You are on page 1of 2

KAPITA SELEKTA 2

Dr. Dwa Desa Warnana

JURNAL REVIEW
Detecting leachate plumes and groundwater pollution at
Ruseifa municipal landfill utilizing VLF-EM method
___

By Muhazzib - 3713100041

Latar Belakang dan Tujuan


Ruseifa, yang berada di barat laut Amman, merupakan daerah tempat pembuangan akhir
yang menghasilkan sampah sebesar 2200 ton/day yang dapat berefek pada kualitas air bawah
tanah untuk 2.5 juta masyarakat sekitar TPA tersebut. Kualitas air tanah tersebut juga
bergantung pada udara dan pencemaran tanah seiring dengan ditemukannya aktivitas
radionuklida dan tingginya konsentrasi logam pada daerah tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan investigasi penelitian untuk mengetahui keberadaan air tanah yang tercemar atau
yang disebut dengan air lindi yang disebabkan oleh keberadaan sampah pada daerah tersebut.
Investigasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode
Very Low Frequency
(VLF).
Metode VLF digunakan pada pendeteksian air lindi karena respons variasi konduktivitas yang
tinggi terhadap distribusi lindi. Penambahan kontaminan konduktif atau resisitif ke dalam air
tanah melalui rekahan geologi dan porositas batuan, akan meningkatkan konsentrasi dari
konstituten anorganik atau organik. Pada akhirnya, kontaminan tersebut akan mengubah
nilai elektrik dari batuan dan air tanah sekitarnya. Oleh karena itu, pada penelitian bertujuan
untuk mengetahui distribusi air yang tercemar dengan menggunakan metode VLF.

Metodologi
Penelitian ini dilaksanakan di TPA Ruseifa menggunakan alat VLF Geonics EM. Sumber sinyal
transmit berasal dari stasiun Russia (UMS) sebesar 17.1 kHz. Total ada 18 profil dengan jarak
25m, profil tersebut memiliki jarak yang bervariasi di antara 250m dan 1500m.

Hasil dan Diskusi


Sebelum mendapatkan penampang resistivitas 2D, dilakukan terlebih dahulu beberapa proses
pengolahan data yaitu sebagai berikut : Filter Fraser, Karous-Hjelt Filter, inversi 2-D VLF
(evaluasi data inversi dan penampang resistivitas 2D). Setelah itu dilakukan interpretasi
kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menganalisis data hasil
filter Fraser dan Karous-Hjelt filter. Hasilnya adalah area studi merupakan zona resistivitas
2

yang rendah. Selain itu ada beberapa zona lemah yang disebabkan oleh lipatan dan rekahan
batuan. Patahan memiliki arah NW-SE dan NE-SW. Selanjutnya daerah tersebut juga
memiliki peranan penting dalam pergerakan air tanah dengan memberikan akses pada air
lindi untuk mencapai zona aquifer. Selain itu, interpretasi kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan penampang resistivitas 2D. Berikut adalah hasilnya :

Gambar 1. Penampang resistivitas 2D

Keberadaan air lindi dapat ditandai dengan nilai resistivitas <20 ohmm dan berada di
kedalaman yang lebih dari 30m. Sedangkan anomali resistivitas tinggi mengindikasikan
bahwa adanya struktur subvertikal yang merupakan rekahan dan patahan yang berada di arah
timur dari daerah studi. Sebagai tambahan, kontras resistivitas juga berada pada arah barat
dan timur. Hal itu dapat disimpulkan bahwa lindi berada di daerah TPA dan memerlukan
penanganan khusus agar semakin tidak mencemari air bawah tanah.

Kesimpulan
Metode VLF telah terbukti bisa memetakan dan mengetahui keberadaan air lindi di suatu
daerah TPA. Keberadaan lindi di daerah studi ditandai dengan adanya kontras resistivitas
pada arah barat dan timur dan ditambah dengan adanya struktur rekahan dan patahan. Hal
itu mengakibatkan perlu penanganan khusus agar lindi tidak semakin mencemari air tanah di
daerah tersebut.

You might also like