Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Abu Bakar As Siddiq
1
Pada tahun 634M ia meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk
menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang
ditimbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang tidak mau tunduk lagi
kepada kepemerintahan madinah. Mereka menganggap perjanjian yang
dibuat dengan nabi Muhammad dengan sendirinya batal setelah nabi
wafat. Karena itu, mereka menantang Abu bakar. Karena sikap
keraskepala dan penentangan mereka yang dapat membahayakan
agama,dan pemerintahan, Abu bakar menyelesaikan persoalan ini dengan
apa yang disebut perang riddah (perang melawan kemurtadan).2[3]
3
bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk bermusyawarah seperti
nabi Muhammad dulu.
Setelah menyelesaikan perang dalam negeri, barulah Abu bakar
mengirim kekuatan ke luar arabiah.khalid bin walid dikirim ke irak dan
dapat menguasai Al-Hirah ditahun 634M ke Syiriah dikirim ekspedisi
dibawah pimpinan 4 jendral yaitu Abu Ubaida, Amr ibnAsh, yazid ibn Abi
Sufian dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan di pimpin oleh Usamah yang
masih berusia18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn Walid
diperintahkan meninggalkan Irak untuk pergi ke Syiria.
Abu bakar meninggal dunia, sementara barisan pasukan depan
sedang mengancam palestina, irak dan kerajaan Hirah. Ia digantikan oleh
tangan kanannya yaitu Umar bin Khatab.
Dimasa pemerintahan khalifah pertama yaitu Abu Bakar Asidik
masih terdapat pertentangan dan perselisihan antara Negara islam dan
sisa-sisa tabilah arab yang masih berpegang teguh pada warisan jahiliyah.
Namun demikian, kegiatan (proses) pengaturan menejemen
pemerintahan khalifah Abu Bakar telah dimulai.
Dalam menejemen pemerintahan yang terpusat, kekuasaan khalifah
dibatasi pada penegakan keadilan diantara manusia, penciptaan stabilitas
keamanan, system pertahanan, dan pemilihan pegawaidan pendelegasian
tugas diantara sahabat dan kegiatan musyawarah dengan mereka.
Khalifah Abu Bakar senantiasa melakukan infestigasi dan pengawasan
terhadap kinerja pegawainya. Abu Bakar ash Sidiq juga berperan dalam
pelestarian teks-teks tertulis al Quran. Dikatakan bahwa setelah
kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah dalam perang
Ridda, banyak penghafal al Quran yang ikut tewas dalam pertempuran.
Abu Bakar ash Sidiq lantas meminta Umar bin Khattab untuk
mengumpulkan koleksi dari al Quran. Setelah lengkap koleksi ini, yang
dikumpulkan dari para penghafal al Quran dan tulisan-tulisan yang
terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, oleh
sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, kemudian disimpan
oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan juga istri dari Nabi
Muhammad saw. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman bin
Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Quran hingga yang
dikenal hingga saat ini.
Ibrah dari kisah khalifah Abu Bakar ash Shidiq, sebagai berikut :
1. Menciptakan stabilitas sosial dengan cara mengatasi orang-orang murtad
dan para pemberontak.
2. Menerima masukan dari orang lain demi kebaikan, hal ini ditunjukkan
dalam usaha pembukuan al Quran
3. Menyebarkan Islam dengan cara damai, karena selain dengan cara
perang, penyebaran agama Islam dapat dilakukan dengan dakwah dan
suri teladan yang baik.