You are on page 1of 23

TUGAS : KOMUNIKASI KONSELING

SOLUSIO PLASENTA

Disusun Oleh :

Atika Fitriani

1615301047

PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN 2016/2017
Langkah - langkah dalam penatalaksanaan pada dasarnya jelas, akan tetapi
dalam pembahasan singkat mengenai langkah langkah tersebut mungkin akan
lebih memperjelas prosese pemikiran dalam proses klinis yang berorientasi pada
langkah ini. Kelompok membatasi hanya pada kasus Solusio Plasenta.
Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
Langkah 1 : pengkajian .
Pengkaian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisa data sehingga dapat diketahui masalah dan keadaan klien. Pada
langkah pertama ini ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Data data yang dikumpulkan meliputi :
1. Data subjektif
a. Biodata atau identitas klien dan suami
Yang perlu dikaji : nama, umur, agama, suku, pendidikan pekejaan dan
alamat Maksud pernyataan ini adalah untuk mengidentifikasi ( mengenal
klien )
b. Keluhan utama
Merupakan alasan utama klien untuk datang ke RS dan apa apa saja
yang dirasakan klien.
Kemungkinan yang ditemui : nyeri yang tiba tiba di perut,perdarahan
dengan nyeri intermitten atau menetap, keluar darah berwarna kehitaman
dan cair,
c. Riwayat perkawinan
Kemungkinan diketahui status perkawinan, umur waktu kawin, berapa
lama kawin baru hamil.
d. Riwayat menstruasi
Yang ditanyakan adalah HPHT untuk menentukan taksiran persalinan,
siklus, lama, banyaknya, bau, warna dan apakah nyeri waktu haid, serta
kapan mendapat haid pertama kalinya.
e. Riwayat obstetric yang lalu
Kehamilan yang lalu, kemungkinan klien pernah mengalami mual
muntah, perdarahan,
Persalinan yang lalu, kemungkinan klien pernah mengfalami
persalinan spontan atau dengan tindakan,persalinan aterm atau
posterm.
Nifas yang lalu, kemungkina adanya keadaan involusi uterus, lochea,
dan laktasi berjalan dengan normal atau disertai komplikasi.

f. Riwayat kehamilan sekarang


Kemungkinan klien merasa mual, muntah, perdarahan.
Kemungkinan kapan merasakan gerakan janin pertama kali.
Kemungkinan kapan terakhir kali merasakan gerakan janin yang
kuat dan semakin lama semakin hilang
Kemungkinan apakah ada pemeiksaan kehamilan pada tenaga
kesehatan, mendapatkan imunisasi TT dan tablet Fe.
Kemungkinan adanya tanda tanda persalinan : keluarnya blood
slem, keluar air- air, nyeri ponggang menjalar ke ari ari.

g. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu, kemugkinan klien pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, preeklampsi, mioma uteri, dan
mengalami operasi dinding rahim.
Riawayat kesehatan sekarang, kemungkina klien sedang menderita
penyakit jantung, hipertensi, preeklampsi, mioma uteri, dan penyakit
lainnya.

h. Riwayat kesehatan keluarga


Kemungkin adanya anggota kelurga yang menderita penyakit
keturunan, penyakit menular, riwayat kehamilan kembar.

i. Riwayat kontrasepsi
Kemungkinan klien pernah menggunakan alat kontrasepsi atau tidak.

j. Riwayat seksualitas
Kemungkina klien mengalami , apakah aktifitas nya normal atau ada
gangguan

k. Riwayat social, ekonomi, dan budaya


Kemungkinan hubungan klien dengan suami, keluarga dan masyarakat
baik, kemungkinan ekonomi yang kurang mencukupi, adanya kebudayaan
klien yang mempengaruhi kesehatan kehamilan dan persalinannya.

l. Riwayat spiritual
Kemungkinan klien melakukan ibadah agama dan kepercayaan nya dengan
baik, apakah selama kehamilannya klien menjadi sulit untuk beribadah.

m. Riwayat psikologis
Kemungkina adanya tanggapan klien dan keluarga yang baik terhadap
kehamilan dan persalinan ini. Kemungkinan klien dan suaminya
mengharapkan dan senang dengan kehamilan ini. Atau kemungkinan klien
cemas dan gelisah dengan kehamilannya.

n. Kebutuhan dasar
Kemungkinan pemenuhan kebutuhan bio psiko yang meliputi
pemenuhan nutrisi, proses eliminasi, aktifitas sehari hari, istirahat,
personal hygiene, dan kebiasan kebiasaan yang dapat mempengaruhi saat
hamil dan bersalin.

2. Data objektif
Data dikumpulkan melalui pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.
a. Pemeriksaan khusus
Secara teoritis kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum klien
baik, yang mencakup kesdaran, tekanan darah, nadi, nafas, suhu, tinggi
badan, berat badan dan keadaan umum.

b. Pemeriksaan khusus
Secara inspeksi, yaitu pemeriksaan pandang yang dimulai dari kepala
sampai kaki.
Yang dinilai adalah kemungkinan bentuk tubuh yang normal, pasien
tampak gelisah kebersihan kulit, rambut, muka, ,pasien terlihat
pucat,sianosis dan keringat dingin conjunctiva, sclera, hidung dan
telinga, mulut apakah ada caries dentis, stomatitis, karang gigi, leher
apakah ada pembesran kelenjar gondok,payudara apakah simetris
kiri dan kanan, keadaan putting susu menonjol atau tidak, colostrums
ada atau tidak, ,perut membesar tidak sesuai dengan tua kehamilan,
apakah ada bekas luka operasi, vulva apakah bersih ada bersih atau
tidak, oedema dan pengeluaran dari vagina. Anus apakah ada
haemoroid, ekstremitas atas dan bawah apakah ada kelainan.
Secara palpasi, dengan menggunakan cara Leopold, kemungkinan
yang ditemukan ialah :
Leopold I : tinggi fundus uteri dalam cm, pada fundus kemungkina
teraba bagian kepala, bokong atau lainnya.
Leopold II :pada dinding perut klien sebelah kiri atau kanan
kemungkinan teraba punggung, anggota gerak atau
bokong, kepala.
Lepold III :pada bagian terbawah kemungkinan teraba kepala,
bokong ataupun yang lainnya.
Leopold IV : tidak dilakukan

Hasil yang ditemukan : uterus teraba naik, uterus teraba tegang dan
keras seperti papan, nyeri tekan terutama ditempat plasenta.
Secara auskultasi, kemungkinan sulit terdengarnya bunyi jantung
janin karena uterus tegang. Bila denyut jantung janin terdengar
biasanya di atas 140 x/menit,kemudian turun dibawah 100 x/menit
dan akhirnya hilang biila plasenta yang terlepas dari sepertiganya.
Secara perkusi, kemungkinan reflek patella kiri dan kanan positif.
Pemeriksaan ukuran panggul
Kemungkinan normal dengan pengukuran jangka panggul pada
primigravida, dan menayakan riwayat persalinan yang lalu pada
multigravida.
Pemeriksaan tafsiran berat jani( TBJ )
Kemunkian berat janin normal, dengan menggunakan rumus :
( TFU dalam cm 13 ) x 155 Kemudian ditambah 375 untuk
lingkaran abdomen yang lebih dari 100 cm.
Pemeriksaan dalam
Teraba servik biasanya lebih terbuka atau masih tertutup. Kalau
servik sudah terbuka maka ketuban dapat teraba menonjol dan
tegang,baik sewaktu his maupun diluar his,kalau ketuban sudah
pecah dan plasenta sudah terlepas seluruhnya,plasenta ini akan turun
ke bawah dan pemeriksaan disebut prolapsus plasenta.

3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Darah : hemoglobin (Hb) anemi, pemeriksaan golongan darah,kalau
bisa cross match tets.
Urine : protein (+) dan reduksi (-),albumin (+) pada pemeriksaan
sedimen terdapat silinder dan lekosit
b. USG
Kemungkinan keadaan janin hidup, intra uteri, tunggal, lokasi plasenta
dan derajat kematangan plasenta.

c. Pemeriksaan Cardiotografi ( CTG )


Kemungkinan denyut jantung janin yang abnormal

Langkah 2 : interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalh atau
diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atau data data
yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Kata masalh dan
diagnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan
seperti diagnose, tapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam sebuah
rencana asuhan terhadap klien. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Diagnosa
yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan harus memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan yaitu :
1) Diakui dan telah disahkan profesi
2) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3) Memiliki cirri khas kebidanan
4) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
5) Didukung oleh Clinical Judgement dalam lingkup praktek kebidanan.
Berdasarkan kasus ini, maka kemungkinan interpretasi data yang timbul adalah :
a. Diagnosa kebidanan
Perdarahan pada kehamilan lanjut,
Dasar : HPHT,TP, pergerkan janin yang berkurang dari biasanya, DJJ
yang sulit didengar, uterus teraba naik dan tegang seperti papan, ketuban yang
teraba menonjol dan tegang pada saat pemeriksaan dalam.
b. Masalah
Kemungkinan masalah yang timbul adalah syok.
Dasar : perdarahan berwarna kehitaman secara tiba tiba serta nyeri
hebat pada abdomen.
c. Kebutuhan
1) Dukungan psikologi
Dasar : perdarahan dengan nyeri yang datang secara tiba-tiba
2) Kebersihan vulva,terutama dalam proses persalinan
Dasar : pencegahan infeksi,rasa nyaman
3) Hidrasi
Dasar : kebutuhan cairan terutama dalam proses persalinan meningkat
4) Pengosongan blass
Dasar : blass yang penuh akan menggaggu kontraksi uterus
5) Defekasi
Dasar : rectum yang penuh akan mengganggu proses penurunan bagian
terbawah janin
6) Rasa aman
Dasar : ibu dalam proses persalinan

Langkah III : Mengidentiffikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial


Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah di identifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan pencegahan
sambil mengamati klien,bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Kemungkinan diagnose atau masalah potensial yang timbul :
1) Potensial kematian ibu
Dasar : perdarahan disertai nyeri yang hebat yang datang secara tiba-tiba.
2) Potensial gawat janin
Dasar : Apabila sebagian kecil plasenta yang terlepas.
3) Potensial kematian janin : Apabila sebagian besar plasenta atau seluruhnya
terlepas,akan terjadi anoksia sehingga mengakibatkan kematian janin.
4) Potensial HPP
Dasar : kelainan kontraksi uterus.

Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
untuk di konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain yang sesuai dengan kondisi klien. Kemungkinan tindakan segera pada kasus
dengan perdarahan pada kehamilan lanjut antara lain :
a. Gawat janin
Tindakan yang dilakukan jika terjadi gawat janin :
1) Posisi tidur ibu miring ke kiri.
2) Pemberian O2 6 liter per menit.
3) Pemberian cairan oral maupun perenteral (infuse Dextrose 10% tetesan cepat).
4) Pengontrolan BJJ di waktu his dan di luar his.
b. Rujuk ke rumah sakit unuk mengakhiri kehamilan.

Langkah V : Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh


Suatu rencana asuhan harus di setujui oleh kedua belah pihak baik bidan
maupun klien agar perencanaan dapat dilakukan dengan efektif. Semua keputusan
harus bersifat rasional dan valid berdasarkan teori serta asumsi yang berlaku
tentang apa yang akan dan tidak dilakukan. Perencanaan tindakan yang mungkin
di lakukan antara lain :
1. Rawat klien di kamar bersalin untuk memantau proses persalinan.
2. Pasien (ibu) dirawat dirumah sakit,istirahat baring dan mengukur
keseimbangan cairan
3. Optimalisasi keadaan umum pasien (ibu),dengan perbaikan: memberikan
infuse dan transfuse darah segar
4. Dukungan social
5. Pasien (ibu) gelisah diberikan obat analgetika
6. Control vital sign
7. Bila terjadi gangguan pembekuan darah (COT >30 menit) diberikan darah
segar dalam jumlah besar dan bila perlu fibrinogen dengan monitoring berkala
pemeriksaan COT dan hemoglobin
8. Untuk mengurangi tekanan intrauterine yang dapt menyebabkan nekrosis ginjal
(reflek utero ginjal) selaput ketuban segera dipecahkan
9. Terminasi kehamilan : persalinan segera,pervaginam atau section sesarea. Yang
tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa janin dan dengan lahirnya
plasenta,berjutuan agar dapat menghentikan perdarahan.
10. Mengatasi syok/pre-syok dan mempersiapkan rujukan sebaik-baiknya dan
secepat-cepatnya.

Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan


Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah di uraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan dan sebagian oleh klien,atau anggota tim
kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri,ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya. Bila bidan berkolaborasi atau merujuk
untuk menangani klien yang mengalami komplikasi maka keterlibatan bidan
dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen
yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari
asuhan klien.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan bidan sebelum merujuk antara lain :
1) Memasang infus
2) Tanpa melakukan pemeriksaan dalam
3) Menyertakan petugas dalam merujuk pasien
4) Mempersiapkan donor darah dari keluarga/masyarakat
5) Menyertakan keterangan tentang apa yang telah dilakukan dalam pemberian
pertolongan pertama.
Bidan yang bertugas dikamar bersalin rumah sakit/rumah bersalin dalam
menghadapi pasien (ibu) dengan solusio plasenta,dapat melakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut :
a) Observasi keadaan umum ibu sebelum partus/persalinan :
b) Ukur tekanan darah,nadi,pernapasan setiap jam sekali
c) Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
d) Mengukur banyaknya perdarahan yang keluar,periksa hemoglobin
e) Pasang infuse sesuai dengan keadaan umum ibu
f) Penyediaan darah secepatnya sebaiknya darah segar dengan jumlah yang telah
diperhitungkan dengan perkiraan kehilangan darah
g) Minta izin operasi
h) Dilakukan pemeriksaan terst pembekuan darah (COT:Clot Observation Test)

Observasi keadaan umum ibu sesudah partus/persalinan,yang bertujuan untuk :


a)Mencegah agar tidak terjadi perdarahan pasca persalinan (Hemorhagi
postpartum/HPP) dengan :
a. Memasang folley kateter (kolaborasi)
b. Memasang gurita untuk penekanan pada fundus uteri
b) Mencegah infeksi
Langkah VII : Evaluasi
Merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan dengan
perdarahan pada kehamilan lanjut. Asuhan manajemen kebidanan dilakukan
secara kontineu sehingga perlu dievaluasi setiap tindakan yang telah diberikan
agar lebih efektif.
Kemungkinan hasil evaluasi yang ditemukan :
1) Tercapai seluruh perencanaan tindakan
2) Tercapai sebagian dari perencanaan tindakan sehingga di butuhkan revisi.

SOAP
S: ibu mengatakan perdarahan dengan nyeri yang menetap keluar darah berwarna
kehitaman dan cair.
O: secara inspeksi pasien tampak gelisah,terlihat pucat,sianosis dan keringat
dingin, perut membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan, pengeluaran dari
vagina.
Secara palpasi : uterus teraba naik ,teraba tegang dan keras seperti papan,
nyeri tekan terutama di tempat plasenta
Secara auskultrasi : sulit terdengarnya bunyi jantung janin karena uterus
tegang
Secara perkusi : kemungkinan reflek kiri patella kiri dan kanan positif.
A : Suspek solusio plasenta
Diagnosa potensial : gawat janin, perdarahan
P : Rawat klien di kamar bersalin untuk memantau proses persalinan.
1. Pasien (ibu) dirawat dirumah sakit,istirahat baring dan mengukur
keseimbangan cairan
2. Optimalisasi keadaan umum pasien (ibu),dengan perbaikan: memberikan
infuse dan transfuse darah segar
3. Dukungan social
4. Pasien (ibu) gelisah diberikan obat analgetika
5. Control vital sign

6. Bila terjadi gangguan pembekuan darah (COT >30 menit) diberikan darah
segar dalam jumlah besar dan bila perlu fibrinogen dengan monitoring
berkala pemeriksaan COT dan hemoglobin
7. Untuk mengurangi tekanan intrauterine yang dapt menyebabkan nekrosis
ginjal (reflek utero ginjal) selaput ketuban segera dipecahkan
8. Terminasi kehamilan : persalinan segera, pervaginam atau section sesarea.
Yang tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa janin dan dengan
lahirnya plasenta, bertujuan agar dapat menghentikan perdarahan.
9. Mengatasi syok/pre-syok dan mempersiapkan rujukan sebaik-baiknya dan
secepat-cepatnya.

Kasus : Pada tanggal 2 desember 2012 Ny. Prita datang ke RSU untuk
memeriksakan kehamilannya. Ibu mengeluh keluar flek-flek kecoklatan dari
kemaluannya sejak 3 hari yang lalu.Ibu merasa cemas dengan keadaan
janinnya. Ibu mengatakan HPHT tanggal 11 juni 2012.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI


Ny. P G2 P1 AO Ah1 UMUR 30 TAHUN UK 36+3 MINGGU
DENGAN SOLUTIO PLASENTA
DI RUMAH SAKIT UMUM

No. Register : 201/11/2011


Masuk RS tanggal / jam : 21 januari 2011 / 14.10 WIB
Dirawat di ruang : Poloklinik Kandungan

I. PENGKAJIAN Tanggal : 21januari 2011, jam : 14.10 WIB, Oleh : Bidan


A. DATA SUBJEKTIF
1.Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny. P Tn. S
Umur :30 Tahun 32 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA PT
Pekerjaan : IRT PNS/ Guru
Alamat : Perum Pepabri Perum Pepabri
No.Telp : - -

2. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak ke 2 dan mengatakan nyeri pada bagian perut
terasa sesak dan kadang kadang perut terasa tegang

4. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Teratur : Ya
Sifat darah : Cair Keluhan : Tidak ada
5. Riwayat perkawinan
Status pernikahan : Sah Menikah ke : 1 ( satu )
Lama : 9 tahun Usia menikah pertama kali : 21
Tahun

6. Riwayat obstetri : G2 P1 A0 Ah1


Hami Persalinan Nifas
Tggl Umur Jenis Penlong kompliksi JK BB laktasi komplikasi
l ke-
khamiln prsalinan lahir
1 26 Aterm spontan bidan Tidak ada 325 ya Tidak ada
dese 0
mbe
r
2004
Hami
l ini

7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


No. Jenis Pakai berhenti
kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan
Suntik 2004 Bidan bpm Tidak 2011 - - Ingin
ada punya
anak
8. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPM : 11 mei 2010 HPL : 18 februari 2011 UK : 36+3Minggu
b. ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu
c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi :2X
Tempat : BPM
Oleh : Bidan
Keluhan : Mual, muntah
Terapi : B6 , Kalk

Trimester II
Frekuensi : 4x
Tempat : BPM
Oleh : Bidan
Keluhan : nyeri perut
Terapi : Fe, Kalk, Asmet

Trimester III
Frekuensi : 3x
Tempat : rumah sakit
Oleh : dokter
Keluhan : nyeri perut
Terapi : fe, Kalk. Asmet
d. Imunisasi TT
TT1 : Caten
e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan gerakan lebih dari 10 kali dalam 24 jam
(dalam sehari)

9. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti, PMS,
TBC, Hepatitis, Penyakit menurun seperti Hipertensi dan Diabetes Militus,
Penyakit menahun seperti, Asma, Jantung, dan ginjal.
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun dan
menahun)
Ibu mengatakan keluarga ibu dan suami tidak pernah menderita penyakit
menular seperti, PMS, TBC, Hepatitis, Penyakit menurun seperti
Hipertensi dan Diabetes Militus, Penyakit menahun seperti, Asma,
Jantung, dan ginjal.
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan keluarga ibu dan suami tidak memiliki riwayat keturunan
kembar.
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi.
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat apapun

10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari


a. Pola nutrisi Sebelum hamil Saat hamil
Makan
Frekuensi : 3 x/hari 4 x/hari
Porsi : 1 piring 1 piring
Jenis : Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk,buah
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
Minum
Frekuensi : 6 x/hari 8 x/hari
porsi : 1 gelas 1 gelas
Jenis : Air putih,air teh Air putih, susu, teh
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada

b. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x/hari 1 x/hari
Konsistensi : Lembek Lembek
Warna : Kuning Kuning
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi : 6 x/hari 8 x/hari
Konsistensi : Cair Cair
Warna : Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
c. Pola istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam/hari 2 jam/hari
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
Tidur malam
Lama : 8 jam/hari 6 jam/hari
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi : 2 x/hari 2 x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari 2 x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari 2 x/hari
Keramas : 3 x/minggu 3 x/minggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi : 2 x/minggu 3 x/minggu
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
f. Pola aktivitas ( terkait kegiatan fisik, olah raga )
Ibu mengatakan aktivitas ibu sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah,
seperti mencuci, menyapu, dan mengepel.

11. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu ,minuman


beralkohol )
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu dan minum minuman
beralkohol.

12. Psikososiospiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan,


dukungan sosial, perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi,
kegiatan ibadah, kegiatan sosial, dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
- Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya
- Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung kehamilannya
- Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan tetangga baik
- Ibu mengatakan patuh menjalankan kegiatan ibadah
- Ibu mengatakan keadaan ekonomi ibu baik

13. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan , persalinan dan nifas )


- Ibu mengatakan belum mengetahui cara minum tablet fe yang benar dan
ibu juga belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.
- Ibu mengatakan belum mengetahui tentang persiapan dan proses
persalinan.
- Ibu mengatakan belum mengetahui tentang teknik menyusui yang benar.

14. Lingkungan yang berpengaruh


- Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah ibu bersih.
- Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda vital sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi :80 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit Suhu : 37,3 oC
Berat badan sekarang : 64 Kg Tinggi badan : 160 cm
Berat badan sebelum hamil : 53 Kg

2. Pemeriksaan fisik
Kepala :Mesochepalus, tidak oedema, tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
Rambut :Lurus, bersih, tidak ada ketombe, tidak ada kutu, rambut
tidak berminyak.
Muka :Oval, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata :Simetris, tidak strabismus, sklera putih, konjungtiva merah
muda.
Hidung :Tidak ada sekret, tidak ada polip.
Mulut :Tidak stomatitis, tidak ada karies gigi, lidah bersih.
Telinga :Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
jugularis.
Dada :Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi whezing
Payudara :Simetris, puting menonjol, tidak ada massa, terdapat
hiperpigmentasi puting dan aerola mamae.
Abdomen :tidak ada bekas operasi, perut membesar, ada linea nigra, ada
striae
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU pertengahan px Bagian fundus teraba bulat, lunak,
dan tidak melenting yaitu bokong
Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba kecil-kecil tidak beraturan
yaitu ekstremitas Bagian kiri perut ibu teraba
memanjang seperti papan yaitu punggung
Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting
yaitu kepala
Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk panggul
Osborn test : Tidak dilakukan
Mc. Donald : TFU 35 cm
TBJ :(35-11)x155= 3720 gr
Auskultasi DJJ : 140 X/ menit, teratur
Ekstremitas atas : Simetris, tidak polidaktili, tidak oedem, gerakan aktif.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak polidaktili, tidak oedem, tidak varises,
gerakan aktif. Reflek patella kanan dan kiri : (+)/(+)
Genetalia Luar : tidak ada keputihan dan tidak gatal
Anus : Tidak hemoroid
Pemeriksaan panggul (bila perlu) : Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan penunjang Tanggal : 21 januari 2011, 14.20 WIB


- Pemeriksaan laboratoriun haemoglobin 11gr %
- USG janin tunggal hidup intrauteri, UK 36+3 minggu
4. Data penunjang
Tidak ada

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny. P umur 30 tahun G2 P1 A0 Ah1 UK 36+3 minggu janin
tunggal, hidup intrauteri, preskep, puki dengan solusio plasenta
S : - Ibu mengatakan umurnya 30 tahun
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke dua
- Ibu mengatakan belum pernah keguguran.
- Ibu mengatakan HPM tanggal 11 mei 2011
- Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut terasa sesak dan kadang
kadang perut terasa tegang
O : - KU : Baik
- Kesadaran : compos mentis
- Status emosional : Stabil
-VS : TD : 110/70 mmHg R : 21 x /menit
N : 80 x /menit S : 37,3 0C
- PP Test +
- USG : janin tunggal hidup intrauteri, UK 36 +3 minggu, DJJ + kadang-
kadang tidak terdengar
- DJJ : 125x/ menit, teratu
B. Masalah
Ketidaknyamanan pada TM III
Data dasar
DS : Ibu mengatakan merasa nyeri dan kadang-kadang perutnya tertekan
dan tegang
DO : ibu hamil 36+3 minggu

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Potensial hipoksia pada bayi
Perdaraha pada ibu

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi : dengan dokter SpOG untuk melakukan perawatan lebih
lanjut
Rujukan : Tidak ada

V. PERENCANAAN Tanggal : 21 januari 2011 Jam : 14.30 WIB, Oleh : Bidan


1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan.
2. Jelaskan tentang keluhan yang dialami ibu.
3. Anjurkan Ibu untuk melahirkan di tenaga kesehatan atau rumah sakit
4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu
5. Jelaskan tanda-tanda persalinan
6. dokumentasi

VI. PELAKSANAAN Tanggal : 21 januari 2011, Jam : 14.35 WIB, Oleh : Bidan
1. Menjelaskan pada Ibu hasil pemeriksaannya yaitu :
- KU : Baik
- Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi :80 x/menit
- Pernapasan : 21 x/menit Suhu :37,3 oC
- Berat badan : 64 Kg
- USG : janin tunggal hidup intrauteri, UK 36 +3 minggu,
DJJ + kadang-kadang tidak terdengar
- DJJ : 125x/menit
2. Menjelaskan tentang keluhan yang dialami Ibu yaitu nyeri pada bagian perut
terasa sesak dan kadang kadang perut terasa tegang di sebabkan karena
letak plasenta tidak pada tempatnya. Cara mengatasinya ibu dapat miring
kekiri apabila ibu sedang tidur agar peredaran darah lancar.
3. Menganjurkan Ibu untuk melahirkan di tenaga kesehatan atau rumah sakit
supaya apabila terjadi kegawatdaruratan dapat ditangani dengan cepat.
4. Menganjurkan Ibu untuk tetap makan-makanan yang bergizi menu
seimbang misalnya nasi, ikan, daging, sayur-sayuran hijau, mineral, buah
dan susu.
5. Menjelaskan tanda-tanda-tanda persalinan seperti sakit dari punggung
menjalar ke perut, keluar lendir bercampur darah, kenceng-kenceng teratur
durasinya semakin lama.
6. Melakukan pendokumentasian.

VII. EVALUASI Tanggal : 21 januari 2011, Jam : 14.50 WIB, Oleh : Bidan

1. Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaannya.


2. Ibu mengerti dengan keluhan yang dialaminya.
3. Ibu bersedia melahirkan ditenaga kesehatan atau rumah sakit.
4. Ibu bersedia makan-makanan yang bergizi
5. Ibu sudah mengerti tentang tanda-tanda persalinan dan ibu mengerti harus
menghubungi tenaga kesehatan
6. Pendokumentasian telah dilakukan.

ALUR PENATALAKSANAAN SOLUSIO PLASENTA


Ny. P datang untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu mengeluh keluar flek-flek
kecoklatan dari kemaluannya sejak 3 hari yang lalu dan disertai nyeri.

Anamnesa Diagnosis Solusio Plasenta


Data Subyektif
Keluhan Perdarahan yang disertai 1. Kejadian : Hamil Tua, Inpartu
nyeri.
Dia
2. Anamnesa : Mendadak dapat Trauma
gnos perdarahan dengan nyeri
Data Objektif is 3. Kesadaran umum : tidak sesuai dengan
1. Rahim keras seperti papan dan sol perdarahan anemis TD, nadi, dan
terasa nyeri saat dipegang usi pernafasan dapat disertai dengan
2. Palpasi sulit dilakukan karena rahimo preeklampsia/eklampsia
keras. plas 4. Palpasi abdomen : tegang, nyeri bagian
3. Fundus uteri makin lama makin ent janin sulit diraba
baik. a 5. Denyut Jantung janin : asfiksia sampai
4. Bunyi jantung tidak ada. kematian janin, tergantung lepasnya
plasenta
5. Pada toucher teraba ketuban yang
PENATALAKSANAAN 6. Pemeriksaan dalam : teraba ketuban tegang
teregang terus-menerus (karena isi
menonjol
rahim bertambah).
RUJUKAN DI KAMAR BERSALIN
Dalam melakukan rujukan,bidan dapat 1 observasi keadaan umum ibu sebelum
memberikan pertolongan darurat dengan : partus/persalinan :
1 Memasang infus a Ukur tekanan darah,nadi,pernapasan setiap
2 Tanpa melakukan pemeriksaan dalam jam sekali
3 Menyertakan petugas dalam merujuk b Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
pasien c Mengukur banyaknya perdarahan yang
4 Mempersiapkan donor darah dari
keluar,periksa hemoglobin
keluarga/masyarakat
5 Menyertakan keterangan tentang apa yang
d Pasang infuse sesuai dengan keadaan umum
telah dilakukan dalam pemberian ibu
pertolongan pertama. e Penyediaan darah secepatnya sebaiknya
Section caesaria : indikasi section saesaria darah segar dengan jumlah yang telah
dapat dilihat dari sisi ibu dan /atau anak. diperhitungkan dengan perkiraan kehilangan
Tindakan section caesaria dipilih bila darah
persalinan diperkirakan tidak akan berakhir f Minta izin operasi
dalam waktu singkat (dengan dilatasi 3-4 cm g Dilakukan pemeriksaan terst pembekuan
kejadian solusio plasenta pada nulipa darah (COT:Clot Observation Test)
Perencanaan tindakan yang mungkin di lakukan antara lain :

1. Rawat klien di kamar bersalin untuk memantau proses persalinan.


2. Pasien (ibu) dirawat dirumah sakit,istirahat baring dan mengukur keseimbangan cairan
3. Optimalisasi keadaan umum pasien (ibu),dengan perbaikan: memberikan infuse dan transfuse darah
segar
4. Dukungan social
5. Pasien (ibu) gelisah diberikan obat analgetika
6. Control vital sign
7. Bila terjadi gangguan pembekuan darah (COT >30 menit) diberikan darah segar dalam jumlah besar
dan bila perlu fibrinogen dengan monitoring berkala pemeriksaan COT dan hemoglobin
8. Untuk mengurangi tekanan intrauterine yang dapt menyebabkan nekrosis ginjal (reflek utero ginjal)
selaput ketuban segera dipecahkan
9.Terminasi kehamilan : persalinan segera,pervaginam atau section sesarea. Yang tujuannya adalah
untuk menyelamatkan nyawa janin dan dengan lahirnya plasenta,berjutuan agar dapat menghentikan
perdarahan.
10. Mengatasi syok/pre-syok dan mempersiapkan rujukan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya.

Tindakan obstetric
Persalina di harapkan dapat terjadi dalam 3 jam,umumnya dapat pervaginam.

1 Seksio sesarea
a Seksio sesarea dapat dilakukan apabia :
a Janin hidup dan pembukaan belum lengkap,
b Janin hidup,gawat janin tetapi persalinan pervaginam tidak dapat dilaksanakan dengan
segera,
c Janin mati tetapi kondisi servik tidak memungkinkan persalinan pervaginam dapat
berlangsung dalam waktu yang singkat.
b Persiapan untuk seksio sesaria,cukup dilakukan penanggulangan awal (stabilisasi dan
tatalaksana komplikasi ) dan segera lahirkan bayi karena operasi merupakan satu-satunya cara
efektif untuk menghentikan perdarahan.
1 Hematoma miometriun tidak mengganggu kontraksi uterus.
2 Observasi ketat kemungkinan perdarahan ulangan (koagulopati).

2 Partus pervaginam
a Partus pervaginam dilakukan apabila :
a Janin hidup dan pembukaan sudah lengkap

Observasi keadaan umum ibu sesudah partus/persalinan,yang bertujuan untuk :

a Mencegah agar tidak terjadi perdarahan pasca persalinan (Hemorhagi postpartum/HPP) dengan :
a Memasang folley kateter (kolaborasi)
b Memasang gurita untuk penekanan pada fundus uteri
b Mencegah infeksi

You might also like