You are on page 1of 7

LAPORAN ANALISA JURNAL

EFEKTIFITAS PROGRESSIVE MUSCLES


RELAXATION(PMR) TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH PADA KELOMPOK PENDERITA DIABETES
MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS MARTAPURA

Disusun oleh :
Moko Daimi L 1607059
Kelas D Transfer

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2016

LAPORAN JURNAL

A. PENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) dikenal dengan penyakit metabolik akibat


tingginya kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa perlu dipertahankan
dalam batas normal (tidak terjadi hiperglikemia) karena glukosa dapat
berpengaruh terhadap tekanan osmotik cairan ekstra seluler (Robbin, et al,
2007; Ignatavicius & Walkman, 2006). Saat ini DM menjadi masalah
global dan menjadi salah satu penyakit degeneratif kronis penyebab
kematian, kecacatan, dan kesakitan tertinggi baik akibat tertinggi, baik
akibat perjalanan penyakitnya sendiri maupun akibat komplikasi yang
ditimbulkannya. (WHO, 2006).

Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat


glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah
bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl).
Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level
terendah pada pagi hari, sebelum orang makan (Henrikson J. E. et al.,
2009). Ada beberapa tipe pemeriksaan glukosa darah.

Pemeriksaan gula darah puasa mengukur kadar glukosa darah


selepas tidak makan setidaknya 8 jam. Pemeriksaan gula darah
postprandial 2 jam mengukur kadar glukosa darah tepat selepas 2 jam
makan. Pemeriksaan gula darah ad random mengukur kadar glukosa darah
tanpa mengambil kira waktu makan terakhir (Henrikson J. E. et al., 2009).

Badan Kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pengobatan


tradisional (herbal) untuk mencegah dan mengobati penyakit, terutama
penyakit kronis (Purwanto,2013). Sirih merah adalah tanaman herbal yang
tumbuh merambat di pagar atau pohon. Kandungan kimia yang terdapat
dalam sirih merah antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan
minyak atsiri. Dari buku A review of natural product and plants as
potensial antidiabetic dalam Hidayat (2013), dilaporkan bahwa senyawa
alkaloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar
glukosa darah.

B. ANALISA JURNAL
No. Resume Jurnal Analisa
1. Nama Peneliti Yuni Maryani
2. Tempat dan Waktu Kelurahan Tarok Dipo Kota Bukittinggi
penelitian Maret 2014
3. Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sirih merah
(Piper Crocatum) terhadap perubahan kadar gula darah
puasa pada klien dengan diabetes mellitus Di
Kelurahan Tarok Dipo Kota Bukittinggi.

4. Tinjauan Pustaka Badan Kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan


pengobatan tradisional (herbal) untuk mencegah dan
mengobati penyakit, terutama penyakit kronis
(Purwanto,2013). Sirih merah adalah tanaman herbal
yang tumbuh merambat di pagar atau pohon.
Kandungan kimia yang terdapat dalam sirih merah
antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan
minyak atsiri. Dari buku A review of natural product
and plants as potensial antidiabetic dalam Hidayat
(2013), dilaporkan bahwa senyawa alkaloid dan
flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun
kadar glukosa darah. Ramuan daun sirih merah untuk
menurunkan kadar glukosa darah dapat dipadukan
dengan tanaman obat lain atau bisa digunakan secara
tunggal yaitu dengan merebus 3 lembar daun sirih
merah dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas air.
Setelah dingin air hasil rebusan diminum sebanyak tiga
kali sehari sebelum makan, 1 kali minum gelas
(Utami & Puspaningtyas, 2013).
5. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperimen
dengan rancangan Time Series Design. Pada penelitian
ini, sebelum mengkonsumsi rebusan daun sirih merah
(pre-test), kadar gula darah pasien diukur kemudian
diberikan rebusan daun sirih merah 3 x sehari sebelum
makan selama 7 hari. Setelah itu diukur kembali (post-
test) kadar gula darah puasa pada kelompok tersebut
pada hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-8. Kemudian
dilakukan perbandingan antara kadar gula darah puasa
pre-test dengan post-test pasien yang mengkonsumsi
rebusan daun sirih merah.
6. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dari 15
orang responden, lebih dari sebagian responden
(53,3%) tergolong pada kelompok lansia ( 65 tahun),
sedangkan (46,7%) responden tergolong dalam
kelompok dewasa (25-65 tahun). Berdasarkan jenis
kelamin, lebih dari sebagian responden (60%) berjenis
kelamin perempuan, sedangkan (40%) responden
berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan tingkat
pendidikan, sebagian besar responden (40%)
berpendidikan SD, sedangkan SMP (20%), SMA
(20%), perguruan tinggi (13,3%) dan tidak sekolah
(6,7%). Berdasarkan adanya riwayat DM atau tidak,
didapatkan sebagian besar responden (86,7%)
mempunyai riwayat Diabetes Mellitus, sedangkan 4
(13,3%) responden tidak terdapat riwayat Diabetes
Mellitus.

7. Saran Penelitian Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, maka


dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Institusi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat dijadikan masukan ilmiah kepeada
pendidik dan mahasiswa, serta menambah wawasan
baru tentang keperawatan komplementer terhadap
kasus Diabetes Mellitus yaitu melalui pengobatan
berbasis herbal, khususnya daun sirih merah untuk
menurunkan kadar gula darah.
2. Praktek Keperawatan
Bagi instalansi pelayanan kesehatan agar dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,
khususnya kepada penderita Diabetes Mellitus melalui
penyuluhan kesehatan kepada pasien sebagai
pengobatan herbal dalam usaha menurunkan kadar
gula darah puasa.
3. Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar dapat
melakukan perbandingan antara keefektifan rebusan
daun sirih merah dengan obat antidiabetes dalam
menurunkan kadar gula darah puasa pada penderita
Diabetes Mellitus.

C. PEMBAHASAN

1. Analisa Univariat
a. Kadar Gula Darah Puasa Pada Klien dengan Diabetes Mellitus
Sebelum Diberikan Rebusan Daun Sirih Merah.
b. Kadar Gula Darah Puasa Pada Klien dengan Diabetes Mellitus
Setelah Diberikan Rebusan Daun Sirih Merah
2. Analisa Bivariat
Berdasarkan data diatas, terjadi penurunan kadar gula darah puasa.
Penurunan ini dapat terlihat bahwa setelah mengkonsumsi rebusan daun
sirih merah rata-rata kadar gula darah pasien lebih rendah dari sebelum
mengkonsumsi rebusan tersebut. Melihat adanya pengaruh rebusan
daun sirih merah dengan penurunan kadar gula darah pada pasien
diabetes mellitus. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Mega Safthri dalam Wijoyo (2012) bahwa ekstrak sirih merah
(flavonoid dan alkaloid) dinyatakan tidak bersifat toksik dan mampu
menurunkan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Quasi eksperiment merupakan eskperimen yang memiliki
perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak
menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam
rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan (Cook &
Campbell, 1979). Pada dasarnya penelitian eksperimen semu atau
eksperimen kuasi sama dengan penelitian eksperimen murni. Penelitian
ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun
pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random.
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis t berpasangan (paired t-
test), karena skala pengukuran variabel pada penelitian ini adalah
komparatif numerik dan mempunyai 2 kelompok data yang berpasangan.
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk karena
sampel pada penelitian ini 50 (Dahlan, 2012).
2. Rekomendasi
Hasil penelitian yang di tampilkan di dalam jurnal sangat jelas,
dengan alur penelitian, pengolahan data hingga hasil dari pengolahanya.
Dari hal tersebut kami dapat dengan jelas membaca dan mengerti
mengenai pengkajian pre-test dan post-test.

Saya setuju dengan tujuan penelitian yang diambil peneliti,


melalui hasil rata-rata sebelum diberikan rebusan daun sirih merah (pre-
test), rata-rata kadar gula darah puasa responden adalah 195.73 mg/dl dan
setelah diberikan rebusan daun sirih merah (post-test), rata-rata kadar gula
darah puasa responden adalah 176.07 mg/dl dapat kita lihat ada pengaruh
rebusan daun sirih merah terhadap perubahan kadar gula darah puasa pada
klien dengan Diabetes Mellitus di Kelurahan Tarok Dipo Kota Bukittinggi
Tahun 2014 dengan signifikasi p value = 0,000 (p<0,05), keakuratan
dalam pengambilan keputusan untuk menjadikan rebusan daun sirih
merah sebagai penyuluhan kesehatan kepada pasien sebagai pengobatan
herbal dalam usaha menurunkan kadar gula darah puasa.

E. REFERENSI

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24579/4/Chapter
%20II.pdf

Http://dinkeskotapadang1,files.wordpress.com/ 2013
html,.Diakses 12 Maret 20114.

Matheka & Alkizim. (2012). Complementary and alternative medicine for


type 2 diabetes mellitus: Role of medicinal herbs. Journal of Diabetes and
Endocrinology Vol. 3 (4), pp. 44-56. Diakses 28 Maret 2014 dari Http:
//article1379417805_Journal-of-Diabetes-andEndocrinology.

Meilita, Z. (2013). Pengaruh Rebusan Daun Sirih Merah ( Piper


Crocatum ) Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe II di Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh Padang.Skripsi
strata satu Universitas Andalas, Padang.

You might also like