You are on page 1of 2

Dialisis memerlukan darah pasien agar dapat terekspos dengan dialisat melewati

membran semipermeabel. Hal ini dicapai dengan mensirkulasi darah keluar dari tubuh ke
dializer. Hemodialisis membutuhkan aliran darah yang tinggi antara 250-450 ml/menit. Aliran
sebesar itu tidak dapat dicapai dengan vena perifer. Sehingga dialysis membutuhkan akses
venous sentral untuk menyediakan kebutuhan aliran darah tersebut. Bila dialysis dilakukan
jangka panjang maka dibutuhkan akses permanen yang ideal (fistula, graft atau prmacath) dan
kanulasi akses temporer menggunakan vena besar (femoral, subklavia atau jugular internal).
(Cahyaningsih, 2011).
1) Akut / Akses Temporer
Akses akut dibutuhkan untuk pasien dengan gagal ginjal akut atau pada pasien yang
membutuhkan dialisis jangka pendek. Akses ini juga dibutuhkan oleh pasien dengan gagal
ginjal kronik bila :
a) Membutuhkan dialisis segera dan belum mempunyai akses permanen
b) Akses permanen belum siap digunakan
c) Akses permanen infeksi atau mengalami thrombosis
Vascart (percutaneous venous kateter) sebenarnya adalah nama merek dagang namun
sering digunakan oleh staf dialisis sehingga semua kateter venous disebut dengan vascath.
Kateter dimasukkan pada vana besar yang ada di subklavian, femoral atau jugular internal.
Kateter dapat single atau double lumen dan tersedia dengan panjang yang berbeda-beda.
2) Kronik / Akses Permanen
Kronik atau akses permanen hanya digunakan oleh pasien yang harus dilakukan dialisis
permanen atau untuk persiapan dilakukan tindakan dialisis suatu saat nanti. Akses internal
seperti fistula atau graft adalah akses yang dipilih untuk penggunaan jangka panjang.
a) Arterio-venous fistula
Fistula yang lebih permanen dibuat melalui pembedahan (yang biasanya dilakukan pada
lengan bawah) dengan cara menghubungkan atau menyambung (anastosomis) pembuluh
arteri dengan vena secara side to side (dihubungkan antar sisi) atau end to side
(dihubungkan antara ujung dan sisi pembuluh darah. Fistula tersebut memerlukan waktu
4 hingga 6 minggu untuk menjadi matang sebelum siap digunakan. Waktu ini diperlukan
untuk memberikan kesempatan agar fistula pulih dan segmen vena fistula berdilatasi
dengan baik sehingga dapat menerima jarum berlumen besar dengan ukurran 14 sampai
16. Jarum dimasukkan kedalam pembuluh darah agar cukup banyak aliran darah yang
akan mengalir melalui dialiser. Segmen arteri fistula digunakan untuk memasukkan
kembali (reinfus) darah yang sudah didialisis. Untuk menampung aliran darah ini,
segmen arteri dan vena fistula tersebut harus lebih besar daripada pembuluh darah
normal. Kepada pasien dianjurkan untuk melakukan latihan guna meningkatkan ukuran
pembuluh darah ini (yaitu dengan meremas-remas bola karet untuk melatih fistula yang
dibuat di lengan bawah) dan dengan demikian pembuluh darah yang sudah melebar dapat
menrima jarum berukuran besar yang digunakan dalam proses hemodialisis.
b) Graft
c) Permacath / vascath permanen
Vascarth permanen adalah akses alternatif permanen lain bagi pasien yang gagal
dilakukan fistula atau graft. Vascarth ditanam dibawah kulit untuk meminimalisir infeksi,
dan terdapat cuff dacron untuk menahan kateter dan memberikan memberikan barrier
lebih lanjut terhadap infeksi. Perawatannya sama seperti vascart lain dan dapat digunakan
oleh pasien selama setahun atau lebih.

You might also like