You are on page 1of 7

3.

2 APLIKASI NANDA NOC NIC


No. NANDA NOC NIC
1. Gangg. Pola Napas b.d Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Napas Manajemen jalan napas
gangguan pengembangan paru Indikator: Aktifitas:
(jika pasien berada pada a. Tidak ada demam a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang
b. Tidak ada rasa terkecik
tahap lanjut yg mana kanker potensial
c. Frekuensi napas dbn
sudah menyerang organ vital ) d. Irama napas dbn b. Identifikasi masukan jalan nafas baik yang aktual ataupun
e. Bebas dari suara napas tambahan
potensial
c. Masukkan jalan nafas/ nasofaringeal sesuai kebutuhan
Status Pernapasan: Ventilasi
d. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya ventilasi yang turun
Indikator:
atau yang hilang dan catat adanya bunyi tambahan
a. Rata-rata Pernafasan dalam rentang yang
diharapkan e. Monitor pernafasan dan status oksigen.
b. Irama pernafasan dalam rentang yang
diharapkan
c. Kedalaman pernafasan Pemantauan tanda-tanda vital
d. Ekspansi dada yang simetris
Aktifitas:
e. Mudah bernafas
f. Ekpulsi udara a. Mengukur tekanan darah, denyut nadi, temperature, dan
g. Tidak ada penggunaan otot-otot bantu
status pernafasan, jika diperlukan
pernafasan
h. Tidak ada bunyi nafas b. Mencatat gejala dan turun naiknya tekanan darah
i. Tidak ada retraksi dada
c. Mebgukur tekanan darah ketika pasien berbaring, duduk,
dan berdiri, jika diperlukan

21
d. Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan
bandingkan, jika diperlukan
e. Mengukur tekanan darah, nadi, dan pernafasan sebelum,
selama, dan setelah beraktivitas, jika diperlukan
f. Memantau timbulnya dan mutu nadi
g. Dapatkan nadi apical dan radial scara stimultan dan catat
perbedaannya, jika diperlukan

2. Gangg. Rasa Nyaman : Nyeri Kontrol nyeri Manajemen nyeri


b.d Infeksi lokal serabut saraf Indikator: Aktifitas:
daerah panggul a. Menilai factor penyebab a. Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai
b. Recognize lamanya Nyeri dari lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
c. Penggunaan mengurangi nyeri dengan non intensitas dan penyebab.
analgesic b. Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk
d. Penggunaan analgesic yang tepat pasien yang tidak bisa mengkomunikasikannya secara
e. Gunakan tanda tanda vital memantau efektif
perawatan c. Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan
f. Laporkan tanda / gejala nyeri pada tenaga analgesic
kesehatan professional d. Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat
g. Menilai gejala dari nyeri menyatakan pengalamannya terhadap nyeri serta

22
h. Gunakan catatan nyeri dukungan dalam merespon nyeri
i. Laporkan bila nyeri terkontrol e. Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari
(tidur, nafsu makan, aktivitas, kesadaran, mood,
hubungan sosial, performance kerja dan melakukan
Tingkatan nyeri tanggung jawab sehari-hari)
Indikator: f. Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap nyeri
a. Melaporkan Nyeri kronik atau yang mengakibatkan cacat
b. Frekuensi nyeri g. Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya
c. Panjangnya episode nyeri dalam menilai efektifitas pengontrolan nyeri yang pernah
d. Ekspresi nyeri lisan dilakukan
e. Ekspresi wajah saat nyeri h. Menyediakan informasi tentang nyeri, contohnya
f. Melindungi bagian tubuh yang nyeri penyebab nyeri, bagaimana kejadiannya, mengantisipasi
g. Perubahan frekuensi nadi ketidaknyamanan terhadap prosedur
h. Perubahan Tekanan darah
i. Perubahan ukuran pupil Pemberian Analgesic
j. Kegelisahan Aktifitas:
a. Menentukan lokasi , karakteristik, mutu, dan intensitas
nyeri sebelum mengobati pasien
b. Periksa order/pesanan medis untuk obat, dosis, dan
frekuensi yang ditentukan analgesik

23
c. Cek riwayat alergi obat
d. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam pemilihan obat
penghilang sakit, rute, dan dosis, serta melibatkan pasien
dalam pemilihan tersebut
e. Tentukan jenis analgesik yang digunakan (narkotik, non
narkotik atau NSAID) berdasarkan tipe dan tingkat nyeri.
f. Tentukan analgesik yang cocok, rute pemberian dan
dosis optimal.
g. Utamakan pemberian secara IV dibanding IM sebagai
lokasi penyuntikan, jika mungkin
h. Hindari pemberian narkotik dan obat terlarang lainnya,
menurut agen protokol
i. Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian obat
narkotik dengan dosis pertama atau jika ada catatan luar
biasa.

3. Pemenuhan nutrisi kurang Status nutrisi : asupan makanan dan cairan Manajemen nutrisi
dari kebutuhan tubuh b.d Indikator: Aktifitas:
penurunan nafsu makan dan a. Intake makanan di mulut a. Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung
mual b. Intake di saluran makanan intake kalori harian, jika diperlukan

24
c. Intake cairan di mulut b. Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi
d. Intake cairan kebutuhan nutrisi harian
c. Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
d. Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan
budaya dan agama
e. Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
f. Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim
sebagai suplemen nutrisi
g. Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika
kekurangan air liur mengganggu proses menelan
h. Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
i. Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih
makanan
j. Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan

4. Defisit Vol. Cairan b.d Keseimbangan elektrolit dan asam basa Manajemen Cairan
perdarahan berulang Indikator: Aktifitas:
a. Denyut jantung : DBH* a. Timbang BB tiap hari

25
b. Irama jantung : DBH b. Hitung haluran
c. Pernapasan : DBH c. Pertahankan intake yang akurat
d. Irama napas : DBH d. Pasang kateter urin
e. Status kesadaran e. Monitor status hidrasi (seperti :kelebapan mukosa
f. Orientasi kognitif membrane, nadi)
g. Kekuatan otot f. Monitor TTV
g. Anjurkan klien untuk intake oral
Hidrasi
Indikator: Manajemen elektrolit
a. Pengeluaran urin : DBN Aktifitas:
b. Tekanan darah : DBN a. Monitor serum elektrolit tidak normal
c. Keringat b. Monitor manifestasi imbalance cairan
d. Hidrasi kulit c. Berikan cairan sesuai kebutuhan
e. Kelembaban membran mukosa d. Catat intake dan output secara adekuat
e. Berikan diet yang tepat untuk mengatasi imbalance
cairan
5. Risiko Tinggi infeksi b.d Status imun Pengendalian infeksi
penurunan leukosit Indikator: Aktifitas:
a. Ruam a. Gunakan alat-alat yang baru dan berbeda setiap akan
b. Gelembung pada kulit yang tidak keras melakukan tindakan keperawatan ke pasien

26
c. Keluarnya bau busuk b. jari klien untuk mencuci tangan sebagai gaya hidup sehat
d. Demam pribadi
e. Nyeri c. Instruksikan klien untuk mencuci tangan yang benar
f. Gejala pada pencernaan sesuai dengan yang telah diajarkan
d. Terapkan kewaspadaan universal
e. Bersihkan kulit pasien dengan pembersih antibakteri
f. Jaga dan lindungai area atau ruangan yang diindikasikan
dan digunakan untuk tindakan invasive, operasi dan gawat
darurat

27

You might also like