You are on page 1of 11

pBAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Analisa Data
Pre Anestesi
No Tgl/Ja Data Masalah Etiologi
m
1 10/4/17 DS: Kecemasan Kurang
10.30 - pasien mengatakan cemas
pengetahuan
karena belum pernah
tentang
operasi
prosedur
DO:
- pasien nampak gelisah anestesi
- TD: 132/78 mmHg
- N: 82x/mnt
- SpO2: 100%
- RR: 22x/mnt

Intra Anestesi
No Tgl/Ja Data Masalah Etiologi
m
1 10/4/17 DS: - Pola nafas tidak Disfungsi
11.00 DO: efektif neuromuscula
- Penurunan tekanan r dampak
inspirasi dan ekspirasi sekunder obat
- Frekuensi nafas
general
berubah selama intra
anestesi
anestesi
- Pemberian Propofol:
100 mg/10cc
2. 11.10 DS : - Resiko Vasodilatasi
DO :
gangguan pembuluh
- TD : 106/68 mmHg;
- N : 80 x/mnt; keseimbangan darah
- SpO2 : 97%;
cairan dan
- RR : 18 x/mnt
- Akral dingin, bibir elektrolit
kering
3. 11.00 DS:- Resiko cidera Prosedur
DO: perioperative
- Pasien dalam pengaruh (efek anestesi)
anestesi general
- Tidak ada pengaman di
samping pasien
- Pasien dalam posisi
supine di tempat yang
tinggi

Pasca Anestesi
No Tgl/Ja Data Masalah Etiologi
m
1. 10/4/17 DS: Nausea Pengaruh
12.10 - pasien mengatakan
sekunder: general
mual dan ingin muntah
anestesi
DO:
- pasien muntah (warna
bening berupa cairan)
- pasien nampak lemah
- pasien dengan post
anestesi general
2. 12.00 DS: Resiko Efek
DO:
cidera anestesi/pembius
- pasien masih dalam
an
pengaruh anestesi
general
- pasien mobilisasi ke
RR
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Anestesi
a. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur
anestesi
2. Intra Anestesi
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi neuromuscular
dampak sekunder obat general anestesi
b. Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan vasodilatasi pembuluh darah
c. Resiko cidera berhubungan dengan Efek anestesi/pembiusan
3. Post Anestesi
a. Nausea berhubungan dengan pengaruh sekunder: general anestesi
b. Resiko cidera berhubungan dengan efek anestesi/pembiusan
C. Rencana Keperawatan
1. Pre Anestesi
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Kecemasan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mengetahui tingkat kecemasan
2. Orientasikan dengan tim anestesi
berhubungan dengan asuhan keperawatan dan tindakan selanjutnya
dan kamar operasi 2. Pengenalan dengan tim dan
kurang pengetahuan selama pasien di OK,
3. Jelaskan jenis tindakan anestesi
lingkungan
tentang prosedur diharapkan pasien
dan prosedur yang akan 3. Pengetahuan yang cukup
anestesi tidak cemas dengan
dilakukan tentang anestesi
kriteria: 4. Dampingi pasien selama operasi 4. Meningkatkan kepercayaan
- Pasien mengatakan 5. Ajarkan teknik relaksasi
pasien dan mengurangi rasa
siap dilakukan
cemas
pembiusan 5. Teknik relaksasi dapat
- Pasien nampak
memperlancar aliran darah dan
tenang dan rileks
O2 sehingga dapat mengurangi
- Pasien mengatakan
kecemasan
tahu proses
pembiusan
- Tanda-tanda vital
normal
2. Intra Anestesi
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Pola nafas tidak Setelah selesai 1. Jaga jalan nafas efektif 1. Mempertahankan pola nafas
2. Pasang peralatan oksigen
efektif berhubungan tindakan anestesi pola pasien
3. Beri suplay oksigen
2. Membantu pasien dalam
dengan disfungsi nafas pasien menjadi 4. Monitor aliran oksigen
5. Monitor ritme, irama dan bernafas
neuromuscular efektif dan atau
3. Membantu pasien dalam
kedalaman dan usaha respirasi
dampak sekunder normal dengan kriteria
6. Monitor pola nafas tachypnea, bernafas
obat general anestesi hasil: 4. Mengetahui seberapa besar
apnea
- Frekuensi nafas 7. Monitor tanda hipoventilasi pemberian O2
5. Mengetahui efek dari
normal
- Irama nafas teratur pemberian O2
- Ekspansi dada 6. Mengetahui adanya kelainan
7. Mengetahui kurangnya
simetris
- Tidak ventilasi
menggunakan otot
tambahan saat
nafas
- Tidak sianosis
- Auskultasi dada
tidak ada suara
nafas tambahan
dan vesikuler

2. Resiko gangguan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui tanda-tanda


2. Pertahankan suhu tubuh pasien
keseimbangan cairan asuhan keperawatan hipotermi dan tindak lanjut
selama pembiusan 2. Suhu ruangan yang sesuai dapat
dan elektrolit selama pasien di OK,
3. Kaji tingkat kekurangan volume
meminimalkan pasien terpapar
berhubungan dengan diharapkan cairan
cairan
udara dingin.
vasodilatasi pasien terpenuhi 4. Kolaborasi pemberian cairan
3. Mengetahui status kebuutuhan
5. Monitor masukan dan keluaran
pembuluh darah dengan kriteria:
cairan pasien
- Akral hangat cairan
4. Mengoptimalkan pemberian
- Tidak ada
cairan
perubahan warna
5. Mengetahui keadekuatan
kulit
jumlah cairan yang masuk dan
- Pasien tidak
keluar
mengeluh
kedinginan
3. Resiko cidera Setelah dilakukan 1. Jaga posisi pasien tetap aman 1. Posisi yang nyaman dapat
2. Tingkatkan keamanan lingkungan
berhubungan dengan asuhan keperawatan mengurangi pergerakan pasien\
3. Monitor efek anestesi yang
2. Tetap mempertahankan posisi
prosedur selama pasien di OK,
timbul
pasien dengan adanya perawat
perioperative (efek diharapkan tidak
dan dokter yang ada disamping
anestesi) terjadi cidera dengan
pasien
kriteria:
3. Mengetahui efek yang timbul
- Pasien nampak dalam anestesi pada pasien dan
tenang menentukan tindakan
- Pasien tidak jatuh
selanjutnya
- Pergerakan pasien
dapat terkendali
3. Post Anestesi
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Nausea berhubungan Setelah dilakukan 1. Monitor mual dan muntah pasien 1. Mengidentifikasi mual muntah
2. Berikan waktu istirahat dan tidur
dengan pengaruh asuhan keperawatan pasien dan tindak lanjut yang
yang adekuat untuk mengurangi
sekunder: general selama pasien berada diberikan
mual 2. Menghindari efek mual
anestesi di ruang pemulihan
3. Kolaborasi pemberian antiemetik 3. Mengurangi mual dengan aksi
diharapkan tidak
sentralnya di hipotalamus
terjadi mual dengan
criteria hasil:
- Pasien mengatakan
tidak mual
- Tidak ada
peningkatan
sekresi saliva
2. Resiko cidera Setelah dilakukan 1. Jaga posisi pasien tetap aman 1. Posisi yang nyaman dapat
2. Tingkatkan keamanan lingkungan
berhubungan dengan asuhan keperawatan 3. Monitor efek anestesi yang mengurangi pergerakan pasien\
2. Tetap mempertahankan posisi
efek selama pasien di timbul
4. Pasang pengaman tempat tidur pasien dengan adanya perawat
anestesi/pembiusan ruang pemulihan,
5. Pasang tanda fall risk di gelang
dan dokter yang ada disamping
diharapkan tidak
pasien
pasien
terjadi cidera dengan
3. Mengetahui efek yang timbul
kriteria:
dalam anestesi pada pasien dan
- Pasien nampak
menentukan tindakan
tenang
- Pasien tidak jatuh selanjutnya
- Pergerakan pasien 4. Pengaman meminimalkan
dapat terkendali kejadian jatuh pasien
5. Tanda fall risk Untuk
mengidentifikasi pasien setelah
dipindahkan ke bangsal.
D. Implementasi dan Evaluasi
1. Pre Anestesi
Tanggal,
Implementasi Evaluasi
waktu
10/4/17 1. Mengkaji tingkat kecemasan dan TTV Pukul 10.50
10.30 2. Mengorientasikan dengan tim anestesi dan S: Pasien mengatakan paham dan mengerti dengan tindakan
kamar operasi pembiusan
3. Menjelaskan jenis tindakan anestesi dan O: KU sedang, kesadaran CM. Pasien tampak lebih tenang, pasien
prosedur yang akan dilakukan kooperatif. TD: 130/72mmHg, N: 82x/mnt, RR: 20x/mnt.
4. Mengajarkan teknik relaksasi A: Kecemasan teratasi
P: Monitor TTV
Dampingi pasien selama operasi dan anestesi

Imsak

2. Intra Anestesi
Tanggal,
Implementasi Evaluasi
waktu
10/4/17 1. Mempertahankan jalan nafas efektif Pukul 12.35
11.00 2. Memasang LMA S: -
3. Memberikan suplay oksigen yang adekuat O: pasien dalam pengaruh sedasi
4. Monitor ritme, irama dan kedalaman dan usaha LMA no.4
Nafas spontan
respirasi
TD: 114/71, N: 87x/mnt, RR: 16x/mnt, EKG: sinus rythme
5. Monitor tanda hipoventilasi
A: pola nafas pasien efektif
P: Monitor TTV

Imsak
11.05 1. Memonitor kebutuhan cairan Pukul 12.45
2. Memonitor TTV S: -
3. Memberikan loading cairan O: Kebutuhan cairan pasien
4. Pertahankan suhu tubuh pasien selama Jam1: 1260 cc
Jam 2: 910 cc
pembiusan
Jam 3: 910 cc
Jam 4: 560 cc
Pasien selama operasi dilakukan loading cairan Asering
2000cc
TD: 121/78mmHg, N:92x/mnt, RR: 16x/mnt
A: Kebutuhan cairan terpenuhi
P: monitor keluaran cairan pasien

Imsak
11.00 1. Menjaga posisi pasien tetap aman selama Pukul 12.45
S:-
prosedur operasi
O: pasien tidak sadar karena dalam pengaruh obat anestesi
2. Meningkatkan keamanan lingkungan
tidak ada kejadian jatuh selama operasi
3. Memonitor efek anestesi yang timbul
Pasien diantar ke recovery room dengan aman
A: Resiko jatuh teratasi
P: Pasang tanda fall risk
Pasang pengaman tempat tidur

Imsak
3. Post Anestesi
Tanggal,
Implementasi Evaluasi
waktu
10/4/17 1. Memonitor mual dan muntah pasien Pukul 12.25
12.10 2. Memberikan waktu istirahat dan tidur yang S: pasien mengatakan mual berkurang
O:
adekuat untuk mengurangi mual
- Pasien tidak muntah lagi
3. Mengelola pemberian propofol 20mg dan SA
- Propofol 20mg dan SA 0,5 mg telah diberikan dengan rute iv
0,5mg
A: Nausea teratasi
P: kolaborasi pemberian antiemetic bila pasien mual kembali

Imsak
12.05 1. Menjaga posisi pasien tetap aman Pukul 12.30
2. Meningkatkan keamanan lingkungan S: -
3. Memonitor efek anestesi yang timbul O: Tempat tidur pasien telah dipasang pengaman
4. Memasang pengaman tempat tidur Tanda fall risk telah dipasang di gelang pasien
5. Memasang tanda fall risk di gelang pasien Tidak ada kejaadian jatuh selama pasien di RR
Pasien diserahkan ke perawat bangsal dengan aman
A: Resiko jatuh teratasi
P: Menginformasikan ke perawat bangsal bahwa pasien dengan
resiko jatuh

Imsak

You might also like