You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infkesi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air
kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi
saluran kemih dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan
dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita Infeksi
Saluran Kemih (ISK) daripada pria (Sudoyo Aru, dkk, 2009). Jika bakteri
menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin,
terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih
yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK
yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak
semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut
sebagai ISK asimtomatis (Coyle & Prince, 2005).
Infeksi saluran kemih di Indonesia dan prevalensinya masih cukup
tinggi, infeksi saluran kemih di masyarakat makin meningkat seiring
meningkatnya usia. Berdasarkan survey dirumah sakit Amerika Serikat
kematian yang timbul dari Infeksi Saluran Kemih diperkirakan lebih dari
13000 (2,3% angka kematian). Pada usia muda kurang dari 40 tahun
mempunyai prevalensi 3,2% sedangkan diatas 65 tahun angka infeksi saluran
kemih sebesar 20% (Sigit S, 2013). Berdasarkan data rekam medis di
RSUDZA Banda Aceh (2009-2014), diketahui terjadi peningkatan kasus
infeksi saluran kemih tiap tahunnya, dengan rata-rata pertahun terdapat 75
kasus (Marlina, 2012). Infeksi saluran kemih juga merupakan salah satu
penyakit akut terbesar dari anak-anak atau remaja dan kira-kira berpengaruh
pada 6,5% perempuan dan 3,3% laki-laki pada satu tahun pertama
kehidupannya. Prevalensi infeksi asimptomatik meningkat mencapai 30%

1
baik laki-laki ataupun perempuan bila disertai faktor predisposisi seperti
litiasis, obstruksi saluran kemih, penyakit ginjal polikistik, nekrosis papiler,
Diabetes mellitus paska transplantasi ginjal, nefropati analgesik, sickle cell
desease, hubungan seksual, kateterisasi, dan lain (Sigit S, 2013).
Secara normal, kencing atau urine adalah steril atau bebas kuman.
Infeksi terjadi bila bakteri atau kuman yang berasal dari saluran cerna menuju
keuretra atau ujung saluran kencing untuk kemudian berkembangbiak disana.
Maka dari itu kuman yang menyebabkan ISK adalah E-Coli yang umum
terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah. Akibat perkembangbiakan
mikroorganisme, uretra akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan
urethritis. Jika kemudian bakteri naik keatas menuju saluran kemih dan
berkembangbiak disana maka saluran kemih akan terinfeksi. Yang kemudian
disebut dengan istilah sistisis. Jika infeksi tidak diobati maka bakteri akan
naik lagi keatas menuju ginjal dan menginfeksi ginjal yang dikenal dengan
istilah pielonefritis.
Dengan demikian perawat bisa memberikan Asuhan Keperawatan
pada pasien dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan memiliki
peran penting dalam memberikan pelayanan terhadap klien yang menderita
Infeksi Saluran Kemih (ISK). Serta pemberian Health Education pada pasien
dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih yang sesuai dengan criteria seperti
mulai dari Gaya Hidup, Kebersihan, Makanan, dan Minuman.
1.2. RumusanMasalah
1. Bagaimana Konsep Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
2. Bagaimana Asuhan Keperawatan penyakit Infeksi Saluran Kemih
(ISK)?
1.3. Tujuan
1.3.1. TujuanUmum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep penyakit Infeksi
Saluran Kemih (ISK).

2
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan
penyakit Infeksi Saluran (ISK).
1.3.2. TujuanKhusus
1. Menjelaskan pengertian penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
2. Menjelaskan klasifikasi penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
3. Menjelaskan penyebab penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
4. Menjelaskan patofisiologi penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
5. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit Infeksi Saluran Kemih
(ISK).
6. Menjelaskan komplikasi penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
7. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit Infeksi Saluran Kemih
(ISK).
8. Menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit Infeksi Saluran
Kemih (ISK).
9. Menjelaskan WOC penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)..
10. Menejelaskan pengkajian Asuhan Keperawatan penyakit Infeksi
Saluran Kemih (ISK).
11. Mampu menentukan masalah keperawatan penyakit Infeksi
Saluran Kemih (ISK).
12. Menjelaskan intervensi Asuhan Keperawatan penyakit Infeksi
Saluran Kemih (ISK).
13. Menjelaskan implementasi Asuhan Keperawatan penyakit
Infeksi Saluran Kemih (ISK).
14. Menjelaskan evaluasi Asuhan Keperawatan penyakit Infeksi
Saluran Kemih (ISK).
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Mahasiswa Keperawatan
Mahasiswa mampu menambah pengetahuan mengenai materi
penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) seperti pengertian, tanda dan
gejala, pencegahan, dan penatalaksaan medis. Serta untuk mengetahui

3
konsep dan Asuhan Keperawatan yang diberikan pada penyakit
Infeksi Saluran Kemih (ISK).
1.4.2. Manfaat Perawat Klinis Puskesmas Sidosermo
Perawat mampu mengasah kemampuan tentang penanganan Infeksi
Saluran Kemih (ISK) sesuai dengan Asuhan Keperawatan modern,
serta mampu memberikan Promosi Kesehatan Infeksi Saluran Kemih
(ISK) sesuai dengan keadaan pasien.

You might also like