You are on page 1of 9

Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I

Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

EFEKTIFITAS POSISI JONGKOK DAN POSISI MIRING KIRI TERHADAP


PERCEPATAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU
PRIMIPARA DI BPM ENDANG SUMANINGDYAH KOTA KEDIRI

Harini Sweta Warna, Retno Palupi Yonni Siwi, Shanty Natalia


STIKes Surya Mitra Husada Kediri

ABSTRAK

Persalinan merupakan suatu proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Salah satu upaya yang dilakukan agar proses persalinan kala I
fase aktif lancar terutama pada ibu hamil yang usianya muda dan pada primipara adalah
mengarahkan posisi ibu sehingga terasa nyaman dan membantu mempercepat
pembukaan servik sertra penurunan kepala.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada perbedaan antara posisi jongkok
dan posisi miring kiri terhadap percepatan kemajuan persalinan kala I fase aktif pada ibu
primipara di BPM Endang Sumaningdyah kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian True Eksperiment dengan
rancangan post test only control group design. Populasi yang diambil adalah Semua ibu
inpartu primipara di BPM Endang Sumaningdyah kota Kediri. Sampel dipilih dengan
teknik Purposive sampling berjumlah 24 orang. Instrumen penelitian dengan
menggunakan partograf.
Dari total 24 responden, didapatkan sebagian besar responden diberi posisi
jongkok sebanyak 13 responden (54,17%), dan dari 24 responden sebagian besar
responden yang diberi posisi jongkok didapatkan seluruh responden mengalami proses
percepatan kemajuan persalinan kala I fase aktif yaitu 6 jam sebanyak 13 responden
(100%). Hasil analisis data dengan uji t-test Independet, pada derajat kemaknaan =
0,05 didapatkan hasil uji statistik dengan nilai signifikasi 0,000.
Kesimpulannya posisi jongkok lebih efektif terhadap percepatan kemajuan
persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara dibandingkan posisi miring kiri di BPM
Endang Sumaningdyah SST kota Kediri tahun 2014.
Kata Kunci: Persalinan, Posisi Persalinan, Ibu Primipara

168
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

THE EFFECTIVENESS OF SQUAT POSITION AND LEANING TO LEFT


POSITION TO ACCELARATE THE PROGRRES OF CHILDBIRTH ACTIVE
PHASE ON THE FIRST STAGE OF PRIMIPAROUS IN BPM ENDANG
SUMANINGDYAH KEDIRI CITY
Harini Sweta Warna, Retno Palupi Yonni Siwi, Shanty Natalia
STIKes Surya Mitra Husada Kediri

ABSTRACT
Childbirth is a process of opening and thinning of the cervix and the fetus down into
the birth canal. One of the efforts made in order to make the process of childbirth stage 1
active phase smoothly especially for younger pregnant women and primiparous . they
were directed for the position that feels comfortable and helps them to accelarate the
opening of the cervix and decrease head.
This study aims to determine the difference between a squat position and leaning
to left position to accelerate the progress of the active phase of the first stage of
primiparous in BPM Endang Sumaningdyah Kediri.
Method: This study uses True experimental research design with the design of
post-test only control group design. The population is all inpartu primiparous in BPM
Endang Sumaningdyah SST Kediri. Samples were selected by purposive sampling
technique amounts to 24 people. The research instrument using the partograph.
From all of the respondents, 13 respondents given squatting position, and from 24
respondents the majority of the respondents were given a squatting position obtained all
respondents got a process of accelerating the progress of the active phase of the first
stage of labour is 6 hours for 13 respondents (100%). The results of the data analysis
by t-test Independet, at = 0.05 significance level test showed statistical significance with
a value of 0.000.
In conclusion,squat position more effective to accelerate the progress of the active
phase of the first stage of labour in primiparous mothers than in the left lateral position in
BPM Endang Sumaningdyah SST Kediri 2014.

Keywords: childbirth, childbirth positions, primiparous

PENDAHULUAN Sebaliknya, peranan bidan


Persalinan merupakan suatu adalah untuk mendukung ibu dalam
proses membuka dan menipisnya pemilihan posisi apapun yang
serviks dan janin turun ke dalam jalan dipilihnya, menyarankan alternatif-
lahir. Persalinan dan kelahiran normal alternatif hanya apabila tindakan ibu
adalah proses pengeluaran janin yang tidak efektif atau membahayakan bagi
terjadi pada kehamilan cukup bulan dirinya sendiri atau bagi bayinya
(37-42 minggu), lahir spontan dengan (Yanti, 2010).
presentasi belakang kepala, tanpa Persalinan 95% berjalan normal
komplikasi baik ibu maupun janin dan spontan, tetapi dapat juga terjadi
(Sukarni, 2013) partus lama dan terlantar. Pertolongan
Persalinan dan kelahiran persalinan pada ibu primipara
merupakan suatu peristiwa yang memerlukan observasi yang lebih
normal, tanpa disadari dan mau tidak tepat dan ketat dibandingkan pada
mau harus berlangsung. Untuk multipara karena ibu belum
membantu ibu agar tetap tenang dan berpengalaman melahirkan, otot-otot
rileks sedapat mungkin bidan tidak jalan lahir masih kaku dan belum dapat
boleh memaksakan pemilihan posisi mengejan dengan baik (Varney, 2009).
yang diinginkan oleh ibu dalam Persalinan atau kelahiran
persalinannya. abnormal dapat disebabkan oleh
perpanjangan waktu persalinan.

169
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

Perpanjangan waktu persalinan ini pada saat leher rahim belum membuka
dapat terjadi pada kala I, II, dan kala seluruhnya dan penipisan leher rahim
III. Salah satunya angka mortalitas sudah teraba tipis, lunak, serta
janin sebesar 20%-30% disebabkan merenggang. Ibu mungkin merasa
oleh perpanjangan kala I, akibatnya atau bisa saja tidak merasakan
penurunan kepala lambat sehingga dorongan segera untuk mendorong
janin menjadi distress dan tidak (mengejan) bersama dengan kontraksi
menutup kemungkinan janin akan yang terjadi. Jumlah dan kecepatan
meninggal. turunnya bayi, kedudukan dan
Keberhasilan pelaksanaan posisisnya dalam panggul, akan
metode persalinan aktif di United menentukan apakah dorongan
Kingdom yakni sebesar 46% tersebut timbul segera atau timbul
mengalami percepatan kemajuan sesudah istirahat sejenak. Dengan
persalinan secara alamiah dengan berjalannya waktu atau pergantian
posisi jongkok, 29% posisi berdiri atau posisi ke posisi duduk tegak atau
jalan-jalan, 23%, posisi miring kiri, dan berjongkok, desakan untuk mengejan
9% posisi setengah duduk. Lebih dari akan menghilang atau meningkat.
200 bidan United Kingdom telah Keinginan mengejan ibu adalah reaksi
melaksanakan metode ini. tidak sadar terhadap tekanan bayi
Di Indonesia masih banyak pada dasar panggul.
ditemukan permasalahan saat Penelitian yang dilakukan Lasser
persalinan, diantaranya adalah kala I dan Keane menyimpulkan bahwa
fase aktif memanjang. Kala I atau di salah satu kebutuhan dasar ibu
sebut juga kala pembukaan yang bersalin yaitu aktifitas dan posisi yang
dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten salah menyebabkan ibu semakin putus
(pembukaan 0-3) dan fase aktif asa dan merasa tidak nyaman dalam
(pembukaan 4-10 cm). Pada ibu menghadapi persalinan, hal tersebut
primipara proses ini berlangsung dapat diatasi dengan mengambil
kurang lebih 18-20 jam karena tindakan-tindakan yang positif untuk
pematangan dan perlunakan serviks merubah kebiasaan atau merubah
memerlukan waktu lebih lama, fase setting tempat yang sudah ditentukan
laten pada ibu primipara berlangsung 6 seperti misalnya menyarankan agar
jam dan fase aktif berlangsung 14 jam ibu posisi jongkok, berdiri atau
(Nugroho, 2008). berjalan-jalan dan posisi lainnya yang
Berdasarkan studi pendahuluan membuat ibu merasa nyaman.
di BPM Endang Sumaningdyah kota Memberikan dukungan fisik dan
Kediri yang dilaksanakan tanggal 18 emosional dalam persalinan, atau
April 2014 sampai 02 Mei 2014, membantu keluarga untuk memberikan
didapatkan ibu primipara yang bersalin dukungan persalinan, bidan (petugas)
sebanyak 8 orang yang terdiri dari 3 harus melakukan itu semuanya
responden yang diposisikan miring kiri dengan cara yang bersifat sayang ibu
dan 5 responden dengan posisi meliputi aman, nyaman secara
jongkok. Dari 3 responden yang diberi emosional serta merasa didukung dan
posisi miring kiri, lama proses didengarkan, juga memastikan bahwa
persalinan kala I fase aktif 6 jam, ninformasi yang diberikan adekuat
sedangkan dari 5 responden yang serta dapat dipahami ibu (Yanti, 2010).
diberi posisi jongkok didapatkan Selain itu didalam proses
sebanyak 1 responden yang lama persalinan semua wanita juga akan
proses persalinan kala I fase aktif 6 mengalami nyeri meskipun reaksi yang
jam dan sebanyak 4 responden lama terjadi setiap individu berbeda. Nyeri
proses persalinan kala I fase aktif < 6 adalah rangsangan yang tidak
jam. Posisi jongkok dianggap lebih menyenangkan yang dapat
efektif dari posisi miring kiri karena menimbulkan kekhawatiran dan
170
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

biasanya karena tidak tau akan proses kemajuan persalinan kala I fase aktif
yang akan terjadi, sehingga pada ibu primipara di BPM Endang
menyebabkan ibu merasa takut dan Sumaningdyah kota Kediri. Tujuan
stres. Faktor lain proses persalinan khusus pada penelitian ini adalah
merupakan beban bagi ibu, hal ini mengidentifikasi posisi jongkok dan
merupakan stressor dimana respon posisi miring kiri persalinan kala I fase
stressor akan direspon tubuh berupa aktif serta menganalisis efektifitas
respon stres. Kecemasan pada ibu antara posisi jongkok dan posisi miring
bersalin disebabkan oleh faktor-faktor kiri terhadap percepatan kemajuan
psikososial seperti kebutuhan akan persalinan kala I fase aktif pada ibu
rasa aman dan nyaman (Sukarni, primipara di BPM Endang
2013). Sumaningdyah kota Kediri.
Adanya perasaan cemas atau
stres pada inpartu mempengaruhi METODE PENELITIAN
peningkatan hormon adrenalin yang Desain penelitian yang
dampaknya terhadap ibu, dimana digunakan adalah penelitian true
terjadi penurunan kontraksi uterus eksperiment dengan rancangan
sehingga pembukaan kala I fase aktif rangkaian waktu kelompok
lambat dapat mengakibatkan atonia pembanding atau posttest only control
uteri, perdarahan, infeksi, kelelahan group design. Populasi dalam
ibu dan shock. Sedangkan pada janin penelitian ini adalah semua ibu inpartu
mengakibatkan fetal distress (Penny. primipara di BPM Endang
S, 2008). Sumaningdyah kota Kediri. Sampel
Salah satu upaya yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagian ibu
agar proses persalinan kala I fase aktif inpartu primipara di BPM Endang
lancar terutama pada ibu hamil yang Sumaningdyah kota Kediri. Teknik
usianya muda dan pada primipara sampling yang digunakan adalah
adalah peran bidan menganjurkan purposive sampling. Lokasi penelitian
atau mengarahkan posisi ibu sehingga dilaksanakan di BPM Endang
terasa nyaman dan membantu Sumaningdyah Kota Kediri yang
mempercepat pembukaan servik sertra dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus
penurunan kepala (yanti, 2010). sampai dengan 21 September 2014.
Berdasarkan latar belakang di Pengolahan data dilakukan dengan
atas peneliti sangat tertarik untuk editing, coding, skoring dan tabulating.
melakukan penelitian tentang posisi- Teknik analisis data dilakukan dengan
posisi yang nyaman dan bisa menggunakan uji statistik t-test
membantu ibu primipara untuk Independent.
mempercepat kemajuan persalinan
kala I fase aktif sehingga tidak HASIL
terjadinya kala I fase aktif memanjang. A. Karakteristik Responden
Oleh karena itu peneliti memilih 1. Karakteristik Responden
penelitian yang berjudul Perbedaan Berdasarkan Umur
antara Posisi Jongkok dan Posisi Karakteristik responden
Miring Kiri terhadap Percepatan berdasarkan umur yang
Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif dilakukan di BPM Endang
pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah, SST Kota Kediri
Sumaningdyah kota Kediri. dapat dilihat pada diagram
berikut ini:
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum pada penelitian ini
adalah untuk mengetahui ada
perbedaan antara posisi jongkok dan
posisi miring kiri terhadap percepatan
171
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

USIA
3. Karakteristik Responden
Berdasarkan Pekerjaan
0%
Karakteristik responden
29%
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
di BPM Endang Sumaningdyah SST
71% kota Kediri dapat dilihat pada diagram
berikut ini:
Pekerjaan

20-25 tahun 26-35 tahun > 35 tahun

45.0%
Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi
55.0%
Responden Berdasarkan Usia di 0.0%
BPM Endang Sumaningdyah, SST kota
Kediri pada tgl 23 Agustus 2014 21
September 2014

Dari diagram 4.1 di atas Swasta PNS Tidak bekerja

diketahui bahwa dari 24 responden


didapatkan sebagian besar responden Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pekerjaan di
berusia 20-25 tahun yaitu sebanyak 17
BPM Endang Sumaningdyah SST kota
responden (71%). Kediri pada tanggal 23 Agustus 2014 21
September 2014
2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Dari diagram 4.3 di atas
Karakteristik responden diketahui bahwa dari 24 responden
berdasarkan pendidikan yang didapatkan sebagian besar responden
dilakukan di BPM Endang pekerjaanya Swasta yaitu sebanyak 16
Sumaningdyah SST kota Kediri dapat responden (55,0%).
dilihat pada diagram berikut ini:
PENDIDIKAN
B. Karakteristik Menurut Variabel
1. Frekuensi Posisi Jongkok dan
0.0%
Posisi Miring Kiri
15.0% 10.0%
Distribusi frekuensi antara posisi
jongkok dan posisi miring kiri di BPM
75.0% Endang Sumaningdyah SST kota
Kediri tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel silang berikut ini:

SD/MI SMP SMA Perguruan Tinggi Tabel 4.1 Tabel frekuensi Posisi
Jongkok dan Posisi Miring Kiri pada Ibu
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Primipara di BPM Endang Sumaningdyah
Responden Berdasarkan Pendidkan di SST tanggal 23 Agustus 2014 21
BPM Endang Sumaningdyah SST kota September 2014
Kediri pada tanggal 23 Agustus 2014 21 Total
Posisi
September 2014 No.
Bersalin Frek %
Posisi
Dari diagram 4.2 di atas 1. 13 54,17
Jongkok
diketahui bahwa dari 24 responden Posisi
didapatkan sebagian besar responden 2. Miring 11 45,83
berpedidikan SMA yaitu sebanyak 19 Kiri
responden (75,0%). Total 24 100

172
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas Berdasarkan tabel 4.3 dapat


diketahui bahwa dari 24 responden diketahui t-hitung < t-tabel yaitu 0,000
didapatkan sebagian besar responden < 0,05 sehingga H1 diterima dan H0
diberi posisi jongkok sebanyak 13 ditolak yang berarti bahwa posisi
responden (54,17%). jongkok lebih efektif terhadap
percepatan kemajuan persalinan kala I
2. Kemajuan Persalinan Kala I Fase fase aktif pada ibu primipara
Aktif dibandingkan posisi miring kiri di BPM
Karakteristik responden Endang Sumaningdyah SST kota
berdasarkan kemajuan persalinan kala Kediri tahun 2014.
I fase aktif di BPM Endang
Sumaningdyah SST kota Kediri tahun PEMBAHASAN
2014 dapat dilihat pada tabel berikut 1. Identifikasi Posisi Jongkok
ini: Persalinan Kala I Fase Aktif pada
Ibu Primipara.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan tabel 4.1
Berdasarkan kemajuan persalinan kala I menunjukkann bahwa dari 24
fase aktif pada ibu primipara di BPM responden didapatkan sebagian besar
Endang Sumaningdyah kota Kediri tanggal yaitu sebanyak 13 orang (54,17%)
23 Agustus 2014 14 September 2014 yang diberi posisi jongkok.
Kemajuan Posisi Posisi Miring Posisi jongkok sudah dikenal
No.
Persalinan Jongkok Kiri sebagai posisi yang alami. Biasanya
Kala I Fase Total Total ibu berjongkok di atas bantalan empuk
Aktif Frek (%) Frek (%)
1 Cepat 13 100 0 0
yang berguna menahan kepala dan
2 Lambat 0 100 11 100 tubuh bayi (Rohani, 2011).
Total 13 100 11 100 Posisi jongkok membantu
mempercepat kemajuan persalinan
Dari tabel 4.2 di atas diketahui dan mengurangi rasa nyeri. Posisi
bahwa dari 24 responden sebagian jongkok dapat membantu
besar responden yang diberi posisi memudahkan penurunan kepala janin,
jongkok didapatkan seluruh responden memperluas rongga panggul sebesar
mengalami proses percepatan 28% lebih besar pada pintu bawah
kemajuan persalinan kala I fase aktif panggul, memperkuat dorongan untuk
yaitu 6 jam sebanyak 13 responden meneran. Posisi jongkok dapat
(100%). memudahkan dalam pengosongan
kandung kemih. Jika kandung kemih
C. Uji Statistik penuh akan dapat memperlambat
1. Hasil Analisa Data penurunan bagian bawah janin
Uji statistik efektifitas posisi (Sumarah, 2009).
jongkokdan posisi miring kiri terhadap Begitu leher rahim sudah sangat
percepatan kemajuan persalinan kala I tipis, lunak, dan meregang, ibu
fase aktif pada ibu primipara di BPM mungkin merasa atau bisa saja tidak
Endang Sumaningdyah SST kota merasakan dorongan segera untuk
Kediri. mendorong (mengejan), bersama
Tabel 4.3 Hasil Uji statistik t-test dengan kontraksi yang terjadi. Jumlah
Independet dan kecepatan turunnya bayi,
No Variabel
t
t-tabel
kedudukan dan posisinya dalam
hitung panggul, akan menentukan apakah
Efektifitas posisi jongkok dorongan tersebut timbul segera atau
dan posisi miring kiri timbul sesudah istirahat sejenak.
terhadap percepatan
1
kemajuan persalinan
0 0,05 Dengan berjalannya waktu atau
kala I fase aktif pada ibu pergantian posisi ke posisi duduk
primipara dengan N = 24
173
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

tegak atau berjongkok, desakan untuk nafas dalam-dalam (dihirup lewat


mengejan akan menghilang atau hidung dan dihembuskan lewat mulut)
meningkat. Keinginan mengejan yang dengan ringan sampai dorongan ingin
dirasakan ibu adalah reaksi tidak sadar mengejan mereda. Tehnik ini tidak
terhadap tekanan bayi pada dasar menghilangkan dan mencegah
panggul (Simkin, 2008). dorongan yang kuat untuk mengejan,
Berdasarkan observasi yang hanya membuat ibu tidak
dilakukan, didapatkan hasil penelitian menambahkan kekuatan dorongan
sebagian besar responden diberikan mengejan secara sadar.
posisi jongkok. Hal ini disebabkan
adanya indikasi posisi jongkok yaitu 3. Analisis Efektifitas antara Posisi
effacement (penipisan leher rahim) Jongkok dan Posisi Miring Kiri
sudah sangat tipis, lunak dan terhadap Percepatan Kemajuan
meregang. Pada posis jongkok dapat Persalinan Kala I Fase Aktif pada
memperluas rongga panggul sebesar Ibu Primipara
28% lebih besar pada pintu bawah Berdasarkan tabel 4.2
panggul, serta menggunakan gaya menunjukkan bahwa sebagian besar
grafitasi bumi untuk membantu dari 13 responden yang diberi posisi
penurunan kepala (bagian terendah) jongkok didapatkan seluruh responden
bayi. mengalami percepatan kemajuan
persalinan kala I fase aktif 6 jam
2. Identifikasi Posisi Miring Kiri yaitu rata-rata 2-3 jam, sedangkan
Persalinan Kala I Fase Aktif pada seluruh responden yang diberi posisi
Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif miring kiri, lama proses kemajuan
Berdasarkan tabel 4.1 persalinan kala I fase aktif berlangsung
menunjukkann bahwa dari 24 selama > 6 jam yaitu rata-rata 7-8 jam.
responden didapatkan hampir Hasil analisis menggunakan t-test
setengahnya yaitu sebanyak 11 orang independen didapat nilai = 0,000 <
(45,83%) yang diberi posisi miring kiri. = 0,05, maka H0 ditolak dan H1
Posisi miring kiri mengharuskan diterima artinya posisi jongkok lebih
ibu berbaring miring ke kiri atau ke efektif terhadap percepatan kemajuan
kanan, salah satu kaki diangkat, persalinan kala I fase aktif pada ibu
sedang kaki lainnya dalam keadaan primipara dibandingkan dengan posisi
lurus atau ditumpuhkan diatas kaki miring kiri.
yang diluruskan (seperti memeluk Posisi jongkok sudah dikenal
guling). Posisi berbaring miring kiri sebagai posisi bersalin yang alami
dapat mengurangi penekanan pada yang dapat membantu proses
vena cava inferior sehingga dapat kemajuan persalinan karena
mengurangi kemungkinan terjadinya memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
hipoksia karena suplay oksigen tidak Berbagai keunggulan tersebut,
terganggu, dapat memberi suasana beberapa RS/Rumah Sakit Bersalin
rileks bagi ibu yang mengalami (RSB) di Indonesia menerapkan posisi
kecapekan dan dapat mencegah persalinan jongkok untuk membantu
terjadinya laserasi/ robekan jalan lahir pasiennya dalam proses kemajuan
(Sumarah, 2009). persalinan kala I dan karena posisi
Berdasarkan observasi yang jongkok lebih efektif mempercepat
dilakukan, didapatkan hasil penelitian proses kemajuan persalinan kala I fase
sebagian kecil responden diberikan aktif. Sedangkan kelemahan posisi
posisi miring kiri. Hal ini disebabkan jongkok dalam proses persalinan kala
effacement (penipisan leher rahim) II berpeluang membuat kepala bayi
masih tebal. Jika ibu mengalami cedera. Tubuh bayi yang berada di
desakan untuk mengejan yang terlalu jalan lahir bisa meluncur sedemikian
dini, ibu diposisikan miring kiri, tarik cepat, sehingga untuk menghindari
174
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

cedera tersebut, ketika ibu diposisikan proses persalinan > 6 jam,


jongkok harus diberi bantalan empuk sebanyak 11 orang 100 %.
yang berguna menahan kepala dan 3. Ibu yang diberi posisi jongkok lebih
tubuh bayi (Heru, 2009). efektif terhadap percepatan
Berdasarkan penelitian yang kemajuan persalinan kala I fase
dilakukan, Posisi jongkok dianggap aktif pada ibu primipara
lebih efektif dibandingkan posisi miring dibandingkan dengan posisi miring
kiri karena pada saat leher rahim kiri. Hal ini berdasarkan hasil
belum membuka seluruhnya dan analisis menggunakan t-test
penipisan leher rahim sudah teraba independent didapat nilai (0,000)
tipis, lunak, serta merenggang, ibu < ( 0,05), hal tersebut berarti
merasakan dorongan segera untuk bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
mengejan bersama dengan kontraksi sehingga posisi jongkoklebih efektif
yang terjadi, sehingga keinginan terhadap proses percepatan
mengejan ibu adalah reaksi tidak kemajuan persalinan kala I fase
sadar terhadap tekanan bayi pada aktif pada ibu primipara.
dasar panggul.
Tidak ada posisi melahirkan SARAN
yang paling baik. Posisi yang 1. Bagi Peneliti
dirasakan paling nyaman oleh ibu Dapat mengaplikasikan posisi
adalah hal yang terbaik. Namum untuk jongkok sebagai posisi yang efektif
membantu proses kemajuan untuk proses kemajuan persalinan
persalinan kala I fase aktif bidan kala I fase aktif
(petugas) akan meminta ibu 2. Bagi Responden
mengubah posisi agar persalinan Dapat memotivasi ibu dalam
berjalan lancar, tetapi atas dasar dan memilih posisi senyaman mungkin
kemauan ibu tanpa ada keterpaksaan. yaitu posisi yang lebih atau paling
Sedangkan keunggulan posisi efektif dapat mempercepat
miring kiri terhadap proses kemajuan kemajuan persalinan kala I fase
persalinan, peredaran darah balik ibu aktif.
bisa mengalir lancar. Pengiriman 3. Bagi Institusi Pendidikan
oksigen dalam darah dari ibu ke janin Hasil penelitian ini dapat menjadi
melalui plasenta juga tidak terganggu tambahan ilmu pengetahuan mata
karena tidak terlalu menekan vena kuliah askeb II.
cava inferior. Posisi melahirkan ini juga 4. Bagi Tenaga Kesehatan
sangat cocok bagi ibu yang merasa Sebagai masukan bagi para tenaga
nyeri di punggung atau kelelahan kesehatan khususnya para bidan
karena mencoba posisi yang lain. maupun pemerintah agar lebih
Tetapi posisi miring kiri proses meningkatkan pelayanannya dalam
pembukaan servik akan berlangsung bentuk menentukan atau
secara perlahan-lahan, sehingga mengarahkan posisi jongkok dalam
proses kemajuan persalinan berjalan asuhan persalinan tetapi harus
lambat tetap memperhatikan kondisi ibu
bersalin dan juga bayi.
KESIMPULAN DAN SARAN 5. Bagi peneliti selanjutnya
KESIMPULAN Sebagai bahan informasi atau
1. Ibu yang diberi posisi jongkok referensi bagi peneliti selanjutnya
didapatkan seluruhnya mengalami yang ingin meneliti pengaruh posisi-
kemajuan persalinan ( 6 jam) kala posisi persalinan yang lain dalam
I fase aktif yaitu sebanyak 13 orang mempengaruhi proses percepatan
(100 %). kemajuan persalinan kala I fase
2. Ibu yang diberi posisi miring kiri aktif.
didapatkan seluruhnya mengalami
175
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri

DAFTAR PUSTAKA Ratna, Q. 2014. 9 Bulan Menunggu Si


Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Buah Hati. Klaten : Cable Book
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta
: Rineka Cipta Setiawan , A. 2010. Metode Penelitian
Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Hidayat, A. Azis Alimul, 2010. Metode Medika
Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisis Data. Cetakan keempat. Simkin, Penny. 2008. Panduan
Jakarta: Salemba Medika. Lengkap Kehamilan, Melahirkan,
dan Bayi. Cetakan Pertama. Jakarta
Heru, E. 2009. Efektifitas Posisi : Arcan
Jongkok Terhadap Lama
Persalinan. http://nursing power Sukarni, Icesmi. 2013. Kehamilan,
2009.blogspot.com, diakses tanggal Persalinan, dan Nifas. Cetakan
7 Juli 2014 Pertama. Yogyakarta : Nuha
Medika
Kristini, F. 2009. Posisi dalam Proses
Persalinan Sumarah. 2009. Perawatan Ibu
http://bidan2009.blogspot.com, Bersalin (Asuhan Kehamilan Pada
diakses tanggal 6 Juli 2014 Ibu Bersalin). Yogyakarta :
Fitramaya
Minarni, H. 2010. Aplikasi Hypnosis
Dalam asuhan Kebidanan Utama, S. 2009. Efektifitas Posisi
Kehamilan dan Persalinan. Persalinan pada Proses Kemajuan
Yogyakarta : Gosyen Publishing Persalinan. http://bidan
2009.blogspot5.com, diakses
Nolan, Mary. 2009. Kehamilan dan tanggal 02 Juli 2014
Melahirkan. Jakarta: Arcan
Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu
Oxorn, H. 2010. Ilmu Kebidanan : Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Patologi & Fisiologi Persalinan. Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yogyakarta : YEM
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Jakarta: YBPSP. Kebidanan Persalinan. Cetakan
pertama. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.

176

You might also like