You are on page 1of 7

TUGAS UTS

METODE PENELITIAN KUALITATIF

Disusun oleh: Ilham Purnama //14600104

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA


Jl. LetjenT. B. Simatupang No. 152 Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530

TAHUN PELAJARAN
2017
A. Latar Belakang

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar
sasaran yang dipilih. Pemasaran yang baik itu bukan kebetulan, melainkan hasil dari eksekusi
dan perencanaan yang cermat. Praktik pemasaran terus ditingkatkan dan diperbaharui diseluruh
industri untuk meningkatkan peluang keberhasilan (Kotler dan Keller,2007).

Dalam perkembangan selanjutnya konsumen menjadi faktor kunci penentu atas


keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan di dalam memasarkan produknya. Perusahaan
harus mampu mengenali secara dini apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini
maupun masa yang akan datang.

Mempelajari dan menganalisa perilaku konsumen dalam keputusan pembelian adalah hal
yang penting, sebab dengan pengetahuan dasar yang baik mengenai perilaku konsumen akan
dapat memberikan masukan yang berarti bagi perencanaan strategi pemasaran.

Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu
media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat. Iklan dilakukan untuk menonjolkan keistimewaan produk kepada calon pelanggan
dan membujuk konsumen untuk membeli. Dengan demikian tujuan dari iklan tentu saja untuk
memberikan informasi dan memperkenalkan merek atau produk, agar mendorong konsumen
untuk mencoba mengkonsumsinya, dan juga untuk menggerakkan penjualan cepat, dan akhirnya
mempengaruhi keputusan pembelian.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah merek. Menurut Philip Kotler (2004), merek
adalah tanda, istilah, nama, lambang, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual
dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk,
tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan
dari perusahaan lain.

Selain itu terdapat faktor harga yang dapat mempengaruhi faktor pembelian, harga
merupakan atribut lain dalam pengambilan keputusan konsumen. Harga menurut Basu Swasta
dan Irawan (2000) adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya. Tinjauan terhadap harga juga sangat penting untuk diperhatikan,
karena setiap harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan,
biasanya semakin tinggi harga akan semakin rendah permintaan terhadap produk (Kotler, 2002).

Setiap konsumen akan melakukan keputusan pembelian, konsumen melakukan evaluasi


mengenai sikapnya. Kepercayaan digunakan konsumen untuk mengevaluasi sebuah produk,
kemudian dia akan dapat mengambil keputusan membeli atau tidak, untuk seterusnya konsumen
akan loyal atau tidak. Hal ini berlaku juga pada rokok. Disamping persaingan yang lebih ketat,
banyaknya perusahaan yang memproduksi rokok, maka perusahaan dituntut untuk memperbaiki
produknya dan meningkatkan program pemasarannya dengan cara memahami konsumen dalam
proses pembelian produk rokok.

Gudang Garam Tbk. adalah salah satu perusahaan rokok besar dan diibaratkan sebagai
mother brand di industri rokok Indonesia. PT. Gudang Garam sendiri didirikan oleh seseorang
bernama Surya Wonowijoyo (Tjoa Jien Hwie) pada bulan Juni 1958 dan kantornya berada di
kota Kediri, Jawa Timur. Selama beberapa dekade, Gudang Garam hampir menguasai separuh
pasar rokok nasional, pangsa pasar PT Gudang Garam Tbk. di pasar rokok Indonesia mencapai
49%. PT Gudang Garam telah menghasilkan beragam produk rokok kretek yang berkualitas
tinggi, antara lain Gudang Garam Merah, Gudang Garam Internasional, Gudang Garam Surya,
Gudang Garam Signature, Gudang Garam Surya Profesional Mild, dll.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui


pengaruh faktor iklan, merek, dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
rokok Gudang Garam di Universitas Tama Jagakarsa. Untuk itu penulis melakukan penelitian
dengan judul : Analisis Pengaruh Iklan, Merek, dan Persepsi Harga terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Merek Rokok Gudang Garam (Studi Pada Pelanggan Gudang Garam
di Universitas Tama Jagakarsa).

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah harapan konsumen pada mahasiswa/i Universitas Tama
Jagakarsa yang telah menjadi pelanggan rokok Gudang Garam yang diyakini mempunyai
peranan besar dalam keputusan pembelian melalui iklan, merek, dan harga karena mempunyai
pengaruh yang mendalam bagi kepuasan konsumen.

Guna mendalami fokus tersebut penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif dipilih karena fenomena yang diamati perlu pengamatan terbuka, lebih
mudah berhadapan dengan realitas, kedekatan emosional antara peneliti dan responden sehingga
didapatkan data yang mendalam. Penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk mengeksplorasi
kekhasan pengalaman seseorang ketika mengalami suatu fenomena sehingga fenomena tersebut
dapat dibuka dan dipilih sehingga dicapai suatu pemahaman yang ada.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian
ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh variabel iklan terhadap keputusan pembelian Gudang Garam ?


2. Bagaimana pengaruh variabel merek terhadap keputusan pembelian Gudang Garam?

3. Bagaimana pengaruh variabel persepsi harga terhadap keputusan pembelian Gudang


Garam?
C. Kerangka Pemikiran Teoritis

Merek X H

H
Iklan X Keputusan Pembelian Konsumen

Persepsi Harga X H
D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenaranya


melalui penelitian, Sugiyono (2004). Maka dari uraian masalah yang ada, dapat dimunculkan
suatu hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.


H2 : Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H3 : Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

E. Pedoman Wawancara

Seorang pewawancara harus paham tujuan dan maksud dari survei, serta menguasai
konsep, materi dan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dalam kuesioner. Kecakapan
pewawancara dalam berinteraksi dengan responden juga ikut menentukan kualitas informasi
yang diperlukan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan survey

Pertemuan pertama dengan responden adalah hal yang tidak mudah, karena saat itulah
pertama kali pewawancara berinteraksi dengan responden. Sebaiknya pewawancara mempunyai
sudut pandang dari segi responden, sehingga dapat memahami perilaku responden.

Perkenalan hendaknya memuat informasi sebagai berikut:

a. Nama dan instansi/lembaga.


b. Tujuan datang ke responden dengan menguraikan secara garis besar tentang
survei yang dilakukan.

c. Pentingnya peranan responden dalam survei.

2. Membina hubungan baik dan kepercayaan responden.

Salah satu tugas pewawancara adalah membangun suatu perasaan yang saling memahami
antar pewawancara dan responden sehingga akan menimbulkan rasa saling percaya. Responden
berhak untuk mengetahui perihal survei dan wawancara sebelum mereka setuju untuk berperan
serta.

Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah:

a. Tujuan dari survey


b. Pertanyaan-pertanyaan yang akan kita ajukan.
c. Bagaimana responden bisa terpilih dan mengapa diwawancara
d. Bagaimana keterangan/informasi ini nantinya digunakan
e. Penolakan dengan alasan sibuk

Selanjutnya jika sudah selesai, maka wawancara bisa segera dimulai. Ingat, jangan terlalu
lama dalam prolog ini karena waktu kita sangat terbatas.

3. Menjamin kerahasiaan

Jika responden kelihatan ragu-ragu dengan peran sertanya atau menanyakan bagaimana
keterangannya digunakan, maka pewawancara dapat meyakinkan responden dengan
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Semua keterangan/informasi adalah anonim atau tanpa identitas, tidak ada


nama responden atau nama fasilitas yang akan digunakan untuk tujuan lain
diluar tujuan survey.
b. Informasi yang dikumpulkan dalam survey ini nantinya akan disajikan dalam
suatu kumpulan data.
c. Nama, alamat, dan identitas responden tidak akan tertera dalam laporan
penelitian.

Oleh karena itu kewajiban pewawancara untuk tidak mendiskusikan data dan informasi
hasil wawancara atau menunjukkan isi kuesioner kepada siapapun kecuali dengan anggota tim.

4. Perilaku Pewawancara
Perilaku pewawancara dapat mempengaruhi respon yang diberikan responden. Seorang
pewawancara yang baik adalah seseorang yang peka terhadap situasi wawancara, melakukan
pendekatan yang baik terhadap responden melalui sikap empati, bisa segera menyesuaikan diri
dengan responden dan bisa menerimanya sebagaimana adanya.

5. Kuesioner Wawancara

1. Apakah Anda sering menonton televisi pada jam 21.00 WIB ke atas?
2. Apakah Anda tertarik untuk menonton iklan yang ada di televisi?
3. Ketika menonton televisi apakah Anda terganggu dengan kehadiran iklan?
4. Apakah Anda sering menonton iklan rokok di televisi?
5. Apakah Anda tertarik dengan iklan-iklan rokok di televisi?
6. Apakah Anda mengetahui iklan rokok Gudang Garam?
7. Apakah Anda sering menonton tayangan iklan Gudang Garam di televisi?
8. Apakah Anda paham dengan maksud yang disampaikan iklan Gudang Garam?
9. Apakah menurut Anda adegan pada iklan Gudang garam menarik?
10. Apakah kemunculan iklan produk dari merek terkenal akan mempengaruhi Anda
untuk menjadi tertarik/ menyukai kehadiran sebuah iklan?
11. Apakah Anda membeli rokok karena faktor dari harganya ?
12. Apakah harga rokok Gudang Garam standar dibanding rokok lainnya?
13. Apakah harga rokok Gudang Garam kompetitif dipasar?
14. Apakah harga rokok Gudang Garam sesuai dengan kualitasnya?
15. Apakah Rokok Gudang Garam memberikan rasa yang diinginkan bagi para
penggunanya?
16. Apakah Rokok Gudang Garam mengandung kadar nikotin yang rendah?
17. Apakah Rokok Gudang Garam memiliki bentuk kemasan yg mudah diingat
penggunanya?

18. Apakah Rokok Gudang Garam mengandung tembakau yang berkualitas?

F. Wawancara Mendalam ke Teman Sebangku

Q : Bisa diceritakan pada awalnya kenapa anda memilih jurusan S1 Public Relation?
A : Kalo kata orang PR sih gampang
Q : Gampangnya ?
A : Karna lebih banyak teori dari pada prakteknya
Q : Kalo boleh tau kenapa alesannya memilih kampus Tama Jagakarsa?
A : Deket, eh jauh sih.. tapi karena waktunya, waktu kuliahnya pasti dari kam 8
sampe jam 1 siang
Q : Dalam proses perkuliahan, pernah gak sih ikut dalam organisasi kampus?
A : Enggak pernah dan gak mau
Q : Tantangan terbesar apa yang pernah dialami pada saat perkuliahan?
A : Banyak tugas kalo mau uas
Q : Kalo pas mau uas aja ?
A : Sama mau uts
Q : Sebenarnya cita cita nya apa kalo dari kecil?
A : Apa yaak.. presenter
Q : Kenapa pilih PR kalo mau jadi presenter ? Kenapa gak pilih Jurnal?
A : Karena kan di PR diajarin public speaking, cara ngomong di depan banyak orang,
cara presentasi, berpidato sama membawakan acara
Q : Tapi pernah gak tertarik masuk ke jurusan jurnal ?
A : Enggak.. karena gak suka di lapangan, karena takut item juga sih hehe
Q : Pandangan hidup apa sih yang baik untuk mahasiswa?
A : Dateng tepat waktu, semua tugas dikerjain, belajar kalo mau ujian banyak deh
Q : Setelah lulus kuliah ini apa rencana selanjutnya?
A : Mau lanjut ke S2 sih niatnya
Q : Motivasi apa sih yang bisa membujuk mahasiswa/i agar tidak terjerumus kedalam
pergaulan yang salah?
A : Ya cari temen yang bener, inget terus pesan orang tua dan punya komitmen yang
jelas

You might also like