Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Myoma uteri adalah tumor jinak otot rahim dengan komposisi jaringan ikat. Nama
lain : leiomioma uteri dan fibromioma uteri, pada mulanya tumbuh sebagai bibit kecil
didalam mimetrium dan lambat laun akan membesar. Frekuensi tumor sukar ditentukan
secara tepat karena tidak semua penderita dengan myoma uteri datang ketempat pengobatan
karena banyak diantara mereka yang tidak mempunyai keluhan apa-apa. Myoma uteri belum
pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche dan sekitar 10 % myoma uteri merupakan
penyakit pada alat-alat genetalia.
B. ETIOLOGI
Walaupun jelas myoma uteri berasal dari otot polos uterus, namun kurang diketahui
faktor-faktor yang menyebabkan tumbuhnya tumor dari otot-otot tersebut. Banyak peneliti
yang mengatakan teori stimulasi oleh estrogen, sebagai faktor etiologi dimana stimulasi
dengan estrogen ini mengakibatkan :
Namun teori ini banyak diragukan dengan alasan jika benar stimulasi dengan estrogen
menjadi penyebab timbulnya myoma uteri, mengapa tidak pada semua wanita dalam masa
reproduksi terdapat neoplasma ini, melainkan hanya 20 % saja.
Meyer dan De Sno mengusulkan teori Cell Nest atau teori Genito Blast, yang diperkuat
lagi oleh percobaan Meyer dan Lipsschutz yang menyebutkan bahwa terjadinya myoma uteri
itu tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada sel nest yang selanjutnya dapat
dirangsang terus menerus oleh estrogen ( Sarwono Prawirohardjo , 1982 ; 282).
C. PATOLOGI ANATOMI
Dikenal dua tempat myoma uteri yaitu pada serviks uteri hanya 1 3 % dan sisanya
pada korpus uteri. Myoma uteri dapat dibedakan sesuai dengan tempat dimana tumor tersebut
tumbuh, yaitu :
1) Myoma Submukosum
Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus, myoma ini kadang-
kadang dapat tumbuh terus dalam cavum uterus dan berhubungan dengan
dinding uterus dengan tangkai sebagai polip, kemudian dilahirkan melalui saluran
serviks dan sebagian kecil atau besar memasuki vagina yang disebut Myomgeburt.
2) Myoma Intramural
Myoma ini terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium sehingga dapat
menyebabkan pembesaran uterus.
3) Myoma Subserosum
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus,
diliputi oleh serosa. Myoma ini dapat tumbuh diantara kedua ligamentum latum menjadi
mioma intra ligamenter dan dapat tumbuh pula pada jaringan lain misalnya ligamentum
atau omentum dan apabila tangkainya terputus karena trombosis atau nekrosis, maka
mioma ini akan membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut Wandering / Parasitic
Fibroid.
Besar uterus tergantung kepada besar myoma masing-masing, berat uterus bisa sampai 5
kg atau lebih. Didalam uterus mungkin ada satu myoma, akan tetapi jumlahnya banyak
sekitar 5 sampai 30 saja, pernah ditemukan sebanyak 200 myoma dalam satu uterus.
Jika ada myoma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri, maka korpus tampak
bundar dan konsistensi padat dan bila terdapat banyak myoma maka uterus terlihat
seperti ada benjol-benjol dengan konsistensi padat, kadang kala bila terletak pada
dinding depan uterus myoma dapat menonjol kedepan, sehingga sering menimbulkan
keluhan miksi. Myoma uteri lebih banyak ditemukan pada multipara atau pada wanita
infertilitas relatif, tidak jelas apa yang menyebabkan infertilitas itu. Myoma uteri jarang
ditemukan pada wanita dibawah umur 40 tahun keatas.
D. PATHWAY
E. MENIFESTASI KLINIS
Gejala klinik mioma uteri adalah:
(Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG, 1998, hal 410 411)
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. MIOMEKTOMI
Pengertian miomektomi
Miomektomi adalah sebuah operasi dilakukan untuk mengangkat tumor jinak yang
disebut mioma uteri. Mioma uteri sering menyebabkan rasa sakit dan perdarahan
menstruasi yang berlebihan. Keberadaan miom juga dapat menganggu kesuburan. Mioma
uteri bertangkai dan keluar dari rahim dan menimbulkan infeksi, hal ini dapat
menimbulkan ketidaknyamanan dan memerlukan tindakan pembedahan, Pada wanita usia
lanjut dapat dilakukan histerektomi ( pengangkatan rahim ), namun pada usia subur dapat
dilakukan miomektomi.
Pengangkatan mioma uteri bisa dilakukan dengan salah satu tindakan yaitu
laparoskopi. Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat
berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan
prosedur bedah di dalam rongga perut. Untuk melihat organ di dalam perut tersebut
digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas
untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas. Dokter bedah melakukan pembedahan
dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua
tangannya.
2. JENIS-JENIS MIOMEKTOMI
Jenis miomektomi dilakukan tergantung pada jenis, ukuran, jumlah dan lokasi mioma uteri,
beberapa prosedur miomektomi, yakni :
1. Miomektomi perut
Pengangkatan mioma uteri dengan melakukan sayaran besar
pada daerah perut. Sayatan dapat dilakukan mengunakan laser dengan perdarahan yang
minimal dan pada umumnya sayatan dilakukan secara horizontal namun pada beberapa
kasus membutuhkan sayatan vertikal. Kelemahan dari miomektomi perut adalah bahwa
diperlukan waktu lebih lama untuk pulih.
2. Laparoskopi miomektomi
Prosedur pengangkatan mioma ueteri dengan mengunakan alat laparoskopi yaitu alat
yang disertai dengan fiber optik dan alat bedah sehingga hanya memerlukan sayatan
kecil pada perut. Olehkarena sayatan yang dihasilkan kecil, maka proses
penyembuhannya lebih cepat dibandingkan dengan prosedur miomektomi perut.
3. Miomektomi histeroskopi
Prosedur pengangkatan mioma utei melalui leher rahim yang dilebarkan sehingga tidak
memerlukan sayatan pada perut. Alat yang digunakan disebbut resektoskop yang
merupakan histeroskopi yang dilengkapi loop kawat untuk memotong mioma sehingga
mioma dapat dikeluarkan melalui vagina.
1. Pendarahan
2. Gumpalan darah
3. Infeksi pasien yang mengalami infeksi akan diberikan obat obatan dan akan
diamati selama hingga enam minggu ke depan, di mana pasien akan diminta untuk
melakukan follow up secara rutin pada dokter.
Di sisi lain, beberapa tanda dan gejala yang biasa dialami oleh pasien setelah menjalani bedah
pengangkatan fibroid yaitu:
1. Keam
2. Pendarahan ringan atau bercak bercak darah
Tetapi, resiko dan komplikasi yang lebih besar untuk terjadi teryata berhubungan dengan
prosedur miomektomi abdomen. Beberapa resiko tersebut di antaranya yaitu:
G. DIAKNOSA KEPERAWATAN
Tujuan :
Rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi (TTV normal, tidak ada peningkatan leukosit).
Intervensi :
Tujuan :
Tidak terjadi konstipasi
Kriteria hasil :
Peristaltik usus normal (5-35 kali per menit), pasien akan menunjukkan pola climinasi
biasanya.
Intervensi :
Tujuan :
Pasien mengetahui tentang efek sawing dari operasinya.
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tinjau ulang efek prosedur pembedahan dan harapan pada masa dating.
Diskusikan dengan lengkap masalah yang diantisipasi selama masa penyembuhan.
Diskusikan melakukan kembali aktifitas
Identifikasi keterbatasan individu
Kaji anjuran untuk memulai koitus seksual
Identifikasi kebutuhan diet
Dorong minum obat yang diberikan secara rutinIdentifikasi tanda atau gejala yang
memerlukan evaluasi medis.
DAFTAR PUSTAKA
Gupta JK, Sinha A, Lumsden MA, Hickey M. Uterine artery embolization for symptomatic
uterine fibroids. Cochrane Database Syst Rev. 2014;12:CD005073. PMID: 25541260
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25541260