You are on page 1of 6

KONSEP MOTIVASI DASAR

Apakah Motivasi itu?

Motivasi: Kesediaan untuk berupaya demi tujuan organisasi, yang dikondisikan


oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individual.

~ Bila seseorang termotivasi maka ia mencoba sekuat tenaga. Upaya yang


diperlukan adalah upaya yang konsisten dan diarahkan pada tujuan organisasi.

~ Akhirnya, motivasi diperlakukan sebagai proses pemenuhan kebutuhan.

Kebutuhan: Suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu


tampak menarik.

Kebutuhan yang tidak terpuaskan menciptakan tegangan yang merangsang


dorongan dalam diri individu motivasi.

Teori Dini Motivasi


Ada 3 teori spesifik tentang motivasi yang dikenal sejak awal, Yaitu: teori hirarki
kebutuhan, teori X dan Y, dan teori motivasi-hygiene
Teori yang paling dikenal adalah hirarki kebutuhan Maslow.

Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)


Di dalam diri semua manusia ada 5 jenjang kebutuhan:
1. Fisiologis: rasa lapar, haus, pakaian, seks, dan kebutuhan ragawi lainnya.
2. Keamanan: Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik
dan emosional.
3. Sosial: mencakup kasih sayang, rasa dimiliki, diterima baik, dan persahabatan.
4. Penghargaan: mencakup faktor rasa hormat internal, seperti harga diri, otonomi
dan prestasi. Faktor hormat eksternal, seperti: status, pengakuan dan
perhatian.
5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu wujudkan,
mencakup, pertumbuhan, potensi dan pemenuhan diri.

Kebutuhan low-order: kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal (mis:


kebutuhan fisiologis dan keamanan).
Kebutuhan high-order: kebutuhan yang dipenuhi secara internal (kebutuhan
sosial, kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri).
Teori X dan Y (Mc Gregor)
dua pandangan berbeda mengenai manusia.

Teori X: Pengandaian bahwa orang/karyawan tidak menyukai kerja,


malas, tidak menyukai tanggung jawab sehingga harus
dipaksa agar berprestasi.

Teori Y: Pengandaian bahwa orang/karyawan menyukai kerja, kreatif,


berusaha bertanggung jawab dan dapat menjalankan
pengarahan diri.

Untuk mereka yang termasuk dalam teori X dan Y cara memotivasinya


ber beda2.

Teori Motivasi-Hygiene (Teori Dua Faktor)

-Sikap seseorang terhadap pekerjaan bisa sangat menentukan


keberhasilannya.
Teori ini dikemukakan oleh Frederik Herzberg
Herzberg meneliti apa saja yang mengarah pada kepuasan, serta apa
saja yang mengarah pada ketidakpuasan.

Teori Motivasi-Hygiene (Teori Dua Faktor)

-Sikap seseorang terhadap pekerjaan bisa sangat menentukan


keberhasilannya.
Teori ini dikemukakan oleh Frederik Herzberg
Herzberg meneliti apa saja yang mengarah pada kepuasan, serta apa
saja yang mengarah pada ketidakpuasan.

Pandangan Tradisional:

Kepuasan Ketidakpuasan

Pandangan Herzberg:

Kepuasan Tdk. Ada Kepuasan


Tdk. Ada Ketidakpuasan
Ketidakpuasan

Faktor-faktor yang mengantar pada kepuasan terpisah dengan faktor-


faktor yang mengantar pada ketidakpuasan

~Faktor-faktor yang mengarah pada kepuasan:

Prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan,


pertumbuhan.

~Faktor-faktor yang mengarah pada ketidakpuasan:

Kebijakan administrasi, pengawasan, kondisi kerja, gaji, hubungan


dengan rekan kerja, hubungan dengan bawahan, keamanan dsb.

-- Faktor-faktor intrinsik dihubungkan dengan kepuasan kerja.


Sementara factor ekstrinsik berkaitan dengan ketidapuasan kerja.

Teori Kontemporer tentang Motivasi

a. Teori ERG (Alderfer)

Clayton Alderfer mencoba merevisi teori hierarkhi kebutuhannya


Maslow:
- Ada 3 kelompok kebutuhan inti: eksistensi (existence), saling
terhubung (relatedness) dan pertumbuhan (growth).
~ Eksitensi: pemberian persyaratan eksistensi materiil dasar kita,
(sama dengan kebutuhan fisiologis dan keamanan).
~ Relatedness: keinginan untuk memelihara hubungan antar pribadi.
Hasrat sosial dan status menuntut interaksi dengan orang lain
(seperti kebutuhan sosial dan kebutuhan penghargaan di Maslow).
~ Growth: hasrat intrinsik untuk perkembangan pribadi (tercakup
dalam kebutuhan aktualisasi diri dlm teori Maslow).

Perbedaan dengan teori Maslow:


Beberapa tingkatan kebutuhan bisa beroperasi sekaligus.
Kebutuhan low order yang terpuaskan mengantar untuk memenuhi
kebutuhan dengan tingkatan yang lebih tinggi.
Bila pemenuhan tingkat kebutuhan lebih tinggi terhalang maka akan
meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang lebih rendah.
Misal, ketidak mampuan dalam memuaskan kebutuhan akan interaksi
sosial akan meningkatkan keinginan memiliki uang lebih banyak atau
kondisi kerja yang lebih baik.

b. Teori Kebutuhan McClelland


Teori ini memfokuskan pada 3 kebutuhan: prestasi (achievement),
kekuasaan (power), dan afiliasi (hubungan keakraban).
~prestasi (achievement): dorongan untuk berprestasi melebihi
standar yang ditentukan, dorongan untuk mengungguli yang lain
selalu mengejar kesuksesan.
~ kekuasaan (power): kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku seperti yang ia kehendaki. (mengendalikan orang lain).
~ Kebutuhan afiliasi: kebutuhan untuk selalu berhubungan dengan
orang lain secara akrab, ramah, saling menyenangkan.

c.Teori Goal Setting (Edwin Locke)


Menyatakan bahwa tujuan yang khusus dan spesifik akan
menghantar ke kinerja yang lebih tinggi.
Tujuan yang sulit dan khusus akan menghasilkan tingkat keluaran
yang lebih tinggi dari pada tujuan umum dan biasa-biasa saja
(berusaha sebaik-baiknya). Orang yang telah menetapkan tujuan
tertentu (sulit) akan mempunyai tingkat upaya tinggi hingga bisa
mencapainya.

d.Teori Penguatan (Reinforcement)


Perilaku merupakan fungsi dari konsekuensinya.
Teori ini mengabaikan keadaan internal individu, semata-mata hanya
memusatkan pada apa yang terjadi pada seseorang bila ia mengambil
suatu tindakan.

e. Teori Keadilan (Equity Theory)


Individu akan cenderung membandingkan masukan dan keluaran dari
pekerjaan mereka dengan masukan dan keluaran pekerjaan orang lain
dan kemudian meresponnya.

- ratio outcome: input < dibanding yang lain angry


- ratio outcome: input > dibanding yang lain quilty
Distributif : keadilan berdasar jml dan alokasi
imbalan antar indivd
Keadilan

Procedural:
Keadilan berdasarkan proses yang digunakan
utk menetapkan distribusi imbalan.

f. Teori Harapan (expectation)

Stress Kerja Karyawan

Adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir


dan kondisi seseorang.

Gejala stress menyangkut kesehatan phisik maupun mental. Orang yang mengalami
stress bisa menjadi nervous, kekuatiran berlebihan, mudah marah, agresif dan
tidak dapat relaks. Kemudian akan melarikan diri pada minum alcohol atau
merokok berlebihan. Gejala penyakit phisik yang menyertai diantaranya:
gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi dan sulit tidur.

Penyebab Stres
Kondisi yang menyebabkan stress disebut stressor. Biasanya karyawan mengalami
stress karena kombinasi stressor.

On the job

Stressor

Off the job

Kondisi kerja sebagai stressor:


1. Beban kerja berlebihan
2. Tekanan waktu kerja
3. Iklim politis tidak aman
4. Umpan balik tidak memadai
5. Ambiquitas peran

Off the job stressor:


1. Kekuatiran financial
2. Masalah keluarga
3. Masalah perkawinan (perceraian)
4. Perpindahan tempat tinggal dsb.

You might also like