You are on page 1of 5

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL

DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN


MENGGUNAKAN METODE DPPH

Linda Erviana1, Abd. Malik, dan Ahmad Najib


Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia
1
lyndhaerviana@yahoo.com

ABSTRACT
Basil leaves (Ocimum basilicum L.) the plant of the family Lamiaceae that can act as a free radical
scavenger, flavonoid compounds. The aim of this research to determine and calculate the IC50 (Ocimum basilicum L.)
that has activity as a free radical based on the binding free radical (1,1 diphenyl picryl-hydrazyl). Sample
masceration with ethanol, where in the amount of the extract obtained is 10.16 gr. At the free radical scavenging test
ethanol extract has moderate activity with IC50 value is 52.68 g/mL lower than quercetin with IC50 value is 1.8
g/mL.

Keywords: Ocimum basilicum L., extract ethanol, free radical scavenging

I. PENDAHULUAN asap rokok, polusi udara, bahan kimia beracun,


Indonesia dikenal sebagai salah satu dari pestisida serta radiasi sinar UV (Raharjo, 1992;
tujuh negara dengan keanekaragaman hayati terbesar Silalahi, 2001; Youngson, 2005).
dan memiliki potensi dalam pengembangan obat Berdasarkan uraian diatas, maka akan
herbal dalam bidang kesehatan. Obat herbal yang dilakukan uji antiradikal bebas dengan menggunakan
biasa digunakan dimasyarakat adalah tanaman, yang metode DPPH, dimana metode ini dipilih karena
menghasilkan senyawa metabolit sekunder. Salah merupakan metode sederhana untuk evaluasi aktivitas
satu senyawa metabolit sekunder pada tanaman antiradikal bebas (Amic et al., 2003).
adalah flavonoid, vitamin C, betakaroten, asam urat,
billirubin, dan albumin (Vaya & Aviram, 2001). II. METODE PENELITIAN
Senyawa flavonoid yang terdapat pada A. Pengambilan dan Pengolahan Sampel
tanaman memiliki aktivitas antioksidan alami yang Sampel daun kemangi (Ocimum basilicum
dapat menangkap molekul radikal bebas atau sebagai L.) yang telah dikumpulkan, dicuci bersih terlebih
antioksidan alami (Amic et al. 2003 & Trisharyanti, dahulu, setelah itu dilakukan perajangan atau di
2012). potongpotong kecil. Selanjutnya, dikeringkan
Salah satu tanaman yang memiliki senyawa dengan cara diangin-anginkan tanpa paparan sinar
flavonoid yaitu daun kemangi (Ocimum basilicum matahari langsung, kemudian diserbukkan dan siap
L.). Kandungan kimia yang terkandung yaitu tanin untuk diekstraksi (Dirjen POM, 1987).
(4,6%), flavonoid, steroid/triterpenoid, minyak atsiri
(2%), asam heksauronat, pentosa, xilosa, asam metil B. Pembuatan Sampel
homoanisat, molludistin serta asam ursolat (Peter, 1. Ekstraksi secara maserasi pelarut etanol (Dirjen
2002 dan Meyer, et al., 1982), flavonoid pada daun POM, 1987)
kemangi yaitu apigenin yang merupakan golongan Ditimbang sampel daun kemangi (Ocimum
flavon (Hariana, 2008) yang dapat digunakan sebagai basilicum L.) sebanyak 250 gram dimasukkan dalam
antiradikal bebas. wadah maserasi, tambahkan etanol 96 % sebanyak 2
Radikal bebas adalah senyawa kimia yang liter hingga simplisia tersebut terendam, dibiarkan
mempunyai satu atau lebih elektron tidak selama 3 hari dalam bejana tertutup dan terlindung
berpasangan. Senyawa ini bersifat tidak stabil dan dari cahaya matahari sambil diaduk secara periodik,
sangat reaktif. Untuk mencapai kestabilan, molekul setelah 3 x 24 jam dilakukan penyaringan dan
harus mencari elektron lain sebagai pasangan. Reaksi ampasnya dimaserasi kembali dengan cairan penyari
berantai ini dapat menimbulkan kerusakan sel yang yang baru. Maserasi dilakukan sebanyak 3 kali dan
berujung pada mutasi sel dan apabila merusak organ diperoleh ekstrak etanol cair. Hasil penyarian yang
yang memiliki fungsi tertentu dapat menimbulkan diperoleh kemudian diuapkan sehinnga diperoleh
penyakit degeneratif. Radikal bebas dalam kehidupan ekstrak etanol kental sebanyak 10,61 gram.
sehari-hari dapat dijumpai seperti akibat metabolisme
yang berlebihan atau berasal dari lingkungan seperti
164
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 3 No.2
2. Uji Pendahuluan absolut sampai volume akhir 5 mL (100
Pengujian dilakukan dengan cara sampel ppm).
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) Pengujian dilakukan dengan memipet 0,5
dilarutkan dengan etanol 96%, kemudian ditotolkan mL larutan sampel dari berbagai konsentrasi.
pada lempeng KLT dengan menggunakan pipa Kemudian masing-masing ditambahkan 3,5 mL
kapiler. Lempeng yang sudah ditotol dielusi dengan DPPH 50 ppm. Campuran kemudian
eluen n-heksan : etil asetat (7:3). Setelah dielusi dihomogenkan dan dibiarkan pada suhu kamar
diamati diprofil KLT pada beberapa penampak selama 30 menit lalu serapannya diukur
bercak yaitu sinar UV 254 nm, 366 nm dan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
dilanjutkan dengan penyemprotan DPPH. panjang gelombang 514 nm.

3. Uji Aktivitas pengikatan radikal bebas DPPH d. Pengukuran aktivitas antiradikal bebas sampel
a. Pembuatan Larutan DPPH (Phongphaichit et al, pembanding (Kuersetin)
2007) Dibuat larutan stok 50 ppm dengan
Larutan DPPH dibuat dengan cara menimbang kuersetin setara 5 mg kemudian
menimbang DPPH sebanyak 5 mg kemudian dilarutkan dengan metanol absolut sambil
dilarutkan dengan 100 mL metanol absolut diaduk dan dihomogenkan, lalu cukupkan
dalam labu tentukur dan diperoleh larutan volumenya hingga 100 mL, kemudian dilakukan
DPPH dengan konsentrasi 50 ppm. pengenceran :
1. Masing-masing larutan stok dipipet 0,2 mL
b. Pengukuran daya antioksidan blangko kemudian dicukupkan dengan metanol
Pengujian dilakukan dengan memipet 3,5 absolut sampai volume akhir 5 mL (2 ppm).
mL DPPH 50 ppm.Larutan ini kemudian 2. Masing-masing larutan stok dipipet 0,4 mL
dibiarkan selama 30 menit dan diukur kemudian dicukupkan dengan metanol
absorbansinya pada panjang gelombang 514 absolut sampai volume akhir 5 mL (4 ppm).
nm. 3. Masing-masing larutan stok dipipet 0,6 mL
kemudian dicukupkan dengan metanol
c. Pengukuran daya antioksidan ekstrak etanol absolut sampai volume akhir 5 mL (6 ppm).
daun kemangi (Ocimum basilicum L.) 4. Masing-masing larutan stok dipipet 0,8 mL
Dibuat larutan stok 500 ppm dengan cara kemudian dicukupkan dengan metanol
menimbang ekstrak etanol daun kemangi absolut sampai volume akhir 5 mL (8 ppm).
(Ocimum basilicum L.) sebanyak 25 mg dan 5. Masing-masing larutan stok dipipet 1 mL
dilarutkan dengan metanol absolut sambil kemudian dicukupkan dengan metanol
diaduk dan dihomogenkan lalu cukupkan absolut sampai volume akhir 5 mL (10
volumenya hingga 50 mL. Selanjutnya ppm).
dilakukan pengenceran : Pengujian dilakukan dengan memipet 0,5
1. Masing-masing larutan stok dipipet 0,2 mL mL larutan sampel dari berbagai konsentrasi.
kemudian dicukupkan dengan metanol Kemudian masing-masing ditambahkan 3,5 mL
absolut sampai volume akhir 5 mL (20 DPPH 50 ppm. Campuran kemudian
ppm). dihomogenkan dan dibiarkan pada suhu kamar
2. Masing-masing larutan stok dipipet 0,4 mL selama 30 menit lalu serapannya diukur pada
kemudian dicukupkan dengan metanol panjang gelombang 514 nm.
absolut sampai volume akhir 5 mL (40 Aktivitas penangkap radikal DPPH (%)
ppm). dihitung dengan rumus berikut :
3. Masing-masing larutan stok dipipet 0,6 mL % Pengikatan radikal bebas
kemudian dicukupkan dengan metanol (Abs standar-Abs sampel)
= 100 %
absolut sampai volume akhir 5 mL (60 Abs standar
ppm).
4. Masing-masing larutan stok dipipet 0,8 mL Data aktivitas antioksidan penangkap
kemudian dicukupkan dengan metanol radikal DPPH dianalisis dan masing-masing dihitung
absolut sampai volume akhir 5 mL (80 nilai IC50 melalui analisis probit. IC50 adalah
ppm). konsentrasi yang mampu menghambat 50% DPPH
5. Masing-masing larutan stok dipipet 1 mL
kemudian dicukupkan dengan metanol

165
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 3 No.2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Simplisia Daun Kemangi (Ocimum Tabel 2. Nila Rf profil KLT sebelum dan sesudah
Basilicum L.) diekstraksi dengan menggunakan penyemprotan DPPH
metode maserasi, dimana merupakan salah satu Penampak
metode ekstraksi dingin (Tobo, 2001). Metode ini Nilai Rf Warna Noda
bercak
tidak merusak komponen kimia karena tidak adanya UV 254 0,309 hijau
pemanasan dalam proses ekstraksi serta pengerjaan 0,381 hijau
dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah 0,418 kuning
diusahakan (Adrian, 2000). 0,854 kuning
Maserasi sampel dilakukan dengan 0,872 hijau
menggunakan pelarut etanol karena sifatnya yang UV 366 0,309 kuning
mampu melarutkan hampir semua zat, baik yang 0.4 hijau
bersifat polar, semi polar dan non polar serta 0,563 kuning
kemampuannya untuk mengendapkan protein dan 0,581 hijau
menghambat kerja enzim sehingga dapat terhindar 0,818 hijau
proses hidrolisis dan oksidasi (Helmi, 2006). 0,854 hijau
Rendamen adalah persentase perbandingan DPPH 0,563 kuning
antara berat bagian ekstrak dengan berat total sampel 0,8 kuning
awal yang digunakan. Hasil rendamen yang diperoleh AlCl3 0,563 kuning
dari 250 g dalam 4000 mL etanol 96% yaitu 4,24%. 0,6 hijau
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian 0,854 hijau
secara kuantitatif dan secara kualitatif. Pengujian
aktivitas antiradikal bebas secara kualitatif dengan Pengujian secara kuantitatif dengan
menggunakan lempeng KLT. Setelah lempeng dielusi menggunakan spektrofotometer UV-Vis yaitu dengan
kemudian disemprot dengan DPPH, menghasilkan membuat larutan stok 500 ppm, dari larutan stok
warna kuning dengan latar belakang berwarna ungu tersebut dibuat lima konsentrasi (20, 40, 60, 80, dan
pada nilai Rf 0,563 dan 0,8. Sedangkan pada 100) ppm. Kemudian dipipet 0,5 mL larutan sampel
penampak bercak AlCl3 menghasilkan warna kuning dari kelima konsentrasi dan ditambahkan 3,5 mL
pada nilai Rf 0,563. Hal ini dikerekan terjadinya DPPH 50 ppm. Selanjutnya campuran dihomogenkan
reaksi antara AlCl3 dengan flavonoid membentuk dan dibiarkan selama 30 menit dengan tujuan agar
kompleks antara gugus hidroksil dan keton yang sampel dapat bereaksi dengan sempurna dengan
bertetangga atau dengan gugus hidroksil yang saling DPPH.
bertetangga. Metode uji aktivitas antiradikal bebas
Serbuk kristal DPPH yang akan dengan menggunakan radikal bebas DPPH. Metode
disemprotkan pada lempeng KLT dilarutkan terlebih DPPH dipilih karena memiliki beberapa kelebihan
dahulu dengan menggunakan metanol. Metanol dipilh antara lain sederhana, mudah, cepat, peka, serta
sebagai pelarut karena metanol dapat melarutkan memerlukan sedikit sampel. Parameter yang
Kristal DPPH dan juga memiliki sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan
melarutkan komponen non polar (Apriandi, 2011). adalah IC50 yang didefinisikan sebagai konsentrasi
Larutan DPPH yang awalnya berwarna ungu setelah senyawa antioksidan yang menyebabkan hilangnya
bereaksi dengan antioksidan alami akan membentuk 50 % aktivitas DPPH (Molyneux, 2004).
warna kuning dengan latar belakang ungu pada saat Shahidi dan Naczk (1995) mengemukakan
penyemprotan. Semakin tinggi kandungan bahwa senyawa yang tergolong antioksidan alami
antioksidan maka warna ungu pada larutan DPPH dari golongan senyawa fenolik seperti senyawa
akan semakin berkurang dan membentuk warna fenolik sederhana, flavonoid dan tanin. Senyawa
kuning (Molyneux, 2004). flavonoid, fenolik sederhana dan tanin merupakan
senyawa antioksidan yang mengandung struktur fenol
Tabel 1. Data % rendamen ekstrak daun kemangi dan memiliki beberapa gugus fungsi hidroksi yang
(Ocimum basilicum L.) banyak terdapat dalam tanaman. Senyawa non fenolik
Berat yang dapat memiliki aktivitas antioksidan antara lain
Jenis Berat Rendamen alkaloid, minyak atsiri, dan saponin. Hal ini sesuai
sampel
pelarut Ekstrak (g) (%) dengan penelitian terdahulu yang menyatakan adanya
kering (g)
senyawa alkaloid dan saponin dalam tanaman
Etanol Graptophylum pictum Griff dan Gynura procumbens
250 10,61 4,24 Merr. (Ozaki dkk., 1989) serta adanya kandungan
96%

166
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 3 No.2
minyak atsiri dalam Ocimum basilicum (Viera dan %peredaman
simon, 2000). konsentrasi Absorbansi
Sampel Radikal IC50
Perhitungan yang digunakan dalam (ppm) sampel
bebas
penentuan aktivitas penangkap radikal adalah nilai
IC50 (Inhibitor Concentration 50%) nilai tersebut 0,25 0,954 14,131
menggambarkan besarnya konsentrasi senyawa uji 0,5 0,878 20,972
yang dapat menangkap radikal sebesar 50%. Nilai
Kuersetin 0,75 0,851 23,402 1,8
IC50 diperoleh dengan menggunakan persamaan
regrasi linier yang menyatakan hubungan antara 1 0,787 29,163
konsentrasi sampel (senyawa uji) dengan simbol X 1,25 0,674 39,334
terhadap aktivitas penangkapan radikal rata-rata
dengan simbol Y dari seri replikasi pengukuran.
Semakin kecil nlai IC50 maka senyawa tersebut KUERSETIN y = 23,43x + 7,821
mempunyai keefektifan sebagai penangkap radikal R2 = 0,956
lebih baik. 60

% Pengikatan DPPH
Hasil penelitian ekstrak etanol daun kemangi 40
(Ocimum basilicum L.) memiliki aktivitas sedang
dengan nilai IC50 52,68 g/mL, sedangkan kuersetin 20
memiliki aktivitas sangat kuat dengan nilai IC50 1,8
g/mL. Menurut Phongpaichit et al (2007), suatu 0
senyawa dikatakan sebagai antiradikal bebas sangat 0 0.5 1 1.5
kuat apabila nilai IC50 <10 g/mL, kuat apabila nilai Konsentrasi (ppm)
IC50 antara 10-50 g/mL, sedang apabila nilai IC50
berkisar antara 50-100 g/mL, lemah apabila nilai Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi
IC50 berkisar antara 100-250 g/mL dan tidak aktif kuersetin dengan % pengikatan DPPH
apabila IC50 diatas 250 g/mL.
IV. KESIMPULAN
Tabel 3. Perhitungan % pengikatan radikal bebas Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
ekstrak etanol daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kemangi
Konsentrasi Absorban %peredaman IC (Ocimum basilicum L.) memiliki aktivitas antioksidan
Sampel sedang dengan nilai IC50 52,68 g/mL.
(ppm) sampel Radikal bebas 50
2,5 1,002 9,81
Ekstrak DAFTAR PUSTAKA
5 0,965 13,14 52
Etanol Adrian, M., 2000. Teknik Kromatografi . Penerbit
7,5 0,951 14,40 , Andi, Yogyakarta.
daun
10 0,924 16,83 68
Amic, D., Beslo, D., Trinajstic, N., Davidovic. 2003.
kemangi
12,5 0,913 17,82 Structure-Radical Scavenging Activity
Relationships of Flavonoids. Croatia Chem
EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI Acta 76
y = 0,788x + 8,487 Apriandi, A. 2011. Aktivitas Antioksidan dan
20
R2 = 0,965 Komponen Bioaktif Keong Ipong-ipong
% Pengikatan DPPH

(Fasciolaria salmo).(Skripsi). Bogor:


15 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
10 Institut Pertanian Bogor
5 Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan
0 Makanan.1987. Analisis Obat Tradisional,
Jilid I. Departemen Kesehatan RI, Jakarta
0 5 10 15
Hariana, A., 2008. Tumbuhan Obat & Khasiatnya.
Konsentrasi (ppm)
Penerbit: Penebar Swadaya. Jakarta.
Gambar 1. Grafik hubungan antara konsentrasi Meyer, N, 1982. Brine shrimp: a convenient general
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) bioassay for active plant constituents. Planta
dengan % pengikatan DPPH Med May (Online):
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/173967
Tabel 4. Perhitungan % pengikatan radikal bebas 75. diakses tanggal 17 Oktober 2013.
sampel pembanding kuersetin Molyneux, P., 2004, The Use of Stable Free Radical
Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for
167
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 3 No.2
Estimating Antioxidant Activity, J. Sci.
Tecnol.
Peter. 2002. Herbal remedies. (Online):
http://content.nejm.org/cgi/reprint/347/25/204
6.pdf. diakses tanggal 17 Oktober 2013.
Phongphaichit, S., Nikom, J., Rungjindamai N., Jariya,
S., 2007. Biological activities of extract from
endophytic fungi isolated from Garcinia
plants, FEMS Immunol Med Microbial.
Raharjo, M., 1992, Tanaman Berkhasiat Antioksidan,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta:
Kanisius
Tobo, F., 2001, Buku Pegangan Laboratorium
Fitokimia I, Fakultas MIPA, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Vaya, J, Aviram, M. 2001. Nutritional antioxidant :
mechanism of action, analyses of activities
and medical applications, Curr. Med. Chem-
Imm,Endoc. &Metab Agents.
Youngson, R. 2003, Antioksidan Manfaat Vitamin C
Dan E Bagi Kesehatan, Arca : Jakarta.

168
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 3 No.2

You might also like