-ibu PKK gitu mbak atau ikut
acara kerohanian dengan jemaat satu gereja dengan
saya
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
Ny. N dapat membagi waktu antara dirinya suami dan
anaknya. Suami Ny. N pergi bekerja saat pagi hari dan
pulang saat malam hari, sedangkan Ny. N bersama
dengan anaknya pada pagi hingga malam hari dan saat
malam hari mereka berkumpul. Ny. N berkata Suami
saya pulang kerjanya malem mbak, jadi saya bagi
waktunya ya pagi sampe malem itu buat saya sama
anak saya kalo sama suami saya pas malem atau pas
kalo hari libur gitu mbak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
Keluarga Tn. E merupakan keluarga inti dimana Tn. E
sebagai kepala keluarga dan bekerja sedangkan Ny. N
sebagai ibu rumah tangga yang tinggal dirumah
mengurus dan merawat keperluan rumah tangga serta
anak-anaknya. Ny. N berkata Ya saya itu kalo dirumah
ngurusin rumah, beberes, nyapu ngepel gitu mbak, si
An. F itu ya paling mainan jagain adeknya, suka bilang
kalo adknya bangun atau nangis pas saya lagi ngurus
keperluan rumah tangga gitu mbak. Suami saya kerja
liburnya kalo hari libur atau tanggal merah gitu sih
mbak.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
Tn. E dan Ny. N tidak memasukkan An. F kedalam
pendidikan anak usia dini (PAUD) karena Ny. N baru saja
memiliki bayi dan merasa tidak perlu makan akan
langsung dimasukkan ke dalam pendidikan taman
kanak=kanak (TK). Ny. N berkata Si An. F ini ga
sekolah PAUD mbak besok aja langsung saya daftarin di
TK. Kalo belajar ya sudah saya ajarin dikit-dikit mbak
kaya mewarnai gitu-gitu. Sebenernya ada juga sih
PAUD disini kadang saya juga ngajak AN. F kesana tapi
sekarang udah repot mbak

14. Tugas perkembangan keluarga yang belum


terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
adalah kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh
kembang. Tn. E dan Ny. N tidak memasukkan An. F
kedalam pendidikan anak usia dini (PAUD) karena Ny. N
baru saja memiliki bayi dan merasa tidak perlu makan
akan langsung dimasukkan ke dalam pendidikan taman
kanak=kanak (TK). Ny. N berkata Si An. F ini ga sekolah
PAUD mbak besok aja langsung saya daftarin di TK. Kalo
belajar ya sudah saya ajarin dikit-dikit mbak kaya
mewarnai gitu-gitu. Sebenernya ada juga sih PAUD disini
kadang saya juga ngajak AN. F kesana tapi sekarang udah
repot mbak

15. Riwayat keluarga inti


Tn. E dan Ny. N tidak memiliki penyakit keturunan apapun.
Ny. N pernah mengalami peningkatan kolesterol saat
hamil. Setelah melahirkan kondisi Ny. Masih dengan status
gizi kelebihan berat badan dan mengalami kelelahan
akibat kondisi adaptasi rumah tangganya. Ny. N berkata,
Saya itu ketemu sama suami pas SMA trus akhirnya malah
jadi suami-istri gini mbak. Saya dulu juga pernah hamil 3
kali tapi malah keguguran dan lama dari kejadian saya
jatuh. Jadi kan dulu sebelum anak saya yang ketiga ini
lahir saya mengandung anak kedua dan anak kedua saya
ini masih dikandungan usianya 2,5 bulan gitu mbak. Saya
lagi ada dirumah ibu saya, trus mau nolongin si An. F
soalnya dia mau jatuh malah saya yang kepeleset trus
jatuh dan saya tidak merasakan sakit atau keluar darah
saat itu. Seminggu kemudian saya baru ke dokter karena
jadwalnya periksa trus kata dokter kandungan saya akan
diberikan obat penguat selama satu minggu tapi ternyata
nggak berhasil mbak. Akhirnya kandungan saya dikuret
mbak. Makanya sekarang saya jadi hati-hati sama
kehamilan saya yang kemarin
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat kesehatan keluarga Tn. E tidak memiliki riwayat
penyakit turuna begitu pula dengan keluarga Ny. N.
Hubungan antar keluarga terjalin baik. Tn. E dan Ny. N
merupakan anak pertama di keluarga masing-masing, dan
sudah memiliki rumah sendiri sehingga Tn. E dan Ny. N
bergantian mengunjungi orangtua mereka. Dua adik Ny. N
sudah meninggal akibat kecelakaan beberapa tahun yang
lalu. Ny. N berkata Saya dan suami saya itu anak
pertama dan jumlah saudara kami juga sama, tidak ada
penyakit keturunan yang kami punya mbak, tapi kalo
gendut mungkin, soalnya dulu saya kurus sebelum
menikah itu saya beratnya 48 kg tapi setelah melahirkan
anak pertama malah jadi besar kaya gini. Saudara saya
juga kaya gitu mbak pada besar-besar semua. Dua adik
saya sudah meninggal karena kecelakaan. Mereka
boncengan mau pergi gitu trus kecelakaan padahal
mereka masih muda-muda yang satu masih SMA malah.
Kalo keluarganya suami saya saya kurang tau ya mbak
soalnya ayah mertua saya itu sudah lama meninggal
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 130 m2
b. Kepemilikan : Tn. E
c. Jumlah kamar/ruangan : ruang tamu, 2 kamar tidur
untuk Tn. E dan Ny. N 1 lagi terbiarkan kosong ruang
keluarga dan nonton TV sekaligus, dapur, dan kamar
mandi. Rumah memiliki teras dan di depan rumah
terdapat mini akuarium berisi kura-kura juga didalam
rumah ada mini akuarium berisi ikan serta banyak
gelas kecil berisi ikan
d. Ventilasi/jendela : Terdapat 2 jendela di ruang tamu
dan bisa dibuka, juga di kamar Ny. N dan Tn. E yang
memiliki jendela dan bisa dibuka.
e. Pemanfaatan ruangan : teras rumah sering
dimanfaatkan untuk berkumpul dengan tetangga-
tetangga. Ruang keluarga dimanfaatkan sebagai
ruang untuk menonton TV. Ruangan yang lain
dimanfaatkan sesuai fungsinya.
f. Septic tank : terletak di depan rumah, jarak septic
tank dengan sumber air bersih jauh 10 m.
g. Sumber air minum : sumber air bersih dari PAM dan
sumur, sumber air minum dari air mineral galon.
h. Kamar mandi/WC : terdapat 1 kamar mandi.
i. Sampah limbah rumah tangga : pembuangan
sampah dilakukan di buang ditempat yang tersedia
didepan rumah kemudian akan diambil oleh tukang
sampah keliling.
j. Kebersihan lingkungan : lantai bersih, tidak tercium
bau hewan sekitar rumah, terdapat barang mainan
didepan rumah.
k. Keadaan didalam rumah : rumah terlihat cukup
pencahayaan. Atap rumah dari genteng ada langit-
langit, dinding rumah dari tembok, lantai pada ruang
tamu dan ruang keluarga keramik dan masih utuh,
lantai kamar tidur, dapur, dan kamar mandi sudah
berkeramik.
l. Keadaan diluar rumah : lingkungan rumah ramai
tetangga tapi kondisi sekitar nya sepi, terdapat
pohon-pohon di sekitar rumah. Keluarga Tn. E
nyaman dengan lingkungan rumahnya.
S

18. Denah rumah

B
Luas Rumah : 116m2

19. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Interaksi antar tetangga terjalin sangat baik. Setiap sore
warga sering berkumpul bersama di depan rumah atau
tempat untuk berkumpul dan anak-anak bermain di
halaman rumah. Hubungan antar tetangga terjalin rukun.
Mayoritas warga bekerja bekerja sebagai buruh. Menurut
keluarga Tn. E lingkungan sekitar rumah sangat nyaman
untuk tempat tinggal baik lingkungan fisik, biologi, dan
sosial. Ny. N berkata, Kalo disini sih sepi ya mbak
suasananya kalo pagi pada kerja semua ada yang
kantoran atau buruh juga ada mbak. Kalo ada acara kaya
posyandu atau PKK gitu ya biasnaya giliarn dirumah
warganya
20. Mobilitas geografis keluarga
Sarana transportasi yang digunakan keluarga Tn. E yaitu
sepeda motor. Jika keluarga Tn. E sakit atau ingin
memeriksakan kesehatan menggunakan sepeda motor
menuju puskesmas atau rumah sakit. Ny. N berkata, Saya
dan suami kalo kemana-mana pake motor mbak. Saya
sama suami saya pindah pas udah punya anak mbak,
sebelumnya saya tinggal sama orangtua saya

21. Perkumpulan keluarga dan interaksi


Keluarga Tn. E biasanya berkumpul bersama-sama ketika
malam hari saat Tn. E sudah pulang dari bekerja. Seluruh
anggota keluarga Tn. E selalu berinteraksi dengan
tetangga dengan berkumpul bersama ketika sore hari Ny.
N berkata, Suami saya kalo pulang kerja itu mesti malem
mbak, jadi ya kalo ngumpul bareng-bareng sama bapak
ibu gitu yaa paling malem. Apa lagi sekarang dah punya
adek, kalo pulang yang dicari nomer satu yaa anaknya
hahaha. Kita sih biasanya nonton TV bareng-bareng. Kalo
gak yaa paling ngumpul sambil ngobrol-ngobrol kayak
biasanya.
22. Sistem pendukung keluarga
a. Informal
Keluarga Tn. E terkadang meminta bantuan kepada
orang tua Ny. N jika ada masalah. Saudara dekat
keluarga Tn. E juga ikut serta membantu ketika ada
masalah. Ny. N berkata, Kalo ada masalah biasanya
dibicarain bareng-bareng, saya sering minta
bantuan bapak ibu kalo ada apa-apa. Sama keluarga
yang lain juga dibantuin kayak kemarin pas mau
lahiran saya diantar saudara pake mobilnya. Kalo
sama keluarga sendiri pasti saling membantu

b. Formal
Jika ada anggota keluarga Tn. E yang sakit biasanya
memeriksakan kesehatan di puskesmas atau rumah
sakit di dekat rumah. Ny. N memeriksakan
kandungan ke dokter ketika hamil. Ny. N berkata,
Biasanya kalo keluarga sakit priksanya di
puskesmas kalo gak rumah sakit. Selama saya hamil
kemarin priksa di rumah sakit swasta mbak, ini anak
saya juga udah dapet 3 imunisasi mbak
D. Struktur Keluarga
23. Pola komunikasi keluarga
Ny. N berkata, Keluarga saya setiap harinya kalo
komunikasi pakai bahasa Jawa. Sama bapak ibu sama
suami saya juga pakai bahasa Jawa. Setiap hari yaa
komunikasi mbak, nha pada di rumah kalau gak ngomong
gimana. Haha. Kalau sama suami biasanya ngobrol kalau
malam setelah suami pulang. Kan pada ngumpul sama
bapak ibu nonton TV. Kalo sama adek yaa setiap hari saya
ajak bicara.
24. Struktur kekuatan keluarga
Ny. N berkata, Kalo ada masalah kita bicarain bareng-
bareng. Seringnya yang mengambil keputusan suami
saya. Kalo di rumah yag mengambil keputusan ya
bersama mbak soalnya kan udah pisah dari rumah
orangtua jadi ya diputuskan bersama mbak
25. Struktur peran
a. Formal
Ny. N berkata, Kalo sekarang ini karna dah punya
anak jadi yang masih bekerja suami aja, saya
sebagai istri dirumah, kadang masak, belanja,
ngurus anak.
b. Informal
Ny. N berkata, Kalo suami cari nafkah buat
kebutuhan. Kalo buat anak ya kebutuhannya
dipenuhi bersama, suami saya yang kerja saya yang
belanja. Saya kan anak pertama, suami saya juga
anak pertama. Sebenernya mertua saya pengennya
saya yang tinggal di sana, cuma saya gak mau. Saya
juga jadinya bolak balik Semarang-Ambarawa
26. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. E berpegang pada nilai dan norma agama
dan kekeluargaan. Sejak kecil Ny. N sudah diajarkan
tentang pentingnya agama dan keluarga oleh orang
tuanya. Ny. N berkata, Sejak kecil saya sudah diajari
agama sama orang tua saya, diajari menghargai orang
tua. Sampai sekarang masih acara kerohanian disini. Kalo
ada masalah keluarga ya keluarga yang lain tau, tidak ada
yang ditutup-tutupi, semua keluarga dekat.

E. Fungsi Keluarga
27. Fungsi afektif
Ny. N berkata, Saya sebagai istri ya mendukung suami,
urusan pekerjaan juga. Suami saya juga menghormati
saya sebagai istri. Sesibuk apapun kerjanya paling tidak
mengabari saya setiap hari.
28. Fungsi sosialisasi
Ny. N megatakan Dengan keadaan suami yang kerjanya
jauh yaa komunikasi jadi terbatas mbak, cuma bisa lewat
HP. Tapi tiap hari mesti ngabarin saya. Kalo pulang rumah
juga mesti ngobrol-ngbrol bareng sambil nonton TV. Karna
kerjanya jauh toh kerja buat keluarga yaa gak masalah
mbak buat saya. Sejak kecil saya sudah diajari agama
sama orang tua saya, dan menghargai orang tua.. Kalo
ada masalah keluarga ya keluarga yang lain tau, tidak
ada yang ditutup-tutupi, semua keluarga dekat.
29. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. N berkata, Kesehatan itu dari Tuhan, sakit juga dari
Tuhan. Kita yaa harus bersyukur dengan keadaan kita.
Saya selalu berusaha ngejaga makan mbak, walaupun
saya masih belum bisa ideal kaya dulu lagi berat
badannya. Saya dan keluarga saya kalo sakit biasanya
saya minum air putih dulu yang banyak. Kecuali kalo anak
saya kalo panasnya udah lama biasanya saya selalu sedia
obat kaya obat diare dan demam. Kalo masih belum
sembuh ya diajak periksa ke rumah sakit.
30. Fungsi reproduksi
Ny. N berkata, Dulu waktu belum menikah kalo mens itu
pegel-pegel mbak badannya. Saya gak pengen cepet-
cepet punya anak ketiga, saya pengen anak saya yang
pertama dan kedua gak kekurangan kasih sayang dari
saya dan suami sampai gedhe. Saya belum KB dan saya
belum tau tentang KB mbak, tapi saya mau KB alami saja
mbak, soalnya dalam kepercayaan saya ga dibolehin ikut
KB.
31. Fungsi ekonomi
Ny N berkata, Keluarga saya kan cuma keluarga inti
mbak dan yang kerja juga cuma suami saya saja tapi saya
rasa kebuthan keluarga sudah terpenuhi dengan suami
saya bekerja.

F. Stres dan Koping Keluarga


32. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek
Ny. N berkata, Saya kan baru aja melahirkan anak
kedua, sudah terbiasa ngurus anak. Saya sudah berani
kalo mandiin. Ibu saya bantu saya ngrawat adek mbak,
bantu mandiin sama mijet adek kalo kesini. Apa lagi
kalo malem kadang jadi begadang.
b. Stresor jangka panjang
Ny. N berkata, Suami saya kan kerjanya jauh, kalo
ketemu anaknya yaa cuma pas pulang kerja aja mbak.
Saya kan anak pertama, suami saya juga anak
pertama. Kalo mau ketemu sama suami saya ya
harusnya malem aja baru bisa gitu mbak.
33. Kemampuan keluarga berespon terhadap
siatuasi/stressor dan strategi koping yang digunakan
Ny. N mampu mengkoping stressor dengan adaptif. Ny. N
berkata, Saya kalo ada masalah gak tak pikir nemen
mbak, sebisa mungkin ya diselesaikan dengan santai, kalo
perlu bantuan ya minta bantuan bapak ibu. Ini kan anak
kedua saya, saya juga masih belajar jadi ibu. Kerjanya
suami kan jauh, ya saya biasa aja mbak. Gak pernah itu
kangen-kangenan, kan kalau malem ketemu. Ya saya
terima aja memang pekerjaannya seperti itu. Suami saya
kerja buat keluarga juga.
G. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
34. Praktek diet keluarga (nutrisi dan cairan)
Keluarga Tn. E mengaku mengkonsumsi semua jenis
makanan. Saya makanan apapun tak makan mbak, apa
lagi kemarin pas hamil saya makan apa aja. Ya makan
nasi, sayur, ayam/ikan, tahu tempe, apa aja pokokya. Nha
buat gizi anak saya juga. Anak. F itu juga termasuk
gampang kalo makan malah minta sendiri bukannya harus
diingetin kalo makan ya walaupun saya suapin juga.
Namun Ny. N juga masih memiliki status gizi kelebihan
berat badan dengan berat 69,6 dan TB 154 cm.
35. Istirahat dan tidur keluarga
Ny. N sudah beradaptasi dengan kehadiran anaknya.
Setiap malam anaknya sering terbangun karena menyusu.
Awalnya sedikit berat dirasakan Ny. N untuk begadang
setiap malam, namun saat ini sudah terbiasa. Ny. N
berkata, Tadinya pas awal-awal itu setiap malam jadi
begadang mbak, karna belum terbiasa yaa agak berat,
tapi kalo sekarang dah biasa begadang mbak. Apa lagi ini
anak saya kalo malam malah melek dari jam 12 sampe
jam 3. Tidurnya kalo siang gini jam 1 apa jam 2an. Kalo
anak saya tidur ya saya ikut tidur.
36. Olahraga/mobilisasi
Ny. N berkata, Saya gak pernah olahraga mbak, apa lagi
dah punya anak gini. Paling ya olahraganya jalan-jalan aja
deket rumah. Kalo mau kemana-mana biasaya pake motor
ko mbak.
37. Eliminasi
Ny. N berkata, Lancar mbak setiap hari kalo BAB, saya
makannya sayur-sayur soalnya. Kalo pipis ya lebih7-8 kali
sehari. Warnanya kuning bening.
38. Personal hygiene
Ny. N berkata, Saya mandi ya 2 kali sehari, sikat gigi ya
pas mandi. Kramas ya seminggu 2-3 kali. Kalo cuci tangan
ya selalu cuci tangan kalo mau sama habis makan apa
habis dari kamar mandi. Bersihin daerah kemaluan pake
air biasa mbak, kata bidannya gak boleh pake air anget,
disabun juga. ngangge sabun.
H. Pengkajian Psikiatrik
39. Konsep diri
a. Identitas diri :
Ny. N menggambarkan dirinya adalah seorang istri
yang berbakti kepada ayah, ibu, dan suaminya. Ny. N
merasa sudah menjadi ibu smeenjak kelahiran anak
pertamanya. Ny. N berkata, sangat menyayangi
keluarganya dan merasa bahagia atas kehadiran putri
keduanya. Ny. N berkata, Saya sebagai seorang istri
ya berbakti kepada orang tua dan suami itu wajib.
Setelah melahirkan anak, saya jadi merasa menjadi
seorang ibu yang sebenarnya. Ya jelas saya
menyayangi keluarga saya bapak, ibu, suami dan
anak saya. Saya seneng dengan kelahiran anak saya
yang pertama.
b. Citra tubuh :
Ny. N berkata, bahwa saat ini bentuk tubuhnya tidak
lagi sama setelah melahirkan anak pertamanya. Dulu
sebelum memiliki anak tubuhnya kurus, sekarang
sudah berisi setelah melahirkan. Ny. N berkata, Saya
dulu sebelum hamil kurus mbak, berat badan saya aja
cuma 48 kg, sekarang setelah melahirkan jadi melar.
Tapi ya gapapa.
c. Ideal diri :
Ny. N berkata, Saya ya pengennya jadi ibu yang baik
buat anak saya, jadi istri yang baik buat suami saya.
Saya juga masih belajar untuk bisa jadi yang terbaik
buat keluarga saya.
d. Peran :
Ny. N berkata, Saya sebagai istri ya di rumah ngurus
rumah, masak, ngurus anak. Sebelum punya anak
saya kerja, setelah melahirkan belum tau ini mau
lanjut kerja apa berhenti, pengennya saya sih di
rumah aja ngurus anak. Kalo suami saya ya tugasnya
cari nafkah mbak buat kebutuhan, sekarang sudah
ada anak jadi ya selain jadi suami jadi ayah juga.
e. Harga diri :
Ny. N berkata, Saya ya memang seperti ini. saya
senang dengan diri saya sendiri. Saya juga senang
tinggal di rumah ini. Tetangga-tetangga disini masih
rukun dah kayak saudara.
40. Status kesehatan mental
a. Gambaran umum :
Ny. N terlihat ramah dan kooperatif saat pengkajian.
b. Status emosi :
Ny. N santai saat pengkajian.
c. Berpikir :
Ny. N menjawab dengan jelas pertanyaan yang diajukan
dan jawaban sesuai dengan pertanyaan.
d. Sensori & kognitif :
Ny. N menjawab pertanyaan dengan sadar, memiliki
daya ingat yang bagus.
41. Pengkajian risiko
Ny. N memiliki resiko obesitas karena status gizi saat ini
adalah kelebihan berat badan dengan BB 69,9 kg dan TB
154 cm
I. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada.
J. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan
dengan masalah yang dihadapi
Ny. N berkata, Saya berharap dengan kehadiran mbak-mbak
ini dapat membantu saya mengatasi masalah kesehatan di
keluarga saya. Bisa ngajari saya cara merawat anak saya
yang masih bayi memenuhi kebutuhan bayi saya termasuk
pemenuhan imunisasinya dan menghindari penyakit yang
bisa saya cegah jika akan menyerang keluarga saya, kalau
bisa dapat ngubah kebiasaan saya biar saya bisa kurus lagi
kaya dulu haha.
K. Pemeriksaan fisik

L. M. Pemeriksaan N. Anggota Keluarga


N fisik Q. Ny. N R. Tn. E S. An. F T. By. A

U. V. Keadaan AD. AL. AM. AN.


1 Umum: AE. 69,6 kg
W. BB AF. 154 cm
X. TB AG. 29,3
Y. IMT AH. 120/80
Z. TD mmHg
AA. Suhu AI. 36.7C
AB. RR AJ. 24 x/menit
AC. ND AK. 88x/meni
t
AO. AP. Kepala : AQ. AR. AS. AT.
2 a. Rambut AV.Rambut lurus AW. AX. AY.
panjang sebahu,
berwarna hitam,
bersih tidak
berketombe.
b. Mata BA. Mata BB. BC. BD.
simetris,
konjungtiva tidak
anemis, sklera
putih, bola mata
berwarna hitam,
fungsi baik
c. Hidung BF. Hidung simetris, BG. BH. BI.
tidak ada nyeri
tekan, bersih
tidak berlendir
d. Mulut BK. Mukosa BL. BM. BN.
lembab, warna
bibir merah
jambu, tidah ada
sariawan, gigi
lengkap
e. Telinga BP. Telinga simetris, BQ. BR. BS.
tidak ada
serumen, tidak
ada nyeri tekan,
tidak ada lesi,
simetris, fungsi
baik
BT. BU. Leher BV.Tidak ada BW. BX. BY.
3 dan kelenjar pembengkakan,
tiroid tidak ada lesi,
fungsi baik
BZ. CA. Dada CB. CC. CD. CE.
4 a. Paru-paru CG. Pegemba CH. CI. CJ.
ngan dada
simetris, tidak
ada lesi, areola
lebar, payudara
bersih tidak
berkerak, suara
nafas normal
bersih
CK.
b. Jantung CL.Bunyi jantung CM. CN. CO.
normal tidak ada
suara tambahan
CP. CQ. Abdo CT. Terdapat lemak CU. CV. CW.
5 men di sekitar perut
CR. dan pinggang,
CS. tidak teraba
massa pada
abdomen, tidak
ada nyeri tekan
CX. CY. Ekstremitas CZ. DA. DB. DC.
6 a. Atas DE. Bentuk DF. DG. DH.
normal, tidak
ada sianosis,
CRT <3 detik,
tidak ada nyeri
tekan, kekuatan
otot 5 5 5 5,
fungsi motorik
dan sensorik
baik
b. Bawah DJ. Bentuk normal, DK. DL. DM.
tidak ada
sianosis, CRT <3
detik, tidak ada
nyeri tekan,
kekuatan otot 5
5 5 5, fungsi
motorik dan
sensorik baik
DN. Pohon masalah

DO.
Pegal-pegal Gangguan citra tubuh Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk merawat bayi
Tidak bersemangat Resiko terpapar penyakit
DP. Mengancam kesehatan

DQ.
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
DR. Keletihan Berat badan berlebih

DS.
Peningkatan kelelahan fisik: rutinitas ibu baru melahirkan Sering makan kudapan
Keinginan untuk memberikan perawatan yang utuh untuk bayi nya

DT.

DU.
DV. Analisa data

DW. DX. Hari, EA. Masalah EC. T


DY. Data Fokus DZ. Etiologi EB. Diagnosa
No tanggal Keperawatan TD
ED. EE. Kamis EF. Data Subyektif: EH. Peningkata EI. Keletihan EJ. Keletihan
1 , 27 April a. Klien berkata, pola tidur yang n kelelahan fisik: (00093) berhubungan
2017 terganggu karena pemberian rutinitas ibu baru dengan
ASI tiap 2 jam pada malam melahirkan peningkatan
hari dan mengganti popok kelelahan fisik: EK.
selama tidur malam rutinitas ibu baru AAS
b. Klien berkata, merasa pegal- melahirkan
pegal (00093)
EG. Data Obyektif:
a. Klien terlihat memegang area
tubuh yang pegal
EL. EM. Kamis EN. Data Subyektif: EQ. Sering ER. Berat badan ES. Berat badan
2 , 27 April EO. - makan kudapan berlebih (00233) berlebih ET. A
2017 EP. Data Obyektif: berhubungan A
a. BMI klien >25 kg/m2 yaitu dengan Sering S
24,80 kg/m2 makan kudapan
(00233)
EU. EV. Kamis EW. Data Subyektif: EZ. FA. Kesiapan FB. Kesiapan
3. , 27 April a. Ny. N berkata, ingin memenuhi meningkatkan meningkatkan
2017 status imunisasi/vaksinasi manajemen manajemen
b. Ny. N berkata, ingin melakukan kesehatan kesehatan (00162) FC.
penanganan terhadap penyakit AAS
EX. Data Obyektif:
EY. Ny. N terlihat ingin
memenuhi kebutuhan
bayinya secara lengkap
FD.

FE. Prioritas Masalah

FF. FG. Diagnosa Keperawatan FH. Priori FI. Pembenaran FJ. TTD/Nam
N tas a

FK. FL. Keletihan berhubungan dengan FM. HIGH FN. Dilihat dari etiologi FO. A
1 peningkatan kelelahan fisik: rutinitas ibu diagnosa keletihan berhubungan AS
baru melahirkan dengan peningkatan kelelahan
fisik: rutinitas ibu baru
melahirkan dapat ditangani lebih
mudah dari pada diagnosa yang
lain, selain itu masalah ini perlu
segera ditangani karena kondisi
ibu dalam menjaga dan merawat
bayinya penting dilakukan terkait
perkembangan bayi yang masih
terikat dengan ibu
FP. FQ. Berat badan berlebih berhubungan FR. MEDI FS.Berta badan berlebih akan
2 dengan Sering makan kudapan UM memang dapat mengancam
kesehatan akan tetapi merubah
FT. AAS
perilaku dan berat badan lebih
sulit dari pada menangani
masalah kurang pengetahuan.
FU.FV. Kesiapan meningkatkan FW. LOW FX. Masalah kesejahteraan
3 manajemen kesehatan belum menjadi resiko dan belum
FY. AAS
terjadi sehingga dapat menjadi
prioritas terakhir
FZ.

GA. Intervensi Rencana Keperawatan

GB. GC. Diagn GD. Tujuan GE. Intervensi


No osa GH. Umum GI. Khusus
Keperawatan
GK.
GL. Keleti GM. Setelah dilakukan GN. Setelah dilakukan tindakan GP. Energy Management
1 han tindakan keperawatan keperawatan selama 1x24 jam (0180)
berhubungan selama 2x24 jam diharapkan diharapkan Ny. N mampu 1. Tentukan penyebab
dengan Ny. N mampu meningkatkan meningkatkan konservasi energi keletihan klien
peningkatan konservasi energi dari skala 2 dari skala 2 meningkat ke 3 pada 2. Tentukan apa dan berapa
kelelahan meningkat ke 3 pada sakala sakala 1-5 (tidak pernah, jarang banyak aktivitas yang
fisik: 1-5 (tidak pernah, jarang sekali, kadang-kadang, sering dan dibutuhkan untuk
rutinitas ibu sekali, kadang-kadang, sering konsisten) dengan kriteria hasil: meningkatkan kekuatan
baru dan konsisten) dengan 1. Klien dapat menjaga 3. Monitor kekuatan klien dari
melahirkan kriteria hasil: menyeimbangkan antara latihan fisik dan keletihan
1. Klien dapat mengurangi aktivitas dan istirahat emosional
aktivitas sebagai ibu GO. 4. Kurangi ketidaknyamanan
dengan bayi untuk tidak fisik yang dapat
melakukan kegiatan mempengaruhi fungsi
secara berlebihan kognitif dan monitoring
melebihi kemampuan ibu aktivitas secara mandiri
di hari yang sama dan 5. Ajarkan teknik organisasi
mengatasi keletihannya aktivitas dan manajemen
dengan mengurangi waktu untuk menghindari
aktivitas tersebut kelelahan
6. Memberikan saran untuk
melakukan pijat
GQ.
GR. Berat GS. Setelah dilakukan GT. Setelah dilakukan tindakan GU. Weight
2 badan tindakan keperawatan keperawatan selama 2x24 jam Management (1260)
berlebih selama 2x24 jam diharapkan diharapkan Ny. N mampu 1. Diskusikan resiko yang
berhubungan Ny. N mampu melakukan melakukan perilaku menurunkan berhubungan dengan berat
dengan perilaku menurunkan berat berat badan dari skala 2 badan berlebih
Sering badan dari skala 2 meningkat meningkat ke 3 pada skala 1-5 2. Tentukan motivasi klien
makan ke 3 pada skala 1-5 (tidak (tidak pernah, jarang sekali, untung merubah pola makan
kudapan pernah, jarang sekali, kadang-kadang, sering dan 3. Tentukan BMI ideal bagi klien
4. Kembangkan metode
kadang-kadang, sering dan konsisten) dengan kriteria hasil:
1. Klien mampu membedakan dengan klien untuk menjaga
konsisten) dengan kriteria
keinginan makan dan lapar catatan harian dalam
hasil:
1.Klien mampu melakukan menurunkan berat badan,
latihan (olah raga, jalan latihan dan perubahan berat
kaki minimal 1000 badan
5. Motivasi klien untuk menulis
langkah per hari, atau
target mingguan secara
menjalankan olahraga
realistic terhadap input
yang digemari) untuk
menurunkan berat badan
2. Klien mampu merubah makanan, latihan untuk
gaya hidup seperti tidak menilai usaha mereka
sering mengkonsumsi dengan menggunakan table
kudapan yang berlemak atau media lainnya
atau dengan proses 6. Rencanakan penghargaan
memasak digoreng, dengan klien untuk
banyak mengandung merayakan pencapaian
tepung, mengurangi target mingguan dan
makanan manis dan bulanan
perilaku tidak mau 7. Edukasi untuk melakukan
berolah raga untuk pemberian ASI Eksklusif
menurunkan berat badan
GV.GW. Kesia GX. Setelah dilakukan GY. Setelah dilakukan tindakan HA. Health Education
3 pan tindakan keperawatan keperawatan selama 1x24jam (5510)
meningkatka selama 1x24jam diharapkan diharapkan klien dapat 1. Berikan informasi terkait
n klien dapat meningkatkan pengetahuan: promosi kesehatan imunisasi (jenis, waktu dan
manajemen manajemen kesehatan dari klien meningkat dari skala 2 kegunaan serta dampak
kesehatan skala 2 meningkat ke 3 pada meningkat ke 3 pada skala 1-5 bagi bayi)
skala 1-5 (tidak pernah, (tidak pernah, jarang sekali, 2. Berikan informasi terkait
jarang sekali, kadang-kadang, kadang-kadang, seirng dan perilaku kesehatan seperti
seirng dan konsisten) dengan konsisten) dengan kriteria hasil: menjaga pola makan,
dengan kriteria hasil: 1. Ibu klien mengetahui istirahat cukup, olahraga
1. Ibu klien dapat informasi terkait teratur dan cara
memahami cara imunisasi/vaksinasi selama 9 memperlakukan anggota
mencegah dan bulan meliputi keluarga bila ada yang sakit
melakukan control GZ. Imunisasi
terhadap infeksi menular Usia 0-7 hari : Hepatitis B
seperti virus influenza 0
maupun TBC yang Usia 1 bln: BCG dan Polio
penyebarannya dapat Usia 2 bln: DPT HB-HiB 1
melalui udara dan OPV 2
Usia 3 bulan: DPT-HB-HiB 2
dan OPV 3
Usia 4 bln: DPT-HB-HiB 3
dan OPV 4
Usia 9 bln: Campak
HB. Implementasi Keperawatan

HC. HE. Tujuan


Wak HD. Dia HF.Implementa HG. Evaluasi
t gnosa Kep. HJ. Umum HK. Khusus si formatif
u
HN. K HO. Keletihan HP. Setelah HR. Setelah dilakukan HT.Menentuka HU. S:
amis, berhubungan dilakukan tindakan tindakan keperawatan n a. Klien berkata, pola
27 April dengan keperawatan selama selama 1x24 jam penyebab tidur yang terganggu
2017 peningkatan 2x24 jam diharapkan diharapkan Ny. N mampu keletihan karena pemberian ASI
kelelahan fisik: Ny. N mampu meningkatkan konservasi klien tiap 2 jam pada malam
rutinitas ibu baru meningkatkan energi dari skala 2 hari dan mengganti
melahirkan konservasi energi dari meningkat ke 3 pada popok selama tidur
skala 2 meningkat ke 3 sakala 1-5 (tidak pernah, malam
pada sakala 1-5 (tidak jarang sekali, kadang- b. Klien mengatakan
pernah, jarang sekali, kadang, sering dan merasa pegal-pegal
kadang-kadang, sering konsisten) dengan HV. O:
dan konsisten) dengan kriteria hasil: HW. Klien terlihat
kriteria hasil: 2. Klien dapat menjaga memegang daerah yang
2. Klien dapat menyeimbangkan pegal di sekitar punggung
mengurangi antara aktivitas dan HX. A:
aktivitas sebagai ibu istirahat HY. Masalah sudah
dengan bayi untuk HS. teratasi
tidak melakukan HZ. P:
kegiatan secara IA. Hentikan intervensi
IB. K berlebihan melebihi IF. Menentuka IG. S:
a kemampuan ibu di n apa dan IH. Klien berkata,
m hari yang sama dan berapa aktivitasnya kini
i mengatasi banyak menjadi semakin
s keletihannya dengan aktivitas bertambah dengan
, mengurangi yang adanya anggota
2 aktivitas tersebut dibutuhkan keluarga baru, ia
7 HQ. untuk juga harus
meningkatk mengurus anak
A an yang masih usia
p kekuatan toddler dan
r suaminya
il II. O:
2 IJ. Klien terlihat
0 bersemangat
1 IK. A:
7 IL. Masalah belum
teratasi
IM. P:
IN. Lanjutkan
intervensi, Menentukan
apa dan berapa banyak
aktivitas yang dibutuhkan
untuk meningkatkan
kekuatan
IO. K IS. Melakukan IT. S:
a monitoring IU. Klien berkata, tidak
m kekuatan dapat melakukan
i klien dari olahraga seperti
s latihan fisik jalan pagi seperti
, dan saat hamil
2 keletihan IV. O:
7 emosional IW.Klien terlihat
bersemangat
A IX. A:
p IY. Masalah belum
r teratasi
il IZ. P:
2 JA. Lanjutkan
0 intervensi, Melakukan
1 monitoring kekuatan klien
7 dari latihan fisik dan
keletihan emosional
JB. K JF. Membantu JG. S:
a klien JH. Klien berkata,
m mengurang merasakan pegal
i i yang mungkin
s ketidaknya disebaban oleh
, manan fisik posisi menyusui
2 yang dapat yang kurang tepat
7 mempenga JI. O:
ruhi fungsi JJ. Klien terlihat
A kognitif dan bersemangat
p monitoring JK. A:
r aktivitas JL. Masalah belum
il secara teratasi
2 mandiri JM. P:
0 JN. Lanjutkan
1 intervensi, Membantu klien
7 mengurangi
ketidaknyamanan fisik
yang dapat mempengaruhi
fungsi kognitif dan
monitoring aktivitas secara
mandiri
JO. K JS. Mengajarka JT. S:
a n teknik organisasi JU. Klien berkata, ingin
m aktivitas dan melakukan teknik
i manajemen waktu organisasi aktivitas
s untuk menghindari dan manajemen
, kelelahan waktu untuk
2 menghindari
7 kelelahan
JV. O:
A JW.Klien terlihat
p memahami apa
r yang disampaikan
il JX. A:
2 JY. Masalah belum
0 teratasi
1 JZ. P:
7 KA. Lanjutkan
intervensi, Mengajarkan
teknik organisasi aktivitas
dan manajemen waktu
untuk menghindari
kelelahan
KB. S KF. Melakukan KG. S:
elasa, 2 monitoring KH. Klien
Mei kekuatan klien dari berkata, ingin
2017 latihan fisik dan melakukan teknik
keletihan organisasi aktivitas
emosional dan manajemen
waktu untuk
menghindari
kelelahan
KI. O:
KJ. Klien terlihat
memahami apa
yang disampaikan
KK. A:
KL. Masalah belum
teratasi
KM. P:
KN. Lanjutkan
intervensi, Melakukan
monitoring kekuatan klien
dari latihan fisik dan
keletihan emosional
KO. KP. KQ. KR. KS. Memberika KT. S:
n saran untuk KU. Klien
melakukan pijat berkata, ingin
melakukan pijat
KV. O:
KW. Klien terlihat
memahami apa
yang disampaikan
KX. A:
KY. Masalah belum
teratasi
KZ. P:
LA. Lanjutkan
intervensi,
Memberikan saran
untuk melakukan
pijat
LB. K LC. Berat LD. Setelah LE. Setelah dilakukan LF. Mendiskusi LG. S:
amis, badan berlebih dilakukan tindakan tindakan keperawatan kan resiko yang LH. Klien
27 April berhubungan keperawatan selama selama 2x24 jam berhubungan berkata, tidak
2017 dengan Sering 2x24 jam diharapkan diharapkan Ny. N mampu dengan berat mengetahui apa
makan kudapan Ny. N mampu melakukan perilaku badan berlebih resiko dari berat
melakukan perilaku menurunkan berat badan badan berlebih
menurunkan berat dari skala 2 meningkat LI. O:
badan dari skala 2 ke 3 pada skala 1-5 LJ. Klien terlihat
meningkat ke 3 pada (tidak pernah, jarang memahami apa
skala 1-5 (tidak pernah, sekali, kadang-kadang, yang disampaikan
jarang sekali, kadang- sering dan konsisten) LK. A:
kadang, sering dan dengan kriteria hasil: LL. Masalah sudah
konsisten) dengan 2. Klien mampu teratasi
kriteria hasil: membedakan LM. P:
3.Klien mampu keinginan makan dan LN. Hentikan intervensi
LO. melakukan latihan lapar LS. Menentuka LU.S:
Kam (olah raga, jalan n motivasi klien LV. Klien berkata, ingin
i kaki minimal 1000 untung merubah melakukan
s langkah per hari, pola makan perubahan pola
, atau menjalankan LT. makan
2 olahraga yang LW. O:
7 digemari) untuk LX.Klien terlihat ingin
menurunkan berat melakukan
A badan perubahan pola
p makan
r LY. A:
il LZ. Masalah belum
2 teratasi
0 MA. P:
1 MB. Lanjutkan
7 intervensi, Menentukan
motivasi klien untung
merubah pola makan
MC. MG. Menentuka MI.S:
Kam n BMI ideal bagi MJ.Klien berkata, tidak
i klien mengetahui BMI
s MH. idealnya
, MK. O:
2 ML. BMI ideal
7 klien 48,6 kg
MM. A:
A MN. Masalah sudha
p teratasi
r MO. P:
il MP. Hentikan intervensi
2 4. Klien mampu
0 merubah gaya
1 hidup seperti tidak
7 sering
MQ. mengkonsumsi MU. Mengemba MV. S:
Kam kudapan yang ngkan metode MW. Klien
i berlemak atau dengan klien berkata, ingin
s dengan proses untuk menjaga melakukan metode
, memasak digoreng, catatan harian yang disarankan
2 banyak dalam MX. O:
7 mengandung menurunkan berat MY. Klien terlihat
tepung, badan, latihan dan ingin melakukan
A mengurangi perubahan berat metode yang
p makanan manis badan disarankan
r dan perilaku tidak MZ. A:
il mau berolah raga NA. Masalah sudah
2 untuk menurunkan teratasi
0 berat badan NB. P:
1 NC. Hentikan intervensi
7
ND. NH. Memotivasi NI. S:
Kam klien untuk NJ. Klien berkata, ingin
i menulis target melakukan metode
s mingguan secara yang disarankan
, realistic terhadap NK. O:
2 input makanan, NL. Klien terlihat
7 latihan untuk ingin melakukan
menilai usaha metode yang
A mereka dengan disarankan
p menggunakan NM. A:
r table atau media NN. Masalah belum
il lainnya teratasi
2 NO. P:
0 NP. Lanjutkan
1 intervensi, Memotivasi
7 klien untuk menulis target
mingguan secara realistic
terhadap input makanan,
latihan untuk menilai
usaha mereka dengan
menggunakan table atau
media lainnya
NQ. NU. Merencana NV. S:
kan penghargaan NW. Klien
dengan klien berkata, ingin
untuk merayakan melakukan metode
pencapaian target yang disarankan
mingguan dan NX. O:
bulanan NY.Klien terlihat ingin
melakukan metode
yang disarankan
NZ. A:
OA. Masalah
belum teratasi
OB. P:
OC. Lanjutkan
intervensi, Merencanakan
penghargaan dengan klien
untuk merayakan
pencapaian target
mingguan dan bulanan
OD. S OE. OF. OG. OH. Monitoring OI. S:
elasa, 2 berat badan dan OJ. Klien berkata, sudah
Mei keberjalanan melakukan metode
2017 program yang disarankan
OK. O:
OL. Klien terlihat
sudah melakukan
metode yang
disarankan
OM. A:
ON. Masalah belum
teratasi
OO. P:
OP. Lanjutkan
intervensi, Monitoring
berat badan dan
keberjalanan program
OQ. S OR. OS. OT. OU. Edukasi OV. S:
elasa, 2 untuk melakukan OW. Klien
Mei pemberian ASI berkata, sudah
2017 Eksklusif melakukan metode
yang disarankan
OX. O:
OY.Klien terlihat sudah
melakukan metode
yang disarankan
OZ. A:
PA. Masalah sudah
teratasi
PB. P:
PC. Hentikan
intervensi
PD. K PE. Kesiapan PF. Setelah PG. Setelah dilakukan PI. Memberika PJ. S:
amis, meningkatkan dilakukan tindakan tindakan keperawatan n informasi PK. Ibu klien
27 April manajemen keperawatan selama selama 1x24jam terkait berkata, akan
2017 kesehatan 1x24jam diharapkan diharapkan klien dapat imunisasi memenuhi status
klien dapat pengetahuan: promosi (jenis, imunisasi untuk bayi
meningkatkan kesehatan klien waktu dan nya
manajemen kesehatan meningkat dari skala 2 kegunaan PL.O:
dari skala 2 meningkat meningkat ke 3 pada serta PM. Ibu klien
ke 3 pada skala 1-5 skala 1-5 (tidak pernah, dampak terlihat paham
(tidak pernah, jarang jarang sekali, kadang- bagi bayi) terhadap penjelasan
sekali, kadang-kadang, kadang, seirng dan yang diberikan
seirng dan konsisten) konsisten) dengan PN. A:
dengan dengan kriteria kriteria hasil: PO. Masalah belum
hasil: 2. Ibu klien mengetahui teratasi
2. Ibu klien dapat informasi terkait PP. P:
memahami cara imunisasi/vaksinasi PQ. Lanjutkan
mencegah dan selama 9 bulan intervensi, Memberikan
melakukan control meliputi informasi terkait imunisasi
terhadap infeksi PH. Imunisasi (jenis, waktu dan
menular seperti Usia 0-7 hari : kegunaan serta dampak
virus influenza Hepatitis B 0 bagi bayi)
PR. maupun TBC yang Usia 1 bln: BCG PV.Memberika PW. S:
penyebarannya dan Polio n informasi PX. Ibu klien
Usia 2 bln: DPT
dapat melalui udara HB-HiB 1 dan OPV terkait berkata, paham
2 perilaku dengan penjelasan
Usia 3 bulan: DPT- kesehatan dan akan mencoba
HB-HiB 2 dan OPV seperti menerapkan saran
3 menjaga yang diberikan
Usia 4 bln: DPT- pola PY. O:
HB-HiB 3 dan OPV makan, PZ. Ibu klien
4 istirahat terlihat paham
Usia 9 bln: cukup, terhadap penjelasan
Campak olahraga yang diberikan
teratur dan QA. BB klien 69,6
cara kg
memperlak QB. A:
ukan QC. Masalah belum
anggota teratasi
keluarga QD. P:
bila ada QE. Lanjutkan
yang sakit intervensi, Memberikan
informasi terkait perilaku
kesehatan seperti menjaga
pola makan, istirahat
cukup, olahraga teratur
dan cara memperlakukan
anggota keluarga bila ada
yang sakit
QF.
QG. Evaluasi Sumatif

QH. Diagnose QI. Evaluasi


Keperawatan
QJ. Keletihan QK. S:
berhubungan dengan QL. Klien berkata, ingin melakukan intervensi yang disampaikan seperti mennerapkan
peningkatan kelelahan teknik organisasi kegiatan dan manajemen waktu
fisik: rutinitas ibu baru QM. O:
melahirkan QN. Klien terlihat mengikuti anjuran
QO. A:
QP.Masalah belum teratasi
QQ. P:
QR. Lanjutkan intervensi
QS. Monitor kekuatan klien dari latihan fisik dan keletihan emosional, membantu
mengurangi ketidaknyamanan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan
monitoring aktivitas secara mandiri dan mengajarkan teknik organisasi aktivitas dan
manajemen waktu untuk menghindari kelelahan
QT. Berat badan QU. S:
berlebih berhubungan QV. Klien berkata, sudah memahami bagaimana metode yang akan dilakukannya untuk
dengan Sering makan menurunkan berat badan
kudapan QW. O:
Klien terlihat mampu menangkap informasi ditandai dengan aktif dan memahami dalam
berdiskusi. Klien juga terlihat termotivasi saat dilakukannya implementasi
QX. A:
QY.Masalah belum teratasi
QZ. P:
RA. Lanjutkan intervensi
RB. Anjurkan klien untuk tetap melakukan pola hidup yang sehat dimulai dari merubah
pola makan, menghindari kudapan yang mengandung banyak kalori, melakukan olahraga
teratur dan memberikan ASI eksklusif
RC. Kesiapan RD. S:
meningkatkan RE. -
manajemen kesehatan RF. O :
RG. Ibu klien terlihat paham terhadap penjelasan yang diberikan
RH. A:
RI. Masalah belum teratasi
RJ. P :
RK. Lanjutkan intervensi
RL.Berikan informasi terkait imunisasi (jenis, waktu dan kegunaan serta dampak bagi bayi)
dan berikan informasi terkait perilaku kesehatan seperti menjaga pola makan, istirahat
cukup, olahraga teratur dan cara memperlakukan anggota keluarga bila ada yang sakit
RM.

RN.
RO. Rencana Tindak Lanjut
RP. Nama KK : Tn. E
RQ. Alamat KK : Jl. Bukit Cemara Indah 2 CB 10 RT 1 RW 13 Kel. Meteseh, Kec.
Tembalang

RR. Angg RS. Masalah RT. Intervensi yang


RU. RTL RV.Paraf
ota Keluarga Kesehatan Telah dilakukan
RX. Belum RY. Belum ada RZ. Meningkatkan
RW. Tn. E terdapat masalah intervensi yang kesehatan Tn. E SA. AAS
kesehatan dilakukan
SC. Keletihan SD. Energy SE.Melakukan monitoring
berhubungan dengan Management terhadap intervensi
peningkatan kelelahan yang telah dilakukan
fisik: rutinitas ibu baru diantaranya melakukan
SF. AAS
melahirkan monitoring kekuatan
klien dari latihan fisik
dan keletihan
emosional
SH. Berat badan SI. Weight SJ. Melakukan monitoring
SB. Ny. N
berlebih berhubungan Management terhadap intervensi
dengan Sering makan yang telah dilakukan
kudapan diantaranya melakukan
monitoring BB tiap 1
SK. AAS
bulan sekali,
melakukan konseling
gizi dan melakukan
monitoring program
pola makan
SL.An. F SM. Belum SN. Belum ada SO. Meningkatkan SP. AAS
terdapat masalah intervensi yang kesehatan An. F
kesehatan dilakukan
SR. Kesiapan SS.Health Education ST. Melakukan monitoring
meningkatkan jadwal imunisasi dan
manajemen control penyakit yang
SQ. By. A SU. AAS
kesehatan diderita bersamaan
dengan jadwal
imunisasi
SV. Daftar Pustaka

SW. Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., &


Wagner, C. M. (2013). Nursing Interventions Classification
(NIC) (6th ed.).
SX. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). NANDA International
Inc. Nursing Diagnoses: Definitions & Classifications 2015-
2017. In M. Ester (Ed.), (10th ed., p. 491). Jakarta.
SY. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013).
Nursing Outcomes Classification (NOC) (5th ed.).
SZ.
TA.

TB.

You might also like