Professional Documents
Culture Documents
4. Patofisiologi
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada
hipofise anterior gangguan dapat berupa tumor
yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan
hormone yang membuat menjadi terganggu.
Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan
pada pasien ini disebabkan oleh gangguan
mental yang secara tidak langsung menyebabkan
terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti
serotonin yang dapat menghambat pelepasan
gonadrotropin. Kelainan ovarium dapat
menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder.
Amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium (disgenesis gonad).
Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan
kelainan genetic dengan peningkatan kematian
folikel, dapat juga merupakan proses autoimun
dimana folikel dihancurkan. Melakukan
kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan
amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang
banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh
habis dan bahan untuk pembentukan hormone
steroid seksual (estrogen dan progesterone)
tidak tercukupi. Pada keadaaan tersebut juga
terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk
mencukupi kebutuhan bahan bakar dan
terjadilah defisiensi estrogen dan
progesterone yang memicu terjadinya
amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih
banyak dihasilkan endorphin yang merupakan
derifat morfin. Endorphin menyebabkan
penurunan GnRH sehingga estrogen dan
progesterone menurun. Pada keadaan tress
berlebih cortikotropin realizinghormone
dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi
opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH.
5. Pathway
Terlampir
6. Gejala Klinis
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
Tidak terjadi haid
Produksi hormone estrogen dan progesterone
menurun.
Nyeri kepala
Badan lemah
7. Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah
infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
percaya dirinya penderita sehingga dapat
mengganggu kompartemen IV dan terjadinya
amenorrhea. Komplikasi lainnya muncul gejala-
gejala lain akibat hormone seperti
osteoporosis.
8. Pemeriksaan Diagnostik / penunjang
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan
adanya perkembangan seksual sekunder maka
diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi
(indung telur, rahim, perekatan dalam rahim).
Melalui pemeriksaan USG, Histerosal
Pingografi, histeroskopi dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI), apabila tidak
didapatkan tanda-tanda perkembangan
seksualitas sekunder maka diperlukan
pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah
kemungkinan kehamilan disingkirkan pada
amenorrhea sekunder maka dapat dilakukan
pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
karena kadar hormone thyroid dapat
mempengaruhi kadar hormone prolaktin dalam
tubuh.
9. Penatalaksanaan
Pengelolaan pada pasien ini tergantung
dari penyebab. Bila penyebab adalah
kemungkinan genetic, prognosa kesembuhan
buruk. Menurut beberapa penelitian dapat
dilakukan terapi sulih hormone, namun
fertilitas belum tentu dapat dipertahankan.
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan
penyebab dari amenorrhea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit
dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas
fisik yang berlebih juga dapat membantu.
Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita
yang mengalami Amenorrhea Primer
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali
diperiksa adalah tanda-tanda vital dan juga
termasuk tinggi badan, berat badan dan
perkembangan seksual. Pemeriksaan yang lain
adalah :
Keadaan umum :
Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi,
dan hipotermi.
Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi,
gangguan lapang pandang, dan tanda-tanda
saraf kranial.
Sindroma polikistik ovarium-jerawat,
akantosis, dan obesitas.
Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags,
adanya darah pada pemeriksaan rektal.
Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- webbed
neck, lambatnya perkembangan payudara.
Keadaan payudara
Galactorrhea - palpasi payudara.
Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut
kemaluan yang jarang.
Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- tidak
berkembangnya payudara dengan normalnya
pertumbuhan rambut kemaluan.
Keadaan rambut kemaluan dan genitalia
eksternal
Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan
dan adanya rambut di wajah.
Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada
atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan
dengan perkembangan payudara.
Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan
perkembangan payudara.
Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali,
virilisasi.
Massa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan
genital anomali.
Keadaan vagina
Imperforasi himen- menggembung atau edema
pada vagina eksternal.
Agenesis (Sindroma Rokitansky-Hauser)-
menyempitnya vagina tanpa uterus dan rambut
kemaluan normal.
Sindroma insensitifitas androgen-
menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak
adanya rambut kemaluan.
Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa
diperhitungkan.
Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen
bereaksi dengan mukosa vagina dan sekresi
mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa
estradiol sedang diproduksi oleh ovarium.
Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah
tanda bahwa tidak adanya estradiol yang
sedang diproduksi.
Kurang pengetahuan Setelah dilakukan asuhan Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tenta
berhubungan dengan keperawatan selama .. x 24 jam penyakit yang dideritanya
kurang informasi yang pasien mampu menjelaskan penyakit Memberikan pengajaran sesuai dengan tin
didapat tentang dan mampu mengenal penyakitnya pemahaman pasien
penyakitnya (amenorrhea) dengan kriteria hasil : Memberikan informasi dari sumber-sumb
pasien mengetahui tentang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
penyakitnya
4. Implementasi
Implementasi sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan
5. Evaluasi
a. Ansietas teratasi
b. Gangguan Citra tubuh teratasi
c. Tidak mengalami HDR
d. Pengetahuan tentang penyakit bertambah
DAFTAR PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/
:-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))
Link
Newer PostOlder PostHome
Jumlah Pengunjung
371732
Blog Archive
2015 (2)
2014 (1)
2013 (31)
August (19)
May (3)
April (5)
March (4)
ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM
ASKEP EKLAMSIA
ASKEP AMENORHOE
ASKEP AMENORHOE
2012 (59)
2011 (34)
2010 (3)
Labels
Anatomi (11) Asuhan Keperawatan (30)Bahasa
Inggris (3) Cerpen (1)Epidemiologi dan
Demografi (3)Essay (1) Formulir (2)Integumen (10)Kebudayaan (2)Keperawatan
(24)Keperawatan
Jiwa (5)Kesehatan (23)Lansia (2) Muskuloskeletal (1) Obat(1) Penelitian (3) Pengkajian
(3)Percakapan (1) Psikologi (3) Tokoh Keperawatan (2) trend dan issue integument (1)
Diberdayakan oleh Terjemahan
About Me
Udayati Made
My Motto :
Terus melangkah walau terkadang sempat terhenti.
The more experiences we have, the more mature we are.
Google+ Followers
Ikuti Blog ini