You are on page 1of 8

18 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA)


TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK TRAKEA DAN PARU-PARU MENCIT (MUS
MUSCULUS) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK

The Effects of Mangosteen Rind Extract (Garcinia mangostana) to Histological Picture of Trachea and
Lungs in Mice (Mus musculus) which Exposed by Cigarette Smoke

Oleh: Cahaya Utami, drh Tri Harjana, M.P, Sukiya, M.Si


Jurusan Pendidikan Biologi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Karangmalang Yogyakarta 55281
Email: cahayapucino@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit buah
manggis (Garcinia mangostana) terhadap gambaran histologik trakea dan paru-paru mencit (Mus
musculus) yang terpapar asap rokok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Terdiri dari 5
kelompok yaitu kontrol negatif (KI), kontrol positif (KII) dan kelompok perlakuan yang masing-masing
menggunakan variasi dosis ekstrak kulit buah manggis 280 mg/KgBB (KIII) ,560 mg/KgBB (KIV) dan
840 mg/KgBB (KIV) yang diberikan per oral kepada mencit yang terpapar asap rokok dari 2 batang
rokok perhari selama 30 hari. Variabel yang diamati adalah kerusakan histologik trakea dan paru-paru.
Parameter kerusakan histologik meliputi jumlah sel epitel trakea dan deskripsi gambaran histologik paru-
paru mencit akibat perlakuan. Data hasil pengamatan histologik trakea dianalisis dengan Kruskal Wallis
untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati (p 0,05) dan pada pengamatan
histologik paru-paru dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan ekstrak kulit buah
manggis berpengaruh menurunkan jumlah kerusakan sel epitel trakea mencit yang terpapar asap rokok.
Ekstrak kulit buah manggis tidak berpengaruh pada gambaran histologik paru-paru mencit yang terpapar
asap rokok.

Kata Kunci : ekstrak kulit buah manggis, kerusakan sel epitel trakea, paru-paru, mencit, asap rokok.

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of mangosteen rind extract (Garcinia mangostana)
to the histological picture trachea and lungs of mice (Mus musculus) were exposed to smoke. This study
is an experimental research. Consists of 5 groups: negative control (KI), a positive control (KII) and
treatment groups, each of which uses a variation of doses of extract of mangosteen rind 280 mg / KgBW
(KIII), 560 mg / KgBW (KIV) and 840 mg / KgBW (KIV) administered orally to mice exposed to
cigarette from two cigarettes per day for 30 days. The variables measured were histological damage to the
trachea and lungs. The parameters include the number of histological damage the epithelial cells of the
trachea and a description of the histological picture of the lungs of mice because of mistreatment.
Histological observation data analyzed by Kruskal Wallis trachea to see the effect of the treatment of the
responses were observed (p 0.05) and in the lung histological observations were analyzed descriptively.
The result showed extracts of the mangosteen rind effect to reduce the amount of damage the tracheal
epithelial cells of mice exposed to cigarette smoke. Mangosteen rind extract has no effect on the
histological picture of the lungs of mice exposed to cigarette smoke.

Keywords: mangosteen rind extract, the epithelial cells of the trachea, lungs, mice, cigarette
smoke.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Cahaya Utami )19

PENDAHULUAN terluarnya, radikal bebas sangat reaktif


dan tidak stabil, sebagai usaha untuk
Buah manggis merupakan salah
mencapai kestabilannya radikal bebas
satu buah yang digemari oleh masyarakat
akan bereaksi dengan atom atau molekul
Indonesia yang mempunyai rasa manis
di sekitarnya untuk memperoleh
dan asam yang menyegarkan. Buah
pasangan elektron. Reaksi ini
manggis juga memiliki nilai gizi yang
berlangsung terus menerus dalam tubuh,
tinggi yaitu sebagai sumber vitamin dan
dan menimbulkan reaksi berantai yang
mineral. Secara umum masyarakat hanya
mampu merusak struktur sel dan apabila
mengkonsumsi buahnya saja dan
tidak dihentikan akan menimbulkan
cenderung membuang kulit buahnya.
berbagai penyakit.
Bagian tanaman yang sering dipakai
Menurut Jung, dkk (2006: 2077-
dalam pengobatan tradisional (diare,
2082) antioksidan adalah senyawa
disentri, eksim dan penyakit kulit
lainnya) adalah kulit buah. Menurut pemberi elektron yang dapat merendam
Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, dampak negatif radikal bebas.
Antioksidan ada yang diproduksi dalam
Indonesia telah memproduksi buah
tubuh ada juga yang diperoleh dari luar
manggis sebanyak 84.538 ton, sedangkan
tubuh. Produksi antioksidan dalam tubuh
bagian buahnya yang dikonsumsi hanya
semakin menurun ketika seseorang
20%-30%, sisanya berupa kulit yang
bertambah tua. Hal ini menyebabkan
dibuang sebanyak 59-67 ribu ton (Adinda
tubuh membutuhkan asupan yang kaya
Ayu dan Simon B.W, 2015: 113).
akan antioksidan dari luar tubuh
Kulit buah manggis yang
(antioksidan sekunder) salah satunya
terbuang ternyata mengandung senyawa
adalah ektrak kulit manggis.
antioksidan. Senyawa antioksidan yang
Diambilnya latar belakang
terkadung pada kulit buah manggis di
masalah di atas, diharapkan kulit buah
dominasi oleh senyawa fenol yaitu
manggis mampu dimanfaatkan untuk
xanton. Xanton pada kulit manggis
dibuat ekstrak yang mampu melawan
mempunyai senyawa turunan yang di
senyawa radikal bebas yang berasal dari
antaranya -mangostin, -mangosin, -
asap rokok, sehingga mampu
mangostin, Garcinone, Gartanin, dan 8-
menurunkan jumlah kerusakan jaringan
deoxygartanine . Senyawa turunan dari
trakea dan paru-paru mencit yang
xanton tersebut mempunyai gugus (OH)
terpapar asap rokok. Oleh sebab itu
yang mampu menetralkan zat radikal
peneliti Peneliti mengambil judul
bebas (Y.I.P Arry Miryanti, dkk, 2011:
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah
42).
Manggis (Garcinia mangostana) terhadap
Antioksidan adalah suatu
Gambaran Histologik Trakea dan Paru-
senyawa yang pada konsentrasi rendah
Paru Mencit (Mus musculus) yang
secara signifikan dapat menghambat atau
Terpapar Asap Rokok.
mencegah oksidasi substrat dalam reaksi
rantai. Antioksidan dapat melindungi sel-
METODE PENELITIAN
sel dari kerusakan yang disebabkan oleh
molekul tidak stabil yang dikenal sebagai Jenis Penelitian
radikal bebas (Halliwell and Whitemann, Jenis penelitian ini adalah penelitian
2004: 142). eksperimen dengan 2 kontrol dan 3 dosis yang
Radikal bebas adalah molekul berbeda sebagai perlakuan. Kelompok kontrol
yang mengandung satu atau lebih negatif adalah kelompok mencit tanpa perlakuan
elektron tidak berpasangan pada orbital apapun, kontrol positif adalah kelompok mencit
20 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017
yang dipapar asap rokok. Kelompok perlakuan a. KI : kontrol negatif yaitu
adalah kelompok yang dipapar asap rokok dan kelompok tanpa diberi perlakuan.
diberi ektrak 280 mg/KgBB, 560 mg/KgBB dan b. KII : kontrol positif yaitu
840 mg/KgBB. Setiap perlakuan terdiri dari 5 kelompok dengan paparan asap
pengulangan. rokok dari 2 batang rokok/hari
selama 15 menit.
Waktu dan Tempat Penelitian c. KIII : kelompok perlakuan
Penelitian dilakukan pada bulan Maret- dengan paparan asap rokok +
Juni 2016. Lokasi penelitian pemeliharaan tikus ekstrak kulit buah manggis
dilakukan di Animal House (Kebun Biologi dengan dosis 280 mg/KgBB
FMIPA UNY). Pembuatan ektrak kulit buah perhari.
manggis dan preparat histologik hati dan ginjal d. KIV : kelompok peralakuan
di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. dengan paparan asap rokok +
ekstrak kulit buah manggis
Sampel Penelitian dengan dosis 560 mg/KgBB
Sampel penelitian yang digunakan dalam perhari.
penelitian ini adalah 25 ekor mencit putih jantan e. KV : kelompok perlakuan
yang sudah dibagi menjadi 5 kandang dengan dengan paparan asap rokok +
berat tubuh rata-rata 29,18 gram. ekstrak kulit buah manggis
dengan dosis 840 mg/KgBB
perhari
Prosedur 3. Perlakuan pada Mencit
1. Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis a. Aklimatisasi tikus selama 1
a. Memotong kulit manggis tipis-tipis agar minggu.
proses pengeringan semakin cepat. b. Memelihara 25 ekor tikus yang
b. Menggiling kulit buah manggis yang dibagi dalam 5 kelompok, sesuai
telah kering hingga berbentuk serbuk. dengan penentuan dosis ekstrak
c. Serbuk ditimbang sebanyak 1 kg kulit manggis dan asap rokok
selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah dengan kode KI, KII, dan KIII,
maserasi. Pelarut ethanol 96% KIV dan KV.
ditambahkan hingga semua serbuk c. Setelah 30 hari, tikus dianestesi
terendam, maserasi dilakukan selama 48 selanjutnya dibedah untuk
jam. mengambil organ hati dan ginjal.
d. Hasil maserasi dipekatkan dengan rotary d. Organ trakea dan paru-paru
evaporator. diambil sebagian selanjutnya
e. Menimbang ektrak kulit buah manggis difiksasi dengan formalin 10%.
sebanyak dosis yang diperlukan yaitu 280 4. Pembuatan preparat Histologik
Pembuatan preparat histologik
mg/KgBB, 560 mg/KgBB, dan 840
mg/KgBB, selanjutnya dilarutkan ke organ trakea dan paru-paru dilakukan
dalam aquadesh hingga 150 ml dengan di Fakultas Kedokteran UGM
suspensor Tween dan PGA sebanyak 1- Yogyakarta.
2% dari berat ekstrak.
Teknik Analisis Data
2. Penentuan Dosis Ekstrak Kulit Buah Data yang diperoleh dari penghitungan
Manggis ukuran kerusakan epitel trakea menggunakan
Pembagian kelompok perlakuan Kruskal Wallis untuk mengetahui pengaruh dari
adalah sebagai berikut:
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Cahaya Utami )21

pemberian ekstrak kulit manggis yang berbeda yang dimaksud adalah gambaran sel yang
dosisnya pada taraf signifikan (p 0,05). mengalami kerusakan pada struktur trakea.
Data yang diperoleh diuji menggunakan Sel yang diamati yaitu sel yang
program Statistical Product and Service mengalami kerusakan. Sel yang mengalami
Solution (SPSS). Gambaran histologik paru- kerusakan yaitu pada sel epitel. Kerusakan sel
paru dianalisis secara deskriptif. yang sudah terhitung dianalisis menggunakan
analisis Kruskal wallis untuk mengetahui
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN adanya pengaruh dari pemberian ekstrak kulit
manggis terhadap gambaran histologik trakea
A. HASIL PENELITIAN mencit yang terpapar asap rokok.
Tabel. 1 menunjukkan kerusakan sel
1. Histologik Trakea
epitel trakea mencit pada kontrol negatif
adalah yang terendah. selanjutnya kerusakan
Tabel 1. Rata-rata jumlah Kerusakan Sel
Epitel Mencit yang Terpapar Asap tertinggi ada pada kelompok kontrol positif.
Rokok Selama 15 Menit dan Diberi Kelompok perlakuan dengan ekstrak kulit
Ekstrak Kulit Buah Manggis. buah manggis menujukkan penurunan jumlah
kerusakan sel epitel trakea mencit. Jumlah
Kadar Total Rerata kerusakan sel epitel paling rendah ada pada
ekstrak Kerusakan Sel Kerusakan kelompok dengan perlakuan ekstrak kulit
(Mg/Kgbb) Epitel (Tikus Sel Epitel
buah manggis dengan kadar 840mg/KgBB.
1- 5)
KI Kontrol 107,6 21,52
(-) Tabel 2. Hasil Analisis Kruskal Wallis Data
KII 210,58 42,12 Pengaruh Ekstrak Kulit Buah
Kontrol Manggis Terhadap Kerusakan Sel
(+) diberi Epitel Trakea Mencit Yang Terpapar
paparan Asap Rokok.
asap rokok
KIII (280 193,6 38,72 perlakuan N Mean Rank
mg/KgBB) Sel epitel kontrol(-) 5 4.10
dan
paparan kontrol(+) 5 16.10
asap rokok 280mg/kgbb 5 17.80
KIV (560 180,6 36,12
560mg/kgbb 5 16.10
mg/KgBB)
dan 840/kgbb 5 10.90
paparan Total 25
asap rokok
KV (840 156,6 31,32 selepitel
mg/KgBB) Chi-Square 11.880
dan
paparan df 4
asap rokok Asymp.
.018
Sig.
Pengamatan gambaran histologik trakea
mencit ini dilakukan di laboratorium Hasil analisis Kruskal Wallis terhadap
mikroskopi menggunakan mikroskop dengan kerusakan epitel trakea mencit. Asymp. Sig
perbesaran 100x yang dilihat langsung pada menunjukan angka 0.018 lebih kecil
monitor (TV). Gambaran hisologik trakea dibanding nilai kritis 0,05 yaitu nilai
signifikansinya lebih kecil dari nilai kritis
22 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017
0,05 hal ini bermakna perlakuan pemberian akibat usia sel, selanjutnya akan digantikan
ekstrak kulit buah manggis berpengaruh nyata oleh sel yang baru. Oleh sebab itu kontrol
terhadap penurunan jumlah kerusakan sel negatif diperlukan untuk menunjukkan bahwa
kontrol positif dan kelompok perlakuan,
epitel trakea mencit yang terpapar asap rokok.
kerusakan/ kematian sel epitel trakea bukan
Pada kolom Mean Rank, rata-rata terkecil berasal dari kerusakan akibat degeneratif
kerusakan sel epitel yaitu pada kelompok I organ tersebut, melainkan disebabkan oleh
yaitu kelompok kontrol negatif yaitu 4.10 sel dampak asap rokok yang dipaparkan.
sedangkan rerata kerusakan tetinggi adalah Hasil pengamatan menunjukkan jumlah
pada kelompok III yaitu 17,80 sel. kerusakan sel epitel pada kelompok kontrol
positif adalah yang tertinggi. Kerusakan sel
2. Histologik Paru-Paru tersebut disebabkan oleh perlakuan yang
hanya berupa paparan asap rokok. Sel epitel
Hasil pengamatan gambaran histologik yang mengalami kerusakan terjadi akibat asap
paru-paru pada KI, KII, KIII, KIV, dan KV rokok yang banyak mengandung radikal
tidak menunjukkan adanya perubahan pada bebas baik pada komponen tar maupun
gambaran histologiknya (normal), yaitu komponen gasnya. Radikal bebas yang
berasal dari asap rokok masuk ke dalam paru
alveoli normal dengan sel-sel epithelia alveoli
melalui saluran napas. Radikal bebas
berbentuk skuamous simpleks dan tidak menyerang membran plasma yang terdiri dari
mengalami hipertropi, hiperplasia ataupun komponen lipid dan komponen protein.
inflamasi. Alveoli tersusun oleh sel-sel Reaksi bebas pada lipid sering disebut sebagai
epitelia skuamus (sel alveolar/pneumosit tipe perokidasi lipid. Peroksidasi lipid
I dan II). Alveolus merupakan unit terminal menyebabkan kerusakan jaringan karena
pertukaran udara dengan percabangan sakus dapat menyebabkan kanker, penyakit
inflamasi, arteriosklerosis bahkan kematian
alveolaris yang memiliki rongga yang lebih
sel. Peroksidasi lipid merupakan reaksi
kecil jika dibandingkan dengan sakus berantai yang memberikan pasokan radikal
alveolaris (Samuelson, 2007). bebas secara terus menerus yang menginisiasi
peroksidasi lebih lanjut.
B. PEMBAHASAN Reaksi bebas pada protein menyebabkan
ikatan silang antar molekul protein, sifat
Sel epitel trakea mencit yang mengalami protein menjadi kaku dan mudah putus
kerusakan terjadi akibat asap rokok yang sehingga protein membran akan kehilangan
banyak mengandung radikal bebas baik pada fungsinya. Kedua reaksi tersebut mengubah
komponen tar maupun komponen gasnya. struktur membran sel. Radikal bebas dapat
Menurut Repine J et.al (1997: 156) komponen masuk ke dalam sel, selanjutnya merusak
dalam asap rokok dapat menghasilkan radikan komponen-komponen intraseluler seperti
Superperoksida (O2-), radikal Hidrogen sitoskeleton, organel dan DNA yang akan
Peroksida (H2O2), dan radikal Hidroksil berakhir pada kematian sel (nekrosis).
(OH), selain itu kandungan logam cadmium Nekrosis pada sel hati dapat diamati dengan
memicu terjadinya reaksi feton yang melihat perubahan pada inti sel berupa
menghasilkan radikal Hidroksil. Tar dalam piknosis, karioreksis dan kariolisis.
rokok juga mengandung ion besi yang dapat Kelompok mencit dengan perlakuan
mengkatalisa pembentukan radikal Peroksil paparan asap rokok dan ekstrak kulit buah
dan Hidrogen Peroksida. Trakea dan paru- manggis dengan dosis 840 mg/KgBB (KV)
paru dapat menjadi target utama senyawa menunjukkan hasil yang paling baik. Jumah
radikal bebas dalam asap rokok sehingga kematian sel pada kelompok KV mengalami
dapat menyebabkan lesi patologis paru-paru penurunan jumlah kerusakan sel epitel trakea
dan lerusakan sel epitel trakea (Thorley and dibanding kelompok III, dan IV. Keadaan ini
Teresa, 2007). dapat diartikan bahwa perlakuan ekstrak 840
Kelompok kontrol negatif dijadikan mg/KgBB mampu menurunkan jumlah
sebagai patokan kerusakan/ kematian sel kerusakan sel epitel trakea. Hal ini jelas
sebelum diberi perlakuan ekstrak dan rokok. membuktikan bahwa ekstrak kulit buah
Secara alami sel akan mengalami kerusakan manggis mampu bekerja sebagai antioksidan.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Cahaya Utami )23

Sesuai dengan Kosem (2007: 10) yang septum interalveolaris, bronkus dan BALT-
menyebutkan bahwa xanton terbukti nya tidak mengalami perubahan. Menurut
menghambat produksi radikal bebas. Bukti Aoshida dan Nagai (2003), jaringan paru-paru
adanya aktivitas antioksidan intraseluler normal mencit dapat mempunyai struktur
secara signifikan yang diukur dengan metode alveoli yang tersusun atas dua sel epitelia
DPPH. Hasil DPPH membuktikan bahwa yang berbeda, sel epitelium simpleks
ekstrak kulit buah manggis mampu (Pneumosit I) dan sel epitelium kuboid
menghambat 50 % pembentukan radikal dan (Pneumosit II). Pneumosit I menyusun 90%
juga mereduksi produksi senyawa radikal permukaan alveoli dan 7% jaringan
bebas dalam tubuh dengan menghambat parenkima paru-paru. Pneumosit II hanya
radikal Superperoksida serta menangkap menempati 10% permukaan alveoli dan 15%
radikal Hidroksil. jaringan parenkima paru-paru. Bronchus
Penurunan kerusakan diakibatkan associated lymphoid tissue (BALT)
kandungan ekstrak kulit buah terutama xanton merupakan jaringan imun berupa folikel atau
berikatan dengan radikal bebas dan membantu agregat limfosit mengandung sel limfosit T
dalam recovery sel. Gamma-mangostin dan dan sel B terdapat di sebelah bronkus
alfa-mangostin yang terkandung dalam kulit (Bienenstock and Robert, 2007).
manggis menunjukkan aktivitas scavenging Pada KIII, KIV, dan KV kelompok yang
radikal bebas. Xanton melawan radikal bebas diberi paparan asap rokok 2 batang per hari
dengan cara mendonorkan atom hydrogen dan diberi ekstrak kulit buah manggis dengan
dari gugus hidroksil (OH) kepada radikal dosis ekstrak 280 mg/KgBB, 560 mg/KgBB
bebas sehingga merubah radikal bebas dan 840mg/KgBB yang diberikan per oral per
menjadi lebih stabil (Rahmah, dkk.,2012: 80). hari selama 30 hari pada paru-paru mencit
Penelitian ini membuktikan bahwa terlihat BALT normal, tidak terjadi perubahan
kandungan dalam ekstrak kulit buah manggis histologik pada sel-sel limfosit di dalamnya
mampu menetralkan radikal bebas, sehingga dan alveoli juga normal.
zat radikal yang masuk ke dalam tubuh tidak Pada KII yaitu kelompok kontrol positif
mampu lagi merusak senyawa-senyawa dalam yang diberi perlakuan paparan asap rokok 2
sel. Hal ini menyebabkan kerusakan sel batang per hari tanpa diberi ekstrak kulit buah
tubuh, khususnya kerusakan sel epitel manggis juga tidak menunjukkan tanda-tanda
menjadi sangat berkurang. Semakin besar kerusakan maupun lesi histopatologis BALT
ekstrak kulit buah manggis yang diberikan, dan alveoli. Pada alveoli tidak ditemukan
jumlah kerusakan sel semakin kecil. Kadar infiltrasi sel radang, terutama makrofag pada
ekstrak kulit buah manggis 840 mg/KgBB septum interalveolaris. Hal tersebut
terbukti paling baik dalam menurunkan membuktikan bahwa ekstrak kulit buah
jumlah kerusakan sel epitel trakea mencit. manggis tidak berpengaruh pada gambaran
Hasil pengamatan gambaran histologik histologik paru-paru mencit.
paru-paru mencit pada KI, KII, KIII, KIV, Asap rokok mengandung reactive oxygen
dan KV tidak menunjukkan adanya perubahan species (ROS) dan reactive nitrogen species
pada gambaran histologiknya (normal), yaitu (RNS) berupa radikal superoksida, peroksida
alveoli normal dengan sel-sel epithelia alveoli hidroksil, radikal hidroksil dan peroksinitrit
berbentuk skuamous simpleks dan tidak yang dapat menginduksi terjadinya kerusakan
mengalami kerusakan, hipertropi, hiperplasia pada sel-sel epitelia alveolaris, stres oksidasi
ataupun inflamasi. Alveoli tersusun oleh sel- dan kematian sel pada jaringan paru-paru.
sel epitelia skuamus (sel alveolar/pneumosit Penelitian yang telah dilakukan berbeda
tipe I dan II). dengan dasar teori yang telah dijelaskan hal
KI yaitu kelompok kontrol negatif yang ini terjadi kemungkinan dikarenakan kondisi
tidak diberi perlakuan menunjukan gambaran paru-paru mencit yang sehat, dan waktu
sel normal tidak mengalami kerusakan, lesi, penelitian/waktu terkena paparan asap rokok
nekrosis maupun mitosis limfosit. Begitu pula yang tidak terlalu lama (Bienenstock and
pada KII, III dan IV dengan pemberian dosis Robert, 2007).
ekstrak kulit manggis dan paparan asap rokok Penelitian ini mengenai pemberian
menunjukan hasil yang sama. Dalam hal ini ekstrak kulit buah manggis tidak berpengaruh
parenkima paru-paru, termasuk alveoli,
24 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 2 Tahun 2017
terhadap gambaran histologik paru-paru Adinda Ayu Dyahnugraha, Simon Bambang
mencit yang terpapar asap rokok. Widjanarko. (2015). Pemberian Ekstrak
Bubuk Simlisia Kulit Manggis (Garcinia
SIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN mangostana L) Menurunkan Kadar
Glukosa Darah pada Tikus Putih (Rattu
Simpulan norvegicus) strain wistar Jantan kondisi
1. Pemberian ekstrak kulit buah manggis Hiperglikemik. Jurnal Pangan dan
memberikan pengaruh yang nyata (p 0,05) Agroindustri (Vol 3. No 1). Hl, 113-123.
terhadap pengurangan jumlah kerusakan sel
Aoshiba, K. and Nagai, A. (2003). Oxidative
epitel trakea mencit yang terpapar asap stress, cell death and other damag to
rokok, dosis yang paling berpengaruh untuk alveolar epithelial cells induced by
menurunkan jumlah ukuran kerusakan sel cigarette smoke. J. Tobacco Induced Dis.
epitel adalah 840 mg/KgBB. 1: 219-226.
2. Pemberian ekstrak kulit buah manggis tidak
memberikan pengaruh terhadap gambaran Bienenstock, J. and Robert, L.C. (2007)
Bronchus associated lymphoid tissues:
histologik paru-paru mencit yang terpapar
Inductive and Effector Tissues and Cells
asap rokok of the Mucosal Immune System.
University of Alabama, Birmingham,
USA. http//dx.doi.org diakses pada
Tanggal 20 Oktober 2016.
Saran
Halliwell, B. and Whiteman, M. (2004).
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Meansuring reactive species and
mengenai kandungan ekstrak kulit buah oxidative damage in vivo and cell
manggis selain sebagai antioksidan. culture. British Journal of
2. Perlu dilakukan penelitian mengenai faktor- Pharmacology, 142.
faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah
kerusakan pada gambaran histologik trakea Jung, H.A., Su, B.N., Keller, W.J., Mehta,
R.G.(2006). Antioxidant xanthones
mencit.
from the pericarp of Garcinia mangostana
3. Perlu dilakukan penelitian dalam waktu yang (Mangosteen), Journal
lebih lama untuk mengetahui pengaruh yang Agriculture Food Chemical 54(6): 2077-
nyata mengenai pemberian dosis ekstrak 2082.
kulit buah manggis terhadap gambaran
histologik paru-paru mencit yang terpapar Kosem, N., Ichikawa, K., Utsumi, H.,
asap rokok. Moongkarndi, P. (2012). In vivo toxicity
and antitumor activity of mangosteen
extract. Journal of Natural
Keterbatasan Medicine. 05/2012; DOI:10.

1. Pengamatan histologik trakea mencit hanya Arry Miryanti, Lanny Sapei, Kurniawan
terbatas pada penghitungan jumlah sel yang Budiono, Stephen Indra. (2011).
mengalami kerusakan yaitu pada sel epitel. Ekstraksi Antioksidan dari Kulit Buah
2. Pengamatan histologik paru-paru mencit Manggis (Garcinia mangostana). Thesis.
LPPM. Bandung: Universitas Katolik
hanya terbatas pada waktu pemaparan asap Parahyangan.
rokok selama 15 menit berdasarkan pada
lama habisnya rokok yang terbakar. Rahmah, A.S., Suharti & Subandi, (2012), Uji
Antibakteri dan Daya Inhibisi
Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
DAFTAR PUSTAKA mangostana L.) terhadap Aktivitas
Xantin Oksidase yang Diisolasi dari Air
Susu Sapi Segar. Malang:
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Cahaya Utami )25

Universitas Negeri Malang

Rahman, I. (2002) Oxidative stress, chromatin


remodeling and gene transcription
in inflammation and chronic lung
diseases. J. Bioch. Mol. Biol. 36: 95-
109.

Repine J, Bast A, Lankhorst I. (1997). Oxidative


Stress in Chronic Obstructive
Pulmonary Disease. Am J Respire Crit
Care Med.

Samuelson, D.A. (2007). Textbook of veterinary


histology 2nd edition. Saunders
Elsevier Inc., 11830 Westline Industrial
Drive St. Louis, Missouri, USA.

You might also like