Operasi Teknik Kimia I

SIFAT-SIFAT FLUIDA

Fluida disebut juga zat alir, dapat berupa : cairan, gas, luluhan (missal leburan logam
dan slurry.

Fluida terdiri dari dua macam, yaitu :

1. Incompressible fluids : tetap, berupa cairan.
Dalam perhitungan cairan dipandang sebagai incompressible fluids.
2. Compressible fluids : berubah, berupa gas.

VISKOSITAS (KEKENTALAN)

y

plat

x plat

diam

Menurut Hukum Newton :

F dv x

A dy
dv x

dy

dengan : = tegangan geser

= viskositas

Berdasarkan harga maka ada dua macam fluida, yaitu :

1. Newtonion Fluids, memenuhi Hukum Newton

dv
x
dy

-1-
Operasi Teknik Kimia I

2. Non Newtonion Fluids, tidak memenuhi Hukum Newton

dv
x
dy

Satuan viskositas.

F 1

A dv x
dy
2
ML 2
T
M
1
/T
L
L
2
ML 2
T 1
M / T
L
L

M
LT

Umumnya digunakan satuan gas cgs, yaitu gr/(cm.detik) yang disebut Poise dan
biasanya dinyatakan dalam centipose (cp) = 1/100 Poise. Sebagai contoh air pada suhu
22,2 oC adalah 1 cp.

Viskositas yang dibahas diatas adalah viskositas absolute. Selain itu terdapat macam
viskositas lainnya, yaitu :
viskositas zat
1. viskositas spesifik =
viskositas s tan dar
2. viskositas spesifik = v

GERAK RELATIF ANTARA PADATAN DAN CAIRAN

Pengertian-pengertian :
Geometric Similarity (Similar Sebangun)

a b
a b

c
c

a. Bentuk sebangun
b. Perbandingan ukuran linier yang seletak tetap

-2-
Operasi Teknik Kimia I

a' b' c'

a b c

L' V'
c 2; 3 dengan L = luas dan V = volume
L V

Dynamic Similarity (Gerakan yang sebangun mirip)

Dikatakan similar dinamik bila bentuk (pola) aliran pada kedua peristiwa sebangun.
Prasyarat terjadinya dynamic similarity adalah geometric similarity.

Sifat-sifat :
a. Perbandingan ukuran linear gerak = perbandingan ukuran linear benda.
b. Perbandungan kecepatan linear titik seletak harganya tetap.
c. Arah kecepatan / gaya dititik seletak sama.

Syarat tercapainya dynamic similarity selain geometric similarity adalah :

viskositas paling berpengaruh maka Re sama.
gaya berat berpengaruh maka Fr sama.
kecepatan mendekati kecepatan suara maka Bilangan Mach sama.
elastisitas paling berpengaruh bilangan Weber sama.

pvD
Re = Bilangan Reynold =

v2
Fr = Bilangan Froude =
Lg

-3-
Operasi Teknik Kimia I

Similaritas bisa terjadi bila Kelompok Tak Berdimensi (KTD) yang dominant sama atau
disebut resim Murni. Misalnya bilangan Reynold sama maka :

Re = Re 2
1v1 D 1 2v2 D 2
=
2

Apabila ternyata resim tak Murni maka semua KTD yang berpengaruh pada kedua
peristiwa harus disamakan dan bila viskositas yang mengontrol maka pola gerak
tergantung pada bentuk dan bilangan Re.

Hukum Utama Gaya Gesek (Padatan Fluida)

Ada beberapa kemungkinan, yaitu :
1. Fluida diam dan padatan bergerak
2. Fluida bergerak dan padatan diam
3. Fluida dan padatan bergerak.

Rumus umum yang digunakan akan sama.

Peristiwa 1 dapat kita jabarkan sebagai berikut :

fluida diam

Vtetap

F m .a a = percepatan(m/dt2)

d ( mU )
F dengan mU = momentum yang diberikan oleh fluida
dt
m = massa fluida yang tergerakkan
U = kecepatan fluida rata-rata

dU dm dU
F m U ; = 0 (fluida diam)
dt dt dt
massa fluida baru yang tergerakkan
dm
=
dt satuan waktu

= v

-4-
Operasi Teknik Kimia I

maka persamaan berubah menjadi :

dm
F U UAv
dt
f ' vA v f ' A v 2
Rumus Umum :

F f ' Av 2

f " Av 2
F
2

dengan :

F = Gaya gesekan
= massa jenis fluida
A = Luas proyeksi benda pada bidang tegak lurus kecepatan benda
v = Kecepatan relative benda terhadap fluida
f ' = Drag Force Coefficient (Harganya tergantung pada pola aliran)

-5-
Operasi Teknik Kimia I

ALIRAN PADATAN DALAM FLUIDA

KECEPATAN MAKSIMUM
(MAXIMUM VELOCITY = TERMINAL CELOCITY)

Ditinjau suatu benda padat yang dilepaskan dalam fluida diam ( s f )

k a = gaya ke atas
F f = gaya gesekan

G = gaya berat
d ( mv ) dv
F m
dt dt
dv
G ka F f m
dt
G = mg (1)
m f
K f .volume . g g mg
a f
s s
1
Ff f f Av 2
=> harganya berubah tergantung v
2

Persamaan (1) dibagi m akan berubah menjadi :

dv f 1 1
g g fAv 2

dt s m 2
f

s 1 1
g
f 2
fAv
s m 2
f

dv
Pada suatu saat tercapai keadaan dimana 0 , berarti kecepatan benda tetap
dt
(kecepatan maksimum v m )

s 1 1
g 0
f 2
fAv
s m 2
f m

-6-
Operasi Teknik Kimia I

Sehingga didapat bentuk umum dari persamaan kecepatan maksimum :

2 gm
vm s f

f f A s

Bila benda berbentuk bola :

A D 2
4
1
m D 3 s
6

Sehingga :
4 gD s
vm f

3 f f

Untuk benda yang berada dalam cairan, maka f berubah menjadi f D , sehingga

2 gD
vm s f

fD f A s

Untuk bola dalam cairan

4 gD s
vm f

3 fD f

fD
4 gD s f
3 f v 2
m

Bila bola berada dalam cairan dan aliran laminer

-7-
Operasi Teknik Kimia I

Menurut Hukum Stokes :

F f 3 Dv

fD f D 2v 2

4
2

24 24
f
D
f vD Re

vm
4 gD s f
3 fD f

Sehingga :

4 gD

s f
v

m

24
3
D f
f v m

gD 2
s f v m

18

dan didapat persamaan akhir :

vm
s f gD 2
18

Persamaan berlaku bila asumsi yang dinyatakan sebelumnya dipenuhi. Bila asumsi tidak
dipenuhi maka perlu factor koreksi.

Untuk aliran turbulen, hingga f D dicari dengan percobaan dan hasilnya ditunjukan
dalam grafik Brown 69 70 halaman 76.

-8-
Operasi Teknik Kimia I

PENGARUH YANG MENIMBULKAN KETIDAKSESUAIAN RUMUS

(KOREKSI)

Pengaruh Bentuk Partikel

Rumus yang digunakan tetap, hanya variable D diganti dengan D s , yaitu diameter
bola yang mempunyai volume yang sama dengan partikel tersebut.
Contoh :
kubus berisi a cm, D s = ?
volume kubus = a3
volume bola = D s3
6
volume kubus = volume bola

3
= a3
D s
6
Ds = a 3
6 ..(kubus)

vm
s f gD s2
18
maka

Untuk serbuk maka D s dihitung dari D average ( Davg ) yang dicari dari eksperimen

ayakan
D1

D 2 D3
D2 ( D avg )
2
D3

D4

Ukuran ayakan standar diberi kode Mesh

Misal ayakan 14 Mesh, D lub ang 1 . 168 mm

D s D avg .
= factor bentuk

Harga dari dapat dibaca pada table 18 halaman 77 Brown

-9-
Operasi Teknik Kimia I

Contoh :
Carilah v m untuk serbuk batubara (dianggap berbentuk silinder dengan h = 1,33 R)
yang mempunyai s 0,8 g / cm 3 didalam medium udara (1 atm, 20 0C)
D avg serbuk = 0,8785 mm.

Penyelesaian :

= 0.858
f 1,177.10 3 g / cm 3
1,846.10 4 g / cm.dt
g 980cm. / dt 2
D 3 Davg .

= (0,8785).(0,858)

= 0,07538 cm

vm
s f gD 2
s

18

vm
0 , 8 1 ,177 . 10 3 980 0 , 07538 2
18 . 1 , 848 . 10 4

1338 , 7 cm / dt 13 , 387 m / dt

Flocculation
Beberapa serbuk bergabung memebentuk floc yang berukuran lebih besar. Zat yang
membantu terjadinya flocculation disebut Flocculant. Misal pada penjernihan air
dengan tawas Al 2 SO 4 . xH 2 O .

Hindered Settling
Ada saling pengaruh antar butir. Dipikirkan partikel seolah-olah berada dalam medium
yang bersifat lain dengan medium sebenarnya.

- 10 -
Operasi Teknik Kimia I

f b

f b

s gD 2
Rumus : vm b

18 b

b : Fluida f , padatan s

g padatan
Kadar padatan = x = Fraksi massa padatan
g campuran

1 massa campuran

b
x 1 x volume campuran

s f

: Untuk partikuel berbentuk bola :

1 . 82 ( 1 x )
b
b

10
f X

volume fluida
dengan X = fraksi volume fluida
volume campuran

Cara lain :
s b gD2
vm .Fs
18 f

F s = Faktor koreksi, dapat dipeoleh melalui dua cara, yaitu :

1. Grafik
f
Untuk bola F s dapat dibaca pada grafik 71 halaman 78 dan juga
b

- 11 -
Operasi Teknik Kimia I

f b

Fs
Fs
f b

X
2. Perhitungan

2
X
Fs 1 . 82 ( 1 x )
10

untuk X > 0,7 maka rumus disederhanakan menjadi :

X 2
F s 0 ,123
1 X

Immobile Fluid

fluida
partikel

Fluida yang selalu terbawa oleh partikel (ikut bergerak bersama)

0 ,123 1 a 2
a

3

Fs
1 X X 1 a

volume immobile fluida

a
volume partikel

Pengaruh Dinding
Faktor koreksi Fs :

2..25
D
a. laminar : 1
Dc

- 12 -
Operasi Teknik Kimia I

1,5
D
b. turbulen : 1
Dc

D = diameter partikel
Dc = diameter container

GERAK DUA DIMENSI (VERTIKAL + HORISONTAL)

1. Komponen horizontal
x
dv h
F m
dt

y
dv h
F fh m
dt
ka vh dv h
F fh m
v dt

Ff Ffv Av 2
fd vh dv h
. m
2 v dt

vh
Ffh

vv v

dv h Av 2 f d vh
(1)
dt 2m

2. Komponen vertical

dv v
F m
dt
dv v
G K a F fv m
dt

- 13 -
Operasi Teknik Kimia I

vv dv v
mg mg F m
s f
v dt

dv v s f D Avv
g v
.(2)
dt s 2m

v vv2 vh2 .(3)

dari persamaan 1,2,3 dapat dicari :

vv f1 t
v h f 2 t
v f 3 t
dx
vh
dt
x v h dt ; y v v dt

Untuk gerakan laminar.

c c
f
D
Re vD

c c
f
D
Re vD

c
Avv
vD h

dv h

dt 2m

dvh cvh A

dt 2Dm
c
Avv
vD h

dv v s
g
dt s 2m

- 14 -
Operasi Teknik Kimia I

dv v s c vh A
g
dt s 2 Dm

GERAK SATU DIMENSI TANPA PENGARUH GAYA BERAT

(TERJADI PADA KECEPATAN BESAR)

dv
F m
dt

dv
F f m
dt

Av 2
fD dv
m
2 dt

dv f D Av 2

dt 2m

karena Re vD maka v Re
D

2
d Re f D A Re
.
D dt 2 m D

d Re A
2
dt
f D Re 2 Dm

A
Re 00
d Re
2 Dm
t
Re
f D Re 2

2 ,105
d Re
Untuk
Re f D Re 2
telah dibuat grafik yaitu Fig 72 halaman 81

Untuk batas awal sekarang :

2 ,10 5 2 ,10 5
A d Re d Re
2 Dm
t
Re
f D Re 2

Rc o
f D Re 2
dibaca dari grafik

- 15 -
Operasi Teknik Kimia I

Untuk Gerak laminer : f D c / Re maka

A
Rc o Re
d Re 1 o d Re
2 Dm
t c 2
.
c Re Re
Re Re
Re

1 Re o
ln
c Re
2 Dm Re 0
t ln
Ac Re
.v 0 D


ln
2 Dm
t
Ac . vD

2 Dm v
t ln 0 persamaan umum laminar
Ac v

Untuk aliran laminar partikel berbentuk bola :

24
fD ; m D3s ; A D2
Re 6 4

apabila disubstitusikan ke dalam persamaan umum laminar aka didapat :

s D 2 v0
t ln persamaan untuk bola
18 v

Gerak sangat turbulen. (Re >>>)

f D diasumsikan berharga konstan

A
Rc o
1 d Re
2 Dm
t
fD
Re
Re 2

1 1 1

fD Re Re 0

2 Dm
t
A f D Dm vD v D
f f 0

- 16 -
Operasi Teknik Kimia I

2m 1 1
t gerak sangat turbulen
AfD v v0

Gerak sangat turbulen dan benda berbentuk bola :

f D 0,4 ; m D3s ; A D2
6 4

apabila dimasukan ke dalam persamaan umum akan didapat :

3 sD 1 1
t
f v v 0

GERAK SATU DIMENDI DALAM MEDAN GRAVITASI.

Gerakan merupakan gerak jatuh (vertical)

Ff dv
F m
dt
ka dv
G K a F f m
dt

2
m f D Av dv
mg g m
s 2 dt
v

dv s f Av 2
g D
G
dt s 2 m

vD Re
Re maka v sehingga persamaan berubah menjadi
D

2
Re
f D A
d Re s
. g D
D dt s 2m

d Re s A 2
. g f D Re 2
D dt s 2 Dm

- 17 -
Operasi Teknik Kimia I

A d Re
dt
2Dm 2 g s mD 2
f D Re
2

s 2
A

A d Re
dt
2Dm f D Re 2

2 g s mD 2
dengan
s 2 A

A Re
d Re
2Dm
t f
Re0 D Re
2

Bentuk gerak laminar, f D c / Re

A Re
d Re
2Dm
t f
Re0 D Re
2

1 c Re 0
ln
c c Re

1 c v 0 D /
ln
c c vD /

4 gD s
vm
3 f D

Untuk aliran laminar rumus di atas berubah menjadi :

gD 2
vm s
18
24

s gD 2 18
vm
c 24

s gD 2 3
cv m
c 4

3
cvm
4

- 18 -
Operasi Teknik Kimia I

s f Av 2 dv
g D 0
s 2m dt
2 gm
v m s
s Df D

2 gm
s
s A c
v D /
m
2 gmD
v m s
s Ac

2 g s mD 2
.
s 2 A cD
2 g s mD 2 Dc
vm
s A2

Dc Dc
vm v0
At 1
ln
2 Dm c Dc Dc
v v
m
At 1 v m v0
ln
2 Dm c v m v

2 Dm v m v0
t ln laminar, satu dimensi
Ac v m v

s D 2 v m v0
t ln
18 v m v

Untuk gerak sangat turbulen, f D = tetap

4 gD s
vm
3 f D

A d Re
dt
2 Dm f D Re 2

A Re
d Re
2 Dm
t f
Re 0 D Re
2

- 19 -
Operasi Teknik Kimia I

A Re
d Re
2 Dm
t
Re 0 ( FD Re).( FD Re)
Re Re
1 d Re 1 d Re

2

Re 0 FD Re

2

Re 0 FD Re

1 FD Re 1 FD Re
ln ln
2 f D FD Re 0 2 f D FD Re 0

1
ln

FD Re FD Re 0


2 f D
FD Re 0 FD Re
4 gD s
fD
3 v m2

4 gD s 1 vD
f D Re
3 vm

2 g s mD 2

s 2 A

2 s gD 2 2 mDf D

3 f D 3 s 2 A

2 2 mD
v m2 fD
3 s 2 A

2 g s mD 2 2 s 2 A
12
1 vD
f D Re
s 2 A 3 2 mD vm
2 s 2 A vD

3 2 mD v m

2 s AD v

3m v m

2 s AD v 2 s AD v0




A 3m vm 3m vm
ln
1

2 Dm 2 f D
2 s AD v0

2 s AD v
3m v m 3m v m

- 20 -
Operasi Teknik Kimia I

A 1 v v v m v0
t ln m
2 Dm 2 f D v m v v m v0

D 3 D 3
mbola s ; Abola
6 4

kalau gerak ke atas => v negative, maka Re juga negative

A 1 v v v m
t arctg 0 2
2 Dm 2 f D
v0 v v m

Untuk gerak ke atas lalu ke bawah, gerak dibagi menjadi dua, mula-mula dipakai rumus
gerak ke atas setelah berhenti dipakai rumus gerak ke bawah dengan v0 0.

- 21 -