Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) juga dikenal sebagai penyakit kencing
penghasilan glukosa meningkat dan juga kadar sekresi insulin menurun dalam
2004). Diagnosa penyakit DM adalah jika kadar gula darah sewaktu > 120
mg/dl, kadar gula darah puasa > 110 mg/dl dan kadar gula darah 2 jam
dengan pencapaian status gizi yang baik. Antropometri merupakan salah satu
cara penentuan status gizi yang sering digunakan yaitu pembagian berat
badan dalam kg oleh tinggi badan dalam meter pangkat 2 yang dinyatakan
dalam indeks massa tubuh atau IMT. IMT merupakan salah satu cara
dikatakan obesitas atau tidak. IMT memiliki kaitan dengan kadar gula darah
masyarakat perkotaan. Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
mengandung nilai gizi yang minim. Perubahan pola hidup manusia seperti
gaya hidup, sosial ekonomi, urbanisasi dan industrialisasi pada akhirnya akan
Diabetes.
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan
jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International
penyandang DM dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun
Amerika Serikat, China, dan India dalam prevalensi diabetes (Diabetes Care,
2004). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2003,
juta jiwa. Dengan prevalensi diabetes sebesar 14,7 % pada daerah urban dan
7,2 % pada daerah rural, maka diperkirakan pada tahun 2003 terdapat
sejumlah 8,2 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 5,5 juta di daerah
pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk di Indonesia yang berusia
diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi diabetes pada daerah urban (14,7%)
penyakit diabetes mellitus di Sulawesi Utara senilai 8,1 %, jauh di atas angka
nasional yaitu 5,7 %. Begitu juga dengan prevalensi TGT (Toleransi Glukosa
yaitu 10,2%. Lebih mengkhawatirkan lagi jika kita melihat angka prevalensi
Obesitas Umum yaitu 19,1% dan angka prevalensi Obesitas Sentral 31,5%, di
lainnya di Indonesia. Jadi, di Sulawesi Utara banyak orang yang gemuk dan
juga banyak orang yang memiliki kadar gula darah tinggi.(Dirjen PPTM,
2010).
4
(PERKENI, 2011).
Dari hasil pra survey yang dilakukan peneliti di BLU RSUP. PROF
Militus Tipe II pada pasien ASKES di Poliklinik Endokrin BLU RSUP. PROF
2. Tujuan Khusus
a. Diidentifikasi hubungan obesitas terhadap kejadian diabetes mellitus
di bidang keperawatan.
2 Praktis
a. Bagi instansi kesehatan
Diharapkan dapat menambah pengetahuan perawat dalam memberikan
c. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kemampuan menggali
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
1. Definisi Diabetes Mellitus
Menurut American Diabetes Association (ADA, 2003) dalam
Oleh karena itu insiden lebih tinggi atau adanya infeksi virus (dari
olah raga dan diet. Oleh karena DM tidak selalu dapat dicegah maka
lapar, diuresis dan kehilangan berat badan, bayi lahir lebih dari berat
2000).
Defesiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan
b. DM Tipe II
dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam sel
4. Klasifikasi
diabetes, antaranya :
Suzanne, 2002).
b. Polidipsia
haus terus dan ingin selalu minum (polidipsia) ( Bare & Suzanne,
2002).
c. Poliphagia
akibat dari itu maka sel akan menciut, sehingga seluruh jaringan
retina, kemudian juga ablasio retina dan lebih lanjut lagi dapat
2) Nefropati
Kelainan yang terjadi pada ginjal penyandang DM dimulai
2002).
kesegaran jasmani.
c. Terapi nutrisi medis
Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari
keluarganya).
Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama
yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan
tipe II. Namun setelah disesuaikan denga berat badan dan variabel
meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali dari orang yang
tidak merokok.
3,7 6,8 kg pada individu yang berusia 30-50 tahun mengurangi risiko
Pada banyak keluarga dan studi kembar, komponen yang besar dari
yang terpapar dengan makanan yang kurang dan makanan yang lebih
berbeda akan memberikan efek berbeda pada kadar glukosa darah dan
BAB III
KERANGKA KONSEP
Independen Dependen
Obesitas
Pola
Makan
Riwayat
Keluarga
Kejadian Diabetes
Usia Mellitus Tipe II pada
pasien ASKES
Aktivitas
Fisik
Hipertensi
Keterangan :
Yang Diteliti :
Tidak Di Teliti :
B. Hipotesis
18
MANADO.
2. Ada hubungan pola makan terhadap kejadian diabetes mellitus tipe II pada
MANADO.
3. Ada hubungan riwayat keluarga terhadap kejadian diabetes mellitus tipe II
KANDOU MANADO
C. Variabel Penelitian
- Pola Makan
- Riwayat Keluarga
D. Definisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skore
Ukur
Independen:
Obesitas Kelebihan Mengukur Kuesioner Nominal Obesitas
masa tubuh - Berat Badan jika IMT
yang didapat - Tinggi Badan 26, Tidak
berdasarkan Obesitas <
perhitungan 26
berat badan
dan tinggi
badan
jenis makanan
setiap hari
- Anggota
keluarga
sebelumnya
Riwayat dari
Riwayat yang Kuisoner Nominal Memiliki
keluarga yang
keluarga mengalami riwayat DM
mengalami
diabetes jika nilai 6
Diabetes
mellitus Tidak
Mellitus Tipe
Memiliki
II
riwayat DM
jika < 6
Dependen:
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan
KANDOU.
2. Sampel
berikut :
103
n=
21
1 + 103 (0,05)2
103
n=
1 + 103 (0.05)2
103
n=
1 + 0,26
103
n=
1,26
n = 81
KANDOU
5. Penderita dalam keadaan compos mentis, tidak memiliki kelainan mental
PROF.R.D. KANDOU
5. Penderita yang kelainan mental dan kecatatan jiwa
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
dengan penyusunan skripsi dapat dilihat secara lebih rinci pada jadwal
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di poliklinik endokrin BLU RSUP. PROF.R.D.
KANDOU
D. Instrument Penelitian
1. Lembar kuesioner
Kuisoner terdiri dari tiga kuisoner :
a. Kuisoner Obesitas dimana mengukur berat ban dan tinggi badan
b. Kuisoner pola makan. Dimana terdapat 6 pertanyaan dengan
mennggunakan rumus :
Me = nilai terendah+ nilai tertinggi
2
= 6 + 12
2
=9
Jadi nilai yang didapat adalah = 9
mennggunakan rumus :
Me nilai terendah+ nilai tertinggi
2
= 4+8
2
=6
Jadi nilai yang didapat adalah = 6
d. Kuisoner Diabetes. Dimana terdapat 6 pertanyaan dengan memakai
mennggunakan rumus :
Me nilai terendah+ nilai tertinggi
2
= 6 + 12
2
=9
Jadi nilai yang didapat adalah = 9
2. Lembar persetujuan
3. Lembar Informed Concent (informasi untuk responden)
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder terdiri dari jumlah pasien dengan diabetes mellitus tipe II
Kandou
F. Pengolahan Data
24
para pengumpul data. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini
dilakukan terhadap :
a. Kelengkapan jawaban
b. Keterbacaan tulisan
c. Relevansi jawaban
2. Coding yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden
pengolahan komputer.
4. Cleaning yaitu pembersihan data, apakah data sudah benar atau belum.
5. Penyajian data disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti
diabetes mellitus tipe II pada pasien dengan jaminan askes. Dari hasil
didapatkan faktor risiko sebagai bahan uji penelitian analisis kejadian diabetes
Science).
H. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika
riset yang akan dilakukan. Jika responden bersedia untuk di teliti maka
25
memaksa.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian, maka peneliti
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok data
yang walaupun sudah diuji validitas dan reliabilitas namun masih perlu
pengujian lebih lanjut agar dapat digunakan pada tingkatan lebih luas lagi.
b. Keterbatasan Waktu
Penelitian hanya dilakukan dalam waktu yang singkat hingga peneliti tidak
BAB V
26
HASIL PENELITIAN
januari diganti namanya menjadi KAIUGUN BIOIN. Kemudian pada tahun 1946
bulan februari RS. KAIUGUN BIOIN, tahun 1976 tanggal 1 desember, peresmian
rumah sakit umum gunung wenang mando sebagai rumah sakit kelas B yang
dimanfaatkan untuk pendidikan calon dokter dan dokter spesialis oleh menteri
kecamatan malalayang manado dan diberi nama Rumah Sakit Umum Pusat
Unit Swadana Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tahun 2004
tanggal 17 juni, ditetapkan pemberian nama Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R.D.
2005 tanggal 9 agustus, peresmian nama rumah sakit umum prof. Dr. R.D.
Kandou Manado oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik atas nama Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. Tahun 2007 tanggal 26 juni, RSUP Prof. Dr. R.D.
Menteri Keuangan No. 272/Keu.05.2007 tanggal 21 juni 2007. Sampai saat ini
digunakan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dimana sumber daya manusia baik
27
dokter spesialis, perawat, bidan bahkan tenaga kesehatan lain dan non medis
Jumlah ruangan yang dimilki di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yaitu
B. Karakteristik Responden
1. Distribusi Menurut Jenis Kelamin Responden
70
60
50
40
30 64.2
20 35.8
10
0
Laki-laki Perempuan
C. Analisis Univariat
1. Distribusi Menurut Obesitas Responden
70
60
50
40
30 63
20 37
10
0
Obesitas Tidak Obesitas
80
60
40
59.3
20 40.7
0
Memiliki Tidak Memiliki
(40,7%).
4. Distribusi Menurut Diabetes Responden
100
80
60
40 91.4
20
0 8.6
Mendukung Tidak Mendukung
(8,6%).
D. Analisis Bivariat
Tabel 5.1 : Hubungan Faktor Obestitas Dengan Diabetes
Diabetes
Tidak
Obesitas Mendukung Total OR P
Mendukung
N % N %
Obesitas 44 54,3 0 0,0 44
Tidak
30 37,0 7 8,6 37 11,164 0,043
Obesitas
Total 74 91,4 7 8,6 81
diabetes dan 0 responden (0,0%) tidak terkena diabetes. Dari 37 responden yang tidak
kepercayaan 95% menunjukkan nilai p=0,043. Nilai p ini lebih kecil dari nilai =
0,05, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor obesitas dengan kejadian
Diabetes
Pola Tidak
Mendukung Total OR P
Makan Mendukung
N % N %
Buruk 49 60,5 0 0,0 49
Tidak
25 30,9 7 8,6 32 12,766 0,001
Buruk
Total 74 91,4 7 8,6 81
diabetes dan 0 responden (0,0%) tidak terkena diabetes. Dari 32 responden yang tidak
diabetes dan 7 responden (8,6%) tidak menderita diabetes. Hasil uji Fisher Exact
pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai p=0,001. Nilai p ini lebih kecil dari
nilai = 0,05, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor Pola Makan
dengan kejadian diabetes di Poli Endokrin RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
Tabel 5.3 : Hubungan Faktor Riwayat Keluarga Dengan Diabetes
Diabetes
Riwayat Tidak
Mendukung Total OR P
Keluarga Mendukung
N % N %
Memiliki 48 59,3 0 0,0 48
Tidak
26 32,1 7 8,6 33 14,107 0,001
Memiliki
Total 74 91,4 7 8,6 81
responden (0,0%) tidak terkena diabetes. Dari 33 responden yang tidak mendukung
responden (8,6%) tidak menderita diabetes. Hasil uji Fisher Exact pada tingkat
kepercayaan 95% menunjukkan nilai p=0,043. Nilai p ini lebih kecil dari nilai
dengan kejadian diabetes di Poli Endokrin RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
E. Pembahasan
1. Faktor Obesitas Dengan Kejadian Diabetes
Mengkonsumsi makanan berlemak dan mengandung kadar gula tinggi dalam
jumlah besar akan mengakibatkan obesitas atau kegemukan. Setelah anda didiagnosis
menderita obesitas, besar kemungkinannya anda terkena diabetes karena faktor utama
penyebab diabetes adalah terdapatnya kadar gula yang tinggi dalam darah melebihi
batasan wajar. Dari hasil penelitian yang dilakukan di poli endokrin RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandou dengan menggunakan uji Fisher Exact dengan tingkat kepercayaan 95%
menunjukkan nilai p=0,043. Nilai p ini lebih kecil dari nilai = 0,05, menunjukkan
Poliklinik Endokrin RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Hal ini didukung oleh
orang gemuk. Sindroma ini umumnya ditandai gejala peningkatan tekanan darah,
naiknya gula darah, kelebihan lemak pada perut dan tingkat kolesterol di luar batas.
Dalam penelitian itu, mereka menemukan sel lemak melepaskan indikator yang
bahwa ada hubungan antara obesitas atau kegemukan dengan penyakit diabetes
bahkan hubungannya sangat erat. Hal ini mungkin terjadi karena pada penderita
membantu sel tubuh dalam menyerap glukosa. Karena insulin tidak dapat bekerja
lebih banyak lagi insulin. Jika berlangsung lama kinerja pankreas dalam
menghasilkan insulin akan menurun, pada saat inilah penderita rentan terkena
gemuk umumnya ditandai gejala peningkatan tekanan darah, naiknya gula darah,
kelebihan lemak pada perut dan tingkat kolesterol di luar batas. Maka dari itu kita
harus menjaga berat badan kita dan tidak terlalu banyak mengkomsumsi makanan
yang berlemak agar kita bisa terhindar dari segala macam penyakit. Dalam penelitian
ini juga peneliti merasa belum mendapatkan hasil secara keseluruhan karena
keterbatasan waktu dan biaya yang mahal menjadi penghalang peneliti untuk
melakukan penelitian lebih mendalam lagi tentang obesitas dengan kejadian diabetes.
masyarakat perkotaan. Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat
nilai gizi yang minim. dari hasil penelitian yang dilakukan menggunakan hasil uji
Fisher Exact pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai p=0,001. Nilai p ini
lebih kecil dari nilai = 0,05, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor
Pola Makan dengan kejadian diabetes di Poli Endokrin RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado. penelitian ini didukung juga oleh peneliti Heather, et.al., (2001)
menunjukkan bahwa karbohidrat yang berbeda akan memberikan efek berbeda pada
kadar glukosa darah dan respon insulin, walaupun diberikan dalam jumlah sama. hal
ini juga didukung Rimbawan, (2004), Jumlah karbohidrat bukan dasar yang cukup
untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Hasil penelitian bahwa pangan dengan
Index Glicemi rendah dapat memperbaiki pengendalian metabolik pada penderita
diabetes mellitus. Dari pengamatan peneliti ternyata sebagian besar penderita diabetes
di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado mempunyai pola makan yang dapat
memicu akan terjadinya kejadian diabetes. Beberapa faktor yang mungkin berperan
pola makan setempat adalah kota manado yang cenderung lebih banyak
mengonsumsi daging dan kurang memperhatikan pola makan dan asupan nutrisi yang
baik.
Salah satu kelompok yang berisiko tinggi menderita DM jika ada salah satu
yang mempunyai keturunan baik pada orang tuanya atau kakeknya, saudaranya dan
lain-lain yang menderita DM. dari hasil uji Fisher Exact pada tingkat kepercayaan
95% menunjukkan nilai p=0,043. Nilai p ini lebih kecil dari nilai =0,05,
kejadian diabetes di Poliklinik Endokrin RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. hal
ini didukung dari (The Diabetes preventation Research Group, 2003), Hal yang
menarik tentang diabetes mellitus dari beberapa studi menunjukkan bahwa ibu
kandung yang menderita diabetes mellitus lebih menurunkan kepada anak dari pada
bapaknya yang menderita diabetes mellitus. hal ini juga didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Soegondo (2004), keluarga menderita DM dan ada
riwayat keluarga adalah lebih kurang 1 banding 4 dengan asumsi sekitar 73% kasus
menderita DM.
menurut peneliti riwayat penyakit diabetes juga bisa terjadi apabila dalam anggota
keluarga kita ada yang mengalami diabetes ini dikarenakan faktor genetik. Bagi
penelitian-penelitian selanjutkan yang akan meneliti agar meneliti lebih jauh lagi
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Poli Endokrin RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado dan telah diuji dengan menggunakan uji fisher exact, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Orang yang terkena obesitas lebih beresiko terkena penyakit diabetes mllitus
diabetes mellitus tipe II daripada orang yang memiliki pola makan yang tidak
buruk.
3. Orang yang memiliki riwayat keluarga lebih beresiko terkena penyakit diabetes
mellitus tipe II daripada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga denga
B. Saran
1. Bagi masyarakat disarankan untuk lebih sering berolahraga agar menjaga berat
badan lebih ideal agar terhindar dari penyakit diabetes mellitus tipe II.
tentang pentingnya pola hidup yang sehat, agar dapat memberikan pendidikan
melakukan pola hidup yang sehat dan melakukan aktivitas olahraga agar
Alimul Hidayat. 2007. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta;
Salemba Medika.
Alimul, A. 2003. Riset keperawatan & teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika
Almatsier, S, 2007. Penuntun Diet. Jakarta : GPU
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8),
EGC Jakarta
Barclay L, 2010. Diabetes Diagnosis & Screening Criteria Reviewed. Available
from : http://www. medscape.com.
Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Diabetes Care, 2004. Di akses di www.google.com
DIRJEN PPTM, 2010. Di akses di http://www.manadopost.co.id/index.php?
mib=berita.detail&id=77045
Hartono. 2006. Asuhan Gizi Rumah sakit. Jakarta: EGC.
Heather, et.al., 2001. Di akses di www.google.com
Iwan S, 2010. Askep Klien dengan gangguan Sistem Endokrin:Diabetes Mellitus,
Available from: http://ahmadyozi.blogspot.com/2012/06/askep-klien-dengan-
gangguan-sistem.html
Moore, et.al 2003. Di akses di www.google.com
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika.
PERKENI 2010. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe II di Indonesia,
2010. Jakarta : PB PERKENI
, 2011. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe II di Indonesia, 2011.
Jakarta : PB PERKENI
Rimbawan dan A. Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Soegondo S, 2004. Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus terkini, cetakan IV.
Jakarta: FKUI
Sudoyo dkk, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 4. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
The Diabetes preventation Research Group, 2003. Di akses di www.google.com