You are on page 1of 11

TUGAS KOMUNIKASI KONSELING

SOLUSIO PLASENTA

RANI RAHMADANI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK
TAHUN 2016
SOP / PROTAP PENANGANAN PERDARAHAN ANTE PARTUM

PERDARAHAN
ANTE PARTUM
No.Dokumen . Revisi 0 Halaman 1 dari
2
STANDAR PELAYANAN Tanggal Terbit : Ditetapkan, Direktur
MEDIS

Definisi : Pendarahan per vaginam pada usia kehamilan 20 minggu
atau lebih.
Kriteria Diagnosa : Anamnesis a. Pendarahan per vaginam pada usia
kehamilan 20 minggu atau lebih
b. Timbulnya pendarahan per vaginam secara spontan
tanpa melakukan aktivitas akibat trauma pada abdomen.
c. Disertai nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi
uterus.
d. Beberapa faktor predisposisi:

Riwayat solusio plasenta

Perokok

Hipertensi

Multi paritas

Pemeriksaan:
Keadaan tensi, nadi, pernafasan.
Obstetrik :

Periksa luar :

- Bagian bawah janin belum /sudah masuk BAP.


- Ada kelainan letak atau tidak ?

Inspekulo : pendarahan berasal dari ostium uteri


atau dari kelainan serviks dan vagina?

Pendarahan fornises : hanya dikerjakan pada


presentasi kepala.

PMDO : Bila akan mengakhiri kehamilan

persalinan.
USG

Diagnosa Banding : Solusio plasenta Batasan : terlepasnya plasenta yang


letaknya normal pada fundus uteri/corpus uteri sebelum
janin lahir.
a. Ringan:
Pendarahan kurang dari 100-200 cc, uterus tidak tegang,
belum ada tanda renjatan. Janin hidup, pelepasan plasenta
kurang dari 1/8 bagian permukaan, kadar fibrinogen 250
mg%
b. Sedang:
Pendarahan lebih dari 200 cc, uterus tegang, terdpt tanda
pra renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan
plasenta 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen 120-
150 mg%
c. Berat:
Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda
rejatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta bisa
terjadi lebih dari 2 x 3 bagian permukaan atau keseluruhan
bagian permukaan.
Plasenta Previa:
Batasan :
Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
Vasa Previa :
Batasan:
Tali pusat berinsersi pada selaput ketuban dimana
pembuluh darahnya diantara lapisan amnion dan korion
melalui pembukaan serviks.
Pemeriksaan : a. Laboratorium Hemogoblin, hematorik, rombosit,
penunjang waktu pembekuan darah, waktu protrombin, waktu
tromboplastin parsial, elektrolit plasma.
b. Kardiotokografi
Laenec, doppler, untuk menilai status janin.
c. USG
Menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin.
Standar tenaga : Dokter umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan kandungan.
Perawatan RS : Pasien perlu segera dirawat
Terapi Medik dan Bedah Tidak terdapat rejatan : usia gestasi
kurang dari 10 minggu TBF < 2500 gram
I. Solusi Plasenta
A. Ringan :

Ekspektatif

- tunggu persalinan spontan, bila ada perbaikan,


pendarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin hidup
- Tirah baring
- Atasi anemia
- USG dan KTG serial kalau memungkinkan

Aktif

- Mengakhiri kehamilan, bila ada perburukan,


perdarahan berlangsung terus, kontraksi uterus terus
berlangsung, dapat mengancam janin/ibu
- Partus per vaginam (amniotomi/oksitosin infus)
- Bila pendarahan dan pelvik score < 5 atau persalinan
masih lama> 6 jam seksio sesarea.
B. Sedang/ Berat:

Resusitasi cairan

Atasi anemia ( transfusi darah)

PDMO:

a. Plasenta previa : partus per abdominal


b. Bukan Plasenta previa : partus per vagina
( ammoniotomi pitosin infus)\
II. Vasa Previa:

Test Apt positif ( terdapat darah janin)

Dapat diraba pembuluh darah janin melalui


spekulum amniokopi

Janin mati : partus per vaginam

Janin hidup : pertimbangan partus per abdominal

III. Plasenta Previa


A. Bila perdarahan sedikit : dirawat sampai usia
kehamilan > 36 minggu, mobilisasi bertahap. Bila ada
kontraksi, lihat penanganan persalinan preterm
B. Bila perdarahan banyak
- resusitasi cairan
- Atasi anemia
- PDMO

Plasenta previa totaslis partus per abdominal


sekseio sesarea

Bukan plasenta previa totalis partus per vaginam


1. Tidak terdapat renjatan dengan usia gestasi 37 minggu
atau lebih / TBF 2500 gram atau lebih
A. Solusio Plasentae
Ringan / sedang/ berat:
Partus per abdominal bila persalinan per vaginam
diperkirakan berlangsung lama
B. Plasenta Previa
- Plasenta previa totaslis partus per abdominal
sekseio sesarea
- Bukan plasenta previa totalis partus per vaginam
C. Vasa Previa
- Janin mati : partus per vaginam
- Janin hidup : pertimbangan partus per abdominal
2. Terdapat Renjatan

1. Solusio plasenta

- Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.


- Bila renjatan tidak teratasi, upayakan tindakan
penyelamat yang optimal. Bila renjatan dapat diatasi
pertimbangkan untuk partus per abdominal bila janin masih
hidup atau bila persalinan per vaginam diperkirakan
berlangsung lama

1. Plasenta previa

- Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.


- Bila tidak teratasi upayakan penyelamat optimal,
bila teratasi partus per abdominal.
Penyulit A. Karena penyakit: Pada ibu:

Renjatan

Gagal ginjal akut/akut tubular nekrosis

DIC ( Disseminated Intra vascular Coagulation)

Plasenta acreta

Atonia uteri Uterus coubelaire

Pendarahan pada implantasi uterus di segmen


bawah.

Pada Janin:

Asfiksia
BLLR

RDS

B. Karena Tindakan/terapi
Pada Ibu :

Reaksi tranfusi

Kelebihan cairan

Renjatan

Infeksi

Pada Janin :

Asfiksia

Infeksi

Informed Consent Diperlukan secara tertulis saat pasien masuk


Konsultasi Spesialis Anak, Spesialis Anestesi, Spesialis Penyakit
Dalam.
Lama Perawatan 7 hari (tanpa komplikasi)
Masa Pemulihan 6 Minggu setelah tindakan / melahirkan
Output
Komplikasi : diharapkan minimal/tidak ada

Kesembuhan : diharapkan sempurna.

PA -
Otopsi -
Referensi 1. Cunninghan, Mac Donald, Cant. William. Obstetrics.
Eigteenth Ed. Appleton & lange, 1989. 2. Friedman,
Acker, Sachs, Obstetrical Decision Making. Second Ed.
Manly, Graphic Asian Edition, 1988.
3. Jeanty, Romeo, Obstetical Ultrasound. Mcgraw-Hill
Inc., 1984.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Tanggal 28 Oktober 2016 jam 14.00 WIB

Ny.S umur 29 tahun, pendidikan terakhir SMA dan pekerjaan sehari-hari

sebagai ibu rumah tangga, nama suami Tn.A umur 30 tahun, pendidikan terkakhir

SMP, pekerjaan sebagai karyawan swasta dan alamat di Matagara 02/02 Tigaraksa

Kabupaten Tangerang Banten.

Ibu datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM. Ibu mengaku

nyeri perut bawah sejak tadi pagi. Nyeri perut dirasakan 8 jam sebelum datang ke

BPM, hilang timbul, tidak membaik dengan istirahat. Awalnya nyeri perut dirasakan
ringan namun semakin lama semakin memberat. Nyeri perut dirasakan pertama kali

oleh pasien selama kehamilannya. Darah yang keluar berwarna merah tua sudah 4 kali

ganti pembalut. Riwayat haid : HPHT 17 Februari 2016, Lamanya haid 5 hari,

banyaknya 3 kali ganti pembalut, siklus haid 28 hari, teratur, konsistensi cair dan

storsel, tapsiran persalinan tanggal 24 November 2016. Pemeriksaan laboratorium

darah : Hb 11 gr%, protein dan reduksi urine (-/-) dan Suntik TT3 (pemeriksaan

tanggal 20 Oktober 2016).

Ibu mengatakan saat ini hamil anak kedua dan tidak pernah keguguran.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: tanggal 13 Februari 2009, usia

kehamilan 41 minggu, persalinan normal ditolong oleh bidan di Klinik Cibadak, jenis

kelamin laki-laki, BB: 3500 gram dan PB 50 cm. Sebelum hamil Ibu pernah

menggunakan KB suntik 3 bulan.

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit berat dan yang pernah atau

sedang diderita, tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, serta penyakit

lainnya yang berpengaruh terhadap kehamilan. Ibu mengatakan mulai jadi perokok

aktif dari tahun 2014.

Dalam pemenuhan nutrisi Ibu makan 3-5 kali sehari porsi sedang, jenis

makanan nasi, lauk-pauk, sayur mayur, dan buah-buahan. Aktifitas sehari-hari pola

istirahat dan tidur cukup, tidur siang 1 sampai 2 jam dan tidur malam 6 sampai 8 jam

perhari. Mandi 2 kali sehari. Eliminasi buang air kecil 8 kali sehari buang air besar

2 kali sehari.

Riwayat kehamilan ini trimester I, II, dan III : Pada kehamilan Trimester I ibu

mengatakan mual sehingga mengganggu pekerjaan sehari - hari, anjuran ibu makan-

makanan yang tidak merangsang mual dan makan porsi sedikit tapi sering. Pada

kehamilan Trimester II Ibu merasa sering mudah lelah, anjuran Ibu untuk istirahat
yang cukup. Pada kehamilan Trimester III Ibu sudah bisa menyesuaikan diri dengan

kehamilannya dan tidak ada keluhan.

Objektif :

Keadaan umum tidak baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional

stabil. Tanda-tanda vital : TD 90/600 mmHg, nadi 106 x/menit, pernafasan 20

x/menit, suhu 37,3C, TB 160 cm, BB 71 kg. Pemeriksaan fisik batas normal, wajah

tampak pucat,tidak ada chloasma dan tidak bengkak, telinga tidak ada pengeluaran

cairan, hidung bersih, kelopak mata normal, konjungtiva pucat, sklera putih. Lidah

bersih, gigi karies, bibir stomatitis dan gusi terasa linu. Kelenjar getah bening dan

kelenjar tyroid tidak ada pembesaran. Payudara ada pembesaran, puting susu kiri dan

kanan menonjol, keduanya bersih, simetris, tidak ada benjolan,tidak ada pengeluaran

dan tidak ada nyeri tekan.Ekstremitas atas dan bawah tungkai tidak oedema, sendi

tidak kaku, tidak ada luka atau memar, tidak ada varises. Abdomen membesar tidak

sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, linea nigra dan strie albicans.

Pada pemeriksan obstetrik (palpasi) : TFU 31 cm, perut teraba tegang serta keras

sehingga palpasi bagian tubuh janin sulit dikenali. Auskultasi DJJ (+) frekuensi 156

x/menit, tidak teratur, puntum maksimum satu tempat disebelah kanan bagian bawah

perut Ibu. Nyeri tekan pada abdomen dan Perdarahan 400 ml (darah yang keluar

berwarna merah tua).

Analisa :

Diagnosa kebidanan :

Ibu : G2P1A0 hamil 36 minggu 4 hari dengan solusio plasenta

Janin : tunggal, hidup

Penatalaksanaan :
1. Memfasilitasi informed consent kepada ibu dan suaminya, ibu dan suami
menyetujui.
2. Memberikan penjelasan hasil pemerikasaan kepada ibu dan suaminya bahwa
saat ini keadaan ibu dan janin tidak baik, ibu dan suami memahami.
3. Memfasilitasi informed choise rumah sakit yang akan dituju untuk
mendapatkan fasilitas yang lebih memadai, ibu dan suaminya memilih RSU
Kab.Tangerang.
4. Memasang infud RL 500 ml, sudah dilakukan.
5. Memberikan 4 liter oksigen, sudah dilakukan.
6. Memberikan dukungan dan motivasi terhadap ibu, ibu merasa lebih tenang.
7. Mempersiapkan donor darah dari keluarga/masyarakat, bapak dari ibu siap
menjadi pendonor.
8. Mendampingi sampai pada tempat rujukan dan menyertakan keterangan
tentang apa yang telah dilakukan dalam pemberian pertolongan pertama,
sudah dilakukan.
9. Dokumentasi, sudah dilakukan.

ALUR PENATALAKSANAAN SOLUSIO PLASENTA

Ibu mengaku nyeri perut bawah sejak tadi pagi. Nyeri perut
dirasakan 8 jam sebelum datang ke BPM, hilang timbul, tidak
membaik dengan istirahat. Darah yang keluar berwarna merah tua.

Anemis
TD 90/600 mmHg
Nadi 106 x/menit
Abdomen tegang dan keras
Nyeri tekan abdomen
DJJ (+) frekuensi 156 x/menit
Darah yang keluar 400 cc berwarna merah tua
SOLUSIO PLASENTA

RUJUK
Memfasilitasi informed consent
Memberikan penjelasan hasil pemerikasaan
Memfasilitasi informed choise rujukan
Memasang infud RL 500 ml
Memberikan 4 liter oksigen
Memberikan dukungan dan motivasi
Mempersiapkan donor darah
Mendampingi sampai pada tempat rujukan.

You might also like