You are on page 1of 17

Day Blog

Selamat Datang, Semoga


Bermanfaat
Beranda
My Profil
Facebook
Pathway Download
Privacy Policy
Saturday, March 30, 2013
ASKEP AMENORHOE
Posted by Udayati Made

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi / Pengertian
Amennorhea adalah tidak ada atau
terhentinya haid secara abnormal. Dalam kamus
istilah kedokteran, Amenorea adalah keadaaan
tidak terjadinya menstruasi pada seorang
wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa
sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan
setelah menopause. Siklus menstruasi normal
meliputi interaksi antara komplek
hipotalamus hipofisis aksis indung telur
serta organ reproduksi yang sehat.
Amenorrhea dapat diklasifikasikan
menjadi :
a. Amenorrhea fisiologik : Terjadi pada masa
sebelum pubertas, kehamilan, laktasi dan
sesudah menopause.
b. Amenorrhea Patologik
Amenorrhea Primer : Wanita umur 18 tahun
keatas tidak pernah haid.
Penyebab : kelainan congenital dan kelainan
genetik.
Amenorrhea Sekunder : Penderita pernah
mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat
lagi.
Penyebab : hipotensi, anemia, gangguan gizi,
gangguan metabolisme, tumor, penyakit
infeksi, kelemahan kondisi tubuh secara umum
dan stress psikologis.

2. Epidemiologi / Insiden Kasus


Sekitar 3-4% dari populasi dengan usia
reproduktif dapat ditemukan adanya amenore
yang bersifat patologik. Amenore didiagnosa
pada perempuan yang tidak menstruasi :
a. sampai usia 13 tahun dan belum menunjukkan
tanda tanda pubertas
b. sampai usia 15 tahun walaupun sudah
menunjukkan tanda pubertas lain
c. sudah menstruasi, tetapi tidak menstruasi
lagi selama interval 3 siklus atau lebih atau
selama 6 bulan
3. Etiologi / Penyebab
Penyebab Amenorrhea secara umum adalah:
a. Hymen Imperforata : Selaput dara tidak
berlubang sehingga darah menstruasi terhambat
untuk keluar.
b. Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone-
hormone yang tidak mencukupi untuk membentuk
lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi
haid atau hanya sedikit.
c. Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik,
psikologis, penambahan berat badan
d. Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
e. Disfungsi Ovarium : kelainan congenital,
tumor
f. Endometrium tidak bereaksi
g. Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit
kronik, kelainan gizi, kelainan hepar dan
ginjal.

4. Patofisiologi
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada
hipofise anterior gangguan dapat berupa tumor
yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan
hormone yang membuat menjadi terganggu.
Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan
pada pasien ini disebabkan oleh gangguan
mental yang secara tidak langsung menyebabkan
terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti
serotonin yang dapat menghambat pelepasan
gonadrotropin. Kelainan ovarium dapat
menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder.
Amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium (disgenesis gonad).
Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan
kelainan genetic dengan peningkatan kematian
folikel, dapat juga merupakan proses autoimun
dimana folikel dihancurkan. Melakukan
kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan
amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang
banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh
habis dan bahan untuk pembentukan hormone
steroid seksual (estrogen dan progesterone)
tidak tercukupi. Pada keadaaan tersebut juga
terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk
mencukupi kebutuhan bahan bakar dan
terjadilah defisiensi estrogen dan
progesterone yang memicu terjadinya
amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih
banyak dihasilkan endorphin yang merupakan
derifat morfin. Endorphin menyebabkan
penurunan GnRH sehingga estrogen dan
progesterone menurun. Pada keadaan tress
berlebih cortikotropin realizinghormone
dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi
opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH.

5. Pathway
Terlampir

6. Gejala Klinis
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
Tidak terjadi haid
Produksi hormone estrogen dan progesterone
menurun.
Nyeri kepala
Badan lemah

7. Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah
infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
percaya dirinya penderita sehingga dapat
mengganggu kompartemen IV dan terjadinya
amenorrhea. Komplikasi lainnya muncul gejala-
gejala lain akibat hormone seperti
osteoporosis.
8. Pemeriksaan Diagnostik / penunjang
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan
adanya perkembangan seksual sekunder maka
diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi
(indung telur, rahim, perekatan dalam rahim).
Melalui pemeriksaan USG, Histerosal
Pingografi, histeroskopi dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI), apabila tidak
didapatkan tanda-tanda perkembangan
seksualitas sekunder maka diperlukan
pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah
kemungkinan kehamilan disingkirkan pada
amenorrhea sekunder maka dapat dilakukan
pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
karena kadar hormone thyroid dapat
mempengaruhi kadar hormone prolaktin dalam
tubuh.

9. Penatalaksanaan
Pengelolaan pada pasien ini tergantung
dari penyebab. Bila penyebab adalah
kemungkinan genetic, prognosa kesembuhan
buruk. Menurut beberapa penelitian dapat
dilakukan terapi sulih hormone, namun
fertilitas belum tentu dapat dipertahankan.
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan
penyebab dari amenorrhea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit
dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas
fisik yang berlebih juga dapat membantu.
Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita
yang mengalami Amenorrhea Primer

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Anamnesis
Anamnesis yang akurat berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan sejak kanak-
kanak, termasuk tinggi badan dan usia saat
pertama kali mengalami pertumbuhan payudara
dan pertumbuhan rambut kemaluan. Dapatkan
pula informasi anggota keluarga yang lain
(ibu dan saudara wanita) mengenai usia mereka
pada saat menstruasi pertama, informasi
tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi
dan periode menstruasi terakhir, juga perlu
untuk ditanyakan. Riwayat penyakit kronis
yang pernah diderita, trauma, operasi, dan
pengobatan juga penting untuk ditanyakan.
Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual,
penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi
dirumah & sekolah dan kelainan psikisnya juga
penting untuk dianyakan.

b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali
diperiksa adalah tanda-tanda vital dan juga
termasuk tinggi badan, berat badan dan
perkembangan seksual. Pemeriksaan yang lain
adalah :
Keadaan umum :
Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi,
dan hipotermi.
Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi,
gangguan lapang pandang, dan tanda-tanda
saraf kranial.
Sindroma polikistik ovarium-jerawat,
akantosis, dan obesitas.
Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags,
adanya darah pada pemeriksaan rektal.
Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- webbed
neck, lambatnya perkembangan payudara.
Keadaan payudara
Galactorrhea - palpasi payudara.
Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut
kemaluan yang jarang.
Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- tidak
berkembangnya payudara dengan normalnya
pertumbuhan rambut kemaluan.
Keadaan rambut kemaluan dan genitalia
eksternal
Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan
dan adanya rambut di wajah.
Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada
atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan
dengan perkembangan payudara.
Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan
perkembangan payudara.
Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali,
virilisasi.
Massa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan
genital anomali.
Keadaan vagina
Imperforasi himen- menggembung atau edema
pada vagina eksternal.
Agenesis (Sindroma Rokitansky-Hauser)-
menyempitnya vagina tanpa uterus dan rambut
kemaluan normal.
Sindroma insensitifitas androgen-
menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak
adanya rambut kemaluan.
Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa
diperhitungkan.
Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen
bereaksi dengan mukosa vagina dan sekresi
mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa
estradiol sedang diproduksi oleh ovarium.
Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah
tanda bahwa tidak adanya estradiol yang
sedang diproduksi.

2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


a. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam
status kesehatan
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
biofisik, tahap perkembangan, perseptual, dan
penyakit
c. Harga diri rendah situasional berhubungkan
dengan gangguan fungsional (amenorrhea
primer)
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
informasi yang didapat tentang penyakitnya
(amenorrhea)
3. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ansietasberhubungan Setelah dilakukan asuhan Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, b
denganstatus kesehatan keperawatan selama .. x 24 jam panic
cemas pasien dapat teratasi dengan Berikan kenyamanan dan ketentraman hati
kriteria hasil : Beri dorongan pada pasien untuk mengung
Cemas berkurang pikiran dan perasaan untuk mengeksterna
Tidak menunjukan perilaku agresif kecemasan
Anjurkan distraksi seperti nonton tv, denga
radio, permainan untuk mengurangi kecem
Singkirkan stimulasi yang berlebihan

Setelah diberikan asuhan Gunakan pendekatan yang menenangkan


Gangguan citra tubuh keperawatan selama .. x 24 jam Berikan informasi factual mengenai diagno
pasien diharapkan tidak tindakan prognosis
berhubungan dengan mengalamigangguan citra Dengarkan dengan penuh perhatin
tubuh dengan kriteria hasil :
biofisik, tahap Identifikasi tingkat kecemasan
Mengidentifikasi dan
perkembangan, perseptual, mengungkapkan gejala cemas
Mengungkapkan tehnik
dan penyakit mengontrol cemas

Setelah diberikan asuhan Tetapkan hubungan saling percaya perawa


Harga diri rendah keperawatan selama .. x 24 jam pasien
pasien diharapkan tidak mengalami Cipakan batasan terhadap pengungkapan n
situasional berhubungkan harga diri rendah dengan kriteria
Bantu untuk mengidentifikasi respon posit
hasil : terhadap orang lain
dengan gangguan
Mengungkapkan penerimaan diri Bantu penyusunan tujuan yang realitas unt
fungsional (amenorrhea secara verbal mencapai harga diri rendah yang tinggi
Berikan penghargaan dan pujian terhadap
primer)
pengembangan pasien dalam pencapaian

Kurang pengetahuan Setelah dilakukan asuhan Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tenta
berhubungan dengan keperawatan selama .. x 24 jam penyakit yang dideritanya
kurang informasi yang pasien mampu menjelaskan penyakit Memberikan pengajaran sesuai dengan tin
didapat tentang dan mampu mengenal penyakitnya pemahaman pasien
penyakitnya (amenorrhea) dengan kriteria hasil : Memberikan informasi dari sumber-sumb
pasien mengetahui tentang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
penyakitnya
4. Implementasi
Implementasi sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan

5. Evaluasi
a. Ansietas teratasi
b. Gangguan Citra tubuh teratasi
c. Tidak mengalami HDR
d. Pengetahuan tentang penyakit bertambah

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad.


1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa
Keperawatan. Jakarta : EGC
Difa Danis. Kamus Kedokteran. Gitamedia Press.
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana
Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC
Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo & JNKKR-POGI. Jakarta
Reaksi

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to


FacebookShare to Pinterest
Labels: Asuhan Keperawatan

0 comments:
Post a Comment
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/
:-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))

Silakan tinggalkan komentar...


komentar anda akan jadi inspirasi bagi saya.

ingat diisi namanya ya, terimakasih :)

Links to this post


:a: :b: :c: :d

: :e: :f: :g:


:h: :i: :j: :k:

:l: :m: :n: Create a

Link
Newer PostOlder PostHome
Jumlah Pengunjung
371732
Blog Archive
2015 (2)
2014 (1)
2013 (31)
August (19)
May (3)
April (5)
March (4)
ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM

ASKEP EKLAMSIA
ASKEP AMENORHOE

ASKEP AMENORHOE
2012 (59)
2011 (34)
2010 (3)

Labels
Anatomi (11) Asuhan Keperawatan (30)Bahasa
Inggris (3) Cerpen (1)Epidemiologi dan
Demografi (3)Essay (1) Formulir (2)Integumen (10)Kebudayaan (2)Keperawatan
(24)Keperawatan
Jiwa (5)Kesehatan (23)Lansia (2) Muskuloskeletal (1) Obat(1) Penelitian (3) Pengkajian
(3)Percakapan (1) Psikologi (3) Tokoh Keperawatan (2) trend dan issue integument (1)
Diberdayakan oleh Terjemahan

About Me

Udayati Made
My Motto :
Terus melangkah walau terkadang sempat terhenti.
The more experiences we have, the more mature we are.

View my complete profile

Google+ Followers
Ikuti Blog ini

You might also like